101-Article Text-149-1-10-20190319 PDF
101-Article Text-149-1-10-20190319 PDF
Zakiyah Yasin
Iva Gamar Pratiwi
Nailiy Huzaimah
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja
ABSTRAK
Imunisasi merupakan suatu bentuk pencegahan penyakit yang dijadikan salah satu
kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka kematian pada anak. Akan
tetapi di beberapa wilayah Indonesia masih diperoleh cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL)
yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor ibu, faktor bayi, dan faktor lain
yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap di Kecamatan Manding.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang saat ini memiliki bayi
usia 1 – 3 tahun (n=116) di wilayah kerja Puskesmas Manding Kecamatan Manding Kabupaten
Sumenep yang ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Variabel
independen meliputi faktor ibu, faktor bayi, dan faktor eksternal lain, sedangkan variabel
dependen meliputi pemberian IDL. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan kartu
imunisasi. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan derajat kemaknaan p≤0,05.
Faktor ibu yang berhubungan signifikan dengan pemberian IDL adalah adalah pendidikan
ibu (p=0,000), paparan edukasi tentang IDL (p=0,006), pengetahuan ibu (p=0,000), sikap ibu
(p=0,000), jarak rumah ibu ke pelayanan imunisasi (p=0,006). Faktor bayi yaitu kondisi bayi saat
pelaksanaan imunisasi berhubungan secara signifikan dengan pemberian IDL (p=0,000). Faktor
eksternal lainnya tidak ada yang berhubungan dengan pemberian IDL.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling banyak berhubungan
dengan pemberian IDL adalah faktor ibu dan kondisi bayi. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan
strategi yang lebih efektif dan efisien dari tenaga kesehatan untuk mempromosikan pentingnya
IDL terutama kepada ibu.
Kata Kunci : imunisasi, cakupan imunisasi, faktor imunisasi, kesehatan anak
ABSTRACT
Immunization is a form of disease prevention which is one of the Ministry of Health's priority
activities to reduce mortality in children. However, in some regions of Indonesia there is still a low
coverage of complete basic immunization. This study aims to identify maternal factors, infant
factors, and other factors associated with providing complete basic immunization in Manding
District.
The research design used was descriptive correlational using the cross sectional
approach. The sample in this study were mothers who currently have babies aged 1-3 years (n =
116) in the Manding District, which was determined using the purposive sampling
method . Independent variables include maternal factors, infant factors, and other external
factors, while the dependent variable includes giving complete basic immunization. Data
collection uses questionnaires and immunization cards. Data analysis using chi-square test with
significance level p≤0.05.
Maternal factors that were significantly associated with complete basic immunization
administration were maternal education (p = 0,000), educational exposure about IDL (p = 0,006),
maternal knowledge (p = 0,000), maternal attitude (p = 0,000), distance of mother's home to
immunization services (p = 0.006). Baby factors, namely the condition of the baby during the
Tabel 1. Faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap Di Wilayah
Kerja Puskesamas Manding Tahun 2017.
Faktor IDL Total % Nilai p
L % TL %
16-19 4 80 1 20 5 100
Usia 20-23 13 76 4 24 17 100 0,595
24-27 7 64 4 36 11 100
28-31 19 61 12 39 31 100
32-35 13 52 12 48 25 100
36-39 6 55 5 45 11 100
40-43 6 46 7 54 13 100
44-47 1 33 2 67 3 100
Pekerjaan Petani 6 43 8 57 14 100
Buruh/ Karyawan 1 33 2 63 3 100
0,410
Wiraswasta 2 67 1 33 3 100
Tidak Bekerja 60 63 36 37 96 100
Pendidikan SD 14 78 4 22 18 100
SMP 19 83 4 17 23 100
0,000
SMA 32 50 32 50 64 100
Tidak Tamat SD 4 36 7 64 11 100
Pernah Pernah > 3kali 25 78 7 22 32 100
terpapar 0,006
Pernah 1-3 kali 44 52 40 48 84 100
edukasi
Pengetahuan Baik 34 94 2 6 36 100
Cukup 26 67 13 33 39 100 0,000
Kurang 9 22 32 78 41 100
Sikap Positif 59 91 6 9 65 100
0,000
Negatif 10 20 41 80 51 100
Jarak rumah Dekat 13 39 20 61 33 100
0,006
Cukup Jauh 56 67 27 33 83 100
Kondisi bayi Sehat 68 68 32 32 100 100
Gangguan 10
0 0 5 5 100 0,000
Kesehatan 0
Demam 1 9 10 91 11 100
Dukungan Ada 69 59 47 41 116 100 (Consta
Tomas Tidak ada 0 0 0 0 0 n)
Tabel di atas menunjukkan distribusi responden (26,7%). Ibu rentang usia 28-31
frekuensi usia ibu hampir setengahnya tahun sebagian besar memberikan IDL yaitu
berusia 28-31 tahun yaitu sebanyak 31 19 orang (61%). Nilai p=0,595 (p>α)
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan memberikan Imunisasi Dasar pada bayinya
yang bermakna antara faktor usia Ibu yaitu sebanyak 6 responden (9%). Nilai
dengan pemberian IDL. p=0,000 (p<α) menunjukkan bahwa ada
Distribusi frekuensi pekerjaan ibu hubungan yang bermakna antara sikap ibu
hampir seluruhnya tidak bekerja yaitu dengan pemberian IDL.
sebanyak 96 responden (82,8%). Ibu yang Distribusi frekuensi jarak rumah ibu
tidak bekerja memberikan IDL pada bayinya sebagian besar cukup jauh yaitu sebanyak
yaitu sebanyak 60 orang (63%). Nilai 83 responden (71,6%). Ibu yang bersikap
p=0,410 (p>α) menunjukkan bahwa tidak positif hampir seluruhnya memberikan
ada hubungan yang bermakna antara Imunisasi Dasar Lengkap yaitu sebanyak 59
pekerjaan dengan pemberian IDL. orang (91%). Nilai p=0,006 (p<α)
Distribusi frekuensi pendidikan ibu menunjukkan bahwa ada hubungan yang
sebagian besar adalah Sekolah Menengah bermakna antara jarak rumah ibu dengan
Atas (SMA) yaitu sebanyak 64 responden pemberian IDL.
(55,2%). Ibu yang berpendidikan SMA Distribusi frekuensi kondisi bayi
setengahnya memberikan imunisasi dasar hampir seluruhnya sehat yaitu sebanyak
lengkap yaitu sebanyak 32 orang (50%). 100 responden (86,2%). Ibu yang kondisi
Nilai p=0,000 (p<α) menunjukkan bahwa bayinya sehat hampir seluruhnya
ada hubungan yang bermakna antara memberikan imunisasi dasar lengkap yaitu
tingkat pendidikan ibu dengan pemberian sebanyak 63 responden (68%). Nilai
IDL. p=0,000 (p<α) menunjukkan bahwa ada
Distribusi frekuensi ibu yang pernah hubungan yang bermakna antara sikap ibu
terpapar edukasi tentang imunisasi dasar dengan pemberian IDL.
lengkap sebagian besar pernah terpapar 1- Distribusi frekuensi dukungan tokoh
3 kali yaitu sebanyak 84 responden (72,4%). masyarakat kepada ibu seluruhnya
Ibu yang pernah terpapar edukasi 1-3 kali mendapatkan dukungan tokoh masyarakat
sebagian besar memberikan imunisasi yaitu sebanyak 116 responden (100%),
dasar lengkap yaitu sebanyak 44 orang begitu pula dengan pelayanan tenaga
(78%). Nilai p=0,006 (p<α) menunjukkan kesehatan.
bahwa ada hubungan yang bermakna Distribusi frekuensi ibu hampir
antara paparan informasi dengan pemberian seluruhnya tidak memperoleh dukungan
IDL. tokoh agama yaitu sebanyak 95 responden
Distribusi frekuensi pengetahuan (86,2%). Ibu yang tidak mendapatkan
ibu tentang IDL hampir setengahnya dukungan tokoh agama sebagian besar
memiliki pengetahuan yang kurang yaitu memberikan Imunisasi Dasar Lengkap yaitu
sebanyak 41 responden (35,3%). Hampir sebanyak 55 orang (58%). Nilai p=0,459
seluruh ibu yang berpengetahuan kurang (p>α) menunjukkan bahwa tidak ada
tidak lengkap dalam memberikan Imunisasi hubungan yang bermakna antara dukungan
Dasar pada bayinya yaitu sebanyak 32 tokoh agama dengan pemberian IDL.
orang (78%). Nilai p=0,000 (p<α) Distribusi frekuensi ibu sebagian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang besar mendapatkan dukungan masyarakat
bermakna antara pengetahuan ibu dengan setempat yaitu sebanyak 84 responden
pemberian IDL (72,4%). Ibu yang mendapatkan dukungan
Distribusi frekuensi sikap ibu masyarakat setempat sebagian besar
terhadap IDL sebagian besar bersikap memberikan Imunisasi Dasar Lengkap yaitu
positif yaitu sebanyak 65 responden (56%). sebanyak 48 orang (57%). Nilai p=0,406
Ibu yang bersikap positif hampir seluruhnya (p>α) menunjukkan bahwa tidak ada
memberikan Imunisasi Dasar Lengkap yaitu hubungan yang bermakna antara dukungan
sebanyak 59 orang (91%), dan sebagian masyarakat setempat dengan pemberian
kecil ibu yang bersikap positif tidak lengkap IDL.
Hasil uji statistik Chi Square dengan nilai setengah dari ibu yang bekerja sebagai
p<α (α=0,05) yaitu pada variabel pendidikan wiraswasta tidak lengkap dalam
ibu (p=0,000), paparan edukasi tentang IDL memberikan imunisasi dasar pada bayinya
(p=0,006), pengetahuan ibu (p=0,000), yaitu sebanyak. Berdasarkan penelitian
sikap ibu (p=0,000), jarak rumah (p=0,006), yang dilakukan didapatkan tidak ada
dan kondisi bayi (p=0,000) menunjukkan hubungan yang bermakna antara pekerjaan
ada hubungan yang bermakna dengan ibu dengan pemberian imunisasi dasar
pelaksanaan imunisasi dasar lengkap. Nilai lengkap. Informasi yang cukup mengenai
p>α (α=0,05) yaitu faktor usia (p= 0,595), imunisasi seharusnya dapat meningkatkan
pekerjaan (p=0,410), dukungan tokoh pengetahuan masyarakat. Namun,
agama (p=0,459), dukungan masyarakat kurangnya sumber informasi yang bisa
setempat (p=0,406) menunjukkan tidak ada didapatkan masyarakat yang hanya
hubungan yang bermakna dengan mengandalkan dari petugas kesehatan
pemberian imunisasi dasar lengkap. menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan tidak lengkapnya pemberian
PEMBAHASAN imunisasi dasar lengkap.
Usia Ibu dan IDL Ibu yang tidak bekerja memiliki
Ibu rentang usia 28-31 tahun banyak waktu dirumah sehingga tidak ada
sebagian besar melaksanakan imunisasi alasan bagi mereka untuk tidak
dasar lengkap (IDL). Namun berdasarkan mengantarkan bayinya ke tempat pelayanan
penelitian yang telah dilakukan bahwa faktor kesehatan agar diberikan imunisasi. Ibu
umur tidak memiliki hubungan yang yang mempunyai pekerjaan sebagai ibu
bermakna dengan pemberian imunisasi rumah tangga mempunyai banyak waktu
dasar lengkap, hal ini dapat dipengaruhi yang luang, ini berarti ibu-ibu tersebut bisa
beberapa faktor lain seperti tingkat mendapatkan banyak informasi dari
pendidikan, pekerjaan ibu serta paparan berbagai media, antara lain: televisi, radio
edukasi yang didapat oleh ibu. Semakin dan surat kabar. Ibu yang ikut bekerja ini
matang usia seseorang akan semakin juga menyebabkan kurangnya kesempatan
banyak pengalaman hidup yang dimiliki, dan dan waktu mendapatkan informasi dan juga
mudah untuk menerima perubahan perilaku, berpengaruh pada ketersediaan waktu ibu
karena usia ini merupakan usia paling membawa anaknya untuk imunisasi.
produktif dan umur paling ideal dalam Salah satu penelitian didapatkan tidak
berperan khususnya pembentukan kegiatan adanya hubungan yang bermakna antara
kesehatan, serta ibu mudah menerima status pekerjaan dengan pemberian
informasi dan dapat memahaminya. imunisasi, status pekerjaan tidak menjadi
Bertambahnya usia seseorang dapat faktor risiko karena ketersediaan waktu
berpengaruh pada pertambahan ataupun kemungkinan untuk menjangkau
pengetahuan yang diperoleh (Tarwoto, pelayanan kesehatan sama bagi mereka.
2003). Pada penelitian sebelumnya Baik ibu bekerja maupun ibu tidak bekerja
didapatkan tidak ada hubungan yang masih mau menyisihkan waktunya sehari
bermakna antara umur ibu dengan perilaku untuk membawa anaknya ke tempat
ibu dalam pemberian imunisasi, baik ibu pelayanan imunisasi dan bukanlah suatu hal
yang berusia di bawah 30 tahun maupun ibu yang memberatkan atau mengganggu
yang berusia 30 tahun atau lebih tidak (Rizani, Hakimi and Ismail, 2009). Semua
memiliki perbedaan dalam hal kepatuhan ibu memiliki kesempatan untuk membawa
imunisasi (Rizani, Hakimi and Ismail, 2009). anaknya untuk diberikan imunisasi dasar,
1. Pekerjaan Ibu dan IDL baik ibu rumah tangga, ibu yang bekerja
Hasil penelitian menunjukkan sebagai petani, wiraswasta maupun swasta.
sebagian besar ibu yang tidak bekerja Ibu di wilayah kerja Puskesmas
memberikan IDL pada bayinya, dan hampir Manding yang tidak bekerja juga banyak
karena ibu memiliki pengetahuan yang baik jarak yang tidak terjangkau, berdasarkan
tentang imunisasi dasar lengkap, serta penelitian yang didapat bahwa ibu dengan
tingkat pendidikan yang cukup memadai. jarak rumah cukup jauh mampu memberikan
Sikap yang positif cenderung mendukung imunisasi dasar lengkap pada bayinya.
perilaku yang positif, begitu pula sebaliknya. Hal ini bisa dipengaruhi kesadaran ibu
Ibu yang memiliki sifat negatif cenderung pasien terhadap pentingnya kesehatan pada
tidak melakukan imunisasi dasar lengkap bayinya, dorongan yang kuat untuk
pada bayinya. memberikan imunisasi dasar lengkap.
Jarak rumah ibu dan IDL Pengetahuan ibu yang baik mampu
Hasil penelitian menunjukkan hampir mendasari sikap yang positif pada ibu untuk
setengah dari ibu yang memiliki jarak rumah memutuskan memberikan imunisasi pada
dekat dengan pelayanan kesehatan anaknya. Jarak rumah yang terjangkau
memberikan Imuniasi Dasar Lengkap, dan dapat mengoptimalkan ibu untuk dalam
sebagian besar ibu yang memiliki jarak memanfaatkan pelayanan kesehatan.
rumah cukup jauh dengan pelayanan Kondisi Bayi dan IDL
kesehatan juga memberikan Imunisasi Hasil penelitian menunjukkan
Dasar Lengkap pada bayinya. Berdasarkan sebagian besar kondisi bayi yang sehat
hasil penelitian didapatkan adanya mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap,
hubungan bermakna antara jarak rumah seluruh bayi yang mengalami gangguan
dengan pemberian imunisasi dasar lengkap. kesehatan tidak mendapatkan Imunisasi
Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) Dasar Lengkap, sedangkan hampir seluruh
antara dua benda atau dua tempat. Jarak bayi yang demam mendapatkan Imunisasi
dekat adalah ruang sela yang pendek antara Dasar yang tidak lengkap. Berdasarkan
dua benda atau tempat. hasil penelitian didapatkan hasil ada
Jarak jauh adalah ruang sela yang hubungan bermakna antara kondisi bayi
panjang antara dua tempat dan sebagainya dengan pemberian imunisasi dasar lengkap,
(KBBI, 2013). Penelitian sebelumnya hal ini dikarenakan kondisi bayi yang
menjelaskan bahwa terdapat hubungan menjadi responden sebagian besar sehat
antara jarak pelayanan kesehatan dengan atau tidak mengalami gangguan.
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Sedangkan kondisi bayi yang mengalami
wilayah kerja Puskesmas Dulukapa gangguan hampir seluruhnya tidak lengkap
(Libunelo, Paramata and Rahmawati, 2018). dalam pemberian imunisasi dasar lengkap.
Penelitian lainnya menjelaskan hal yang Sikap ibu yang tidak memberikan
sama bahwa ada hubungan antara jarak imunisasi dasar lengkap pada bayinya bisa
rumah ke pelayanan imunisasi dengan dikarenakan faktor kurangnya pengetahuan
kelengkapan imunisasi dasar pada balita 1- ibu yang beranggapan bayinya akan
5 tahun di wilayah kerja Puskesmas bertambah sakit apabila diimunisasi.
Situgintung Ciputat (Mulyanti, 2013). Dukungan Tokoh Agama dan IDL
Penelitian yang dilakukan di Nigeria Hasil penelitian menunjukkan
menyebutkan bahwa alasan terbanyak ke sebagian besar ibu yang mendapatkan
dua seorang ibu tidak melakukan imunisasi dukungan tokoh agama memberikan
dasar lengkap adalah jarang yang jauh ke Imunisasi Dasar Lengkap pada bayinya, dan
pelayanan kesehatan (Abdulraheem et al., hampir setengah dari ibu yang tidak
2011). mendapatkan dukungan tokoh agama tidak
Jarak dikatakan ada hubungan lengkap memberikan Imunisasi Dasar pada
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayinya. Berdasarkan hasil penelitian
bayi dikarenakan berdasarkan penelitian ibu didapatkan tidak ada hubungan yang
yang memiliki jarak tempat pelayanan bermakna antara dukungan tokoh agama
terjangkau lebih banyak diimunisasi lengkap dengan pemberian imunisasi dasar lengkap.
di bandingkan dengan ibu yang memiliki
Tokoh agama merupakan orang yang masyarakat yang berperan aktif dalam
mempunyai pengaruh dan dihormati di meningkatkan perubahan perilaku ibu dalam
lingkungan masyarakat hal ini bisa memberikan imunisasi pada bayinya.
disebabkan kurang aktifnya tokoh agama Dukungan masyarakat ini bertujuan
dalam memberikan dukungan pada ibu-ibu, membangun keyakinan, sikap, dan respon
seperti tidak ikut dalam pemberian imunisasi masyarakat, termasuk para pengambil
yang dilakukan secara rutin di posyandu 1 keputusan, untuk terlibat dalam upaya
bulan sekali. Penelitian lain menjelaskan pemberian imunisasi dasar lengkap
bahwa dukungan tokoh masyarakat tidak
berpengaruh terhadap pemberian imunisasi KESIMPULAN
dasar lengkap pada bayi (Juliana et al., Berdasarkan hasil penelitian yang
2016). Hal lain yang harus diperhatikan oleh telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
tokoh agama/ tokoh masyarakat adalah sebgai berikut:
tentang pelaksanaan dan sosialisasi 1. Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap
imunisasi, dimana pada saat pelaksanaan berhubungan secara signifikan dengan
imunisasi berlangsung di desa seperti faktor pendidikan ibu, paparan edukasi
kepala desa pada saat tertentu juga harus tentang IDL, pengetahuan ibu tentang
meninjau langsung ke posyandu guna untuk IDL, sikap ibu terhadap IDL, jarak
mendapatkan masukkan bagaimana rumah dengan pelayanan imunisasi,
kegiatan tersebut berjalan. Untuk sosialisasi dan kondisi bayi pada saat jadwal
imunisasi, tokoh agama/tokoh masyarakat imunisasi dasar.
layaknya juga ikut mensosialisasi akan 2. Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap
pentingnya imunisasi pada kegiatan- tidak berhubungan dengan faktor usia
kegiatan rutin pengajian dalam hal ini ibu, pekerjaan ibu, dukungan tokoh
khususnya imam desa sehingga program itu agama, dan dukungan masyarakat
akan berjalan dengan baik. setempat.
Ibu di wilyah kerja Puskesmas
Manding sebagian besar tidak mendapat SARAN
dukungan dari tokoh agama, akan tetapi 1. Kepada Puskesmas untuk
masih banyak yang melakukan imunisasi menggiatkan sosialisasi tentang
dasar lengkap. Dukungan tokoh agama pentingnya IDL kepada masyarakat
sangat diperlukan di daerah Madura dalam dengan bekerja sama dengan
menunjang program kesehatan, karena organisasi kelompok yang ada di desa.
sesuai dengan budaya masyarakat Madura Selain itu, diperlukan strategi untuk
yang cukup kental dengan aspek memfasilitasi pemberian imunisasi
keagamaan dan kebudayaannya. dasar lengkap bagi masyarakat yang
Dukungan Masyarakat Setempat dan IDL memiliki tempat tinggal relatif jauh
Hasil penelitian menunjukkan dengan pelayanan imunisasi dasar.
sebagian besar ibu yang mendapatkan 2. Kepada tokoh agama dan tokoh
dukungan masyarakat setempat masyarakat untuk dapat berperan aktif
memberikan Imunisasi Dasar Lengkap pada dalam mendukung program imunisasi
bayinya, dan hampir setengah ibu yang tidak dasar lengkap untuk meningkatkan
mendapatkan dukungan masyarakat derajat kesehatan anak, dan
setempat tidak lengkap memberikan mengurangi angka mortalitas serta
Imunisasi Dasar pada bayinya. morbiditas anak.
Berdasarkan hasil penelitian 3. Kepada masyarakat untuk berperan
didapatkan tidak ada hubungan bermakna aktif mencari tahu informasi yang ilmiah
antara dukungan masyarakat setempat dan terpercaya tentang manfaat
dengan pemberian imunisasi dasar lengkap. imunisasi sehingga dapat mendukung
Hal ini dapat dipengaruhi karena kurangnya
2643. doi:
10.1016/j.vaccine.2016.04.016.