Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FARMAKOLOGI

LEUKIMIA

Disusun oleh :

1. Almas Amalul Fasha

2. Difa Amalia Putri

3. Eric Fajar Juliansyah

4. Isti Nurfaizah

5. Nur Islamiah

6. Nur Solecha

7. Rulif Ali Winarto

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

2019
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Farmakologi berupa makalah yang
berjudul “Leukimia” dalam rangka memenuhi aspek penilaian mata kuliah Farmakologi yang berjumlah 2
SKS.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam upaya menambah pengetahuan tentang
Leukimia. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif /membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 14 Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
A. Defenisi Penyakit Leukemia ............................................................................................................. 3
B. Etiologi Penyakit Leukemia .............................................................................................................. 4
C. Patofisiologi Penyakit Leukemia ...................................................................................................... 6
D. Gejala Klinis ..................................................................................................................................... 8
E. Diagnosis Penyakit Leukemia ......................................................................................................... 10
F. Jenis-jenis Leukemia ....................................................................................................................... 10
 Leukemia Limfositik Akut (LLA) .................................................................................................. 11
G. Pengobatan Penyakit Leukemia .................................................................................................. 12
BAB III ....................................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan dalam kehidupan adalah hal mutlak yang selalu diharapkan oleh manusia,

karena semua kegiatan atau rutinitas manusia dapat berjalan dengan lancar apabila rohani

dan jasmaninya sehat. Hidup sehat dengan mengatur pola makan, memakan makanan yang

bergizi, istirahat yang cukup dan berolah raga mampu menghindarkan dari berbagai

penyakit. Namun adakalanya penyakit datang tanpa kita sadari dan terkadang tanpa kita

rasakan, salah satunya adalah penyakit di dalam tubuh manusia. Leukemia atau kanker

darah yang sangat berbahaya memiliki gejala umum seperti penyakit ringan ternyata dapat

diketahui tanpa sengaja dalam ”general check up”.

Leukemia terjadi karena penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang

diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow) sehingga sel darah putih memproduksi sel

yang abnormal menjadi sel leukemia. Berbahaya karena produksi yang berlebihan tidak

terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah

perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat

mengganggu fungsi normal sel lainnya.

Para ahli kedokteran sampai saat ini masih meraba penyebab terjadinya penyakit

tersebut karena banyak faktor penyebab namun belum ada yang mendominasi hingga

terjadinya penyakit tersebut. Oleh karena itu untuk mencegah leukemia atau kanker darah

kita harus mengenal lebih jauh tentang leukemia, bagaimana gejala-gejalanya, dampak dari

penyakit leukemia, cara diagnosa dan penyembuhannya.

1
Dari uraian tersebut, maka penulis akan mencoba membahas tentang “ Penyakit

Leukemia”.

B. Rumusan Makalah
C. Tujuan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Penyakit Leukemia

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma

darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah

( eritrosit ), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ). Komposisi plasma

dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45 % l. Sel dan

keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur

yang di sebut sentrifugasi.

Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal

dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat

darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum

tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang

berkembang tidak normal atau abnormal. Dalam keadaan normal, sel darah putih

mereproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau sel darah putih, berfungsi sebagai

pertahanan tubuh, akan terus membelah dalam suatu kontrol yang teratur. Tubuh manusia

akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan bereproduksi

kembali.

Pada penderita leukemia, sumsum tulang memproduksi sel darah putih yang tidak

normal yang disebut sel leukemia. Sel leukemia yang terdapat dalam sumsum tulang akan

terus membelah dan semakin mendesak sel normal, sehingga produksi sel darah normal

akan mengalami penurunan, sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang

3
diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari

sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel

darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.

Lima golongan besar leukemia:


- Leukemia system eritropoietik: mielosis eritremika atau penyakit di guglielmo.
- Leukemia system granulopoietik: leukemia granulositik atau mielositik.
- Leukemia system trobopoietik: leukemia megakariositik.
- Leukemia system limfopoietik: leukimia limfositik.
- Leukemia RES: Retikuloendoteliosis yang dapat berupa leukemia monositik, leukemia
plasmositik (penyakit Kahler), histiositosis, dan sebagainya.
Pada umumnya gejala klisnis dari berbagai leukemia hamper sama hanya berbeda apakah
akut atau kronik. Juga gejala hematologis lain yang bergantung pada morfologis selnya.

B. Etiologi Penyakit Leukemia

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang

menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :

4
a) Faktor Endogen

Faktor Herediter

Adanya Penyimpangan Kromosom Insidensi leukemia meningkat pada

penderita kelainan kongenital, diantaranya pada sindroma Down, sindroma Bloom,

Fanconi’s Anemia, sindroma Wiskott-Aldrich, sindroma Ellis van Creveld,

sindroma Kleinfelter, D-Trisomy sindrome, sindroma von Reckinghausen, dan

neurofibromatosis ( Wiernik, 1985; Wilson, 1991 ) . Kelainan-kelainan kongenital

ini dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi gen, misal pada kromosom

21 atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang tidak stabil, seperti pada

aneuploidy.

Kelainan Genetik

Mutasi genetik dari gen yang mengatur sel darah yang tidak ditururnkan

b) Faktor Eksogen

Virus

Salah satu virus yang terbukti dapat menyebabkan leukemia pada manusia

adalah Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia yang ditimbulkan adalah Acute

T- Cell Leukemia .

Bahan Kimia dan Obat-obatan

Paparan kromis dari bahan kimia ( misal : benzen ) dihubungkan dengan

peningkatan insidensi leukemia akut, misal pada tukang sepatu yang sering terpapar

benzen. Selain benzen beberapa bahan lain dihubungkan dengan resiko tinggi dari

5
AML, antara lain : produk – produk minyak, cat , ethylene oxide, herbisida,

pestisida, dan ladang elektromagnetik.

Obat-obatan anti neoplastik ( misal : alkilator dan inhibitor topoisomere II )

dapat mengakibatkan penyimpangan kromosom yang menyebabkan AML.

Kloramfenikol, fenilbutazon, dan methoxypsoralen dilaporkan menyebabkan

kegagalan sumsum tulang yang lambat laun menjadi AML.

Radiasi

Hubungan yang erat antara radiasi dan leukemia ( ANLL ) ditemukan pada

pasien-pasien anxylosing spondilitis yang mendapat terapi radiasi, dan pada kasus

lain seperti peningkatan insidensi leukemia pada penduduk Jepang yang selamat

dari ledakan bom atom. Peningkatan resiko leukemia ditemui juga pada pasien yang

mendapat terapi radiasi misal : pembesaran thymic, para pekerja yang terekspos

radiasi dan para radiologis.

C. Patofisiologi Penyakit Leukemia

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah

putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone

marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah diantaranya sel darah

putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi

membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu

proses pembekuan darah).

Leukemia adalah jenis gangguan pada system hemapoetik yang fatal dan terkait

6
dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak terkendalinya

proliferasi dari leukosit. Jumlah besar dari sel pertama-tama menggumpal pada tempat

asalnya (granulosit dalam sumsum tulang, limfosit di dalam limfe node) dan menyebar

ke organ hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih besar sehingga mengakibatkan

hematomegali dan splenomegali.

Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringa perifer serta

mengganggu perkembangan sel normal. Akibatnya, hematopoesis normal terhambat,

mengakibatkan penurunan jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit. Eritrosit dan

trombosit jumlahnya dapat rendah atau tinggi tetapi selalu terdapat sel imatur.

Proliferasi dari satu jenis sel sering mengganggu produksi normal sel hematopoetik

lainnya dan mengarah ke pembelahan sel yang cepat dan trombositopenia atau penurunan

jumlah. Pembelahan dari sel darah putih meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi

karena penurunan imun.

Trombositopeni mengakibatkan perdarahan yang dinyatakan oleh ptekie dan

ekimosis atau perdarahan dalam kulit, epistaksis atau perdarahan hidung, hematoma

dalam membrane mukosa, serta perdarahan saluran cerna dan saluran kemih. Tulang

mungkin sakit dan lunak yang disebabkan oleh infark tulang.

Skema Patofisiologi Dari Penyakit Leukemia

7
D. Gejala Klinis

Gejala penderita leukemia bevariasi tergantung dari jumlah sel abnormal dan tempat

berkumpulnya sel abnormal tersebut. Gejala umum penderita leukemia yaitu :

1. Demam atau keringat malam.

8
2. Sering mengalami infeksi, sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan

tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada penderita leukemia, sel darah putih

yang terbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya.

Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan

sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari

hidung (meler) dan batuk.

3. Anemia, penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel

darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya

penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam

tubuh)

4. Pucat.

5. Sakit kepala.

6. Mudah berdarah atau memar. Misalnya gusi mudah berdarah saat sikat gigi, muda

memar saat terbentur ringan).

7. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar

karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan

dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

8. Nyeri pada tulang dan/atau sendi, hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum

tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

9. Pembengkakan Kelenjar limfa. Penderita kemungkinan besar mengalami

pembengkakan pada kelenjar limfa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan

lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul

disini dan menyebabkan pembengkakan.

9
10. Pembesaran kelenjar getah bening, terutama di leher dan ketiak.

11. Penurunan berat badan, di akibatkan oleh nyeri perut dimana sel leukemia dapat

terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada

organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya

nafsu makan penderita leukemia.

12. Penurunan konsentrasi.

13. Kehilangan kendali otot, dan kejang.

14. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan

bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan

pertolongan medis.

15. Sel leukemia juga dapat berkumpul di buah zakar dan menyebabkan pembengkakan.

E. Diagnosis Penyakit Leukemia

1. Pemeriksaan fisik, yaitu dengan pemeriksaan pebengkakan nodus-nodus getah bening,

limfa dan hati.

2. Tes darah dan tes laboratorium untuk memeriksa tingkat sel-sel darah.

3. Biopsy. Biopsy adalah pengangkatan jaringan untuk mencari sel-sel kanker.

4. Pemeriksaaan darah complete blood count (CBC). Dari pemeriksaan darah, dapat

ditemukan kadar sel darah putih yang meningkat atau berkurang dan adanya sel

leukemia.

F. Jenis-jenis Leukemia

10
 Leukemia Mielositik Akut (LMA)

LMA disebut juga leukemia mielogenus akut atau leukemia granulositik akut

(LGA) yang di karakteristikkan oleh produksi berlebihan dari mieloblast. Sering terjadi

pada semua usia, tetapi jarang terjadi pada anak-anak. Mieloblast menginfiltrasi

sumsum tulang dan ditemukan dalam darah. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya

anemia, perdarahan, dan infeksi, tetapi jarang disertai keterlibatan organ lain.

 Leukemia Limfositik Akut (LLA)

LLA sering menyerang pada masa anak – anak dengan presentase 75% - 80%.

LLA menginfiltrasi sumsum tulang oleh sel limfoblastik yang menyebabkan anemia,

memar (trombositopeni), dan infeksi (neutropenia). Limfoblas biasanya di temukan

dalam darah tepi dan selalu ada di sumsumtulang, hal ini mengakibatkan terjadinya

limfadenopati, splenomegali, dan hepatomegali, tetapi 70% anak dengan leukemia

limfatik akut kini bisa disembuhkan.

 Leukemia Limfositik Kronis (LLK)

LLK terjadi pada manula dengan limfadenopati generalisata dan peningkatan jumlah

leukosit disertai limfositosis, Perjalanan penyakit biasanya jinak dan indikasi

pengobatan adalah hanya jika timbul gejala.

 Leukemia Mielositik Kronis (LMK)

LMK sering juga disebut leukemia granulositik kronik (LGK), gambaran menonjol

adalah :

11
a. Adanya kromosom Philadelphia pada sel-sel darah. Ini adalah kromosom abnormal

yang ditemukan pada sel-sel sumsum tulang.

b. Krisis blast fase yang dikarakteristikkan oleh poroliferasi tiba-tiba dari jumlah

besar mieloblasT.

G. Pengobatan Penyakit Leukemia

1. Kemoterapi dengan obat; penggunaan ini bersifat menyerang dan menghancurkan sel-

sel kanker patologis yang menyerang akan tubuh. Nah kalau tadi penggunaan

kemoterapi dapat mengakibatkan kanker baru memang benar. Biasanya penggunaan

obat ini ditambahkan dengan obat penghambat munculnya penyakit baru. Terdapat

tiga fase pelaksanaan kemoterapi yaitu fase induksi, fase Profilaksis Sistem saraf

pusat, dan konsolidasi.

a) Fase Induksi

Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan

terapi kortikostreroid (prednison), vincristin dan L-asparaginase. Fase induksi

dinyatakan behasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak ada dan dalam

sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%.

b) Fase Profilaksis Sistem saraf pusat

Pada fase ini diberikan terapi methotrexate, cytarabine dan hydrocotison

melaui intrathecal untuk mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi

kranial dilakukan hanya pada pasien leukemia yang mengalami gangguan sistem

saraf pusat.

c) Konsolidasi

12
Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan

remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara

berkala, mingguan atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk

menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum

tulang, maka pengobatan dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi.

2. Radiasi; Penggunaannya sendiri dengan dosis tinggi yang nantinya diakumulasikan

pada daerah berakumulasinya sel leukemia.

Transplantasi Sumsung tulang belakang; biasanya adalah sumsum tulang belakang dari saudara
kandung atau saudara dekat. Keuntungannya adalah sisem imun tidak akan aktif untuk membunuh
sel hasil transplantasi. Kerugiannya sendiri adalah sel yang akan berfungsi dalam waktu yang
sangat lama, tidak akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang singkat.

13
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan

ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat

darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.

2. Etiologi dari penyakit leukemia yaitu dapat berupa faktor endogen dan faktro eksogen.

Faktor endogen terdiri dari bersifat herediter dan kelainan genetik. Sedangkan faktor

eksogen terdiri dari radiasi, zat kimia dan infeksi virus.

3. Patofisisologi dari penyakit leukemia yaitu Sejumlah besar sel menggumpal pada

tempat asalnya lalu menyebar ke organ hematopoetik dan berlanjut organ yang lebih

besar menyebabkan hematomegali Hepatomegali dan splenomegali. Limfosit imatur

berproliferasi mengganggu perkembangan sel normal. Hematopoesis normal

terhambat, mengakibatkan penurunan jumlah leukosit, eritrosit, dan trombosit. Eritrosit

dan trombosit jumlahnya dapat rendah atau tinggi tetapi selalu terdapat sel imatur.

Proliferasi dari satu jenis sel sering mengganggu produksi normal sel hematopoetik

lainnya dan mengarah ke pembelahan sel yang cepat dan penurunan jumlah.

Trombositopeni mengakibatkan perdarahan yang dinyatakan oleh ptekie dan ekimosis,

epistaksis, hematoma dalam membrane mukosa, serta perdarahan saluran cerna dan

saluran kemih. Tulang mungkin sakit dan lunak yang disebabkan oleh infark tulang.

4. Gejala klinis penyakit leukemia yaitu demam atau keringat malam. Sering mengalami

infeksi, anemia, penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat, sakit kepala, mudah

14
berdarah atau memar, perdarahan, nyeri pada tulang dan/atau sendi, pembengkakan

Kelenjar limfa, penurunan berat badan, di akibatkan oleh nyeri perut dimana sel

leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan

pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Penurunan konsentrasi,

kehilangan kendali otot, dan kejang, kesulitan Bernafas (Dyspnea).

5. Diagnosis penyakit leukemia yaitu dengan Pemeriksaan fisik, Tes darah dan tes

laboratorium, biopsy, pemeriksaaan darah complete blood count (CBC). CT or CAT

scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar

puncture.

6. Jenis-jenis penyakit leukemia yaitu leukemia mielositik akut, leukemia limfositik akut,

leukemia limfositik kronis, dan Leukemia Mielositik Kronis.

7. Pengobatan penyakit leukemia dilakukan dengan kemoterapi, radiasi dan transplantasi

sum-sum tulang belakang.

B. Saran

Sebaiknya kita menjaga kesehatan dengan baik. Selain itu penyakit leukemia dapat

dicegah dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran yang kaya akan

serat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mehta Atul & Victor Hoffbrand. 2006. Hematologi. Erlangga. Jakarta.

Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2006. Ilmu Bedah. Erlangga. Jakarta.

Simon, Sumanto. 2003. Neoplasma Sistem Hematopoietik: Leukemia. Fakultas Kedokteran Unika
Atma Jaya. Jakarta.

Smeltzer Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. EGC.
Jakarta.
Suriadi & Rita. 2005. Asuhan Keperawatan pada Anak, CV Sagung Seto : Jakarta.

Wilkinson, M. Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasli NOC. EGC : Jakarta

Wiwik H. & Andi Sulistyo H. 2008. Pengertian Leukemia. EGC. Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai