Anda di halaman 1dari 25

Makalah Sejarah Indonesia

Tentang :

Organisasi Regional dan Internasional Indonesia, KAA, dan Misi


Perdamaian PBB pasukan Garuda

Oleh :

Regina Shaqila Fendri


XII IPA 1

TP. 2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan karunia –

Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Sejarah Indonesia ini sesuai waktunya.

Saya mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah. Disamping itu, saya
berharap bahwa Makalah Sejarah Indonesia ini dapat dijadikan bekal pengetahuan

untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan
dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah Indonesia yang
merupakan judul dari Makalah kami, yaitu “ASEAN (Association of South East Asian
Nation)”. Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah Indonesia ini dapat
dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih

tinggi lagi.

Penyusun

Regina Shaqila Fendri


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 3

A. Latar belakang................................................................................................... 3

B. Tujuan................................................................................................................ 3

C. Masalah.............................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 4

 A. Organisasi internasional dan regional yang dijalin indonesia.............................. 4


 B. Konferensi asia afrika....................................................................................... 16

 C. Misi perdamaian PBB pasukan garuda ........................................................... 22

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 25

A. Kesimpulan....................................................................................................... 25

B. Saran.................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 26
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan,


binatang yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat
sekelompok semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika hanya seekor semut
yang mengangkut benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang,
masyarakat, bahkan negara. Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan,
kebersamaan, atau menjalin kerja sama. Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila
saling bekerja sama dengan negara-negara kecil lainnya. Contoh yang lebih nyata

adalah negara-negara Asia Tenggara.

Pada pembahasan kali ini, akan memfokuskan kepada hubungan kerjasama yang
dilakukan indonesia dengan negara-negara dunia baik hubungan bilateral maupun

multilateral.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang
hal-hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang
salah satu organisasi yang beperan dalam meningkatkan hubungan internasional
maupun regional yang dilakukan indonesia.

C. Masalah

 Organisasi internasional dan regional yang dijalin indonesia


 Konferensi asia afrika

 Misi perdamaian PBB pasukan garuda


BAB II
PEMAPARAN MATERI

Organisasi regional dan internasional yang


diikuti indonesia
Contoh Kerjasama Regional Indonesia dan Antar Negara di Dunia – Di berbagai
belahan dunia ini terdapat banyak sekali bentuk kerjasama regional antar negara di dunia.
Indonesia sendiri termasuk negara yang aktif dan menjalin berbagai jenis kerjasama regional
di dunia dengan negara negara lainnya baik di kawan benua Asia, Eropa dan benua benua
lainnya. Dan di artikel ini akan kami share beberapa contoh kerjasama regional Indonesia

dan negara negara lainnya di dunia.

Beberapa contoh hasil kebijakan kerja sama regional sebagai berikut :

•Penetapan peraturan dan perjanjian penanaman modal untuk memperkuat posisi

tawar-menawar negara anggota dalam menghadapi negara yang lebih maju.

•Melakukan proteksi terhadap pengusaha domestik dalam menghadapi persaingan


dari luar kawasan.

•Pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas dengan meniadakan tarif bea


masuk terhadap barang yang berasal dari sesama negara anggota untuk meningkatkan skala
pasar internasional.

Indonesia sendiri termasuk negara yang aktif dan menjalin banyak kerjasama regional antar
kawasan benua. Departemen Luar Negeri Indonesia menekankan pada kerja sama
diplomatik dengan negara-negara di dunia internasional dalam seri lingkaran konsentris
(concentric circles). Dan contoh kerjasama regional Indonesia dengan negara lain pada
lingkaran pertama adalah Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang merupakan
pilar utama bangsa Indonesia dalam menjalankan politik luar negerinya. Kemudian yang

berada pada lingkaran konsentris kedua adalah ASEAN + 3 (Jepang, China, Korea Selatan).

Di luar hal tersebut, Indonesia juga mengadakan hubungan kerja sama yang intensif dengan
Amerika Serikat dan Uni Eropa yang merupakan partner utama ekonomi Indonesia. Dalam
lingkaran konsentris yang ketiga, Indonesia mengakui pentingnya menggalang kerja sama
dengan like-minded developing countries. Dengan forum-forum tersebut Indonesia dapat
menerapkan diplomasinya untuk memperkuat usaha bersama dalam rangka menjembatani
kesenjangan antara negara-negara berkembang dengan negara maju. Sementara itu, pada
level global, Indonesia mengharapkan dan menekankan secara konsisten penguatan
multilateralisme melalui PBB, khususnya dalam menyelesaikan segala permasalahan

perdamaian dan keamanan dunia.

Indonesia juga menolak segala keputusan unilateral yang diambil di luar kerangka kerja PBB.
Contoh kerjasama regional antar negara yang diikuti oleh Indonesia adalah berpartisipasi di
banyak organisasi yaitu ARF, BIMP EAGA, MSG, ASEM, CICA, ACD, PIF, AMED, CTI, IMT GT,

SwPD, APEC, FEALAC, NAASP, Uni Eropa dan IORA.

Tidak heran jika Indonesia cukup aktif menjalin kerjasama regional antar negara di kawasan.
Indonesia sendiri sebagai bagian dari negara-negara dunia selalu aktif dan tidak dapat
menghindari kerjasama regional dengan negara lain, terutama negara dalam satu kawasan.
Ada beberapa alasan mengapa Indonesia wajib menjalin kerja sama regional dengan negara

lain, diantaranya adalah:

• Untuk memasarkan produksi dari dalam negeri ke negara lain (ekspor).

• Tidak semua kebutuhan konsumsi dalam negeri dapat dipenuhi sendiri

• Untuk menjaga stabilitas kawasan, meningkatkan hubungan ekonomi.

• Sebagai bagian dari komunitas dunia, Indonesia perlu menjalin persahabatan dengan

negara lain.

Contoh Kerja Sama Regional


Dan lalu apa saja contoh contoh kerja sama regional di dunia internasional termasuk yang
diikuti oleh Indonesia? Untuk lebih jelasnya berikut ini daftar contoh kerjasama regional

Indonesia dan antar negara di dunia lengkap beserta penjelasannya.

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)

Contoh kerjasama antar regional yang pertama dan Indonesia sebagai pelopornya adalah
ASEAN. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan
sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-
politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di
Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya,
memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan

kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas
daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara
dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah
daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun
Dolar AS.

Asean beranggotakan negara-negara Asia Tenggara seperti : Indonesia, Brunei Darusalam,

Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam.

Tujuan ASEAN adalah menyelenggarakan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan

kebudayaan yang meliputi hal-hal berikut.

• Meningkatkan perdamaian dan stabilitas keamanan di Asia Tenggara.

• Mengadakan pembahasan bersama mengenai permasalahan yang terjadi di kawasan


Asia Tenggara pada khususnya dan Asia pada umumnya.
• Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan

kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

• Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam

bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, administrasi, dan IPTEK.

• Menyelenggarakan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai hasil yang lebih baik

dalam industri pertanian.

AFTA (Asean Free Trade Area)

Contoh kerjasama regional selanjutnya adalah AFTA. Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN
(Bahasa Inggris: ASEAN Free Trade Area) adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai

sektor produksi lokal di seluruh negara ASEAN.

Ketika persetujuan AFTA ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota, yaitu, Brunei,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung pada 1995, Laos
dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999. AFTA sekarang terdiri dari sepuluh negara
ASEAN. Keempat pendatang baru tersebut dibutuhkan untuk menandatangani persetujuan
AFTA untuk bergabung ke dalam ASEAN, namun diberi kelonggaran waktu untuk memenuhi

kewajiban penurunan tarif AFTA.

Tujuan AFTA adalah :

• Meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui

penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN

• Menarik investasi asing langsung ke ASEAN

APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)

APEC, singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau Kerja sama Ekonomi Asia
Pasifik, adalah contoh kerjasama regional dan forum ekonomi 21 negara di Lingkar Pasifik
yang bertujuan untuk mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, mempererat komunitas dan
mendorong perdagangan bebas di seluruh kawasan Asia-Pasifik. APEC didirikan pada tahun
1989 sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan interdependensi ekonomi negara-negara
Asia-Pasifik dan lahirnya blok perdangangan lain di bagian-bagian lain dunia; ketakutan akan
Jepang mendominasi kegiatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, dan untuk mendirikan pasar

baru untuk produk agrikultural dan bahan mentah di luar Eropa.

Tujuan APEC adalah Membentuk kerja sama perdagangan , investasi , pariwisata dan
peningkatan SDM yang saling menguntungkan APEC ingin membentuk perdagangan bebas

dikawasan asia pasifik

Peran Serta Indonesia dalam APEC :

• Pada tahun 1989 Indonesia membantu terbentuknya APEC. Indonesia ikut menikmati
hasil nyata dari forum kerja sama ekonomi tersebut. Negara anggota APEC merupakan mitra

dagang utama bagi Indonesia.

• Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin APEC pada tanggal 5 November

1994, di Bogor.

• Pada 2011,aktivitas perdagangan Indonesia-APEC mencapai 76% dari total


perdagangan Indonesia-dunia. Terlebih masuknya sejumlah negara Amerika Latin seperti
Meksiko,Cile, dan Peru memberikan alternatif ekspor produk nasional di tengah pelemahan

ekonomi sejumlah negara yang menjadi pasar tradisional Indonesia.

NAFTA (North American Free Trade Agreement)

Perjanjian Perdagangan Amerika Utara (NAFTA) adalah sebuah kesepakatan yang


ditandatangani oleh Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat, menciptakan sebuah blok
perdagangan trilateral di Amerika Utara. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada tanggal 1
Januari 1994. Ini menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Kanada-Amerika Serikat

antara A.S. dan Kanada.

NAFTA memiliki dua suplemen: Perjanjian Amerika Utara untuk Kerjasama Lingkungan

(NAAEC) dan Perjanjian Kerjasama Ketenagakerjaan Amerika Utara (NAALC).


Sebagian besar analisis ekonomi menunjukkan bahwa NAFTA telah bermanfaat bagi
ekonomi Amerika Utara dan warga negara rata-rata, namun melukai sebagian kecil pekerja
di industri yang terpapar dengan persaingan dagang. Para ekonom berpendapat bahwa
menarik diri dari NAFTA atau menegosiasi ulang NAFTA dengan cara yang membangun
kembali hambatan perdagangan akan berdampak negatif terhadap ekonomi A.S. dan biaya
pekerjaan.

Tujuan kerjasama regional NAFTA sendiri adalah sebagai berikut:

• Mengatur impor dan produksi sesama anggota.

• Meningkatkan kegiatan ekonomi di antara negara anggota.

• Menetapkan standar produk atas barang-barang yang diperdagangkan.

• Melindungi konsumen dengan mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan, dan


keserasian lingkungan hidup.

EFTA (European Free Trade Association)

Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (bahasa Inggris: European Free Trade Association, sering
disingkat EFTA) didirikan tanggal 3 Mei 1960 sebagai sebuah blok dagang-alternatif untuk
negara Eropa yang tidak mampu, atau memilih tidak untuk bergabung dengan Komunitas

Ekonomi Eropa (EEC) (sekarang Uni Eropa (EU)).

EFTA Convention ditandatangani tanggal 4 Januari 1960 di Stockholm oleh tujuh negara.
Tiga dari negara EFTA adalah bagian dari Pasar Internal Uni Eropa melalui Perjanjian pada
Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), yang berlaku tahun 1994; yang keempat, Swiss, memutuskan
untuk melakukan perjanjian bilateral dengan UE. Selain itu, negara EFTA telah melakukan

perjanjian perdagangan bebas dengan sejumlah negara lain.

Sebuah pembangunan penting adalah tahap yang dilakukan Swiss tahun 1999 yaitu
sekumpulan perjanjian bilateral dengan Uni Eropa yang mencakup wilayah luas, termasuk
pergerakan orang, angkutan dan penghalang teknis perdagangan. Pembangunan ini
mendorong negara EFTA untuk memperbarui Konvensinya untuk menjamin bahwa hal ini
akan terus memberikan gambaran sukses ekspansi dan liberalisasi dagang di antara mereka

dan seluruh dunia.

Pada tahun 2002 wilayah utama Konvensi ini telah diperbarui termasuk: Pengakuan
kesesuaian penilaian; Hak properti intelektual; Pergerakan orang, keamanan sosial
danpengakuan diploma; Investasi dan jasa; Angkutan darat dan udara; Pengadaan publik;

Pertanian.

Uni Eropa (European Union)

Uni Eropa (disingkat UE) adalah organisasi antarpemerintahan dan supranasional, yang
beranggotakan negara-negara Eropa. Uni eropa adalah salah satu contoh kerja sama
regional antar negara di eropa yang sejak 1 Juli 2013 telah memiliki 28 negara anggota.
Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal
dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun, banyak aspek dari UE timbul sebelum

tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya, kembali ke tahun 1950-an.

Organisasi internasional ini bekerja melalui gabungan sistem supranasional dan


antarpemerintahan. Di beberapa bidang, keputusan-keputusan ditetapkan melalui
musyawarah dan mufakat di antara negara-negara anggota, dan di bidang-bidang lainnya
lembaga-lembaga organ yang bersifat supranasional menjalankan tanggung jawabnya tanpa
perlu persetujuan anggota-anggotanya. Lembaga organ penting di dalam UE adalah Komisi
Eropa, Dewan Uni Eropa, Dewan Eropa, Mahkamah Eropa, dan Bank Sentral Eropa. Di
samping itu, terdapat pula Parlemen Eropa yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh

warga negara anggota.

Uni Eropa memiliki 28 negara anggota, yaitu Belanda, Belgia, Italia, Jerman, Luksembug,
Perancis, Britania Raya, Denmark, Irlandia, Yunani, Portugal, Spanyol, Austria, Finlandia,
Swedia, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Malta, Polandia, Siprus, Slovenia,

Slowakia, Bulgaria, dan Rumania, Kroasia.


Beberapa tujuan uni eropa adalah sebagai berikut :

• Pemersatu bagi negara-negara benua Eropa

• Memastikan keselamatan hidup warganya

• Menjaga perdamaian, kesejahteraan dan stabilitas bagi warga negara anggota

• Menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan sosial

• Menghadapi tantangan globalisasi dan menjaga keberagaman masyarakat Eropa

• Menjaga nilai-nilai masyarakat Eropa semacam pembangunan terpadu, kepedulian

lingkungan, HAM, dan masyarakat sosial ekonomi.

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau dalam bahasa Inggris berarti ASEAN Economic
Community adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan
bebas antarnegara-negara ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN telah menyepakati

perjanjian ini. MEA dirancang untuk mewujudkan Wawasan ASEAN 2020.

Tujuan MEA :

• Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;

• Pengakuan kualifikasi profesional;

• Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;

• Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;

• Meningkatkan infrastruktur

• Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;

• Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;

• Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun


ADB (Asian Development Bank)

Asian Development Bank (ADB) adalah bank pembangunan regional yang didirikan pada
tanggal 19 Desember 1966, yang berkantor pusat di Ortigas Center yang berlokasi di
Mandaluyong, Metro Manila, Filipina. Perusahaan juga mengelola 31 kantor lapangan di
seluruh dunia untuk mempromosikan pembangunan sosial dan ekonomi di Asia. Bank
tersebut mengakui anggota Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
Asia dan Pasifik (UNESCAP, sebelumnya adalah Komisi Ekonomi untuk Asia dan Timur Jauh
atau ECAFE) dan negara-negara maju non-regional. Dari 31 anggota pada saat ini, ADB

sekarang memiliki 67 anggota, dimana 48 berasal dari Asia dan Pasifik dan 19 di luar.

ADB dimodelkan secara seksama di Bank Dunia, dan memiliki sistem voting berbobot serupa
di mana suara didistribusikan sebanding dengan langganan modal anggota. ADB
mengeluarkan laporan tahunan yang meringkas operasi, anggaran dan materi lainnya untuk
ditinjau oleh publik. Program Beasiswa ADB-Jepang (ADB-JSP) mendaftarkan sekitar 300
siswa setiap tahun di institusi akademik yang berada di 10 negara di wilayah ini. Setelah
menyelesaikan program studi mereka, para ilmuwan diharapkan berkontribusi pada
pembangunan ekonomi dan sosial negara asal mereka. ADB adalah seorang Observer

Perserikatan Bangsa-Bangsa yang resmi.

ECC (European Economic Community)

European Economic Community (EEC) atau masyarakat ekonomi eropa adalah organisasi
regional yang bertujuan untuk mewujudkan integrasi ekonomi antar negara anggotanya.
ECC diciptakan oleh Perjanjian Roma tahun 1957. Setelah pembentukan Uni Eropa (UE) pada
tahun 1993, EEC didirikan dan diganti namanya menjadi Komunitas Eropa (EC). Pada tahun
2009, institusi EC diserap ke dalam kerangka kerja EU yang lebih luas dan masyarakat tidak

lagi ada.

Tujuan awal Komunitas adalah untuk mewujudkan integrasi ekonomi, termasuk pasar umum
dan serikat bea cukai, di antara enam anggota pendiri: Belgia, Prancis, Italia, Luksemburg,
Belanda dan Jerman Barat. Ini memperoleh seperangkat institusi bersama Komunitas
Batubara dan Baja Eropa (ECSC) dan Komunitas Energi Atom Eropa (EURATOM) sebagai
salah satu Komunitas Eropa berdasarkan Perjanjian Penggabungan 1965 (Treaty of Brussels).
Pada tahun 1993, sebuah pasar tunggal yang lengkap dicapai, dikenal sebagai pasar internal,
yang memungkinkan pergerakan barang, modal, layanan, dan orang-orang dalam EEC
secara gratis. Pada tahun 1994, pasar internal diformalkan oleh kesepakatan EEA. Perjanjian
ini juga memperluas pasar internal untuk memasukkan sebagian besar negara anggota
Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, yang membentuk Wilayah Ekonomi Eropa yang

mencakup 15 negara.

OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)

OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries; bahasa Indonesia:
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah organisasi yang bertujuan
menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi
dengan perusahaan-perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad,
Irak. Saat itu anggotanya hanya lima negara. Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di
Wina, Austria.Tujuan OPEC Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan

pengekspor minyak antara lain :

• Memberikan perlindungan harga minyak di pasar dunia.

• Menghindarkan persaingan di antara negara anggota OPEC.

• Menyediakan kebutuhan minyak dunia.

• Menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor minyak.

OKI (Organisasi Kerjasama Islam)

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah negara Islam
mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25 September 1969, dan
menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan
pada Piagam PBB dan hak asasi manusia. Pembentukan OKI semula didorong oleh
keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam,
khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21
Agustus 1969. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam
di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota, mendukung
perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam dan
membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. OKI
saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan

Asia dan Afrika.

Sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan pada
masalah politik, terutama masalah Palestina, dalam perkembangannya OKI menjelma
sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerja sama di berbagai bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar negara-negara muslim di

seluruh dunia.

Untuk menjawab berbagai tantangan yang mengemuka, negara-negara anggota OKI


memandang revitalisasi OKI sebagai permasalahan yang mendesak. Semangat dan
dukungan terhadap perlunya revitalisasi OKI dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa struktur
dan kinerja organisasi OKI dinilai belum efisien dan efektif. Dalam kaitan ini, telah diadakan
rangkaian pertemuan yang berhasil mengkaji dan melakukan finalisasi TOR restrukturisasi

OKI yang disiapkan oleh Malaysia.

Gerakan Non Blok

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah


suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak
menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan
dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk
menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara
nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-
kolonialisme, apartheid, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi,
interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[2] Mereka
merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-
negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok
termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri
Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Anggota-anggota penting di
antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika
Selatan, Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Meskipun
organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta
Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan
dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya
tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa
Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk
melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan
terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan
Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni
Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung
invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin
melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.

Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung Tahun 1955


Indonesia adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Sebagai masyarakat internasional,
Indonesia mempunyai dan melaksanakan politik luar negeri. Politik luar negeri adalah arah
kebijakan suatu negara untuk mengatur hubungannya dengan negara lain. Politik luar negeri
merupakan bagian dari strategi politik nasional suatu negara yang berbeda dengan politik
luar negeri negara lain. Tiap negara mempunyai kebijakan politik yang berbeda, karena
politik luar negeri suatu negara tergantung pada tujuan nasional negara yang akan dicapai.
Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas, artinya negara Indonesia tidak
memihak salah satu blok kekuatan yang ada di dunia. Aktif artinya Indonesia tidak tinggal
diam dalam masalah internasional. Negara Indonesia selalu aktif dalam menciptakan
perdamaian dunia serta aktif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan
internasional. Indonesia banyak berperan aktif dalam forum internasional yaitu melalui
organisasi dan kegiatan-kegiatan internasional. Salah satu bentuk peran serta Indonesia
dalam kehidupan bernegara adalah dengan menjalin kerja sama dengan negara lain yaitu
dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Namun sebelum Konferensi Asia Afrika
dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan konferensi pendahuluan sebagai persiapan.
Konferensi pendahuluan tersebut yaitu Konferensi Kolombo (Konferensi Pancanegara I) yang
diselenggarakan di Kolombo, ibu kota negara Sri Lanka pada tanggal 28 April–2 Mei 1954.
Konferensi dihadiri oleh lima orang perdana menteri dari negara sebagai berikut.
1. Perdana Menteri Indonesia : Ali Sastroamijoyo
2. Perdana Menteri Pakistan : Muhammad Ali Jinnah
3. Perdana Menteri Sri Lanka : Sir John Kotelawala
4. Perdana Menteri Burma (Myanmar) : U Nu
5. Perdana Menteri India : Jawaharlal Nehru

Konferensi Kolombo membahas masalah Vietnam, sebagai persiapan untuk menghadapi


Konferensi di Jenewa. Setelah Konferensi Kolombo kemudian dilanjutkan dengan
diadakannya Konfererensi New Delhi (25 September 1954) dan diikuti Konferensi Bogor
(Konferensi Pancanegara II) yang diselenggarakan di Bogor pada tanggal 22–29 Desember
1954. Konferensi tersebut dihadiri oleh perdana menteri negara-negara peserta Konferensi
Kolombo. Konferensi Bogor memutuskan hal-hal sebagai berikut.
• Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan di Bandung pada bulan 18-24 April 1955.
• Penetapan tujuan KAA dan menetapkan negara-negara yang akan diundang sebagai
peserta Konferensi Asia Afrika.
• Hal-hal yang akan dibicarakan dalam Konferensi Asia Afrika.
• Pemberian dukungan terhadap tuntutan Indonesia mengenai Irian Barat.

Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika


Konferensi Asia Afrika pertama kali diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18–24 April
1955. Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh wakil-wakil dari 29 negara dari Benua Asia dan
afrika yang terdiri atas 5 negara pengundang dan 24 negara yang diundang.

Berikut ini negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika beserta perwakilannya.

No Nama Negara Nama Peserta

1 Indonesia Ali Sastroamijoyo

2 Pakistan Muhammad Ali Jinnah

3 Sri Lanka Sir John Kotelawala

4 Myanmar U Nu

5 India Sri Pandit Jawaharlal Nehru

6 Afganistan Sardar Muhammad Naim

7 Arab Saudi Amir Faisal Ibnu Abdul Azis

8 Tiongkok Zhou En Lai

9 Iran Djalal Abdoh

10 Irak Moh. Fadhil Jamali

11 Jepang Tatsunoke Takasaki


12 Kamboja Norodom Sihanouk

13 Laos Katay Sasority

14 Libanon Sami El Solh

15 Nepal Savag Jung Tapa

16 Filipina Carlos P. Romulo

17 Suriah Khaled El Azham

18 Thailand Wan Wathayako

19 Turki Fatin Rustu Zordu

20 Vietnam Utara Pham Van Dong

21 Vietnam Selatan Nguyen Van Thoi

22 Yaman Emir Seif Al Islam

23 Yordania Sayyid Walid Saleh

24 Ethiopia Yilma Deressa

25 Ghana Kojo Botsia

26 Liberia Momolu Dukuly

27 Libya Mahmud Muntaser

28 Mesir Gamal Abdul Nasser

29 Sudan Sayed Ismail Azhary

Negara yang diundang, tetapi tidak hadir pada Konferensi Asia Afrika adalah
Rhodesia/Federasi Afrika Tengah. Hal ini disebabkan Federasi Afrika Tengah masih dilanda
pertikaian karena dikuasai oleh orang-orang Inggris. Semua persidangan Konferensi Asia
Afrika diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung.
Latar belakang dan dasar pertimbangan diadakan KAA adalah sebagai berikut.
• Kenangan kejayaan masa lampau dari beberapa negara di kawasan Asia-Afrika.
• Perasaan senasib sepenanggungan karena sama-sama merasakan masa penjajahan dan
penindasan bangsa Barat, kecuali Thailand.
• Meningkatnya kesadaran berbangsa yang dimotori oleh golongan elite nasional/terpelajar
dan intelektual.
• Adanya Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur.
• Memiliki pokok-pokok yang kuat dalam hal bangsa, agama, dan budaya.
• Secara geografis letaknya berdekatan dan saling melengkapi satu sama lain.

Tujuan diadakannya Konferensi Asia Afrika, antara lain:


• Memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang sosial, ekonomi,
dan kebudayaan;
• Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme;
• Memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan
perdamaian dunia dan kerja sama internasional.
• Bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya.

Konferensi Asia Afrika membicarakan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan


negara-negara Asia Afrika. Konferensi tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting
sebagai berikut.
1. Memajukan kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan
kebudayaan.
2. Menuntut kemerdekaan bagi Aljazair, Tunisia, dan Maroko dari penjajahan Perancis.
3. Menuntut pengembalian Irian Barat kepada Indonesia dan tuntutan Yaman atas Aden.
4. Menentang diskriminasi ras dan kolonialisme dalam segala bentuk.
5. Ikut aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian dunia.
Pada akhir konferensi dihasilkan beberapa dokumen, yaitu Basic Paper on Racial
Discrimination dan Basic Paper on Radio Activity. Keduanya dianggap sebagai bagian dari
keputusan konferensi yang dikenal dengan nama Dasasila Bandung. Dalam Dasasila
Bandung dimasukkan prinsip-prinsip Piagam PBB serta prinsip-prinsip Jawaharlal Nehru.
Isi Dasasila Bandung adalah sebagai berikut:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di
dalam Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar ataupun
kecil.
4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam soal-soal dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian
ataupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi
kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, dan tidak melakukan campur
tangan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan
terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan,
persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai,
menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Indonesia merupakan negara yang ingin bangsanya hidup setara, maju di berbagai bidang
dan tidak ingin tertindas oleh negara barat serta mengutamakan kerja sama. Hal inilah yang
kemudian diterapkan dalam peran Indonesia melalui Konferensi Asia Afrika. Indonesia sendiri
memiliki peran penting dalam pelaksanaan Konferensi Asia Afrika. Indonesia menjadi salah
satu pelopor dan pemrakarsa Konferensi Asia Afrika. Beberapa tokoh yang terlibat dalam
pelaksanaan Konferensi Asia Afrika sebagai berikut.
1. Pemrakarsa/ketua : Ali Sastroamijoyo
2. Tuan Rumah/Pembuka KAA : Ir. Soekarno
3. Sekretaris KAA : Roeslan Abdul Gani
4. Komite Ekonomi : Ir. Roeseno
5. Komite Kebudayaan : Muh. Yamin, S.H.

Misi Garuda PBB


Dalam rangka ikut mewujudkan perdamaian dunia, maka Indonesia memainkan sejumlah
peran dalam percaturan internasional. Peran yang cukup menonjol yang dimainkan oleh
Indonesia adalah dalam rangka membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian dan
keamanan internasional. Dalam hal ini Indonesia sudah cukup banyak pengirimkan
Kontingen Garuda (KONGA) ke luar negeri. Sampai tahun 2014 Indonesia telah mengirimkan
kontingen Garudanya sampai dengan kontingen Garuda yang ke duapuluh tiga (XXIII).

Pengiriman Misi Garuda yang pertama kali dilakukan pada bulan Januari 1957. Pengiriman
Misi Garuda dilatarbelakangi adanya konflik di Timur Tengah terkait masalah nasionalisasi
Terusan Suez yang dilakukan oleh Presiden Mesir Ghamal Abdul Nasser pada 26 Juli 1956.
Sebagai akibatnya, pertikaian menjadi meluas dan melibatkan negara-negara di luar
kawasan tersebut yang berkepentingan dalam masalah Suez. Pada bulan Oktober 1956,
Inggris, Perancis dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir. Situasi ini
mengancam perdamaian dunia sehingga Dewan Keamanan PBB turun tangan dan
mendesak pihak-pihak yang bersengketa untuk berunding.

Dalam Sidang Umum PBB Menteri Luar Kanada Lester B.Perason mengusulkan agar dibentuk
suatu pasukan PBB untuk memelihara perdamaian di Timur Tengah. Usul ini disetujui Sidang
dan pada tanggal 5 November 1956 Sekjen PBB membentuk sebuah komando PBB dengan
nama United Nations Emergency Forces(UNEF). Pada tanggal 8 November Indonesia
menyatakan kesediannya untuk turut serta menyumbangkan pasukan dalam UNEF.Sebagai
pelaksanaanya, pada 28 Desember 1956, dibentuk sebuah pasukan yang berkuatan satu
detasemen (550 orang) yang terdiri dari kesatuan-kesatuan Teritorium IV/Diponegoro dan
Teritorium V/Brawijaya. Kontingen Indonesia untuk UNEF yang diberinama Pasukan Garuda
ini diberangkatkan ke Timur Tengah pada bulan Januari 1957.

Untuk kedua kalinya Indonesia mengirimkan kontingen untuk diperbantukan kepada United
Nations Operations for the Congo(UNOC) sebanyak satu batalyon. Pengiriman pasukan ini
terkait munculnya konflik di Kongo
(Zaire sekarang). Konflik ini muncul berhubungan dengan kemerdekaan Zaire pada bulan
Juni 1960 dari Belgia yang justru memicu pecahnya perang saudara. Untuk mencegah
pertumpahan darah yang lebih banyak, maka PBB membentuk Pasukan Perdamaian untuk
Kongo, UNOC. Pasukan kali ini di sebut “Garuda II” yang terdiri atas Batalyon 330/Siliwangi,
Detasemen Polisi Militer, dan Peleton KKO Angkatan Laut. Pasukan Garuda II berangkat dari
Jakarta tanggal 10 September 1960 dan menyelesaikan tugasnya pada bulan Mei 1961. Tugas
pasukan Garuda II di Kongo kemudian digantikan oleh pasukan Garuda III yang bertugas
dari bulan Desember 1962 sampai bulan Agustus 1964.

Peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia terus berlanjut, ketika meletus
perang saudara antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Indonesia kembali diberikan
kepercayaan oleh PBB untuk mengirim pasukannya sebagai pasukan pemelihara perdamaian
PBB. Untuk menjaga stabilitas politik di kawasan Indocina yang terus bergolak akibat perang
saudara tersebut, PBB membentuk International Commission of Control and Supervission
(ICCS) sebagai hasil dari persetujuan internasional di Paris pada tahun 1973. Komisi ini terdiri
atas empat negara, yaitu Hongaria, Indonesia, Kanada dan Polandia. Tugas ICCS adalah
mengawasi pelanggaran yang dilakukan kedua belah pihak yang bertikai.

Pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim ke Vietnam disebut sebagai Pasukan Garuda IV
yang berkekuatan 290 pasukan, bertugas di Vietnam dari bulan Januari 1973, untuk
kemudian diganti dengan Pasukan Garuda V, dan kemudian pasukan Garuda VII. Pada tahun
1975 Pasukan Garuda VII ditarik dari Vietnam karena seluruh Vietnam jatuh ketangan
Vietcong (Vietnam Utara yang komunis).

Pada tahun 1973, ketika pecah perang Arab-Israel ke 4, UNEF diaktifkan lagi dengan kurang
lebih 7000 anggota yang terdiri atas kesatuan-kesatuan Australia, Finlandia, Swedia, Irlandia,
Peru, Panam, Senegal, Ghana dan Indonesia. Kontingen Indonesia semula berfungsi sebagai
pasukan pengamanan dalam perundingan antara Mesir dan Israel. Tugas pasukan Garuda VI
berakhir 23 September 1974 untuk digantikan dengan Pasukan Garuda VIII yang bertugas
hingga tanggal 17 Februari 1975.

Sejak tahun 1975 hingga kini dapat dicatat peran Indonesia dalam memelihara perdamaian
dunia semakin berperan aktif, ditandai dengan didirikannya Indonesian Peace Security
Centre(IPSC/Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia) pada tahun 2012, yang didalamnya
terdapat unit yang mengelola kesiapan pasukan yang akan dikirim untuk menjaga
perdamaian dunia (Standby Force).

Bab III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang ingin bangsanya hidup setara, maju di berbagai
bidang dan tidak ingin tertindas oleh negara barat serta mengutamakan kerja sama.
Hal inilah yang kemudian diterapkan Indonesia melalui organisasi-organisasi yang

diikutinya.

B. Saran

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota dari berbagai organisasi
dunia yang telah dipaparkan pada makalah ini. Untuk itu, kita harus membantu
mewujudkan cita-cita atau tujuan dari organisasi-organisasi itu sendiri. Karena

bagaimanapun, tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.

Selain itu, sebagai negara anggota yang terbesar, kita harus lebih

menunjukan patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

 http://tssekolah.blogspot.co.id/2016/08/makalah-asean.html
 https://dingyelk.blogspot.co.id/2017/03/makalah-sejarah-organisasi-global-dan.html
 Buku Cetak Sejarah Indonesia kelas 12 kurikulum 2013
 https://readyygo.blogspot.com/2016/10/peran-indonesia-dalam-upaya-
menciptakan.html
 http://www.juraganles.com/2016/12/konferensi-asia-afrika-kaa-bandung-tahun-
1955.html
 https://www.daftarinformasi.com/contoh-kerjasama-regional/

Anda mungkin juga menyukai