Anda di halaman 1dari 25

Apa itu MOL ?

MOL adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal. Kalau Mikro Organisme, kita sudah paham
pengertiannya. Untuk Lokal, adalah banyak pengertian. Lokal bisa diartikan “dibuat sendiri”. Jadi
pengertiannya MO yang kita buat sendiri. Boleh dibilang, yang membuat MOL tsb adalah
formulator.

Lokal, bisa juga diartikan organisme yang berada di daerah/di lingkungan kita. Jadi, mikro
organisme tsb adalah MO yang sudah beradaptasi dengan baik di sekitar lingkungan kita.

Fungsi MOL

Pada tulisan sebelumnya, saya sudah menjelaskan bahwa dengan MOL dan Pupuk Kompos
buatan sendiri, petani SRI Organik dapat berbudidaya padi tanpa pupuk kimia. Dan, hasil
panennya sangat tinggi.

Menurut saya, langkah awal untuk memulainya adalah membuat MOL. Dari MOL inilah, dapat
digunakan untuk membuat pupuk kompos. Dalam hal ini MOL bisa disebut sebagai
starter/decomposer.

Dan juga MOL dapat digunakan sebagai pupuk cair pada aplikasi pemupukan. Bisa juga MOL
sebagai ZPT (Zat Perangsang Tumbuh). Selain itu, MOL dapat juga sebagai pengurai atau “pabrik
pupuk” sehingga unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman.

Bahan Utama Pembuatan MOL

Untuk memahami cara pembuatan MOL, ada beberapa poin yang harus dipahami terlebih
dahulu. Minimal, ada 3 poin yang harus ada dalam pembuatan setiap MOL.

Ada Bahan Yang Akan Digunakan

Apa bahan tsb? Sangat banyak. Dan tersedia di sekitar lingkungan kita. Bahan-bahan ini dapat
dikatagorikan ke dalam tahapan/fase pertumbuhan tanaman

Pertama, Dominan unsur N : Rebung, Daun Gamal, pucuk-pucuk daun, dll.

MOL ini sangat baik, untuk pertumbuhan vegetatif awal tanaman.

Kedua, unsur N dan P agak berimbang : bonggol pisang, keong mas, buah-buahan, limbah dapur,
dll

MOL ini sangat baik, untuk pertumbuhan vegetatif susulan tanaman.

Ketiga, Dominan unsur P : batang pisang, biji coklat, dll

MOL ini sangat baik, untuk aplikasi masa primordial tanaman.

Keempat, Dominan unsur K : sabut kelapa, amplas teh, dll

MOL ini sangat baik, untuk aplikasi pengisian bulir.

2. Ada Bahan sebagai Sumber Karbohidrat


Dari bahan-bahan tsb, nantinya akan muncul MO. Nah, MO ini butuh “makanan” untuk
mengolah bahan-bahan tsb. Oleh sebab itu, diberikan sumber karbohidrat tsb.

Sumber karbohidrat tsb bisa berupa : air cucian beras (lira), dedak, nasi, gabah/beras yang
ditumbuk, jagung yang dihaluskan, dll

3. Ada Bahan sebagai Sumber Energi

Untuk sumber energi ini, biasa dalam bentuk bahan-bahan yang manis. Misalnya: molase/tetes
tebu, gula merah, gula aren, gula pasir, air kelapa, isi buah maja matang, batang tebu, dll

Makanya, ada membuat MOL keong mas, bahan utamanya ada 3 saja: keong mas, air cucian
beras dan buah maja. Tapi, ada juga yang menggunakan : keong mas, air cucian beras, air kelapa
dan gula merah.

BUAH MAJA/BERENUK SEBAGAI SUMBER ENERGI

Masalah takaran disesuaikan dengan formulator sendiri (kita sendiri). Semakin sering
membuatnya, akan paham takaran bahannya. Intinya: semakin pekat MOL akan semakin baik,,,

Oleh sebab itu, bahan-bahan tsb di atas, disesuaikan dengan apa yang ada di sekeliling atau
lingkungan hidup kita.

Bahan-bahan tsb mudah didapatkan dan murah. Apalagi, bila kita tinggal ambil saja alias gratis
tis tis.

Bagaimana Proses Pembuatannya

Apabila kita ingin membuat MOL, kita siapkan semua bahan tsb. Kemudian dimasukkan ke dalam
ember. Nah, dalam proses ini, sepengatahuan saya, ada 3 cara perlakuan yang bisa digunakan :

Pertama, semua bahan dimasukkan ke dalam ember/wadah tertutup. Bila demikian, formulator
MOL harus tiap hari mengaduk isi MOL tsb. Biasanya, dilakukan tiap pagi. Masalah waktu,
terserah yang buat MOL.

Kegiatan ini harus dilakukan sekitar 10 hari. Dan biasanya, setelah 14 hari proses ini sudah
selesai.

Kedua, semua bahan dimasukkan ke dalam ember/wadah yang bagian atasnya ditutup pakai
kertas koran. Tujuan penutupan ini, agar MOL yang kita buat tidak kemasukan lalat atau serangga
lainnya.
Dengan demikian, sang formulator tidak perlu mengaduk proses pembuatan MOL tsb. Biasanya,
setelah 14 hari proses pembuatan MOL ini sudah selesai.

Ketiga, semua bahan dimasukkan ke dalam ember/wadah tertutup. Cuma, bagian atas penutup
diberi lubang. Lubang ini nantinya akan dimasukan selang kecil. Selang ini akan dihubungkan
dengan botol bekas air mineral yang berisi air.

Tujuannya agar suhu/panas dan gas yang dihasilkan dalam proses pembuatan MOL ini disalurkan
lewat selang tsb ke dalam botol tsb. Dengan cara ini, sang formulator MOL tak perlu mengaduk
proses pembuatan MOL tsb.

Saya pribadi, lebih suka cara pertama. Sebab kita akan melihat sendiri dan mengetahui proses
pembuatan MOL dari awal hingga jadi.

Semoga,,,

NB : Mohon koreksi bila ada yang perlu diperbaiki. Terima kasih.

Advertisements

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Related

MOL DARI POHON PISANG

In "ABOUT TANAMAN PADI"

MANFAAT BUAH MAJA

In "MOL"

MOL BAYAM

In "MOL"

About NURMANIHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH
SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah
cinta itu,,,
107 Responses to AYO BUAT MOL

ali says:

28 November 2012 at 13:22

siiip lah. saya baru buat dua macam mol, rebung dan keong mas.

Reply

NURMANIHSAN says:

28 November 2012 at 20:28

Bagus Pak Ali, semakin sering buat, semakin baik.

Reply

hanif says:

28 November 2012 at 17:36

pak bleh tau aplikasi ml itu gmna

Reply

NURMANIHSAN says:

28 November 2012 at 20:52

Trima kasih mas hanif, tulisannya dah saya tambahkan tuk cara pembuatan MOL tsb.

Reply

Teguh says:

6 December 2012 at 07:18

Wuah..beberapa waktu yang lalu saya malah buat MOL dengan bahan campur baur. Karena
kebetulan ada nanas terlalu matang ya saya pakai nanas tsb dicampur air kelapa, air gula, trasi,
daun turi dan pas istri mbersihin ikan ya jeroan ikan sama kepala udang saya masukkan juga.
Saya nggak tau kandungan nutrisinya apa aja, tapi setelah jadi saya siramkan ke tanaman lombok
sama pak coy hasilnya sawi daunnya lebar2 dan lombok daunnya hijau2 dan buahnya lebat.
Campuran saya itu menurut sampeyan gimana mas??

Reply

NURMANIHSAN says:

7 December 2012 at 17:24

Selama ada bahan2 yg saya sebutkan, kemudian bila ada campuran lain maka tak jadi soal.

Selama hasilnya baik silahkan saja pak buat. masalah bahan memang disesuaikan dengan bahan
ada pada saat tsb pak.

Reply

candra says:

7 December 2012 at 15:46

apakah mol itu bisa digunakan dalam jangka panjang misalnya,kita buat bln ini pemakaianya
untuk bln depan ato 3bln kedepan(disimpan dahulu)?

Reply
NURMANIHSAN says:

7 December 2012 at 17:25

bisa pak, apalagi kalau MOL tsb pekat. Tapi terlebih dahulu MOL tsb disaring baru dimasukkan ke
dalam botol/wadah yg tertutup rapat.

Setelah lebih dari 3 bulan, sebaiknya MOl tsb ditambahkan 1 sendok gula. sehingga bisa
bertahan lebih lama. tks

Reply

wiharno says:

8 December 2012 at 21:30

Cara pemakaianya gimana pak,apa bisa langsung disiramkan ke tanahnya?

Reply

NURMANIHSAN says:

10 December 2012 at 22:05

terima kasih atas komentarnya pak,

MOL bisa buat apa saja pak,

bisa buat starter/decomposer dalam pembuatan pupuk kompos. MOl bisa buat pupuk cair,
biasanya disemprotkan ke tanamannya. Walau akhirnya jatuh ke tanah/sawah, MOL tsb tetap
akan menguraikan bahan organik yang ada.

Bila dilahan sawah, seperti kata mas suli bisa dikucurkan lewat saluran air, bisa disemportkan ke
tanaman/tanah, dll

Kalau untuk tanaman lain, seperti jagung, cabe, dll biasanya disemprotkan ke tanaman/tanah.

Kalau buat tanaman dirumah kita, sebaiknya sebelum diberikan ketanaman, tanah ditanaman
tsb diberikan pupuk organik/kompos. baru setelah itu disiramkan MOL di atas tanah tsb. trim

Reply

suli says:

10 December 2012 at 16:27

Salam kenal Pak wiharno….

Pengalaman saya, stok MOL yang berlebihan/lebih dari cukup dan ketersediaan tempat terbatas
…adakalanya saya kocorkan kesawah di saluran air atas bersama air mengalir sedikit, tapi harus
di tutup saluran air bawah….usahakan sawah dalam keadaan retak rambut.lakukan pada sore
hari saat semua orang pulang dari sawah, jadi tidak ada yang membuka saluran air bawah.

Prinsipnya bahan MOL terus ada, jadi jangan sungkan membuat tiap saat jika bahan melimpah,
seperti rumah dekat pengolah kopra pastinya air kelapa banyak.

Reply
NURMANIHSAN says:

10 December 2012 at 22:40

Sip mas suli,,, terima kasih

Reply

wiharno says:

12 December 2012 at 20:41

Berapa takaran antara mol dan air untuk perbandingan yg pas,dan bagaimana reaksi tanaman
anda sesudah dikasih mol?

Reply

NURMANIHSAN says:

12 December 2012 at 21:56

Takaran MOL biasanya dipengaruhi oleh kekentalan MOL dan fase pertumbuhan tanaman.

Untuk fase vegetatif, biasanya 1 : 8-10

Untuk fase generatif, biasanya 1 : 6-8

Untuk fase pengisian bulir, biasanya 1 : 5-6

Prinsipnya, ditanah/sawah harus ada bahan organik agar MOL dpt bekerja maksimal.

Yang jelas reaksinya bagus pak.

Sy tanam inpari 10, alhamdulillah anakkan sudah di atas 35 pada umur 30 hst. Kemdudian
jumlah anakkan menjadi 68.

Untuk inpari sidenuk yang saya mix/campur dng inpari 10 anakkannya sudah 70. Bahkan ada yg
di atas 125 anakkan.

Kemudian ada padi bunda, alhmadulillah dng 1 bibit, jumlah anakkan sudah 11 di umur 30 hst.
Artinya jumlah anakkan akan terus bertambah,,, kemudian anakkannya jadi 20. Untuk padi
bunda anakkan 22 dari 1 bibit tergolong bagus, apalagi dng media tanam terbatas.
https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/15/padi-bunda/

Sebetulnya, menanam padi bukan bermain jumlah dianakkan, melainkan berapa banyak anakkan
yg bisa bermalai. Apalagi dng malai panjang dan bernas shg hasil tinggi.

Yg jelas sy bukan ahli dalam buat MOL, tapi sy sering buat minimal buat tanaman saya. Nah, dng
pengalaman ini, saya ingin berbagi pak. trima kasih

Reply

ardhy says:

30 December 2012 at 13:53

ini artikel yg aku cari2..aku pernah membuat mol dari bahan keong mas+bonggol pisang
+aktifator Em4 kesemuanya aku campur satu kedalam ember .tapi hasilnya berbau/tdk jadi..pada
blog ini mohon pencerahannya bapak bapak bagaimana step by step pembuatan mol tersebuat?
kira kira kesalahannya dimana yah sehingga MOL yg aku buat itu berbau?terimah kasih banyak
atas pencerahannya

Reply

Jakapingit says:

23 April 2016 at 07:05

Menurut saya…jika berbau itu pertanda kurang cairan gula….tambahkan saja cairan gula maka
dalam lebih dari 3 hari bau akan berubah jadi wangi kecut. Prinsipnya 3 komponen dlm
pembuatan mol harus lengkap dan seimbang yaitu 1. Karbohidrat, 2. Glukosa, 3. Sumber bakteri.
Jangan takut jika mol kita buat dirubungi lalat dan bertelur…sebab diatas 3 hari larva lalat akan
mati sendiri diserang bakteri mol kita.

Reply

ali says:

1 January 2013 at 09:59

Ikut nimbrung ya pak ardy.. Dulu pertama saya bikin mol keong mas, hasilnya juga bau karena
karena kertas koran penutup embernya berlubang kena tetesan air genteng. Tapi tetap saya
gunakan. Aplikasinya tidak saya semprot, tapi saya siramkan ke media padi pot. Hasilnya, 40 hst
jumlah anakan rata 60-63 batang. Cacing di media padi pot banyak sekali.

Reply

ardhy says:

5 January 2013 at 09:37

pak ali..makasih infonya..brrti msh bisa digunakan yah….oyah aku mau tanya neh..atau dari bpk2
semua ada yg tau tidak,buah jati putih yang sudah masak dan membusuk mengeluarkan lendir
yg menyengat berwarna hitam..apakah bahan tersebut bisa di buat POC atau MOL?mohon
infonya yg tau .terimh kasih

Reply

bagus pradana,St says:

27 January 2013 at 22:05

pak saya baru belajar bertani, mautanya buat MOL, keong masnya apa di cincang cincang?

Reply

NURMANIHSAN says:

29 January 2013 at 22:12

Trima ksh Mas Bagus

Keong masnya sebaiknya ditumbuk sampai halus dengan cangkangnya sekalian. trim

wiharno says:

2 January 2013 at 07:40

apakah dengan mencampur semua bahan mol seperti :mol rebung,mol buah,mol urine,dll akan
menjadikan sebuah mol multiguna ,ataukah sebaliknya akan merusak tanaman.ditunggu
jawabnya pak!

Reply
NURMANIHSAN says:

3 January 2013 at 21:27

sepengatuhuan saya, MOL yg baik tsb disesuaikan dng fase pertumbuhan padi.

Misal tuk fase vegetatif awal MOL rebung, selain mengandung mikroorganisme, di MOL rebung
terdapat ZPT. Demikian pula untuk fase generatif yg dibutuhkan adalah hara P yang tinggi. Unsur
hara P dan N biasanya terdapat pada MOL batang/bonggol pisang, MOL keong mas, dst

sebetulnya, inti dari MOL adalah merakit/meracik MO dan mendapatkan ZPT. Setelah aplikasi di
tanah, MO tsb berkembang biak dan mendatangkan MO yg lain. MO yg dibutuhkan anara lain:
bakteri pengikat/panambat N, bakteri pencegah penyakit/ menghasilkan anti body, bakteri
pelarut F dan K, dll.

Sy pernah diskusi dng teman2 lain, yg bagus adalah MOL dng 1 jenis bahan disemprotkan ke
tanaman, misal MOL rebung, sehingga kelihatan hasilnya. Ohh ternyata, dari MOL ini bagus.
Pada penyemprotan selanjutnya MOL keong mas, begitu seterusnya,,,

Kalau dng multi MOL, kita tidak tahu, dari bahan apa tanaman yg disemptokan ke tanaman,
kalau bagus dari bahan apa? kalau tidak bagus, bahan apa yg tidak bagusnya?

Tapi, itulah kehidupan,,,

mencampur segala bahan yg ada kemudian dijadikan MOL, apakah bisa jadi multiguna atau
tidak, sebetulnya yg menjadi hakim adalah kita sendiri. Kita bisa menerapkan hal tsb disawah
masing2. Sawah 1 petak 1 jenis MOL, sawah 1 petak lagi campuran bbrp MOL. bgm pak?

sekali lagi, MOL adalah kreasi masing2 sbb kita sendiri adlah formulatornya.

Mungkin ada pendapat lain? silahkan !

Reply

efendy manan says:

4 January 2013 at 08:28

Betul mas Nurman,Untuk skala petani,pembuatan mol memang yang baik adalah sendiri2
karena ini lebih murah,memudahkan dalam proses pembuatan dan pengamatan efikasi di
lapangan,karena tiap mol pasti berbeda mikroba yang dominan,bahan aktif maupun zpt yang
dikandungnya.Memang ada yang bisa memformulasikan semua bahan dalam 1 larutan namun
itu butuh pengetahuan,riset,waktu untuk dapat menyatukan agar sinergis yang tentu saja
membutuhkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit.

Reply

wiharno says:

16 January 2013 at 22:17

Terimkasih atas penjelasanya mengenai pencampuran bermacam mol.tapi saya sudah terlanjur
mencampur beberapa mol diantaranya:rebung,nanas,urine kelinci,gula,terasi,dan masih bnyak
lagi campuran bahan lainya.selama dlm pengaplikasanya pd tanaman saya belum begitu klihatan
efeknya.memang tanaman saya normal pertumbuhanya mamun apakah itu efek dari mol saya
atau efek alamiah.yg ingin saya tanyakan:bagaimana membuat mol urine kelinci yg baik?mol
apakah yg anda gunakan dan bagaimana hasilnya?terimakasih.

Reply

Khamim Hamzah says:


8 February 2013 at 15:36

trima kasih kepada yg tlh mau berbagi informasi ,dan menginspirasi insan yg lain tuk mandiri tak
bergntung pada pupuk kimia yg hrganya trus merangkak naik.bahkan tak jarang karna permainan
para pedagang kadang pupuk lngka di pasaran. bila bnyk petani yg mengaplikasikan ini sgt baik
tuk kbaikan alam dan manusia

Reply

Blangkon (@BlangkonOrganik) says:

13 March 2013 at 05:42

Buat teman2 ada yang tau tentang mol dari bunga matahari, share doong

Reply

Suryana suprat says:

17 March 2013 at 08:09

Aslkm.Wr.Wb.Mas,saya mau tanya. Di daerah saya di jambi banyak limbah pabrik kelapa
sawit.Terutama tandan kosong [ tangkos+sabut sawit,]banyak terbuang di pinggir jalan.Apa sama
nilai nya dgn sabut kelapa.

Reply

unyil says:

21 March 2013 at 11:20

pak, kalo mol dicampur pupuk kimia bakterinya mati enggak?

Reply

efendy manan says:

23 March 2013 at 14:15

Met siang pak….

Pupuk kimia sebenarnya jg mengandung unsur hara yang yang dibutuhkan oleh
mikroba….namun karena sintetis dan dalam jumlah besar maka akan berpengaruh negatif pada
mikroba….tidak mematikan namun membuat tidak berfungsi….saran saya sebaiknya dipisah
pak…

trims

Reply

efendy manan says:

23 March 2013 at 14:34

Ass pak Suryana….

Untuk limbah tandan kosong sawit kandungan hara organiknya mirip kelapa pak…sangat tinggi
kandungan kalium…sehingga sangat cocok untuk dijadikan kompos kalium..yang menjadi
masalah adalah tandan kosong sawit sulit terurai jadi perlu dicacah terlebih dahulu dan
penambahan mikroba perombak selulosa…bapak bisa mendapatkan mikroba di decompser yang
ada di pasaran….tks

Reply

Syukur says:
7 May 2013 at 13:48

Maaf pak mau tanya.

Saya pernah baca2 bahwa penggunaan MOL sebagai pupuk cair itu sebaiknya disemprotkan ke
tanah dan tidak mengenai tanamannya.

Tapi ada juga yg bilang kalo MOL bisa disemprotkan ke tanaman.

Manakah sebenarnya yg betul pak? Apa tergantung bahannya atau bgaimana? Mohon
pencerahannya.

Reply

avi says:

8 May 2013 at 11:35

mas syukron yth:itu tergantung molnya mas apakah dari mikroba dekomposer/penambat
hara/penghasil zpt/fotosintetik.Kalau jenis dekomposer dan penambat hara itu bagus disemprot
ketahah langsung tp untuk penghasil zpt dan fotosintetik efektif di daun dan batang.Disinilah
keunggulan mol krn makhluk hidup,walaupun dlm aplikasi kadang kurang tepat pd tempat
hidupnya tp mikroba akan mencari sendiri tempat hidupnya

Reply

NURMANIHSAN says:

9 May 2013 at 10:17

Menurut saya, pada prinsipnya MOL yg baik berisi nutrisi makanan yang baik (pupuk cair),
mikroorgansime, zpt, dll.

Pupuk cair organik disini bisa diserap akar dan bisa juga oleh daun.

Saya pernah menyemprotkan MOL ke tanaman dua minggu berturut-turut, dan tak
menimbulkan kerusakkan pada tanaman. Artinya MOl tsb aman buat tanaman terutama daun.
perkembangan tanamannya jg bagus.

Ketika melakukan fermentasi jerami/rumput/dll, MOL bisa digunakan, ketika pengolahan lahan
MOL bisa disemprotkan, ketika menyemprotan tanaman MOL bisa digunakan. Dan ada yang
pernah melakukan hal tsb dengan menggunakan MOL yang sama. yaitu MOL keong mas.

Ketika kita melakukan penyemprotan dengan MOL ketanaman, MOL yang tidak diserap daun
akan jatuh juga ketanah sawah menjadi pupuk yang diserap akar, atau bisa juga MOL (MO
didalam MOL) menguraikan zat-zat tertentu menjadi hara yg siap diserap oleh akar. Atau
menghasilkan/menambat Nitrogen, melarutkan fosfat atau kalium, dll. tks

Reply

Syukur says:

30 May 2013 at 08:10

Terima kasih banyak atas pencerahan anda berdua

Reply

Syaeful says:
30 May 2013 at 10:22

Mas Saya mau tanya, saat ini saya mengembangkan peternakan broiler organik, nutrisi untuk
ayam saya berikan herbafarm dan EM4, pertanyaan saya bisa tidak saya membuat MOL sendiri
untuk mengganti herbafarm ato em4 itu, mengingat didalam kedua produk yang saya sebutkan
tersebut,isinya mikroorganisme juga.dan apabila saya bisa membuat MOL otomatis biaya
produksi bisa ditekan. Mohon infonya apabila bisa sekalian dengan Formulasinya

terimakasih atas pencerahannya

Reply

Fiar akbar says:

5 July 2013 at 18:27

Bgmn membuat mol/poc smkin pekat biar sprt mol/poc yg ada dipasaran

Reply

Parwito says:

5 July 2013 at 22:43

Mas Syaeful salam kenal, untuk ayam broiler agar lebih bagus lagi dalam ransum pakannya per
50 kg bisa ditambahkan 1 kg tepung/bubuk Temulawak yang berfungsi untuk menyempurnakan
saluran pencernaan dan sekaligus untuk menambah nafsu makanserta juga berfungsi sebagai
antibiotik bagi ayam. Bisa juga diberikan rebusan Temulawak sebagai minumnya dan
ketersediaan pakan kalau ayam DOC sampai 30 hari dalam kondisi tersedia secara terus-menerus
(ad libitum). Ini saya lakukan ketika ternak ayam Arab petelur dan hasilnya sangat bagus tanpa
adanya tambahan vitamin yang lain dan juga daya tahan terhadap penyakit sangat bagus, tidak
pernah dihampiri penyakit Flu Burung. Selamat mencoba

Reply

suli says:

8 July 2013 at 16:05

Salam kenal Pak Saeful….

Salah satu kunci sukses usaha adalah tanpa monopoli, jika masih salah satu masih ada
ketergantungan, artinya hasil yang di dapat tidak maksimal (biaya produksi tinggi), temuan pak
parwito benar adanya, tidak cuma hewan, manusiapun jika rutin sebut saja berbagai ramuan
herbal sesungguhnya akan lebih bagus untuk di terapkan. banyak inovasi pakan, pakan buatan
sendiri, banyak peternakan itik petelur memakai bahan yang banyak tersedia di alam/ ikan laut
rucah. sapi limousin tidak harus mengkomsumsi pakan pabrik, namun pakan buatan
sendiri/limbah pertanian …hanya perlu perlakuan lebih(fermentasi), domba texel juga sama….

Ayo sama sama hindarkan usaha kita dari monopoli, bagaimana membangun ketahanan pakan
ternak kita sendiri tidak tergantung fluktuasi harga pakan di luar supaya kita tidak jantungan,
contoh sedikit bagi peternak…..maaf izin lepas dari pakem…..saat musim kemarau…kita
kelabakan mencari pakan ternak, namun tiga bulan yang lalu kita panen jagung….pertanyaaan??
bisakah kita menggiling saja (chopper)tanaman jagung beserta jagungnya yang belum terlalu
tua(batang dan jagung masih hijau) dan di lakukan fermentasi/silase ??

Limbah pertanian kita terlalu banyak ‘hanya’ sedikit termanfaatkan ‘hanya’ perlu otak kita
samakan dengan otak peternak australia

Maaf sekali lagi Pak Ihsan nempil rubrik MOL di selingi dunia peternakan
salam sukses selalu

Reply

selebah says:

19 July 2013 at 21:18

Saya sangat tertarik bapak,terimakasih atas artikelnya.saya sedang mencoba membuat berbagai
mol untuk saya aplikasikan pada tanaman padi saya yang tidak pernah bagus,,,hehe,,,,,

saya ingin bertanya juga,waktu kemar+n-kemarin saya coba membuat MOL keong mas, bahan
saya kurang satu yaitu air kelapa,jadi saya hanya menggunakan:

keong mas,air cucian beras dan gula merah.dan sudah saya aplikasikan di tanaman padi saya
dengan dosis 1 ltr MOL saya campur 14 ltr air tawar.

Yg ingin saya tanyakan,apa ciri-ciri MOL keong mas yang sudah jadi/tidak gagal dalm
pembuatan?

Yang saya bedakan dari MOL yang saya buat benar-benar jadi atau tidak hanya dari segi
bau/aroma.aroma tidak menyengat,tapi jika terkena kulit secara langsung,susah sekali hilang
baunya,apakah MOL keong mas yang saya buat bisa dikatakan jadi?

Terimakasih

Reply

avi says:

20 July 2013 at 04:32

salam kenal pak tawon eh lelebah,ciri ciri mol yg berhasil adl adanya aroma harum walaupun
harumnya beda dg parfum,bila diaplikasikan maka akan terlihan tanaman lbh subur meskipun tk
secepat spt pemakaian kimia.Memang mol mol atau poc bila terkena kulit susah sekali hilang
baunya meskipun sdh dicuci berkali kali kadang aroma msh melekat sampai beberapa hari.

Reply

Nur kialim says:

16 January 2014 at 19:57

Assalam mualaikum ihsan,

Maaf pak jika di perkenankan saya mau gbung krn saya sgat bnga menjadi anak petani pak. oh ya
pak, kalau membuwat Mol dari smw jenis buah2an bgus gk pak dn apa ja yg harus di cmpurkan
pak? dn bgemana cra aplikasiny kalau mau di semprotkan pada tanaman padi dn paplawija pak

brapa lama kah mol trsbt siap dipakai atau suda jadi pak?

kmi sgenap kluarga minta tlg infony pak

salam knal pak ishan saya nur khalim salam sukses petani indonesiya makmur
Mekarsari says:

17 June 2014 at 21:17

jadi suseh ya maz ..di ajak ngapel.

NURMANIHSAN says:

20 July 2013 at 23:16

Secara umum, tanpa air kelapa, pembuatan mol sudah sesuai kriteria pak lelebah.

Cuma memang, untuk MOL keong mas agak lain. Harus banyak “unsur manis” seperti gula
pasir/merah/molase/buah maja/dll. sebab yang diproses adalah daging.

untuk MOL keong mas bila mengharapkan bau tape yg khas agak susah, kecuali penambahan
molase/buah maja agak banyak.

Tuk dosis, saya kira 1-2 gelas/tangki sudah cukup pak. tks

Reply

selebahraya says:

5 August 2013 at 00:50

Wah jadi lega,,,terimakasih banyak Bpk avi dan Bpk nurman atas penjelasanya.saya mengerti
tentang MOL ya di blog anda ini,sekalilagi terimakasih banyak.

Saya sudah melihat hasil pengaplikasian MOL yang saya buat Bpk avi dan Bpk Nurman,memang
tanaman padi saya tidak bagus,waktu itu daun menguning tapi tidak saya tambahkan pupuk
kimia hanya saya semprotkan MOL sampai hari ini.hasilnya,memang daun tidak sehijau sepeti
saat di beri pupuk kimia.menurut pengamatan saya daun muda yang tumbuh agak tebal dan
kelihatan kokoh.dan hari ini padi saya mulai berisi malainya.saya hanya tinggal menuinggu hasil
gabah yang insyaalloh bernas ,karna saya aplikasikan MOL buah T kali.dan saya juga merasa
malai lebih panjang dari musim yang telah lewat.karna saya menggunakan benih yang sama.

Saya akan selalu pantau BLog ini untuk jadi pembimbing saya.terimakasih

selebahraya says:

5 August 2013 at 01:00

Mf Bpk,ingin bertanya sedikit. Berapakah jumlah maksimal anakan padi ciherang per 1 bibit padi
menurut sepengetauan Bpk” sekalian ?

Reply

Mbahe Rifqi Hasna says:

19 November 2013 at 14:33

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Alkhamdulillah kami ucapkan syukur kehadirat ilahi atas petunjuknya kepada saya yang sudah
udzur ( kelahiran tahun 51) ini setelah tahu internet dan tidak sengaja menemukan web ini.
Langsung jadi jatuh cinta setiap hari saya mesti berkunjung lho !!!

Kepada sahabat sahabat di kampung blok ceritanurmanadi saya ucapkan salam kenal dan mohon
ijin utk bergabung serta terima kasih atas kebaikan sahabat / ikhwan yang telah sudi menularkan
ilmu yang bermanfaat lewat blok ini. Semoga Allah Azza wa jalla memberikan balasan yang
berlipat ganda dan semoga pengisi blok ini tidak bosan menyampaikan ilmunya.

Wassalam

Reply

efendy manan says:

19 November 2013 at 20:13

Monggo silahkan gabung pak Rifqi hasna.Tidak ada kata terlambat pak..disini kita saling berbagi
pengalaman dalam dunia pertanian.InsyaAllah nanti banyak sahabat yang akan mau sharing
pengalaman.

Reply

Upin Pmk says:

21 December 2013 at 22:19

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

ijin bergabung pak efendy manan,saya tertarik sekali dengan cerita,pengalaman dalam pertanian
.

Reply

efendy manan says:

17 January 2014 at 20:38

Assalamualaikum mas Nur Kialim….

Kalau membuat MOL sebaiknya mencari bahan-bahan yang lengkap tidak hanya buah2x
saja..seperti MOL keong mas/bekicot,MOL bonggol pisang,MOL rebung bambu utk masa
vegetatif….untuk pengisian bulir/generatif bisa dipakai MOL buah untuk meningkatkan
kebernasan bulir…saya yakin ditempat mas bahan2x tersebut diatas melimpah dan mudah
diperoleh.Untuk cara pembuatan cukup mudah…bisa dicari dalam artikel pada blog ini…

Terima kasih

Reply

Abdullah says:

18 January 2014 at 06:07

Assalamu’alaikum wrahmatullahi wa barakatuh

Mau Tanya Apakah bedanya anatara MOL dengan PGPR ya ?

Apakah kedua duanya harus diaplikasikan ? Atau bila salah satu dari keduanya sudah ada yang
satunya tidak perlu ? Terima kasih.

Wassalamua’alaikum warahmatuulahi wa barakatuh.

Reply

efendy manan says:

18 January 2014 at 10:24

Waalaikumsalam mas Abdullah….


Secara garis besar MOL dan PGPR adalah sama karena sama2 menghimpun mikroba-mikroba
baik utk meningkatkan pertumbuhan tanaman atau bisa juga sebgai dekomposer….dan melalui
proses fermentasi.Namun jika melihat bahan pembuatannya maka MOL dan PGPR ada sedikit
perbedaan..MOL bisa berasal dari Buah,Ikan,Keong,bekicot,rebung,Tape,bonggo pisang,sabut
kelapa dll sehingga ada istilah MOL Ikan,Mol keong dll,tentunya berbeda bahan dasar akan
berbeda pula fungsi dan aplikasinya.Sedangkan PGPR berbahan dasar Mikroba-mikroba baik yg
menghuni area perakaran…dan fungsinya adalah meningkatkan efisiensi akar “mencari”
makanan,menekan perkembangan patogen/penyakit akar dll.Bahan dasar yg biasa digunakan
utk PGPR misalnya akar bambu,akar putri malu,akar rumput gajah,akar titonia dll..utk
pembuatannya bisa dicari di blog ini baik MOL maupun PGPR..TKS Wassalam

Reply

avi says:

27 January 2014 at 15:29

mol=mikroorganisme lokal,pgpr=plant growth promoting rhizobacteria(bakteri yg memacu


pertumbuhan akar)

Reply

linasantika92@ymail.com says:

28 January 2014 at 15:06

pa tolong saya pengen tau buat mol dari urin hewan

Reply

NURMANIHSAN says:

1 February 2014 at 13:42

silahkan saja baca https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2013/07/18/pupuk-urine/ tks

Reply

Eva mulyadi says:

13 February 2014 at 22:32

Assalammua’laikum,pa pengen belajar bekebun organik,tanaman yang saya tanam seperti


sosin,paria,mentimun dan kacang panjang,apa saja yang di gunakan untuk tanaman saya, agar
tanaman bagus dan hasilnya berlipat ganda?

selebahraya says:

2 March 2014 at 14:05

Asskum pak admin…

Musim tanam ini saya 100% mengunakan MOL yg saya pelajari di sini,dengan harapan dapat
menekan 50% penggunaan pupuk kimia. Biasanya saya menggunakan pupuk kimia antara 125
kg-150 kg untuk lahan 2000 meter persegi.

Tanaman padi saya hari ini berumur 40 hst dan pemberian pupuk saya hentikan hanya
menggunakan 1 karung NPK phonska+2 ember urea.hanya saja ada kendala saat ini,yaitu
terserang pengerek batang.sudah saya kasih regent 2x penyemprotan kok masih ada aja ya
sundepnya.padahal saya udah mulai itung2 anakan padi,tp sepertinya meleset.
Dan saya aplikasikan juga fermentasi urin sapi+gadung+buah maja

Mohon penjelasan tentang pengendalian penggerek batang yg ramah lingkungan.karna saya


sedang berusaha searif mungkin d tanah sawah saya.

Cara tanam saya pendekatan metode s.r.i dengan jarak tanam 25×25 ,dari 1-2 bibit udah beranak
rata2 20 anakan.

Populasi tanaman 160×160 rumpun

Mohon bantuan ilmunya, terimakasih

Reply

NURMANIHSAN says:

4 March 2014 at 22:34

trim pak selebah,

seperti kita ketahui, Penggerak batang memang salah satu hama utama tanaman padi. boleh
dibilang ini hama laten tanam padi.

apalagi, sampai saat ini, blm ada varietas padi yg tahan pengerek batang. jadi potensial sekali
terkena sasaran serangan hama ini.

sblm upaya pestisida dilakukan, maka hal utama adalah memasukkan jerami/sekam kedalam
sawah sbb jerami banyak mengandung Kalium, sedangkan sekam banyak mengandung silika. dng
demikian tanaman padi akan berbatang kuat. dampaknya penggerek batang akan kesulitan
menggerek batang padi,,,

kemudian, jadikan lahan sawah sehat shg agroekosistem sawah akan banyak musuh alaminya.
bila banyak musuh alami, kalau pun ada serangan sangat kecil sekali.

bila serangan sedikit sekali, dan kita melihat padi kena tanaman yg baru saja kena, tarik saja
anakkan yg kena tsb, biasa masih ada ulat penggereknya.

salah satu pengendalian adalah dng cara lampu perangkap di malam hari.

selanjutnya ajak petani lain tanam serempak. tks

Reply

selebahraya says:

14 March 2014 at 10:14

Terimakasih atas penjelasanya pak.

Oh ya 1 lg pertanyaan pak. Dulu saya udah pernah membuat MOL buah,air cucian bera7 gula
buah.dan saya puas dengan hasilnya. Tapi musim ini saya membuat MOL buah dengan bahan
buah maja buah air cucian beras dan udah jadi MOL.aroma MOL saat fermentasi menyengat bau
alkohol.tp aroma khasnya buah maja. Pertanyaanya adalah.
APAKAH MOL BUAH SAYA TETAP MEMILIKI KASIAT YG sama dengan 3 bahan saya diatas ?

Soalnya pertamakali membuatnya tanpa buah maja tapi menggunakan gula merah aromanya
aroma buah yg saya gunakan .tp kali ini aroma buah maja

sekian terimakasih Bpk

Pada tanggal 04/03/14, OKSIGEN PERTANIAN – Satu Tanaman Tumbuh dari Tangan Kita
Kemudian Mengeluarkan Oksigen. Bila Kita Ikhlas , Berbuah

Khayan says:

28 March 2014 at 09:55

Selamat siang Pak. Mau tanya, kalau insektisida nabati yang ada dipasaran Azadrin (maaf saya
sebut merek) bila aplikasinya dicampur dengan MOL bisa merusak MO tidak?

efendy manan says:

28 March 2014 at 13:59

Buat pak Khayan…selama itu kandungannya bukan racun sintetis maka bisa dicampur dengan
MOL atau pupuk hayati lain…

Reply

Khayan says:

30 March 2014 at 22:45

Maaf nih pak saya masih penasaran dengan aplikasi MOL yang dicampur pestisida nabati.
Misalkan pakai ekstrak gadung, manusia dan hama saja bisa pusing-pusing apalagi sahabat kita
yang super mini itu, apa tidak sekarat jadinya?

Reply

efendy manan says:

31 March 2014 at 13:08

Betul pak khayan….walau terlihat remeh dan murah tapi pestisida nabati ampuh dan tidak
menimbulkan resistensi pada hama…namun kelemahannya harus diaplikasi secara rutin karena
mudah terurai di alam.

Reply

Tiar says:

17 April 2014 at 22:47

Salam kenal Pak Nurman.

Saya bukan dr keluarga petani & belum tau cara bertani.Pengin jd petani.

Yg mau saya tanyakan,apakah bertani organik dpt langsung diterapkan pd lahan/sawah yg boleh
dikatakan rusak karena selama ini pakai pupuk/pestisida kimia ?
Reply

Surya says:

25 April 2014 at 11:21

Ass pak efendy,mas avi,pak nurman.apa mol nasi tidak boleh disemprotkan ke padi mengenai
daunnya,harus perakarannya?krn katanya klo mol nasi kena daun bisa layu/mati?apa boleh mol
nasi dijadikan starter dalam pembuatan poc dari urine manusia?trims

Reply

Pingback: kegunaan cocopeat | cvanekausaha

putut ngawi says:

7 July 2014 at 11:16

blog yang sangat bagus pak,,,,,

Reply

muhammad faruq says:

25 August 2014 at 21:04

Assalamualaikum,slm knl mas! Air cucian beras jk dikumpulkan dan tersimpan lama apa bs di
gunakan buat MOL? Mohon penjelasanya mas trims

Reply

sifah says:

23 September 2014 at 13:45

maaf saya mau tanya kenapa kalau pakai pupuk mol diaplikasikan cuma 4kali pada umur
10,20,30 dan 40 hari pada tanaman padi ? ko’ tdk 5 kali? terus apakah sama aplikasi mol nya
untuk semua jenis tanaman.

trimakasih

Reply

efendy manan says:

23 September 2014 at 14:28

Met siang mbak sifah…mungkin yg dimaksud itu adalah mol utk masa vegetatif yg fungsinya utk
memperbanyak anakan,tinggi tanaman,lebar daun dan pertumbuhan vegetatif lainnya…
sedangkan utk generatif bisa memakai mol khusus pembuahan…spt contohnya mol sabut kelapa
atau mol buah…

Reply

sifah says:

23 September 2014 at 19:30

Oo.. spt itu trimakasih atas ilmu nya

o iya saya mau tanya lagi kalau mol bonggol pisang diaplikasikan ke tanaman melalui daun?
apakah mempengaruhi mikrobanya yang terkandung dalam mol tersebut jika disemprotkan
melalui daun?
trimakasih

Reply

efendy manan says:

24 September 2014 at 21:26

Sebenarnya mol bonggol pisang bgs untuk starter kompos yg murah dan bgs…namun jika
disemprotkan ke daun juga bisa karena dalam MOL sendiri terdapat nutrisi yg bisa terserap
dengan mudah oleh daun….dan jangan lupa dalam penyemprotan mikroba yang terkandung
pasti akan jatuh ke tanah dan akan bermanfaat dalam menjaga kesuburan tanah.

Reply

sifah says:

13 October 2014 at 16:37

trimakasih atas jawabannya

pak kenapa mol kalau di kena kan batang langsung bisa menyebabkan busuk pada batang nya?

Apa ada pengaruh dari mol tsb yg menyebabkan busuk?

trimakasih

Reply

efendy manan says:

13 October 2014 at 18:59

Saya rasa Mol tidak bisa menyebabkan batang kering…kecuali jika sangat pekat….oleh karena itu
pengencerannya maksimal 1:10 atau biasanya 1 gelas 250 cc utk 14 L air/ 1 tangki…

Reply

sifah says:

14 October 2014 at 00:23

trimaksih sdh memberi pencerahan semoga bermanfaat ilmu nya

maaf sebelum nya sdh banyak bertanya karena masih belajar dibidang pertanian agar nanti saya
bisa terapkan kpd para petani2 desa bisa memanfaatkan limbah untuk dijadikan pupuk organik.

saya mau tanya lagi ini pak?

larutan MOL bonggol pisang, memiliki peranan dalam masa pertumbuhan vegetatif tanaman,
seperti proses pylocron, toleran terhadap penyakit yang disebakan oleh

Rhyzoctonia oryzae dan Cercospora oryzae.!

pertanyaan saya ini yang dimaksud proses pylocron itu apa?

mohon pencerahan nya pak trimakasih

Reply

efendy manan says:

14 October 2014 at 10:55


Maaf jika jawaban saya salah ya……

Kalau tidak salah proses pylocron adalah proses dimana tumbuhan (baca :padi) membentuk
tunas atau anakan baru…tanaman padi memiliki 12 masa pylocron dalam masa vegetatif..namun
terkadang dg budidaya yg salah seperti tanam usia tua,tanam dalam dll kita kehilangan beberapa
fase itu…akibatnya anakan jadi sedikit…Nah …salah satu cara memaksimalkan masa pylocron
adalh dengan MOL bonggol pisang yg mampu merangsang tumbuhhnya anakan lbh cepat dan
lbh banyak drpd tanpa menggunakan MOL bonggol..krn selain mikroba bermanfaat..MOL
bonggol mengandung ZPT organik.

semoga bermanfaat

Reply

sifah says:

28 October 2014 at 23:00

timakasih pak efendy sdh memberi kan pencerahan semoga bermanfaat ilmu nya!

Reply

SulistioKalimantan says:

15 October 2014 at 11:40

Sangat bermanfaat artikel yang ada di blog ini, setelah sekian banyak membca beberapa artikel
yang ada terutama berkaitan dengan PADI saya semakin menyadari bahwa hanya dengan
keihlasanlah ilmu akan bermanfaat dan menjadi ladang pahala buat orang yang rendah hati yang
mau memberikan ilmunya. Terima kasih buat semua kalangan “EMPU GURU” yang sudah mau
berbagi sehingga ilmunya bisa saya “CURI” yang nantinya mudah2n menjadi bekal buat saya
menjadi seorang “PEWARIS” yang juga bisa berguna untuk orang lain…

…Jadi semakin optimis untuk “bertempur” di sawah…

Ada satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan berhubungan dengan pembuatan MOL serta
pengaplikasiannya untuk decomposer membuat pupuk bokashi, MOL apa ya pak yang paling
cocok untuk pembuatan bokashi? saya pernah mmbaca em4 kurang bagus (lambat) untuk
membuat bokashi dan dianjuarkan menggunakan MA-11 karena lebih cepat jadi… tp ma-11
cukup sulit memperolehnya…

tks. untuk semua.

Reply

efendy manan says:

17 October 2014 at 08:27

Bisa pake MOL bonggol pisang,mol Buah atau pakai ramuan Bakteri cair spt yg pernah diposting
di blog ini….

Reply

obing says:

20 October 2014 at 22:26


maaf pak sblumnya sy org yg awam dlm pertanian,,,sy mau tnya sy kn pny tnmn pete tp buahnya
ga prnh lebat/cm sdkit.kira2 solusinya bgmn ya pak,mhon bntuannya

Reply

Octav says:

22 October 2014 at 14:34

Saya telah membuat MOL rebung bambu, MOL bonggol pisang dan MOL buah maja. Saya
terkejut ada komentar,mencampur beberapa MOL untuk menjadi multiguna. Rencananya,saya
akan menggunakan MOL2 tersebut dalam 1 campuran pada tanaman padi,yaitu pada umur
10,20 hst. Apakah tidak berpengaruh buruk dng padi saya pak ? trims…

Reply

efendy manan says:

24 October 2014 at 22:01

Maaf lama saya tdk OL….saya kira tidak ada masalah pak Octav jika beberapa mol dicampur..dan
tidak ada efek sampingnya pada tanaman….

Reply

sifah says:

28 October 2014 at 23:03

maaf pak saya tanya kandungan unsur hara K dlm mol sabut kelapa itu berapa persen?

kalau tahu mohon info nya pak!

trimakasih

Reply

pak zul says:

17 November 2014 at 08:30

Assalamualaikum,

salam kenal ikut gabung, apakah setelah mol disaring sisa saringannya bisa dibuat mol lagi
dengan menambahkan lagi air beras dan gula, atau kita harus membuat lagi bahan yang baru
,terima kasih yang sudi menjawab

Reply

NURMANIHSAN says:

20 November 2014 at 22:37

Wslm Pak ZUl

Salam kenal juga. Tks

Biasanya, setelah MOL habis, yang tertinggal hanya sisa MOL atau ampas MOL dimasukkan ke
dalam sawah/kebun. Atau bisa juga dicampur dengan media tanam.

Lebih baik dibuat dari awal lagi.

Tapi untuk MOL tape tempe, setelah tinggal 10 % nya, bisa ditambahkan medianya kembali. tks
Reply

arpendi says:

8 December 2014 at 19:08

Assalamua’laikum,

Selamat malam, numpang tanya ya Pak.

Saya buat Mol dri keong Mas buat starter bokashi, dngan 3 bhan yaitu: Keong Mas, Air kelapa
dan gula merah.

Yg saya tanya kan knpa wrna cairannya berubah jd hitam? Apakah masih bisa digunakan?

Reply

tari rie says:

14 December 2014 at 06:36

terimakasih atas ilmunya

Reply

efendy manan says:

14 December 2014 at 20:42

Mas arpendi…..seharusnya jika fermentasi njenengan berhasil maka akan berwarna kecoklatan
dan berbau harum tapai….jika berwarna hitam bisa saja saat fermentasi (unaerob) wadah jerigen
bocor dan udara luar masuk…akibatnya warna berubah kehitaman dan berbau busuk,,,,,

Reply

oksi says:

14 December 2014 at 22:19

@ Mas Arpendi

membuat mol tsb, ada bahan, sumber karbohidrat dan sumber energi. Bisa baca lagi pak.

Jd, blm ada sumber karbohidrat

Pengalaman saya, kalo membuat MOL dari keong mas ( karena daging) konsekuensinya
kemungkinan “aroma bau” cukup besar.

Oleh sebab itu, sumber energi perlu diperbanyak. Sehingga bisa mengurangi aroma bau tsb. tks

Reply

Ahmad Zain says:

3 January 2015 at 01:09

Assalamualikum wr…

Selamat malam pak nurman, pak efendy dan jga pda tmen2 yang snanatiasa ambil bagiaan dlam
pmbahasan ini,

sgala puji hnya bgi allah, yg telah membwa hambanya dri jlan yang menuju trang benderang..
subhanallah,
Sungguh blog sngat bermanfaan sekali, trutama bgi dri pribadi, yang msih bru dlm dunia
pertanian, oleh krena itu sya minta izin untuk bergabung, mnimba ilmu, dri ssuatu yang belum
pernah sya kethui/blum pernah sya denger sblum nya lebih2 di bdang pertnian ini..

Sya ingin bertanya…

Krna sya msih bru di bidang ini, msih dlam permulaan..

Saya mempunyai lahan slebar 600 mtr..

Dan bibit mulai ditnam tgl.16/12/14,

Slama bberapa hari sya ngk ada pemupukan.. dan tgl 29/12/14, sya mulai awal pemupukan
menggunakan, NPK POSNKA 100kg+UREA 50kg..

Pertanyaan saya pak..

apakah cara seperti ini btul/salah,

Krana dri apa yang tlah sya kethui, awal pmupukan harus 7-10 hst.. kedua: 21 hst, ketiga: 35-40,
tpi sya sdah mlebihi msa 4 hari, dri cra yg sbnarnya.. dan bgai mana untuk memulai pemukan ke
dua, selanjutnya/yang trakhir..?

Mhon pencerahannya pak.. sekian wessalam wr..

Reply

efendy manan says:

4 January 2015 at 20:56

Waalaikumsalam pak….

Pertama2x…saya tanyakan luas lahan bapak 600 m2 atau 6000 m2?…utk waktu pemupukan
bapak yg diumur 13 hst saya rasa tidak termasuk telat pak,msh dalam taraf wajar…dan utk
pemupukan kedua pun tidak ada masalah …patokan bisa sama dg jadwal atau mundur 4 hari
bergantung kondisi tanaman..krn waktu pemupukan hanya patokan global saja dan tiap daerah
pasti berbeda karena faktor kebiasaan dan kondisi tanah,jenis varietas dan kondisi tanaman itu
sendiri.

Reply

Sulasman Supandi says:

6 January 2015 at 14:33

Assalamualaikum Pa Efendi,

Mau tanya Pa, aplikasi MOL Bonggol Pisang itu disemprot ke tanaman atau diguyur ke lahan
sawah dan pada umur (tanaman padi) brp sebaiknya diaplikasikan. Atas penjelasannya saya
ucapakan terima kasih. Wassalam.

Reply

puji sampurno says:

17 March 2015 at 06:46

Selama ini saya buat mol sendiri,kenapa bila disemprotkan kedaun,daunya menjadi
kering/menjadi kuning,apa dosisnya berlebihan atau molnya yg gsgal jd mol,trm kasih banyak
Reply

Yoedi says:

24 March 2015 at 16:27

Saya mau tanya, apakah MOL ini juga bisa diaplikaskan pada tanaman tebu? kalau bisa, jenis
MOL yg vegetatif atau generatifkah yang bisa digunakan? matur nuwun

Reply

abdul ghofar says:

15 April 2015 at 01:31

terima kasih untuk infonya.

Reply

efendy manan says:

16 April 2015 at 05:31

Untuk mas Yoedi…MOL bisa digunakan utk tanaman tebu juga….terutama MOL utk menambah
anakan spt MOL akar bambu,MOL akar rumput gajah dan MOL bonggo pisang…berikan pada
masa vegetatif setelah kepras utk memacu tunas baru muncul makin banyak…dan ulangi saat
tebu blm tinggi.semoga bisa membantu

Reply

aldrich says:

26 May 2015 at 17:15

Mol memang memiliki khasiat yg hebat. Saya telah membuktikan sendiri. Tanpa pupuk kimia,
hasil tetap bagus. Yang ingin saya tanyakan pak, kenapa setelah subur, banyak tanaman cabe
saya yang busuk pangkal batang ya pak? Apakah karena pupuk kandang yang belum matang ya
pak?. Terima kasih jawabannya. Salam organik!

Reply

efendy manan says:

27 May 2015 at 05:17

Assalamualaikum mas Aldrich…..sebenarnya tanaman yg subur bukan berarti harus berarkhir


dengan busuknya tanaman cabe kita…tapi tetapi tanaman cabe kita terserang penyakit yg
disebabkan cendawan atau bisa juga bakteri misalnya fusarium,pseudomonas solanacearum dll…
yg bisa juga terbawa oleh pupuk kandang yyg belum matang antispasinya adalah dengan
mengocorkan agens hayati trichoderma sebelum pindah tanam dan rutin 2 minggu sekali agar
terhindar dari busuk pangkal batang.Semoga bisa membantu

Reply

tleguk Artomoro says:

23 June 2015 at 05:58

saya sangat tertarik dengan blog ini yang penuh dengan pencerahan

Reply

Pingback: kegunaan cocopeat | Cv.anekausaha

Bambang Hariyanto says:


6 August 2015 at 13:55

Salam kenal Dari saya bambang Hariyanto , senang rasanya Mengikuti artikelnya. Sy seorang
guru yang hobi pertanian Dan Peternakan. Terus berkarya semuanya.

Reply

jos says:

17 August 2015 at 05:19

Kenapa M0l yg udah disimpan jangka waktu lama 3 bln keatas kok fungsinya udah menurun ya
pak?

Reply

vario says:

3 September 2016 at 04:11

numpang jualan barang kali ada yg mau membutuhkan serbuk cocopeat/serbuk saBut kelapa
halus dan kasar tggal order aja ke Cp 081391005474 pin bb 573A3D69,dlm skala kecil dan besar
siap.tks

Reply

zainal abidin says:

21 November 2016 at 08:35

Bisa bikin mol tanpa air kelapa min, solnya ditempat saya susah cari air kelapanya.?

Reply

Muhadi says:

30 December 2016 at 09:12

Maaf..mo nanya kalo mol sudah jadi kita tambah air cucian beras bakterinya mati gak…

Reply

Sugihono says:

13 May 2017 at 22:36

mau tanya nihhh kalau rendaman sabut kelapa ngga di tutup apa ngga ada masalah..soalnya ak
bikin rendaman dari sabut kelapa ngga ak tutup..mohon pencerahannya

Anda mungkin juga menyukai