Paruuuu
Paruuuu
PEMBAHASAN
Anamnesis TB Pembahasan
Keluhan pasien : Menurut PDPI, gejala klinik tuberkulosis
Demam sumer sumer dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala
kurang lebih 1,5 bulan, respiratorik (atau gejala organ yang terlibat) dan
SMRS gejala sistemik. Gejala respiratorik meliputi batuk
Batuk sejak 1 bulan, batuk ≥ 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri
berdahak (+), dahak kuning dada. Gejala respiratorik ini sangat bervariasi,
kental dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang
Sesak sejak 2 minggu yang cukup berat tergantung dari luas lesi. Dan gejala
lalu. SMRS sistemik meliputi demam dan gejala sistemik
Sering keringat dingin saat lainnya seperti malaiase, keringat malam,
malam hari sejak kurang anoreksia, berat badan menurun.
lebih 1 bulan yang lalu. Umumnya dari anamnesis ditemukan
Tatalaksana Pembahasan
- O2 Nasal Canul 2-5 lpm Penatalaksanaan pneumonia komunitas
- IVFD NS 0,9% 20 tpm dibagi menjadi pasien rawat jalan, pasien rawat
- IV levofloxacin 750 mg inap diruang rawat biasa, dan pasien rawat inap
dilanjutkan 500 mg/48 jam di ruang rawat intensif. Pada pasien pneumonia
- PCT 3x500mg (k/p) yang dirawat di ruang rawat biasa diberikan
- NAC 3x200mg terapi supportif atau simpomatik yaitu pemberian
- Nebul combivent 3x1/hari terapi oksigen, pemasangan infus untuk rehidrasi
dan koreksi kalori dan elektrolit, pemberian obat
simptomatik antara lain antipiretik mukolitik.
Selain itu juga diberikan pengobatan antibiotik
harus diberikan sesegera mungkin. Jika
diagnosis pneumonia telah ditegakkan harus
secepatnya diberujan antibiotik, setelah
sebelumnya diambil spesimen untuk
pemeriksaan mikrobiologi. Pemberian antibiotik
dievaluasi secara klinis dalam 72 jam pertama.
Pemberian antibiotik harus disesuaikan dengan
kuman yang menginfeksi, akan tetapi sambil
menunggu hasil biakan dapat diberikan terapi
empiris. Pada pasien dengan pneumonia
komunitas yang dirawat inap di ruang non ICU
diberikan antibiotik golongan fluorokuinolon
respirasi levofloksasin 750 mg, moksofloksasin
atau beta laktam ditambah makrolit.
Pada pasien ini, diberikan terapi oksigen
dengan oksigen Nasal Canul 2-5 lpm dengan
target saturasi > 95%, selanjutnya pasien
diberikan IVFD NS 0,9% 20 tpm untuk mencegah
kurangnya cairan dan dehidrasi. Sebagai terapi
empirisnya, pasien diberikan levofloxacin 750 mg
secara intravena sesuai dengan guideline dari
PDPI (2014),dan diberikan terapi supportif
dengan memberikan PCT 3x500mg apabila
demam, kemudian mukolitik NAC 3x200mg, dan
dinebul combivent 3x1/hari.