ABORTUS
A.Definisi
Gugur kandungan atau aborsi(bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan
sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Abortus
adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan
(Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri.
Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa gestasi
belum mencapai usia 22 minggu dan beratnya kurang dari 500gr
B.Patofisiologi
fisiologi organ terganggu abortus
penyakit ibu / bapak panggul semopit
Ab.imines Ab.medialis
Ab.Insipiens Ab.kriminalis
Ab.inkompletus
Ab.komplitus
Missed abortion
Penurunan syaraf
vegetatif
D. Etiologi
Penyebab – penyebab terjadinya abosrtus spontanea adalah :
1. Usia di bawah 20 tahun, ibu yang terlalu muda sering kali secara fisik maupun
emosional belum matang. selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih
muda masih tergantung pada orang lain. Keguguran sebagian dilakukan dengan
sengaja untuk menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki
2. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat
menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan
3. pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang
melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan
mengalami peningkatan resiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III,
termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
4. Paritas ibu Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan
perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah. Paritas
2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1
dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi.
Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik,
sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga
berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan
E. Pemeriksaan pennjang
Tes kehamilan dengan hasil positif bila janin masih hidup ,bahkan 2-3 minggu
setelah abortus
Pemeriksaan dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
Pemerikssan kadar fibrinogen darah pada missed abortion
F.pengkajian
Pengkajian
Biodata: Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- ,
lamanya perkawinan dan alamat
Keluhan utama: Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan
pervaginam berulang
Riwayat Kesehatan:
o Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit
atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
o Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan:
Riwayat pembedahan: Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien,
jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.
Riwayat penyakit yang pernah dialami: Kaji adanya penyakit yang pernah dialami
oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit
endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya.
Riwayat kesehatan keluarga: Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari
genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit
menular yang terdapat dalam keluarga.
Riwayat kesehatan reproduksi: Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya,
banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan
menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya
Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas: Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai
dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya
Riwayat seksual: Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang
digunakan serta keluahn yang menyertainya.
Riwayat pemakaian obat: Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat
digitalis dan jenis obat lainnya.
l.Pola aktivitas sehari-hari: Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB
dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.
Pemeriksaan fisik, (Johnson & Taylor, 2005 : 39) meliputi :
a.Inspeksi:
Mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap
drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan
seterusnya
b. Palpasi :
Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban
dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi
janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor.
Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang
abnormall
c. Perkusi:
Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan
ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi.
Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan
pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut
atau tidak
d. Auskultasi:
mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi
jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin
G. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan,penurunana sirkulasi
2. kekurangan volume cairan b/d perdarahan.
3. Nyeri akut b/d kerusakan jaringan intra uteri
4. Resiko infeksi b/d kondisi vulva lembab
5. Ansietas b/d kuangnya pengetahuan
6. Resiko syok b/d perdarahaan pervaginaan
7. Konstipasi
H. Rencana Keperawatan
1. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan,penurunana sirkulasi
NOC
Energy conservation
Aktifitas toleransi
Self care ADL
Kriteria hasil:
1. mampu melakukan aktifitas sehari hari secara mandiri
2. tanda tanda vital normal
3. level kelemahan
4. sirkulasi status baik
5. status kardiopulmonari adekuat
6. mampu berpindah
7. berpartisipasi dalam aktifitas fisik
8. emergensi psikomotor
NIC
Actifity terapy
1. kolaborasi dengan tenaga
2. bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan
3. bantu utnuk mendapatkan alat bantu aktifitas seperti kursi roda, krek.
4. Monitor respon fisik ,emosi,social, dan spiritual.
5. Bantu utnuk mengidentifikasi aktifitas yang disukai
7. konstipasi
NOC ;
Bowel elimination
Hydration
Criteria hasil :
1. Mempertahankan bentuk feses lunak setiap 1-3 hari
2. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
3. Mengidentifikasi indicator untuk mencegah konstipasi
4. Feses lunak dan berbentuk.
NIC :
Constipation / Impation management
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Monitor bising usus
3. Monitor fese ,frekuensi,konsistensi dan folume
4. Monitor tanda dan gejala rupture
5. Dukung intake cairan
6. Kolaborasi pemberian laktasif
7. Identifikasi factor penyebab dan konstribusi penyebab konstipasi
8. Anjurka pasien untuk diet tinggi serat
9. Timbang pasien secara teratur
10. Pantau tanda dan gejala inpaksi
11. Jelaskan etiologi dan rasional tindakan terhadap pasien
12. Evaluasi profil obat untuk efek samping gastrointestinal.
LAPORAN PENDAHULUAN
ABORTUS
Oleh :
NAMA : MARDIANA, S.Kep
NIM : N201801169