Buku PPKI Unej 2016
Buku PPKI Unej 2016
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sub bab ini peneliti mencoba memaparkan kajian teori yang
menghubungkan bagaimana posisi sebuah film yang juga secara sifat menjadi
bagian dari komunikasi massa, dengan demikian peneliti merasa perlu juga
memberikan definisi-definisi dari para ahli berkaitan dengan judul sub bab diatas.
yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima
penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio,
alat komunikasi massa dibagi menjadi dua jenis yaitu paradigma lama (film, surat
kabar, majalah, tabloid, buku, radio, televisi, kaset/CD) dan paradigma baru (surat
Film sebagai media komunikasi massa memang tidak lepas dari hubungan
antara film dan masyarakat itu sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Oey Hong
Lee yakni, “film sebagai alat komunikasi massa kedua yang muncul di dunia,
mempunyai masa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain
pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar sudah dibikin
lenyap. Ini berarti bahwa dari permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah
dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak mengalami unsur-unsur
8
teknik, politik, ekonomi, sosial dan demografi yang merintangi kemajuan surat
kabar pada masa pertumbuhannya dalam abad ke-18 dan permulaan abad ke-19
teknologi yang diciptakan oleh Thomas Alva Edison dan Lumiere Bersaudara
yang kemudian disebut gambar bergerak (motion picture) alias film. Film juga
tahun, yakni menyampaikan kisah, yang diceritakan tentu saja perihal kehidupan.
Eric Sasono menulis, dibandingkan media lain, film memiliki kemampuan untuk
2009 : 12).
Film, secara umum dapat dibagi atas dua unsur dikutip Himawan pratista
(2008:1) yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling
berinteraksi dan berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film.
Masing-masing unsur tersebut tidak akan dapat membentuk film jika hanya
berdiri sendiri. Bisa kita katakan bahwa unsur naratif adalah bahan (materi) yang
akan diolah, sementara unsur sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya.
Dalam film cerita, unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita filmnya.
empat elemen pokok yakni, mise-en scene, sinematografi, editing dan suara.
9
Masing-masing elemen sinematik tersebut juga saling berinteraksi dan
berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk gaya sinematik secara utuh.
Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Setiap film
cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif. Setiap cerita pasti memiliki unsur-
unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu serta lainya. Seluruh elemen
sebuah jalinan peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan. Seluruh jalinan
peristiwa tersebut terikat oleh sebuah aturan yakni hukum kausalitas, (logika
sebuah film. Mise-en-scene adalah segala hal yang berada di depan kamera. Film
memiliki banyak jenis termasuk film cerita pendek yang berdurasi di bawah 60
menit, film cerita pendek banyak dijadikan batu loncatan untuk kemudian
Menurut Himawan Pratista (2008: 4-8) film dibedakan menjadi tiga jenis,
yakni:
1. Film dokumenter
10
atau kejadian namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi
atau otentik. Tidak seperti film fiksi, film dokumenter tidak memiliki plot
2. Film fiksi
Film fiksi terikat oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi sering mengunakan
yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film juga terikat hukum
yang jelas. Film fiksi yang berada di tengah-tengah dua kutub, nyata dan
abstrak, sering kali memikiki tendensi ke salah satu kutubnya, baik secara
3. Film Eksperimental
Film eksperimental merupakan jenis film yang sangat berbeda dengan dua
industri film utama (mainstream) dan bekerja pada studio independen atau
filmnya sejak awal hingga akhir. Film eksperimental tidak memiliki plot
11
namun tetap memiliki struktur. Struktur sangat dipengaruhi oleh insting
subjektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pegalaman batin. Film
Genre berasal dari bahasa perancis yang bermakna “bentuk” atau “tipe”,
kata genre sendiri megacu pada istilah biologi yakni. Genus, sebuah klasifikasi
flora dan fauna yang tingkatanya berada di atas spesies dan di bawah family.
tertentu. Dalam film, genre dapat di definisikan sebagai jenis atau klasifikasi dari
sekelompok film yang memiliki karakter atau pola sama (khas) seperti setting, isi
dan subjek cerita, tema, struktur cerita, aksi atau peristiwa, periode, gaya, situasi,
seperti aksi, petualagan, drama, komedi, horor, western, thriller, film noir dan
Kombinasi genre dalam sebuah film sering di istilahkan genre hibrida (campuran)
walapun begitu film tetap memiliki genre yang dominan. Genre juga dapat dibagi
menjadi beberapa bagian khusus. Seperti genre induk primer, genre induk
12
1. Genre Induk Primer
Genre induk primer merupakan genre-genre pokok yang telah ada dan
populer sejak awal perkembagan sinema era 1900-an hingga 1930-an. Bisa
kita katakan bahwa setiap film pasti mengandung setidaknya satu genre induk
primer namun lazimnya sebuah film adalah kombinasi dari beberapa genre
induk sekaligus. Tidak semua genre induk primer populer dan sukses dari
a. Aksi
b. Drama
karakter serta suasana yang memotret kehidupan nyata. Dan genre yang
c. Epik Sejarah
Genre ini umumnya mengambil tema periode masa silam (sejarah) dengan
latar sebuah kerajaan, peristiwa atau tokoh besar yang menjadi mitos,
d. Fantasi
tidak nyata. Film fantasi berhubungan dengan unsur magis, mitos, negri
13
e. Fiksi Ilmiah
Film fiksi ilmiah berhubugan dengan masa depan, perjalanan angkasa luar,
f. Horor
Film horor memiliki tujuan utama memberikan efek rasa takut, kejutan
yang menyeramkan.
e. Komedi
komedi adalah jenis film yang mengundang tawa bagi penontonya. Film
persaingan antar kelompok, serta aksi kelompok bawah tanah yang bekerja
h. Musikal
Genre musikal adalah film yang mengkombinasi unsur musik, lagu, tari
14
mendominasi sepanjang film dan biasanya menyatu dengan cerita.
alur cerita.
i. Petualangan
j. Perang
adegan pertempuran seru baik di darat, laut, atau pun udara. Film-film
k. Western
Western adalah genre orisinil milik amerika. Tema film western umumnya
seputar konflik antara pihak baik dan jahat. Karakter dalam genre ini
merupakan pegembangan atau runtutan dari genre induk primer. Genre induk
15
a. Bencana
musibah baik sekala besar maupun kecil yang mengancam jiwa banyak
manusia. Secara umum film bencana di bagi ke dalam dua jenis , bencana
alam dan bencana buatan manusia. Bencana alam adalah aksi bencana
yang melibatkan kekuatan alam yang merusak dalam sekala besar seperti
b. Biografi
merupakan pengembagan dari genre drama dan epik sejarah. Film biografi
kisah berupa suka dan duka perjalanan hidup sang tokoh sebelum ia
menjadi orang besar atau keterlibatan sang tokoh dalam sebuah peristiwa
besar.
c. Detektif
gangster dan lebih populer pada era klasik dari pada kini. Inti cerita
16
d. Film Noir
dari genre kriminal dan gangster yang mulai populer pada awal dekade
1940-an hingga ahir 1950-an. Tema pada film noir selalu berhubugan
e. Melodrama
sering diistilahkan opera sabun atau film “ cengeng” (meguras air mata).
musik).
f. Olahraga
olahraga besar.
g. Perjalanan
road film merupakan genre khas milik amerika yang sangat populer diera
serta petualangan.
17
h. Roman
genre drama. Film roman lebih memusatkan cerita pada masalah cinta,
utamanya. Tema roman pada umumnya adalah pasangan satu sama lain
i. Superhero
adalah kisah klasik perseteruan antara sisi baik dan sisi jahat, yakni kisah
j. Supernatural
k. Spionase
genre aksi, petualagan, thriller, serta politik dengan karakter utama seorang
mata-mata atau agen rahasia. Film spionase sering kali berlatar cerita
18
biasanya berurusan dengan senjata pemusnah masal yang dapat
l. Thriller
film thriller sering kali bernbentuk aksi non stop, penuh misteri, kejutan,
filmnya.
3. Genre Khusus
pecah lagi menjadi beberapa genre kusus, seperti adaptasi literatur, kisah
Dari contoh tersebut tampak jelas jika satu genre dapat berisi
puluhan (bahkan ratusan) judul film. Genre sampai kapan pun akan terus
berkembang secara dinamis dan tidak pernah akan berhenti sejalan dengan
19
2.2 Film Dokumenter, Konsep dan Genre
terjadi. Tidak seperti film fiksi, film dokumenter tidak memiliki plot namun
memiliki struktur yang umumnya didasarkan oleh tema atau argumen dari
disajikan. Film dokumenter dapat digunakan untuk berbagai macam maksud dan
ekonomi, politik (propaganda), dan lain sebagainya (Himawan Prastisa, 2008: 4).
beberapa metode. Film dokumenter dapat merekan langsung pada saat peristiwa
tersebut benar-benar terjadi. Produksi film dokumenter jenis ini dapat dibuat
Film dokumenter memiliki beberapa karakter teknis yang khusus yang tujuan
serta otentitas peristiwa yang akan direkam. Umumnya film dokumenter memiliki
bentuk sederhana dan jarang sekali menggunakan efek visual (Himawan Pratista,
2008: 5)
20
2.2.2 Genre Film Dokumenter
Genre berarti jenis atau ragam, merupakan istilah yang berasal dari bahasa
Perancis. Kategorisasi ini terjadi dalam bidang seni-budaya seperti musik, film
serta sastra. Genre dibentuk oleh konvensi yang berubah dari waktu ke waktu.
(Himawan Pratista, 2008:36), membagi genre film dokumenter menjadi dua belas
jenis.
membahas banyak hal dari yang paling penting hingga yang remeh-temeh,
sesuai dengan pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain yang sering
digunakan untuk jenis dokumenter ini adalah travelogue, travel film, travel
2. Sejarah. Dalam film dokumenter, genre sejarah menjadi salah satu yang
dijaga dan hampir tidak boleh ada yang salah baik pemaparan datanya
secara akurat sejak kapan digunakan, namun pada tahun 1930-an Rezim
21
sejarah sudah banyak diproduksi karena terutama karena kebutuhan
yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang yang dikenal luas
peristiwa yang dianggap penting dan krusial dari orang tersebut. Isinya
sang tokoh.
b. Biografi, yaitu film yang mengupas secara kronologis dari awal tokoh
22
walaupun misalnya diceritakan tentang kelahiran dan tempat ia
dilakukan.
4. Nostalgia, yaitu jenis film yang cukup dekat dengan jenis sejarah, namun
ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara utuh. Biasanya ada kesulitan
rekonstruksi, bisa dilakukan dengan shoot live action atau bisa juga
23
dan sebagainya. Peristiwa seperti itu ada yang sudah terpublikasikan dan
ada pula yang belum, namun seperti apa persisnya bisa jadi tidak banyak
9. Buku Harian/Diary. Seperti halnya sebuah buku harian, maka film ber-
genre ini juga mengacu pada catatan perjalanan kehidupan seseorang yang
10. Musik, merupakan salah satu genre musik dokumenter yang sangat
11. Association Picture Story, yaitu jenis dokumenter yang dipengaruhi oleh
24
12. Dokudrama, yaitu salah satu dari jenis dokumenter yang merupakan
hampir seluruh aspek filmnya (tokoh, ruang dan waktu) cenderung untuk
film tersebut. Begitu pula dengan tokoh, pastinya akan dimainkan oleh
Kritikus modern mencakup kaum profesi atau amatir yang secara teratur
(seperti karya seniman, ilmuwan, musisi atau aktor) dan, biasanya, menerbitkan
berbagai bidang, termasuk kritikus seni, musik, film, teater atau sandiwara, rumah
25
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,kritik adalah kecaman atau
menilai.Menilai harus obyektif.Tujuan akhir kritik adalah agar pencipta karya atau
Kritik disampaikan agar orang yang dikritik dapat mengubah perilaku atau
menciptakan karya yang lebih baik Kritik membangun yang santun adalah kritik
yang disampaikan bukan untuk menyerang orang, melainkan untuk menilai suatu
karya.Sekali lagi yang dinilai adalah karya bukan penciptanya. Gunakan bahasa
yang tidak menyakitkan hati (kasar), tetapi tetap terkesan lugas, tegas, dan santun.
tentang sesuatu yang akan kita kritik.Sebagai contoh apabila kita akan
cerpen
dikritik pahami segala istilah yang terdapat dalam karya. Baca juga bahan
26
3. Setelah itu buatlah catatan yang obyektif tentang kelebihan dan
kekurangan karya yang akan dikritik. Contoh catat bagaimana tema, alur,
Dikutip dari Curtis, Dan B; Floyd, James J.; Winsor, Jerryl L. (1996:312)
dalam buku nya komunikasi bisnis dan professional, berikut adalah yang termasuk
macam-macam kritik :
Malaysia.
27
B. Dilihat dari nada kalimatnya
korupso
Kritik terhadap anggapan salah bahwa motor tiga roda hanya untuk
28
E. Dilihat siapa sasaran kritiknya
uang rakyat
orang terkenal yang tidak digaji memakai uang rakyat Misalnya: Kritik
terhadap artis
masyarakat dalam sebuah kurun waktu tertentu. seperti yang banyak diketahui
29
Namun, apakah perubahan itu juga terjadi pada ‘cara’ para perekam itu (pembuat
Dalam sebuah tulisan, D.A. Peransi menulis bahwa dunia film itu terjebak
dalam ortodoksi, sehingga tidak dapat membaca perkembangan lanjut dari film
membuat film tidak berkembang dalam membaca fenomena baru, apalagi melihat
seperti; film eksperimental, film avant-garde, filem-film hibrida, dan seni video
buku Introducing to Documentary, Bill Nichols menulis ada enam gaya film
dokumenter, yaitu;
1. Poetic Mode, dengan bangunan struktur sinematik dan estetik yang sangat
ketat. Film dengan gaya ini memainkan irama dan emosi penonton dalam
kemasan naratifnya
waktu tertentu
30
4. Participatory Mode, menempatan keterlibatan secara penuh pembuat
penting
Sebagai contoh, film "Kabayan" yang tokoh utamanya dibintangi Didi Petet, dapat
dikategorikan sebagai media kritik. Film ini mengkritik cara pandang orang kota
yang selalu menganggap remeh keluguan dan ketidaktahuan orang desa. Orang
kota selalu menganggap dirinya superior dan orang desa diposisikan inferior.
Orang kota di saat melihat desa dan kumpulan manusia yang ada di dalamnya
melihat dengan cara pandang nalar kuasa. Seolah desa adalah wilayah penaklukan
kota. Padahal dibalik keluguan, banyak kearifan yang ditunjukkan orang desa
bahwa hidup yang damai adalah hidup yang dijalani dengan kejujuran (D.A.
baik sosial, politik, pendidikan, ekonomi bahkan agama atas kemapanan yang ada,
bisa dibilang masih langka. Padahal, film punya kekuatan mengajak penonton
untuk berpikir kritis dan terus mempertanyakan berbagai fenomena yang ada di
31
sekitarnya. Film pun bisa menjadi media untuk menyosialisasikan sebuah
cerita yang memiliki konten khusus yang menyoroti permasalahan dalam lingkup
masih berkutat pada pada tingkat teknis, seperti penggunaan kamera, suara dan
dan bukan sinema. Sehingga bingkai bahasa lebih banyak menekankan bagaimana
mengemas informasi. Selain itu, ada banyak pembuat film dokumenter terjebak
emosi penonton yang kadang jauh dari realitas; seperti sinetron (Himawan
Pratista, 2008:44).
Harus ada usaha yang lebih keras bagi sineas pembuat dokumenter yang
eksotisme isu itu sendiri. Menurut saya, yang namanya ‘filem’ bukanlah itu, ada
Karena itu kenyataan yang biasa bisa menjadi baru bagi penonton, bahkan
membuka perspektif baru. Di sinilah letak hakikat dari film dokumenter. Periode
awal film pribumi Indonesia, Usmar Ismail pernah mengatakan bahwa para
32
pembuat film kita sering berlaku ‘tempel-sambung-hantam-kromo’, yang penting
kelihatan ‘jalan’ dan logis, kebanyakan terlepas dari kerja dengan prinsip montase
33