Anda di halaman 1dari 10

Doppler adalah alat pemeriksaan kesehatan yang menggunakan gelombang suara

berfrekuensi tinggi (ultrasonografi), untuk memperkirakan kondisi aliran darah melalui


pembuluh darah. USG Doppler dapat dipergunakan untuk memantau aliran darah, sehingga
bermanfaat untuk menentukan diagnosa beragam penyakit, terutama yang berhubungan
dengan masalah pada pembuluh darah.

Proses Prosedur Doppler

1. Oleskan jel pada permukaan kulit bagian tubuh yang akan dipindai.
2. Letakkan transduser di atas permukaan kulit untuk memulai pemindaian.
3. Perangkat ini kemudian akan mengirimkan gelombang suara yang kemudian akan
diperkuat melalui mikrofon.

Gelombang suara akan memantul pada benda padat, termasuk sel darah. Sehingga pergerakan
sel darah akan terpantau ketika nada pantulan gelombang suara berubah, yang dikenal
sebagai efek Doppler. Melalui gelombang suara inilah dokter dapat menilai aliran darah yang
normal atau sebaliknya.

Beberapa kondisi yang dapat diketahui menggunakan USG Doppler yaitu :

1. Keadaan aliran darah di pembuluh arteri dan vena yang ada pada lengan, kaki, atau
leher,
2. Keberadaan hambatan aliran atau gumpalan darah yang dicurigai dapat menyebabkan
stroke,
3. Adanya gumpalan pada pembuluh darah, yang bila terlepas dapat menghambat aliran
darah pada organ vital, misalnya paru-paru,
4. Membantu menilai kesehatan aliran darah bayi di dalam kandungan, untuk memantau
perkembangannya.
Penyakit yang Dapat Dideteksi Menggunakan Doppler

1. Penyakit jantung bawaan,


2. Sumbatan maupun penyempitan pada pembuluh darah arteri (arteriosklerosis),
3. Penyakit arteri perifer, yaitu berkurangnya sirkulasi darah ke kaki akibat penyempitan
arteri,
4. Stenosis karotis atau penyempitan pembuluh arteri di leher,Sumbatan pembuluh vena,
seperti deep vein thrombosis (DVT),
5. Adanya tumor di pembuluh darah kaki atau lengan.

Blok diagram

Maintenance doppler

No Fisik / Uji Kuantitatif


1 Chassis / Mounts / Fasteners
2 Kontrol / Switch
3 Perlengkapan / Konektor
4 Kabel / Aksesoris
5 Baterai
6 Indikator / Display
7 Self-test
8 Transduser
9 Parameter
10 Cek Kondisi Baterai
11 Cek Kondisi Transduser

Materi opsi ke 2

Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu.
Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai
adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung
janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz).

Dibawah ini terdapat salah satu contoh alat doppler yang bisa
sebagai pengetahuan. Alat ini merupakan Ultrasonic Fetal Doppler dimana digunakan
untuk mendiagnosa detak jantung janin pada masa kehamilan.

Dengan bantuan probe alat ini meradiasi gelombang ultrasonik dan organ yang
bergerak seperti hati, aliran darah. Sinyal ultrasonik
akan menginterprestasikan setiapperubahan yang terjadi. Alat ini dapat secara otomatis meng
ukur detak jantung dengan menggunakan teknologi mikroprosesor dan output secara digital.

1.1.1. Sensor Ultrasonik

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai 20 kHz
hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik
bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah pada fasa gas,
cair hingga padat. Jika gelombang ultrasonik berjalan melaui sebuah medium, Secara
matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut:

s = v.t/2 ………………….Pers (1)

dimana s adalah jarak dalam satuan meter, v adalah kecepatan suara yaitu 344 m/detik dan t
adalah waktu tempuh dalam satuan detik. Ketika gelombang ultrasonik menumbuk suatu
penghalang maka sebagian gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian diserap dan
sebagian yang lain akan diteruskan.

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran
listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah benda yang disebut
piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40
kHz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Sensor ultrasonik secara umum
digunakan untuk suatu pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi pengukuran
jarak. Alat ini secara umum memancarakan gelombang suara ultrasonik menuju suatu target
yang memantulkan balik gelombang kearah sensor. Kemudian sistem mengukur waktu yang
diperlukan untuk pemancaran gelombang sampai kembali kesensor dan menghitung jarak
target dengan menggunakan kecepatan suara dalam medium. Rangkaian penyusun sensor
ultrasonik ini terdiri dari transmitter, reiceiver, dan komparator. Selain itu, gelombang
ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah kristal tipis bersifat piezoelektrik.

a. Piezoelektrik

Kristal piezoelektrik ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun 1880, dengan tebal
,85 mm. Bila kristal ini diberi tegangan listrik, maka lempengan kristal akan mengalami
vibrasi sehingga timbullah ultrasonik .

Sebaliknya , vibrasi pada kristal akan menghasilkan listrik . Oleh karena itu maka kristal
piezo elektrik digunakan sebagai transduser pada Fetal Doppler

Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran disesuaikan dengan
kebutuhan.

Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1 – 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2.


Untuk terapi digunakan daya 1 W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker diperlukan
daya 1000 W/cm2.

Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek, Doppler, yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat
adanya pergerakan pendengar, sebaliknya dan getaran yang dikirim ke obyek akan
direfleksikan oleh obyek itu sendiri .

Sensor piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagian keramik meregang dan memancarkan
gelombang ultrasonik. Tipe operasi transmisi elemen piezoelektrik sekitar frekuensi 32 kHz.
Efisiensi lebih baik, jika frekuensi osilator diatur pada frekuensi resonansi piezoelektrik
dengan sensitifitas dan efisiensi paling baik. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode
pulsa elemen piezoelektrik yang sama dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver.
Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja
dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik
lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

b. Transmitter

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik
dengan frekuensi sebesar 40 kHz yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk
menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari
osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen
kalang RLC / kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan
memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi
mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi
pada osilator.

c. Receiver

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang berfungsi
sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada
permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh
karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan
membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan
dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.

1.1.1. Jenis Dopplers

Perbedaan Dopplers yang digunakan di rumah atau rumah sakit sebagai berikut:

· Produsen : Produsen yang populer adalah Nicolet, Huntleigh, SummitDoppler,


EchoHeart, Ultrasound Technologies (Seward / Wakeling), Parks Medical Electronics (as
Obstetrical Dopplers), dan Sunray.

· Jenis Probe : Tahan air atau tidak. Waterproof probe digunakan untuk proses melahirkan
di air.

· Frekuensi : 2–3 MHz probe. Kebanyakan praktisi dapat menemukan detak jantung
dengan probe baik. Probe 3 MHz dianjurkan untuk mendeteksi denyut jantung pada awal
kehamilan (8-10 minggu kehamilan). Probe 2 MHz dianjurkan bagi wanita hamil yang
kelebihan berat badan. Probe 5 MHz EchoHeart transvaginal Doppler janin Probe membantu
dalam deteksi Denyutjantung janin (FHT) di awal kehamilan (6-8 minggu) dan untuk pasien
yang memiliki rahim retroversi atau selama kehamilan untuk deteksi FHT untuk wanita yang
mengalami obesitas.

· Tampilan Denyut jantung : Beberapa Dopplers secara otomatis menampilkan denyut


jantung, dan Doppler yang lain harus dihitung manual.

1.2. Langkah-langkah pemeriksaan

a. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang

b. Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan

c. Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin.

d. Hitung detak jantung janin :

i. Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung


janin 120-140 / menit.

ii. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
e. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak ada
pergerakan bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.

f. Pasien dipersilahkan bangun

g. Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu dan Buku KIA

1.3. Prinsip Kerja Pesawat Fetal Doppler

· Sebuah lapisan tipis dari jelly ditempatkan antara probe dan kulit untuk
memastikan semua suara memasuki tubuh.

· Probe berisi pemancar dan penerima.

· Sebuah pulsa Ultrasound dikirimkan oleh pemancar.

· Pulsa tercermin dari permukaan dan kembali ke penerima.

· Mesin Ultrasound mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulsa untuk
kembali.

1.4. Pemantauan janin

Pemantauan janin tak bisa dilakukan secara kasat mata, karena ia masih “bersembunyi”
dalam rahim. Umumnya, pemantauan dilakukan dengan cara mendengar denyut jantung
janin. Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung, tetapi juga perubahan iramanya,
terutama saat terjadi kontraksi rahim. Kenapa? Ketika janin stres, denyut jantung yang
tadinya berirama dan kuat, bisa saja jadi tidak berirama dan melemah. Informasi ini perlu
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan toleransi janin terhadap proses persalinan.
Dokter juga bisa tahu apakah perlu intervensi atau tidak.

Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan bahwa janin tidak mengalami
stres adalah 120-160 per menit, dengan variabilitas sekitar 5-25 denyut per menit.

1.5. Denyut Jantung Janin


Dimulai pada minggu ke-5, jantung janin akan semakin cepat pada tingkat 3,3 denyut
perhari untuk bulan berikutnya. Jantung janin mulai berdetak pada tingkat kurang lebih sama
seperti ibu, yang 80-85 bpm. Dibawah ini gambaran perkiraan denyut jantung janin selama 5
sampai 9 minggu, dengan asumsi tingkat awal dari 80.

· Minggu 5 dimulai pada 80 dan berakhir pada 103 bpm

· Week 6 starts at 103 and ends at 126 bpmMinggu 6 dimulai pada 103 dan berakhir di
126 bpm

· Week 7 starts at 126 and ends at 149 bpmMinggu 7 dimulai pada 126 dan berakhir di
149 bpm

· Week 8 starts at 149 and ends at 172 bpmMinggu 8 dimulai pada 149 dan berakhir di
172 bpm

· At week 9 the fetal heartbeat tends to beat within a range of 155 to 195 bpm.Pada
minggu 9 detak jantung janin cenderung untuk mengalahkan dalam jarak 155-195 bpm.

Denyut jantung janin akan mulai menurun dan umumnya akan jatuh dalam kisaran 120-160
bpm oleh minggu 12.

1.6. Cara Pemakaian Doppler Biosys Ifm 500 :

· Untuk menghidupkan Doppler tekan tombol On/Off yang ada disebelah kiri Doppler.
Tekan tombol On/Off “Θ” tersebut sampai Doppler hidup dan ada bunyi“Bip”.

· Letakkan Probe Doppler pada bagian atas perut ibu hamil yang sudah diberi
ultrasonic Gel.

· Hasil pengukuran denyut janin akan tampil pada display yang ada pada Doppler.

· Untuk mematikan Doppler maka tekan tombol On/Off “Θ” tersebut sampai Display
mati dan ada bunyi “Bip”.

1.7. Cara Perawatan Doppler Biosys Ifm 500 :


· Bersihkan sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler setelah
pemeriksaanmenggunakan Lap lembut yang sudah dibasahi sedikit Alkohol sampai bersih,
lalu keringkan dengan lap lembut yang kering.

· “Karena jika sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler tidak dibersihkan setelah
pemeriksaan, maka akan memyebabkan kerusakan pada Probe Doppler”.

· Simpan Doppler di tempat bersih yang tidak berdebu dan tidak lembab. Jauhkan dari
binatang – binatang kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit seperti ( semut,
nyamuk, dan kecoak ).

· Mohon anjuran diatas diperhatikan dan dilakukan agar unit doppler dapat bertahan
lama penggunaannya

1.8. Pemeliharaan Doppler

A. 3 Bulanan :

· Cek dan bersihkan bagian – bagian alat

· Cek baterai, ganti bila perlu

· Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat atau sabun lunak

· Cek pengatur volume / sound level

· Cek suara keluaran

· Cek konektor probe dan bersihkan

B. 1 Tahunan

· Cek kebocoran arus listrik

· Cek hubungan pembumian

1.9. Penyimpanan

· Kembalikan posisi volume / sound level regulator ke posisi minimum.

· Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.

· Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ).
· Bersihkan probe

· Letakkan probe pada tepatnya

· Pasang penutup debu

· Simpan alat pada tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai