Makalah Dasar Keperawatn 1
Makalah Dasar Keperawatn 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan sel dan jaringan tergantung dari oksigen yang berada di dalam aliran
darah yang normal. Ketergatungan pada keseimbangan cairan yang normal tidak begitu
ketara. Kira-kira 60% dari berat badan berupa cairan. Cairan terdiri dari 40% cairan
dalam sel (intrasel) dan cairan di luar sel (ekstrasel) berupa 15% cairan interstitial dan
5% cairan plasma. Gangguan aliran darah atau keseimbangan cairan mengakibatkan
beberapa penyulit medis: edema, kongesti, perdarahan, syok dan tiga keadaan yang
berkaitan yaitu trombosis, emboli, dan infark. Banyak dari aktivitas tubuh di tunjukkan
pada batasan sempit antara volume dan komposisi cairan tubuh. Sejumlah penyesuaian
kimiawi dan fisik terus menerus dibuat untuk menjaga keseimbangan essensial dari
cairan dan elektrolit. Jika mekanisme ini terlalu tinggi dan turun, dapat berakibat
penyakit yang serius.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
a. Sebagai sumber informasi untuk mahasiswa
b. Agar dapat menambah pengetahuan dan pemahaman khususnya bagi mahasiswa
S1 keperawatan kebutuhan cairan dan elektrolit
c. Agar mahasiswa tahu bagaimana proses keperawatan pada klien dengan masalah
keseimbangan cairan dan elektrolit
C. RUMUSAN MASALAH
a. Pengertian keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrlit
c. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan normal cairan dan elektrolit
d. Asuhan dan keperawatan keseimbangan cairan dan elektrolit
BAB II
TINJAUAN MATERI
A. LANDASAN TEORI
Keseimbangan air mengacu pada ekuilibrium yang dipertahankan antar masukan (in
take) dan haluran (output) air. Masukan air berasal dari cairan yang diminum, air didalam
makanan, dan air hasil oksidasi bahan makanan. Air itu dipakai dalam peroses metabolik
tubuh dan diperlukan untuk mengangkut produk limbah untuk diekskresi melalui urine,
kulit, paru-paru dan tinja. Komposisi cairan tubuh diatur oleh ginjal dan paru-paru, yang
mendapat masukan dari jaringan dan kelenjar-kelenjar tubuh hormon, khususnya
aldosteron dan ADH, berfungsi mengatur komposisi plasma dan cairan tubuh lainnya.
Air merupakan 60% dari berat tubuh dewasa. Orang yang berotot, relative memiliki
lebih banyak air (dalam %) daripada orang gemuk, karena sel-sel lemak mengandung jauh
lebih sedikit air daripada sel otot. Jumlah air yang diperlukan untuk mempertahankan
kehidupan pada orang dewasa sekitar 1500 ml/hari (rata-rata yang masuk adalah 200
ml/hari). Masukan air harus diimbangi dengan keluarannya. Jumlah urine minimal adalah
300-500 ml per 24 jam. Selain oleh ginjal, air juga dikeluarkan melalui paru-paru, kulit,
dan tinja. Ini disebut “insensible water loss” (kehilangan air tidak kasatmata). Air
berfungsi sebagai bantalan, pelindung, dan pembentuk tampilan kulit dari tubuh.
B. PENGERTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh adalah merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh
melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusikan ke seluruh
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya;
jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
1. Cairan tubuh terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu; cairan intraselular dan cairan
ekstraselular. Cairan intraselular adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh
tubuh, sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang berada di luar sel terdiri
dari tiga kelompok yaitu : cairan intravascular (plasma), cairan interstitial dan cairan
transelular. Cairan intravascular (plasma) adalah cairan di dalam system vascular,
cairan interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan
transelular adalah cairan sekresi khusus seperti cairan sarebrospinal, cairan
intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
2. Proporsi caira tubuh
Persentasi dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan
tergantung beberapa hal antara lain:
a. umur
b. kondisi lemak tubuh
c. sex
C. SISTEM YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
1. Ginjal
Ginjal merupakan oragan yang memiliki peran besar dalam mengatur kebutuhan
cairan dan elektrolit. Hal ini terlihat pada fungsi ginjal, yaitu sebgai pengatur air,
pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam-basa garam,
dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan
bagian ginjal, seperti glomerulus, dalam menyaring cairan. Rata-rata setiap satu liter
darah mengandung 500cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10% nya
disaring keluar. Cairan yang tersaring (filtrat glomerulus), kemudian mengalir melalui
tublirenalis yang sel-selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Jumlah urine
yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan Aldosteron dengan rata-rata
1ml/kg/bb/jam.
2. Kulit
Kulit merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh fase
motorik sengan kemampuan mengendalikan arteriol kuatan dengan cara vasodilatasi
dan vasokonstriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara penguapan.
Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung pada banyaknya darah yang mengalir
melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainnya dapat dilakukan
melalui cara pemancaran panas ke udara sekitar, konduksi (yaitu pengalihan panas ke
benda yang disentuh), dan konveksi(yaitu pengaliran udara panas ke permukaan yang
lebih dingin).
3. Paru
Organ paru berperan melindungi mengeluarkan cairan dengan menghasilkan
insensibel water loss kurang lebih 400ml per hari.proses pengeluaran cairan terkait
dengan repon akibat perubahan upaya kemampuan bernafas.
4. Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam
mengeluarkan cairan melalui peroses penyerapan dan pengeluaran air. dalam kondisi
normal cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-200ml per hari, Pengaturan
keseimbangan cairan dapat melalui endokrin, seperti sistem hormonal (anti diuretik
hormon ADH), aldosteron, prostagladin, glukokortikoid, dan mekanisme rasa haus.
5. ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat
mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh .hormon ini di bentuk oleh hipotalamus
di hipofisis posterior, yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan
menurukan cairan ekstrasel.
6. Aldosteron
Hormon ini berfungsi sebagai absorpsi natrium yang di sekresi oleh kelenjar
adrenal di tubulus ginjal.proses pengeluaran aldosteron ini di atur oleh adanya
perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin renin.
7. Prostaglandin
Prostaglandin merupan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi
merespon radang, mengendalikan tekanan darah dan kontraksi uterus,serta mengatur
pergerakan gastrointestul. Pada ginjal , asam lemak ini berperan dalam mengatur
sirkulasi ginjal .
8. Glukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang
menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
Keseimbangan cairan tubuh dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara jumlah
cairan yang masuk dan jumlah cairan yang keluar.
1. Asupan cairan
Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ±2500cc
per hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan
lain. Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus.
Pusat pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan adalah
hipotalamus. Apabila terjadi ketidak seimbangan volume cairan tubuh dimana asupan
cairan kurang atau adanya perdarahan, maka curah jantung menurun, menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan darah.
2. Pengeluaran cairan
Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan
pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ±2300cc. Jumlah air yang paling
banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine), sebanyak ±1500cc per
haripada orang dewasa. Hal ini juga di hubungkan dengan banyaknya asupan air
melalui mulut. Asupan air melalui mulut dan pengeluaran air melalui ginjal mudah
diukur, dan sering dilakukan dalam praktik klinis. Pengeluaran cairan dapat pula
dilakukan melalui kulit(berupa keringat) dan saluran pencernaan (berupa fases).
Pengeluaran cairan dapat pula dikategorikan sebagai pengeluaran cairan yang tidak
dapat diukur karena, khususnya pada pasien luka bakar atau luka besar lainnya,
jumlah pengeluaran cairan (melalui penguapan) meningkat sehingga sulit untuk
diukur.
Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah:
1. Urine
2. Keringat
3. Fases
F. JENIS CAIRAN
a. Cairan Natrien
Pasein yang istirahat di tempat tidur memerlukan sebanyak 450 kalori setiap
harinya. Cairan natrien (zat gizi)melalui intravena dapat memenuhi kalori ini dalam
bentuk karbohidrat, nitrogen , dan vitamin yang penting untuk metabolisme .kalori
yang terdapat dalam cairan natrien berkisar antara 200-150kalori perliter.cairan
nutrien terdiri atas:
1. Karbohidrat dan air contoh: dextrose (glukosa), levulose (fruktosa), inverisuger
(setengah dextrose dan setegah levulose)
2. asam amino, contoh; amigen, aminoso, dan travamin
3. lemak, contoh: lipomul dan liposyin
b. Blood Volume Expanders
H. KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh bagian tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen,
nutrien dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida,, yang semuanya disebt ion.
Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan listrik. Ion
negative disebut anion sedangkan ion positif disebut kation. Contoh dari kation ialah:
kalium, natrium, kalsium dan magnesium. Sedangkan contoh dari anion ialah: klorida,
bikarbonat dan fosfat.
Pengukuran elektrolit dalam satuan miliequivalen per liter cairan tubuh atau
milligram per 100 ml (mg/100 ml). Equevalen tersebut merupakan kombinasi kekuatan
zat kimia atau kekuatan kation dan anion dalam molekul.
I. PENGATURAN ELEKTROLIT
1. Pengaturan Keseimbangan Natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan
volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat dalam cairan ekstrasel.
Pengaturan konsentrasi cairan ekstrasel diatur oleh ADH dan aldosteron. Aldosteron
berfungsi mempertahankan keseimbangan jumlah natrium dalam plasma dan mengatur
keseimbangan jumlah natrium yang diserap kembali oleh darah. Sedangkan ADH
berfungsi mengatur sejumlah air yang diserap kembali ke dalam ginjal dari tubulus
renalis. Ekskresi dari natrium dapat dilakukan melalui ginjal atau sebagian kecil
melalui fases, keringat, dan air mata.
2. Pengaturan Keseimbangan
Sistem pengaturan keseimbangan kalium melalui tiga langkah, yaitu:
1. Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan
peningkaan produksi aldosteron.
2. Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang
dikeluarkan melalui ginjal.
3. Peningkatan pengeluaran kalium konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel
menurun.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 parameter penting,
yaitu: volume cairan intrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol
volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan
mengontrol osmolaritas ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.
Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air
dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensiasi asupan dan kehilangan
abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal juga ikut berperan dalam
mempertahankan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hydrogen dan ion
bikarbonat dalam urine sesuai kebutuhan. Selain ginjal yang ikut berperan dalam
keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengsekresikan ion hydrogen
dan CO2 dan system penyangga (buffer) kimia dalam cairan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA