10 Pedoman Pelatihan Dan Pendampingan PDF
10 Pedoman Pelatihan Dan Pendampingan PDF
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang implementasi Kurikulum 2013 mulai
tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagaimana tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013, kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014
tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah
Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Ditegaskan bahwa mulai awal tahun 2015
(semester genap) tidak semua sekolah melaksanakan Kurikulum 2013; hanya sekolah-sekolah
yang telah melaksanakan kurikulum tersebut sejak tahun pelajaran 2013/2014 atau selama 3
(tiga) semester yang otomatis diperkenankan terus menggunakan kurikulum tersebut ditambah
dengan sekolah-sekolah yang dinilai memiliki kelayakan, yang lainnya diperintahkan untuk kembali
menggunakan Kurikulum 2006.
Khususnya di SMK, dampak kebijakan tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap model
dan strategi pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK. Jika semula menggunakan
pendekatan berdasarkan Guru Mata Pelajaran, dengan asumsi guru-guru terbaik pada suatu
SMK dapat menjadi Guru Pendamping bagi guru-guru mata pelajaran sejenis pada SMK yang
lainnya, maka mulai tahun 2015 seiring dengan diberlakukannya kebijakan tersebut pendampingan
dengan pendekatan guru mata pelajaran menjadi tidak efektif, karena tidak semua SMK
melaksanakan Kurikulum 2013. Atas dasar pertimbangan itu, maka mulai tahun 2015 pelaksanaan
pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK menggunakan pendekatan The Whole School
Training, yaitu pelatihan dan pendampingan berbasis sekolah seutuhnya; caranya dengan melatih
sebagian guru-guru terbaik dari SMK Sasaran untuk menjadi Instruktur Kabupaten/Kota, kemudian
selaku Instruktur Kabuoaten/Kota ditugaskan menjadi pelatih dan pendamping Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK) yang ada di sekolahnya dalam menerapkan Kurikulum 2013 SMK sesuai yang
diharapkan.
Buku Pedoman ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang utuh dan jelas serta menjadi
acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan
Implementasi Kurikulum 2013 SMK pada tahun 2016 ini.
PENGANTARiii
PENDHULUAN1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 2
C. Tujuan3
D. Sasaran/Pengguna Panduan 4
LAMPIRAN-LAMPIRAN27
DAFTAR LAMPIRAN vii
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum SMK 2013 Tahun 2016. 34
Lampiran 3. Rancangan Materi dan Penyaji Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK
Tahun 2016 39
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan pemberlakuan Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006 melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 antara lain dimaksudkan agar penerapan
Kurikulum 2013 di setiap satuan pendidikan dapat dilaksanakan secara terencana dan dengan
persiapan yang lebih matang. Pasal 4 pada peraturan tersebut menyatakan bahwa: Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006
paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Artinya, ketentuan tersebut memberi
kesempatan kepada setiap satuan pendidikan yang belum siap melaksanakan Kurikulum 2013
untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 sambil terus melakukan persiapan-persiapan hingga
selambat-lambatnya pada tahun 2020 diharapkan seluruh sekolah mampu mengimplementasikan
Kurikulum 2013 secara menyeluruh.
Sejalan dengan adanya perubahan organisasi dan tata kerja Kementerian Pendidikan Kebudayaan,
tugas Direktorat Pembinaan SMK dalam menyiapkan sekolah-sekolah (SMK) agar mampu
mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya, hanya
menyangkut penyiapan dan pelaksanaan pendampingan bagi guru dan tenaga kependidikan yang
telah mendapatkan pelatihan tentang Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh unit kerja lain (BP-
SDM), maka pada tahun 2016 kedua pekerjaan tersebut (pelatihan dan pendampingan) menjadi
tugas direktorat teknis terkait. Atas dasar itulah, Direktorat Pembinaan SMK memrogramkan
Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK pada Tahun 2016.
Upaya penyiapan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) oleh Direktorat Pembinaan SMK terus-
menerus dilakukan dengan berbagai ragam kegiatan, antara lain melalui program pelatihan dan
pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK bagi guru dan tenaga kependidikan secara
bertahap sesuai dengan pentahapan jumlah sekolah yang ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum
2013 SMK. Pada tahun pelajaran 2015/2016 ini ada 1.499 SMK yang ditetapkan sebagai sekolah
rintisan pelaksanaan Kurikulum 2013 SMK, sedangkan pada tahun pelajaran 2016/2017 akan
ditingkatkan jumlahnya sebanyak 25% atau 3.200 SMK dari keseluruhan jumlah SMK yang ada.
Selanjutnya pada tahun berikutnya diprogramkan akan ditambah sebanyak 35% sehingga pada
tahun pelajaran 2017/2018 menjadi 60%. Direncanakan pada tahun pelajaran 2018/2019 seluruh
kelas X SMK sudah melaksanakan Kurikulum 2013.
Pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK diselenggarakan oleh Direktorat
Pembinaan SMK dengan melibatkan peran serta Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, LPMP, SMK Klaster dan SMK Sasaran sesuai dengan peran dan tugas masing-
masing. Agar semua pihak yang terlibat dalam dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan
baik, perlu dibuat Panduan Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Kurikulum
2013 SMK Tahun 2016.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
2
B. Landasan Hukum
Kegiatan pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K-13 didasarkan atas
ketentuan perundang-undangan sebagai berikut:
C. Tujuan
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK ini secara umum
bertujuan untuk memberikan gambaran yang lengkap dan jelas kepada pihak-pihak terkait tentang
program Pelatihan dan Pendampingan bagi guru dan tenaga kependidikan SMK dalam rangka
persiapan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2016.
4
D. Sasaran/Pengguna Panduan
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun 2016 ini
diperuntukkan bagi semua pihak yang terkait dengan persiapan dan pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2016, khususnya bagi unsur-unsur
Direktorat Pembinaan SMK, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, LPMP,
SMK Klaster, dan SMK Sasaran.
BAB II
PELATIHAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
a. Pelatihan
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang
ada kaitannya dengan tugasnya (Gomes, 2003:197).
b. Narasumber
Narasumber pelatihan adalah seluruh pihak yang ditugaskan menjadi sumber informasi
dan atau pelatih dalam pelatihan implementasi Kurikulum 2013 SMK, terdiri atas:
1) Narasumber Kebijakan;
2) Tim Pengembang Materi Pelatihan; dan
3) Instruktur Pelatihan.
c. Peserta
1) Instruktur Nasional;
2) Instruktur Provinsi;
3) Instruktur Kabupaten/Kota;
4) Guru dan Tenaga Kependidikan SMK Sasaran
2. Tujuan pelatihan
a. Tujuan umum
3. Prinsip-prinsip pelatihan
4. Tahapan pelatihan
• 128 PK
148 • 11 Mapel C1
Instruktur Nasional • 9 Mapel A/B
• 10 x 34 Provinsi
360 20 Orang dari Dinas Pendidikan
Instruktur Provinsi Provinsi (secara proporsional)
• 10 x 1.600 SS Baru
19.058 • 2 x 1.499 SS Lama
Instruktur Kab./Kota (3.105 SMK Sasaran)
• Kasek
46.574 • GTK
GTK Sasaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
8
B. Durasi, Materi, dan Metode Pelatihan
1. Struktur Program Pelatihan
Pelatihan Kurikulum 2013 SMK tahun 2016 dilaksanakan secara bertahap untuk Instruktur
Nasional, Instruktur Provinsi, Instruktur Kabupaten/Kota, dan Sekolah Sasaran. Durasi, materi,
dan aktivitas pelatihan pada semua tahapan pelatihan tersebut pada dasarnya sama. Berikut
adalah uraian durasi, materi, dan aktivitas pelatihan tersebut yang dirangkum dalam struktur
program pelatihan.
A. Materi Umum 12
B. Materi Pokok 36
C. Materi Penunjang 4
9
1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1
Jumlah 52
Deskripsi materi dan metode pelatihan disusun berupa silabus pelatihan sebagaimana
terlampir.
C. Pelaksanaan Pelatihan
1. Pelatihan Instruktur Nasional
a. Tujuan khusus
Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahap nasional dimaksudkan untuk
menghasilkan Instruktur Nasional yang akan menjadi fasilitator atau narasumber pada
pelatihan Instruktur Provinsi.
b. Peserta
1) Jumlah peserta sebanyak 148 orang terdiri atas: 128 orang dipilih berdasarkan
Paket Keahlian, 9 guru Mata Pelajaran kelompok A dan B, dan 11 orang guru Mata
Pelajaran kelompok C1.
2) Peserta berasal dari unsur Widyaiswara P4TK (Kejuruan), Guru, dan Pengawas
SMK.
3) Diutamakan guru yang telah ikut serta dalam pengembangan Kurikulum SMK,
penyusunan silabus dan atau penulisan buku.
d. Narasumber pada pelatihan Instruktur Nasional adalah pimpinan dan unsur unit kerja
tingkat pusat (Ditjen Dikdasmen, Direktorat PSMK, Puskurbuk, Puspendik) dan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) SMK.
a. Tujuan khusus
Pelatihan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahap provinsi dimaksudkan untuk
menghasilkan Instruktur Provinsi yang akan menjadi instruktur/ fasilitator pada pelatihan
Instruktur Kabupaten/Kota.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
b. Peserta
1) Jumlah peserta sebanyak 360 orang; masing-masing provinsi diwakili secara
10 proporsional sesuai dengan jumlah SMK sasaran.
2) Peserta berasal dari unsur Widyaiswara LPMP, Pengawas SMK, dan Guru SMK
yang telah mengikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK.
d. Narasumber untuk pelatihan Instruktur Provinsi adalah pimpinan dan unsur unit kerja
Kemdikbud baik tingkat Pusat maupun Daerah dan Instruktur Nasional.
c. Pelatihan tingkat kabupaten/kota ini dilaksanakan oleh LPMP bekerja-sama dengan unit-
unit kerja yang relevan mulai bulan April 2016.
a. Tujuan khusus
Menyiapkan Guru dan Tenaga Kependidikan di SMK Sasaran agar mampu
mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK dengan baik dan benar.
b. Peserta
1) SMK sasaran yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
ditetapkan oleh Direktur Pembinaan SMK.
2) Peserta pelatihan di SMK sasaran seluruhnya berjumlah 46.574 orang terdiri atas
Guru Mapel, Kepala Program Keahlian, Wakasek Bidang Kurikulum dan Kepala
Sekolah.
d. Narasumber pada pelatihan SMK sasaran adalah para Instruktur Kabupaten/ Kota yang
ada di SMK masing-masing, tapi jika diperlukan dapat ditugaskan Instruktur Provinsi,
Instruktur Nasional atau Tim Pengembang Kurikulum SMK. 11
e. Pelatihan tingkat SMK Sasaran diselenggarakan oleh LPMP bekerja-sama dengan unit-
unit kerja yang relevan.
Evaluasi pelatihan implementasi Kurikulum 2013 SMK dilakukan mengacu pada tiga aspek
penilaian yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan dan sikap. Nilai akhir peserta diperoleh
dari proporsi nilai pengetahuan dan keterampilan menggunakan bobot 20% : 80%.
Penilaian pengetahuan dilakukan menggunakan tes tulis dalam bentuk post-test, sedang
penilaian keterampilan dilakukan berdasarkan portofolio dari hasil pengerjaan Lebar Kerja
(LK) sebanyak 8 (delapan) substansi, meliputi hal-hal di bawah ini dengan bobot setiap item
substansi 10%.
2. Kriteria Kelulusan
Peserta Diklat Implementasi Kurikulum 2013 SMK dinyatakan berhasil dan memiliki
kewenangan untuk menjadi pelatih pada pelatihan kurikulum yang sama, apabila yang
bersangkutan mencapai kemampuan mencapai kriteria sebagai berikut.
3. Format Penilaian
12
Tugas 1
No Nama Instansi
Setor Kual NA-1
NB:
Setor = Setor tugas sesuai waktu.
Kual = Kualitas latihan + proses.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
13
Setor Kual NA-2 Setor Kual NA-3 Setor Kual NA-4 Setor Kual NA-5
Tim Penilai
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
14 Kelas:
Bobot 10% Bobot 10% Bobot 10% Bobot 10% Bobot 10%
10
11
12
Tim Penilai 1
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
15
Bobot 10% Bobot 10% Bobot 10% Bobot 10% Bobot 10%
Tim Penilai 2
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
4. Sertifikasi
16 a. Hasil penilaian peserta pelatihan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori sebagai
berikut.
71 – 85 Baik
≤ 70 Cukup
b. Sertifikat Pelatihan diberikan kepada peserta yang memperoleh Nilai Akhir minimal 71
atau predikat Baik, sebagai bukti atau pengakuan bahwa yang bersangkutan “layak”
menjadi Instruktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK.
c. Kepada peserta yang memperoleh Nilai Akhir ≤ 70 atau predikat Cukup diberikan
Keterangan Mengikuti Pelatihan, tapi tidak diberikan kelayakan menjadi Instruktur.
2. Provinsi
a. Melakukan koordinasi pendataan SMK Klaster dengan Dinas
Pendidikan Kab/Kota;
b. Melakukan verifikasi data SMK Klaster berdasarkan data individual
sekolah dari Data Pokok Pendidikan;;
c. Mengirim data SMK Klaster ke Direktorat Pembinaan SMK;
d. Melakukan validasi data SMK Klaster pada saat asistensi pendataan
pendampingan implementasi kurikulum;
e. Melakukan sosialisasi kegiatan pelatihan dan pendampingan
implementasi kurikulum;
f. Membuat data base di setiap kabupaten/kota, dan
g. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan implementasi kurikulum.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
3. LPMP
a. Melakukan pemeriksaan kesesuaian jumlah dana blockgrant dengan
jumlah SMK Sasaran di masing-masing provinsi; 17
b. Mempersiapkan dan melakukan penandatanganan naskah MoU
blockgrant pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum
dengan SMK Klaster dan SMK Sasaran;
c. Mempersiapkan persyaratan penyaluran dana blockgrant pelatihan dan
pendampingan implementasi kurikulum;
d. Melakukan rekapitulasi data penerimaan dana blockgrant pelatihan dan
pendampingan implementasi KurikulumSMK;
e. Menetapkan jumlah tim TPK untuk setiap Kabupaten/Kota proporsional
dengan SMK Sasaran;
f. Melakukan bimbingan teknis pelatihan dan pendampingan
implementasi Kurikulum 2013 SMK bagi TPK Kabupaten/Kota;
g. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan implementasi kurikulum;
h. Mengumpulkan laporan pertanggungjawaban akhir dari SMK Klaster
dan SMK Sasaran tentang pemanfaatan dana blockgrant pelatihan dan
pendampingan implementasi kurikulum;
i. Membuat laporan pelaksanaan pelatihan dan pendampingan
implementasi Kurikulum 2013 SMK di provinsi masing-masing;
4. Kabupaten/Kota
a. Menghimpun data SMK Klaster dan SMK Sasaran;
b. Menetapkan SK Penetapan SMK Klaster dan SMK Sasaran;
c. Mengirim data SMK Klaster dan SMK Sasaan ke Dinas Pendidikan
Provinsi;
d. Membantu validasi data SMK Sasaran SMK Klaster pada saat asistensi
pendataan pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum;
e. Mengikuti sosialisasi kegiatan pelatihan dan pendampingan
implementasi kurikulum;
f. Membantu pengiriman laporan pertanggungjawaban akhir blockgrant
pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum;
g. Mengkoordinir pelaksanaan pelatihan dan pendampingan implementasi
kurikulum oleh TPK Kabupaten/Kota.
18
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 SMK BERBASIS
SEKOLAH
(The Whole School Training)
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
a. Pendampingan
Sasaran pendampingan adalah seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada
SMK Sasaran, selanjutnya disebut GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) Sasaran.
SMK Sasaran pendampingan pada tahun 2016 terdiri atas SMK Sasaran Lanjutan
sebanyak 1499 SMK dan SMK Sasaran Baru sebanyak 1606 SMK, seluruhnya
berjumlah 3105 SMK Saaran.
Setiap SMK Sasaran Lanjutan akan difasilitasi oleh 2 (dua) orang Instruktur Kabupaten/
Kota sebagai Guru Pendamping, sedangkan SMK Sasaran Baru akan difasilitasi oleh
10 Instruktur Kabupaten/Kota sebagai Guru Pendampng, seluruhnya berasal dari SMK
Sasaran yang bersangkutan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
d. Instruktur Provinsi
e. Instruktur Nasional
2. Tujuan
3. Prinsip-prinsip Pendampingan
B. Pelaksanaan Pendampingan
1. Pola Pendampingan
Kegiatan pendampingan di SMK Sasaran diawali dengan pelatihan Kurikulum 2013 SMK
serta teknis implementasinya dalam bentuk pemberian informasi dan latihan langsung
melalui kegiatan In House Training (IHT), selanjutnya Guru Pendamping bersama-sama GTK
Sasaran menyepakati kegiatan tindak-lanjut yang akan dilaksanakan oleh masing-masing
GTK Sasaran, sesuai dengan bidang garapannya dalam bentuk kegiatan On the Job Training
(OJT). Kegiatan tindak lanjut tersebut dirancang secara terprogram dengan target dan hasil
yang jelas serta disepakati oleh Guru Pendamping dan GTK Sasaran. Selama kegiatan tindak
lanjut berjalan, Guru Pendamping melaksanakan pendampingan dalam bentuk layanan
konsultasi, coaching dan atau pemodelan sesuai dengan kebutuhan masing-masing GTK
Sasaran.
Supervisi Pelaksanaan
Pendampingan
Sesuai lingkup dan tahapan kegiatan sebagaimana ditampilkan pada skema di atas, dapat
diuraikan bahwa program pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK
pada tahun 2016 ini merupakan rangkaian kegiatan sebagai berikut.
2. Materi Pendampingan
b. Pendampingan dalam bentuk Program Tindak Lanjut (On the Job Training)
dimaksudkan untuk membantu GTK Sasaran mengembangkan kemampuannya
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 SMK yang disempurnakan, sekaligus
untuk memastikan bahwa proses implementasi Kurikulum 2013 SMK berlangsung
sebagaimana yang diharapkan.
c. Program Pelatihan (In House Training) dan Pendampingan (On the Job Training) di
masing-masing SMK Sasaran dirancang dan dikembangkan berdasarkan struktur
program sebagai berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
STRUKTUR PROGRAM
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN
24 IMPLEMENTASI KURIKULUM2013 SMK DI SMK SASARAN
(The Whole School Training)
WAKTU
NO. MATERI
(@ 45’)
A. Materi Umum 12
3. Pendanaan Pendampingan
Biaya pelaksanaan pendampingan dianggarkan melalui APBN dalam bentuk bantuan sosial 25
yang disalurkan melalui LPMP.
2. Pelaporan
Pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun 2016 terdiri atas serangkaian
kegiatan yang meliputi:
Pelaporan untuk kegiatan-kegiatan tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu pelaporan
untuk kepentingan akuntabilitas administratif, dibuat sebagaimana biasanya laporan kegiatan.
Di samping itu ada laporan yang dimaksudkan untuk kepentingan evaluasi dan tindak lanjut
kebijakan.
Pelaporan dibuat oleh masing-masing SMK Sasaran dan diserahkan ke LPMP yang
membinanya. Setiap LPMP membuat kaporan secara kumulatf untuk seluruh SMK yang
menjadi binaannya.
BAB IV
26
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMK tahun
2016 ini disiapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK mengacu kepada kebijakan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pendampingan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016.
Pedoman ini diharapkan dapat mempermudah dan memberi motivasi kepada para Instruktur, Guru
Pendamping dan GTK Sasaran serta pemangku kepentingan lainnya, terutama SMK Sasaran,
unsur Dinas Pendidikan Provinsi, unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, para Pengawas,
dan unsur Komite SMK untuk saling berkomunikasi dan menyelaraskan kegiatan pendampingan
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, yang pada gilirannya diharapkan akan sangat
mendukung keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 SMK.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 27
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
28
SILABUS PELATIHAN
SILABUS PELATIHAN
SILABUS PELATIHAN
Penilaian:
• portofolio
SILABUS PELATIHAN
Penilaian:
• portofolio
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
SILABUS PELATIHAN
30 Kelompok Materi : Materi Pokok
Materi Pelatihan : 2.1.c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Alokasi waktu : 4 JP
Penilaian:
• Portofolio
SILABUS PELATIHAN
Penilaian:
• Portofolio
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
SILABUS PELATIHAN
Penilaian:
• Portofolio
SILABUS PELATIHAN
Penilaian:
• Unjuk kerja
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
SILABUS PELATIHAN
32 Kelompok Materi : Materi Pokok
Materi Pelatihan : 2.4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
Alokasi Waktu : 4 Jam
Penilaian:
• Portofolio
SILABUS PELATIHAN
Penilaian:
• Portofolio (membuat
proposal Pengajuan
Pembukaan Paket
Keahlian)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Penilaian:
• Portofolio
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum SMK 2013 Tahun 2016.
34 JADWAL KEGIATAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2016
(Instruktur Nasional, Instruktur Provinsi, dan Instruktur Kabupaten/Kota)
Hari Pertama
O8.00-08.45
08.45-09.30
09.30-10.15
10.15-10.30
10.30-11.15
11.15-12.00
15.30-15.45
15.45-16.30 Pleno:
Kebijakan dan Dinamika
16.30-17.15 Perkembangan Kurikulum
17.00-19.00
19.00-19.45 Pleno:
• Penerapan Literasi dalam
19.45-20.30 Pembelajaran
20.30-21.15 • Gerakan Penumbuhan Budi
Pekerti
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Hari Kedua
O8.00–08.45 Pleno:
Pelatihan dan Pendampingan
Implementasi Kurikulum 2013
08.45-09.30
SMK Berbasis Sekolah (The
Whole School Training)
09.30-09.45
09.45-10.30 Pleno:
• Kompetensi, Materi dan
10.30-11.15 Pembelajaran
11.15-12.00 • Penilaian Hasil Belajar dan
Pengelolaan Nilai
12.00-13.00
13.00-13.45 Pleno:
Spektrum Keahlian PMK
• Program Pendidikan pada
13.45-14.30
SMK
• Struktur Kurikulum
• PKL
15.15-15.30
17.30-19.00
Hari Ketiga
08.45-09.30
10.15-1030
12.00-13.00
15.15-15.30
16.15-17.30
17.30-19.00
Hari Keempat
10.15-1030
12.00-13.00
14.30-15.15
15.15-15.30
17.30-19.00
Hari Kelima
10.15-1030
10.30-11.15 Pleno:
Penutupan: Review dan Evaluasi
11.15-12.00 Pelatihan
12.00-13.00
13.00-13.45
13.45-14.30
14.30-15.15
15.15-15.30
15.30-16.15
16.15-17.30
17.30-19.00
19.00-19.45
19.45-20.30
20.30-21.15
Catatan: 1. Narasumber/Fasilitator masing-masing materi/kegitan pada masing-masing tingktan
pelatihan dapat dilihat pada Rancangan Materi dan Penyaji pada Lampiran 3.
2. Jadwal dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada, tanpa mengubah materi,
alokasi waktu, serta mempertimbangkan kontinuitas materi yang disajikan.
3. Jika terkait dengan pelaksanaan ibadah Sholat Jumat, jadwal dapat disesuaikan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 3. Rancangan Materi dan Penyaji Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun
2016
39
MATERI PROGRAM PELATIHAN KURIKULUM 2013 SMK
TAHUN 2016 DAN RANCANGAN PENYAJINYA
1. Materi Umum
1.1 Gerakan Penumbuhan Tim PBP Direktorat Tim PBP Direktorat LPMP
Budi Pekerti
1.3 Penerapan Literasi dalam Tim Literasi dan Tim Literasi dan LPMP
Pembelajaran Puskurbuk Puskurbuk
1.4 Kompetensi, Materi, dan Kabid Puskurbuk/ Instruktur Nasional Instruktur Provinsi
Pembelajaran TPK Pusat
1.5 Penilaian Hasil Belajar dan Ka Puspendik/ Instruktur Nasional Instruktur Provinsi
Pengelolaan Nilai Kabid
2. Materi Pokok
2.4 Praktik Pengolahan dan TPK Pusat Instruktur Nasional Instruktur Provinsi
Pelaporan Penilaian Hasil
Belajar
3. Materi Penunjang
3.2 Tes Awal/Tes Akhir TPK Pusat Instruktur Nasional Instruktur Provinsi