Anda di halaman 1dari 21

BAB 4

DEMODULATOR AM
BAB 4 Demodulator AM

4-1: Tujuan Kurikulum

1. Untuk memahami teori amplitudo.

2. Untuk merancang dan mengimplementasikan amplitudo deteksi dioda


demodulator.

3. Untuk merancang dan mengimplementasikan amplitudo deteksi produk


demodulator.

4. Untuk memahami pengukuran dan penyesuaian AM demodulator.

4-2: Teori Kurikulum


Dari Bab 3, kita tahu bahwa sinyal modulasi amplitudo menggunakan
amplitudo sinyal audio untuk memodulasi sinyal pembawa frekuensi tinggi. Oleh
karena itu, ketika kita menerima sinyal modulasi amplitudo, kita perlu
mengembalikan sinyal audio. Gambar 4-1 adalah diagram teori modulasi
amplitudo. Biasanya detektor dapat diklasifikasikan sebagai detektor sinkron dan
detektor asinkron. Kami akan membahas dua jenis detektor ini dalam bab ini.

4-1 Detektor Dioda untuk Demodulasi Amplitudo

Karena sinyal modulasi amplitudo menggunakan sinyal audio untuk


memodulasi sinyal pembawa, yang berarti variasi amplitudo sinyal pembawa
diikuti oleh perubahan amplitudo sinyal audio. maka tujuan dari demodulator
amplitudo adalah untuk mengambil variasi deteksi selubung dari sinyal AM
termodulasi. Gambar 4-2 adalah diagram blok diet detektor. Sirkuit ini adalah
detektor asinkron yang tipikal. Ini memperbaiki sinyal AM termodulasi dan
memperoleh sinyal setengah gelombang positif. Setelah itu sinyal akan melewati
filter low-pass dan mendapatkan deteksi amplop. Kemudian singkirkan sinyal DC,
sinyal audio akan dipulihkan. Jika sinyal input detektor dioda adalah sinyal AM

4-1
BAB 4 Demodulator AM

yang dimodulasi berlebihan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4-2, maka
kami tidak dapat memulihkan sinyal terdistorsi ke sinyal audio oleh detektor
dioda. Sedangkan untuk sinyal AM yang dimodulasi berlebihan, kita perlu
menggunakan detektor produk untuk mendemodulasi sinyal semacam ini, yang
akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Sinyal Modulasi AM Sinyal Audio


Gambar 4-1 Diagram teori demodulator amplitudo

Gambar 4-2 Diagram blok detektor dioda

Gambar 4-3 diagram rangkaian detektor dioda

4-2
BAB 4 Demodulator AM

Gambar 4-3 adalah diagram rangkaian detektor dioda, di mana resistor R1 ,


R2 , R3 , R4 , U1 dan U2 membentuk dua kelompok penguat
inverting ton menguatkan sinyal input, laju penguatan adalah 10 kali dari sinyal
asli; Dioda D1 adalah dioda penyearah yang dapat membuat sinyal modulasi
amplitudo menjadi sinyal setengah gelombang positif; Kapasitor C1 , C2 ,
dan resistor R5 , R6 terdiri dari filter low-pass untuk menghilangkan sinyal
deteksi selubung dari sinyal audio yang mencakup level DC; akhirnya tujuan
C3 adalah untuk memblokir level DC dan kita dapat memperoleh sinyal audio
murni pada port output.

4-2 Detektor produk untuk demodulasi amplitudo

Demodulator AM dapat diimplementasikan dengan menggunakan modulator


seimbang. Kami menyebut jenis modulator ini sebagai detektor atau produk
sinkron. Dalam Gambar 4-4. Kami melihat bahwa desain detektor produk adalah
melipatgandakan sinyal AM termodulasi oleh sinyal pembawa tersinkronisasi
dalam modulator AM. Biarkan XAM (t) menjadi sinyal AM termodulasi, xc (t)
menjadi sinyal pembawa, yaitu:

Ketika dua sinyal ini dimasukkan ke dua port berbeda dari modulator seimbang,
maka sinyal output dari modulator seimbang adalah sebagai berikut:

4-3
BAB 4 Demodulator AM

Di mana k merupakan gain dari modulator seimbang, dalam persamaan (4-3),


suku pertama adalah sinyal DC, suku kedua adalah sinyal audio dan suku ketiga
adalah harmonik kedua dari sinyal AM termodulasi. Jika kita dapat mengambil
term kedua dari xout(t) dengan menggunakan filter low-pass seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4-4, maka kita dapat memperoleh sinyal AM atau sinyal
audio yang didemodulasi secara tepat.

Gambar 4-4 Block diagram detector produk

Gambar 4-5 adalah diagram rangkaian detektor produk. resistor variabel VR1
mengontrol besarnya input sinyal pembawa; resistor variabel VR2 mengontrol
besarnya input sinyal AM termodulasi; maka sinyal output MC1496 terletak di pin
12. C7, C9, dan R8 terdiri dari filter low-pass yang dapat menghapus istilah
persamaan ketiga yang tidak diinginkan (4-3), yaitu. harmonik kedua dari sinyal
termodulasi amplitudo. Sinyal DC. yang merupakan istilah pertama dari
persamaan (4-3), dapat diblokir oleh C10. Oleh karena itu sinyal yang kami
dapatkan di port keluaran adalah:

4-4
BAB 4 Demodulator AM

Persamaan (4-4) mewakili sinyal audio atau dengan kata lain sinyal AM
termodulasi asli dapat dikeluarkan melalui detektor produk. Kedua jenis detektor
ini memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Adapun detektor dioda, yang
merupakan detektor asyinchronous, rangkaiannya sederhana tetapi kinerjanya
tidak sebagus detektor produk. Namun untuk detektor produk, yang merupakan
detektor sinkron, ia memiliki kinerja yang baik tetapi rangkaian lebih rumit
daripada detektor dioda. Lebih jauh lagi, itu juga memerlukan sinkronisasi untuk
sinyal pembawa dan sinyal termodulasi amplitudo (frekuensi dan fase yang sama),
jika tidak maka akan mempengaruhi kualitas sinyal keluaran.

Gambar 4-5 diagram rangkaian detektor produk


4-3: Bahan Percobaan

Percobaan 1: Detektor dioda

4-5
BAB 4 Demodulator AM

1. Lihat diagram sirkuit pada gambar 3-7 Gambar 0 ACS3-2 pada modul ACT-
17300-02. Biarkan JI menjadi korsleting dan J2 menjadi sirkuit terbuka untuk
menghasilkan sinyal AM termodulasi sebagai sumber sinyal dalam percobaan
ini

2. Pada port input sinyal audio (Audio I/P), masukkan amplitudo 600 mV,
frekuensi gelombang sinus 3 kHz; port input sinyal pembawa (Carrier I/P),
input amplitudo 300 mV, frekuensi gelombang sinus 300 kHz.

3. Sesuaikan VR 1 sehingga indeks modulasi dari sinyal AM adalah


maksimum. Sesuaikan VR2 sehingga sinyal pada AM O/PI adalah 250
mVp-p.

4. Hubungkan sinyal output dari modulator AM (AM O/PI) ke port input (AM
I/P) dari detektor dioda pada gambar 4-3 atau gambar ACS4-1 pada modul
ACT-17300-02.

5. Dengan menggunakan osiloskop dan beralih ke saluran DC, amati bentuk


gelombang sinyal amplifikasi tahap pertama (TP1) dan tahap kedua (TP2).
Kemudian catat hasil yang diukur pada tabel 4-1.

6. Dengan menggunakan Oscilloscope, terobsesi pada bentuk gelombang sinyal


keluaran dari rectifier (TP3). Kemudian catat hasil yang diukur pada tabel 4-
1.

7. Dengan menggunakan osiloskop, amati bentuk gelombang sinyal output dari


low-pass filter (TP4) dan port output AM yang didemodulasi (Audio O/P).
Kemudian catat hasil yang diukur pada tabel 4-1.
8. Menurut sinyal input pada tabel 4-1, ulangi langkah 4 hingga langkah 7 dan
catat hasil yang diukur pada tabel 4-2.

4-6
BAB 4 Demodulator AM

9. Menurut sinyal input pada tabel 4-2, ulangi langkah 3 hingga langkah 7 dan
catat hasil yang diukur pada tabel 4-2.

Percobaan 2: Detektor produk


Percobaan 2-1: Amati variasi demodulator AM dengan mengubah amplitudo
dan frekuensi sinyal audio

1. Lihat diagram sirkuit pada gambar 3-7 atau gambar ACS3-2 pada modul
ACT-17300-02. Biarkan J1 menjadi hubung singkat dan J2 menjadi sirkuit
terbuka untuk menghasilkan sinyal AM termodulasi sebagai sumber sinyal
dalam percobaan ini.

2. Pada port input sinyal audio (Audio I/P), masukkan amplitudo 600 mV,
frekuensi gelombang sinus 3 kHz; pada port input sinyal pembawa (Carrier
I/P), input amplitudo 300 mV, frekuensi gelombang sinus 500 kHz.

3. Sesuaikan VR1 sehingga indeks modulasi sinyal AM adalah 50%.

4. Hubungkan sinyal output dari modulator AM (AM O/P1) ke port input (AM
I/P) dari detektor produk pada gambar 4-5 atau gambar ACS4-2 pada modul
ACT-17300-02. Pada saat yang sama, hubungkan juga port input sinyal
pembawa (Carrier I/P) detektor produk dengan sinyal pembawa yang sama
dalam modulator AM.

5. Dengan menggunakan osiloskop, amati bentuk gelombang sinyal output dari


detektor produk (Audio O/P). Sesuaikan VR 1 dan VR2 sehingga sinyal pada
audio optimal tanpa distorsi. sesuaikan VR3 sehingga sinyal pada Audio O/P
adalah maksimum tanpa distorsi.

4-7
BAB 4 Demodulator AM

6. Dengan menggunakan osiloskop, amati bentuk gelombang sinyal output dari


AM I/P. Carrier I/P dan Audio O/P. Kemudian catat hasil yang diukur pada
tabel 4-3.

7. Dengan menggunakan osiloskop, amati pada bentuk gelombang sinyal ouput


dari pin 1 (TP3), pin 4 (TP4), pin 8 (TP1), pin 10 (TP2) dari modulator
seimbang. Kemudian catat hasil yang diukur pada tabel 4-3.

8. Dengan menggunakan osiloskop, amati bentuk gelombang sinyal keluaran


dari pengali (TP5 dan TP6) dari modulator seimbang dan low pass filter
(TP7). Kemudian catat hasil yang diukur pada tabel 4-3.

9. Menurut sinyal input pada tabel 4-3, ulangi langkah 6 hingga langkah 9 dan
catat hasil yang diukur pada tabel 4-3.

10. Menurut sinyal input pada tabel 4-4, ulangi langkah 3 hingga langkah 9 dan
catat hasil yang diukur pada tabel 4-4.

Eksperimen 2-2: Amati variasi demodulator AM dengan mengubah


amplitudo dan frekuensi sinyal pembawa :

1. Lihat diagram sirkuit pada gambar 3-7 atau gambar ACS3-2 pada modul
ACT-17300-02. Biarkan J1 menjadi hubung singkat dan J2 menjadi sirkuit
terbuka untuk menghasilkan sinyal AM termodulasi sebagai sumber sinyal
dalam percobaan ini.

2. Pada port input sinyal audio (Audio I/P), masukkan amplitudo 600 mV,
frekuensi gelombang sinus 3 kHz; pada port input sinyal pembawa (Carrier
I/P), masukkan amplitudo 300 mV. Frekuensi gelombang sinus 500 kHz.

4-8
BAB 4 Demodulator AM

3. Dengan menggunakan osiloskop, amati bentuk gelombang sinyal output dari


sinyal AM termodulasi (AM O/P1). Sesuaikan VR 1 sehingga indeks
modulasi dari sinyal AM 50%.

4. Hubungkan sinyal output dari modulator AM (AM O/P1) ke port input (AM
I/P) dari detektor produk pada gambar 4-5 atau gambar ACS4-2 pada modul
ACT-17300-02. Pada saat yang sama, sambungkan juga port input sinyal
pembawa (Carrier I/P) dari detektor produk dengan sinyal pembawa yang
sama dalam modulator AM.

5. Dengan menggunakan osiloskop, amati pada bentuk gelombang sinyal output


dari detektor produk (Audio O/P). Sesuaikan VR 1 dan VR2 sehingga
sinyal pada audio O/P optimal tanpa distorsi. Sesuaikan VR 3 sehingga
sinyal pada audio O/P adalah maksimum tanpa distorsi.

6. Dengan menggunakan osiloskop, amati bentuk gelombang sinyal output dari


AM I/P, Carrier I/P dan Audio O/P. Kemudian catat hasil yang diukur pada
tabel 4-5.

7. Dengan menggunakan osiloskop, amati bentuk gelombang sinyal keluaran


dari pin 1 (TP3), pin 4 (TP4), pin 8 (TP1), dan pin 10 (TP2) dari modulator
seimbang. Kemudian catat hasil yang diukur pada tabel 4-5.

8. Dengan menggunakan osiloskop, amati pada bentuk gelombang sinyal


keluaran dari pengali (TP5 dan TP6) dari modulator seimbang dan low-pass
filtern (TP7). Kemudian catat hasil yang diukur pada tabel 4-5.

9. Menurut sinyal input pada tabel 4-5, ulangi langkah 6 hingga langkah 9 dan
catat hasil yang diukur pada tabel 4-5.

10. Menurut sinyal input pada tabel 4-6, ulangi langkah 3 hingga langkah 9 dan
catat hasil yang diukur pada tabel 4-6.

4-9
BAB 4 Demodulator AM

4-4: Hasil Yang Terukur

Tabel 4-1 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah amplitudo


sinyal audio. ( f m = 2 kHz, f c = 300 kHz, V c = 300 mV)

Keluaran Amplitudo Sinyal Audio


Port Sinyal 600 mV 300mV

AM I/P

TP1

TP2

TP3

TP4

Audio O/P

4 - 10
BAB 4 Demodulator AM

Tabel 4-2 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah amplitudo


sinyal audio. ( V m = 600 mV, f c = 300 kHz, V c = 300 mV)

Keluaran Frekuensi Sinyal Audio

Port Sinyal 3 kHz 6 kHz

AM I/P

TP1

TP2

TP3

TP4

Audio O/P

4 - 11
BAB 4 Demodulator AM

Tabel 4-3 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah amplitudo


sinyal audio. ( f m = 2 kHz, f c = 500 kHz, V c = 300 mV)

Keluaran Amplitudo Sinyal Audio


port sinyal 600 mV 300 mV

AM I/P

Carrier I/P

Audio O/P

TP3

TP4

Tabel 4-3 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah amplitudo


sinyal audio. ( f m = 2 kHz, f c = 500 kHz, V c = 300 mV)

4 - 12
BAB 4 Demodulator AM

Keluaran Amplirudo Sinyal Audio


Port Sinyal 600 mV 300 mV

TP1

TP2

TP5

TP6

TP7

Tabel 4-4 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah frekuensi


sinyal audio. ( V m = 600 mV, f c = 500 kHz, V c = 300 mV)

4 - 13
BAB 4 Demodulator AM

Frekuensi Sinyal Audio


Keluaran
Port Sinyal
3 kHz 6 kHz

AM I/P

Carrier I/P

Audio O/P

TP3

TP4

Tabel 4-4 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah frekuensi


sinyal audio. ( V m = 600 mV, f c = 500 kHz, V c = 300 mV)

4 - 14
BAB 4 Demodulator AM

Keluaran Frekuensi Sinyal Audio


Port Sinyal
600 mV 300 mV

TP1

TP2

TP5

TP6

TP7

Tabel 4-5 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah frekuensi


sinyal pembawa. ( f m = 2 kHz, V m = 600 mV, f c = 500 kHz)

Keluaran Port Frekuensi Sinyal Pembawa

4 - 15
BAB 4 Demodulator AM

Sinyal 600 mV 300 mV

AM I/P

Carrier I/P

Audio O/P

TP3

TP4

Tabel 4-5 mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah frekuensi


sinyal pembawa. ( f m = 2 kHz, V m = 600 mV, f c = 500 kHz)

Keluaran Frekuensi Sinyal Pembawa

4 - 16
BAB 4 Demodulator AM

Port Sinyal 600 mV 300 mV

TP1

TP2

TP5

TP6

TP7

Tabel 4.6 Mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah frekuensi


sinyal pembawa ( f c = 2 kHz, V m = 600 mV, V c = 300 mV)

Keluaran Frekuensi Sinyal Pembawa

4 - 17
BAB 4 Demodulator AM

Port Sinyal 500 kHz 1 MHz

AM I/P

Carrier I/P

Audio O/P

TP3

TP4

Tabel 4.6 Mengamati variasi modulasi amplitudo dengan mengubah frekuensi


sinyal pembawa. ( f c = 2 kHz, V m = 600 mV, V c = 300 mV)

4 - 18
BAB 4 Demodulator AM

Keluaran Frekuensi Sinyal Pembawa


Port Sinyal 500 kHz 1 MHz

TP1

TP2

TP5

TP6

TP7

4-5: Diskusi Masalah

1) Dengan menggunakan diagram, jelaskan alasan mengapa detektor dioda tidak


dapat memulihkan sinyal AM termodulasi berlebihan ke sinyal audio asli.

4 - 19
BAB 4 Demodulator AM

2) Lihat gambar 4-3. jelaskan hasilnya jika kita menghubungkan output


modulator AM ke detektor dioda tanpa amplifier dua tahap, apa hasilnya?

3) Lihat gambar 4-3, jelaskan fungsi filter low-pass dalam detektor dioda. Dan
juga menjelaskan jenis komponen apa yang terdiri dari filter low-pass.

4) Lihat gambar 4-5, jelaskan hasilnya jika sinyal pembawa dan sinyal AM
termodulasi asinkron.

5) Lihat gambar 4-5, jelaskan tujuan VR 1 dan VR2 .

6) Lihat gambar 4-5, jelaskan tujuan C7 , C 9 dan R8 .

7) Lihat gambar 4-5, jelaskan tujuan VR 3 dan R5 .

4 - 20

Anda mungkin juga menyukai