LEUKIMIA
Disusun oleh :
4. Isti Nurfaizah
5. Nur Islamiah
6. Nur Solecha
2019
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Farmakologi berupa makalah yang
berjudul “Leukimia” dalam rangka memenuhi aspek penilaian mata kuliah Farmakologi yang berjumlah 2
SKS.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam upaya menambah pengetahuan tentang
Leukimia. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif /membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dalam kehidupan adalah hal mutlak yang selalu diharapkan oleh manusia,
karena semua kegiatan atau rutinitas manusia dapat berjalan dengan lancar apabila rohani
dan jasmaninya sehat. Hidup sehat dengan mengatur pola makan, memakan makanan yang
bergizi, istirahat yang cukup dan berolah raga mampu menghindarkan dari berbagai
penyakit. Namun adakalanya penyakit datang tanpa kita sadari dan terkadang tanpa kita
rasakan, salah satunya adalah penyakit di dalam tubuh manusia. Leukemia atau kanker
darah yang sangat berbahaya memiliki gejala umum seperti penyakit ringan ternyata dapat
Leukemia terjadi karena penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang
diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow) sehingga sel darah putih memproduksi sel
yang abnormal menjadi sel leukemia. Berbahaya karena produksi yang berlebihan tidak
terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah
perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat
Para ahli kedokteran sampai saat ini masih meraba penyebab terjadinya penyakit
tersebut karena banyak faktor penyebab namun belum ada yang mendominasi hingga
terjadinya penyakit tersebut. Oleh karena itu untuk mencegah leukemia atau kanker darah
kita harus mengenal lebih jauh tentang leukemia, bagaimana gejala-gejalanya, dampak dari
1
Dari uraian tersebut, maka penulis akan mencoba membahas tentang “ Penyakit
Leukemia”.
B. Rumusan Makalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma
darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah
( eritrosit ), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ). Komposisi plasma
dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45 % l. Sel dan
keping darah lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur
Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal
dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat
Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum
tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang
berkembang tidak normal atau abnormal. Dalam keadaan normal, sel darah putih
mereproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau sel darah putih, berfungsi sebagai
pertahanan tubuh, akan terus membelah dalam suatu kontrol yang teratur. Tubuh manusia
akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan bereproduksi
kembali.
Pada penderita leukemia, sumsum tulang memproduksi sel darah putih yang tidak
normal yang disebut sel leukemia. Sel leukemia yang terdapat dalam sumsum tulang akan
terus membelah dan semakin mendesak sel normal, sehingga produksi sel darah normal
akan mengalami penurunan, sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang
3
diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari
sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel
darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang
4
a) Faktor Endogen
Faktor Herediter
ini dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi gen, misal pada kromosom
21 atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang tidak stabil, seperti pada
aneuploidy.
Kelainan Genetik
Mutasi genetik dari gen yang mengatur sel darah yang tidak ditururnkan
b) Faktor Eksogen
Virus
Salah satu virus yang terbukti dapat menyebabkan leukemia pada manusia
adalah Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia yang ditimbulkan adalah Acute
T- Cell Leukemia .
peningkatan insidensi leukemia akut, misal pada tukang sepatu yang sering terpapar
benzen. Selain benzen beberapa bahan lain dihubungkan dengan resiko tinggi dari
5
AML, antara lain : produk – produk minyak, cat , ethylene oxide, herbisida,
Radiasi
Hubungan yang erat antara radiasi dan leukemia ( ANLL ) ditemukan pada
pasien-pasien anxylosing spondilitis yang mendapat terapi radiasi, dan pada kasus
lain seperti peningkatan insidensi leukemia pada penduduk Jepang yang selamat
dari ledakan bom atom. Peningkatan resiko leukemia ditemui juga pada pasien yang
mendapat terapi radiasi misal : pembesaran thymic, para pekerja yang terekspos
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah
putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone
marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah diantaranya sel darah
putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi
membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu
Leukemia adalah jenis gangguan pada system hemapoetik yang fatal dan terkait
6
dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak terkendalinya
proliferasi dari leukosit. Jumlah besar dari sel pertama-tama menggumpal pada tempat
asalnya (granulosit dalam sumsum tulang, limfosit di dalam limfe node) dan menyebar
ke organ hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih besar sehingga mengakibatkan
Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringa perifer serta
trombosit jumlahnya dapat rendah atau tinggi tetapi selalu terdapat sel imatur.
Proliferasi dari satu jenis sel sering mengganggu produksi normal sel hematopoetik
lainnya dan mengarah ke pembelahan sel yang cepat dan trombositopenia atau penurunan
jumlah. Pembelahan dari sel darah putih meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi
ekimosis atau perdarahan dalam kulit, epistaksis atau perdarahan hidung, hematoma
dalam membrane mukosa, serta perdarahan saluran cerna dan saluran kemih. Tulang
7
D. Gejala Klinis
Gejala penderita leukemia bevariasi tergantung dari jumlah sel abnormal dan tempat
8
2. Sering mengalami infeksi, sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan
tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada penderita leukemia, sel darah putih
yang terbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya.
sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari
3. Anemia, penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel
darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya
tubuh)
4. Pucat.
5. Sakit kepala.
6. Mudah berdarah atau memar. Misalnya gusi mudah berdarah saat sikat gigi, muda
7. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar
karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan
8. Nyeri pada tulang dan/atau sendi, hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum
pembengkakan pada kelenjar limfa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan
lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul
9
10. Pembesaran kelenjar getah bening, terutama di leher dan ketiak.
11. Penurunan berat badan, di akibatkan oleh nyeri perut dimana sel leukemia dapat
terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada
organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya
bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan
pertolongan medis.
15. Sel leukemia juga dapat berkumpul di buah zakar dan menyebabkan pembengkakan.
2. Tes darah dan tes laboratorium untuk memeriksa tingkat sel-sel darah.
4. Pemeriksaaan darah complete blood count (CBC). Dari pemeriksaan darah, dapat
ditemukan kadar sel darah putih yang meningkat atau berkurang dan adanya sel
leukemia.
F. Jenis-jenis Leukemia
10
Leukemia Mielositik Akut (LMA)
LMA disebut juga leukemia mielogenus akut atau leukemia granulositik akut
(LGA) yang di karakteristikkan oleh produksi berlebihan dari mieloblast. Sering terjadi
pada semua usia, tetapi jarang terjadi pada anak-anak. Mieloblast menginfiltrasi
sumsum tulang dan ditemukan dalam darah. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
anemia, perdarahan, dan infeksi, tetapi jarang disertai keterlibatan organ lain.
LLA sering menyerang pada masa anak – anak dengan presentase 75% - 80%.
LLA menginfiltrasi sumsum tulang oleh sel limfoblastik yang menyebabkan anemia,
dalam darah tepi dan selalu ada di sumsumtulang, hal ini mengakibatkan terjadinya
LLK terjadi pada manula dengan limfadenopati generalisata dan peningkatan jumlah
LMK sering juga disebut leukemia granulositik kronik (LGK), gambaran menonjol
adalah :
11
a. Adanya kromosom Philadelphia pada sel-sel darah. Ini adalah kromosom abnormal
b. Krisis blast fase yang dikarakteristikkan oleh poroliferasi tiba-tiba dari jumlah
besar mieloblasT.
1. Kemoterapi dengan obat; penggunaan ini bersifat menyerang dan menghancurkan sel-
sel kanker patologis yang menyerang akan tubuh. Nah kalau tadi penggunaan
obat ini ditambahkan dengan obat penghambat munculnya penyakit baru. Terdapat
tiga fase pelaksanaan kemoterapi yaitu fase induksi, fase Profilaksis Sistem saraf
a) Fase Induksi
Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini diberikan
dinyatakan behasil jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak ada dan dalam
melaui intrathecal untuk mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi
kranial dilakukan hanya pada pasien leukemia yang mengalami gangguan sistem
saraf pusat.
c) Konsolidasi
12
Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan unutk mempertahankan
remisis dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara
menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi supresi sumsum
Transplantasi Sumsung tulang belakang; biasanya adalah sumsum tulang belakang dari saudara
kandung atau saudara dekat. Keuntungannya adalah sisem imun tidak akan aktif untuk membunuh
sel hasil transplantasi. Kerugiannya sendiri adalah sel yang akan berfungsi dalam waktu yang
sangat lama, tidak akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang singkat.
13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan
ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat
2. Etiologi dari penyakit leukemia yaitu dapat berupa faktor endogen dan faktro eksogen.
Faktor endogen terdiri dari bersifat herediter dan kelainan genetik. Sedangkan faktor
3. Patofisisologi dari penyakit leukemia yaitu Sejumlah besar sel menggumpal pada
tempat asalnya lalu menyebar ke organ hematopoetik dan berlanjut organ yang lebih
dan trombosit jumlahnya dapat rendah atau tinggi tetapi selalu terdapat sel imatur.
Proliferasi dari satu jenis sel sering mengganggu produksi normal sel hematopoetik
lainnya dan mengarah ke pembelahan sel yang cepat dan penurunan jumlah.
epistaksis, hematoma dalam membrane mukosa, serta perdarahan saluran cerna dan
saluran kemih. Tulang mungkin sakit dan lunak yang disebabkan oleh infark tulang.
4. Gejala klinis penyakit leukemia yaitu demam atau keringat malam. Sering mengalami
infeksi, anemia, penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat, sakit kepala, mudah
14
berdarah atau memar, perdarahan, nyeri pada tulang dan/atau sendi, pembengkakan
Kelenjar limfa, penurunan berat badan, di akibatkan oleh nyeri perut dimana sel
leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan
pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Penurunan konsentrasi,
5. Diagnosis penyakit leukemia yaitu dengan Pemeriksaan fisik, Tes darah dan tes
puncture.
6. Jenis-jenis penyakit leukemia yaitu leukemia mielositik akut, leukemia limfositik akut,
B. Saran
Sebaiknya kita menjaga kesehatan dengan baik. Selain itu penyakit leukemia dapat
dicegah dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran yang kaya akan
serat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2006. Ilmu Bedah. Erlangga. Jakarta.
Simon, Sumanto. 2003. Neoplasma Sistem Hematopoietik: Leukemia. Fakultas Kedokteran Unika
Atma Jaya. Jakarta.
Smeltzer Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. EGC.
Jakarta.
Suriadi & Rita. 2005. Asuhan Keperawatan pada Anak, CV Sagung Seto : Jakarta.
Wilkinson, M. Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasli NOC. EGC : Jakarta
16