PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut rumusan masalah
makalah:
1. Apa definisi dari gastritis ?
2. Bagaimana etiologi gastritis?
3. Bagaimana pathway gastritis ?
4. Apa saja diagnose yang muncul dari gastritis ?
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut tujuan penulisan makalah:
1. Untuk mengetahui definsi dari gastritis
2. Untuk mengetahui bagaimana etiologi gastritis
1
3. Untuk mengetahui bagaimana pathway gastritis
4. Untuk mengetahui apa saja diagnose yang muncul dari gastritis
BAB II
PEMBAHASAN
Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Kardia.
2
Fundus.
Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan
3 zat penting :
Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.Prekursor
pepsin (enzim yang memecahkan protein
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik,
difus atau local (Soepaman, 1998). Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif
Mansjoer, 1999). Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422) .Berdasarkan
pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.
2.2 ETIOLOGI
a. Gastritis Akut
Merupakan inflamasi akut dari dinding lambung, biasanya terbatas pada mukosanya saja.
Gastritis eksogen akut, disebabkan faktur dari luar yang terdiri dari beberapa
3
bagian:
~ Makanan dan minuman panas yang dapat merusak mukosa lambung, seperti rempah-
rempah, alcohol dan sebagainya.
~ Bahan kimia dan minuman yang bersifat korosif, bahan alkali yang kuat seperti, soda,
kaustik, (non-hydroxide) korosif sublimat.
Gastritis endogen akut, disebabkan kelainan dalam tubuh yang terdiri dalam
beberapa bagian :
1. Gastritis infektiosa akut, disebabkan oleh toxin atau bakteri yang beredar
dalam darah dan masuk ke jantung, misalnya morbili, dipteri , variola dsb.
2. Gastritis egmonos akute, di sebabkan oleh invasi langsung dari bakteri pirogen pada
dinding lambung, seperti streptococcus, stpilacoccus dsb.
b. Gastritis Kronis
Merupakan suatu inflamasi kronik yang terjadi pada waktu lama pada permukaan mukosa
lambung, penyebabnya belum diketahui secara langsung, namun diduga disebabkan
oleh :
1.Bakteri, infeksi stapilococcus (akute) mungkin pada akhirnya akan menjadi kronis.
2.Infeksi lokal, infeksi pada sinus, gigi dan post nasal dapat menimbulkan gastritis.
4
2.3 PATHWAY GASTRITIS
5
2.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN GASTRITIS
6
Tujuan jangka pendek : Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang.
¨ Rencana Tindakan.
2. Berikan makanan lunak sedikit demi sedikit dan beri minum yang hangat.
4. Observasi keluhan nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitasnya, ( skala 0-10 ), serta
perubahan karakteristik nyeri.
¨ Rasionalisasi.
2. Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat etelah periode puasa.
¨ Rencana Tindakan
¨ Rasionalisasi
3. Membantu dalam mempertahankan tonus otot dan berat badan juga untuk mengontrol
tingkat pembakaran kalori.
5. Lingkungan yang mennyenangkan dapat menurunkan stress dan lebih kondusif untuk
makan.
Tujuan jangka panjang: Pasien dapat memecahkan masalah dengan menggunakan sumber
yang efektif.
¨ Rencana Tindakan
¨ Rasionalisasi
4. Memindahkan pasien dari stresor luar dan meningkatkan relaksasi, juga dapat
meningkatkan ketrampilan koping.
8
meningkatkan rasa pasien terhadap kontrol diri dan memberikan keyakinan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara anatomik, lambung memiliki lima bagian utama, yaitu kardiak, fundus, badan
(body), antrum, dan pilori. Gastritis atau Dyspepsia maag adalah kumpulan gejala yang
dirasakan sebagai nyeri ulu hati.
Penyebab gastritis dibedakan atas zat internal yaitu adanya kondisi yang memicu
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan
infeksi. Gejala gastritis diantaranya tidak nyaman sampai nyeri pada saluran pencernaan
terutama bagian atas, mual, muntah, lambung merasa penuh, kembung, bersendawa, merasa
cepat kenyang, perut keroncongan dan sering kentut serta timbulnya luka pada dinding lambung.
Terapi yang diberikan pada penyakit gastritis berupa terapi farmakologi dan non-
farmakologi. Terapi farmakologi yang biasa digunakan diantarnya :
9
b. Antasida terdiri dari senyawa Natrium Bikarbonat, Magnesium Hidroksida dan
Alumunium Hidroksida : Antasida DOEN
c. Penguat Mukosa : Sukralfat dan Misoprostol
d. Inhibitor Pompa Proton (PPI) : Esomeprazol, Lansoprazol,
Omeprazol,Tenatoprazole, Pantoprazole dan Rabeprazole
Sedanglan terapi non-farmakologi diantaranya :
a. Atur pola makan
b. Olah raga teratur
c. Hindari makanan berlemak tinggi dan makanan yang menimbulkan gas di
lambung
d. Hindari mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas dan minuman dengan kadar
caffein, alkohol, dan kurangi rokok
e. Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung
f. Kelola stres psikologi seefisien mungkin
3.2 Saran
1. Salah satu cara yang baik untuk terhindar atau mencegah terjadinya penyakit
gastrtitis baik yang kronis maupun akut yakni dimulai dari cara hidup sehat dan selalu
memperhatikan konsumsi makanan dan minum kita sehari-hari dan yang tidak kalah
pentingnya selalu memperhatikan kondisi psikologi agar tidak terlalu banyak fikiran
(stres).
2. Apabila telah memiliki riwayat penyakit gastritis baik akut maupun kronis dan
telah terbiasa mengonsumsi obat, hendaknya konsumsi obat juga diperhatikan agar tidak
terjadi peningkatan penyakit dan kembali lagi selalu memperhatikan asupan makan serta
minuman sehari-hari.
3. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah di kemudian hari.
10
11