Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK I

STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

A. Pengertian Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan pendekatan


keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas
rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap
penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksitelinga, malnutrisi, dan
upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberianvitamin A
dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan
angkakematian bayi dan anak balita serta menekan morbiditas karena penyakit
tersebut .
Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah manajemen untuk menangani
balita sakit yang bersifat terpadu yang datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Terpadu berarti mencari dan mengobati dengan dipandu buku
bagan MTBS untuk beberapa penyakit yang menyebabkan kematian bayi dan
balita seperti pneumonia, diare, malaria, campak, gizi buruk dan masalah
lainnya ke dalam satu episode pemeriksaan. Dimulai dari penilaian berupa
pemeriksaan gejala dan tanda-tanda yang muncul, pembuatan klasifikasi,
pemberian tindakan dan kemudian diakhiri dengan melakukan konseling.
Pemberian intervensi pun terpadu pula dengan melibatkan tiga komponen
utama yaitu pengobatan (kuratif), pencegahan (preventif) serta promosi
(promotif). Keterlibatan beberapa program inilah yang membedakan dengan
strategi yang lain yang bersifat terkotak-kotak secara vertikal seperti
manajemen ISPA, program pemberantasan malaria, program pemberantasan
diare, penanganan gizi buruk dan lain sebagainya
B. Tujuan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Tujuan dari manajemen terpadu balita (MTBS) yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan petugas
2. Menilai,mangklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang
timbull
3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
4. Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit
5. Memperbaiki sistem kesehata

C. Gambar alat Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Gambar alat:
Formulir MTBS Buku kunjungan MTB
Surat Rujukkan Timbangan Badan Bayi

Termometer Balita Ukuran Panjang Balita

KMS Bayi Stetoskop


D. Indikasi Tindakkan Keperawatan
Intervensi inti yang menjadi indikator keberhasilan kelangsungan hidup
meliputi
1. Perlindingan tetanus neonatorum
2. Perlindungan tenaga kesehatan
3. Inisiasi menyusu dini
4. Kunjungan neonatal pertama
5. ASI Ekslusif
6. Makanan pendamping asi (MP-ASI)
7. Imunisasi DPT-HB3
8. Cakupan imunisasi campak
9. Balita yang tidur di bawah kelambu berinsektisida
10. Pemberian oralit dan zinc pada balita diare
11. Balita yang mendapat pengobatan malaria
12. Rumah tangga yang memiliki akses fasilitas sanitasi
13. Rumah tangga yang memiliki akses air bersih
E. Asuhan Keperawatan Yang Berkaitan

N Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional

1 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan NIC: Terapi Oksigen NIC: Terapi Oksigen
keperawatan selama 1x24
Definisi : Peningkatan suhu 1. Pertahankan kepatenan 1. Agar membuat
jam dengan kriteria hasil:
tubuh diatas kisaran normal jalan napas pernafasan pasien
NOC: Termoregulasi membaik
2. Berikan oksigen tambahan 2. Agar pasien mampu
N Indikator T
Batasan Karakteristik : seperti yang diperintahkan bernapas dengan
1 Berkeringat saat 5 normal kembali.
 Kulit kemerahan
panas 3. Agar membuat
 Peningkatan suhu tubuh 3. Siapkan peralatan oksigen
mukosa hidung
diatas kisaran normal 3 Denyut nadi radial 5 dan berikan melalui sistem
pasien menjadi
 Kejang humidifier
4 Tingkat pernapasan 5 lembab.
 Kulit terasa hangat 4. Monitor aliran oksigen
4. Agar tidak terjdinya
Keterangan:
penyumbatan aliran
Faktor Yang Berhubungan: 1. Sangat terganggu pernapasan pada
2. Banyak terganggu pasien.
 Penurunan respirasi
3. Cukup terganggu
 Dehidrasi
 Pemajanan lingkungan 4. Sedikit terganggu
yang panas 5. Tidak terganggu
5. Periksa perangkat alat 5. Agar membuat
 Penyakit
pemberian oksigen secara pernapasan pasen
 Pemakaian pakaian
berkala untuk memastikan bisa menjadi normal
yang tidak sesuai
bahwa konsentrasi yang kembai.
dengan suhu
telah ditentukan sedang
lingkungan
diberikan.
 Peningkatan laju
metabolisme

2 Diare
Setelah dilakukan tindakan
Definisi : Pasase feses yang keperawatan selama 2x24 NIC: Manajemen cairan NIC: Manajemen
lunak dan tidak berbentuk jam dengan kriteria hasil:
1. Timbang berat badan setiap cairan
NOC: Keseimbangan hari dan monitor status 1. Agar mengetahui
cairan pasien penurunan berat
Batasan karakteristik
N Indikator T badan dan status
 Ada dorongan untuk kesehatan pasien
defekasi 1 Keseimbangan 5 2. Hitung atau timbang popok 2. Untuk mengetahui
2  Bising usus hiperaktif intake dan outpute dengan baik outpute pada pasien
 Defekasi usus cair > 3 dalam 24 jam 3. Monitor TTV pasien 3. Untuk mengetahui
dalam 24 jam status kesehatan
2 Turgor kulit 5
 Nyeri abdomen pasien
3 Kelembaban 5 4. Berikan cairan dengan 4. Agar kebutuhan
membrane mukosa tepat cairan pada pasien
Faktor yang berhubungan
terpenuhi
Keterangan:
Fisiologis 5. Monitor reaksi pasien 5. Untuk mengetahui
1. Sangat terganggu terhadap terapi elektrolit apakah ada masalah
 Inflamasi gastrointestinal
2. Banyak terganggu yang diresepkan pada terai yang
 Iritasi gastrointestinal
3. Cukup terganggu diberikan.
 Malabsorbsi
4. Sedikit terganggu
 Parasit
5. Tidak terganggu

Psikologis

 Ansietas
 Pemaparan pada
kontaminan
 Program pengobatan
3 Ketidak seimbangan nutrisi : Setelah dilakukan tindakan
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 2x24
NIC: Terapi Nutrisi NOC:Terapi Nutrisi
jam dengan kriteria hasil:
Definisi: Asupan nutrisi tidak
1. Monitor intake 1. Agar mengetahui
cukup untuk memenuhi NOC: Status Nutrisi Bayi
makanan/cairan dan hitung pengeluaran pada
kebutuhan metabolic.
N Indikator T masukan kalori perhari pasien.
sesuai kebutuhan
1 Intake cairan lewat 5
2. Pilih suplemen nutrisi 2. Agar membantu
Batasan Karakteristik mulut
sesuai kebutuhan keseimbangan
 Berat badan 20% atau lebih 2 Perbadingan 5 nutrisi pada pasien
di bawah rentang berat berat/tinggi 3. Tentukan jumlah kalori dan 3. Agar membuat
badan ideal tipe nutrisi yang diperlukan nutrisi pasien
3 hidrasi 5
 Bising usus hiperaktif untuk memenuhi kebutuhan menjadi terpenuhi.
 Diare 4 pertumbuhan 5 nutrisi dengan
 Kelemahan otot untuk berkolaborasi berasama
Keterangan:
menelan ahli gizi, sesuai kebutuhan.
 Ketidakmampuan 1. Tidak adekuat 4. Sediakan bagi pasien 4. Membantu nutrisi
memakan makanan 2. Sedikit adekuat makanan dan minuman pasien kembali
3  Kram abdomen 3. Cukup adekuat bernutrisi yang tinggi menjadi normal.
 Kurang minat pada 4. Sebagian besar adekuat protein, tinggi kalori dan
makanan 5. Sepenuhnya adekuat mudah di konsumsi, sesuai
 Membran mukosa pucat kebutuhan.
 Nyeri abdomen 5. Monitor hasil laboratorium
 Penurunan berat badan yang sesuai 5. Untuk mengetahui
dengan asupan makan indikasi peyakit lain
adekuat yang akan terjadi
 Sariawan rongga mulut pada pasien.
Faktor yang Berhubungan

 Faktor biologis
 Faktor ekonomi
 Ketidakmampuan makan
 Ketidakmampuan
mencerna makanan
 Ketidakmampuan
mengabsorpsi nutrient
 Kurang asupan makan
F. Persiapan dan Prosedur Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Persiapan Pasien 1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan dan
prosedur pelaksanaan MTBS
2. Meminta persetujuan dan kesiapan klien
sebelum kegiatan dilakukan
3. Kontrak waktu

Persiapan Alat  Timbangan badan


 Thermometer
 Ukuran panjang badan
 KMS bayi
 Stetoskop
 formulir MTBS
 Lembar status rawat jalan
 Buku register
 Surat rujukkan

Prosedur A. Tahap Pra Interaksi


Pelaksanaan 1. Melakukan kontrak waktu
2. Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak
rewel, keadaan umum membaik / kondisi yang
memungkinkan)
3. Menyaiapkan alat
 Timbangan badan
 Thermometer
 Ukuran panjang badan
 KMS bayi
 Stetoskop
B. Tahap Orientasi
1. Perawat memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan prosedur pelaksanaan
3. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa
nama pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap Interaksi
1. Perawat mendekatkan alat
2. Petugas mempersiapkan alat bukti kegiatan
(register, formulir MTBS)
3. Perawat mencuci tangan
4. Mengucapkan salam (Assalamualaikum)
5. Mengucapkan basmalah
(Bismillahirohmanirohim)

D. Tahap Kerja
1. Perawat menanyakan kepada ibu mengenai
masalah anaknya.
2. Petugas menimbang BB, Mengukur TB dan
suhu tubuh anak
3. Petugas memeriksa tanda bahaya umum
meliputi:
a. Anak tidak bisa minum/menetek
b. Anak memuntahkan semuanya
c. Anak kejang
d. Anak leteragis/tidak sadar
4. Petugas menanyakan kepada ibu 4 keluhan
utama
a. Batuk/sukar bernafas
b. Diare
c. Demam
d. Masalah telinga
5. Petugas menanyakan gejala lain yang
berhubungan dengan gejala utama
6. Petugas memeriksa dan mengklasifikasikan
status gizi anak dan anemia
7. Petugas memeriksa status simunisasi dan
pemberian vit A dalam menentukan apakah
anak membutuhkan imunisasi dan atau vit A
pada saat kunjungan tersebut.
8. Petugas menilai masalah/keluhan lain yang di
hadapi anak
9. Petugas menentukan perlunya dilakukan
rujukkan dan membuat surat rujukan.
10. Petugas menentukan tindakkan dan pengobatan
pada rujukkan
11. Petugas merujuk anak, menjelaskan perlunya
rujukan dan membuat surat rujukan
12. Petugas memilih obat yang sesuai dan
menentukan dosis obat, jadwal pemberian dan
mengajarkan ibu cara pemberian obat di rumah.
13. Petugas memberi cairan tambahan untuk diare
dan melanjutkan pemberikan makanan.
14. Petugas memberikan imunisasi setiap anak sakit
sesuai dengan kebutuhan
15. Petugas memberikan suplemen vit A
16. Petugas memberikan konseling, meliputi
a. Pemberian makanan
b. Pemberian cairan
c. Kapan harus kunjungan ulang
d. Menasehati ibu untuk menjaga kesehatan
dirinya
17. Petugas mempersiapkan ibu untuk mengambil
obat ke loket obat

E. Tahap Terminasi
1. Mengucapkan hamdalah
2. Membereskan alat
3. Perawat mencuci tangan
4. Dokumentasi ( formulir MTBS, Lembar status
rawat jalan, buku register, surat rujukkan)

Anda mungkin juga menyukai