Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No.

2, Juli 2014

APLIKASI DESIGN FOR ASSEMBLY (DFA) PADA PERANCANGAN


PRODUK VACCINE CARRIER

Rita Maria Veranika *)

Abstrak : Perubahan pasar global yang cepat menyebabkan industri memerlukan strategi
baru untuk merespon kebutuhan konsumen dan memuaskan kebutuhan pasar agar lebih
efisien dan lebih cepat. Hal ini dilakukan dengan mengimplementasikan peralatan teknik
untuk lebih cepat dalam menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif terhadap kebutuhan konsumen.
Proses assembling merupakan proses yang memakan waktu yang cukup besar dalam proses
manufaktur (53% dari total waktu produksi dan 22% ongkos buruh). DFA adalah salah
satu sistem perencanaan assembling, yang menganalisa desain komponen maupun produk
secara keseluruhan, yang dimulai dari awal proses desain, sehingga kesulitan-kesulitan
assembling dapat diatasi sebelum komponen diproduksi. Sistem ini bertujuan untuk
mempermudah proses perakitan sehingga waktu dan cost assembling dapat diturunkan.
Keuntungan dari DFA ini adalah mengurangi jumlah perubahan desain dan secara tidak
langsung mengurangi biaya dan waktu, sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan.
Untuk itu pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pengembangan produk vaccine
carrier yang mempertimbangkan metode Product Design dan Design For Assembly pada
perancangan vaccine carrier tersebut. Dari hasil perancangan dan analisa DFA pada produk
vaccine carrier, didapat total waktu assembling untuk desain awal adalah 519,34 detik dengan
nilai efficiency 18% sedangkan total waktu assembling untuk redesain adalah 405,63 detik
dengan nilai efficiency 24%

Kata kunci : vaccine carrier, product design, DFA

Abstract : Global marketplace is changing so rapidly that industrialist need to adopt new
strategy to respond customer requirement and in order to satisfy the market needs more
efficiency and quickly. That is reason to implement engineering tools quickly in supplied
high quality product with competitive price to meet costumer requirement.
Assembling process is take production time more than 50% from manufacture process
(assembling process is 53% from total production time and 22% from labor cost). DFA is
one technique of assembling planning system that analyzed component design and overall
product from beginning to complete product. DFA is use to simplified assembling process
and reduce assembling cost to meet consumer requirement.
This thesis is design and develops product design of vaccine carrier that used Product
Design and Design For Assembly method in design product of vaccine carrier.The results
of the research are operation time for fisrt design is 519.34 second with design efficiency
about 18% and the operation time for redesign is 405.63 second with design efficiency
about 24%.

Keyword : Vaccine Carrier, product design , DFA

1. Pendahuluan
Dewasa ini pasar global berubah dengan konsumen dan memuaskan kebutuhan pasar agar
cepat yang menyebabkan industri memerlukan lebih efisien dan lebih cepat. Hal ini dilakukan
strategi bar u untuk merespon kebutuhan dengan mengimplementasikan peralatan teknik

*) Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang

165
Rita Maria Veranika

untuk lebih cepat dalam menyediakan produk yang Design For Assembly[3] pada perancangan
berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif vaccine carrier tersebut.
terhadap kebutuhan konsumen. Delay atau
penundaan dalam inovasi suatu produk kepasaran 2. Tujuan Penelitian
dapat diinterpretasikan sebagai kehilangan  Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk
keuntungan[1]. mengassembling produk vaccine carrier.
Dalam proses perancangan dan  Menerapkan konsep pengembangan
pengembangan produk vaccine carrier, harus produk dengan menerjemahkan misi
didesain sedemikian rupa, sehingga desain produk menjadi spesifikasi teknik untuk
compact, sesuai dengan kebutuhan pelanggan, menghasilkan rancangan vaccine carrier
portabel, dan biaya produksi dapat direduksi yang sesuai kebutuhan pengguna.
sekecil mungkin jika akan diproduksi massal. Perlu  Memanfaatkan aplikasi elemen peltier
dipahami bahwa biaya produksi suatu produk yang berfungsi sebagai pompa kalor.
sangat sulit direduksi, misalnya upah buruh
perjam, harga bahan baku, biaya energi yang 3. Batasan Masalah
bahkan cenderung terus naik. Yang dapat direduksi  Analisa perhitungan waktu assembly
adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi (DFA) berdasarkan metode G. Boothroyd.
(waktu desain, manufaktur dan perakitan),  Produk vaksin box ini dirancang untuk
sehingga jam kerja mesin, upah buruh, biaya energi daerah terpencil dengan kapasitas 2-4
listrik dan lainnya dapat direduksi. Oleh sebab itu ampuls, menggunakan double elemen
perhitungan waktu dan biaya produksi ini harus peltier sebagai pompa kalor, dan
dilakukan sejak dari awal perancangan. Menurut terintegrasi dengan penelitian sebelumnya.
Prof. Lee Siang Guan proses assembling  Prototype yang dibuat, belum sampai
merupakan proses yang memakan waktu yang dilakukan kelayakan untuk digunakan oleh
cukup besar dalam proses manufaktur (53% dari pelanggan.
total waktu produksi dan 22% ongkos buruh)[2].
DFA adalah salah satu sistem perencanaan 4. Metodologi
assembling, yang menganalisa desain komponen Metodologi penelitian ini dimulai dengan
maupun produk secara keseluruhan, yang dimulai mission statement sebagai langkah awal
dari awal proses desain, sehingga kesulitan- perancangan produk, kemudian survey untuk
kesulitan assembling dapat diatasi sebelum mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan analisa
komponen diproduksi[3]. Sistem ini bertujuan produk kompetitor atau pesaing. Setelah
untuk mempermudah proses perakitan sehingga melakukan survey dan analisa kompetitor
waktu dan cost assembling dapat diturunkan. ditentukan spesifikasi target produk dengan
Keuntungan dari DFA ini adalah mengurangi mempertimbangkan juga existing produk.
jumlah perubahan desain dan secara tidak langsung Kemudian dilakukan penyusunan konsep dan
mengurangi biaya dan waktu, sekaligus memenuhi seleksi konsep menggunakan metode Analytic
kebutuhan pelanggan. Hirarchy Process (AHP) dengan bantuan
Untuk itu pada penelitian ini dilakukan perangkat lunak Expert Choise 2000. Setelah best
pengembangan prototipe vaccine carrier berbasis concept terpilih dibuat desain awal menggunakan
elemen peltier, menggunakan sistem kontrol SolidWork. Desain awal yang ada kemudian
temperatur tanpa mengubah spesifikasi vaccine dihitung total waktu assembling dan efisiensinya
carrier yang sudah ada[4]. Selain itu juga menggunakan tabel DFA. Jika dimungkinkan
mempertimbangkan metode Product Design dan untuk mengurangi waktu total asembling dan

166
Aplikasi Design For Assembly (DFA) Pada Perancangan Produk Vaccine Carrier

efisiensi dilakukan lagi redesain untuk


mendapatkan hasil perhitungan yang lebih baik.
Gambar 1 menunjukkan flowchart metodologi
penelitian.

MissionStatement

Survey Benchmark

Spesifikasi T arget

P enyusunan Konsep

T idak T idak
Seleksi K onsep
Dikembangkan
(AHP)

Ya Gambar 2. Desain Awal Vaccine Carrier


Best Concept

6. Analisa Design For Assembly (DFA)


Pada Desain Vaccine Carrier
Desain Awal

Analisa Design For Assembly (DFA)


DF A dalam proses perancangan vaccine carrier perlu
D.E < desain awal
dilakukan untuk mendapatkan waktu dan biaya
D.E > desain
Redesign
produksi yang rendah. Secara umum ada dua
awal
faktor utama yang mempengaruhi proses
manual assembly, yaitu Handling (orientasi dan
F inal P roduct Design perpindahan komponen) dan insertion and
fastening (penggabungan satu komponen ke
komponen lainnya atau ke grup dari komponen
Pengujian Prototype
Prototype
(Target 2-80C) lainnya. Untuk mengetahui total time assembly
yang dibutuhkan unt uk konsep awal
Gambar 1. Metodologi Penelitian perancangan vaccine carrier dibuat worksheet
untuk tiap-tiap desain. Kedua faktor diatas akan
5. Desain Awal Vaccine carrier menentukan kebutuhan waktu untuk proses
Berdasarkan pemilihan konsep dan seleksi assembling suatu produk. Berdasarkan
konsep pada paper sebelumnya, didapat bahwa percobaan-percobaan oleh Boot hroyd-
konsep yang dikembangkan adalah konsep ruang Dewhurst, didapatkan nilai dari beberapa
vaksin berbentuk kotak, menggunakan heatsink- kombinasi kondisi diatas dan disusun kedalam
fan sebagai pendingin sisi panas peltier, peltier
bentuk tabel matrik. Setelah menentukan nilai
disusun secara paralel, dan menggunakan sistem
dari semua komponen vaccine carrier dengan
kontrol. Gambar 2 menunjukkan desain awal
vaccine carrier. menggunakan matrik manual handling ada
manual insertion, dapat dihitung total waktu
yang dibutuhkan untuk mengassembling
produk vaccine carrier, dan dapat dihitung juga

167
Rita Maria Veranika

nilai desain effisiensi dari perancangan produk carrier. Dari tabel 1 dapat di identifikasi
vaccine carrier. Gambar 3 menunjukkan komponen-komponen mana saja yang mungkin
exploded drawing dari desain awal vaccine dieliminasi atau dikombinasikan dan komponen
carrier yang terdiri dari 31 komponen, setiap mana saja yang bisa di redesain agar dapat
komponen dihitung waktu handlinh dan waktu menghemat waktu proses assembly. Tabel 2
insertionnya menggunakan tabel matrik untuk menunjukkan komponen-komponen yang di
manual handling dan manual insertion, contoh eliminasi maupun komponen atau part yang
perhitungan tabel matrik ditunjukkan pad bisa di redesain, yaitu komponen tutup vaccine
analisa perhitungan komponen vaccine carrier. carrier dan komponen casing belakang body
Tabel 1 menunjukkan hasil perhitungan DFA dari vaccine carrier
seluruh komponen untuk desain awal vaccine

Gambar 3. Exploded Drawing Desain Awal Vaccine Carrier

Analisa Perhitungan Komponen Vaccine


Carrier
1. Komponen Tutup Isolasi 2. Komponen Bracket

Handling Insertion
Handling Insertion
- Part dapat dipegang - Part can easily
dengan satu tangan reach desired - Part dapat dipegang - Part can easily reach
tanpa alat location dengan satu tangan desired location
- Alpha+Beta : 5400 - No holding down tanpa alat - C h e m i c a l
- Ketebalan : >2mm, - Easy to align and - Alpha+Beta : 2700 processess
Ukuran : > 15mm - position during - Ketebalan : >2mm, (adhesive bonding)
Mudah dipegang assembly Ukuran : > 15mm - Easy to align and
dan digerakkan - No resistence to - Mudah dipegang position during
insertion dan digerakkan assembly

168
Aplikasi Design For Assembly (DFA) Pada Perancangan Produk Vaccine Carrier

Dengan cara yang sama untuk komponen


3. Komponen Screw Casing Belakang Body
yang lain maka dapat dianalisa proses handling
maupun insertionnya. Analisa tersebut diterapkan
kedalam tabel matrik berupa DFA worksheet, dari
tabel matrik dapat dilihat waktu assembling yang
dibutuhkan dan effisiensi DFA
Pada gambar 4 dapat dilihat exploded
Handling Insertion drawing untuk redesign produk vaccine carrier,
- Two hands for - Part and tool dan perhitungan DFA untuk redesain vaccine
manipulation (including hands) carrier diperlihatkan pada tabel 3. Dari tabel 3
- Alpha : 3600 can easy reach and didapat total time assembly untuk redesign vaccine
- Ukuran : > 6 mm the tool can be carrier adalah 405,63 detik. Total time ini lebih
- No additional operated easily baik dibandingkan total time pada konsep awal
h a n d l i n g - Screw tightening perancangan vaccine carrier.
difficulties immediately after
insertion
- Easy to align and
position with no
resistence

Tabel 1. Perhitungan DFA Desain Awal Vaccine Carrier

169
Rita Maria Veranika

Tabel 2. Komponen Desain Awal yang di Redesain

No Design Change/ Eliminasi Items Time Saving (s)


1 Casing Belakang Body Vaccine Carrier 1 3.45
(Redesain

2 Casing Bawah Body Vaccine 2 49.85


Carrier(Eliminasi)

3 Tutup Body Vaccine Carrier(Redesain) 5,6 52.78

4 Tutup Ruang Vaksin Vaccine Carrier 3,4 52.78


(Eliminasi)

170
Aplikasi Design For Assembly (DFA) Pada Perancangan Produk Vaccine Carrier

Gambar 4. Exploded Drawing Redesain Vaccine Carrier

Tabel 3. Perhitungan DFA Redesain Vaccine Carrier

171
Rita Maria Veranika

7. Pengujian Prototype  Prototipe produk yang dibuat mampu


menjaga temperatur pada suhu 2-80C,
Pengujian prototype dilakukan dengan dengan total daya yang dibutuhkan
menggunakan DAQ, Pengambilan data yang
sebesar ±30 Watt
dilakukan adalah perbandingan hasil pengujian
antara temperatur ruang vaksin dalam keadaan
kosong atau tanpa beban dan hasil pengujian
temperatur ruang vaksin dengan beban 4 Ampuls 9. Daftar Pustaka
vaksin. Menggunakan daya sekitar 24 Watt, dengan
nilai tegangan 12 V dan arus 2 A.Hasil yang Rozlina, Awaluddin MS, Masine, Nurhafizah
ditunjukkan pada gambar 5 memperlihatkan bahwa Ishak, A New Approch Towards
temperatur ruang vaksin tanpa beban dapat
Achieving Total Product Design From
mencapai temperatur sekitar 7 oC dengan waktu 7
menit, sedangkan temperatur ruang vaksin dengan Concept to Manufacture, 1st ICPDD
beban dapat mencapai temperatur 7. 2004

Grafik Temperatur Terhadap Waktu Lee Siang Guan, St ephen, Design For
35
Assembly and Dis-Assembly, Nanyang
30
Technological University, Desember
25 2006
Tem peratu r ( der. C )

20

15 Geoffrey Boothroyd, Peter Dewhurst, Winston


10
Knight,”Product Design f or
5
Manufacture and Assembly, Second
0
Edition, Marcel Dekker, Inc, 2002
-5
0 1 2 3 4 5 6
Waktu ( Menit )
7 8 9 10 11 12 Nandy Putra, Uji Unjuk Kerja Kotak Vaksin
Dengan Beban Tanpa Beban berbasis Elemen Peltier Ganda, Seminar
Nasional Perkembangan Riset dan
Gambar 5. Grafik Hasil Pengujian Prototype
Teknologi di Bidang Indust ri
Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 27
8. Kesimpulan
Juni 2006.
Dari hasil perancangan dan analisa DFA
produk vaccine carrier ini dapat disimpulkan
Karl T. Ulrich, Steven D. Eppinger, “ Product
beberapa hal sebagai berikut:
Design and Development”, Third
 Spesifikasi akhir produk : Panjang : 20
Edition, Mc.Graw Hill, 2003
cm, Lebar : 10 cm, Tinggi : 20 cm, Berat
: ±2 kg, dan berkapasitas 4 Ampuls.
 Hasil perhitungan DFA untuk Desain
Awal adalah Total waktu assembling :
519,34 detik, dengan Nilai Efficiency :
18 %, setelah dilakukan
 redesain maka Total waktu assembling
menjadi 405,63 detik, dan Nilai
Efficiency menjadi 24 %

172

Anda mungkin juga menyukai