Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU

TEKNIK REHABILITASI LAUT

PROPOSAL REHABILITASI TERUMBU KARANG DI PULAU


KODINGARENG KEKE

Diajukan Oleh:

Nama : Yushra
NIM / Fakultas : L 111 08 002 / Ilmu Kelautan dan Perikanan

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
I. Ringkasan Eksekutif

A. Jenis Program

Program yang akan saya jalankan ini merupakan program yang


bergerak di sektor kelautan dalam hal rehabilitasi dan maintenance
(pemeliharaan) ekosistem terumbu karang di Pulau Kodingareng Keke.

B. Ringkasan Program
Awal mula terbentuk program ini, bermula dari pemantauan saya
secara langsung pada ekosistem terumbu karang di Pulau Kodingareng
Keke. Keadaan terumbu karang yang sebagian masih terpelihara dengan
baik tidak sebanding dengan keadaan ekosistem di sekitar terumbu karang.
Dari situlah muncul keinginan saya untuk melakukan rehabilitasi terumbu
karang
C. Tinjauan Manajemen
Dalam program ini,saya akan merekrut orang yang memiliki
kapasitas di bidang masing-masing, antara lain:
- Achmad Nirwan
Sebagai pemprakarsa program yang sudah cukup mengetahui
tentang dunia kelautam serta ditunjang dengan beberapa keahlian
lain seperti, komputerisasi pada bidang statistik,keahlian menyelam
dan bahasa Inggris.
- Uswatun Khasanah
Sebagai anggota perusahaan yang ahli di bidang akuntansi dan
manajemen pemasaran.
- Mattewakkang
Sebagai anggota perusahaan yang sudah cukup mengetahui
tentang dunia perikanan serta ditunjang dengan beberapa keahlian
lain seperti, komputerisasi dan bahasa Inggris.

E. Pendanaan yang dibutuhkan


Total biaya yang dibutuhkan dalam usaha, pembesaran dan penjualan
ikan hias ekonomis penting ini sebesar Rp 100.000.000.000,-. ( seratus juta
rupiah)

F. Fungsi Alokasi Dana


Dana yang kami dapatkan digunakan seutuhnya untuk rehabilitasi
ekosistem terumbu karang di Pulau Kodingareng Keke dan juga akan
digunakan untuk kelanjutan usaha ini ke depannya serta mengembangkan
usaha ini menjadi usaha dengan skala yang lebih besar.
G. Strategi Alternatif
Strategi yang kami buat apabila program tidak tercapai salah satunya
adalah memberikan penyuluhan kepada warga setempat agar memelihara
terumbu karangnya
II. Program Background

A. Latar Belakang

Awal mula terbentuk program ini, bermula dari pemantauan saya pada
keadaan ekosistem terumbu karang di kepulauan Kodingareng
Keke.Keadaan ekosistem terumbu karang yang kurang terpelihara bahkan
ada sebagian yang rusak karena berbagai macam faktor mengilhami saya
untuk melakukan rehabilitasi terumbu karang.Karena saya mempunyai
berbagai macam keahlian dalam melakukan rehabilitasi terumbu
karang,maka saya akan melakukan semaksimal mungkin kemampuan saya
dan anggota lainnya untuk memperbaiki keadaan terumbu karang di wilayah
Pulau Kodingareng Keke.

B. Keadaan Pulau Kodingareng Keke

Pulau Kodingareng Keke merupakan salah satu dari 11 pulau yang berada
dalam wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pulau yang
menjadi andalan wisata Kota Makassar ini, terletak di sebelah utara Pulau
Kodingareng Lompo dan berjarak 13,48 kilometer dari Makassar.Bentuk
pulaunya memanjang dari timur laut hingga barat daya.Pada sisi selatan
pulau, pantainya tersusun oleh pecahan karang yang beraneka ukuran
hingga berbentuk kerikilan. Sedangkan pada sisi utara pulau ini terhampar
pasir putih yang berukuran sedang sampai halus dan bentuknya berubah
mengikuti musim barat dan timur.
III. Organization

A. Anggota Tim

Tim kami terdiri dari saya sendiri,Achmad Nirwan,Uswaton


Khasanah,Matewakkang dan beberapa orang lainnya yang memiliki keahlian
dalam bidangnya masing-masing.

B. Struktur Organisasi

Achmad Nirwan
Ketua Tim Pelaksana

Uswaton Khasanah
Anggota

Mattewakkang
Anggota

C. Anggota Penting Lainnya


Dalam program ini kami membutuhkan banyak orang dengan keahlian
yang berbeda-beda,sehingga namun tidak menutup kemungkinan bila
perusahaan berkembang dengan skala yang lebih besar, kami akan
mengadakan perekrutan anggota berikutnya.
IV. Market Analysis

A. Ringkasan
Melihat dari kondisi pasar, Ikan Koi dan Arowana saat ini menjadi
suatu varietas yang mulai banyak dilirik oleh para penjual ikan hias untuk
diperjualbelikan karena banyaknya minat dari para konsumen terutama di
kalangan hobiis. Selain corak warnanya yang menarik dan bentuk tubuh yang
rupawan tak heran apabila harga di pasarannya cukup tinggi. Tak jarang pula
kedua jenis ikan tersebut sering diperlombakan di suatu ajang kontes. Karena
itulah, bergelut dalam bisnis ini tentunya akan sangat menarik dan
menguntungkan.

B. Analisis Industri

TAMBAK/ PETANI
IKAN

PRODUSEN (PMW)

PASAR/KONSUMEN

Dalam analisis indutrinya dari pengambilan bibit dari tambak, produsen


membeli bibit terkecil (ukuran 3-5cm), kemudian produsen
mengembangkan dan melakukan pemeliharaan terlebih dahulu untuk
peningkatan kualitas sekaligus proses karantina untuk memastikan bibit-
bibit yang ada bebas dari penyakit dan berada dalam kondisi yang sehat,
setelah proses pembesaran ikan koi dan arwana mencapai ukuran layak
dijual maka ikan-ikan tersebut siap buat dipasarkan ke konsumen. Tidak
menutup kemungkinan untuk adanya kerja sama atau hubungan timbal
balik dalam hal pembelian/barter produk antara konsumen ke produsen,
konsumen ke petani ikan untuk pencarian kualitas produk yang lebih baik.

C. Sasaran Pemasaran
Sasaran pemasaran yang utama dalam usaha ini adalah masyarakat
umum, kolektor, penghobiis, dan toko-toko/outlet/pasar penjualan ikan.

D. Kompetitor Utama dan Peserta


Kompetitor utama dalam persaingan usaha ini tidak lain adalah pemilik
usaha yang sama di pasaran yang tentunya telah lama menggeluti usaha ini.
Dengan begitu tentunya kami yang masih baru, harus bisa mencuri perhatian
pasar dengan memberikan kualitas produk yang lebih baik.

E. Segmentasi Pasar
Pemasaran produk kami akan mengarah kepada masyarakat umum
dari berbagai kalangan, kolektor, penghobiis, dan toko-toko/outlet/pasar
penjualan ikan. Pemasaran juga akan dilakukan ke daerah luar kota
Makassar melalui kerja sama antar penjual ke penjual dan sesama penghobi
ikan.

F. Proyeksi Pertumbuhan Pasar dan Tinjauan Pembagian Pasar


Melihat dari kondisi pasar saat ini, peminat untuk jenis ikan koi dan

arowana cukup banyak diminati. Utamanya untuk jenis arowana sendiri,

harga di pasarannya cukup stabil, dari tahun ke tahun harga di pasarannya

mengalami peningkatan. Begitupun dengan jenis ikan koi, makin seringnya


ada kontes koi menumbuhkan keinginan di kalangan penikmat koi itu sendiri

untuk mencari koi-koi dengan kualitas unggulan untuk mereka ikutsertakan.

Dari proyeksi inilah, kami mencoba membuka suatu peluang usaha

yang bergerak di sektor tersebut guna memenuhi permintaan di masyarakat.

Dengan menyediakan varietas-varietas unggulan kami yakin usaha kami ini

bisa berkembang ke depannya.

Adapun analisis SWOT pada rencana kegiatan usaha pembudidayaan


dan penjualan ikan koi dan arowana yaitu sebagai berikut:
a. Strength (S) : - Bahan baku yang mudah diperoleh
Kekuatan - Jiwa entrepreneur
- Semangat dan Optimisme Pelaksana
- Pengetahuan umum yang menunjang
- Harga di pasaran untuk jenis arowana relatif
stabil

b. Weakness (W) : - Ketersediaan Tenaga Kerja


Kelemahan - Ketersediaan lahan
- Jenis usaha masih dalam skala kecil

c. Opportunity (O) : - Masih kurangnya pesaing di wilayah


pemasaran
Peluang - Banyak permintaan dari kalangan hobiis
- Kemampuan mempublikasikan usaha yang
terbilang mudah

d. Threat (T) : - Akan bermunculan pesaing baru


Ancaman - Permintaan di pasaran menurun karena
adanya jenis lain/baru yang lebih menarik
VI. Manufacturing/Production Plan

A. Produksi Sekarang dan Kapasitas

Kapasitas wadah untuk pembesaran dan budidaya ikan koi dan


arowana di sini akan menggunakan dua media yaitu kolam dan aquarium
dimana kolam itu sendiri berukuran 2×3m dengan tinggi 1,5m dan untuk
aquarium berukuran 1×0,4m dengan tinggi 60 cm (0,6m). Masa pembesaran
hingga ukuran siap jual memiliki kisaran waktu yang berbeda. Dengan
kapasitas kolam untuk bibit sebanyak 2500 ekor dan aquarium satu ekor
untuk tiap aquarium. Langkah awal akan menggunakan 2500 ekor ikan koi
dan 5 ekor untuk arowana super red, dengan memperhatikan faktor-faktor
lain yang mungkin berpengaruh seperti kematian, penyakit, dll. Ada
kemungkinan bibit yang bertahan hingga ukuran 30-60cm akan sedikit
berkurang. Namun hal tersebut dapat di antisipasi dengan melakukan
pensortiran dan mengutamakan pembesaran pada kualitas bibit yang
unggulan sehingga harga di pasaran bisa tinggi dan meminimalisasi faktor
kerugian akibat adanya bibit yang mati maupun sakit.

B. Permasalahan Produksi
Permasalahan yang kadang dihadapi dalam usaha ini adalah masalah
penyakit yang dapat menyerang ikan dan juga adanya ikan yang mati karena
berbagai faktor. Hal tersebut tentunya akan menurunkan keuntungan
produksi, namun dapat dihindari dengan melakukan kontrol terhadap kualitas
air, pakan, dan mencegah ikan agar tidak mengalami stress.

C. Kontrol Kualitas
Kualitas produk perlu dijaga dengan mengontrol kualitas air,
pemberian pakan, ketersediaan oksigen dalam air, suhu, serta
memperhatrikan faktor-faktor luar seperti cuaca, hewan lain, manusia dsb.
yang mungkin bisa mempengaruhi kualitas air. Karena hal tersebut bisa
mempengaruhi tingkat kesehatan, warna dan corak tubuh, dan laju
pertumbuhan dari ikan.

D. SDM Pendukung
Tenaga kerja yang akan terlibat dalam menjalankan usaha ini berasal
dari kalangan mahasiswa Universitas Hasanuddin sendiri. Dimana masing-
masing bidang ilmu yang dimiliki oleh anggota yang terlibat di dalamnya akan
memberikan sumbangsih pengetahuan dan kerjasamanya guna kelancaran
usaha ini.
VII. Marketing Plan

A. Penetapan dan Pemeliharaan Konsumen


Dalam penetapannya ditujukan kepada sasaran utama dalam usaha
ini adalah masyarakat umum, kolektor, penghobiis, dan toko-toko/outlet/pasar
penjualan ikan. Dan dalam pemeliharaan konsumen, kami menjaga dengan
meningkatkan mutu dan kualitas dari produk yang kami tawarkan. Dan
berusaha menyediakan produk yang diinginkan oleh konsumen.

B. Strategi Penetapan Harga Produk


Penetapan harga produk yang kami tawarkan ikan koi berkisar
sekitaran 15.000 s/d > 150.000 / ekor tegantung pada ukuran ikan,
sedangkan untuk ikan arwana berkisar antara 4.000.000 s/d > 10.000.000
yang juga tergantung pada ukurannya.

C. Penetapan Posisi Produk


Produk kami akan di tempatkan dan di pasok di toko-toko/outlet/pasar
penjualan ikan. Kami juga membuka pemasran di tempat produksi sendiri
apabila ada konsumen yang ingin datang melihat langsung ke tempat kami.

D. Rencana Penjualan dan Distribusi


Wilayah pemasaran usaha ini adalah di seputar wilayah Jalan Sultan
Alauddin dan sekitarnya juga di toko-toko/outlet/pasar penjualan ikan, dan
juga akan ada pemasaran yang dilakukan hingga ke luar wilayah Makassar.

E. Strategi Promosi
Untuk memuaskan minat konsumen tentunya dibutuhkan hasil/ bibit
dengan kulitas yang terbaik (high-quality) yang telah diperhitungkan untung
ruginya dan dampak yang ditimbulkan dari kebijakan yang diambil
berdasarkan daya beli konsumen. Aspek tersebut antara lain harga yang
sesuai dan terjangkau oleh konsumen, kualitas produk meliputi kondisi fisik
ikan dan kesehatannya, serta publikasi dan promosi melalui beberapa media.
VIII. Financial Plan dan Analysis

A. Biaya Awal

Berikut ini terdapat jenis-jenis pembiayaan yang dibutuhkan dalam usaha


pembesaran dan penjualan ikan koi dan arowana yang meliputi:
1. Biaya pengadaan kolam
2. Biaya pengadaan aquarium
3. Biaya bahan baku
4. Biaya perlengkapan kolam dan aquarium
5. Biaya operasional
Total Biaya awal yang dibutuhkan dalam usaha ini adalah sebesar Rp. 26.845.000,-
keseluruhan rincian biaya dapat dilihat pada pokok-pokok keuangan.

B. Pokok-Pokok Keuangan
 Biaya pengadaan kolam
Ukuran kolam 200cm×300cm×180cm (p×l×t) Rp. 8.000.000
 Biaya pengadaan aquarium
Ukuran aquarium 100cm×40cm×60cm sebanyak 6 buah Rp. 1.800.000

 Bahan baku
No. Jenis Bahan Jumlah Harga
2500
1. Bibit koi Rp. 3.000.000
ekor
2. Bibit arowana super red 5 ekor Rp. 6.300.000
Total biaya bahan baku Rp. 9.300.000

 Perlengkapan kolam dan aquarium


No. Jenis Barang Jumlah Harga
1. Mesin aerator 4 bh Rp. 480.000
2. selang aerasi 30 m Rp. 40.000
3. batu gelembung 10 bh Rp. 25.000
4. pompa arus 7 bh Rp. 1.800.000
5. water heater 2 bh Rp. 300.000
6. Thermometer suhu 2 bh Rp. 300.000
7. lampu ultraviolet 6 bh Rp. 120.000
8. spons penyaring 2 bh Rp. 150.000
9. Garam ikan 1 karung Rp. 100.000
10. bio-ball 2 karung Rp. 200.000
11. batu zeolit 2 karung Rp. 250.000
12. Karang pecah 1 karung Rp. 100.000
13. tabung oksigen kecil 1 bh Rp. 1.500.000
14. papan 4 lbr Rp. 250.000
15. meja aquarium 6 bh Rp. 1.000.000
2 Rp. 10.000
16. karet gelang
bungkus
3 Rp. 80.000
17. plastik pembungkus
bungkus
2 Rp. 20.000
18. kantongan
bungkus
19. ember/baskom 6 bh Rp. 120.000
20. Pipa 4m 4 btg Rp. 100.000
Total Biaya Rp. 6.945.000

 Operasional
No. Jenis Biaya Waktu Harga total
1. Listrik 1 bulan Rp. 200.000
2. Air 1 bulan Rp. 150.000
3. Pakan 1 bulan Rp. 250.000
4. Obat-obatan dan 1 bulan Rp. 200.000
vitamin*
Total Biaya Rp. 800.000
* Keterangan : pemakaian meningkat apabila ada serangan penyakit dan kondisi
cuaca yang kurang baik

 Total biaya
No. Jenis Biaya Harga
1. Biaya pengadaan kolam Rp. 9.300.000
2. Biaya pengadaan aquarium Rp. 1.800.000
3. Biaya bahan baku Rp. 8.000.000
4. Biaya perlengkapan kolam dan Rp. 6.945.000
aquarium
5. Biaya operasional Rp. 800.000
Total Biaya Rp. 26.845.000

C. Analisis Titik Impas (BEP)


Berdasarkan tinjauan keuangan yang telah kami uraikan, keuntungan yang dapat
diraih apabila sesuai dengan target minimal yang kami perhitungkan, maka diperoleh
dana sebesar Rp.6.050.000,-/hari. Namun berbeda halnya dengan makanan yang
dibutuhkan setiap hari, kebutuhan akan ikan hias tidaklah seperti halnya makanan.
Adapun karena usaha kami berhubungan dengan pemeliharaan dan penjualan makhluk
hidup, maka untuk mencapai ukuran tertentu dan memberikan kualitas terbaik akan
dibutuhkan proses pemeliharaan dalam kurun waktu yang berbeda guna menjaga
kondisi ikan dan dapat memberi jaminan kepuasan kepada konsumen yang datang ke
tempat kami.
Dengan melihat kondisi tersebut maka dapat dipastikan analisis titik impasnya
dapat dicapai dalam kurun waktu ± 5-6 bulan.

D. Bahan-Bahan Pelengkap
Bahan-bahan pelengkap yang dibutuhkan selebihnya telah dicantumkan pada
pokok pembiayaan beserta harganya, data tersebut merupakan hasil survey dan
pengalaman dalam memelihara sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai