Validasi Maxindo
Validasi Maxindo
Pada tanggal ............... telah dilakukan validasi ulang terhadap Rencana Sistem Manajemen Hazard Analysis Critical Control
Points (HACCP) PT. Maxindo Karya Anugerah dengan dihadiri oleh tim HACCP dan konsultan eksternal. Personal tim validasi HACCP
dan konsultan eksternal yang hadir adalah sebagai berikut :
Toni Anggota
Deni Anggota
Nova Anggota
Anton Anggota
Peluang kejadian ditetapkan dengan memeriksa rekaman kegiatan manufaktur, digunakan perhitungan modus, mean, atau
median dari perhitungan statistika. Apabila rekaman manufaktur PT. Maxindo Karya Anugerah tidak memadai, maka digunakan data
teknis dari perusahaan lain yang sejenis atau melalui rujukan ilmiah yang memadai.
Khusus untuk penetapan tingkat keparahan yang ditimbulkan dari peristiwa keracunan pangan yang teridentifikasi, digunakan
referensi dan pertimbangan pakar (expert judgement). Referensi yang dipergunakan disalin dan dilampirkan dalam dokumen ini.
Bagian 2.
KERANGKA BERFIKIR
RANTAI PASOKAN DAN SUBSTANCE FLOW ANALYSIS (SFA)
Singkong
RANTAI Biologi Kimia Fisik Biologi Kimia Fisik
PASOKAN
Produksi
Primer
Industri Hulu Kemasan
Bahan baku lainnya
Bakteri, kapang Monomer plastik, Debu
logam berat
Industri Hilir
Transportasi
Distribusi
Biscuit
Salmonella sp. , Monomer Kuku, rambut,
Staphylococcus plastik, logam kulit telur, debu, Biscuit Rusak
sp. , virus H5N1 berat jerami
Konsumen
Akhir
2.2 MATRIKS RANTAI PASOKAN DAN SFA PRODUK COOKIES
RANTAI BAHAN PEMBANTU BAHAN BAKU PRODUK
PASOKAN Biologi Kimia Fisik Biologi Kimia Fisik
Produksi TELUR
Primer
Industri Hulu Kemasan Bahan baku lainnya
Bakteri, kapang Monomer plastik, Debu
logam berat
Industri Hilir
Transportasi
Distribusi
Cookies
Salmonella sp. , Monomer Kuku, rambut,
Staphylococcus plastik, logam kulit telur, debu, Cookies Rusak
sp. , virus H5N1 berat jerami
Konsumen
Akhir
Industri Hilir
Transportasi
Distribusi
Wafer
Salmonella sp. , Monomer Kuku, rambut,
Staphylococcus plastik, logam kulit telur, debu, Wafer Rusak
sp. berat jerami
Konsumen
Akhir
Bakteri - Kotoran
Bahan tambahan
- Debu
BTM
Pengolahan
PT NISSIN Cutting Popping Mixing
BISCUIT Mixing
INDONESIA Snack
Baking
kuku, monomer
plastik, rambut, debu,
jerami, BTM, logam
Pemberian Minyak & Bumbu Cooling
berat
Industri Hilir
Transportasi
Distribusi
Snack
Monomer Kuku, rambut,
plastik. Logam debu Snack Rusak
berat
Konsumen
Akhir
Industri Hilir
Transportasi
Distribusi
Egg roll
Salmonella sp. , Monomer Kuku, rambut,
Staphylococcus plastik, logam kulit telur, debu, Egg Roll Rusak
sp., virus H5N1 berat jerami
Konsumen
Akhir
Industri Hilir
Transportasi
Distribusi
Kembang Gula
Kembang Gula
BTM, debu
Rusak
Konsumen
Akhir
Bagian 3.
VALIDASI ILMIAH
BAHAYA BIOLOGI / MIKROBIOLOGI
Virus Virus H5N1 0 (zero tolerance) Pernafasan (demam, Very high 1,4,5,8
batuk, radang
tenggorokan, pneumonia,
kejang otot)
3.3. SDM
Unsur Target Organ Tubuh
Kontaminan Bahan Berbahaya Batas Bahaya Severity Referensi
Penilaian yang Diganggu
1. Operator Bakteri saniter (E.coli, Enterotoksin TPC Pencernaan Medium 2,3,12,13
packing Staphylococcus
aureus, Streptococcus
sp, dan lain-lain)
3.4. MESIN
Unsur Target Organ Tubuh
Kontaminan Bahan Berbahaya Batas Bahaya Severity Referensi
Penilaian yang Diganggu
1. Alat pelapis Bakteri saniter (E.coli, Enterotoksin TPC Pencernaan Medium 2,3,12,13
krim manual Staphylococcus
aureus, Streptococcus
sp, dan lain-lain)
VALIDASI ILMIAH
BAHAYA KIMIA
Pengawet makanan Calsium propionate ADI, 2 g/kg karsinogenik (kanker) Very high 3,14
Pemutih dan pematang Ascorbic acid, ADI, 200 mg/kg karsinogenik (kanker) Very high 3,7,14
tepung ammonium chloride (ascorbic acid)
Bagian 5.
VALIDASI ILMIAH
BAHAYA FISIKA
5.3. SDM
Unsur Target Organ Tubuh
Kontaminan Bahan Berbahaya Batas Bahaya Severity Referensi
Penilaian yang Diganggu
1. Operator Logam Perhiasan, atribut kerja Negatif Pencernaan Low 11
packing
Higiene karyawan Rambut, kuku Negatif Pencernaan Low 11
5.4. MESIN
Unsur Target Organ Tubuh
Kontaminan Bahan Berbahaya Batas Bahaya Severity Referensi
Penilaian yang Diganggu
1. Alat pelapis Kotoran Debu Negatif Pencernaan Low 11
krim manual
Kotoran Sisa krim Negatif Pencernaan Low 11
1. Atmawinata, E. 2006. Mengenal Beberapa Penyakit Menular dari Hewan kepada Manusia. Penerbit Yrama Widya, Bandung.
2. Eley, A. R. (Ed). 1994. Microbial Food Poisoning. Chapman and Hall, London.
4. http://en.wikipedia.org/wiki/H5N1#Transmission_and_host_range
5. http://foodsafety.cas.psu.edu/AIV_Food_Safety.htm
6. http://www.food.gov.uk/safereating/microbiology/eggs2002advice
7. http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/A5724.htm
8. http://www.who.int/foodsafety/micro/avian1/en/
9. Mortimore, S. dan C. Wallace. 1994. HACCP, A Practical Approach. Chapman and Hall, London.
10. NIFI. 1985. Applied Foodservice Sanitation. Wm.C. Brown Publishers, New York.
11. Pierson, M. D. dan D. A. Corlett, Jr. 1992. HACCP, Principles and Application. Chapman and Hall, London.
12. Pohland, A.E., V.R. Dowell Jr, V.R, J.L. Richard. (Eds). 1990. Microbial Toxins in Foods and Feeds: Cellular and Molecular Modes
of Action. Plenum Press, London.
13. Supardi, I. dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Alumni, Bandung.
14. Winarno, F. G. dan. T. S. Rahayu. 1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan Kontaminan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA
VALIDASI
RENCANA HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINTS
PEMBUATAN BISCUIT, COOKIES, WAFFER, SNACK, EGG ROLL,
DAN KEMBANG GULA
NOMOR DOKUMEN :
NOMOR REVISI :
TANGGAL TERBIT :
Disusun Disetujui
Nomor Salinan :
Jumlah Salinan :
Distribusi kepada :
Status distribusi1) : DIKENDALIKAN
TIDAK DIKENDALIKAN
Catatan :
1) Beri tanda untuk yang sesuai.
2) Prosedur sistem ini diterbitkan untuk digunakan internal di bawah kewenangan PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA.
3) Siapapun dilarang menggandakan prosedur sistem ini tanpa izin tertulis dari PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA.