Anda di halaman 1dari 9

Lucunya Hukum Di Negara Ku

Bicara tentang keadilan, semua orang pasti sepakat keadilan itu hanya memihak
kebenaran. Bahkan, Keadilan dianggap sebagai satu-satunya prinsip hukum yang paling
diutamakan di antara 2 prinsip hukum lain yakni kemnafaatan dan kepastian. Adil berarti
mendudukkan sebagai mana mestinya (sesuai porsinya) suatu perkara. Sikap adil
memunculkan hak dan kewajiban bagipihak-pihak yang bersangkutan.Hakim ibarat ‘wakil’
tangan Tuhan di muka bumi, dalam mengadili suatu perkara wajib mengedepankan
prinsipkeadilan. Namun bagaimana realitas pengadilan (hokum dan keadilan) di
Indonesia? Serta bagaimanakah menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia?
Negeriku yang bernama Nusantara ini memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah,
disamping itu Negeriku ini memiliki banyak pulau dan wisata indah yang menakjubkan
pandangan. Aku sangat bangga dengan Negeriku ini walaupun cukup banyak tikus-tikus dan
perampok-perampok yang mengeruk kekayaan bangsaku ini dengan melalui sistem
kewenangan dan kebijakan.
Keadilan merupakan hal yang mendasar bagi bekerjanya suatu sistem hukum. Sistem
hukum merupakan struktur untuk meraih konsep keadilan yang di setujui bersama. Keadilan
juga harus memiliki suatu keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Macam–macam dari keadilan seperti Keadilan Legal atau Keadilan Moral, Keadilan
Distributive dan Keadilan Komutatif. Di ciptakannya keadilan bertujuan untuk memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
Setiap negara yang memiliki hukum bertujuan untuk menegakkan keadilan sehingga
ketertiban dan ketentraman masyarakat dapat di wujudkan. Keputusan hakim pun harus
mengandung rasa keadilan, agar di patuhi oleh masyarakat. Warga masyarakat pun harus
ditingkatkan kecintaannya terhadap hukum sekaligus mematuhi hukum itu sendiri. Setiap
orang harus berlaku adil dalam memberikan kesaksian. Itu adalah bagian dari tanggung
jawab sosial, setiap orang akan mempertanggung jawabkan segala tindakannya, termasuk
dalam memberikan kesaksian.
Dalam bidang politik jaminan keadilan dituangkan dalam pasal 28 UUD 1945 tentang
kebebasan untuk bernegosiasi. Dalam bidang ekonomi, dituangkan dalam pasal 27 ayat 2
yang memberi pengakuan secara adil utuk mengembangkan ekonominya, berarti setiap
warga negara dijamin untuk berusaha dalam meningkatkan kesejahteraan sehingga mampu
hidup dengan layak. Di bidang sosial budaya, setiap warga negara diberi hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Kedudukan keadilan merupakan unsur yang sangat penting dalam penegakan hukum
di Indonesia. Indonesia memiliki kultur masyarakat yang beragama dan memiliki nilai yang
luhur, tentunya sangat mengharapkan keadilan dan kemanfaatan yang dikedepankan
dibandingkan unsur kepastian hukum. Disamping kepastian hukum dan keadilan, unsur lain
yang perlu diperhatikan adalah kemanfaatan. Kemanfaatan dalam penegakan hukum
merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dalam mengukur keberhasilan penegakan hukum
di Indonesia.
Penegakan hukum di Indonesia menurut saya adalah salah satu agenda perjuangan
yang serius. Masalah penyalahgunaan kekuasaan, korupsi dan suap-menyuap merupakan
masalah yang menonjol di negeri ini dan menuntut penangan yang sungguh-sungguh agar
terciptanya kesejahteraan rakyat.
Keadilan dalam penegakan hukum pun sepertinya sudah luntur karena hukum yang
berlaku di Indonesia dapat dengan mudah di beli oleh masyarakat dari kalangan
berpenghasilan tinggi. Hukum hanya dijadikan alat bagi pemegang kekuasaan untuk
bertindak semena-mena.
Penegakan hukum dan keadilan di Indonesia belum sesuai dengan amanat Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai tujuan bangsa ini. Hal tersebut terjadi akibat lemahnya
integritas aparat hukum dan praktik mafia hukum. lemahnya integritas dan kultur aparat
penegak hukum, serta praktik mafia hukum menjadi distorsi penegakan hukum Indonesia.
Perbedaan yang sangat mencolok di dapat dari lamanya hukuman yang akan di jalani
oleh pelaku tindak kriminal dan segala fasilitas dalam penjara. Hal ini dapat terjadi karena
aparat penegak hukum tidak bertindak secara adil. Para penegak keadilan dengan mudah di
suap oleh pemegang kekuasaan atau orang kaya. Sudah banyak kasus sesuai fakta yang saya
lihat diberita tv, radio maupun koran.
Sikap keterbukaan dan keadilan harus di terapkan pada setiap warga negara mulai
dari lingkungan sekolah. Contoh sikap keterbukaan dan keadilan di sekolah ialah bebas
berpendapat, menghargai pendapat orang lain dalam diskusi, kesediaan menerima
pendapat orang lain dan tidak merendahkan budaya orang lain.
Sedangkan contoh sikap keterbukaan dan keadilan kehidupan berbangsa dan
bernegara seperti halnya berpartisipasi dalam pembangunan misalnya membayar pajak,
kebebasan mendapat informasi dari media massa, mampu mengkritisi kebijakan
pemerintah, menggunakan media massa sebagai alat control, dan taat terhadap hukum.
Ketidakadilan dapat menciptakan kecemburuan, pertentangan, kesenjangan antar
masyarakat dinegara ini. Akibat dari ketidakadilan ini dapat menimbulkan perilaku anarkis
dan pertikaian antar golongan, bahkan dalam pertikaian antar suku bangsa dapat
menyebabkan perpecahan wilayah. Sedangkan dalam kehidupan bernegara, perbuatan
tidak adil dapat menyebabkan negara mengalami hambatan sehingga mengalami
keterpurukan dan berdampak pada penderitaan rakyat. Dengan demikian keadilan adalah
persyaratan bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan negara kita.
Betapa lucunya Negeri yang kita cintai ini, banyak masalah-masalah ditinggalkan dan
harus terkubur oleh waktu tanpa penyelesaian. sang pejabat penuh dengan kepura-puraan
dan merasa tidak berdosa dengan apa yang sudah di perbuat denganakibat penindasan
terhadap rakyat kecil dengan sistem yang mereka buat sendiri.Seluruh pejabat di Negeri ini
mengaku bekerja untuk rakyat! kenyataannya merekabekerja untuk diri dan memperkaya
diri sendiri, tanpa mengindahkan keluhan dan kepentingan rakyat. slogan dan janji yang
sering dimunculkan adalah dalam rangka memajukan perekonomian rakyat, namun
faktanya masih banyak rakyat miskin, bahkan sampai tidak bisa berobat ketika mereka
terserang penyakit.Aku sungguh mencintai Negeriku, tapi aku sangat membenci mereka
yang merusak Negeriku, baik yang keliatan oleh mata kepala, seperti pengeboman dengan
atas nama Jihad, atau merampok uang Negara dengan beragam cara.Lucunya Negeri ini,
banyak hukum masih tumpang tindih, banyak problem tidak terselesaikan, Banyak aturan
yang diserobot dengan dalih pembenaran, banyak pertimbangan keliru, dan berakibat fatal
terhadap roda pemerintahan, banyak sanak saudarada, famili di angkat atas nama hak
Preogatif, tanpa mengindahkan profesionalitas dan proporsionalitas.Seperti itulah wajah
Negeri yang kucinta, entah sampai berakhir seperti apa suatu saat nanti., entahlah aku juga
tidak tahu.
Ada sesuatu hal yang menarik yang terjadi di Negara ini dalam sidang kasus ‘Sandal
Jepit’’ dengan terdakwa siswa SMK di pengadilan Negeri Palu. Sungguh ironi, ketika seorang
anak diancam hukuman lima tahun penjara akibat mencuri sandal jepit milik Briptu Ahmad
Rusdi Harahap dan Briptu Simson Sipayung,anggota Brimob Polda Sulteng pada Mei 2011
lalu.sehingga terjadi gerakan pengumpulan 1.000 sandal jepit di berbagai kota di Indonesia.
Bahkan media asing seperti singapura dan Washington Post dari Amerika Serikat menyoroti
sandal jepit sebagai symbol baru ketidakadilan di Indonesia dengan berbagai judul berita
seperti “Indonesians Protest With Flip-Flops”, “Indonesians have new symbol for injustice:
sandals”, “Indonesians dump flip-flops at police station in symbol of frustration over
uneven justice” , serta “Indonesia fight injustice with sandals” .
Apa sebenarnya yang sedang terjadi ketika kita menyimak peristiwa ini? Ada yang
menyebut sebagai dicederainya rasa keadilan bagi masyarakat kecil. Pada kasus Sandal jepit
ini,di satu sisi,dua orang aparat yang sebenarnya mampu membeli lagi sandal jepit
baru,merasapantas untuk menegakkan keadilan dengan mengintrogasi bocah pencuri
sandal jepit. Dan bocah tersebut mengakui perbuatannya. Karena menggangap sang pelaku
masih di bawah umur dan Berpegang pada Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 23
Tahun 2002 yang diberlakukan di wilayah hukum NKRI,maka kasus ini seharusnya
diselesaikan melalui proses pembinaan bukan jalur hukum. Sehingga pihak kepolisian
memanggilorang tua sang pelaku pencuri sandaljepit tersebut dengan tujuan,agar anak itu
tidak mengulangi lagi perbuatannya. Dan Peristiwa ini dianggap selesai dengan aksi
orangtua menegur anaknya untuk tidak mengulangi perbuatannya di depan sang pemilik
sandal jepit. Namun di sisi lain menurut versi orangtua merasa tidak bisa menerima
pengaduan sang buah hati yaitu sangbocah pencuri sandal jepit mengaku dianiaya,si orang
tua merasa dicendarainya rasa keadilan bagi masyarakat kecil,ditandai dengan
penganiayaan atas anaknya hanya karena mencuri sandal jepit.sehingga aksi orangtua
melaporkan aparat digambarkan sebagai berusaha bangkit menegakkan keadilan yang
akhirnya kasus tersebut diproses secara hukum. Sehingga 11 juli lalu kasus ini dibawa ke
penuntut umum dan mulai disidang,tapi tidak dilakukan penahanan pada pelaku atas
jaminan orangtuannya.
Kasus kecil yang menimpa orang kecil yang masih hangat dalam ingatan adalah kasus
yang menimpa nenek minah berusia 55 tahun yang terjadi pertengahan agustus 2009.
Nenek Minah warga desa Darmakraden, Kecamatan Ajibarang,Kabupaten Banyumas,Jawa
Tengah harus dihadapkan ke Pengadilan Negeri Purrwokerto,Kabupaten Banyumas,dengan
tuduhan mencuri buah kakao (coklat)milik perkebunan PT Rumpun Sari Antan 4. Nenek
minah mengaku telah memetik tiga buah kakao dari perkebunan tersebut.Maksudnya untuk
bibit di kebunnya yang kecil dan memang ditanami kakao. Tapi perbuatannya dipergoki
mandor perkebunan. Dia minta maaf sambil mengembalikan ketiga kakao itu kepada sang
mandor. Tapi rupanya tiada maaf bagi nenek minah,karena sang mandor melapor ke atasan
dan diteruskan ke polisi. Di proses,lantas ke Kejaksaan,dan berakhir di Pengadilan Negeri
Purwokerto. Nenek Minah dijatuhi hukuman percobaan 1 bulan 15 hari. Dia memang tidak
perlu dipenjara,tapijangan sampai melakukan tindak pidana. Dan sebelumnnya pun dia
sudah menjalani tahanan rumah sekjak 13 Oktober sampai 1 November 2009.
Dalam kasus sandal jepit ini,dua pendapat yang bertentangan yaitu dari pihak aparat
penegak hukum yaitu pemilik sandal jepit dan juga pendapat orangtua daripencuri sandal
jepit. Jika kita lihat darikacamata aparat hukum memang tindakan aparat hukum tidak
membawa kasus ini lewat jalur hukumsudah benar karena mengangap masih dibawah umur
dan masih berstatus anak. Hanya saja yang perlu disalahkan tindakan para aparatpenegak
hukum kita dalam mengintrogasi para pelaku.h Haruskah dengan cara binatang?. Demi
menegakkan keadilan dan merasa dicendarainya rasa keadilan bagi masyarakat
kecil,ditandai dengan penganiayaan atas anaknya hanya karena mencuri sandal jepit.
Tindakanorang tua si anak pencuri sandal jepit membawa kasus ini ke jalur hukum tidak lah
salah tapi orang tua juga jangan mengacuhkan begitu saja nasib si anak sehingga anak bisa
diseret ke pengadilan dan diancam hukuman lima tahun penjara.
Kecacatan hukum Dari kedua kasus diatas,kasus yang menimpa bocah pencuri sandal
jepit dan nenek pencuri buah kakao jelas Tidak ada keadilan disitu. Karena hukuman yang
adil bukan sekedar berdasarkan pasal sekian pasal sekian,tapi ada pertimbangan
lain,adahati nurani dan peri kemanusiaan. Jika melihat dari sisi pasal-pasal yangtertera
dalam KUHP,sang bocah dan nenek minah memang bisa dikatakan bersalah. Karena dia
mencuri. Namundari sisi lain,apakah itu dapat disebut hukum berkeadilan? Hanya mencuri
tiga buah kakao yang dilakukan seorang anak dibawah umur dan perempuan tua,harus
dihukum,sedangkan para koruptor yang melahap uang Negara Negara/rakyat sampai
milyaran rupiahbebas karena katanya ‘’tidak ada bukti’’? sebenarnya ada apa dengan dunia
hukum kita?. Siapa pun orangnya sama di hadapan hukum,Itubenar seratus persen. Namun
kenyataannya dinegara kita ini berbeda. Tidak semua orang sama di depan hukum.di Negara
ini jika orang besar dituduh berbuat kesalahan apalagi yang dituduh mempunyai kekuasaan
meskipun jelas ada bukti bersalah,tak langsung menerima hukuman. Proses pengadilannya
bisa diulur-ulur atau ditunda-tunda,bahkanbisa sampai ‘’hilang’’ di tengah jalan. Berbeda
dengan orang kecil yang dituduh berbuat kesalahan,’’cepat’’ dijatuhi hukuman,padahal
banyak kejadian,kemudian terbukti dia tidak bersalah. Tapi dia sempat menjalani hukuman
sampai bertahun-tahun. Tidak ada ganti rugi apapun dari pemerintah. Jadi hukum yang
bagaimana yang harus ditegakkan di Negara ini? Yang Sering kali para pemimpin bangsa ini
menyuarakannya di media-media. Apakah hanya hukum yang berdasar pasal demi pasal?
Atau hukum yang berkeadilan,berhati nurani,dan bukan hukum yang buta?.
Mengapa Hukum di Indonesia Tidak Adil? Berdasarkan hasil pengamatan yang telah
saya lakukan, terdapat beberapa faktor yangmenyebabkan hukum di Indonesia masih
dikatakan tidak adil yaitu:1. Adanya transaksi dalam penegakkan hukum di Indonesia.2.
Moral penegak hukum yang jelek.3. Adanya intervensi dari penguasa/petinggi.4.Rakyat
Indonesia yang masih kurang sadar akan hukum padahal mereka sudahmengetahui hukum
di Indonesia.5. Ketimpangan pasal yang satu dengan yang lain.
Untuk menghindari adanya kasus transaksi dalam penegakkan hukum di Indonesia
kode etik pada tiap aparat penegak hukum atau kita lebih kenal dengan Etika Profesi Hukum
seharusnya lebih di prioritaskan dan di tegakkan kembali.Istilah etika berhubungan dengan
tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Sedangkan profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian, keterampilan, kejuruan tertentu. Sedangkan kode
etik adalah norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan
tingkah laku. Keduanya memiliki kesamaan dalam hal etika moral yang khusus diciptakan
untuk kebaikan jalannya profesi yang bersangkutan dalam profesi hukum. Hubungan etika
dengan profesi hukum, bahwa etika profesi adalah sebagai sikap hidup, berupa kesediaan
untuk memberikan pelayanan profesional di bidang hukum terhadap masyarakat dengan
keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap mayarakat yang membutuhkan pelayanan hukum dengan
disertai refleksi seksama. Tidak ada perbedaan dalam menyelesaikan sebuah kasus baik dia
seorang pejabat bahkan seorang pengemis sekalipun.Hukum yang yang berjalan di
Indonesia belum cukup untuk mengatasi masalah yang ada. Untuk mengatasi hukum di
Indonesia harus dibenahi mulai dari dasar yaitu darisdm.Seharusnya lembaga lembaga
hukum di Indonesia ditempati oleh orang orang yang benar benar memiliki kualitas dalam
bidang hukum. Dengan adanya sumber dayamanusia yang memang memiliki skill di bidang
tersebut,memungkinkan hukum dapat berjalan dengan lebih baik. Negara juga sebaiknya
mendirikan suatu lembaga yang mengkhususkan pendidikan di bidang hukum.Agar tidak
kekurangankualitas SDM dibidang di bidang hukum.Dengan demikian akan
memunculkansdmyang berkualitas.Disisi lain kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan
para penegak hukum, masyarakat kita sendiri masih sedikit yang memiliki kesadaran akan
hukum. Sering kali dengan seenaknya masyarakat men-judge bagaimana cara kerja para
penegak hukum yang sering dianggap tidak adil terhadap rakyat biasa, padahal orang
tersebut memang melakukan pelanggaran hukum, sekalipun masyarakat kita sadar terhadap
hukum yang berlaku di negaranya belum tentu masyarakat kita patuh terhadap hukum
tersebut.
Lalu bagaimanakah menegakan hokum dan keadilan di Indonesia? Penegakan hukum
merupakan proses dimana adanya upaya dalam penegakan dan berfungsinya norma-norma
hukum sebagai pedoman dalam berperilaku dalam kehidupan bernegara dan bernegara. Di
Indonesia penegakan hukumnya itu belum imbang sebagimana semestinya dan masih jauh
dari apa yang diharapan. Masih banyak terjadi pelanggaran diantara aparat penegak hukum
itu sendiri, serta partisipasi dari masyarakat terhadap hukum masih sangat lemah.Menurut
pendapat saya cara mengatasi hukum yang tidak imbangseperti tidak boleh adanya
diskriminasi dalam hukum maksudnya tidak ada perbedaan penanganan dan vonis hukuman
terhadap kasus kasus yang dilakukan oleh si pelanggar, si pelanggar harus mendapatkan
hukuman atau sanksi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Aparat pun harus
mematuhi peraturan yang ada, sanki dan vonis hukuman yang dijatuhkan pun harus sesuai
dengan pelanggarannya dan tidak boleh dipermudah sebab si pelanggar itu mempunyai
jabatan yang tinggi, pejabat tinggi negara, atau dari keluarga yang kaya raya .
Bandingkan dengan nasib hak hukum yang didapatkn oleh orang dari keluarga yang
menengah kebawah ia hanya manut saja terhadap hukum yang ada dan lebih mematuhinya
dan orang yang menengah keatas hanya memberikanuang ia punya pada aparat hukum
yang bersangkutan maka kebebasandari segala sanksi atau hukuman ia dapatkan serta
menjalani aktivitasnya seperti biasa. Indonesia itu negara hukum jadi sebagimana pun ia
melakukan pelanggaran dari peraturan yang berlaku ia harus mendapatkan sanksi yang
setimpal.Kita harus minta pertanggung jawaban dari penegak hukumnya itu sendiri,
sebagiaman ia telah diamanahkan oleh masyarakat untuk bagiamana arah kita berperilaku
agarberada dijalan yang benar sehingga taat pada hukum. Lebih meningkatkan kesadaran
dari masyarakat mengenai hukum sehingga mereka dapat membantu mengendalikan atau
mengawasi jalannya hukum di negeri ini sehinggatujuan dari hukumnya itu tercapai serta
dapat mewujudkan sila ke lima dari pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi dari
petinggi negara. Yang terpenting pula agar kita menginggatkan pada jalan yang benar adalah
menguatkaniman kita pada Tuhan Yang Maha Esa, jika iman kita dijadikan pedoman maka
ketika kita melakukan sesuatu hal akan dipikirkan dahulu tindakan tersebut apakah baik
atau tidak. Kita sebagai masyarakat maupun penegak hukumharus sejak sedini mungkin
menanamkan sebuah kejujuran pada diri kita sendiri dan menjauhi dari perbuatan yang
bersifat kecurangan agar hukum ini berjalan dengan semestinya serta adil bagi semua pihak.
Profesionalisme dan kesadaran dari penegak hukum harus ditingkatkan. Indonesia harus
memiliki sarana, prasarana, dan fasilitas agar membantu dan mendukung lancarnya dari
proses penegakan hukum.
Cintaku ini pada Negeriku tak terbatas olehruang dan waktu, marilah kita tetap
bergandengan tangan dan bersatu padu untuk menjaga, merawat, dan membina apa yang
sudah kita miliki, meski acapkali kita selalu menabrak aturan yang sudah menjadi amanah
undang-undang
HUKUM DAN KEADILAN
“Lucunya Hukum Di Negara Ku”

Di susun Oleh :

Nama : YENNI VITRIANI HAREFA


Kelas : A
Prodi : Matematika
Matkul : Ilmu Sosial Dan Budaya (ISBD)

Dosen Pengampu,
Dra. Desman Telaumbanua

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (FPMIPA)
PRODI MATEMATIKA
T.A. 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai