Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Mempelajari cara pembuatan simplisia nabati dari beberapa macam tumbuhan obat.
2. Memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang pada
proses pengeringan.
1.2 Dasar Teori

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan
(mineral).
Tanaman jambu biji tumbuh alami di daerah tropis Amerika, dan saat ini dijumpai
diseluruh daerah tropis dan sub tropis. Seringkali ditanam di pekarangan rumah. Tanaman ini
sangat adaptif dan dapat tumbuh tanpa pemeliharaan. Terlalu banyak hujan selama musim
pembuahan dapat menyebabkan buah pecah dan busuk, sering ditanam sebagai tanaman
buah, sangat sering hidup alamiah ditepi hutan dan padang rumput.Pohon jambu biji
merupakan tanaman perdu yang banyak bercabang, tingginya dapat mencapai 12 m. Besarnya
buah bervariasi dari yang yang berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm.
(Dalimartha,2000).
Klasifik asi Daun Jambu Biji

 Regnum : Plantae
 Division : Magnoliophyta
 Class : Magnoliopsida
 Ordo : Mirtales
 Family : Mirtaceae
 Genus : Psidium
 Species : Psidium guajava (L)

Daun jambu biji (Psidium guajava L.) berbau aromatik dan rasanya sepat. Daunnya
merupakan daun tunggal yang berwarna hijau keabuan, helai-helai daun berbentuk jorong
sampai bulat memanjang, ujung daunnya meruncing sedangkan pangkal daunnya juga

1
meruncing tetapi ada pula yang membulat, daun berukuran panjang antara 6cm sampai 15cm
dan lebar antara 3cm sampai 7,5cm sedangkan tangkainya kurang lebih 1cm. Daun berambut
penutup pendek, tampak berbintik-bintik yang sesungguhnya merupakan rongga-rongga
lisigen, warnanya gelap namun bila dalam keadaan terendam air menjadi tembus cahaya
(Karta Sapoetra,1992).
Bagian daun adalah suatu bagian yang penting yaitu berfungsi sebagai alat pengambilan
zat-zat makanan, respirasi dan asimilasi transparansi. Daun jambu biji tergolongkan tidak
lengkap, karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja disebut daun tangkai.
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada
bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji mengandung polifenol, karoten,
flavonoid dan tanin.
Adapun daun jambu biji memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit
diantaranya:
1. Obat demam berdarah
Siapkan 5 lembar daun jambu biji, lalu rebus dengan air sebanyak 2 gelas, saring dan
minum ramuan tersebut dalam waktu 4 jam sekali hingga sembuh.
2. Diare
Daun Jambu biji segar seberat 30g ditambah segenggam tepung beras dan air 1-2
gelas direbus, minum airnya 2 kali sehari. Cara lainnya kunyah 3 lembar daun jambu
biji muda yang segar dengan sedikit garam lalu ditelan, lakukan 2 kali sehari
3. Sariawan.
Rebus 1 genggam daun jambu biji segar ditambah 1 jari kulit batangnya dengan 1 liter
air, saring dan minum air rebusan ini 2 kali sehari.
4. Kencing manis.
Ambil 1 buah jambu biji yang masih mengkal dan dipotong potong, kemudian rebus
dengan 3 gelas air hingga tinggal 1 gelas, saring terlebih dulu sebelum diminum.
Minum 2 kali sehari.
5. Ambeien
Ambil beberapa lembar daun jambu batu muda atau pucuknya ditambah sebuah
pisang batu, cuci bersih kedua bahan tersebut, pisang batu tak perlu di kupas dan
tumbuk keduanya, air perasannya di tampung lalu di minum. Lakukan setiap hari
secara teratur, walaupun rasa sakit sudah hilang tetap minum air tersebut supaya benar
benar sembuh.

2
6. Kembung pada anak anak
Petik 3 lembar daun jambu biji yang masih muda dan segar, rebus dengan 2 cangkir
air bersama 1/2 jari kulit batang pulosari dan 5 butir adas, rebus hingga air tinggal 1
cangkir, sebelum diminum sebaiknya air di saring. Anak berumur 3tahun dapat diberi
cairan ini sehari 3 kali, sebanyak 2 sendok makan, anak yang lebih tua diberi sehari 1
cangkir.
7. Luka berdarah atau borok di sekitar tulang.
Lumatkan daun jambu biji segar, tempelkan lumatan daun ini di tempat yang sakit,
lakukan beberapa kali sehari.

3
BAB II
METODE KERJA

2.1 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Ayakan
2. Baskom
3. Blender
4. Kain hitam
5. Nampan
6. Pisau
7. Selang
8. Trashbag
B. Bahan
1. Air
2. Daun jambu biji

2.2 Cara Kerja


Cara Pembuatan Simplisia
a. Pengumpulan bahan baku
Daun jambu biji diperoleh dari BALITRO. Daun yang kita gunakan untuk
dijadikan simplisia daun yang tidak terlalu tua.

4
c. Sortasi Basah
Penyortiran segar dilakukan setelah selesai pengumpulan bahan baku dengan
tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua
dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil.

d. Pencucian
Pencucian bertujuan menghilang-kan kotoran-kotoran dan mengurangi
mikroba-mikroba yang melekat pada bahan.Pencucian harus segera di-lakukan setelah
sortasi basah karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pen-cucian menggunakan air
bersih yang mengalir dari kran air.

g. Pengeringan
Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada bahan
dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pem-busukan dapat terhambat.
Dengan demikian dapat dihasilkan simplisia terstandar, tidak mudah rusak dan tahan
disimpan dalam waktu yang lama. Pengeringan dilakukan dibawah sinar matahari
langsung pada pukul 6:00 – 11.00 WIB selama 2 hari dan simplisia yang akan
dikeringkan ditutupi dengan kain berwarna hitam.

5
h.Sortasi Kering
Penyortiran dilakukan bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing yang
terdapat pada simplisia, misalnya akar-akar, pasir, kotoran unggas atau benda asing
lainnya.

i.Penyerbukan
Setelah sortasi kering simplisia yang sudah jadi dibagi menjadi dua yaitu
berupa rajangan dan serbuk. Penyerbukan dilakukan dengan menggunakan blender
dan diayak agar mendapatkan serbuk yang halus.

j. Penyimpanan
Penyimpanan simplisia dapat di-lakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun
di ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering
dan ber-ventilasi.

6
BAB III
Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Pengamatan

Perlakuan Bobot (kg)


Bahan Awal 2kg
Sortasi Basah 1,5kg
Sortasi Kering 0,65kg

3.2 Data Perhitungan

berat awal−berat akhir


a. Susut Pengeringan = berat awal

1,5−0,65
= x 100 %
1,5

= 56,67 %

berat akhir
a. Rendemen = x 100 %
berat awal
0,65
= x 100 %
1,5

= 43,33 %

3.3 Pembahasn

Kandungan kimia yang terdapat dalam daun jambu biji antara lain : asam
psidiloat, asam ursolat, asam krategolat, asam oleanolat, asam guaiavolat, quercetin dan
minyak atsiri .Flavonoid adalah salah satu kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan
di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru, dan sebagian zat
warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.Flavonoid mempunyai kerangka
dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada
suatu rantai propane (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan inid apat
menghasilkan tiga jenis struktur, yakni 1,3-diarilpropan atau flavonoid, 1,2-diarilpropan atau
isoflavonoid, dan 1,1-diarilpropan atau neoflavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau,
kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae)
adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida,

7
flavanon C- dan O-glikosida, khalkon dengan C- dan O-glikosida dan dihidrokhalkon,
proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida dan dihidroflavonol O-glikosida. Golongan
flavon, flavonol, flavanon, isoflavon, dan khalkon juga sering ditemukan dalam bentuk
aglikonnya.Senyawa-senyawa flavonoid terdapat dalam semua bagian tumbuhan tinggi,
seperti bunga, daun, ranting, buah, kayu, kulit kayu dan akar. Akan tetapi, senyawa flavonoid
tertentu seringkali terkonsentrasi dalam suatu jaringan tertentu, misalnya antosianidin adalah
zat warna dari bunga, buah, dan daun.
Quercetin adalah senyawa kelompok flavonol terbesar, quercetin dan glikosidanya
berada dalam jumlah sekitas 60-75% dari flavonoid. Quercetin adalah salah satu zat aktif
kelas flavonoid yang secaara biologis amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktifitas
antioksidan 1, maka quercetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Flavonoid merupakan
sekelompok besar antioksidan bernama polifenol yang terdiri atas antosianididn, boflavon,
katekin, flavanon, flavon, dan flavonol. Kersetin termasuk ke dalam kelompok flavonol.
Quercetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit
degenerative dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Quercetin
memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dariQuercetin dipercaya dapat
melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara mencegah terjadinya
proses peroksidasi lemak. Quercetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi
dari Low Density Lipoproteins (LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan mengkhelat
ion logam transisi. Ketika flavonol quercetin beraksi dengan radikal bebas, quercetin
mendonorkan protonnya dan menjadi senyawa radikal, tapi electron tidak berpasangan yang
dihasilkan didelokalisasi oleh resonansi, hal ini membuat senyawa quercetin radikal memiliki
energi yang sangat rendah untuk menjadi radikal yang reaktif.
Flavonoid ini dapat diekstraksi dengan etanol 70% (Harborne, 1987). Pelarut etanol
dapat digunakan untuk menyari zat yang kepolaran relatif tinggi sampai relatif rendah, karena
etanol merupakan pelarut universal, etanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel,
dapat memperbaiki stabilitas bahan obat yang terlarut dan juga efektif dalam menghasilkan
jumlah bahan aktif yang optimal (Rismunandar,1989)

8
Kandungan gizi dalam 100 gram jambu biji disajikan pada tabel 1 sbb:

Tabel 1. Kandungan Gizi jambu biji dalam 100 gram BDD

Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah


Energi 49,00 kal Vitamin A 25 SI
Protein 0,90 gr Vitamin B1 0,05 mg
Lemak 0,30 gr Vitamin B2 0,04 mg
Karbohidrat 12,20 gr Vitamin C 87,00 mg
Kalsium 14,00 mg Niacin 1,10 mg
Fosfor 28,00 mg Serat 5,60 gr
Besi 1,10 mg Air 86 gram
Bagian yg dapat dimakan 82 %

Sumber: 1. Dra. Emma S. Wirakusumah, MSc ( Buah dan sayur untuk terapi) 2. Ditjen
Tanaman Pangan dan Hortikultura, 1996

Daun jambu biji bermanfaat ( berkhasiat ) antara lain yaitu : untuk pengobatan Diare,
Sariawan, Kencing manis , Ambeien, Kembung pada anak,merangsang nafsu
makan,penetralisir racun (antitoksik),membuyarkan gumpalan darah,mempercepat
pematangan bisul,pembunuh cacing (vermisida).

Untuk mendapatkan simplisia yang bermutu baik, kami menggunakan daun jambu
biji yang tidak terlalu tua. Hal ini disebabkan karena jika daun terlalu tua daun akan
mengalami penuaan sehingga mutu nya rendah karena bahan aktif nya sudah terdegradasi.

Pada saat pengeringan kami mengunakan cahaya matahari langsung dikarenakan daun
merupakan bagian tanaman yang lunak sehingga pengeringan cukup dilakukan dibawah
cahaya matahari langsung saja. Pengeringan dilakukan pada pukul 06:00-11.00 hal ini
bertujuan untuk menjaga kestabilan zat aktif. Pada saat pengeringan, simplisia ditutupi kain
hitam agar cahaya lebih mudah menyerap dan pengeringannya merata.

Berdasarkan hasil sortasi basah yang dilakukan diperoleh berat awal 1,5kg dan setelah
dilakukan sortasi kering diperolah berat akhir sebesar 0,65kg sehingga didapat susut
pengeringan 56,67% dan rendeman sebesar 43,33%. Hal ini kemungkinan disebabkan Karena

9
pada saat pengumpulan bahan baku kami memperoleh daun dengan kualitas yang kurang baik
sehingga setelah di sortasi basah banyak daun jambu biji yang tidak terpakai.

10
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Psidium


guajava L. atau yang lebih dikenal jambu biji telah lama digunakan sebagai tumbuhan obat
oleh masyarakat. Beberapa khasiat dari jambu biji ini antara lain sebagai antidiare,
antibakteri, antioksidan dan analgesic antiinflamasi. Cara pembuatan simplisia dari daun
jambu biji meliputi pengumpulan bahan,sortasi basah,pencucian,pengeringan,sortasi kering
dan pengemasan.

Berdasarkan hasil sortasi basah yang dilakukan diperoleh berat awal 1,5kg dan setelah
dilakukan sortasi kering diperolah berat akhir sebesar 0,65kg sehingga didapat susut
pengeringan 56,67% dan rendeman sebesar 43,33%.

11
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI.2011.Acuan Penggunaan Obat. Jakarta : Ditjem pom.

Dalimartha,Setiawan.2000.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus Agriwidya.

Harborne.1987. Metode Fitokimia : penuntun dan cara modern menganalisis tumbuhan alih
bahasa: Padmawinata,K dan I, Soediro. Bandung : ITB

Rismunandar.1989.Tanaman Jambu Biji. Bandung : sinar baru


Kartasapoetra, G.1996. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat : Meningkatkan Apotik Hidup
dan Pendapatan Para Keluarga Petani dan PKK. Jakarta: PT. Rineka Cipta

12
LAMPIRAN HASIL PENGAMATAN

1. PENGUMPULAN BAHAN 2. SORTASI BASAH

3.PENCUCIAN 4. PENGERINGAN

5. SORTASI KERING 6. PENYERBUKAN

13

Anda mungkin juga menyukai