Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGORGANISASIAN INFORMASI/
PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA

Oleh :
Mutimatus Sa’adah, S.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


Juli 2018

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...........................................................................................................................1


Daftar Isi .....................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN…
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Ingatan (Memory) .........................................................................................................5
2.2 Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia .....................................................6

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Segala macam belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat apa pun
mengenai pengalaman kita, kita tidak akan dapat belajar apa-apa. Belajar merupakan
tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami
oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
Sedangkan Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Proses
berpikir merupakan proses tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan
informasi diolah.

Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan


faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi
kemudian diolah sehingga menciptakan suasana yang terencana, dan suasana
pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:225). Teori kognitif juga berpandangan bahwa
belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan
informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.

Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam struktur


hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inklusif, dan abstrak membawahi
pengetahuan yang lebih spesifik dan konkrit. Demikian juga pengetahuan yang lebih umum
dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan dapat memudahkan perolehan
pengetahuan baru yang lebih rinci. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajaran
tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak melalui beberapa
indera.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia?
2. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi?

3
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan
memahami:
1. Pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia
2. Model pembelajaran pemrosesan informasi

4
PEMBAHASAN

2.1 Ingatan (Memory)


Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang
melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di
psikologi kognitif dan ilmu saraf. Secara sederhana, Irwanto mendefinisikan ingatan
sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa
yang akan datang. Menurut Walgito, Ingatan adalah kemampuan psikis untuk
memasukan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang lampau . Sebagai suatu
proses, memori menunjukkan suatu mekanisme dinamik yang diasosiasikan dengan
penyimpanan (storing), pengambilan (retaining), dan pemanggilan kembali (retrieving)
informasi mengenai pengalaman yang lalu

Jenis - Jenis Ingatan


a. Memori atau ingatan sensorik, merupakan proses menyimpan memori melalui saraf-
saraf sensorik dalam waktu yang pendek.
b.Memori atau ingatan jangka pendek sebagai ingatan yang disimpan dalam waktu 20
detik atau lebih jika ingatan tersebut secara sadar diulang-ulang.
c. Memori atau ingatan masa panjang
Ingatan jangka panjang merupakan penyimpanan informasi yang bersifat lebih
permanen.misalnya kenangan masa kecil

Macam - Macam Ingatan


Atkinson dan Shriffin, mengembangkan suatu tahapan ingatan yang dikenal dengan Three-
Stage Model of Memory yang membagi ingatan manusia atas 3 jenis utama, yaitu;
a. Ingatan Sensori (Sensory Memory)
Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang berlangsung dalam
waktu yang pendek. Informasi yang diperoleh melalui panca indera (penglihatan,
perabaan, penciuman, pendengaran, dan pengecapan) hanya mam pu bertahan selama 1
atau 2 detik. Pernyataan ini didukung oleh Rathus, yang menyatakan bahwa informasi
yang pertama kali kita terima dari lingkungan dan diperoleh melalui panca indera hanya
mampu bertahan 1 detik. Informasi yang diterima dengan indera penglihatan hanya
mampu bertahan seperempat detik.
b. Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory)

5
Adalah suatu memori berkapasitas terbatas di mana informasi di pertahankan sekitar 30
detik . Ingatan jangka pendek disebut juga working memory karena informasi yang
disimpan hanya dipertahankan selama informasi masih diperlukan. Jika informasi tidak
diulang kembali dalam kurun waktu 30 detik, maka informasi pada ingatan jangka pendek
akan menghilang.
c. Ingatan Jangka Panjang (Long Term memory)
Suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen dan biasanya menetap dalam
ingatan Individu tersebut.
Singkatnya, Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat
(daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami,
dipelajari, dan sebagainya). Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui
proses berpikir.

2.2 Pengorganisasian Informasi Dalam Ingatan Manusia


Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan
kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan
informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang
(Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan
informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus -menerus
selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas,
bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah:
1. Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di
dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat
singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti.
2. Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian
oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya
mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi
dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.
3. Short Term Memory (STM)

6
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil
sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan
tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita.
4. Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki
individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali informasi disimpan di dalam
LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.

Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model


pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses
atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses
pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini
berdasarkan teori belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampaun
siswa memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan
tersebut. Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan
berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara
mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan
masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual.
Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar
bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai
dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik yang
mengikuti performa pembelajar.
2. Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama
pembelajaran berfungsi mendukung yang terjadi pada pembelajaran.

7
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengorganisasian adalah cara
lain untuk melihat proses berlangsungnya pengorganisasian informasi di dalam memori
adalah dengan melihat pengaruh kontek di dalam memori. Bentuk lain dari proses kerja
memori adalah constrative process yaitu mengacu kepada tindakan yang dilakukan oleh
manusia untuk mampu mengintegrasikan atau mengorganisasikan informasi di dalam
memori sehingga informasi tersebut menjadi lebih koheren.
Di dalam otak terdapat sistem memori atau sistem akal manusia tersimpan yang
disebut dengan ingatan. Irwanto mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk
menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Dengan
ingatan yang dimiliki, manusia dapat menyerap, mengolah, menyimpan dan
memproduksi pengetahuan yang ada di dalam memori yang berada di dalam otak.
Dengan itu struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem, yakni: sensory
register, short term memory, dan long term memory.
Ingatan (Memori) manusia terbagi kepada dua macam, tergantung jenis informasi
atau pengetahuan yang masuk ke dalam ingatannya. Memori manusia itu ada yang
hanya menyimpan tentang arti-arti atau pengertian-pengertian dari informasi yang ia
dapat. Ada juga yang hanya menyimpan peristiwa-peristiwa yang pernah ia alami atau ia
lihat, tergantung informasi apa yang masuk kedalam ingatannya. Terdapat tiga unsur
struktur memori yaitu: Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori), Penyimpanan
Jangka Pendek (working memory), dan Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term
Memory)

Anda mungkin juga menyukai