Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KAPONGAN
Jl. Raya Banyuwangi Telp. (0338) 675721
KAPONGAN - SITUBONDO

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA

I. PENDAHULUAN
Memasuki milenium baru, Departemen Kesehatan telah mencanangkan Gerakan
Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat
adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik,
melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor
dan upayanya lebih di arahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan.
Secara makro paradigma sehat berarti semua sektor memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan prilaku dan lingkungan sehat, secara mikro berarti pembangunan kesehatan
lebih menekankan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia sehat 2010, di mana ada
3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, prilaku sehat dan
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dah merata.
DBD merupakan salah satu penyakit infeksi virus yang penyebarannya dilakukan oleh
nyamuk Aedes. Penyakit ini pertama kali dilaporkan setelah adanya kejadian luar biasa
(KLB) di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968. Semenjak itu jumlah kasus dan daerah yang
terjangkit semakin meluas, hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Riau
pernah dinyatakan sebagai daerah endemik DBD oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada
tahun 2005. Tahun 2007 seluruh kecamatan di Pekanbaru juga pernah dinyatakan endemis
DBD oleh Dinas Kesehatan Kota.
II. LATAR BELAKANG

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DBD sangat


kompleks yaitu pertumbuhan penduduk yang tinggi, urbanisasi yang tidak terencana dan
tidak terkendali, tidak adanya kontrol nyamuk yang efektif di daerah endemis dan adanya
peningkatan sarana transportasi. Selama ini upaya efektif untuk mencegah dan
mengendalikan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan pengendalian
vektornya. Upaya-upaya yang sudah dilakukan antara lain dengan pemutusan rantai nyamuk
penularnya dengan cara penaburan larvasida, fogging focus dan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) yang meliputi; pengurasan tempat penampungan air, menutup tempat
penampungan dan penguburan barang bekas.

Sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) belum tersedia, oleh karena itu upaya yang paling tepat
untuk menanggulanginya adalah dengan memberantas vektor (nyamuk penularnya) yaitu
nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak di tempat penampungan air jernih baik di
dalam rumah maupun di luar rumah. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1091/MENKES/SK/X/2004 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kabupaten/Kota menyebutkan bahwa salah satu langkah Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah kegiatan pemberantasan
vektor yang meliputi : 5
a. Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dengan cara ”3 M
Plus”.
b. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) tiap 3 bulan sekali tiap desa/kelurahan endemis pada 100
rumah/bangunan dipilih secara acak (random sampling) yang merupakan evaluasi hasil
kegiatan PSN DBD yang telah dilakukan masyarakat.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Optimalisasi pelaksanaan kegiatan PJB pada program kesehatan lingkungan
Puskesmas Muara Fajar.
2. Tujuan khusus

1. Teridentifikasinya masalah di kegiatan PJB melalui data sekunder, wawancara dan


observasi.
2. Teranalisisnya setiap permasalahan yang ada di kegiatan PJB.
3. Diperolehnya penyebab timbulnya masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan PJB melalui data sekunder, pendekatan/metode wawancara dan observasi.
4. Diperolehnya beberapa solusi dan alternatif pemecahan masalah pada kegiatan PJB

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pemeriksaan 1. Petugas menentukan sasaran
Jentik
2. Petugas mendatangi rumah yanga akan di periksa
3. Petugas melakukan Pemeriksaan tempat – tempat
penampungan air
4. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan
5. Petugas memberikan saran kepada sasaran
6. Petugas mencatat hasil pemeriksaan

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode : Observasi / Pengamatan


Komponen : Senter, Alat Tulis, Dokumentasi
Tahapan Pelaksanaan :
- Persiapan alat dan bahan
- Penentuan sasaran
- Pelaksanaan pengamatan
- Saran
- Rencana Tindak Lanjut
VI. SASARAN
- 10 Desa
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO TUJUAN TANGGAL
1 Kesambirampak 9 Januari 2017
2 Pokaan 11 Januari 2017
3 Kapongan 17 Januari 2017
4 Landangan 02 Februari 2017
5 Seletreng 06 Februari 2017
6 Peleyan 10 Februari 2017
7 Gebangan 13 Februari 2017
8 Curah Cotok 09 Maret 2017
9 Kandang 10 Maret 2017
10 Wonokoyo 15 Maret 2017
11 Kesambirampak 06 April 2017
12 Pokaan 07 April 2017
13 Kapongan 08 April 2017
14 Landangan 10 Mei 2017
15 Seletreng 11 Mei 2017
16 Peleyan 12 Mei 2017
17 Gebangan 13 Mei 2017
18 Curah Cotok 01 Juni 2017
19 Kandang 02 Juni 2017
20 Wonokoyo 03 Juni 2017
21 Kesambirampak 27 Juli 2017
22 Pokaan 28 Juli 2017
23 Kapongan 29 Juli 2017
24 Landangan 22 Agustus 2017
25 Seletreng 24 Agustus 2017
26 Peleyan 25 Agustus 2017
27 Gebangan 26 Agustus 2017
28 Curah Cotok 14 September 2017
29 Kandang 15 September 2017
30 Wonokoyo 16 September 2017
NO TUJUAN TANGGAL
31 Kesambirampak 19 Oktober 2017
32 Pokaan 20 Oktober 2017
33 Kapongan 21 Oktober 2017
34 Landangan 02 Nopember 2017
35 Seletreng 09 Nopember 2017
36 Peleyan 10 Nopember 2017
37 Gebangan 11 Nopember 2017
38 Curah Cotok 07 Desember 2017
39 Kandang 08 Desember 2017
40 Wonokoyo 09 Desember 2017

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

- Evaluasi dilakukan oleh programer DBD tentang cara pelaksanaan Pemeriksaan


jentik, ketepatan waktu pelaksanaan dan hasil dari pelaksanaan pemeriksaan
jentik

IX. PENCATATAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN


- Pencatatan hasil kegiatan/pemeriksaan ditulis dalam form hasil
pemeriksaan,foto kegiatan terlampir.
X. PEMBIAYAAN
No Uraian Kegiatan Volume Kegiatan Jumlah Dana
1 Bantuan transport programer 1 org x 4kl x 10 desa x Rp. 1.200.000
DBD 30.000
2 Bantuan transport Petugas 1 org x 4kl x 10 desa x Rp. 800.000
wilayah 20.000
TOTAL DANA Rp. 2.000.000

Mengetahui Kapongan, 06 Januari 2017


Kepala Puskesmas Kapongan Penanggung jawab P2

Moh.Saleh Hidayat,S.Kep IHSAN,Amd.kep


NIP. 19690711 199302 1 003 NIP.19670912 198803 1 008

Anda mungkin juga menyukai