Anda di halaman 1dari 2

Sejarah dan Makna Hari Pahlawan 10 November yang

Perlu diketahui!
Tanggal 10 November 2017 bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Momentum
perayaan ini tentunya bukan hanya sekedar hadiah, melainkan untuk mengenang jasa para
Pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu kita wajib menundukkan kepala
untuk mengenang jasa mereka di hari Pahlawan 10 November ini. Namun mungkin banyak
yang belum tahu kenapa pada tanggal 10 November di tetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Yang melatarbelakangi tanggal 10 November di peringati sebagai Hari Pahlawan adalah


peristiwa pertempuran hebat yang terjadi di Surabaya antara Arek-arek Suroboyo dengan
pasukan NICA yang di boncengi Belanda.

Perang ini terjadi karena adanya insiden hotel yamato surabaya. Dimana ketika itu orang-
orang belanda di bawah pimpinan Mr. Ploegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru
yaitu bendera Belanda di atas hotel Yamato di Surabaya. Hal ini tentunya membuat
kemarahan di hati masyarakat Surabaya tatkala itu.

Karena hal ini dianggap telah menghina kedaulatan bangsa Indonesia dan juga kemerdekaan
Indonesia yang telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus beberapa bulan yang lalu.

Hingga sekarang, peristiwa pertempuran Surabaya diperingati sebagai Hari Pahlawan.


Peringatan ini tidak hanya sekedar untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia mengingat
peristiwa heroik arek-arek Surabaya, tetapi juga merenungi kembali pengorbanan mereka
kepada tanah air yang mereka cintai.

Bagi generasi muda yang tengah belajar saat ini, makna pahlawan yang diperingati setiap hari
seperti hari Senin ini atau di hari lain di setiap tanggal ini, sejatinya menjadi pengingat akan
pentingnya menjadi pahlawan pembelajar. Jadilah manusia pintar dan cerdas dengan akhlak
(karakter) yang baik dari ketekunan dan semangat belajarnya. Itulah sesungguhnya inti
memperingati hari pahlawan yang setiap tahun jatuh pada 10 November khususnya bagi
siswa.

Tanggal penting itu tentu saja akan mengingatkan betapa berani dan gigihnya para pejuang
kemerdekaan Indonesia mempertahankan proklamasi yang baru empat bulan
dikumandangkan oleh Sukarno- Hatta waktu itu. Perang Surabaya antara tentara Indonesia
melawan tentara Belanda itu adalah perang pertama pejuang Merah-Putih melawan tentara
Asing setelah kemerdekaan. Dan dunia tahu, bahwa tentara Indonesia memiliki keberanian
dan kegigihan yang tinggi. Senjata modern yg digunakan tentara Belanda mampu dihadang
dengan batu dan bambu runcing oleh tentara Indonesia. Itu memang sejarah emas pahlawan
Indonesia.

Kejadian 10 November 1945 itu menjadi pancang abadi dan diperingati sebagai Hari
Pahlawan Indonesia hingga hari ini. Di setiap tanggal itu pula di seluruh pelosok negeri
mengadakan upacara bendera dan membacakan kembali sejarah perjuangan pahlawan
bangsa. Tapi cukupkah begitu saja? Inilah saatnya generasi muda, para pelajar dan siswa
Indonesia untuk kembali merefleksi diri masing-masing. Pertanyaan sederhananya, sejauh
mana para generasi muda sudah membuktikan kepahlawanannya dalam posisi sebagai siswa?
Oleh karena itu, sekolahlah dan belajarlah dengan baik. Hal ini merupakan langkah yang
benar. Lalu kembangkan potensi hebat yang pasti ada di setiap diri generasi muda dan terus
berkreatif dan berinovatif dalam setiap kesempatan. Hura-hura dan membuang masa di jalan
raya, haruslah dijauhkan dari pikiran dan tindakan. Itu hanya akan merusak diri, keluarga dan
tentu saja bangsa sendiri. Sebagai pahlawan pembelajar, fokus pada pengembangan dan
pembinaan diri untuk terus belajar, itu jauh lebih penting.

Anda mungkin juga menyukai