Step 1 : Istilah
1. Triamsinolon
Triamsinolon adalah golongan kortikostreoid yang fungsinya digunakan sebagai
antiperadangan.
Sebagai rhinitis dosisnya 4-8 mg.
Triamsinolon masuk dalam golongan intranasal, digunakan ketika antihistamin tidak
berfungsi.
2. Dispensing
Dispensing adalah suatu berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penyiapan, penyerahan
sampai pemberian informasi obat.
Merupakan suatu proses mulai dari pelayanan data resep, penyiapan, pemberian resep,
peracikan dan penyerahan obat disertai PIO.
3. Efedrin
Merupakan obat precursor, biasanya mengobati hidung tersumbat.
Efedrin termasuk golongan simpatmetik yang berfungsi sebagai dekongestan, memiliki efek
samping insomnia dan takikardia.
4. Skrining
Proses pengecekan kembali resep yang diterima apakah lengkap atau tidak.
Skrining juga mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien.
5. Cefadroxil
Cefadroxil golongan antibiotic sefalosporin yang memiliki mekanisme kerja menghambat
dinding sel dan berspektrum luas. Termasuk generasi pertama.
6. R/
Suatu penandaan dalam resep yang dimaksud ambillah, yang memerintah mengambil obat
dalam resep.
7. Apotek
Apotek adalah suatu tempat pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker.
Sarana pelayanan kefarmasian yang menyediakan obat.
8. Sp. THT
Suatu gelar yang diberikan kepada dokter yang telah menempuh pendidikan Sp.THT.
merupakan ahli penyakit dalam tentang telinga, hidung dan tenggorokan.
9. Apoteker
Merupakan suatu orang yang telah menempuh pendidikan profesi apoteker setelah
menempuh pendidikan sarjana farmasi.
Merupakan seseorng yang telah menyelesaikan pendidikan farmasi dan bekerja diapotek.
Merupakan seseorang yang telah melakukan sumpah profesi apoteker.
10. S 2 dd 1
Artinya yaitu aturan pakai, ditandai 2 x 1 sehari.
11. Pro
Pro berarti untuk siapa obat diberikan.
12. XII
Angka romawi yang artinya 12.
Step 2 dan 3
skrining
farmasetic
skrining Skrining
klinis administrasi
Dispensing
dan
Skrining
Resep
Bagian-
DRP
bagian resep
Penyerahan
Prekursor
Step 5 : Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang bagian-bagian resep
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang skrining resep (administrasi,
farmasetic dan klinis) terkait skenario
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang standar dispensing
berdasarkan PERMENKES
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi DRP dan masalah
yang terkait skenario
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penyerahan obat precursor
berdasarkan PERMENKES