TENTANG
PELAYANAN OBSTETRIN NEONATUS ESSENSIAL / PONED
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Dosen Pembimbing :
Yani Maidelwita, SKM. M.Biomed
PRODI D III.KEBIDANAN
TA.2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
psikologi ini dengan judul “Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar / PONED ”
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah ikm Program
Studi DIII Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah ikm
2. Segala pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khsusunya dan bagi pembaca umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
3.1. Kesimpulan............................................................................................................. 15
3.2. Saran....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, merupakan suatu masalah
yang sejak tahun 1990-an mendapat perhatian besar dari berbagai pihak. AKI di Indonesia
tahun 2003 adalah 307/100.000 kelahiran hidup dan penurunan AKI pada tahun tersebut
mencapai 32% dari kondisi tahun 1990. Keadaan ini masih jauh dari target harapan yaitu
75% atau 125/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 35/1000
kelahiran hidup pada tahun 2010 (Dinas kesehatan Provinsi Lampung, 2006 : 1).
Penyebab kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan dan nifas yang
tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Menurut data Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 2001 sebab kematian ibu karena perdarahan 28%, eklamsi 24%,
infeksi 11%, komplikasi puerperium 8%, emboli Obstetri 3% dan lain-lain 11%. Sedangkan
penyebab kematian neonatal karena BBLR 29%, asfiksia 27%, masalah pemberian minum
10%, tetanus 10%, gangguan hematologi 6%, infeksi 5% dan lain-lain 13% (Rachmawaty,
2006 : 1).
Upaya menurunkan AKI dan AKB beberapa upaya telah dilakukan. Upaya tersebut
diantaranya adalah mulai tahun 1987 telah dimulai program safe motherhood dan mulai tahun
2001 telah dilancarkan Rencana Strategi Nasional making pregnancy safer (MPS). Adapun
pesan kunci MPS adalah :
a. Setiap persalinan, ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
b. Setiap komplikasi Obstetri dan neonatal mendapatkan pelayanan yang adekuat
c. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Realisasi dari MPS tersebut di tingkat Puskesmas yang mempunyai dokter umum dan
bidan, khususnya puskesmas dengan rawat inap dikembangkan menjadi Puskesmas mampu
memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) (Koesno, 2004 :
3).
2.3 Penanggungjawab
Penanggung jawab puskesmas mampu PONED adalah dokter.
Ruangan ini dapat memanfaatkan ruangan yang sehari-hari digunakan oleh pengelola
program KIA.
a) Luas minimal 3 x 3 m
b) Ventilasi dan penerangan memenuhi syarat
c) Suasana aseptik bisa dilaksanakan
d) Tempat tidur minimal dua buah dan dapat dipergunakan untuk melaksanakan
tindakan.
e) Air bersih tersedia
f) Kamar mandi/ WC tersedia
Jenis pelayanan yang diberikan dikaitkan dengan sebab kematian ibu yang
utama yaitu : perdarahan, eklampsi, infeksi, partus lama, abortus, dan sebab kematian
neonatal yang utama yaitu : asfiksia, tetanus neonatorum dan hipotermia.
1. Tingkat Puskesmas
Formulir Rujukan maternal dan Neonatal (Form R)
Formulir ini dipakai oleh puskesmas, bidan di desa maupun bidan swasta, untuk
merujuk kasus ibu maupun neonatus.
Formulir Otopsi Verbal Maternal dan Neonatal (Form OM dan OP).
Form OM digunakan untuk otopsi verbal ibu hamil/ bersalin/nifas yang meninggal.
Sedangkan Form OP digunakan untuk otopsi verbal bayi baru lahir yang meninggal.
Untuk mengisi formulir tersebut dilakukan wawancara terhadap keluarga yang
meninggal oleh petugas puskesmas.
2. Tingkat Rumah Sakit
Formulir Maternal dan Neonatal (Form MP)
Formulir ini mencatat data dasar semua ibu bersalin/ nifas dan bayi baru lahir yang
masuk ke RS. Pengisiannya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat.
Formulir Medical Audit (Form MA)
Form ini dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan data dari audit maternal dan audit
neonatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas di bagian kebidanan
dan kandungan (untuk kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus anak neonatal).
3.1 Kesimpulan
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar dapat dilayani oleh puskesmas yang
mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam, sebagai rujukan
antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas non
perawatan disipakan untuk mealkukuan pertolongan pertama gawat darurat obstetri dan
neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.
3.2 Saran
a. Kepada mahasiswa agar dapat lebih memahami tentang program pelaksanaan PONED
dan PONEK itu sendiri itu sehingga dapat menyalurkan pengetahuannya tersebut
kepada keluarganya, lingkungan sekitarnya serta dapat menerapkan terhadap diri
sendiri.
b. Untuk pihak rumah sakit yang terkait agar lebih meningkatkan pelyanannya serta
melengkapi sarana dan prasarana di rumah sakit agar kesehatan reproduksi ibu yang
baik dan pencapaian tumbuh kembang anak yang optimal sesuai dengan potensi
genetiknya.
c. Untuk pihak puskesmas yang terkait agar lebih mengoptimalkan pelyanan kesehatan
terhadap ibu dan anak sta menyediakan sarana dan prasarana puskesmas yang
dibutuhkan untuk menghindari terjadinya rujukan
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta
Departemen Kesehatan RI 2005. Kebijakan Pelayanan Ibu dan Perinatal di Indonesia. Jakarta.
Syafrudin 2009 Kebidanan Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran