Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : /SOP/POLI/PUSBUII


SOP No. Revisi
Tanggal Terbit
: 00
: 11 April 2016
PUSKESMAS Zulfadliansyah Nur, SKM
BONTANG UTARA II NIP. 198103032005021003
1. Pengertian 1. Pasien emergensi/gawat darurat adalah pasien yang oleh
karena suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan,
tindakan anastesi) yang bila tidak segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal
2. Dalam memberikan pertolongan pada penderita harus diingat
hal-hal sebagai berikut:
 Bagaimana mempertahankan jiwa penderita. Atasi dulu
yang paling mengancam jiwa
 Bagaimana mengurangi penyulit yang mungkin timbul
 Bagaimana meringankan penderita korban
 Melindungi diri terhadap kemungkinan penularan penyakit
menular dari penderita (Hepatitis, HIV/AIDS, dll)

2. Tujuan Sebagai pedoman atau acuan bagi petugas,


1. Supaya pasien mendapatkan pertolongan pertama demi
menyelamatkan nyawa/mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada dirinya
2. Supaya dalam melaksanakan tugasnya bekerja sesuai
kompetenssi dan standar operasional prosedur yang berlaku,
sehingga terlindungi menurut hukum
3. Supaya mampu mendiagnosa penderita gawat darurat secara
cepat
4. Supaya mampu merencanakan kerja tim dalam menangani
penderita gawat darurat
5. supaya mampu merencanakan fasilitas dan alat untuk
menangani penderita gawat darurat
6. Supaya mampu merencanakan pertolongan pertama dengan
cara cepat, tepat dan cermat

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Pelaksanaan Layanan bagi Pasien


Gawat Darurat dan Berisiko Tinggi

4. Referensi Pedoman TRIASE Puskesmas Bontang Utara II

5. Alat dan Bahan 1. Label/Stiker Triase (Merah, Kuning, hijau dan Hitam)
2. Peralatan Emergency

SOP-PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT Halaman 1 dari 5


3. Rekam Medis

6. Kualifikasi 1. Dokter
Pelaksana 2. Dokter Internship
3. Perawat

7. Prosedur/Langkah- Penilaian dan Pengelolaan Awal Penderita Gawat Darurat


langkah 1. Persiapan Penderita
 Tahap Pra- Rumah Sakit, meliputi :
a) Meminta bantuan tim
b) Koordinasi dengan rumah sakit tujuan yang disesuaikan
dengan kondisi penderita dan jenis perlukaannya
c) Penjagaan jalan napas, kontrol perdarahan dan
imobilisasi penderita
d) Koordianasi dengan petugas lapangan lainnya
 Tahap Intra Rumah Sakit
2. Petugas melakukan triase berdasarkan survey primer, pada
saat multipel pasien datang berkunjung ke ruang Tindakan
secara bersamaan/ korban massal dengan melakukan
pemeriksaan secara cepat fungsi vital pada penderita dengan
prinsip C-A-B:
C (Circulation): mengenali ada tidaknya gangguan di sirkulasi
(tanda-tanda syok perdarahan/dehidrasi/kardiogenik)
A (Airway): mengenali ada tidaknya gangguan di jalan napas
(sumbatan jalan napas)
B (Breathing): mengenali ada tidaknya gangguan
pernapasan/ventilasi (pernapasan adekuat/inadekuat)
3. Resusitasi
 Selama survey primer, pada keadaan yang mengancam
nyawa harus segera dikenali dan resusitasinya dilakukan
pada saat itu juga.
 RJP (Resusitasi Jantung Paru) merupakan suatu metode
pernapasan buatan dan sirkulasi. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan komresi dada dan ventilasi. RJP harus
dilakuan selama sekitar 2 menit atau 5 siklus dengan 30
kompresi dan 2 ventilasi.
 Metode utama untuk mengontrol perdarahan adalah:
a) Tekan langsung/balut tekan
b) Elevasi/ditinggikan

SOP-PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT Halaman 2 dari 5


c) Pressure point (penekanan arteri brachialis dan
femoralis)
 Resusitasi cairan diberikan pada penderita syok hipovolemik
dengan tujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah. Pada
umumnya cairan yang diberikan adalah Ringer Laktat 20-40
cc/kgBB yang diberikan dalam tempo 10-15 menit.
4. Pemeriksaan Penunjang untuk survei primer
 Pemeriksaan saturasi oksigen dengan pulse
oxymetri(rencana foto servikal, foto thoraks, dan foto polos
abdomen di RS)
 Tindakan lainnya yang dapat dikerjakan pada survei primer
adalah pemasangan monitor EKG, kateter dan NGT
5. Survei sekunder
6. Pemeriksaan penunjang untuk survei sekunder
7. Pengawasan dan evaluasi ulang
8. Keluarga pasien mendaftar di loket pendaftaran pasien dan
petugas pendaftaran mencatat identitas pasien pada catatan
rekam medis pasien (status pasien masuk Puskesmas) antara
lain: nama, umur, jenis kelamin, alamat, tanggal, dan jam
kedatangan, dll.
9. Setelah selesai memeriksa, dokter menegakkan diagnosis,
memberikan pengobatan dan tindakan lanjutan
10. Petugas merencanakan terapi definitif dan mempersiapkan
pasien rujukan jika dibutuhkan rujukan spesialistik
11. Dokter mencatat semua hasil pemeriksaan dan tindakan yang
dilakukan di rekam medis medis pasien
12. Perawat tindakan mencatat semua tindakan yang dilakukan di
buku register pasien tindakan

SOP-PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT Halaman 3 dari 5


8. Diagram Alir
PASIEN EMG
DATANG

Cari bantuan,
koordinasi dg RS

TRIASE

RJP 30:2

Survei Primer
Kontrol perdahan
C-A-B

Jaga jalan napas

Survei Sekunder

Pengawasan dan Evaluasi ulang

Terapi Definitif dan rujukan

9. Hal Yang Perlu 1. Pasien gawat darurat diarahkan langsung ke ruang tindakan
Diperhatikan untuk mendapatkan penanganan segera
2. Jika pertolongan pada pelayanan gawat darurat sehari-hari
didahulukan korban yang kondisinya emergency dan urgent,
lakukan pertolongan pertama dan kemudian rujukan untuk
mendapatkan penanganan lanjutan jika diperlukan;
3. Yang bertugas di triase adalah dokter umum yang menetap/
bertugas atau perawat terlatih di Ruang Tindakan Puskesmas
Bontang Utara II;
4. Pelayanan Tindakan adalah sesuai jam buka Puskesmas
Bontang Utara II, yaitu: 07.00 s/d 21.00;
5. Petugas melakukan TRIASE dan melakukan pelayanan sesuai
dengan prosedur yang berlaku;
6. Petugas melakukan pelayanan dengan menerapkan
kewaspadaan universal.

SOP-PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT Halaman 4 dari 5


10. Unit Terkait 1. Ruang pendaftaran dan rekam medis
2. Ruang tindakan
3. Ambulance

11. Rekaman 1. Rekam Medis


2. Buku Laporan Tindakan
3. Buku Rujukan Ambulan (jika dirujuk)

12. Catatan Revisi

SOP-PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT Halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai