ANION
ANION
I. LATAR BELAKANG
Dalam analisa kualitatif ada 2 macam uji yaitu reaksi kering dan
basah. Reaksi kering dapat ditetapkan untuk zat-zat padat dan reaksi
basah digunakan untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering
yang diuraikan dapat digunakan untuk analisis semimikro dengan
hanya identifikasi kecil. Uji ini benar-benar memberikan informasi
yang bermanfaat dalam waktu yang singkat. Teknik yang berbeda
digunakan untuk reaksi basah dalam analisis makro, semimikro,
mikro.
Kelarutan zat adalah jumlahnya jika dilarutkan pada pelarut yang
di ketahui beratnya dan zat tersebut mempunyai kesetimbangan
dengan pelarut itu. Larutan lewat jenuh adalah larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih besar dibanding dalam keadaan
setimbang pada suhu tertentu. Kelarutan bertambah dengan
bertambahnya temperatur. Pengendapan dilakukan dengan larutan
encer yang ditambahkan pereaksi perlahan-lahan dengan pengadukan
yang teratur.
Endapan terbentuk dengan larutan itu menjadi terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan endapan sama dengan
konsentrasi molar dari larutan jenuhnya.
Larutan jenuh suatu garam yang juga mengandung garam tersebut
yang tak larut, dengan kelebihan merupakan suatu sistem
kesetimbangan terhadap hukum massa dapat diberlakukan, misalnya:
jika endapan perak klorida ada dalam kesetimbangan dengan larutan
jenuhnya, maka kesetimbangan yang terjadi:
Anion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam analisa anion dikenal
adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa
basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan orgaleptis (warna, bau,
rasa) dan pemanasan analisa basah adalah analisa dengan melarutkan
zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan
dalam air, reaksi pengendapan filtrasi atau penyaringan, dan
pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling
mengganggu misal CO32- dan SO32- , dan NO3-, dan lain-lain.
Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa
adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif untuk
mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel.
Penggolongan kation atau anion dilakukan untuk memudahkan
analisa kualitatif anorganik. Dalam hal ini untuk memudahkan
mencari pereaksi untuk mengidentifikasikannya, karena kation suatu
golongan tidak diketahui dalam suatu campuran, maka dapat
dianalisis dengan mudah degan cara menambahkan reaksi dengan
kondisi tertentu, sehingga dapat terpisah pada tiap
golongan.Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama
tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam
barium, garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi
identifikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema
identifiasi anion bukanlah skema yang baku, karena satu anion
termasuk dalam lebih dari satu subgolongan.
b. Sulfit
1) Penegasan I
Larutan sampel (3 tetes) + AgNo3 (4 tetes) endapan
hitam.
Sampel negative mengandung sulfit, karena hasil positif
diperoleh apabila terbentuk endapan hitam.
Kesimpulan :
Sampel mengsndung sulfida.
IV. PEMBAHASAN
Basset, J. dkk. 1999. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta
: Buku Kedokteran EGC.