Anda di halaman 1dari 5

sifikasi Bermain

Berdasarkan isi permainan :


 Sosial Affective Play
 Sense of Pleasure Play
 Skill Play
 Games atau Permainan
 Unoccupied Behaviour
 Dramatic Play
Pelaksanaan Terapi Bermain Untuk Anak Usia 4 – 6 Tahun
1. Pengorganisasian
Leader:
Tugas :
1. Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis
2. Menjelaskan tujuan terapi bermain
3. Menjelaskan aturan terapi permainan
Co. Leader:
Tugas :
1. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
2. Menyampaikan jalannya kegiatan
3. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
Observer :
Tugas :
Mengevaluasi jalannya kegiatan
Fasilitator :
Tugas :
1. Memfasilitator kegiatan yang diharapkan
2. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
3. Sebagai Role Model selama kegiatan
Jenis Permainan Yang Cocok Untuk Usia 4 – 6 Tahun
1. Dramatic Play. Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain, contoh: Anak memerankan sebagai ayah
atau ibu.
2. Skill Play. Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak khususnya motorik kasar dan halus, ontoh :
Bermain bongkar pasang.
3. Assosiative Play. Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan yang lain, tetapi tidak
terorganisir. Tidak ada pemimpin yang memimpin permainan dan tujuan yang tidak jelas, contoh: anak-anak bernyanyi
sesuai selera masing-masing.
4. Cooperative Play. Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas tetapi tujuan dan pimpinan permainan jelas,
contoh : anak-anak bernyanyi bersama-sama dengan satu orang menjadi pemimpin.
Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 4 – 6 Tahun
1. Stimulasi Sosial. Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan. Contoh: bermain pasir bersama-sama.
2. Stimulasi Keterampilan. Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga dapat mengetahui bakat
anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi, menari.
3. Stimulasi Kerjasama. Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak bermain menyusun puzzle,
bermain bola.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
1. Hari, tanggal : Kamis, 10 April 2015
2. Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
3. Tempat : Ruang Demonstrasi (Demonstration Room) Jurusan Keperawatan
Permainan
1. Permainan Bongkar Pasang
Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar dan halus.
Cara Bermain :
 Letakkan keping-keping puzzle disamping papan secara acak
 Ajaklah si anak untuk mencari pasangannya dengan meletakkan keping yang sesuai dengan pola gambar di papan
 Lanjutkan dengan keping berikutnya sampai semua keping mendapat pasangannya
 Minta anak untuk menebak apa gambar yang terdapat di papan
 Beri reinforcement positif
2. Lomba Mewarnai
Menumbuhkan kreatifitas, sportifitas dan meningkatkan semangat untuk berkompetisi dalam lomba
Cara Bermain :
 Leader membagikan gambar dan pensil warna
 Minta anak untuk mewarnai sesuai dengan seleranya
 Berikan waktu 10 menit untuk mewarnai gambar
3. Lomba Thilawah Quran
Menumbuhkan kepercayaan diri dan bakat pada anak serta meningkatkan kecintaan anak akan Al Quran.
Cara Kerja :
1. Minta anak untuk membaca ayat Al Quran, misalkan 1 halaman
2. Beri reinforcement positif
Sasaran
Sasaran terapi bermain ini untuk anak usia 4 – 6 tahun
Metode
Demonstrasi
Kriteria Penilaian
1. Evaluasi Struktur
 Peralatan bermain seperti boneka, buku gambar dan pensil berwarna sudah tersedia
 Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain
 Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu
 Jumlah terapis 10 orang
2. Evaluasi Proses
 Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur
 Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik
 Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
 80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
 100 % anak merasa
 75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
 25 % anak dapat menyatakan perasaan senang
 ENDAHULUAN
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan,
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat behwa anak yangf terlalu
banyak bermain akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang
bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (noname, 2006).

A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari.(wholey and Wong,1991).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh
kesenangan.(Foster,1989)
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock)
Jadimkesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir.
 B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
2. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya melihat)
Contoh : memberikan support.
 C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
 D. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk
permainan,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak
diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan bermain dapat
merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak akan
melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu
 MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang bermai
disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
2. Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai mainan yang
sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung,
biasanya dilakukan oleh anak preischool
Contoh : bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma tetapi belum
terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak bermain sesukanya.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana dan ada
aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia sekolah Adolesen
 E. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. PERKEMBANGAN SENSORI MOTORIK
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih pensil.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
3. KREATIFITAS
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam kelompok.
5. KESADARAN DIRI(SELF AWARENESS)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan aturan
kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya :
marah,takut,benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara verbal,
misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.
 F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
2. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan → lokasi,negara,kultur.
5. Alat permainan → senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status social ekonomi
 G. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam perminan.
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
 H. KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN
1 BULAN
VISUAL : Lihat dengan jarak dekat
Gantungkan benda yang terang dan menyolok
AUDITORI : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
TAKTIL : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
KINETIK : Mengayun,naik kereta dorong
 2-3 BULAN
VISUAL : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok
Bawa bayi ke ruangan lain
Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam pertemuan keluarga.
TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan lembut,gosok dengan
lotion/bedak
KINETIK : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

 4-6 BULAN
VISUAL : Bermain cermin,anak nonton TV
Beri mainan dengan warna terang
AUDITORI : Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama,
Remas kertas didekat telinga,Pegang mainan bunyi.
TAKTIL : Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
KINETIK : Bantu tengkurap,sokong waktu duduk

 6-9 BULAN
VISUAL : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
AUDITORI : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh,
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.
TAKTIL : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir
Berenang
KINETIK : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.

 9-12 BULAN
VISUAL : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat
Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
AUDITORI : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan,
Kenalkan dengan suara binatang
TAKTIL : Beri makanan yang dapat dipegang
Kenalkan dingin,panas dan hangat.
KINETIK : Beri mainan

 Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan


• Blockies warna-warni jumlah,ukuran.
• Buku dengan gambar menarik
• Balon,cangkir dan sendok
• Boneka bayi
• Mainan yang dapat didorong dan ditarik

 TODLER ( 2-3 TAHUN )


• Mulai berjalan,memanjat,lari
• Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
• Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
• Perhatiannya singkat
• Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
• Karakteristik bermain “Paralel Play”
• Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
• Senang musik/irama
 Mainan Untuk Toddler
• Mainan yang dapat ditarik dan didorong
• Alat masak
• Malam,lilin
• Boneka,Blockies,Telepon,gambar dalam buku,bola,dram yang dapat dipukul,
krayon,kertas.

 PRE-SCHOOL
• Cross motor and fine motors
• Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
• Sangat energik dan imaginative
• Mulai terbentuk perkembangan moral
• Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
• Karakteristik bermain
• Assosiative play
• Dramatic play
• Skill play
• Laki-laki aktif bermain di luar
• Perempuan didalam rumah
 Mainan untuk Pre-school
• Peralatan rumah tangga
• Sepeda roda Tiga
• Papan tulis/kapur
• Lilin,boneka,kertas
• Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk

 USIA SEKOLAH
 Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
 Dapat belajar dengan aturan kelompok
 Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
 Karakteristik “Cooperative Play”
 Laki-laki : Mechanical
 Perrempuan : Mother Role
 Mainan untuk Usia Sekolah
6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk melukis,mencatat,sepeda.
 8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan,
kartu,olah raga bersama,sepeda,sepatu roda.
 BERMAIN DI RUMAH SAKIT
TUJUAN
1. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
2. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
PRINSIP
1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orang tua.
UPAYA PERAWATAN DLM PELAKSANAAN BERMAIN
1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Alat bermain
2. Tempat bermain
PELAKSANAAN BERMAIN DI RS DIPENGARUHI OLEH :
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.

Anda mungkin juga menyukai