Hand Hygiene PDF
Hand Hygiene PDF
MESSENGER KESEHATAN
MAJALAH KESEHATAN UNTUK PEKERJA KESEHATAN INDONESIA DIPUBLIKASIKAN OLEH AIDE MÉDICALE INTERNATIONALE
THE HEALTH MAGAZINE FOR INDONESIAN HEALTH WORKERS PUBLISHED BY AIDE MÉDICALE INTERNATIONALE 11 ISSUE
EDISI
2009 JUNI
JUNE
HM TEAMTIM P2K CONTENTSDAFTAR ISI
Manager Publikasi/ Publication Manager
Chloé Forette 1 EDITORIAL EDITORIAL
2 BERITA NEWS
Editor Kepala/ Editor in chief
Hari Kesehatan Dunia World Health Day
Anne Broggi
Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015 Aceh free from
Malaria by 2015
Penyunting Medis/ Medical Editor Flu Babi Swine Influenza
dr. Nurjannah Hari Perawat Internasional International Nurse Day
5 PERISTIWA EVENTS
Penerjemah/ Translators Acara Pembukaan PIDA The Opening Ceremony of PIDA
Denni Rajagukguk
7 LEBIH DEKAT ZOOM
Endrani Sulistyowati Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat
Mahdani A. Hamid Community-Based Water Supply and Environmental Sanitation
Eumpang Breuh
Dewan Penyunting/ Editing Committee
13 LAPORAN KHUSUS SPECIAL REPORT
Tim P2K/HM Team Air, Higiene Dan Sanitasi Water, Hygiene and Sanitation
14 PENGANTAR INTRODUCTION
Ikonografi/ Iconography
Pengembangan Sarana Air Bersih dan Sanitasi
Tim P2K/HM Team Development of Water and Sanitation Facilities
S
etiap 8 detik sekali seorang anak meninggal
E
very 8 seconds a child dies because of
dunia karena air yang terkontaminasi; ada lebih contaminated water; there are more
dari 25 bakteri yang terdapat dalam air yang than 25 pathologies related to contami-
terkontaminasi dan lain-lain. Data ini sangat menakutkan nated water, etc. These data are frightening
namun inilah realita yang menyedihkan.Air merupakan but this is a sad reality. Water is a basic and
kebutuhan dasar dan vital, tetapi akses terhadap air vital need but access to drinkable water is still
yang layak minum masih menjadi isu global sampai a global issue. At least 2,6 billion people do
saat ini. Setidaknya terdapat 2,6 miliar orang tidak not have access to running water. Most of
memiliki akses terhadap air leding. Sebagian besar them do not even have toilets and have to
dari mereka bahkan tidak mempunyai jamban dan defecate in open air, thus, contaminating
harus buang air besar di ruang terbuka sehingga dapat rivers, air and sewer systems. This is probably
mengkontaminasi sungai dan sistem saluran air. Hal the cause of high morbidity and mortality
rates. In spite of its economic development,
ini kemungkinan besar menjadi penyebab tingginya
Indonesia is still one of these developing
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang
countries where Water, Hygiene and
disebarkan melalui air. Terlepas dari pembangunan
Sanitation need to be improved. The recon-
ekonominya, Indonesia masih merupakan salah satu struction of the Aceh province after the
dari negara berkembang dimana sistem Air, Higiene Tsunami led to a sharp improvement. But
dan Sanitasinya harus ditingkatkan. Rekonstruksi many things remain to be done. Waterborne
provinsi Aceh setelah terjadinya Tsunami telah men- diseases are commonly detected in the
garah ke perbaikan yang cukup baik. Namun masih puskesmas, too many children are suffering
banyak yang harus dilakukan. Penyakit yang disebarkan diarrhea which is a life threatening disease for
melalui air umumnya terdeteksi di Puskesmas, banyak a child vulnerable organism. And what about
anak-anak menderita diare yaitu suatu penyakit yang Malaria, typhoid, etc?
dapat mengancam jiwa terutama anak-anak yang ren- People have to learn about the basic preven-
tan. Dan bagaimana mengenai Malaria, tipus dan lain- tive measures. Children must know that
lain? hands as well as teeth should be cleaned with
Masyarakat harus belajar mengenai langkah-langkah soap and toothpaste. Many diseases could be
dasar pencegahan penyakit.Anak-anak harus mengeta- prevented this way. This is a matter of educa-
hui bahwa tangan serta gigi harus dibersihkan dengan tion. For this HM 11 dedicated to Water,
sabun dan pasta gigi. Banyak penyakit dapat dicegah Hygiene and Sanitation, we underline the key
dengan menerapkan cara ini. Ini adalah masalah edu- role of health workers in transmitting and
kasi. Karena itu Pembawa Pesan Kesehatan edisi ke-11 sharing information about hygiene and we
ditujukan untuk membahas masalah Air, Higiene dan highlight some of the numerous tools that
Sanitasi, disini kami menggaris bawahi peranan pen- exist like the Knowledge, Attitudes and
ting para petugas kesehatan dalam mentransfer dan Practices. More than a medical magazine, the
membagi informasi mengenai higiene dan kami information published in this issue should be
shared between all citizens. But we truly
menyoroti beberapa alat survei yang ada seperti survei
believe that you, readers, health workers, are
pengetahuan, sikap dan perilaku. Lebih dari sekedar
the link with the community. So lets read,
sebuah majalah kesehatan, informasi yang disampaikan
learn and share the knowledge!
dalam edisi ini sebaiknya dibagikan juga kepada
semua anggota masyarakat. Namun kami sangat yakin,
bahwa anda para pembaca, para petugas kesehatan
adalah penghubung bagi masyarakat. Jadi, mari kita
baca, belajar dan berbagi pengetahuan! Anne Broggi
Hari Kesehatan Dunia diperingati setiap tahun tanggal 7 The World Health Day is celebrated annually on 7
April. Fokus tahun ini adalah untuk meningkatkan fasilitas April. This year's focus is to strengthen health
kesehatan menjadi lebih baik dan aman pada saat bencana facilities to be better prepared and safe in case
dan tanggap darurat.Tema Hari Kesehatan Dunia tahun 2009 of emergencies and disasters. The theme of World
adalah ”Fasilitas Kesehatan saat Darurat”, dengan motto Health Day 2009 is "Health Facilities in
“Selamatkan Jiwa, Ciptakan Rumah Sakit Aman saat Darurat”. Emergencies", and its motto "Save Lives, Make
Hospitals Safe in Emergencies".
Masa darurat tidak hanya Emergencies not only
merenggut banyak jiwa dan can take a heavy toll on
human life and health,
kesehatan manusia, tetapi juga
but also damage health
merusak fasilitas-fasilitas kese-
facilities. For instance,
hatan. Sebagai contoh, bencana
the Tsunami in Aceh
Tsunami di Aceh dan Gempa and the earthquakes in
bumi di Nias dan Yogyakarta Nias and Yogyakarta
secara keseluruhan telah merusak have together damaged
sedikitnya 713 fasilitas kesehatan. at least 713 health
Fasilitas-fasilitas yang rusak facilities. These dam-
tersebut kehilangan kapasitas aged facilities lost their
dalam menyediakan layanan- capacity to provide
layanan kesehatan selama masa health services during
tanggap darurat. these emergency periods.
Good to remember:
Penting untuk diingat:
Developing safe hospitals
Membangun rumah sakit yang
can save lives when
aman dapat menyelamatkan banyak
disaster strikes.
jiwa saat bencana datang.
2 health messenger
NEWSBERITA
H
ari Malaria Dunia 2009 diperingati pada tanggal
W
orld Malaria Day 2009 was celebrated on
25 April, 2009. Dinas Kesehatan Provinsi dengan April 25, 2009. PHO with support from
dukungan dari UNICEF mengadakan rapat UNICEF held a planning meeting in
perencanaan di Banda Aceh untuk mempersiapkan sebuah Banda Aceh to prepare a strategic plan to eliminate
rencana strategis untuk memberantas malaria di Provinsi malaria from Aceh Province by 2015. There were
Aceh pada tahun 2015.Terdapat 7.060 kasus positif malaria 7,060 cases of positive malaria in 2007. This is still a
pada tahun 2007. Hal ini merupakan tantangan besar bagi major challenge for Aceh.
masyarakat Aceh.
The meeting was attended by representatives from
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai districts/cities and multi-sectoral program imple-
kabupaten/kota dan pelaksana program multi-sektor serta menters and stakeholders who work together to
pemangku kepentingan lainnya yang bekerja bersama-sama develop the strategic plan. The theme of this meeting
mengembangkan rencana strategis. Tema dari pertemuan was “Aceh Free from Malaria by 2015.” The main
tersebut adalah “Aceh bebas dari Malaria pada tahun 2015”. focus of the strategic plan includes operational
Fokus utama dari rencana strategis termasuk kegiatan activities, target groups, budget and implementation
operasional, kelompok sasaran, anggaran dan pelaksanaan of evaluation tools based on the national and WHO
alat-alat evaluasi berdasarkan standar nasional dan WHO. ■ standards. ■
A
tampaknya dapat menularkan sebuah jenis flu baru recent research by University of Kobe, Japan,
bagi manusia, jauh lebih berbahaya dibanding jenis yang saat found that Indonesian porks are likely to
ini sedang merajalela di Meksiko. Para peneliti melakukan transmit a new type of influenza to human
penelitian pada lebih dari 400 babi di 4 kota di Indonesia beings, much more dangerous than the one which is
dan menemukan bahwa 50 babi mengandung virus. raging in Mexico. They performed a research on
Sebagaimana babi dapat mengandung virus burung serta more than 400 pigs in 4 States in Indonesia and
virus manusia, para peneliti tersebut mencemaskan bahwa found out that more than 50 pigs carried the virus.
H5N1 dapat merubah dirinya sendiri menjadi bentuk baru As pork can carry avian virus as well as human virus,
they fear that H5N1 transform itself into a new form
berupa virus babi yang dapat ditularkan kepada manusia
of swine virus that could be transmitted to human
yang disebut H1N1.
beings called H1N1.
Di Indonesia, pengembangbiakan dan penjualan babi
In Indonesia, swine breeding and trading are under
dilaksanakan dengan pengawasan steril. Menteri Kesehatan
sanitary surveillance. The Ministry of Health declared
menyatakan bahwa Pemerintah akan menyembelih babi-babi the Government will slaughter pigs infected with the
yang terinfeksi oleh virus H1N1. Sejauh ini belum ada kasus virus H1N1. No case has been detected so far. ■
yang terdeteksi. ■
Hari Perawat
Internasional
International
Nurse Day
Tim P2K/ HM team
Hari Perawat Internasional diperingati setiap tanggal International Nurse Day is celebrated every
12 Mei dalam rangka mengingat semua kerja dan 12 May in order to remind all the valuable work
kontribusi penting perawat terhadap masyarakat. and contribution nurses make to society.
Ini juga hari yang tepat untuk mengingat tantangan-tantangan It is also an appropriate day to consider the challenges
yang dihadapi oleh tenaga-tenaga kesehatan di negara berkem- faced by health workers in developing countries such
bang seperti Indonesia yang tenaga kesehatannya dapat as Indonesia where health workers can face a lot of
menghadapi banyak keterbatasan-keterbatasan kerja: paparan working constraints: exposure to infectious diseases,
penyakit menular, peralatan yang terbatas, obat-obatan yang limited equipment, limited access to medicine.
terbatas.
History of this event
Sejarah peringatan hari perawat internasional The International Council of Nurses (ICN) has
Konsil Perawat Internasional (KPI) sudah memperingati hari celebrated this day since 1965.
perawat ini sejak tahun 1965. In January 1974, the decision was made to celebrate
Pada januari 1974, keputusan dibuat untuk memperingati the day on 12 May as it is the anniversary of the birth
hari perawat ini pada 12 Mei karena pada tanggal tersebut of Florence Nightingale, who is widely considered as
merupakan hari lahirnya Florence Nightingale, yang kita the founder of modern nursing. Each year, ICN
prepares and distributes the International Nurses'
ketahui sebagai pencetus keperawatan modern. Setiap
Day Kit. The kit contains educational and public
tahun, KPI mempersiapkan dan mendistribusikan peralatan
information materials, for use by nurses everywhere.
hari perawat internasional. Peralatan ini terdiri dari bahan-
bahan yang bersifat edukatif dan memberikan informasi Banda Aceh and the whole Aceh province count on
kepada masyarakat, serta dapat digunakan oleh perawat many health facilities and nurses.
dimana saja. There are five nursing schools in Banda Aceh. To
celebrate this day, most of the students gathered on
Banda Aceh dan seluruh propinsi Aceh bergantung pada
Tuesday 12 May, 2009 in Rumah Sakit Jiwa for an
banyak fasilitas kesehatan dan perawat.
official ceremony held by the hospital’s director.
Terdapat 5 sekolah perawat di Banda Aceh. Untuk mempe-
After the speeches, the students went in the streets of
ringati hari ini, umumnya pelajar dari sekolah perawat ini Banda Aceh to distribute communication tools (flyers,
berkumpul pada tanggal 12 Mei, di Rumah Sakit Jiwa untuk posters) and flowers to people.
mengadakan upacara yang dihadiri juga oleh direktur Rumah
This way, they raised people’s awareness on the
Sakit Jiwa.
importance the health workers play here.
Setelah pidato dari direktur, para pelajar turun ke jalan-jalan
The students were really glad to join this event to
di Banda Aceh untuk menyebarkan alat-alat komunikasi
promote this medical career. ■
(selebaran, poster) dan bunga kepada masyarakat.
Cara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya peran petugas kesehatan. ■
4 health messenger
EVENT PERISTIWA
Pada tanggal 30 April 2009, Handicap International On 30 April 2009, Handicap International
menyelenggarakan pembukaan PIDA. Kesem- celebrated the opening of the PIDA. It is a
patan yang sangat baik sekali buat kita untuk great opportunity to remind you the history
mengingat kembali sejarah dan tujuan pusat and the goal of this information center for
informasi ini untuk orang-orang cacat. disabled people.
Apa itu PIDA? What is the PIDA?
PIDA (Pusat Informasi Disable Aceh) merupakan pusat dan The PIDA (Information Center for disabled acehnese
sumber informasi untuk orang-orang cacat. PIDA bertujuan people) is a center of resources and information on
untuk memberikan akses terhadap berbagai fasilitas bagi disability. It aims at providing access to different
Organisasi Orang-orang Cacat (OOC) dan penyebaran facilities and tools for Disabled People Organizations
informasi tentang masalah orang-orang cacat kepada semua (DPOs) and disseminating information on disability
pihak dalam masyarakat.Organisasi ini juga memfasilitasi amongst all actors in the community. It also facilitates
hubungan antar pihak yang berkaitan dengan inklusi orang the link between actors regarding the inclusion of
cacat. Fokus utama PIDA adalah untuk membantu Organisasi people with disability. The main focus of PIDA is to
Orang Cacat (OOC) tetapi juga terbuka untuk semua orang- support DPOs but is open for all Persons With
orang cacat dan keluarganya dan bagi orang-orang yang Disability (PWDs), their family and any other persons
tertarik dengan masalah kecacatan. Ada 3 layanan yan dise- or organization interested in the thematic of disability.
diakan oleh PIDA yaitu Sumber Daya & Fasilitas, Informasi & The three main services provided by PIDA are:
Resources & Facilities, Information & Orientation,
Orientasi dan Penyebaran Informasi.
and a Dissemination of Information.
rakat dalam proses dan community participation in the process and the
pemilihan kegiatan. selection of activities. At first, the name was
Pada awalnya, nama Disability Information Resource Center, followed by
yang digunakan adalah Rakan (friendship in Bahasa Aceh). But this name
DIRC (Pusat Sumber was not reflecting that the place was an information
Informasi Orang Cacat), center focusing on disability. The Activity Committee
kemudian Rakan (artinya persahabatan dalam bahasa Aceh). selected the final name in September 2007.
Tetapi nama ini tidak mencerminkan bahwa itu merupakan
tempat pusat informasi orang-orang cacat. PIDA diambil Good to remember:
sebagai nama terakhir pada bulan Septemer 2007 setelah
dipilih oleh panitia kegiatan. People With Disability have the
right to accessible information.
Kegiatan Utama
Main activities
Kegiatan utama yang dikembangkan oleh PIDA adalah:
The main activities developed by the PIDA are:
Untuk Organisasi Orang Cacat:
For DPOs:
◗ Memudahkan koordinasi dan kerjasama antar Organisasi
Orang Cacat ◗ Ease the coordination and collaboration between
the different DPOs
◗ Memfasilitai seminar dan pelatihan
◗ Facilitate seminars and trainings
◗ Memudahkan akses terhadap fasilitas PIDA oleh Organiasi
Orang Cacat ◗ Ease the access to PIDA’s facilities to DPOs
◗ Membantu orang cacat dalam advokasi dan lobi pada pihak ◗ Support DPOs in advocating and lobbing local
yang berwenang pada berbagai tingkatan authorities at any level
◗ Raise DPOs awareness about their Human Rights
◗ Meningkatkan kesadaran orang cacat akan Hak Asasi dan
Konvensi Hak Asasi orang cacat and the Convention on the Rights of PWD
6 health messenger
ZOOM LEBIH DEKAT
4 Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Health and hygiene behaviour education
Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah? What should the government do?
Dari sisi pemerintah daerah, kebijakan nasional AMPL-BM ini For the local government of Aceh, the national policy
mensyaratkan perubahan paradigma bahwa pemerintah of AMPL-BM aims at socializing the change of the
bukan penyedia tetapi lebih pada fasilitator pembangunan paradigm that the government is not a provider but
air minum dan penyehatan lingkungan. Karena itu tugas more a facilitator regarding the development of water
pemerintah adalah menciptakan kebutuhan atas fasilitas air supply and environmental sanitation. Therefore the
minum dan penyehatan lingkungan serta perilaku hidup role of the government is to fulfill the needs of the
bersih dan sehat melalui sosialisasi, kampanye, pendidikan population with providing water supply and environ-
dan lain sebagainya. Selain itu, pemerintah juga harus mencip- mental sanitation facilities as well as to promote
takan sebuah peluang agar masyarakat dapat berpartisipasi health and hygiene behaviours and education through
aktif dalam pembangunan fasilitas AMPL dimana penyiapan communication, campaigns, etc. Moreover, the
dan pemberdayaan masyarakat menjadi prioritas utama. government must create opportunities for the com-
munity to actively participate in the development of
AMPL facilities where the community education and
Relevansi penerapan kebijakan AMPL-BM? empowerment is the main priority.
Kebijakan AMPL BM ini menjadi tidak realistis apabila dite-
rapkan di dalam sebuah masyarakat yang telah mendapatkan Is AMPL-BM policy relevant?
akses fasilitas air minum dan sanitasi dari berbagai institusi
yang sudah mapan seperti PDAM dan perusahaan pengolah The AMPL-BM policy is not efficient if it is applied in
a community that already has access to sanitation
sampah/limbah cair dan lain sebagainya. Keterlibatan aktif
and water supply facilities from well-structured
masyarakat disini ditunjukkan dengan membayar jasa atau
institutions such as PDAM (state-owned water supply
fee kepada institusi tersebut. Dilihat dari karakter geografis,
company) and solid/water waste treatment company,
kebijakan AMPL-BM lebih cocok diterapkan didaerah dimana
etc. Active community involvement in this area is
belum tersedianya institusi penyedia akses AMPL. Daerah showed by the fee people pay for the related companies.
tersebut terutama daerah perdesaan dimana mewakili AMPL-BM policy is more likely to be applied in the
sebagian besar wilayah Aceh. Atas kenyataan ini pula, areas where there are still no service providers for
Pemerintah Aceh seharusnya mengambil perhatian lebih water supply and enviromental sanitation. These
terhadap pelaksanaan kebijakan AMPL-BM ini. areas are mainly villages (most of the Aceh province
8 health messenger
ZOOM LEBIH DEKAT
EUMPANG
BREUH
Tim P2K/ HM team
2008 adalah tahun sanitasi internasional. Pada 2008 was the International Year of Sanitation.
kesempatan ini, sekelompok LSM yang aktif di Aceh On this occasion, a group of NGOs active in
memutuskan untuk meningkatkan kesadaran Aceh decided to raise people awareness on
masyarakat terhadap air dan sanitasi dengan Water and Sanitation by handling a movie:
membuat sebuah film: EUMPANG BREUH, karena EUMPANG BREUH, as it is an original way to
ini merupakan cara yang inovatif untuk belajar learn about water, hygiene and sanitation.The
tentang tentang air, hygiene dan sanitasi. Film ini movie has been officially launched in
diluncurkan secara resmi pada November 2008. November 2008.
Karena ruang lingkup P2K 11 adalah Watsan dan In the scope of the HM 11 on WatSan and in
untuk mencapai lebih banyak masyarakat, AMI order to reach further more people, AMI in
bekerjasama dengan IOM, memutuskan untuk collaboration with IOM, decided to distribute
mendistribusikan DVD EUMPANG BREUH bersama the DVD of EUMPANG BREUH along with the
dengan majalah ini pada fasilitas-fasilitas kesehatan. magazine in the health facilities. You can find
Anda dapat menemukan keterangan pres dibawah below the press release explaining the goals
ini yang menjelaskan tujuan film ini dan pernyataan of this movie and a testimony of the famous
dari aktor lokal yang terkenal, Joni Kapluk. local actor, Joni Kapluk.
Joni Kapluk, Yusniar, Haji Umar dan kawan-kawan dari In the Eumpang Breuh special edition movie, themed
kelompok lawak Eumpang Breuh, mengajak masyarakat Aceh on water, sanitation and hygiene, Joni Kapluk,
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam Yusniar, Haji Umar and friends from the Eumpang
film Empang Breuh edisi spesial bertema air, sanitasi dan Breuh commedian team, ask the Aceh community
higienitas.Kelompok lawak paling terkenal di Aceh ini melun- to improve hygiene behaviors. The most famous
curkan film di Lapangan Sudirman, Korem 11 Lilawangsa, commedian group in Aceh has launched the Film at
Lhokseumawe, pada hari Sabtu, 15 Nopember 2008. Sudirman Stadiom, Korem 11 Liliwangsa,
Lhokseumawe, on Saturday 15 November 2008.
Film ini merupakan salah satu upaya mendukung kampanye
Pemerintah Daerah Propinsi Aceh untuk meningkatkan This movie is a part of the efforts to support the
kepedulian masyarakat Aceh akan perilaku hidup bersih dan government of Aceh Province’s campaign to improve
sehat dalam mencapai Tujuan Pembangunan Millennium the community’s awareness in good hygiene behaviors,
(Millennium Development Goals/MDGs) 2015. Film ini and to achieve the MDG 2015. This film is a collab-
merupakan kolaborasi dari 14 organisasi internasional, oration of 14 international organizations in Aceh
Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang Merah Province, UN agencies, and Red Cross which worked
Dunia yang bekerja untuk perbaikan fasilitas air minum & together to improve access to water, environmental
penyehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih & sehat di sanitation, as well as hygiene behaviors in Aceh
propinsi Aceh. Province.
10 health messenger
ZOOM LEBIH DEKAT
Diharapkan film ini dapat memberi informasi dan mening- It is expected that the movie will share some informa-
katkan pengetahuan masyarakat mengenai cara-cara menjaga tion and increase people’s knowledge on health and
kebersihan dan kesehatan, membangun fasilitas sanitasi hygiene constructing sanitation facilities such as toi-
seperti jamban, dan melaksanakan gotong royong untuk lets, and making community work to implement
menerapkan perilaku hidup bersih yang benar. good hygiene behaviors.
Dalam film ini, Joni Kapluk dan kawan-kawan menunjukkan In this movie, Joni Kapluk and friends show that
poor sanitation facilities and defecation in open air
bahwa minimnya fasilitas sanitasi seperti toilet dan kebiasaan
could trigger the presence of diarrhea especially for
buang air sembarangan dapat memicu penyebaran penyakit
children, who are vulnerable to infectious diseases.
diare yang terutama menjangkiti anak-anak yang rentan
In another scene, the actor also shows the right
terhadap penyakit infeksi. Di bagian lain, para aktor tersebut procedure to do wash hands with soap and gives
memperagakan cara mencuci tangan dengan sabun dan several tips to make and to maintain the sanitation
memberi berbagai tips untuk membuat dan merawat fasilitas facilities at home, and to create medicine for diar-
sanitasi di rumah serta tips untuk membuat obat diare dari rhea from local ingredients within the house and
bahan-bahan yang mudah didapat di dalam rumah. its environment.
Tahun 2008 telah ditetapkan sebagai Tahun Sanitasi The year 2008 has been declared the International
Internasional, untuk mempercepat kemajuan pencapaian Year of Sanitation, to accelarate the progress toward
target MDGs 2015, yaitu untuk mengurangi setengah dari MDGs 2015, to reduce the number of people without
water supply and improved sanitation facilities.
populasi penduduk dunia yang tidak terjangkau akses ke
sanitasi yang baik. The 14 organizations who worked together in the
movie production are: IOM, UNICEF, the Mentor
Ke-14 organisasi yang telah bekerjasama dalam produksi film
Initiative, Care International, Indonesian Red Cross,
ini adalah IOM, UNICEF, the Mentor Initiative, Care IFRC, American Red Cross, Australian Red Cross,
International, Palang Merah Indonesia, IFRC, Palang Merah Canadian Red Cross, Irish Red Cross, Norwegian Red
Amerika, Palang Merah Australia, Palang Merah Canada, Cross, Spanish Red Cross, Save the Children and
Palang Merah Irlandia,, Palang Merah Norwegias, Palang Water & Environmental Sanitation Working Groups
Merah Spanyol, Save the Children dan Kelompok Kerja in Aceh Province. ■
AMPL Provinsi Aceh. ■
HM team had the opportunity to interview Abdul Hadi (as Joni Kapluk in Eumpang Breuh). He said that this film is different
from their usual and commercial movies because the idea of this film is to target the whole community. It is a common
project between NGOs which work together to produce it in order to entertain people but also to promote hygiene
practises and health messages. He also admitted that by making this film, he has improved his knowledge on water,
hygiene and sanitation. All the actors agreed to make this film because they believe that it is important to improve com-
munity’s knowledge towards WatSan which is closely related to health.
12 health messenger
INTRODUCTION PENGANTAR
Penduduk pedesaan dan pinggiran perkotaan di Generally, rural and suburban people in
Indonesia pada umumnya memiliki derajat kesehatan Indonesia have a low level of health. Main
yang rendah.Penyakit utama yang menyerang adalah detected diseases are water and sanitation-
penyakit yang berkaitan dengan air dan sanitasi, related diseases such as diarrhea, worms, skin
misalnya diare, cacingan, penyakit kulit dan mata, and eye diseases as well as malaria.
serta malaria.
Kelompok yang paling rentan terhadap penyakit-penyakit The most vulnerable groups prone to these diseases
tersebut adalah anak-anak dan penduduk lanjut usia. are children and the elderly. Diarrhea prevalence is
Prevalensi diare digunakan sebagai indikator yang mewakili an indicator representing diseases that are directly
penyakit yang berkaitan langsung dengan air dan sanitasi. related with water and sanitation. The result of
Hasil survey dari National Demographic and Health Surveys National Demographic and Health Surveys (NDHS)
(NDHS), menggambarkan terjadinya peningkatan prevalensi indicates that the increase of diarrhea prevalence in
diare cukup signifikan pada balita dari tahun 1993 sebanyak children under five was quite significant: from 11%
11% meningkat menjadi 12.1% pada tahun 2003. Kondisi di in 1993 to 12.1% in 2003. This condition is mainly
atas terutama disebabkan oleh rendahnya akses terhadap air due to the lack of access to drinking water, sanitation
and poor clean and healthy lifestyle.
minum dan sanitasi dan rendahnya perilaku hidup bersih
dan sehat.
In 2007 in the Aceh province, only 52% of the pop-
ulation could access to drinking water and 51%
Cakupan air minum untuk provinsi Aceh tahun 2007 seba-
could access to clean water and sanitation. This
nyak 52% sedangkan cakupan air bersih dan sanitasi sebesar shows that the condition of people in getting clean
51%. Ini menggambarkan bahwa kondisi masyarakat untuk water is still low. Given this reality, Health Service of
mendapatkan air bersih masih rendah. Bertitik tolak dari Aceh province has launched a program of healthy
kenyataan tersebut, Dinkes provinsi Aceh melalui dana ban- water and environment through community empow-
tuan ADB melaksanakan program penyehatan air dan lingkun- erment (funded by the Asian Development Bank).
gan melalui pemberdayaan masyarakat dilakukan di 5 This program is conducted in 5 districts: Pidie,
Kabupaten yaitu: Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Utara, Nagan Raya and Aceh Jaya
Nagan Raya dan Aceh Jaya dengan target 325 desa. districts and targeting 325 villages.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat keseha- This program aims at improving the level of health
tan dan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah di and quality of life of people with low income in rural
pedesaan dan pinggiran perkotaan dengan pendekatan areas and suburbs with a community-based approach
berbasis masyarakat melalui: through:
◗ penyediaan air minum yang berkualitas dan sarana sanitasi ◗ the provision of quality drinking water and sufficient
yang lebih memadai sanitation facilities
14 health messenger
INTRODUCTION PENGANTAR
◗ perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat dan pencega- ◗ the improvement of clean and healthy lifestyle and
han penyakit yang berbasis lingkungan environment-related diseases prevention
Pelaksanaan program harus bertindak dengan berpedoman The implementation of this program should be done
pada prinsip-prinsip partisipasi masyarakat, transparansi, in accordance with community participation principles,
sensitif terhadap gender dan kemiskinan, desentralisasi dan transparency, sensitiveness to gender and poverty,
berkelanjutan. decentralization and sustainability.
Tabel 1. Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Melalui Pemberdayaan The progress of physical development of clean
Masyarakat di 5 Kabupaten tahun 2009 WatSan facilities in February 2009 in the 5 targeted
Table 1. Development of Clean Water and Sanitation Facilities through districts can be seen in Table 1.
Community Empowerment in 5 districts in 2009
Kabupaten/SAB + Sanitasi
Aceh Aceh Nagan
It is very effective in Aceh province to improve access
District / Clean Water+ Sanitation Bireuen Pidie Total to clean water and sanitation through community
Utara Jaya Raya
Facilities
empowerment because the community contribution
Perpipaan (Km)
38 21 54 42 5 160 in planning and implementing the program can raise
Piping (Km)
Hidran Umum
the community sense of ownership as they have to
Public Hydrant
66 1 27 53 92 239 keep and maintain the facilities for a better future. ■
Kran Umum
79 78 192 11 69 429
Public Tap
Sumur Gali
1.139 936 353 262 810 3.500
Well
Sumur Bor
Good to remember:
5 — 24 — 19 48
Artesian well Development of clean water and
PAH 93 — — — — 93
Jamban di sekolah
sanitation should be through a
73 6 12 5 29 125
Latrines at schools community based approach.
Jamban di Masyarakat
60 56 38 12 3 169
Latrines in the community
Pembangunan kesehatan bertujuan antara lain One of the goals of the health development
untuk tercapainya kemampuan hidup sehat bagi aims at achieving healthy living capacity for
setiap warganegara, sehingga dapat mewujudkan all citizens, thus the optimal level of health
derajat kesehatan yang optimal. could be obtained.
Keadaan masyarakat saat ini belum semuanya memenuhi The community’s conditions of life do not all fulfill
persyaratan. Penyebab penyakit menular belum semuanya healthy conditions. The causes of infectious diseases
dapat diatasi,dipihak lain penyakit tidak menular juga semakin cannot be entirely overcome, and on the other hand,
meningkat. Penyakit menular umumnya berkaitan dengan the non-infectious diseases are increasingly growing.
rendahnya hygiene dan sanitasi masyarakat, air minum dan In general, the infectious diseases are related to the
jamban keluarga yang belum memenuhi syarat kesehatan. low-level of hygiene and sanitation of the community,
drinking water and latrines which do not match the
Menurut UU No. 23 Tahun 1992,“kesehatan adalah keadaan health standard.
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”. Dalam According to the law No. 23 of the year 1992,
upaya tetap sehat, maka banyak faktor yang harus diperhati- “health is a prosperous state of physical, mental and
kan. Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor (H.L social well being that enables a person to live produc-
Blum, 1974), yaitu : faktor lingkungan, faktor sarana pelayanan tively in social and economic terms”. In the effort to
remain healthy, many factors have to be considered.
kesehatan, faktor perilaku dan genetik. Faktor lingkungan
Community’s health is influenced by 4 factors (H.L
memberikan pengaruh terbesar terhadap status kesehatan
Blum, 1974): environmental factors, health services
dimana ekosistem ikut berperan.
factor, behavior and genetic factors. The environmen-
tal factors have the biggest influence on the health
Penting untuk diingat: status as the ecosystem plays an important role.
Indonesia Sehat 2010 bertujuan
Now, the development of health is focusing on the
untuk mewujudkan perilaku paradigm of Healthy Indonesia 2010. To reach this
masyarakat yang sehat dan goal, people are expected to be proactive to keep and
lingkungan yang berwawasan increase the level of health, to prevent the risk and
protecting themselves from the threats of illnesses as
kesehatan.
Pembangunan kesehatan sekarang berorientasi pada para-
Good to remember:
digma sehat tahun 2010. Perilaku masyarakat Indonesia Healthy Indonesia 2010 aims
Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif at up-bringing the healthy
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman and environmental behaviors
penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan of the community that have
masyarakat. Sedangkan lingkungan yang diharapkan adalah health impacts.
16 health messenger
OUR COUNTRY TANAH AIR
No Parameter/Parameters Indikator
Indicators
1 Umur harapan hidup (tahun)/Life expectancy rate at birth (years) 70
2 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup/Infant mortality rate per 1000 births 40
Angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup (kematian anak dibawah 5 tahun)
3 Child mortality rate per 1000 births (probability of dying under 5 year old)
58
4 Angka kematian akibat penumonia per 1000 anak/Pneumonia mortality rate per 1000 children 2
5 Angka kematian balita akibat diare per 1000 anak/Diarrhea mortality rate per 1000 children under 5 years old 1
6 Angka kematian ibu per 1000 kelahiran hidup/Maternal mortality rate per 100,000 life births 150
7 Angka penyakit dengue per 100.000 penduduk/Dengue disease rate per 100,000 inhabitants <1
8 Angka penyakit kusta (malaria) per 100.000 penduduk/Leprosy (malaria) disease rate per 1000 inhabitants 0,5
9 Angka kesembuhan tuberkulosis per 1000 penduduk/Tuberculosis recovery rate per 1000 inhabitants >85
10 Angka HIV/AIDS (%) per kelompok resiko tinggi/HIV/AIDS rate (%) per high risk groups <1
yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkun- well as actively participating in community health
gan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi movements. Whereas the expected environment is
lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang the conducive environment in order to attain the
sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan healthy situation of pollution-free, the availability of
serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong clean water, adequate environmental sanitation,
menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.1 housing and healthy infrastructures, regional plans
that have healthy concept as well as the realization of
Indonesia sehat 2010 ini ditentukan oleh pencapaian pem- the “help each other” community by keeping the
bangunan kesehatan setiap propinsi dan kabupaten. Setiap values of the culture.1
propinsi harus mengadopsi indikator yang digunakan Healthy Indonesia 2010 is determined by the
untuk menilai Indonesia Sehat 2010 sesuai dengan keadaan achievement of health development in each province
lingkungan daerah masing-masing. Pencapaian target-target and each district. Every province has to adopt the
ini dipantau setiap tahun dan dievaluasi pada tahun 2010 indicators used in order to match the principles of
nanti. Program ini bukan milik departemen kesehatan Healthy Indonesia 2010 according to the state of the
semata, akan tetapi milik semua bangsa Indonesia. Untuk regional environment. The achievement of these
mencapai target ini diperlukan komitmen dan kerjasama targets will be monitored every year and will be
dari berbagai pihak terutama masyarakat luas. Ditambah evaluated later in the year 2010. This program does
lagi, ini menyangkut lingkungan dan perilaku sehat yang not belongs to the department of health only but also
belong to the whole population of Indonesia. In order
memerlukan kesadaran dari masyarakat untuk berubah kearah
to reach this, the commitment and cooperation from
yang lebih baik. Untuk itu, karena tahun 2010 sudah didepan
various sectors especially from the community is
mata, marilah sama-sama kita wujudkan tujuan ini dalam
required. In addition, it is related with the environment
kehidupan sehari-hari untuk mencapai Indonesia Sehat and healthy behaviour which need the community
2010. ■ awareness to be better in the future. In fact, the
deadline of 2010 is already very close, let us together
implement these purposes in the everyday’s life to
achieve Healthy Indonesia 2010. ■
WAWANCARA
INTERVIEW YOPIE PANGKEY
PETUGAS SANITASI AIR-PENDIDIKAN HYGIENE - PALANG MERAH IRLANDIA
WATSAN OFFICER - HYGIENE EDUCATION - IRISH RED CROSS
Air dan Sanitasi sangat berhubungan erat dengan Water and Sanitation is deeply linked to
kebersihan dan kesehatan. Untuk meningkatkan hygiene and health. In order to increase
pemahaman masyarakat tentang kebersihan, hal people knowledge on hygiene, it needs to
tersebut perlu sekali untuk dipromosikan dan di- be promoted and taught. HM Team met
ajarkan. Tim P2K bertemu dengan Yopie Pangkey, Yopie Pangkey, one of the Irish Red Cross
salah seorang petugas Watsan Palang Merah WatSan Officer who is responsible for
Irlandia yang bertanggung jawab untuk pendidikan Hygiene Education in communities and
kebersihan dalam masyarakat dan sekolah. schools.
Palang Merah Irlandia memulai Program Promosi The Irish Red Cross started the Hygiene Promotion
Kebersihannya setelah tsunami di barak-barak sementara. Program after the tsunami in temporary shelters.
Yopie telah bekerja dengan IRC sejak tahun 2006. Sebagai Yopie has been working with IRC since 2006. As a
pendidik kebersihan, saat ini dia bekerja dengan anggota hygiene educator, he currently works with community
masyarakat, pihak yang berwenang dari sekolah dan pelajar. members, school authorities and students. The three
Sekolah sasarannya adalah: SMP 4 & 9; SMA 7 dan SMP 13. targeted schools are: SMP 4 & 9; SMA 7 and SMP 13.
Ada juga 4 desa operasional (Deah Mamplam, Labuy, There are also four operational villages (Deah
Lampineung dan Lheut) yang mewakili lebih dari 5500 Mamplam, Labuy, Lampineung and Lheut) which
penerima manfaat proyek. represent more than 5500 project beneficiaries.
HM: Apa tanggung jawab utama anda? HM: What is your main responsibility?
YP: Tugas saya adalah untuk memberikan pelatihan kepada YP: My task is to provide the community with training
masyarakat untuk meningkatkan tingkat pengetahuan tetapi to increase the level of knowledge but also to reduce the
juga untuk mengurangi angka diare, melalui pencegahan dan incidence of diarrhea, through the prevention and the
pendidikan masyarakat dan anak-anak sekolah. education of the communities and schooled children.
18 health messenger
FROM THE FIELD DARI LAPANGAN
tung kebutuhan mereka). Saya menggunakan banyak sekali (posters, leaflets…) and deliver them important
alat komunikasi (poster, selebaran...) dan mengajarkan messages and pedagogical tools.
mereka pesan-pesan penting dan metode-metode pengajaran. Among the community members we are looking for
Diantara anggota masyarakat kami mencari petugas kesehatan health workers as they already know the basics of
karena mereka telah mengetahui dasar-dasar ilmu kesehatan health and hygiene. They can be good communicators
dan kebersihan. Mereka bisa menjadi komunikator yang baik as they may have the habit of this kind of training.
karena mereka barangkali telah mempunyai kebiasaan pelati-
The training method also depends on the community
han semacam ini. Metoda pelatihan juga tergantung pada
itself. In a school for example, I will use a CHAST
masyarakat itu sendiri. Di sekolah sebagai contoh, saya akan
method more adapted to children.
menggunakan metoda CHAST yang lebih diadaptasikan untuk
anak-anak. Setelah pelatihan ini, saya meyakinkan bahwa After this training, I make sure they have a sufficient
mereka memunyai tingkat pendidikan yang mencukupi untuk level of knowledge to spread hygiene messages and
menyebarkan pesan kebersihan dan melakukan kegiatan conduct health promotion activities in the whole
promosi kesehatan untuk seluruh masyarakat. Pengaruh dan community.
efesiensi kelompok tersebut akan dipantau, tetapi sesuai The impacts and the efficiency of the group will be
dengan pengalaman saya, satu kali pelatihan PHAST tidak monitored, but according to my experience, one
mencukupi. Merubah kebisaan masyarakat merupakan proses PHAST training is not enough. Changing the attitude
yang panjang. Untuk pemantauan kita melakukan survey KAP of a community is a long process.
berkala lainnya. Itu merupakan alat ukur utama kami.
For the monitoring we do another periodic KAP survey.
HM: Apa gambaran kelompok yang bekerja sama dengan anda? It is our main measuring tool.
YP: Saya bekerja dengan semua gender, tetap saya harus HM: What is the profile of the groups you work
mengakui bahwa perempuan lebih mudah menerima.
with?
HM: Apakah program ini berhasil? YP: I work with all gender, but I must admit that
YP: ya, ini berhasil karena di dalam masyarakat saya bekerja, women are more receptive.
HM: Apa perubahan utama sejak tahun 2006? - Handing over and exit with effective communi-
YP: Kita bekerja erat sekali dengan LSM internasional dan cation systems in place of problem identification
LSM lokal. Kebanyakan dari mereka telah membangun fasilitas, and solutions. ■
jamban,sistem distribusi air,sumur dangkal.Terima kasih untuk
pelatihan dan kesabarannya, sekarang mereka menggunakan
fasilitas ini dengan cara yang benar.
HM: Tujuan dan pengharapan anda?
YP: Banyak hal yang masih harus dilakukan
tetapi harapan pribadi dan profesional saya
adalah:
-Peningkatan akses terhadap air minum
yang aman dan peningkatan sanitasi
dalam dua puluh tahun mendatang
-Penurunan angka kejadian penyakit
yang disebarkan melalui air
-Memperdayakan masyarakat melalui
peningkatan kemampuan seperti pelati-
han dan bantuan alat-alat
-Komunikasi efektif akan dilakukan untuk
mencari jalan keluar dan solusinya bila
ditemukan adanya masalah. ■
20 health messenger
PUBLIC HEALTH KESEHATAN MASYARAKAT
MENCUCI TANGAN
PAKAI SABUN
Membangun Air, Sanitasi & Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Aceh
Air yang layak, sanitasi yang baik serta perilaku Clean water, good sanitation as well as hygiene
hidup bersih dan sehat adalah kunci penting untuk and healthy lifestyle are important keys for life
kelangsungan hidup dan pertumbuhan anak-anak. sustainability and children’s growth.
WHO menyebutkan bahwa 17% kematian anak balita di WHO mentioned that 17% of children under five’s
seluruh dunia pada umumnya disebabkan oleh diare. Di mortality all over the world is commonly caused by
Indonesia, dari 161.000 kematian anak balita pada tahun diarrhea. In Indonesia, out of 161,000 children
2005, 18% diantaranya disebabkan oleh diare. Menurut data under five died in 2005, 18% are due to diarrhea.
Dinkes Aceh, pada tahun 2006 saja ditemukan sekitar 62.091 According to the data from Provincial Health Office
kasus diare di Puskesmas di seluruh propinsi Aceh, dan (PHO) of Aceh, in 2006 alone 62,091 diarrhea cases
merupakan penyakit umum kedua yang menyerang masya- were found in all Puskesmas all over Aceh Province,
rakat Aceh setelah influenza (178,286 kasus baru). and it is the second most common disease affecting
people of Aceh after influenza (178,286 new cases).
Dalam kurun waktu 1990 - 2004, diperkirakan sekitar 2.6
milyar orang, termasuk 980 juta anak-anak dibawah usia 18 Between 1990 and 2004, it was estimated that 2.6
tahun masih membutuhkan akses ke sanitasi yang baik, billion people, including 980 million of children aged
meskipun lebih dari 1.2 milyar telah memiliki akses ke under 18 still needed access to good sanitation, even
sanitasi yang baik. Di Indonesia, sampai dengan tahun 2004, though more than 1.2 billion people already have
access to good sanitation. In Indonesia, until 2004
hanya 55% orang Indonesia yang terjangkau oleh fasilitas
there were only 55% of the population who were able
sanitasi yang baik. dan angka ini tidak memadai untuk
to access good sanitation, and this data is far from
mencapai target Millennium Development Goals
reaching the target of MDGs (Millenium
(MDGs/Tujuan Pembangunan Millennium) pada tahun 2015,
Development Goals) in 2015, which is to halve the
yaitu mengurangi setengah dari populasi penduduk yang tidak population who cannot access to good sanitation by
terjangkau akses ke sanitasi yang baik pada tahun 2015. 2015.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 menun- In 2006, data from Bureau of Satistics (BPS) showed
jukkan bahwa hanya 60.38% dari kepala keluarga di Indonesia that only 60 % of households in Indonesia had
yang memiliki sarana pengelolaan sampah skala rumah facilities for waste management, 41% do not have
tangga,40.67% dari rumah tangga tidak memiliki sarana tangki septic tank, and 77% get water from another source
septik dan 77.2% keluarga mendapatkan sumber air selain than PDAM, whose quality as drinking water could
PDAM, yang kurang terjamin kelayakannya sebagai air minum. not be guaranteed.
22 health messenger
PUBLIC HEALTH KESEHATAN MASYARAKAT
Palang Merah Swiss (SRC), bekerja sama dengan The Swiss Red Cross (SRC), in collaboration with
Depkes, PMI, sektor swasta dan masyarakat di Desa MoH, PMI, private sector and community in
Siaga untuk meningkatkan fasilitas air dan sanitasi Desa Siaga, works to improve watsan facilities
dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terha- and enhance community’s knowledge
dap air dan sanitasi untuk merespon kebutuhan towards watsan in order to respond maternal
kesehatan ibu dan anak. and children’s health need.
Program Kesehatan SRC,yang didanai oleh Swiss Solidarity, The SRC health project, funded by Swiss Solidarity, is
berusaha meningkatkan fasilitas Air dan Sanitasi di 15 desa di enhancing WatSan in 15 communities in Pidie and
Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya dengan cara bekerja sama Pidie Jaya Districts by working closely with the
secara erat dengan kelompok masyarakat dan juga berkoor- communities and in coordination with the
dinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Departemen Indonesian Red Cross (PMI), the Ministry of Health
Kesehatan serta sektor swasta. Kegiatan peningkatan Air dan (MOH) and the private sector. The WatSan activi-
Sanitasi ini merupakan bagian dari kegiatan program keseha- ties are integrated to the Maternal and Child
tan ibu dan anak. Sementara klinik kesehatan ibu di desa den- Health’project activities. While village maternal
health clinics with delivery rooms are constructed in
gan fasilitas ruang melahirkan dibangun di masyarakat yang
the largely conflict affected communities and village
sebagian besar terkena dampak konflik dan bidan desa dila-
midwives are trained in improved delivery methods
tih mengenai metode asuhan persalinan normal dan manaje-
and integrated management of childhood illnesses,
men terpadu balita sakit, masyarakat juga digerakkan untuk
communities are mobilized to establish Desa Siaga
membentuk panitia Desa Siaga yang digalakkan oleh (Alert Villages) committees promoted by the MOH
Departemen Kesehatan untuk merespon kebutuhan keseha- to respond to maternal and child health needs.
tan ibu dan anak.
Ensuring enhanced WatSan access (consumption of
Jaminan akses terhadap Air dan Sanitasi (konsumsi air yang drinkable water) is essential for community health
layak diminum) merupakan hal yang sangat penting bagi and in particular for maternal and child health.
kesehatan masyarakat dan terutama bagi kesehatan ibu dan Pregnant women need to drink plenty of drinkable
anak.Wanita hamil perlu banyak minum air yang layak untuk water to ensure that fetal-maternal fluids are contin-
menjamin cairan ibu dan janin dapat berganti secara terus uously exchanged, as do breast-feeding women to
menerus, sama halnya dengan ibu-ibu yang menyusui juga ensure milk production. Moreover, infants and children
24 health messenger
PUBLIC HEALTH KESEHATAN MASYARAKAT
perlu banyak minum untuk menjamin produksi air susu ibu. that have diarrhea must be encouraged to replace lost
Demikian pula, bayi dan anak-anak yang menderita diare fluids ideally by drinking ORS.
harus dianjurkan untuk minum oralit untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang.
Good to remember:
Penting untuk diingat: Alert village committee aims
Komite Desa Siaga bertujuan untuk at responding maternal and
merespon kebutuhan-kebutuhan children’s health needs.
kesehatan ibu dan anak.
To enhance the communities’ response to WatSan
Untuk mendorong respon masyarakat terhadap kebutuhan needs, health programs are broadcasted on radio,
Air dan Sanitasi, maka program-program kesehatan disiarkan hygiene is promoted at schools by PMI volunteers
melalui radio, masalah kebersihan dipromosikan di sekolah- and household hygiene promotions are conducted by
trained Desa Siaga members.
sekolah oleh para relawan PMI dan promosi kebersihan
kepada penduduk dilaksanakan oleh anggota Desa Siaga. Trainings of the Desa Siaga members consist of:
Pelatihan anggota Desa Siaga terdiri dari: ◗ How to prepare drinkable water and ORS
◗ Bagaimana mempersiapkan air yang layak minum dan ◗ How to avoid waterborne diseases through personal
oralit and household hygiene practices
◗ Bagaimana mencegah penularan penyakit-penyakit yang ◗ How to construct household latrines
disebarkan melalui air dengan cara berperilaku hidup bersih
baik individual maupun keluarga Personal hygiene and the correct use of latrines are
essential to break the faecal-oral route of infections
◗ Bagaimana membangun jamban keluarga
causing diarrhea and other diseases that affect
Kebersihan pribadi dan penggunaan jamban yang benar infants and children particularly.
adalah hal yang sangat penting untuk memutuskan rantai The key messages are laminated on colorful, easy-
penularan faecal-oral yang dapat menyebabkan diare dan to-read sheets and distributed to each household
penyakit-penyakit lainnya terutama yang menyerang bayi containing the information of how to build
dan anak-anak. Pesan-pesan kunci yang berisi informasi: latrines, how to maintain wells, etc.
Sehubungan dengan hal tersebut Proyek Kesehatan SRC saat What is the goal of the training?
ini membangun jamban-jamban umum dan merehabilitasi The trainings allow the Desa Siaga participants to
sumur-sumur sesuai dengan standar Depkes bagi keluarga- explore WatSan issues and give the facilitators
keluarga yang paling rentan dalam masyarakat. Bersama insight on common WatSan practices found in the
dengan PMI dan Depkes, proyek ini mengadakan pertemuan- communities. Understanding that the body is made
pertemuan dengan masyarakat untuk merencanakan dan of 60 to 70 % of fluids helps the Desa Siaga members
mempersiapkan kegiatan Air dan Sanitasi. Komite Desa Siaga to appreciate the need to replenish the body of fluids
membantu dalam mengidentifikasi keluarga yang rentan lost through perspiration, urination and defecation,
untuk mendapatkan rehabilitasi sumur dan lokasi-lokasi particularly in case of diarrhea.
untuk pembangunan jamban umum. Jamban umum yang Correspondingly, the SRC Health Project is con-
dibangun harus menjamin kesetaraan gender dalam penggu- structing public latrines and rehabilitating wells to
naannya dan untuk itu telah dibuat suatu kesepakatan desa MOH standards for the most vulnerable households
secara formal termasuk pihak-pihak yang ikut ambil bagian. in the communities. Together with the PMI and the
Pekerjaan para tukang bangunan dimonitor oleh proyek ini MOH, the project holds meetings with the commu-
setiap hari dan demikian pula Depkes secara aktif mengajak nities to plan and prepare the WatSan activities. Desa
anggota masyarakat. Hal ini terbukti berhasil dalam men- Siaga committees assist in identifying of the vulnera-
gurangi masalah dengan para pekerja bangunan dan ble households for well rehabilitation and the sites
masyarakat dan menumbuhkan rasa kepemilikan anggota for public latrines constructions. Public latrines
masyarakat. Respon Proyek Kesehatan SRC terhadap should ensure gender equality of use, and a formal
kebutuhan Air dan Sanitasi merupakan joint venture yang village agreement including all the partakers is made.
merangkul masyarakat dan bekerjasama secara erat dengan The works of the constructors are monitored on a
PMI, Depkes dan sektor publik. ■ daily basis by the project and the MOH vis-à-vis,
actively integrating the household members. It has
proven to be successful in mitigating problems with
the contractors and the communities and towards
enhancing the household members’ sense of owner-
ship. The SRC Health Project’s response to the
WatSan needs of communities is therefore a joint
venture that embraces the communities and works in
close cooperation with the PMI, the MOH and the
public sector. ■
26 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
Dermatitis
Kontak CONTACT
DERMATITIS
dr. Dina Lidadari, Sp.KK - Bagian Kulit & Kelamin RSUZA/Unsyah/Dermatology Department of RSUZA/Unsyiah
Definisi Definition
Ada 2 tipe dermatitis kontak: There are 2 types of contact dermatitis:
◗ Dermatitis kontak iritan: suatu peradangan pada kulit akibat ◗ Irritant contact dermatitis: skin inflammation due
kontak dengan bahan iritan to direct contact with the irritant substance
◗ Dermatitis kontak alergika: suatu peradangan pada kulit ◗ Allergic contact dermatitis: skin inflammation due
akibat kontak dengan bahan alergen to direct contact with the allergen substance
Berbagai macam bahan allergen,serbuk bunga,kotoran unggas
dan lain-lain bisa terdapat di sumber air. Demikian juga Various allergen substances such as pollen, bird feces
etc, can be found in the water resources. Similarly,
bahan-bahan yang dapat menyebabkan timbulnya dermatitis
the substances causing irritant contact dermatitis
kontak iritan seperti bahan-bahan kimia terutama yang di
such as chemical substances used by industry and
pakai di lingkungan rumah tangga dan industri dapat mence-
household may contaminate water sources.
mari sumber air.
infeksi sekunder. Pada dermatitis kontak iritan, umumnya are dried off skin which causing pain. We may find
bersifat kronis. Gejala umumnya kulit yang mengering yang macular erythema with squama, or for more acute
menimbulkan rasa perih.Tampak makula eritematus dengan cases we may find fissures. If there is a continuous
skuama-skuama, atau bila lebih berat akan terlihat fisure- contact with the causal factor, erosion of the skin
fisure. Selanjutnya bila tetap terpapar dengan penyebab, will occur even with vesicles and pustules. Until this
terjadi erosi bahkan bisa terjadi vesikel dan pustule. Kalau stage it is difficult to differentiate the irritant contact
sampai pada tahap ini akan susah membedakan antara dermatitis from the allergic contact dermatitis.
dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergika.
Etiopathogenesis
Etiopatogenesis Irritant contact dermatitis is the clinical result of
Dermatitis kontak iritan terjadi akibat kulit terpapar dengan direct contact between the skin and a strong irritant
substance. It may cause a necrosis of the epidermis
bahan iritan kuat yang menyebabkan sel-sel epidermis akan
cells which develops within few hours. It also may
langsung mengalami nekrosis yang dapat kita lihat reaksinya
damage the skin barrier. At the beginning there would
dalam beberapa jam. Kontak langsung bahan iritan ini juga
not be immunological reaction, however as it is
dapat merusak barier kulit. Disini pada awalnya tidak terjadi repetitive, a hypersensitive reaction of the skin can
reaksi imunologis, namun karena prosesnya berulang terus occur. Allergic contact dermatitis is characterized as
menerus, reaksi hypersensitifitaspun akan terjadi. Sedangkan hypersensitivity type IV, which is called slow reaction
dermatitis kontak alergika digolongkan sebagai reaksi kulit type. First contact with the allergen substance (anti-
yang terjadi akibat dari reaksi hypersensitifitas tipe IV, yaitu gen) will not affect the skin. The antigen will be bind
reaksi tipe lambat. Kontak awal dengan bahan alergen tidak with Langerhans cells which are situated at epidermis
menimbulkan reaksi apapun. Bahan alergen (antigen) yang level. Langerhans cells can migrate from the epidermis
masuk akan ditangkap oleh sel-sel Langerhan yang berada di to the regional draining lymph nodes which form the
epidermis. Sel-sel langerhans ini dapat meneruskannya ke T cell sensitization. If the skin is exposed to similar
kelenjar limfe yang selanjutnya mengalami proses sehingga allergens (antigen) again, the hypersensitivity reaction
terbentuklah sel-sel T yang sensitif yang kemudian di kemba- can occur where various cytokines can be released.
28 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
Diagnosis
Diagnosis suatu dermatitis sudah dapat ditegakkan hanya
berdasarkan gejala dan gambaran klinis. Namun untuk
membuat diagnosis suatu dermatitis kontak tidaklah mudah.
Gambaran klinis antara dermatitis kontak alergika dan
dermatitis kontak iritan sangatlah mirip. Anamnesis yang
cermat dapat sangat membantu. Tes tempel dilakukan untuk
membantu mengetahui alergen-alergen yang diduga menjadi
penyebab dari dermatitis kontak alergika.
Diagnosis banding
Dermatitis kontak sukar di bedakan dengan psoriasis dan Diagnosis
dermatofitosis. Dermatitis kontak akut di wajah, kadang- Dermatitis can be diagnosed according to symptoms
kadang mirip dengan erisipelas atau angioedema. and clinical signs. However it is not easy to make a
diagnosis of a contact dermatitis. Clinical signs
between allergic contact dermatitis and irritant one
Penting untuk diingat: are very similar. A precise anamnesis will be very
Dermatitis kontak sering dialami oleh helpful. Patch test is conducted to help to find out
the allergens which are supposed to be the cause of
mereka yang menggunakan air yang the allergic contact dermatitis.
tidak layak atau sudah tercemar dengan
bahan-bahan kimia tertentu. Differential Diagnosis
It is very difficult to differentiate contact dermatitis
Good to remember: from psoriasis and dermatophytosis. Acute contact
dermatitis on the face can look like erysipelas or
Contact dermatitis affects angioedema.
people who use unclean water
or water contaminated with Treatments
chemical substances. The main action is to avoid the causal factor. Topical
therapy on wet lesion with secondary infection and
pustule should be given by applying moist compresses
Penatalaksanaan soaked with sodium chloride 0,9% for 1-2 days or
Penatalaksanaan yang paling utama adalah menghindari until the lesion dries up. Then topical steroid can be
penyebabnya. Terapi topical pada lesi yang basah dan disertai given. If the wound is dried up, topical corticosteroid
infeksi sekunder berupa pustule sebaiknya di kompres can be given, and for the extensive lesions, health
secara terbuka dengan sodium chloride 0,9% selama 1-2 hari workers can consider giving oral corticosteroid. Oral
atau sampai lesi mengering, selanjutnya dapat di berikan antibiotics (not penicillin type) can be given only if
topical steroid. Apabila lesi kering, dapat diberikan topical there is a secondary infection. Antihistamine can be
kortikosteroid, dan pada lesi yang luas dapat dipertimbangkan given to allergic contact dermatitis. ■
pemberian kortikosteroid oral. Oral antibiotika (sebaiknya
bukan dari golongan penicillin) dapat di berikan hanya
bila ada infeksi sekunder.Antihistamin dapat diberikan pada
dermatitis kontak alergika. ■
Banyak penyakit berkaitan dengan air terutama di Many diseases are related to water, especially
negara berkembang seperti Indonesia (khususnya di in the developing countries such as Indonesia
Provinsi Aceh) dimana sistem air dan sanitasi men- (Aceh Province in particular) where the water
galami banyak perubahan dalam beberapa tahun and sanitation systems have faced many
terakhir.Tsunami telah menghancurkan keseluruhan changes in the last few years. The tsunami
sistem Air dan Sanitasi, akan tetapi ratusan LSM dan destroyed the whole existing WatSan system,
institusi baik lokal dan internasional telah melak- but hundreds of local and international NGOs
sanakan proyek-proyek untuk membangun kembali and institutions led projects to re-build
dengan sistem yang bahkan lebih baik lagi. Namun something even better. Nevertheless, water-
demikian, penyakit yang berkaitan dengan air masih related diseases are still a current issue.
menjadi permasalahan saat ini. Banyak penyakit, Many illnesses, contaminants, and injuries
kontaminan dan kerusakan yang berkaitan dengan can be water, sanitation, or hygiene-related.
air, hygiene dan sanitasi. Penyakit yang berkaitan Waterborne diseases are caused by organisms
dengan air disebabkan oleh organisme yang secara that are directly spread through water and
langsung disebarkan melalui air dan diklasifikasikan classified in categories: bacterial, parasitic
ke dalam kategori: bakteri, parasit dan virus. and viral.
30 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
Gejala Symptoms
Sekitar satu dari 20 orang yang terinfeksi mengalami penya- Approximately one out of 20 infected persons suffers
kit yang parah yang ditandai dengan adanya diare yang san- severe disease characterized by profuse watery diarrhea,
gat banyak, muntah dan kram kaki. Pada orang yang terin- vomiting, and leg cramps. In these persons, rapid loss
feksi, hilangnya cairan tubuh dengan sangat cepat dapat of body fluids leads to dehydration and shock.
menyebabkan dehidrasi dan shock.Tanpa penanganan dapat Without treatment, death can occur within hours.
menyebabkan kematian dalam beberapa jam.
Basic prevention measures
Langkah-langkah pencegahan dasar Good sanitation, safe water supply and general
Sanitasi yang baik, persediaan air yang aman dan higiene hygiene will help to prevent cholera. Drink boiled
secara umum akan membantu mencegah kolera. Minum air water or purified water (treated with chlorine or
yang direbus dan dipurifikasi (diberi klorin dan yodium) iodine), eat only foods that have been thoroughly
Makanlah makanan yang telah dimasak dengan benar dan cooked and are still hot, or fruits that you have
masih panas atau makan buah yang sudah dikupas, hindari peeled yourself, avoid undercooked or raw fish or
ikan atau kerang-kerangan yang kurang matang atau mentah, shellfish, wash the raw vegetables with clean water.
cuci sayuran mentah dengan air bersih.
Treatments
Pengobatan Cholera can be simply and successfully treated by
Kolera dapat ditangani dengan mudah dan berhasil dengan immediate replacement of the fluids and salts lost
segera mengganti cairan dan garam yang hilang karena diare through diarrhea using oral rehydration solution (a
dengan menggunakan Oralit (suatu campuran gula dan prepackaged mixture of sugar and salts to be mixed
garam dicampur dengan air). Kasus yang parah juga memer- with water). Severe cases also require intravenous
lukan penggantian cairan ke dalam pembuluh darah. Dengan fluid replacement. With prompt rehydration, less
rehidrasi yang cepat, kurang dari 1% pasien kolera mening- than 1% of cholera patients die. Antibiotics shorten
gal. Antibiotik memperpendek proses penyakit dan mengu- the course and diminish the severity of the illness.
rangi keparahan penyakit. CHOLERA CASES MUST BE REPORTED TO THE
KASUS KOLERA HARUS DILAPORKAN KEPADA DINAS DHO or/and PHO
KESEHATAN KABUPATEN atau/dan PROPINSI
32 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
jika anda dulunya sudah pernah divaksin, periksalah ke Typhoid fever's danger doesn't end when
dokter anda apakah sudah saatnya untuk mendapatkan
symptoms disappear
vaksinasi booster. Minum antibiotik tidak dapat mencegah
demam tipus; itu hanya dapat membantu mengobatinya. Even if the symptoms fade away, patient may still be
carrying S. Typhi. So, the illness could reappear or be
transmitted to other people. Advice patients to do the
Bahaya demam tipus tidak berakhir walaupun following things: Wash your hands carefully with
gejalanya sudah hilang soap and water after using the bathroom, do not
prepare or serve food for other people in order to
Walaupun gejala telah hilang, pasien masih mungkin mem-
reduce the possibility of transmission to other people.
bawa bakteri S. Typhi. Jadi, penyakit dapat muncul lagi atau A series of stool cultures to ensure that no S. Typhi
ditularkan ke orang lain. Berikan saran-saran berikut kepada bacteria remain in your body can be necessary.
pasien: Cuci tangan dengan seksama menggunakan sabun
dan air setelah menggunakan kamar mandi dan jangan
mengolah atau menyajikan makanan untuk orang lain untuk
mengurangi peluang terjadinya penularan ke orang lain. Good to remember:
Penting untuk melakukan pemeriksaan kotoran secara Waterborne diseases can
berkala untuk memastikan bahwa tidak ada lagi bakteri
S. Typhi dalam tubuh anda. be classified in 3 categories:
viral, parasitic and bacterial.
34 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
MALARIA MALARIA
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi Malaria is a mosquito-borne disease caused by a par-
parasit dan disebarkan oleh nyamuk. Setiap tahun 350-500 asite. Every year, 350-500 million cases of malaria
juta kasus malaria terjadi di seluruh dunia dan lebih dari satu occur worldwide, and over one million people die.
juta orang meninggal. Penyakit yang kadang-kadang berakibat This sometimes fatal disease can be prevented and
fatal ini dapat dicegah dan disembuhkan. cured.
Perut/Gut
Ookista/Oocyst Merozoit/Merozoites
Gamet/Gametes
Vesikel/Vesicles
Betina/Female
Gametosit/Gametocytes
Sel darah merah/Red blood cells
Jantan/Male
Diagnosa Diagnosis
Malaria can be suspected according to the patient's
Malaria dapat didiagnosa berdasarkan gejala pasien dan symptoms and the physical findings during examina-
pemeriksaan fisik. Namun demikian, untuk mendapatkan tion. However, for a definitive diagnosis, laboratory
hasil diagnosa pasti, maka uji laboratorium harus dilakukan tests must done to detect the malaria parasites or
untuk mendeteksi adanya parasit malaria atau komponennya. their components.
Pengobatan Treatments
Sebagian besar obat yang digunakan adalah aktif melawan Most drugs used in treatment are active against the
bentuk-bentuk parasit di dalam darah (bentuk yang menyebab- parasite forms in the blood (the form that causes the
kan penyakit). Pengobatan pasien malaria bergantung pada: disease). Treating a patient with malaria depends on:
◗ Jenis (spesies) parasit yang menginfeksi ◗ The type (species) of the infecting parasite
◗ Daerah tempat terinfeksi dan status resistensi obatnya ◗ The area where the infection was acquired and its
◗ Status klinis pasien drug-resistance status
◗ Penyakit atau kondisi yang muncul bersamaan ◗ The clinical status of the patient
◗ Kehamilan ◗ Any accompanying illness or condition
◗ Alergi obat atau pengobatan lain yang telah dilakukan oleh ◗ Pregnancy
pasien ◗ Drug allergies, or other medications taken by the
patient
Penyakit malaria terdiri 4 tipe. 2 tipe diantaranya paling There are 4 types of Malaria. Among the 4 types, 2 of
sering ditemukan di Indonesia. them are commonly found in Indonesia.
Tabel berikut menjelaskan pengobatan malaria yang disebab-
Explanation of the treatments for P. falciparum and
kan oleh P. falciparum and P.vivax:
P.vivax forms of Malaria:
P. FALCIPARUM P.VIVAX
Selanjutnya, Primaquine tidak boleh diminum oleh wanita In addition, primaquine should not be taken by
hamil atau orang yang kekurangan G6PD (glucose-6-phos- pregnant women or by people who are deficient in
phate dehydrogenise). Pasien tidak boleh minum primaquine glucose-6-phosphate dehydrogenize (G6PD). Patients
sebelum uji penyaringan menunjukkan bahwa pasien tidak should not take primaquine until a screening test has
mengalami defisiensi G6PD. excluded G6PD deficiency.
36 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
Hipovolemia/Hypovolaemia*
PROGRAM MANAJEMEN
LIMBAH MEDIS
MEDICAL WASTE
MANAGEMENT PROGRAM
Yayat Kurniawan, Manajer Teknik Program Kesehatan Lingkungan, Palang Merah Kanada / Environmental Health
Technical Program Manager, Canadian Red Cross
Kegiatan medis di sejumlah fasilitas seperti rumah Medical activities in facilities such as hospitals,
sakit, puskesmas dan pustu dapat menghasilkan puskesmas and pustu can produce medical
limbah. Sangat penting bagi para petugas kesehatan waste. It is critical that health care providers
untuk belajar bagaimana melindungi tidak hanya learn to protect not only themselves, but also
diri mereka sendiri tetapi juga masyarakat umum the general public from harm caused by the
dari bahaya yang disebabkan oleh penanganan improper handling of medical waste.
limbah medis yang tidak benar.
Below are some of the known side effects medical waste
Dibawah ini adalah beberapa efek samping limbah medis ter- can have on the environment and quality of health:
hadap lingkungan hidup dan kualitas kesehatan: ◗ Damage to the esthetics of the environment
◗ Kerusakan estetika lingkungan hidup ◗ Damage to property
◗ Kerusakan properti ◗ Damage to plants and animals
◗ Kerusakan tumbuhan dan hewan ◗ Damage to the health of humans
◗ Kerusakan terhadap kesehatan manusia ◗ Damage to genetics and reproduction
◗ Kerusakan genetik dan reproduksi
Medical waste characteristics
Karakteristik limbah medis In general, there are two different types of waste;
non-medical waste, and medical waste. Non-medical
Secara umum, ada dua jenis limbah: limbah non medis dan
waste includes paper, cans, bottles, food remnants,
limbah medis. Limbah non medis termasuk kertas, kaleng,
food wrapping, and garbage from a patient’s room.
botol, sisa makanan, bungkus makanan dan sampah dari
Medical waste results from medical treatment from
kamar pasien. Sampah medis berasal dari penanganan medis various sources ranging from dental, to veterinary,
dari berbagai sumber mulai dari bagian gigi sampai veteriner, pharmaceutical, therapy, research and training and
obat-obatan, terapi, penelitian serta pelatihan dan pendidikan. education. Based on potential hazards, medical waste
Berdasarkan potensi bahayanya maka limbah medis dapat can be classified as follows:
diklasifikasikan sebagai berikut:
◗ Sharp waste
◗ Limbah tajam ◗ Infectious waste
◗ Limbah yang infeksius ◗ Pathological and anatomical waste
◗ Limbah patologi dan anatomi ◗ Cytotoxic waste
38 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
◗ Limbah sitotoksik
◗ Limbah obat-obatan
◗ Limbah kimia
◗ Limbah radioaktif
Orang yang bekerja di pusat-pusat layanan kesehatan serta Impact of medical waste on health
para pengunjung dapat beresiko terhadap bahaya-bahaya ter- Direct contact with dangerous waste from health
sebut diatas. Limbah infeksius dapat mengandung berbagai centers can cause disease to spread. This could be
mikroorganisme patogen yang dapat masuk ke dalam tubuh caused by one or more of the following:
manusia dengan berbagai cara: ◗ The waste contains infectious agents
◗ Kulit yang luka, lepuh atau goresan di kulit (misal: HIV, ◗ The waste contains poisons, or dangerous pharma-
HBV, HCV, demam berdarah) ceuticals and chemicals
◗ Selaput lendir (misal, anthrax, infeksi kulit) ◗ The waste contains radioactive material
◗ Melalui udara (misal, bronchitis) ◗ The waste contains sharp materials
◗ Melalui mulut (misal, gastroenteritis)
People, who work in health care centers, as well as
Orang yang beresiko tinggi visitors, are at risk from these potential dangers.
Infectious waste can contain various microorganism
Petugas sanitasi dan perawatan termasuk petugas yang pathogens which can enter the human body in various
bekerja di daerah lembab atau di insinerator dan pengambil ways:
sampah. ◗ Stabbing, blistering or skin scratches (ex. HIV,
◗ Petugas layanan pendukung: pekerja binatu, supir, dll. HBV, HCV, Hemorrhagic fever)
◗ Pemulung ◗ Membrane mucosal (ex. anthrax, skin infection)
◗ Pasien rawat inap ◗ Air borne (ex. bronchitis)
◗ Pengunjung ◗ Orally (ex. gastroenteritis)
◗ Petugas medis: dokter, perawat, dll. Those who are at high risk
Manajemen limbah medis ◗ Sanitary and maintenance staff, including those
Lebih dari 20% limbah fasilitas layanan kesehatan dapat working in the dump area or in the incinerator,
menyebabkan infeksi. Kurangnya penanganan limbah dapat and pickers
melipatgandakan resiko kontaminasi. Dalam penanganan ◗ Support services personnel: laundry workers,
limbah klinis, bahan-bahan perlu dipisahkan, dimasukkan ke drivers etc
dalam wadah, dipindahkan dan diolah. ◗ Scavengers
Cara-cara penanganan limbah medis yang umum dilakukan ◗ In-patients
saat ini di Indonesia antara lain: ◗ Visitors
◗ Autoclav uap ◗ Medical staff: doctors, nurses, etc.
◗ Dekontaminasi bahan kimia
◗ Penimbunan tanah
Good to remember:
◗ Insinerasi
From sharp waste to radioactive
MANAJEMEN LIMBAH MEDIS OLEH CRC waste, medical facilities must
Program Manajemen Limbah Medis yang sedang dilaksanakan segregate their medical waste
oleh CRC merupakan salah satu cabang program Manajemen generated by daily activities.
Limbah Solid padat difasilitasi oleh tim Kesehatan
Lingkungan.
Medical waste management
Cakupan kegiatan manajemen limbah medis More than 20% of waste from health care facilities is
infectious. Insufficient waste treatments can double
Ada dua komponen pada kegiatan ini: penyediaan fasilitas the contamination risk. In clinical waste treatment,
dan infrastruktur untuk menangani limbah medis serta material needs to be segregated, contained, trans-
peningkatan kapasitas para petugas layanan kesehatan. ported and treated.
Fasilitas dan infrastruktur terdiri dari alat pelindung diri, General medical waste treatment practices in
fasilitas pengumpulan limbah, insinerator dan needle pit. Indonesia currently include:
Peningkatan kapasitas petugas diperoleh melalui pelatihan
◗ Steam autoclaving
untuk meningkatkan keahlian mereka dan membangun
kesadaran mengenai topik penanganan limbah medis secara ◗ Chemical decontamination
aman. Target program CRC adalah fasilitas-fasilitas layanan ◗ Land filling
kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya. ◗ Incineration
40 health messenger
GENERAL HEALTH KESEHATAN UMUM
Program approach
This program began in January 2009
and will finish in December 2009. It
includes:
◗ Assessment: data is collected in two
stages. In the first stage, the conditions
of existing facilities were documented,
as well as current practices. The second
stage involves auditing the volume and
characteristics of waste generated.
◗ Training stage 1: the first stage was
implemented in Calang and Lamno
on March 2009 with 33 participants
who came from the DHO of Aceh
Jaya, PMI branch of Aceh Jaya, staff of
puskesmas and pustu in Aceh Jaya.
The goal of the training was to
improve skills and build awareness
regarding medical waste management.
For the sustainability of the program,
participants created a ‘Follow-Up
Kegiatan Limbah Medis”. Untuk menentukan tingkat Medical Waste Action Plan’. To determine the
pengetahuan selama dua hari pelatihan, maka para peserta amount of knowledge gained during the two day
diuji pada awal pelatihan dan akhir pelatihan.Hasilnya cukup training session, participants were tested at the
dramatis, seperti ditunjukkan pada diagram di atas. beginning of the training, and again at the end. The
results, as indicated in the chart above, are dramatic.
◗ Desain infrastruktur dan pemilihan alat: Hal ini mencakup
penyediaan sebuah insinerator dan needle pit,alat pelindung ◗ Infrastructure design and selection of tools: This
diri (sarung tangan, masker, sepatu bot, sepatu, dll) dan includes the provision of an incinerator and needle
fasilitas pengumpulan limbah (tempat sampah yang diberi pit, personal protective gear (gloves, masks, boots,
shoes, etc.) and collection facilities (labeled bins,
label, pemotong jarum, kotak keselamatan dll)
needle cutters, safety boxes, etc.)
◗ Konstruksi infrastruktur dan suplai alat-alat: dimulai
◗ The infrastructure construction and supply of
bulan Mei dan akan selesai bulan Juli
tools: started in May and will be completed in July
◗ Pelatihan mengenai operasional dan perawatan fasilitas
◗ Training on the operation and maintenance of
dan peralatan: akan dilaksanakan pada akhir bulan Juli.
facilities and tools: will be conducted at the end of
Dari Juli sampai dengan Desember, CRC bekerjasama den-
July. From July until December, CRC, in associa-
gan Dinkes Kabupaten akan memonitor dan mengevaluasi tion with the DoH, will monitor and evaluate the
efek dari pelatihan tersebut. effects of this training
Kebersihan kewanitaan
pada kehamilan
FEMININE HYGIENE
DURING PREGNANCY
Rahmi Wardhani AmKeb, SPd/Bidan RSU Cut Mutia Lhokseumawe/Midwife, Cut Mutia hospital, Lhokseumawe
Saat hamil, tubuh wanita mengalami banyak During pregnancy, woman’s body experiences
perubahan baik fisik dan hormon. Perubahan juga many physical and hormonal changes.
terjadi pada organ kewanitaan, sehingga perlu Changes also occur on feminine organ,
adanya perhatian khusus terhadap kebersihan therefore it needs special attention and cares
organ kewanitaan pada saat hamil. during pregnancy.
Para peneliti di Inggris menemukan bahwa bakterial vaginosis Researchers in England found that bacterial vaginosis
berbahaya bagi kesehatan kandungan. Bakteri ini menye- is dangerous for the reproductive health. This bacteria
babkan radang vagina yang dapat mengakibatkan wanita hamil can lead to a vagina inflammation that may cause
mengalami keguguran kandungan. Riset yang dilakukan abortion. Research conducted on 771 women showed
terhadap 771 wanita ini menunjukkan bahwa risiko kegu- that the risk of abortion during the first trimester of
guran pada tiga bulan pertama masa kehamilan terjadi dua pregnancy is twice higher for pregnant women who
kali lebih besar pada wanita hamil yang terinfeksi bakteri are infected with bacterial vaginosis. Researchers
ini, dibandingkan dengan wanita yang sehat. Peneliti men- revealed that bacterial vaginosis is not merely carried
gungkapkan bahwa bakterial vaginosis sejatinya tidak by every women. The bacterial vaginosis will appear
selalu diidap setiap wanita. Bakterial vaginosis ini terjadi when vagina commensal bacteria is replaced by a
bacteria that may inflame the vagina due to environ-
apabila bakteri komensal vagina digantikan oleh bakteri
mental changes and vagina PH (acide level) balance
lain yang dapat menyebabkan radang pada vagina karena
(normal vagina PH: 3.8–4.2)1.
perubahan lingkungan dan keseimbangan PH vagina berubah
(PH vagina normal: 3,8 – 4,2)1.
Physical and hormonal changes during pregnancy
also result in changes of vagina PH balance. This can
Perubahan tubuh dan hormon selama hamil juga membuat cause fungus infection for pregnant women which
keseimbangan PH vagina berubah. Akibatnya infeksi jamur may have irritation and fluor albus effect. Therefore,
juga mudah terjadi pada ibu hamil yang menyebabkan iritasi it is suggested that pregnant women pay attention to
dan keputihan. Karena itu, untuk para ibu hamil disarankan their feminine organ by following these advices:
untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan diantaranya
◗ Keep the vagina always dry
dengan cara berikut:
◗ Use non-perfume soap
◗ Menjaga supaya daerah di sekitar vagina dalam kondisi
selalu kering ◗ Change underwear every day
◗ Wear cotton underwear and loose clothes so that
◗ Gunakan sabun tanpa parfum
vagina is not humid
◗ Gantilah pakaian dalam setiap hari
◗ Using antiseptic soap is not recommended.
◗ Gunakan celana dalam katun dan pakaian longgar agar Antiseptic soap can only be used to treat infection on
daerah vagina tidak lembab the genital labia
42 health messenger
MOTHER & CHILD IBU & ANAK
Anda sedang berada dalam perjalanan ke luar kota You are travelling by plane. While waiting in
dengan menggunakan pesawat. Selama menung- the airport, you need to go to the toilets. But
gu di bandara, anda harus ke belakang. Namun that need could not be fulfilled since there
keinginan untuk dapat memenuhi hajat urung is no water, and the toilets are also dirty and
karena tidak ada air, serta WC yang kotor dan stinky. That is only in one airport, which is
berbau. Itu baru di satu bandara saja, yang berarti not as crowded as the provincial bus termi-
tidak seramai orang yang menggunakan kamar nal. But, what about access to water and
kecil di terminal bus antar kota antar propinsi. sanitation in other public facilities, either
Bagaimana dengan akses terhadap air dan sanitasi cities or villages in Aceh?
di sarana publik lainnya baik di kota maupun desa
Environment is one of the indicators determining
di Aceh? the condition of public health. Along with the
Lingkungan menjadi salah satu indikator penentu dalam behavioral factor, genetic factor and public services,
menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor environment determines the degree of the community
perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan health whether it is good or bad. Access to water and
menentukan baik buruknya status derajat kesehatan sanitation are two main components of the environ-
masyarakat.Akses terhadap air minum dan sanitasi merupakan mental factor.
dua hal dari faktor lingkungan dimaksud.
WatSan is a big issue in Indonesia. Not only at the
community level, this sector also has minimum
Air dan sanitasi merupakan salah satu persoalan di attention from the policy makers either at central or
Indonesia.Tidak hanya di tingkat masyarakat, sektor ini juga provincial level. Qualitative and quantitative facilities
minim perhatian dari para pengambil kebijakan baik di pusat and infrastructures are lacking as well as access to
dan daerah. Ini dapat dilihat dari rendahnya kualitas dan clean water and it leads to negative impacts on
kuantitas prasarana dan sarana sanitasi serta pemenuhan health.
kebutuhan akan air bersih yang akan berdampak negatif bagi
kesehatan. According to WHO, more than 1.1 billion people
either in cities or villages do not have access to water
Menurut WHO, lebih dari 1,1 milyar orang baik di desa and 2.6 billion people do not have access to basic
mapun kota mengalami kekurangan akses terhadap air sanitation. Research by Water and Sanitation
minum dan 2,6 milyar orang tidak memiliki akses terhadap Program supported by the World Bank showed that
sanitasi dasar. Riset oleh Water and Sanitation Program yang Indonesia has suffered an important economical loss
44 health messenger
PSYCHOSOCIAL PSIKOSOSIAL
Copyright UNICEF
didukung oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia due to bad hygiene and sanitation (up to US$ 6.3
mengalami kerugian ekonomi akibat buruknya sanitasi dan billion or Rp 56 trillion in 2006). Bad sanitation
hygiene hingga US$ 6,3 miliar atau Rp 56 triliun di tahun causes at least 120 million contagious diseases cases
2006. Sanitasi yang buruk menyebabkan setidaknya 120 juta and 50.000 premature deaths per year. The economical
kejadian jangkitan penyakit dan 50.000 kematian impact may reach US$ 3.3 billion (Rp 29 trillion) per
prematur/tahun.Dampak ekonomi dari hal tersebut mencapai year. Bad sanitation may also cause water pollution:
US$ 3,3 miliar (Rp 29 triliun)/tahun. Sanitasi yang buruk juga increasing the expense of water supply for house-
mengakibatkan pencemaran air: menambah beban biaya holds, and reducing fish production both in the river
pengadaan air bersih untuk rumah tangga, dan mengurangi and sea. The economical loss from polluted water
produksi ikan di sungai dan danau. Besarnya kerugian that is due to bad sanitation can be over than US$
ekonomi dari tercemarnya air yang diakibatkan oleh buruk- 1.5 billion (Rp 13 trillion) every year. Such an
nya sanitasi melebihi US$ 1,5 miliar (Rp 13 triliun) setiap expensive cost for something told to be dirty and
disgusting as related to water, wells, toilets, or waste.
tahunnya. Sebuah harga yang mahal untuk hal yang selama
ini dianggap kotor dan menjijikkan, karena hanya terkait
dengan air, sumur, jamban, sampah atau comberan. World Bank mentioned that until 2006, government
investment allocation was only Rp 200/person/year.
World Bank menyebutkan, hingga 2006, investasi yang Whereas if the investment for sanitation infrastruc-
diberikan pemerintah hanya Rp 200/orang/tahun. Padahal tures would be Rp 51,254/person/year, it is estimated
jika investasi untuk infrastruktur sanitasi sebesar Rp the health expenses would be reduced by 6-19%,
51.254/orang/tahun, diperkirakan akan mengurangi biaya including medication expenses reduced by 2-5%.
kesehatan antara 6 -19%.Termasuk biaya pengobatan sebesar According to the measurement of Disability Adjusted
2-5%. Kondisi air dan sanitasi yang buruk, berdasarkan Life Years (DALY), bad sanitation and water condition
pengukuran Disability Adjusted Life Years (DALY), menyum- cause 5.7% of the total disease burden. Diarrhea is
bang 5,7% dari total beban penyakit. Diare menjadi penyebab one of the most important water related diseases
kematian yang cukup besar akibat buruknya kondisi air dan making quite a lot of deaths.
sanitasi.
Refer to Riskesdas 2007 Aceh Province, the con-
Mengacu pada Riskesdas 2007 propinsi Aceh terkait air dan sumption of water/person/day in Aceh province is
sanitasi, konsumsi air/orang/hari di Provinsi Aceh pada generally >100 liters (optimum access). Few
umumnya >100 liter (akses optimal). Masih terdapat beberapa cities/municipalities still have an access to water
kabupaten/kota yang pemenuhan kebutuhan airnya di under the national average, while according to the
bawah rata-rata Nasional, sedangkan berdasarkan dan water availability in Aceh province, 21.8% of house-
ketersediaan air bersih, secara umum di provinsi Aceh seba- holds face difficulties to access clean water during
nyak 21,8% rumah tangga mengalami kesulitan air bersih dry season: talking about time and distance, generally
pada musim kemarau. Dalam hal jarak dan waktu, pada they can reach well/water sources in a 1 km area
umumnya rumah tangga dapat menjangkau sumber air (less than 30 minutes). The common problem is that
dalam waktu kurang dari 30 menit dan jarak kurang dari 1 most of the time, the water is turbid and unclean.
km. Masalah kualitas fisik air bersih yang cukup banyak Only 45.5% of Acehnese households have good
adalah kekeruhan dan warna. 45,5% rumah tangga di Aceh access to clean water and only 32.5% have good
mempunyai akses baik terhadap air bersih dan 32,5% akses access to sanitation.
baik terhadap sanitasi.
Good to remember:
Penting untuk diingat: Access to clean water and safe
Akses terhadap air bersih dan sanitasi sanitation is a basic human right.
yang aman adalah hak dasar manusia
The figures show that not everybody has equal access
to good water and sanitation. Especially for people
Angka di atas menunjukkan bahwa belum semua orang who have to walk hours just to get clean water, or to
memiliki akses yang sama atas air dan sanitasi yang baik. defecate in open air. This is a real problem whereas the
Terlebih bagi mereka yang harus berjalan jauh berjam-jam need of good water and sanitation is a basic right for
demi mendapatkan air bersih, atau buang air besar di tempat everybody. Basic sanitation and water services are
terbuka.Tentu ini menjadi beban karena kebutuhan akan air vital for human life and dignity, and in the mean
dan sanitasi yang baik menjadi hak bagi semua orang. time, everyone without exception should be able to
Layanan air dan sanitasi dasar merupakan hal yang vital enjoy this basic service. Everyone, every member of
untuk kehidupan manusia dan martabatnya, dan pada saat the society, whatever the social level, should positively
ini, semua orang tidak terkecuali seharusnya menikmati laya- act to realize good sanitation and water condition.
nan tersebut. Perlu kontribusi positif dari berbagai elemen All parties should pay attention to this issue of clean
untuk dapat mewujudkan kondisi air dan sanitasi yang baik. water access and sanitation. Health officers should
Kesadaran akan makin minimnya air sehat dan layanan sanitasi actively take part in giving information, and
yang baik sepatutnya menjadi perhatian semua pihak. encouraging the community to be careful about
Kiranya kita para petugas kesehatan pun dapat berperan hygiene, sanitation and water condition. We, as
aktif dalam memberi informasi, dan mengajak masyarakat citizens, can also participate in the advocacy for policy
untuk peduli terhadap kondisi air dan sanitasi yang baik. Kita related to clean water and sanitation, since health is
expensive when water and sanitation are not safe and
juga sebagai warga negara dapat berperan dalam advokasi
assumed as something common, normal and part of
kebijakan terkait air dan sanitasi, karena sehat menjadi harga
the habits. People have to realize that clean water and
yang mahal, ketika air dan akses terhadap sanitasi yang tidak
access to sanitation is a basic human right everyone
baik menjadi sebuah hal yang dianggap benar karena wajar should fulfill. ■
terjadi dan menjadi kebiasaan. Masyarakat harus menyadari
bahwa air bersih dan akses terhadap sanitasi adalah hak
semua orang yang harus dipenuhi. ■
46 health messenger
PSYCHOSOCIAL PSIKOSOSIAL
Setiap fasilitas kesehatan harus dilengkapi dengan Every health facility should be equipped with
sistem air dan sanitasi yang baik, aman dan bersih. good, safe, clean water and sanitation system.
Petugas kesehatan harus menjadi orang pertama Health workers should be the first persons
yang mematuhi peraturan kebersihan di puskesmas to follow the rules of hygiene in puskesmas
dan rumah sakit. Kebersihan tangan dan kebersihan and hospitals. Hand hygiene and personal
diri adalah hal yang paling pokok. hygiene are the basics.
48 health messenger
PSYCHOSOCIAL PSIKOSOSIAL
Wawancara
Interview
PERAWAT
BAMBANG
NURSE BAMBANG
Tim P2K/ HM team
NB: sekarang sudah lebih baik. Pembangunan saluran pem- HM: What do you think about water and sanitation
buangan, jamban dan air semakin baik terutama setelah in puskesmas and villages in your working area?
tsunami baik itu di puskesmas maupun di desa-desa wilayah NB: Today it is getting better. The development of
kerja puskesmas (Desa Rukoh, Kopelma Darussakam, drainage, latrines and access to water are improving
Lamgugob, Ie Masen Kayee Adang dan Deah Raya). especially after tsunami both in puskesmas and in
villages within this puskesmas working areas (Desa
HM: Bagaimana pendapat anda tentang program Air & Rukoh, Kopelma Darussakam, Lamgugob, Ie Masen
Sanitasi di puskesmas? Apakah berhasil? Kayee Adang and Deah Raya).
NB: Menurut saya program watsan di puskesmas dapat
dibilang cukup berhasil. Walaupun kami masih mendapat HM: Is the WatSan progam in the puskesmas succesful?
beberapa kasus diare tetapi belum pernah ada wabah diare. NB: Yes, we can say it is successful in the puskesmas.
We are still facing some diarrhea cases but no diarrhea
outbreak has been noticed.
HM: Pelatihan apa saja yang pernah anda ikuti? HM: What are the trainings you have attended
NB: Pelatihan yang terkait dengan surveilans penyakit menu- already?
lar seperti surveilans TB, Kusta, Flu Burung dan sebagainya. NB: Trainings related to surveillance of communicable
diseases such as surveillance of TB, Leprosy, Avian flu
HM: Apa anda ingin ikut pelatihan lagi? Tentang apa? etc.
NB: Ya, saya ingin ikut pelatihan tentang Program Konseling
Permasalahan Remaja karena saya sedang melanjutkan HM: Do you feel like needing additional training?
pendidikan di psikologi. Saya pernah mengikuti pelatihan ini About what?
tapi saya ingin lebih mendalaminya. ■ NB: Yes, I want to attend an Adolescent Problems
Counseling Program because currently I am pursuing
psychology studies. Actually, I participated in this train-
ing once but I would like to deepen my knowledge. ■
50 health messenger
IN DEPTH LEBIH MENDALAM
Panduan praktis
untuk Diare
Practical guideline for Diarrhea
dr Kurnia F. Jamil, M.Kes, SpPD-KPTI/ Spesialis Penyakit Dalam, RSUZA / Internist, RSUZA
Diare akut bisa terjadi di negara-negara yang Acute diarrhea can happen in countries
sistem sanitasi dan airnya berkualitas rendah. where Water and Sanitation system are still
Panduan ini akan membantu anda untuk menan- poor. This guideline will help you to manage
gani kasus-kasus diare baik yang disebabkan atau with diarrhea cases either transmitted by or
berhubungan dengan air. linked to water.
Kehilangan air dan garam lebih dari jumlah normal menye- water and salts are passed in the stool. A important
babkan tubuh menjadi dehidrasi. Ini terjadi ketika jumlah air loss of water and salts results in dehydration.
dan garam lebih banyak keluar dibandingkan dengan jumlah Dehydration can also be caused by vomiting, which
yang masuk. Dehidrasi juga bisa disebabkan karena banyak often accompanies diarrhea. Dehydration occurs
sekali muntah, yang sering terjadi ketika diare. Dehidrasi faster in infants and young children, in hot climates,
terjadi lebih cepat pada bayi dan anak-anak, pada cuaca and when patients have fever.
panas dan ketika ada demam.
Assessment of patient with diarrhea
Menilai pasien yang diare The most important is to assess the level of dehydration.
Bagian terpenting dalam pemeriksaan adalah untuk mengeta- The health worker should ASK (to establish the medical
hui derajat dehidrasi. Petugas kesehatan harus MENANYAKAN history), LOOK, FEEL for the signs of dehydration
(membuat riwayat medis), MEMPERHATIKAN, MERASAKAN and CHECK if there is any other medical trouble.
tanda-tanda dehidrasi dan MEMERIKSA jika ada permasalahan
medis yang lainnya. Ask
◗ How long has the patient been suffering from
Menanyakan diarrhea? Is it acute (<14d) or chronic (>14d)?
◗ Berapa lama pasien telah menderita diare? Apa itu akut ◗ Is there any visible blood or pus in the faeces
(<14 hari) atau kronis (>14 hari)? (microscopy if necessary)? It suggests a Shigella
◗ Apakah tampak adanya darah atau nanah di dalam tinja dysentery, or is it a watery diarrhea like rice water?
(pemeriksaan mikroskopis kalau perlu)? Ini menunjukkan It could be cholera.
shigella disentri, atau apakah mencret berair seperti air ◗ Is there fever?
cucian beras? Mungkin saja kolera
Additional questions:
◗ Apakah ada demam?
◗ Is there tenesmus? Suggests that the rectum has
Pertanyaan tambahan: been affected by inflammation or ulceration
◗ Apakah ada tenesmus? Terkesan bahwa dubur telah ◗ Is there abdominal pain? Not with cholera
terinfeksi atau ulserasi? ◗ Is the patient vomiting? Makes dehydration worse
◗ Apakah ada sakit perut? Tidak pada kolera and makes therapy more difficult
◗ Apakah pasien muntah-muntah? Menjadikan dehidrasi ◗ Are there a many people in the same area with
lebih buruk dan membuat lebih sulit diobati the same symptoms? An epidemic?
◗ Apakah ada banyak orang pada daerah yang sama yang
mempunyai gejala yang sama? Apakah itu wabah? Treating diarrhea
The most important parts of treatment of diarrhea
Pengobatan diare are:
Bagian yang paling penting dalam penanganan diare adalah: ◗ Prevent dehydration if possible
◗ Mencegah terjadinya dehidrasi jika memungkinkan ◗ Treat dehydration quickly if it does occur
◗ Jika terjadi dehidrasi, segera diobati ◗ Give zinc supplements for 10/14 days (depending
◗ Berikan suplemen zinc selama 10/14 hari (tergantung on the availability of supplies and national policy
ketersediaan cadangan dan kebijakan nasional untuk to reduce the severity of the episode and to reduce
mengurangi keparahan diare dan untuk mengurangi angka the incidence of diarrhea episodes in the following
insiden diare susulan 2 hingga 3 bulan berikutnya) 2 to 3 months)
◗ Berikan ASI untuk anak-anak ◗ Breastfeeding for children
52 health messenger
IN DEPTH LEBIH MENDALAM
Kencing Normal Sedikit dan berwarna gelap Tidak kencing selama 6 jam
Urine Normal Small amount and dark No urine for 6 hours
Mengantuk, mudah terang- Sangat mengantuk, tidak sadar,
Kondisi umum Sadar
sang, tampak tidak sehat terkulai lemah
General conditions Well alert
Sleepy, irritable, not well Very sleepy, unconscious, floppy
Air mata Nampak Tidak nampak Tidak Nampak
PERHATIKAN
Pulse Normal Faster than normal Very fast, or weak (not able to
feel it)
Ubun-ubun kepala
Normal Cekung Sangat cekung
(anak-anak)
Normal Sunken Very sunken
Fontanelle (children)
Ukur suhu
PERIKSA
Take temperature
CHECK
Tidak ada tanda-tanda 2 atau lebih tanda-tanda ini, 2 atau lebih tanda ini,
DECIDE
atau air tajin). Beritahukan kepada ibu untuk lebih sering give powder prepared milk with twice the usual
memberikan ASI, atau berikan susu bubuk yang dipersiapkan amount of water.
dengan jumlah air dua kali lebih banyak dari biasanya.
Dehydration treatments
Perawatan Dehidrasi The best treatment for dehydration is oral therapy
Pengobatan terbaik untuk dehidrasi adalah minum air larutan with an ORS solution. However, health workers
gula garam. Namun demikian, petugas kesehatan dapat should give an intravenous therapy (Ringer Lactat) to
memberikan terapi cairan infus (Ringer Lactat) pada pasien patients with severe dehydration in puskesmas or
dengan dehidrasi berat di puskesmas atau rumah sakit. hospital.
ORALIT/ORS
Hingga 4 bulan
200-400
Up to 4 months
4- 12 bulan
400-700
4-12 months
54 health messenger
IN DEPTH LEBIH MENDALAM
- Minum lebih banyak / Drink eagerly - Obati dehidrasi dengan oralit / Treat
- Cubitan kulit kembali lambat / Slow the dehydration with ORS
skin pinch - Rawat rumah / Home cares
Proyek Air dan Sanitasi Masyarakat International The International Organization for Migration
Organization for Migration (IOM) adalah proyek (IOM) Community Water and Sanitation
perbaikan kembali pasca tsunami dengan target Project is a post-tsunami recovery project that
2,854 keluarga di 83 komunitas di 11 kabupaten targets 2,854 households in 83 communities
wilayah pesisir pantai di Aceh. Proyek ini didanai across 11 coastal districts of Aceh. It is funded
oleh American Red Cross, tujuannya untuk by the American Red Cross with objectives to
meningkatkan ketersediaan air dan sanitasi yang increase availability of safe water and sanitation
aman bagi masyarakat yang ditargetkan, untuk for targeted communities, to improve good
meningkatkan perilaku higiene yang baik di tingkat hygiene practices at the household level, and
keluarga dan untuk membangun kapasitas to build capacity of targeted communities to
masyarakat dalam mengelola, melaksanakan dan administer, operate and maintain safe water
memelihara suplai air dan sistem sanitasi. supply and sanitation systems.
Pada bulan Desember 2007 dan Januari 2008, IOM melaksa- In December 2007 and January 2008, IOM conducted
nakan sebuah studi untuk menilai Pengetahuan, Sikap dan a study to assess the Knowledge, Attitudes and
Perilaku masyarakat yang ditargetkan mengenai isu-isu yang Practices (KAP) of targeted communities on issues
berkaitan dengan air, sanitasi dan higiene. Hasil studi tersebut related to water, sanitation and hygiene. Results of
ditujukan untuk menilai kondisi dasar dari populasi target, the study serve to document baseline conditions of
untuk memberikan panduan dalam pengembangan dan the target population, to guide the development and
implementasi strategi kesehatan masyarakat dan selanjutnya implementation of public health strategy, and later
untuk memungkinkan mengukur perkembangan yang to enable measurement of progress achieved after
diperoleh setelah implementasi intervensi kesehatan yang implementation of health interventions aiming to
bertujuan untuk mempengaruhi perubahan perilaku. affect behavior change.
56 health messenger
IN DEPTH LEBIH MENDALAM
Sebuah survei keluarga dilakukan secara acak dan observasi A randomized household survey and direct observa-
langsung yang mencakup 1.102 keluarga di 75 dari 83 tem- tions covered 1,102 households in 75 of 83 sites in
pat di 11 kabupaten/kota (Tabel 1). Pertanyaan-pertanyaan 11 districts (Table 1). Survey questions were directed
survei diarahkan kepada para ibu atau wanita dewasa dalam to the mother or adult female of the household, as
setiap keluarga karena biasanya mereka adalah orang utama she is typically the primary person in her household
yang bertanggung jawab untuk mengolah dan menyimpan responsible for preparing and storing drinking water,
air minum, memasak makanan, merawat anak, dll, untuk selu- cooking meals, caring for children, etc. for all
ruh anggota keluarga. household members.
Dengan anggapan bahwa penduduk yang tinggal di rumah- Assuming that people living in IOM houses comprise
rumah IOM dapat mewakili sebagian besar masyarakat Aceh, a representative subset of the larger Acehnese com-
maka hasil dari studi PSP ini secara umum dapat digunakan munities in which they live, results from this KAP
study may be used generally by health workers active
oleh petugas kesehatan di sejumlah wilayah Aceh yang terca-
in areas of Aceh covered by the study. We share this
kup dalam studi ini. Kami berbagi informasi ini dengan
information with fellow health workers in Aceh with
rekan-rekan petugas kesehatan di Aceh dengan harapan bahwa
the hope that it helps us all utilize limited time and
hal ini dapat membantu kita semua dalam menggunakan resources to promote healthy practices related to
waktu dan sumber daya yang terbatas untuk mempromosikan water, sanitation and hygiene more effectively.
perilaku hidup sehat yang berkaitan dengan air, sanitasi dan
higiene secara lebih efektif. The present article summaries key results from the
study, highlights evident gaps in knowledge, attitudes
Artikel ini merangkum hasil-hasil utama dari studi tersebut, and practices among Acehnese communities, and
menyoroti permasalahan yang ada terkait pengetahuan, suggests ways to direct hygiene promotion efforts.
sikap dan perilaku diantara masyarakat Aceh dan memberi
saran cara-cara untuk mengarahkan usaha promosi higiene.
Drinking water
Tabel 1. Ukuran sampel per kabupaten/kota Mothers in Aceh have variable standards for what
constitutes usable household water, and they make
Table 1. Sample size per district
clear distinctions between what they perceive as
water quality suitable for drinking versus water
Kabupaten/Kota # Lokasi # Sampel Keluarga quality suitable for washing or bathing. Some use
No
District # Sites # Households Sampled washing and bathing water for drinking if they
perceive the water quality to be clean, while others
1 Banda Aceh 16 147 never use washing and bathing water for drinking,
no matter how clean the water seems.
2 Aceh Besar 16 251
3 Pidie 6 65 Among households surveyed, the most common
source of drinking water is refill water purchased
4 Bireuen 9 108 from local vendors (35.7%). 29.2% of households
consume water obtained from shallow wells or
5 Lhokseumawe 6 132 boreholes and 12.2% from the regional water utility
6 Aceh Utara 12 159 or PDAM (Perusahaan Daerah Air Mandi).
7 Aceh Timur 1 20 Good KAP on how to prepare and store safe drinking
water are high among mothers surveyed. Almost all
8 Aceh Jaya 2 101 boil their water before drinking it (94.2%). A small
9 Aceh Barat 5 84 percentage prepares safe drinking water by chlori-
nation or UV disinfection (1.0%). Fewer than 5% of
10 Nagan Raya 1 15 households consume unsafe water directly from its
source.
11 Aceh Singkil 1 20
88.6% of mothers understand that safe drinking
TOTAL 75 1102
water should be stored in closed containers to prevent
58 health messenger
IN DEPTH LEBIH MENDALAM
Akan tetapi perilaku yang baik masih kurang. Walaupun understand the germ theory of disease, that dirty
semua rumah yang disurvei memiliki kamar mandi pribadi hands may contain germs, and that they can become
dan 93,7% toilet dipastikan berfungsi dengan baik pada saat sick if they do not wash their hands (79.1%). Almost
survei, ada sebanyak 12,2% keluarga tidak memakai toilet di all are knowledgeable on the most critical times to
rumah mereka sendiri secara teratur. Sebaliknya mereka wash their hands to prevent sickness, including
menggunakan toilet umum atau BAB di sembarang tempat before eating, before preparing food, and after
(contoh, lapangan terbuka, sungai, selokan pembuangan air, defecating (>96%).
hutan, pantai).Terutama anak-anak, mereka lebih cenderung
BAB di ruang terbuka. Bukti bahwa masyarakat masih BAB The importance of using soap (rather than water
disembarang tempat di temukan di17,1% area yang disurvei. alone) to wash hands properly is understood by
43.9% of mothers surveyed. Actual practice is
Studi kualitatif lebih lanjut harus menginvestigasi alasan comparably low or lower still, though almost all
mothers use soap on a daily basis, either for washing
mengapa masyarakat BAB di ruangan terbuka walaupun
or bathing (98.5%). “Lifebuoy” (40.4%) and “Lux”
mereka memiliki pengetahuan dan sikap yang baik mengenai
(19.3%) are the most popular brands of soap pur-
cara BAB yang sehat dan tersedia fasilitas di dalam ruangan.
chased for bathing, including hand washing.
Sebagai contoh, petani mungkin BAB di sawah mereka hanya Interestingly, there is no statistically significant
karena tidak tersedia jamban yang dekat dan nyaman, dalam difference among the economic classes in hand
hal ini maka alternatif yang aman untuk BAB di ruang terbuka washing practice (p>0.05).
dalam konteks ini harus dipertimbangkan dan dipromosikan.
Promosi higiene harus menekankan sikap negatif terhadap Hygiene promotion should emphasize the importance
BAB di tempat terbuka dan mendorong para ibu untuk men- of using soap to wash hands properly in order to
gajarkan pada anak mereka kebiasaan BAB yang baik. prevent sickness. Knowledge on critical times to use
Cuci tangan dengan sabun soap when washing hands should be reinforced.
Access to soap inside the home is not an issue as
Sebagian besar para ibu memiliki pengetahuan yang cukup
almost all mothers use soap on a daily basis (98.5%).
baik mengenai keuntungan kesehatan dari mencuci tangan
Access to soap outside the home may be an issue, and
dengan sabun. Umumnya mereka memahami teori kuman
potential environmental barriers outside the home
penyakit yaitu tangan yang kotor mengandung kuman dan should be considered.
mereka dapat sakit jika tidak mencuci tangan mereka
(79,1%). Hampir semua dari mereka memiliki pengetahuan
mengenai saat-saat kritis untuk mencuci tangan guna mence- Diseases related to water, sanitation and
gah penyakit seperti saat sebelum makan, sebelum mengolah hygiene
makanan dan setelah buang air besar (>96%). The most common diseases related to water, sanitation
and hygiene suffered over the previous 12 months by
Pentingnya mencuci tangan yang benar dengan sabun (dari- households surveyed were diarrhea (24.2%), malaria
pada dengan air saja) dipahami oleh sebanyak 43,9% ibu and dengue (6.6%), and typhoid (2.6%). Prevalence
yang disurvei. Namun pada kenyataannya perilaku mereka of helminthes (parasitic worms) is not high, but the
masih agak rendah, walaupun hampir semua ibu mengguna- potential severity of helminthes in infected children
kan sabun setiap harinya, baik untuk mencuci maupun warrants it particular attention. Serious cases among
mandi (98,5%).“Lifebuoy”(40,4%) dan “Lux”(19,3%) merupa- a small number of households document worms
kan 2 merek sabun paling terkenal yang dibeli untuk mandi coming out of their children’s mouths and bottoms
termasuk cuci tangan. Dan yang menarik, tidak ada perbe- and present in their children’s vomit (n=12).
daan signifikan diantara kelas-kelas ekonomi masyarakat
dalam hal perilaku mencuci tangan.
60 health messenger
IN DEPTH LEBIH MENDALAM
Akut: Penyakit yang terjadi mendadak dan berkelanjutan singkat serta gawat. HCV: Hepatitis C Virus.
Angioedema: Penyakit alergi pada kulit yang ditandai dengan urtika yang Hipovolemia: Volume sirkulasi darah yang rendah.
mengenai lapisan kulit lebih dalam daripada kulit jangat, dapat terjadi di HIV: Virus imunodefisiensi pada manusia (Human Immunodeficiency Virus).
lapisan mukosa dan bisa juga saluran cerna. Infeksi nosokomial: Infeksi yang terjadi atau berasal dari rumah sakit,
Anti motility drugs: Obat untuk menghambat peristaltik usus. umumnya terjadi 72 jam setelah masuk rumah sakit yang bisa terjadi pada
Antraks: Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Bacillus anthracis yang pasien atau petugas rumah sakit.
terutama menyerang hewan ternak tetapi dapat juga menyerang manusia Insiden: Frekuensi kejadian misalnya penyakit tertentu pada daerah atau
yang mengakibatkan kelainan di kulit, saluran cerna dan paru. populasi tertentu. Pada epidemiologi, insiden adalah jumlah kasus baru dalam
Arthralgia: Nyeri sendi. Ada banyak sebab pada nyeri sendi. periode waktu tertentu.
Bacterial Vaginosis: Kondisi pada wanita dimana keseimbangan normal Kronik: Menahun dan berlangsung dalam waktu yang lama.
bakteri vagina terganggu dan diganti oleh bakteri lain yang dapat menyebabkan Leukopenia: Jumlah sel darah putih (leukosit) yang rendah dari jumlah normal
infeksi pada vagina, umumnya Gardnerella vaginalis. Kadang kala disertai Makula: Bercak berupa perubahan kulit semata-mata yang biasanya tidak
dengan timbulnya gejala pada vagina berupa: lendir, bau, nyeri, gatal dan meninggi diatas permukaan kulit.
rasa terbakar. Mialgia: Nyeri pada satu otot; atau nyeri pada beberapa otot.
Booster vaksinasi: Dosis tambahan vaksin yang diberikan secara periodik Nosokomial: Yang berasal dan terjadi di rumah sakit, khususnya ditujukan
untuk mempertahankan sistem imun. Sebagai contoh, tambahan dosis vaksin kepada infeksi.
tetanus dan difteri direkomendasikan untuk diberikan setiap 10 tahun sekali
Papula: Tonjolan kulit yang kecil, berbatas jelas dan padat yang berdiameter
untuk orang dewasa.
kurang dari 1 cm. Papula dapat terinfeksi karena garukan.
CHAST: Pelatihan hygiene dan sanitasi untuk anak-anak.
Patch test (tes tempel): Tes sensitivitas alergi pada kulit yang dilakukan
Delirium: Keadaan status mental, kebingungan yang diakibatkan oleh dengan memasukkan bahan allergen yang diduga kedalam kulit dengan alat
demam tinggi, intoksikasi, syok atau sebab lain yang ditandai dengan cemas, bedah kecil dalam jangka waktu tertentu untuk mengetahui ada tidaknya
disorientasi, gangguan ingatan, halusinasi, tremor dan bicara ngawur. reaksi alergi yang timbul.
Dermatofitosis: infeksi pada kulit, kuku dan rambut yang disebabkan oleh Pengobatan topical: Pengobatan setempat pada kulit.
dermatofita (jamur) dan ditandai oleh kulit yang merah, papula, vesikel dan
PHAST: Pelatihan hygiene dan sanitasi yang berbasis partisipasi masyarakat.
skuama.
Psoriasis: Penyakit kulit menahun dengan kelainan berupa kulit kemerahan,
Disability Adjusted Life Years (DALY): Jumlah tahun yang hilang dari
disertai pembentukan sisik-sisik berwarna perak yang tertumpuk berlapis-lapis,
kehidupan potensial yang disebabkan oleh kematian dini atau jumlah tahun
bisa diseluruh badan, tetapi terbanyak di lengan dan tungkai. Penyakit ini
yang hilang dari kehidupan produktif karena kecacatan.
tidak menular dan belum jelas sebabnya.
Disentri: Radang pada selaput lendir usus yang ditandai dengan diare dan
Pustule: Gelembung dikulit yang berisi nanah dilapisan epidermis atau
tinja bercampur lendir dan darah.
dibawahnya yaitu di dermis dengan diameter < 1 cm.
Disinfeksi: Membersihkan serta membunuh atau menghambat pertumbuhan
Skuama: Serpih lapisan tanduk kulit ari yang terlepas.
mikro organisme penyebab penyakit.
Sporozoit: Bentuk plasmodium yang dilepaskan dari ookista dalam nyamuk
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): Kelainan perdarahan
untuk berkumpul dalam kelenjar ludah nyamuk dan ditularkan kepada
yang terjadi akibat aktivitas yang tidak terkontrol dari faktor pembeku darah
manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
dan enzim fibrinolitik diseluruh pembuluh darah kecil, sehingga mengaki-
Tenesmus: Sasme dan rasa nyeri pada lubang anus yang diikuti rasa ingin
batkan nekrosis dan perdarahan.
BAB tetapi tidak disertai dengan keluarnya tinja.
Erisipelas: Infeksi akut pada kulit oleh bakteri streptokokus, yang
Trombositopenia: Berkurangnya jumlah sel-sel yang berfungsi untuk
menyebabkan terjadinya inflamasi dikulit yang menyebar ke lapisan
pembekuan darah (trombosit) dalam darah tepi. Sel-sel ini disebut juga
lemak dibawah kulit.
platelet (trombosit).
Eritema: Perubahan warna kulit menjadi kemerah-merahan karena
Ulserasi: Terjadinya tukak.
kongesti kapiler.
Vesikel: Gelembung kecil dikulit (seperti bisul kecil), biasanya berisi cairan
Fissura: Kulit yang pecah-pecah, biasanya terjadi pada membran mukosa
dengan diameter < 1 cm.
yang membentuk luka seperti kulit yang retak.
HBV: Hepatitis B Virus.
62 health messenger
GLOSSARY
Acute: An illness that is of short duration, rapidly progressive, and in need of HIV: Human Immunodeficiency Virus.
urgent care. Hypovolaemia: A blood disorder consisting of a decrease in the volume of
Angioedema: An allergic skin disease characterized by patches of confined circulating blood.
swelling involving the skin, the layers beneath the skin, the mucous membranes Incidence: The frequency with which something, such as a disease, appears in
and sometimes the viscera. a particular population or area. In disease epidemiology, the incidence is the
Anthrax: Infection caused by the bacterium Bacillus anthracis that primarily number of newly diagnosed cases during a specific time period.
affects livestock but that can occasionally spread to humans, affecting either the Leukopenia: Lower than the normal amount of white blood cells (leukocytes).
skin, intestines or lungs.
Macula: Small flat and discoloured spot on the skin.
Anti motility drugs: Medicines that prevent the intestinal peristaltic.
Myalgia: Pain in a muscle; or pain in multiple muscles.
Arthralgias: Pain in the joints. There are many possible causes of pain in a joint.
Nosocomial: Originating or taking place in a hospital, acquired in a hospital,
Bacterial Vaginosis: A vaginal condition where the normal balance of especially in reference to an infection.
bacteria in the vagina is disrupted and replaced by an overgrowth of certain
Nosocomial infection: Infection present or originating in the hospital,
bacteria, generally Gardnerella vaginalis. It is sometimes accompanied by
generally occurring 72 hours after admittance which can affect patients as well
discharge, odor, pain, itching or burning.
as hospital personnel.
Booster vaccination: An additional dose of a vaccine needed periodically to
Papulae: A small solid rounded bump rising from the skin that is usually less
"boost" the immune system. For example, a booster shot of the tetanus and
than 1 centimeter in diameter. Papulae may open when scratched and become
diphtheria (Td) vaccine is recommended for adults every 10 years.
infected.
CHAST: Children’s Hygiene and Sanitation Training.
Patch test: Allergic sensitivity test in which a suspected allergen is applied
Chronic: Persisting over a long period of time. on a small surgical pad on the skin for a certain period of time in order to
Delirium: A temporary state of mental confusion resulting from high fever, determine if an allergic response is present.
intoxication, shock, or other causes, and characterized by anxiety, disorientation, PHAST: Participatory Hygiene and Sanitation Transformation.
memory impairment, hallucinations, trembling, and incoherent speech.
Psoriasis: Chronic dermatitis with erythematous scaling patches covered by
Dermatophytosis: Infection of the skin, hair, or nails caused by a dermatophyte silvery white scales.that can be found on all the body but mostly on arms and
(fungus) and characterized by redness of the skin, small papulae, vesicles, fissures, legs. It is non-infectious and causes are unknown.
and scaling.
Pustule: A visible collection of pus in the epidermis layer of the skin or beneath
Disability Adjusted Life Years (DALY): The sum of years of potential life lost it, in the dermis with a diameter < 1 cm.
due to premature mortality and the years of productive life lost due to disability.
Sporozoite: form of plasmodium which is produced by oocysts in the mosquito,
Disinfection: To cleanse so as to destroy or prevent the growth of disease- accumulate in the vector’s saliva glands and are transferred to the definitive
carrying micro organisms. host by the bite of the infected mosquito.
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC): Hemorrhagic disorder Squama: Scaly or platelike structure on the epidermis layer of the skin.
that occurs following the uncontrolled activation of clotting factors and fibrinolytic
Tenesmus: Painful spasm of the anal sphincter along with an urgent desire to
enzymes throughout small blood vessels, resulting in tissue necrosis and bleeding.
defecate without the significant production of faeces.
Dysentery: Inflammation of the intestine characterized by the frequent
Thrombocytopenia: Abnormal drop in the number of blood cells involved in
passage of feces, usually with blood and mucus.
forming blood clots. These cells are called platelets (thrombocytes).
Erysipelas: An acute streptococcus bacterial infection of the dermis, resulting
Topical therapy: Local treatment on certain areas of skin.
in inflammation and characteristically extending into underlying fat tissue.
Ulceration: An ulcer or an ulcerous condition.
Erythema: Redness of skin resulting from congestion of capillaries.
Vesicle: A small circumscribed epidermal elevation (like a blister), usually
Fissure: a break in the skin, usually where it joins a mucous membrane,
containing a clear fluid with diameter < 1 cm.
producing a crack like a sore or an ulcer.
HBV: Hepatitis B Virus.
HCV: Hepatitis C Virus.
1 2
3 4 5 6 7
8 9
10 11 12 13
14 15
16 17 18 19 20
21
22 23
24
25 26
27
28 29
30
31
32 33
34 35
36 37 38
39 40 41 42
43 44
45 46 47
48 49
64 health messenger
INFORMATION INFORMASI
37. LIPID - 38. ASKARIS - 41. MIOPIA - 42. FRAKTUR - 43. WABAH - 46. IM
16. KLOROFIL - 18. VISUS - 20. ULKUS - 23. EPILEPSI - 27. UTERUS - 29. DSS - 31. PLASMODIUM - 33. ABORTUS - 35. EPIDERMIS - 36. OMNIVORA -
1. EMAIL - 2. REFLEKS - 3. INSOMNIA - 5. BCG - 6. ORALIT - 7. ABDUKSI - 8. MIGREN - 9. SIRKUMSISI - 12. ICU - 14. MANDIBULA - 15. NOSOKOMIAL -
MENURUN:
30. ULNA - 31. PARALISIS - 32. VENA - 34. ANOPELES - 39. MRI - 40. MUKOSA - 44. KOLERA - 45. DISURIA - 47. RADANG - 48. FEMUR - 49. MAKULA
4. FEBRIS - 10. BIOPSI - 11. GINGIVITIS - 13. LED - 17. ACNE - 19. DEKUBITUS - 21. NIFAS - 22. DIARE - 24. IUD - 25. MORBILI - 26. OTITIS - 28. LEUKOSIT -
MENDATAR
Contributors / Kontributor:
www.amifrance.org