TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan
Rumah Tangga
suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Perilaku dan gejala perilaku yang
tampak pada kegiatan organisme di pengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Secara umum dapat di katakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini
Hereditas atau faktor keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk
(Notoadmodjo, 2003).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
masyarakat agar mengenali dan mengatasi masalah sendiri dalam tatanan rumah
tangga, institusi pendidikan dan tempat ibadah, agar dapat menerapkan cara-cara
PHBS merupakan wujud keberadaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat
adalah sekumpulan perilaku yang di praktekan atas dasar kesadaran sebagai hasil
sendiri. Dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
berinteraksi, dan lain-lain (Depkes RI, 2002). Sedangkan rumah tangga adalah
wahana atau wadah dimana orang tua (bapak dan ibu) dan anak serta anggota
pengertian di atas sehingga PHBS ditatanan rumah tangga adalah suatu upaya
rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
tangga adalah sebagai berikut: (1). Untuk meningkatkan dukungan dan peran aktif
LSM, tokoh masyarakat, tim penggerak PKK dan dunia usaha dalam pembinaan
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu:
pasangan usia subur, ibu hamil dan atau ibu menyusui, anak dan remaja, usia
maka di perlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat
menjadi sehat. Salah satunya adalah melalui progran perilaku hidup bersih dan
sehat.
2.1.1 Manfaat
mudah sakit.
rumah tangga.
2.1.2 Indikator
Indikator adalah suatu alat ukur untuk menunjukan suatu keadaan atau
kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian. Indikator
diperlukan untuk menilai apakah aktivitas pokok yang di jalankan telah sesuai
dengan rencana dan menghasilkan dampak yang di harapkan ( Depkes RI, 2002).
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di
5 tatanan yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat-tempat
rumah tangga yaitu suatu alat ukur atau suatu petunjuk yang membatasi fokus
A. Perilaku
a. Tidak merokok
kesehatan
g. Olahraga teratur
B. Lingkungan
d. Ada SPAL
e. Ventilasi
f. Kepadatan penghuni
orang bukanlah hal yang mudah, akan tetapi memerlukan proses yang panjang.
Setiap orang hidup dalam tatanannya dan saling mempengaruhi serta berinteraksi
antar pribadi dalam tatanan tersebut. Kondisi sehat dapat dicapai dengan
mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat demi menciptakan
A. Perilaku
c. Olahraga teratur
d. Bebas NAPZA
B. Lingkungan
a. Ada jamban
d. Ada SPAL
e. Ventilasi
f. Pencahayaan
g. Ada K3
h. Ada kantin
j. Ada klinik
dan mempertahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif. Manfaat
lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta lingkungan di sekitar tempat kerja
A. Perilaku
a. Kebersihan jamban
b. Kebersihan lingkungan
B. Lingkungan
a. Ada jamban
c. Ada SPAL
umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit.
A. Perilaku
a. Kebersihan pribadi
b. Tidak merokok
c. Olahraga teratur
B. Lingkungan
a. Ada jamban
d. Ada SPAL
e. Ventilasi
f. Kepadatan
h. Ada UKS
munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah yang
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik,
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
A. Perilaku
a. Tidak merokok
b. Kebersihan lingkungan
B. Lingkungan
a. Ada jamban
d. Ada SPAL
f. Ventilasi
mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber perilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat di Institusi kesehatan sangat diperlukan sebagai
salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, dan mewujudkan Institusi
penilaian. Persepsi untuk proses perubahan perilaku menjadi perilaku hidup bersih
dan sehat adalah penilaian suatu ide atau gagasan baru yang diperkenalkan kepada
individu dan diharapkan untuk diterima dan proses oleh individu tersebut
Perilaku hidup bersih dan sehat bukan hal yang baru bagi masyarakat.
mudah diakses masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku
yang dapat menjadikan kita hidup sehat. Hidup sehat tidak terbatas dengan
apakah masyarakat sudah berperilaku hidup bersih dan sehat dan perlu
meningkatkan perilaku tersebut ke arah yang lebih positif (Depkes RI, 2002).
individu dan muncul sikap, niat, keyakinan / kepercayaan yang dapat memotivasi
tinggi. Kualitas hidup ini salah satunya di pengaruhi oleh derajat kesehatan.
Semakin tinggi derajat kesehatan seseorang maka kualitas hidup juga semakin
tinggi.
c. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosail budaya yang
Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
a) Makan dengan menu seimbang. Menu seimbang disini dalam arti kualitas
arti jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh ( tidak kurang
b) Olahraga teratur yang juga mencakup kualitas dan kuantitas dalam arti
kedua aspek ini akan tergantung dari usia dan status kesehatan yang
bersangkutan.
f) Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja dan akibatnya
hidup yang keras. Kecenderungan stres akan meningkat pada setiap orang.
Stres tidak dapat kita hindari maka yang penting agar stres tidak dapat
g) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan misalnya : tidak
2. Perilaku sakit
Perilaku sakit ini mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit,
Dari segi sosiologi orang sakit mempunyai peran yang mencakup hal-hal
orang sakit dan kewajiban sebagai orang sakit. Hak dan kewajiban ini harus
diketahui oleh orang sakit sendiri maupun orang lain yang selanjutnya disebut
lain).
perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan
sebagainya.
masyarakat, tokoh agama, keluarga, teman sebaya serta sikap dan perilaku
para petugas kesehatan untuk berperilaku sehat, kadang-kadang bukan
hanya pengetahuan saja yang positif dan dukungan fasilitas saja melainkan
diperlukan perilaku contoh dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para
Pengetahuan merupakan suatu hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
langgeng daripada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan. Menurut teori
dianggap benar kalau sejalan dengan pengetahuan (Keraf dan Mikhael, 2001).
1) Umur
2) Pendidikan
3) Sumber informasi
Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang
mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi
keputusan saat ini atau keputusan mendatang, informasi yang datang dari
dapat diperoleh dari media cetak, media elektronik, dan nonmedia, (Aninom
2011).
yaitu:
a) Tahu
kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
b) Memahami
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat mempraktekan materi tersebut
secara benar. Seseorang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus
d) Analisis
e) Sintesis
f) Evaluasi
arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Indikator yang
a. Penyebab penyakit
sebagainya.
meliputi:
dan sebagainya.
masyarakat dalam memelihara dan menjaga kesehatan mereka pada tingkat sebaik
dengan berperilaku hidup sehat, namun hal ini ternyata belum disadari dan
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2007). Sikap secara nyata
derajat sosial. Newcomb, salah seorang ahli psikologis social menyatakan bahwa
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
atau aktivitas, akan tetapi merupakan presdeposisi tindakan suatu perilaku, sikap
masih merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah
laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di
(Notoatmodjo, 2007).
menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering di
peroleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap
membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.
sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting,
media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor
emosi dalam diri individu. Berikut ini akan diuraikan peranan masing-masing
a. Apa yang telah dan sedang dialami seseorang ikut membentuk dan
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting. Orang lain di sekitar kita
d. Media Massa. Media massa sebagai sarana komunikasi yang berupa televisi,
radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
berisi sugesti dan tugas yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa
oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif
diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu
yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari
f. Pengaruh faktor emosional. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi
sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai
ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera
berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap
Menurut Azwar S (2003) dalam struktur sikap terdiri atas tiga komponen
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
sikap.
bentuk sikap yang tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja, akan
objek.
Dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan berfikir, keyakinan dan emosi
Menurut Azwar S (2003) salah satu aspek yang sangat penting guna
Pengungkapan sikap dalam bentuk self report merupakan metode yang dianggap
yang harus dijawab oleh individu dan disebut sebagai skala sikap (Suparyanto,
2012).
mengenai suatu obyek sikap. Respon subyek pada setiap pernyataan itu kemudian
dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Salah satu sifat
skala sikap adalah isi pernyataannya yang dapat berupa pernyataan langsung yang
bahwa skala tersebut bertujuan mengukur sikap namun pernyataan tidak langsung
ini biasanya tersamar dan mempunyai sifat proyektif. Respon individu terhadap
setuju itulah yang menjadi indikator sikap seseorang. Respon tampak yang dapat
diamati langsung dari jawaban yang diberikan seseorang merupakan bukti satu-
satunya yang kita peroleh dan itulah yang menjadi dasar untuk menyimpulkan
Perilaku
Pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan.
Memberi bayi ASI Tatanan
eksklusif. Tempat-
Pengetahua Menimbang bayi dan Tempat
n
balita. Umum
Makan buah dan sayur
setiap hari.
Tatanan
Olahraga teratur
Sekolah
Tidak merokok di
dalam rumah
Mencuci tangan dengan PERILAKU
air bersih dan sabun. HIDUP
Tatanan
Kepesertaan BERSIH
Rumah
Askes/JPKM DAN
Tangga
Menggosok gigi SEHAT
sebelum tidur
Tatanan
Sikap Lingkungan Tempat
Ada air bersih Kerja
Ada jamban
Ada tempat sampah
Ada Spal
Tatanan
Ventilasi
Institusi
Kepadatan
Kesehatan
Lantai rumah bukan
tanah
Pengetahuan
Sikap
Keterangan :
: Variabel Bebas
: Variabel Terikat
2.6 Hipotesis
Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan terapan
perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Desa Bukit