PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya setiap peserta didik ingin meraih keberhasilan dan kesuksesan dimasa
yang akan datang setelah mereka tamat dari bangku sekolah. Untuk meraih keberhasilan itu
maka dibutuhkan konsep diri yang baik, sebab tanpa adanya tujuan dan pembentukan konsep
diri yang tepat maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memilih bakat dan minat yang
ada sesuai dengan kemampuannya.
Masalah-masalah rumit yang dialami oleh peserta didik, seringkali dan bahkan hampir
semua sebenarnya berasal dari dalam diri. Mereka tanpa sadar menciptakan mata rantai
masalah yang berakar dari problem konsep diri.
Dengan kemampuan berpikir dan menilai, peserta didik suka menilai yang macam-
macam terhadap diri sendiri maupun sesuatu atau orang lain dan bahkan meyakini
persepsinya yang belum tentu obyektif. Dari situlah muncul problem seperti inferioritas,
kurang percaya diri, dan hobi mengkritik diri sendiri.
B. Pembatasa Masalah
1. Pengertian konsep diri
2. Mengembangkan perkembangan konsep diri
3. Pengaruh konsep diri terhadap prestasi.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan penulisan
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data yaitu denagn mengunakan
metode kepustakaan. Dimana pengumpulan pengaruh konsep diri terhdaap prestasi dapat
dilakukan dengan cara mengkaji dan menelaah data dari buku dan internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep diri mencakup semua presepsi diri, yaitu penampilan dan keyakinan yang
mempengaruhi perilaku. Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep
diri. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang
kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat
digunakan untuk membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Manusia sebagai
organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia
sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian
membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. Perasaan individu bahwa ia
tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala keberhasilan bergantung kepada
cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif
terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh
tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan. Memahami diri sendiri terlebih dahulu
baru bisa memahami klien. Konsep diri adalah gagasan kompleks yang mempengaruhi:
Konsep driri merupakan citra mental individu. Konsep yang positif untuk kesehatan mental
dan fisik individu. Individu yang memiliki konsep diri positif lebih mampu mengembangkan
dan mempertahankan hubungan interpersonal dan lebih tahan terhadap penyakit psikologis
dan fisik, mampu beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi sepanjang hidup.
a. Teori Perkembangan
Konsep diri berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan
membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri
yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan
melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pengalaman budaya dan
hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau
masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.
B. KONSEP DIRI
Peran Diri
Peran diri adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat ( Keliat, 1992 ). Peran yang ditetapkan adalah pean
ditetapkan dimana seseorang tidak punya pilihan, sedangkan peran yang di terima adalah
peran yang terpilih atau diplih oleh individu. Posisi dibutuhkan oleh individu sebagai
aktualisasi diri.
Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok
dengan ideal diri. Posisi di masyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran karena
struktur sosial yang menimbulkan kesukaran, tuntutan serta posisi yang tidak mungkin
dilaksanakan (Keliat, 1992).
Stress peran terdiri dari konflik peran yang tidak jelas dan peran yang tidak sesuai atau
peran yang terlalu banyak.
Faktor – faktor yang mempengaruhi dalam menyesuaikan diri dengan peran yang harus di
lakukan menurut struad and sundean. 1998 adalah :
1. Kejelasan perilaku dengan penghargaan yang sesuai dengan peran.
2. Konsisten respon orang yang berarti terhadap peran yang diakukan.
3. Kesesuian dan keseimbangan anatara peran yang di emban.
4. Keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran.
5. Pemisahan situasi yang akan menciptakan ketidak sesuain perilaku peran.
Menurut Stuart and Sunden Penyesuaian individu terhadap perannya di pengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
1. Kejelasan perilaku yang sesuai dengn perannya serta pengetahuan yang spesifik
tentang peran yang diharapkan.
2. Konsistensi respon orang yang berati atau dekat dengan perannya.
3. Kejelasan budaya dan harapannya terhadap perilaku perannya.
4. Pemisahan situasi yang dapat menciptakan ketidak selarasan.
B. KONSEP DIRI POSITIF DAN KONSEP DIRI NEGATIF
Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan
karakteristik sebagai berikut:
a. Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif
untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi.
b. Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan
membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari
proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan
individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.
c. Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak
diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan
sebelumnya.
d. Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri
untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan karakteristik sebagai
berikut:
a. Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain
sebagai proses refleksi diri.
b. Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang
telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan.
c. Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain
disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.
d. Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan
terhadap orang lain.
e. Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang
mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.
a. Self-appraisal
Istilah ini menunjukkan suatu pandangan yang menjadikan diri sendiri sebagai objek
dalam komunikasi atau dengan kata lain adanya kesan kita terhadap diri kita sendiri.
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan
belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Webster’s New International
Dictionary mengungkapkan bahwa prestasi adalah : “Achievement test a standardised test for
measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a sudy”.[18] Prestasi
adalah tes standar untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang dalam satu
atau lebih garis-garis pekerjaan atau belajar. Prestasi belajar yang dicapai seorang individu
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri
(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan
dapat secara intrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi). Prestasi belajar
ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukkan ukuran kecakapan yang
dicapai. Siswa harus memiliki prestasi belajar yang baik demi terciptanya manusia yang
berkualitas dan berprestasi tinggi. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah
dicapai siswa setelah melakukan proses belajar selama waktu yang ditentukan. Prestasi
belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam dirinya
(internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang dikhusukan ke konsep diri, adalah
adanya konsep diri yang tinggi. Konsep diri yang tinggi akan memudahkan siswa belajar
secara teratur dan terarah. Sedangkan konsep diri rendah akan menjadikan
seseorang memiliki perasaan tidak mampu memahami diri sendiri, rendah
diri, sehingga siswa tersebut menjadi minder bergaul dan mengurangi interaksi di sekolah.
Selain itu konsep diri yang tinggi menjadikan seeorang menjadi percaya diri atas apa yang
dimilikinya sehingga menjadikan seseorang agar selalu berpikir positif terhadap dirinya
sendiri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep diri alah cara seseorang untuk melihat dirinya utuh dengan semua ide, pikiran,
kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu harus
menamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami klien
bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah peran penting perawat selain memenuhi
kebutuhandasar fisiknya yauitu membantu klien untuk memikirkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan internal
individual, citra diri sebagai pandangan atu presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan,
ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat. Untuk
membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran
positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan
menjaga keseimbangan hidup.
Semua yangkita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri,
kita menjadi banggga dengan diri sendiri, percaya diri penh,dapat beradaptasi dengan
lingkungan, dan mencapai kebahagiaan dalam hidup.
DAFTAR PUSTAKA
http://knowledgescafe.blogspot.com/2012/01/makalah-konsep-diri.html
http://danumanyut-putraraharja.blogspot.com/2012/01/askep-konsep-diri.html
http://psytredetion.blogspot.co.id/2013/10/konsep-diri-positif-dan-konsep-diri.html
Ali, Mohammad, Muhammad Asrori. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Corey, Gerald. (2009). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.
Panuju, Panut, Ida Umami. (1999). Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Yuliarti, Nurheti. (2008). Menjadi Penulis Profesional Kiat Jitu Menembus Media Massa dan
Penerbitan. Yogyakarta: Media Pressindo.