Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

KELOMPOK 5 :

 Cittrah Tandirerung (1710321120)


 Nining Paliling (1710321186)
 Sri Ayu Wandira.S (1710321184)
 Syharul gunawan (1710321099)

UNIVERSITAS FAJAR

TAHUN AJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Oleh
sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini. Terima Kasih.

Makassar, 18 Maret 2019

Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

B.Rumusan masalah

C.Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

Fungsi akuntan :

Defenisi profesi,Pengertian akuntansi

Fungsi, erasi dan asurans

Standard perfoma,Solusi konflik

Audit laporan keuangan:

Defenisi audit,Hubungan fidusia

Proses audit,Standard audit

Tanggungjawab dan tujuan audit

Penerimaan klien

Peleksanaan

Resiko bisnis

Regulasi

Pelaporan keuangan,Jasa audit

Kode etik akuntan:

Pengertian etika,Stuktur kode etik akuntan

Kerangka konseptual

Prinsip dasar bagi seluruh akuntan

Resolusi konflik

Kode etik akuntan dalam bisnis

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan
lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai
"bahasa bisnis". Pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi dikenal dengan
istilah pembukuan. Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

B. PERUMUSAN MASALAH
Penulis dapat menulis beberapa perumusan masalah, diantaranya :
1. Apa definisi dari akuntansi ?
2. Apa fungsi dari akuntansi ?
3. Pihak-pihak apa sajakah yang berkepentingan dengan akuntansi ?
4. Apasajakah prinsip-prinsip dari akuntansi ?

C. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk menyelesaikan tugas makalah.
2. Untuk memahami materi-materi yang ada di RPS yang telah diberikan oleh dosen.
3. Menambah wawasan dan menambah ilmu.

BAB II

PEMBAHASAN

Profesi akuntan

Salah satu profesi penting yang terlibat dalam penerapan sistem tata kelola perusahaan yang
baik(good corporate governance) adalah profesi akuntan.

 Defenisi profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua definisi yaitu janji/ikrar dan
pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam definisi yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja”
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit
profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di
dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai
dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia,
kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan
diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

Menurut De George para ahli profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan, nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Adapun karakteristik profesi adalah sebagai berikut:

 Memiliki pengetahuan khusus


 Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi
 Mengabdi kepada kepentingan orang banyak
 Memiliki izin khusus untuk menjalankan suatu profesi
 Dihuni oleh orang yang profesional

Prinsip Etika Profesi:

Tanggung jawab:
terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya, termasuk dampaknya bagi kehidupan orang lain
Keadilan:
mengandung nilai kapan, dimana, siapa saja wajib diberikan pelayanan sesuai dengan haknya
Otonomi:
kaum profesional memiliki dan diberikebebasan dalam menjalankan profesinya

Syarat Suatu Profesi

1. .Melibatkan intelektual
2. .Mengeluti satu batang tubuh yang khusus
3. Persiapan profesional yang alami bukan sekedar latihan
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Layanan umum di atas pribadi
7. .Mempunyai organisasi profesi
8. .Menentukan standarnya sendiri seperti kode etik

Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi,


untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.
Menjelaskan tentang sifat (nature) dari akuntansi (accounting).menurut duska dan dkk.,akuntansi
adalah teknik (technique) yang dikembangkan untuk membantu orang atau organisasi dalam monitor
transaksi ekonominya.

Fungsi asersi dan asuransi


Dalam kaitannya dengan sistem tata kelola perusahaan ,produk akuntansi yang berkontribusi
adalah laporan keuangan .laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban penting
atas kepengurusan yang dilakukan direksi dan pengawasan oleh dewan komisaris.Akuntansi dapat
berperan penting membantu direksi dalam menyusun laporan keuangan.

Peran dipasar
Modal merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual produk-produk berupa surat-surat
berharga misalnya,saham.faktor yang menentukan pembeli dalam memutuskan untuk melakukan
investasi atau tidak adalah kinerja dan prospek perusahaan.Dalam sistemekonomi pasar ,atau transaksi
akan terjadi jika kedua bela pihak(pembeli dan penjual) memperoleh manfaat.Manfaaat yang diperoleh
berupa dana masuk keperusahaan yang dapat digunakan untuk kegiatan usaha.investor, sebagai
pembeli ,mengharapkan manfaat berupa peningkatan kesejahteraan.

Hubungan fidusia

Adalah kepentingan akuntansi sebagai penyusun dan akunaatsi sebagai pemberi asurans laporan
keuangan pada hakikatnya,laporan keuangan yang disajikan kepada publik telah bebas kepala saji
material baik yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan.ada beberapa hubungan fidusia
sebagai berikut:

o Akuntan dengan masyarakat


o Fidusia mengakibatkan akuntan mempunyai tanggungjawabdapat menggambarkan gambling dengan
menggunakan contoh hubungan dokter dan pasien
o Akuntan publik direksi atau dewan kosiaris atau pemegang dan stakeholder atas kepercayaan dan pemberi
tugas fidusia.

Etika profesi

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah
cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan
tanggung jawab.Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu :

 Non-empirisFilsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang
didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha
melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret.
Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara
faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
 Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum
mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang
“apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis
karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi
ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat
teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati
nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu
untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri
argumentasi yang tahan uji.

Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan
sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Contohnya : Dilarang mengambil barang milik orang
lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri.
“Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian
(expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari
lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung
jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional
sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan
sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Berikut
ini merupakan ciri-ciri dari profesi, yaitu :

 Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis\


 Asosiasi Profesional
 Pendidikan yang Ekstensi
 Ujian Kompetisi
 Pelatihan institutional
 Lisensi
 Otonomi kerja
 Kode etik
 Mengatur diri
 Layanan publik dan altruism
 Status dan imbalan yang tinggi

Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional.

Ada 3 yang diperlukan sebagai kode acuan dalam pengembangan kode etik

1. Utiltarianisme adalah tujuan yang dicapai dalam melakuakan suatu tindakan


2. Dkontologismemerupakan penjabaran paham dalam etika profesi
3. Vituisme adalah banyak bicara tentang apa yang ia lakukan

Standar performa

Ada dua macam pernyatan berisi pernyatan bahwa mereka bertanggung jawab terhadap dua ha
sebagai berikut:

1. Laporan keungan telah menyajikan secara wajar semua hal yang material
2. Sistem pengendslisn internal yang ditetap yang ditetapkan dalam perusahaan telah memadai yang
efektif
Standar akutansi merupakan pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan
pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan
berlaku dalam lingkungan tertentu.

Kerangka pengendalian internal

Kerangka konseptual pengendalian internal (COSO) sekarang telah menjadi standar di seluruh
dunia untuk membangun pengendalian internal. The Committee of Sponsoring Organizations of the
Treadway Commission’s didirikan pada tahun 1985, yang merupakan aliansi dari lima organisasi profesi
diantaranya :

 Financial Executives International (FEI)


 the American Accounting Association (AAA)
 the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
 the Institute of Internal Auditors (IIA)
 the Institute of Management Accountants (IMA) (formerly the National Association of
Accountants).

Misi utama dari COSO adalah “Memperbaiki/meningkatkan kualitas laporan keuangan entitas
melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance.”

1 Lingkungan Pengendalian (Control Environment) merupakan susunan dari standar, proses dan
struktur yang menyediakan dasar untuk terlaksananya pengendalian internal dalam organisasi.
2 . Penilaian Risiko (Risk Assessment) penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan
berulang (iterative) untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko terkait pencapaian tujuan.
3 .Kegiatan Pengendalian (Control Activities) kegiatan pengendalian mencakup tindakan-tindakan
yang ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan dilaksanakan
arahan manajemen dalam rangka meminimalkan risiko atas pencapaian tujuan.
4 Informasi dan komunikasi (information and communication) organisasi memerlukan informasi
demi terselenggaranya fungsi pengendalian intern dalam mendukung pencapaian tujuan.
5 Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activites) komponen ini merupakan satu-satunya komponen
yang berubah nama.

Standar audit adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh institute akuntan public
indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan
beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis.ada 3
standar audit secara umum yaitu:

1. audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan pendekatan indenpensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran propesional
dengan cermat dan saksama.

Standar pengendalian mutu


Memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas
jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh dewan
Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang
diterbitkan oleh IAPI.

Audit laporan keuangan


Audit laporan keuangan merupakan prosedur standar yang dilakukan oleh tim auditor atas
aktivitas bisnis maupun instansi pemerintah. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana penyelenggara
negara maupun pelaku bisnis bisa menjalankan ketentuan yang ada. Disisi lain, audit juga bisa menjadi
petunjuk awal apakah sebuah ketentuan/aturan yang dibuat oleh regulator (atau manajemen perusahaan
bagian sistem dan prosedur) bisa dijalankan dalam konteks aplikasi di lapangan.laporan keuangan
telah/belum melakukan hal-hal berikut.

1. Telah disajikan secara wajar


2. Disajikan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan serta standar akuntansi yang berlaku.
Defenisi audit
Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar
dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pada awal perkembangannya auditing hanya dimaksudkan
untuk mencari dan menemukan kecurangan serta kesalahan, kemudian berkembang menjadi pemeriksaan
laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan
dan juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan.dalam kaitanya penugasan audit atas
laporan keuangan historis,ansurans dapat dijabarkan seperti uraian sebagai berikut:

• Hubungan tiga pihak


• Objek penugasan
• Evaluassi dan pengukuran
• Criteria
• Pernyatn kesimpulan
• Peningkatan keyakinan
• Hubungan fidusia
Adalah kepercayaan karena pemegang saham tidak mungkin dan tidak mampu untuk
mengarahkanatau mengawasi perkerjaanakuntansi publik secara langsung.sedangkan agenya adalah
direksi dan dewan komisaris.
Proses audit
Secara teoritis,inti dari pekerjaan audit pelaporan keuangan adalah evaluasi dan pengukuran
terhadap akun-akun yang mengandungan laporan keuangan.akun-akun ini dapat diaplikasikan menjadi
akun-akun laporan posisi keuangan dan akun-akun laba rugi.evaluasi dan pengukuran dilakukn untuk
memastikan hal-hal berikut.

1. Jumlah (saldo)akun telah dilakukan secara wajar (fairy presented)


2. Akun telah disajikan secara aset,lialibilitas,ekuitas ,pendapatan atau beban sesuai dengan ketentuan
standar yang tercantum dalam standar akuntansiyang berlaku (presentation)
3. Pengungkapan (disclosure) atas akun-akun dalam pelaporan keuangan yang telah memadai.
Tujuan audit adalah untuk memberikan pendapat terhadap laporan keuangan secara
keseluruhan,bukan akun demi akun.

 Kode etik
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional.

 Standar audit
Adalah dalam melaksanakan penugasan standar audit,akuntan publik dituntun oleh standar
parforma yang disebut standar audit.

 Tanggungjawab dan tujuan audit


Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh
kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah
itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Auditor tidak bertanggung jawab untuk mendeteksi
salah saji yang tidak material.
Tujuan pengauditan umum atas laporan keuangan oleh auditor independen merupakan pemberian
opini atas kewajaran di mana laporan tersebut telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang
material , posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlak
umum di Indonesia.

Limitasi
merupakan akuntan publik dan(terutama) klien harus memahami dan menyepakati adanya
batasan (limitasi) dalam penugasan.

Peneriaan klien
Keputusan krusial yang harus dilakukan akuntan publik dalam penugasan audit dalam
penerimaan audit.

 faktor penentu
• Kegitan bisnis klien,pemiliknya,manajemen dan pihak yang bertanggung jawab terhadap tata
kelola
• Komitmen manajemen terhadap diterapkannya pengendalian internal dan tata kekola perusahaan
yang baik.

pelaksanaan
Dari kutipan audit tersebut ini dapat disimpulkan bahwa pelaksaan audit meliputi hal-hal berikut

1. Mengavaluasi atas kewajaran angka-angka dan kecukupan pengungkapan


2. Penilaan resiko salah saji material
3. Pertimbangan terhadap pengendalian internal
4. Pengevaluasian atas kecepatan kebijakan akuntansi
5. Pengevaluasian terhadap kewajaran estimasi
6. Pengevaluasian atas pengajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kewaspadaan frofesionalterutama diterapkan jika terjadi atau terdapat hal-hal berikut
1. Kecenderungan (tren) yang tidak bisa (tidak normal)
2. Kondisi yang tidak memungkinkan tercadingan kecurangan
3. Kontradiksi anatara satu bukti dan bukti audit yang lain
4. Keraguan terhadap keandalan dokumen
5. Kedaan yang memerlikan produser audit tambahan selain yang ditetapkan dalam isa.
• Audit berbasis resiko
• Perencanaan audit
• Pengendalian internal
• Pengumpulan bukti audit penyimpulan
• Pelaporan
Resiko bisnis
Penerimaan dan pelaksanaan yang telah dapat menimbulkan resiko penugasan bagi akuntan
publik.
Regulasi
Skandal akuntansi yang banyak terjadi paa awal 200-an telahmendorong dikeluarkannya undang-
undang yang mengatur tentang jasa audit,tata kelola dan pelaporan keuangan diAmerika Serikat.

 Tata kelola perusahaan


1. Pelaporan kepada public
2. Pengendalian internal
3. Peran komite audit
4. Benturan kepentingan
5. Penegasan peran manajemen

Pelaporan keuangan

• Pengungkapan
• Pelaporan
• Wewenang SEC
• Jasa audit
• Institusi
• Penugasan
• independensi
Kode Etik Akuntan:

⮚ Pengertian Etika

Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di
masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.

Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia
di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang
benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku
di masyarakat.

Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya timbul dari
suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif dimana objeknya adalah manusia
dan perbuatannya.

⮚ Struktur kode etik akuntan

Dalam Kongres IAI tahun 1973 berhasil dirumuskan dan disahkan Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia untuk pertama kalinya. Dalam perkembangannya kode etik tersebut mengalami beberapa
kali perubahan, yaitu pada Kongres IAI tahun 1981, Kongres IAI tahun 1986, Kongres IAI tahun
1990, Kongres IAI tahun 1994, dan yang terakhir adalah Kongres IAI tahun 1998. Kode Etik IAI
yang berlaku saat ini adalah Kode Etik IAI yang disahkan dalam Kongres IAI VIII tahun 1998.
Struktur Kode Etik IAI tersebut terdiri atas empat bagian yang disusun berdasarkan struktur
berikut,yaitu:

1. PRINSIP ETIKA

Prinsip etika memberikan kerangka dasar bagi aturan etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip etika disahkan oleh kongres bagi seluruh anggota
yang terdiri dari delapan prinsip berikut ini:

a. Prinsip Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus


senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat.
Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa
profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan
anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan
menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri.

b. Prinsip Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan


kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi
akuntansi memegang peranan yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang
terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya yang bergantung kepada objektivitas dan integritas akuntan dalam
memelihara jalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan publik didefinisikan sebagai
kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini
menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

c. Prinsip Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus


memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas adalah suatu
elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas
yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua
keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan
berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Integritas dapat menerima
kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip. Integritas diukur dalam bentuk apa yang benar dan adil.

d. Prinsip Objektivitas

Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah
pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan
objektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktik publik memberikan jasa atestasi,
perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai
seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan
manajemennya di industri, pendidikan dan pemerintahan. Mereka juga mendidik dan melatih orang-
orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa atau kapasitasnya, anggota harus melindungi
integritas pekerjaannya dan memelihara objektivitas.

e. Prinsip Kompetensi Dan Kehati-Hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian,


kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi
kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik,
legislasi dan teknik yang paling mutakhir. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung
arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan
sebaikbaiknya sesuai dengan kemampuannya demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung-jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman.

f. Prinsip Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama


melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi
kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut
bahkan setelah hubungan antara anggota dan klien atau pemberi kerja berakhir. Kerahasiaan harus
dijaga oleh anggota kecuali jika persetujuan khusus telah diberikan atau terdapat kewajiban legal atau
profesional untuk mengungkapkan informasi. Kerahasiaan tidaklah semata-mata masalah
pengungkapan informasi. Kerahasiaan juga mengharuskan anggota yang memperoleh informasi
selama melakukan jasa profesional tidak menggunakan atau terlihat menggunakan informasi tersebut
untuk keuntungan pribadi atau keuntungan pihak ketiga. Anggota yang mempunyai akses terhadap
informasi rahasiatentang penerima jasa tidak boleh mengungkapkannya ke publik. Karena itu,
anggota tidak boleh membuat pengungkapan yang tidak disetujui (unauthorized disclosure) kepada
orang lain. Hal ini tidak berlaku untuk pengungkapan informasi dengan tujuan memenuhi tanggung
jawab anggota berdasarkan standar profesional.

g. Prinsip Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang
dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya
kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja, dan masyarakat umum.

h. Prinsip Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.

2. ATURAN ETIKA

Aturan etika merupakan penjabaran lebih lanjut dari prinsip-prinsip etika dan ditetapkan untuk
masing-masing kompartemen. Untuk akuntan sektor publik, aturan etika ditetapkan oleh IAI
Kompartemen Akuntan Sektor Publik (IAI-KASP). Sampai saat ini, aturan etika ini masih dalam
bentuk exposure draft, yang penyusunannya mengacu pada Standard of Professional Practice on
Ethics yang diterbitkan oleh the International Federation of Accountants (IFAC).

Berdasarkan aturan etika ini, seorang profesional akuntan sektor publik harus memiliki
karakteristik yang mencakup:

● Penguasaan keahlian intelektual yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.


● Kesediaan melakukan tugas untuk masyarakat secara luas di tempat instansi kerja
maupun untuk auditan.

● Berpandangan obyektif.

● Penyediaan layanan dengan standar pelaksanaan tugas dan kinerja yang tinggi.

Penerapan aturan etika ini dilakukan untuk mendukung tercapainya tujuan profesi akuntan
yaitu: bekerja dengan standar profesi yang tinggi, mencapai tingkat kinerja yang diharapkan dan
mencapai tingkat kinerja yang memenuhi persyaratan kepentingan masyarakat. Oleh karena itu,
menurut aturan etika IAI-KASP, ada tiga kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi, yaitu:

● Kredibilitas akan informasi dan sistem informasi.

● Kualitas layanan yang didasarkan pada standar kinerja yang tinggi.

● Keyakinan pengguna layanan bahwa adanya kerangka etika profesional dan standar
teknis yang mengatur persyaratan-persyaratan layanan yang tidak dapat dikompromikan.

Aturan etika ini harus ditetapkan oleh anggota IAI-KAP dan staf profesional. Dalam hal staf
profesional yang bekerja pada satu KAP yang bukan anggota IAI-KAP melanggar aturan etika ini,
maka rekan pimpinan KAP tersebut bertanggung jawab atas tindakan pelanggaran tersebut.

3. INTERPRETASI ATURAN ETIKA

Interpretasi aturan etika merupakan penafsiran, penjelasan, atau elaborasi lebih lanjut atas hal-
hal, isu-isu, dan pasal-pasal yang diatur dalam aturan etika, yang dianggap memerlukan penjelasan
agar tidak terjadi perbedaan pemahaman atas auran etika yang dimaksud. Interpretasi aturan etika ini
dikeluarkan oleh suatu badan yang dibentuk oleh pengurus kompartemen atau institut profesi sejenis
yang bersangkutan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota serta pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya sebagai panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk
membatasi lingkup dan penerapannya.
4. TANYA DAN JAWAB

Pada tingkatan terakhir, dimungkinkan adanya tanya-jawab yang berkaitan dengan isu-isu etika.
Tanya-jawab ini dapat dilakukan dengan Dewan Standar Profesi yang dibentuk oleh pengurus
kompartemen atau institut yang bersangkutan guna memberikan penjelasan atas setiap pertanyaan
dari anggota kompartemen tentang aturan etika beserta interpretasinya.

⮚ Kerangka konseptual

Kerangka konsepsual (conceptual framework): suatu sistem logis dari tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang
saling terkait yang dapat mengarah pada standar-standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan
batasan dari akuntansi keuangan dan laporan-laporan keuangan.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar
yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan.

1. Pada tingkatan teori tertinggi (Level 1)


Dalam kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan
2. Pada tingkatan selanjutnya (Level 2)
Mendefinisikan dan mengidentifikasikan karakterisitik kualitatif dari informasi keuangan dalam elemen
laporan keuangan
3. Pada tingkat operasional yang lebih rendah (Level 3)
Berkaitan dengan prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan tentang pengukuran dan elemen laporan
keuangan
Kerangka konseptual memiliki manfaat yang sangat besar bagi pemakainnya. Manfaat dari kerangka
konseptual antara lain adalah untuk membangun dan menghubungkan badan pembuat konsep dengan
tujuannya, menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah-masalah praktis baru yang muncul
(masalah yang belum ada standarnya), meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan
keuangan tentang pelaporan keuangan, dan menaikkan daya banding laporan keuangan antar perusahaan.

⮚ Prinsip dasar bagi seluruh akuntan

Dalam kode etik akuntan indonesia, prinsip etika profesi akuntansi terdiri dari delapan prinsip etika yaitu:

Tanggungjawab Profesi

setiap anggota berkewajiban menggunakan petimbangan moral dan profesinal setiap melakukan
kegiatan. Anggota memiliki tanggungjawab kepada semua pemakai jasa profesional.

Kepentingan Publik
setiap anggota berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik dan menjunjung komitmen atas profesionalisme. Kepentingan publik
didefenisikan sebagai kepentinagn masyarkat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.

Integritas

Integritas adalah suatu kesatuan yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Integritas
merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan standar bagi anggota dalam menguji semua
keputusanyang diambil. Setiap anggota harus menjaga tingkat integritasnya dengan terus memaksimalkan
kinerja serta melaksanakan tugas yang telah menjadi tanggungjawabnya.

Objektivitas

Yaitu suatu kulaitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan oleh anggota. Prinsip
objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak
berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihk lain.

Kompetensi dan kehati-hatian profesional

Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota tidak diperkenankan


menggambarkan pengalaman keandalan kompetensi atau pengalaman yang belum anggota kuasai atau
belum anggota alami. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggungjawab
profesinya dengan kompetensi dan ketekunan.

Kerahasiaan

Para auditor wajib menjaga kerahasiaan para klien yang diaudit. Setiap anggota harus
menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesioanal dan tidak boleh
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.

Prilaku Profesional

Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tungkah laku yang dapat mendiskreditkan atau
mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggungjawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota lain, staf,pemberi kerja, dan masyarakat.
Standar teknis

Anggota harus melakukan profesionalitasnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional
yang ditetapkan secara relevan. Standar teknis dan standar profesional yang harus ditaati anggota adalah
standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan
peraturan perundang-undangan yang relevan.

⮚ Resolusi konflik

Resolusi konflik sebagai kajian keilmuan, merupakan hal yang bisa dikatakan baru. Pada awalnya
disetiap konflik terjadi dalam suatu masyarakat selalu cenderung berujung pada kekerasan antar pihak-
pihak yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu, resolusi konflik merupakan kajian keilmuan yang baru.

Menurut Morton Deutsch resolusi konflik merupakan sekumpulan teori dan penyelidikan yang
bersifat eksperimental dalam memahami sifat-sifat konflik, meneliti strategi terjadinya konflik, kemudian
membuat resolusi terhadap konflik.

Prof. Dr. Alo Liliweri berpendapat bahwa resolusi konflik bertujuan menangani sebab-sebab
konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang relatif dapat bertahan lama diantara kelompok-
kelompok yang bermusuhan. Jadi resolusi konflik adalah tentang bagaimana menghadapi konflik,
bagaimana menyelesaikannya, bagaimana mengatasinya, bagaimana mengelolanya dan mungkin
bagaimana menghilangkan konflik.

Resolusi konflik merupakan istilah yang lebih komprehensif yang menyiratkan bahwa akar terdalam yang
merupakan sumber dari konflik adalah ditangani dan diubah. Hal ini berarti bahwa perilaku kekerasan
tidak lagi, sikap bermusuhan tidak lagi dan struktur konflik telah berubah menuju arah perubahan dan
penyelesain konflik dengan baik.

Teori-teori Resolusi konflik

1. Dialog
Kata “Dialog” berasal dari bahasa yunani dia dan logos yang berarti dwi wicara (pembicaraan dua
pihak). Dialog diartikan sebagai pembicaraan dua belah pihak atau lebih untuk saling bertukar nilai-nilai
masing-masing pihak yang bertujuan untuk saling memberi informasi.

Untuk melakukan dialog, kedua belah pihak yang terlibat harus memperhatikan beberapa
pedoman dalam dialog, antara lain:

a) Utuh dan otentik

b) Saling terbuka

c) Adanya pijakan yang sama atau titik temu (common enemy: social phatology)

d) Tujuan: untuk saling memahami.

e) Materi dialog

2. Negosiasi

Secara etimologi, negosiasi berasal dari bahasa Inggris ialah negosiation artinya suatu
perundingan untuk mendapatkan suatu kesepakatan. Negosiasi adalah proses peundingan dua pihak yang
bertikai baik sifatnya individual maupun kelompok untuk mencari solusi penyelesaian bersama yang
saling menguntungkan.

Menurut Prof. Dr.Syahrizal Abbas negosiasi adalah salah satu strategi penyelesaian sengketa
dimana para pihak setuju untuk menyelesaikan persoalan mereka melalui proses musyawarah dan
perundingan. Dengan kata lain, negosiasi adalah suatu proses struktur dimana para pihak yang
bersengketa berbicara sesama mereka mengenai persoalan yang dipeselisihkan dalam rangka mencapai
persetujuan atau kesepakatan bersama.

Syarat-syarat untuk melakukan negosiasi diantaranya:

a) Bersedia membagi kepentingan bersama

b) Sepakat dalam prosedur negosiasi yang ditempuh

c) Bersifat sukarela
d) Saling dipercaya

e) Mencari berbagai alternatif dalam mencari solusi

3. Mediasi

Mediasi artinya menengahi. Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) mediasi berarti suatu
proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasehat.[16]

Mediasi merupakan sebuah proses dimana pihak-pihak yang bertikai dengan bantuan dari seorang
praktisi resolusi pertikaian. Metode pemecahan konflik dengan cara menengahi para kelompok yang
saling terlibat konflik melalui bantuan pihak ketiga. Pelaku mediasi yang bertugas sebagai penengah
disebut dengan mediator yang bertugas menjelaskan proses dan membantu kedua belah pihak untuk
menyelesaikan konflik dengan tahapan-tahapan mediasi yang telah disiapkan.

Untuk melakukan mediasi ada tiga tahap yang harus diperhatikan, yakni:

a) Preparation, beberapa hal yang dilakukan pada tahap dimana ini adalah; perkenalan,
representasi atau pengecekan para pihak yang memiliki kapasitas untuk melakukan mediasi dan
kesepakatan para pihak untuk memulai proses mediasi.

b) Mediation session, proses yang termasuk dalam tahapan ini adalah; opening, stories,
agenda, option, agreement, dan closing.

c) Follow up, merupakan pelaksanaan hasil-hasil kesepakatan oleh kedua belah pihak yang
berkonflik dan dituangkan secara bersama-sama dalam perjanjian tertulis.

4. Peace Building

Definisi Peace building menurut Johan Galtung adalah strategi atau upaya yang mencoba
mengembalikan keadaan destruktif akibat kekerasan yang terjadi dalam konflik dengan cara
membangun jembatan komunikasi antar pihak yang terlibat dalam konflik.[17]

⮚ Kode Etik untuk akuntan dalam bisnis


Kita mengetahui bahwa secara fundamental, kode etik yang harus dipatuhi oleh akuntan
meliputi: integritas, objektivitas, kompetensi professional dan kehatian-hatian, kerahasiaan, serta
memelihara perilaku professional. Prinsip-prinsip ini haruslah senantiasa diterapkan oleh akuntan.
Begitupun dalam penerapannya dalam dunia bisnis, kode etik ini tetap harus dipatuhi oleh
akuntan.

Akuntan professional dalam bisnis seringkali terlibat dalam persiapan dan pelaporan informasi yang
nantinya akan diterbitkan bagi khalayak public maupun digunakan oleh perusahaan pengguna
jasa maupun perusahaan lainnya. Informasi yang dihasilkan ini menyangkut informasi keuangan
atau informasi manajemen,
sebagai contoh: proyeksi/perkiraan dan anggaran, diskusi dan analisis manajemen, dan surat manajemen
representasi yang diberikan kepada auditor selama audit atas entitas laporan keuangan. Seorang
akuntan profesional dalam bisnis harus menyiapkan atau menyajikan informasi tersebut secara
adil, jujur dan sesuai dengan standar profesional yang relevan sehingga informasi akan dipahami
dalam konteksnya.

Seorang akuntan profesional dalam bisnis yang memiliki tanggung jawab dalam
persiapan atau persetujuan laporan keuangan untuk tujuan umum dari suatu organisasi yang
mempekerjakan. Organisasi ini harus dipuaskan dengan laporan keuangan yang telah disajikan
sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku.
Seorang akuntan profesional dalam bisnis harus mengambil langkah-langkah yang wajar untuk menjaga
informasi untuk akuntan profesional dalam bisnis bertanggung jawab dengan cara :
(a) Menjelaskan dengan jelas sifat sebenarnya dari transaksi bisnis, aset, atau kewajiban;
(b) Mengklasifikasikan dan mencatat informasi secara tepat waktu dan tepat, dan
(c) Mewakili fakta-fakta secara akurat dan lengkap dalam semua hal yang material.

Ancaman terhadap kepatuhan dengan prinsip-prinsip dasar, misalnya, self interest atau
intimidasi, ancaman terhadap objektivitas atau kompetensi profesional dan kehati-hatian,
diciptakan dengan kondisi seorang akuntan profesional dalam bisnis ditekan (baik eksternal atau
dengan kemungkinan keuntungan pribadi) agar menjadi lebih waspada dengan informasi yang
menyesatkan, begitupun bila terdapat kemungkinan adanya informasi yang menyesatkan karena
tindakan pihak lain .
Penting tidaknya ancaman tersebut akan tergantung pada faktor-faktor seperti sumber
tekanan dan sejauh mana informasi tersebut berpotensi menyesatkan. Arti penting dari ancaman
harus dievaluasi dan perlindungan perlu diterapkan bila diperlukan untuk menghilangkan atau
menguranginya ancaman ke tingkat yang dapat diterima. Perlindungan tersebut termasuk
konsultasi dengan atasan dalam organisasi yang mempekerjakan, komite audit atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola organisasi, atau dengan badan profesional yang relevan.
Bila ancaman tidak mungkin untuk dikurang/ditekan ke tingkat yang dapat diterima,
seorang akuntan profesional dalam bisnis hendaknya menolak untuk tetap berhubungan dengan
informasi yang telah ditentukan oleh akuntan profesional sebagai informasi yang menyesatkan.
Seorang akuntan profesional dalam bisnis mungkin telah sadar terkait dengan informasi yang
menyesatkan ini. Setelah menyadari hal ini, akuntan profesional dalam bisnis harus mengambil
langkah-langkah untuk memisahkan diri dari informasi tersebut. Dalam menentukan apakah ada
persyaratan untuk melaporkan, akuntan profesional dalam bisnis dapat mempertimbangkan
mendapatkan nasihat hukum. Selain itu, akuntan profesional dapat mempertimbangkan apakah
akan mengundurkan diri.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan, mengukur, mengkalsifikasikan dan


mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatif terutama
yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi untuk
menguhubungkan data ekonomi ke dalam bermacam-macam bentuk perusahaan baik perseorangan
maupun lembaga. Dari suatu laporan akuntansi kita dapat melihat keuangan dari perusahaan tersebut.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.

Dari pembembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi sangat
penting baik diperusahaan, dan banyak sekali pihak-pihak yang berkempentingan dengan akuntansi.
Selain itu laporang keuangan sangat penting juga untuk perusahaan karena berisi catatan keuangan dari
suatu perusahaan tersebut.

B. SARAN

Siklus akuntansi dijalankan dengan benar agar tidak terjadi kesahalan pada pencatatan yang dapat
membuat kerugian(FRAUD) perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

 SOEMARSO SLAMET RAHARDJO

Anda mungkin juga menyukai