Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anggi Septian Maulana

NPM : 4122.3.16.13.0013
MK : KKG 1

Pengukuran dan Penggambaran Bidang Tanah dengan Teknik GNSS


Pengukuran dengan teknik GNSS pada umumnya bisa dilakukan dengan beberapa metode,
diantaranya yaitu metode RTK Radio dan RTK Ntrip. Perbedaan dari kedua metode tersebut yaitu
hanya pada stasiun Base yang digunakan serta koneksi antara Base – Rover. Apabila menggunakan
metode RTK Radio, maka Base bisa langsung dipasang di lapangan / lokasi pengukuran, serta koneksi
antara Base dan Rover cukup menggunakan gelombang radio yang frekuensinya telah disamakan
terlebih dahulu, mengingatkan jarak antara Base-Rover yang tidak terlalu jauh. Sedangkan dengan
metode RTK Ntrip, Base yang digunakan yaitu stasiun-stasiun CORS yang memang telah kita setting
dengan menginput data IP Adress serta User Id Stasiun Base Server CORS yang kita pilih sebagai
Base. Sedangkan untuk koneksinya pada umumnya menggunakan jaringan internet ataupun GSM.
Untuk kasus pengukuran sebuah bidang tanah yang akan diplotkan pada peta lama yang telah
mengacu pada SRGI 2013 juga cukup efektif apabila menggunakan teknik GNSS. Metode yang
memungkinkan digunakan yaitu dengan RTK Radio, seperti umumnya digunakan untuk pekerjaan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Teknis Pengambilan Data


Secara teknis pengukuran terbilang sederhana, pertama yaitu kita hanya perlu mencari terlebih
dahulu Base Point dekat lokasi pengukuran yang telah mengacu pada SRGI 2013, contohnya titik
kontrol JKH milik BIG yang notabene telah mengacu pada SRGI 2013. Apabila titik kontrol tersebut
cukup jauh dan tidak memungkinkan digunakan sebagai Base RTK, maka kita harus terlebih dahulu
membuat Pilar / Benchmark di area sekitar lokasi yang akan kita gunakan sebagai Base, dengan
terlebih dahulu melakukan pengamatan GPS (statik) di titik tersebut yang kita ikatkan pada titik
kontrol milik BIG. Setelah selesai maka pengukururan bidang tanah bisa langsung dilakukan dengan
memasang receiver sebagai Base pada pilar yang telah kita buat. Perlu diperhatikan bahwa pada
setting untuk pengoperasaian alat kita harus menyesuaikannya agar mengacu pada SRGI 2013, yaitu
seperti :
 Datum Geodetik : WGS’84
 Sistem Referensi Vertikal : Geoid
 Kerangka Referensi Koordinat : ITRF 2008
 Serta sesuaikan juga zona wilayah pengukuran dan input nilai koordinat Base yang telah
diketahui.
Setelah settingan receiver selesai, maka pengambilan data bisa langsung dilakukan dengan
menempatkan Rover pada patok-patok batas bidang tanah, serta memperhatikan nilai HRMS (karena
hanya posisi X,Y yang dicari) agar data yang kita ambil masuk dalam toleransi yang diinginkan.

Penggambaran
Data hasil pengukuran GPS RTK berupa nilai koordinat serta deskripsi yang bisa langsung
kita gambarkan dengan menggunakan Software Autocad, ArcGis, maupun Software pemetaan
lainnya. Dan karena kita telah mempunyai peta terdahulu, maka bisa kita langsung buka terlebih
dahulu peta lama yang telah kita punya, dan kemudian input data hasil ukuran GPS. Secara konsep
hasil ukuran guna penggambaran akan klop/sesuai karena sama-sama mempunyai sistem referensi
yang sama yaitu SRGI2013. Tumpang tindih (overlap) gambar akan lebih terhindarkan sesuai dengan
kaidah one map policy.

Anda mungkin juga menyukai