Anda di halaman 1dari 22

PROSEDUR PELAYANAN

KEBIDANAN PROGRAM GIZI

No.Dokumen :
No. Revisi :1
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman : 1-3

Kepala Puskesmas
Pemerintah Perawatan Menawi
Kabupaten
Kepulauan Tanda Tangan :
Yapen Marthen Sembai, S.Kep
NIP.196210311987031011

Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam


1.Tujuan pengolahan data bulanan dari desa untuk mendapat data yang
valid, akurat dan tepat waktu.

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan


menganalisa data yang dapat dipakai sebagai alat monitoring
3. Uraian Umum
dalam evaluasi program. Jenis laporan bulanan yang diolah
adalah : SKDN, Rawan Gizi, Bumil / Bufas, KEK dan BBLR.

A. Persiapan

- Pembina wilayah mengumpulkan buku agenda /


laporan bulanan tiap tanggal 29.

- Data yang dikumpulkan kemudian dikoreksi, apabila


ditemukan data yang salah, langsung ditanyakan ke
4. Prosedur Binwil.
B. Pelaksanaan
- Data dimasukkan ke dalam komputer.

- Setelah diolah dimasukkan dalam rekap lap. F/III/GIZI


rangkap 2.
- Selanjutnya laporan dikirim ke DKK setiap tanggal 10
PEMBERIAN MAKANAN
PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-
ASI)

No.Dokumen :
SPO No. Revisi :1
Tanggal Terbit :

bulan berikutnya.

- Arsip laporan dimasukan MAP arsip F/III/GIZI.

5. Dokumentasi Rekapan laporan F/III/GIZI bulanan.

Hasil evaluasi bulanan sebelumnya dan hasil rekapan, bila


ditemukan masalah dimana petugas Puskesmas tidak bisa
6. Rujukan
menangani maka dilaporkan dan dikonsultasikan ke Dinas
Kesehatan.
Halaman : 1-3

Kepala Puskesmas
Pemerintah Perawatan Menawi
Kabupaten
Kepulauan Tanda Tangan :
Yapen Marthen Sembai, S.Kep
NIP.196210311987031011

Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam


1. Tujuan
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

Permasalahan Gizi Kurang dan Gizi buruk pada anak balita


yang disebabkan oleh krisis ekonomi, merupakan masalah
3. Uraian Umum
yang perlu ditanggulangi. Salah satu upayanya adalah
pemberian makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

A. Persiapan

- Pendataan sasaran oleh Binwil dan Kader

- Petugas gizi merekap hasil sasaran.

- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan MP-ASI


ke DKK sesuai dengan sasaran.

- Puskesmas menyiapkan tempat / gudang untuk


4. Prosedur menyimpan MP-ASI.

- Petugas gudang / gizi menerima dropping MP-ASI


dari DKK.

- Petugas gudang / gizi mencatat pada waktu


persediaan barang.

B. Pelaksanaan

- Petugas gizi puskesmas mengirim MP-ASI ke desa


/ Binwil sesuai dengan pendataan.

- Binwil mencatat pada buku pencatat MP-ASI.

- Binwil dan Kader mengirim MP-ASI ke sasaran


melalui Posyandu / langsung ke sasaran.

- Binwil mamberikan penjelasan tentang Pemberian


MP-ASI ke sasaran.

- Binwil melakukan pencatatan dan pelaporan


pelaksanaan distribusi MP-ASI.

- Petugas gizi puskesmas melakukan pemantauan


proses penerimaan dan pendistribusian MP-ASI.

- Petugas gizi melaporkan tentang distribusi MP-ASI


ke DKK.

5. Dokumentasi Laporan hasil kegiatan.

6. Rujukan Buku Petunjuk Teknis Pengelolaan MP-ASI Tahun 2002.


PEMBERIAN TABET TAMBAH
DARAH (FE)
PADA BUMIL DAN BUFAS

No.Dokumen :
No. Revisi :1
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3
Kepala Puskesmas
Perawatan Menawi
Pemerintah
Kabupaten
Kepulauan Tanda Tangan : Marthen Sembai, S.Kep
Yapen
NIP.19621031198703101
1

2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Ceper
Lingkup

Tablet tambah darah (Fe) sangat penting untuk kesehatan Ibu


3. Uraian Umum
hamil dan Ibu nifas agar tidak terjadi anemia.

A. Persiapan
- Pendataan sasaran ibu hamil dan Bufas
- Melaporkan hasil pendataan ke Seksi Gizi DKK.
B. Pelaksanaan
- Petugas gizi meminta surat pengambilan (SBBK) pada
Seksi Gizi.
4. Prosedur
- Petugas mengambil tablet Fe ke bagian UPTD Instalasi
Perbekalan Farmasi.
- Tablet Fe disimpan di Gudang Obat Puskesmas.
- Mengisi / mencatat pada kartu stok barang
- SBBK dimasukkan dalam map Arsip SBBK.
- Petugas mengirim tablet Fe pada ruang kamar obat
bidan desa yang ada.
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
PADA BAYI DAN ANAK BALITA

No.Dokumen :
No. Revisi :1
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman : 1-3

- Petugas menulis pada kartu stok barang.

5. Dokumentasi Data sasaran, kartu stok barang.

Buku Pedoman Penanggulangan Anemia dan Buku Pedoman


6. Rujukan
Pemberian Tablet Besi.
Kepala Puskesmas
Pemerintah Perawatan Menawi
Kabupaten
Kepulauan Tanda Tangan :
Yapen Marthen Sembai, S.Kep
NIP.196210311987031011

Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pemberian


1. Tujuan
Kapsul Vitamin A pada bayi dan anak balita.

2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Ceper
Lingkup

Vitamin A untuk bayi dan anak balita sangat penting untuk


3. Uraian Umum kesehatan mata dan juga membantu pembentukan daya tahan
tubuh terhadap berbagai penyakit.

A. Persiapan

- Binwil melaksanakan regestrasi vitamin A,umur balita


(6-11) bln dan (12-59) bln pada bulan Januari dan Juli.

- petugas gizi merekap hasil regestrasi dari Binwil.

- Petugas gizi mengajukan usulan kebutuhan kapsul


vitamin A sesuai dengan sasaran, ke DKK.

4. Prosedur B. Pelakasanaan

- Petugas gizi membagi kapsul vitamin A ke Binwil sesuai


dengan regestrasi sasaran.

- Binwil melaksanakan pemberian kapsul vitamin A pada


bulan Februari dan Agustus di Posyandu.

- Diakhir bulan Binwil melaporkan hasil pencapaian


pemberian vitamin A ke Petugas Gizi Puskesmas.

- Selanjutnya Petugas Gizi merekap hasil kegiatan dan


dilaporkan ke DKK pada awal bulan berikutnya.

5. Dokumentasi Laporan hasil kegiatan

Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan


6. Rujukan
Mengapa Tentang Vitamin A, Leaflet Vitamin A.
PELACAKAN GIZI BURUK DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERKAITAN DENGAN KEJADIAN
GIZI BURUK

No.Dokumen :
No. Revisi :1
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3
Kepala Puskesmas
Pemerintah Perawatan Menawi
Kabupaten
Kepulauan Tanda Tangan :
Yapen Marthen Sembai, S.Kep
NIP.196210311987031011

Untuk mengetahui keadaan gizi buruk dan mengetahui faktor-


1. Tujuan
faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk

2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Ceper
Lingkup

Pelacakan adalah menemukan kasus gizi buruk melalui


mengukur BB/U, BB/TB dan melihat tanda klinis serta mencari
3. Uraian Umum
faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk melalui
wawancara dan pengamatan

a. Menerima laporan adanya balita gizi buruk baik dari


masyarakat, Kader maupun Binwil / Nakes

4. Prosedur b. Memvalidasi data kesasaran oleh petugas gizi dan Binwil


(umur, BB, TB dan status gizi) dengan melihat indeks BB/U,
BB/TB WHO-NCHS.

c. Bersama dengan validasi melakukan pelacakan gizi buruk


/penyelidikan Epidemiologi dengan wawancara dan
pengamatan.

d. Petugas gizi / Binwil merujuk kasus gizi buruk tersebut ke


Puskesmas dengan tujuan mendapatkan diagnosis dari
dokter / tenaga medis untuk mengetahui adanya penyakit
penyerta.

e. bila ditemukan penyakit penyerta, maka diberikan


pengobatan sesuai dengan anjurAn dokter, dapat dilakukan
rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan jenis
penyakit.

f. Mencatat dan melaporkan kasus gizi buruk ke DKK

5. Dokumentasi Laporan identitas gizi buruk dan pelacakan gizi buruk.

Buku Petunjuk Teknis Pelacakan Gizi Buruk Propinsi Jateng th.


1999, Alur Kewaspadaan Dini Kasus Gizi buruk kab. KLATEN
6. Rujukan
dan Buku Pedoman Tata laksana KEP pada anak di Puskesmas
dan rumah tangga.
PELAKSANAAN PENIMBANGAN
BALITA DI POSYANDU

No.Dokumen :
No. Revisi :1
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman : 1-3

Kepala Puskesmas
Pemerintah Perawatan Menawi
Kabupaten
Kepulauan Tanda Tangan :
Yapen Marthen Sembai, S.Kep
NIP.196210311987031011

Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Pelaksanaan


1. Tujuan
Penimbangan Balita di Posyandu

2. Ruang
Wilayah Kerja Puskesmas Ceper
Lingkup

Penimbangan adalah alat atau proses untuk mengetahui berat


3. Uraian Umum
badan balita dalam menentukan status gizi.

a. Menyiapkan dan menggantung dacin pada palang rumah,


cabang pohon atau kaki tiga

b. Periksalah dengan menarik batang dacing ke bawah kuat-


kuat
4. Prosedur
c. Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka nol dan
kaitkanlah batang dacin pada tali pengaman.

d. Pasang celana timbang atau sarung timbang pada dacin


(ingat bandul geser tetap berada pada angka nol)
e. Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang
dengan cara memasukan beras ke dalam kantung plastik
(pada ujung palang bandul geser)

f. Anak ditimbang kemudian seimbangkan.

g. Tentukan berat badan anak dengan membaca angka pada


bandul geser.

h. Catatlah hasil penimbangan diatas secarik kertas.

i. Geserlah bandul ke angka nol dan letakan batang dacing


pada tali pengaman.

5. Dokumentasi Rekap hasil kegiatan penimbangan balita

6. Rujukan Buku pegangan kader.


MONITORING GARAM BERYODIUM
TINGKAT RUMAH TANGGA

No.Dokumen :
No. Revisi :1
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman : 1-3

Kepala Puskesmas
Pemerintah Perawatan Menawi
Kabupaten
Kepulauan Tanda Tangan :
Yapen Marthen Sembai, S.Kep
NIP.196210311987031011

Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam melaksanakan


1. Tujuan
Monitoring garam beryodium tingkat rumah tangga

2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja PUSKESMAS CEPER

Monitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala


pada keadaan (baik jenis maupun mutu, dll) garam Natrium Chlorida
(NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
3. Uraian Umum
Sasaran rumah tangga yang dimaksud adalah rumah tangga yang
mempunyai anak SD/MI, karena kegiatan tersebut melibatkan peran serta
anak didik dan guru UKS di Sekolah (SD/MI)

A. Persiapan

- Petugas menentukan sampel dengan mengacu pada metodologi


yang
4. Prosedur
- telah disepakati.

- Petugas membuat rencana kegiatan

- Petugas membuat jadwal kegiatan dan surat pemberitahuan pada


- sektor terkait.

- Petugas mengirim surat pemberitahuan ke SD/MI

- Petugas menyampaikan alat dan bahan

B. Pelaksanaan

- Petugas datang ke lokasi yang ditentukan sesuai jadwal

- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.

- Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa murid


(sampel), dengan cara :

1) Petugas mengambil 1 sendok makan garam yang akan diuji.


Bila garam berbentuk bata maka harus dihaluskan terlebih
dahulu.

2) Petugas meneteskan 2 – 3 tetes cairan/iodin tes ke


permukaan garam tersebut.

3) Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada


garam setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.

4) Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:

 Bila garam berubah warna menjadi ungu tua berati garam


tersebut mengandung cukup yodium (≥ 30 ppm).

 Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam


tersebut mengandung yodium kurang (< 30 ppm)

 Bila tidak berubah warna berarti garam tersebut tidak


mengandung yodium

 Setelah selesai pemeriksaan, petugas memberikan informasi


tentang manfaat garam ber yodium pada murid dan guru.

5. Dokumentasi Surat pemberitahuan beserta jadwal dan laporan hasil kegiatan

Buku Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam beryodium di tingkat


6. Rujukan
masyarakat (Depkes RI th 2001).
Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/SOP GIZI CEPER
2013.docx?dl=0

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELAYANAN KEBIDANAN
DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT POSYANDU
No. Do`1kumen : No. Revisi :
TanggalTerbit :
DitetapkanOleh
................................
KepalaPuskesmas

Penanggungjawab Program
KIA Tgl. Terbit :

KetutDurdana
LindawatyMarbun, AmdKeb
NIP. 19620510 198503 1 015
NIP. 19780107 200604 2 016
Sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan distribusi Vitamin A
1. Tujuan
dengan cepat, lancar dan tepat waktu
2. Ruang
Kader dan sasaran vitamin A
Lingkup
Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan
3. Uraian Umum
cepat , lancar dan tepat waktu
A. Persiapan
- Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita
- Melaporkan ke bidan wilayah
4. Prosedur B. Pelakasanaan
1) Kader menerima vitamin A dari binwil
2) Mencatat dalam logistik
3) Balita sasaran datang di meja IV
4) Vitamin A digunting pada ujungnya
5) Dipencetkan dimulut dan balita suruh menelan
6) Balita yang tidak datang dikunjung rumah oleh kader
7) Mencatat vitamin A pada SIP
8) Menghitung jumlah vitamin A yang dikeluarkan
9) Mencatat dalam buku logistik
1. Register pencatatan Balita
5. Dokumentasi
2. Buku Logistik
Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan
6. Rujukan
Mengapa Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..

Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/SOP GIZI CEPER


2013.docx?dl=0
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KEBIDANAN
DISTRIBUSI VITAMIN A TINGKAT DESA
No. Dokumen : No. Revisi :
TanggalTerbit :
DitetapkanOleh
................................
KepalaPuskesmas

Penanggungjawab Program
KIA Tgl. Terbit :

KetutDurdana
LindawatyMarbun, AmdKeb
NIP. 19620510 198503 1 015
NIP. 19780107 200604 2 016

Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan distribusi vitamin A bayi


1. Tujuan
dan anak balita dengan cepat, lancar dan tepat waktu

2. Ruang
Bidan wilayah dan kader
Lingkup

Distribusi Vitamin A adalah pembagian vitamin A ke sasaran dengan


3. Uraian Umum
cepat, lancar dan tepat waktu

4. Prosedur A. Persiapan
- Pendataan sasaran berdasarkan pencatatan balita dari kader
- Merekap kebutuhan vitamin A ke desa
B. Pelakasanaan
- Binwil menerima vitamin A dari petugas gizi
- Mencatat dalam agenda
- Mengirimkan vitamin A ke kader sesuai dengan jadwal
- Mencatat pengeluaran vitamin A tiap-tiap posyandu
- Merekap vitamin A yang keluar se-wilayah desa

5. Dokumentasi Buku Agenda

Buku Pedoman Pemberian kapsul Vitamin A, Buku Apa dan Mengapa


6. Rujukan
Tentang Vitamin A, Liflet Vitamin A..

Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/SOP GIZI CEPER


2013.docx?dl=0
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KEBIDANAN
MENDISTRIBUSIKAN PMT DI PUSKESMAS
No. Dokumen : No. Revisi :
TanggalTerbit :
DitetapkanOleh
................................
KepalaPuskesmas

Penanggungjawab Program
KIA
Tgl. Terbit :

KetutDurdana
LindawatyMarbun, AmdKeb
NIP. 19620510 198503 1 015
NIP. 19780107 200604 2 016

1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi puskesmas dalam Mendistribusikan


PMT di PUSKESMAS CEPER

2. Ruang Wilayah Kerja PUSKESMAS CEPER


Lingkup

3. Uraian Umum PMT adalah Makanan yang diberikan untuk balita dalam perbaikan
gizi balita khususnya untuk balita gizi buruk dan gizi kurang

4. Prosedur 1. Pengumpulan data balita gizi buruk dan gizi kurang dari Binwil.

2. Merekap sesuai dengan kelompok umur.


3. Merencanakan kebutuhan sesuai jumlah balita.

4. Belanja sesuai dengan perencanaan.

5. Pembungkusan sesuai sasaran.

6. Pendistribusian ke Bidan Desa atau Binwil.

7. Penandatanganan berita acara penyerahan.

5. Dokumentasi Buku Bantu PMT dan berita Acara Penyerahan.

6. Rujukan

Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/SOP GIZI CEPER


2013.docx?dl=0

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELAYANAN KEBIDANAN
PENYULUHAN / SOSIALISASI PENANGGULANGAN GAKY
PADA MASYARAKAT
No. Dokumen : No. Revisi :
TanggalTerbit :
DitetapkanOleh
................................
KepalaPuskesmas

Penanggungjawab Program
KIA
Tgl. Terbit :

KetutDurdana
LindawatyMarbun, AmdKeb
NIP. 19620510 198503 1 015
NIP. 19780107 200604 2 016

1. Tujuan Sebagai pedoman petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan


penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY pada masyarakat.
2. Ruang Lingkup Wilayah Kerja Puskesmas Ceper

Penyuluhan / sosialisasi penanggulangan GAKY adalah pemberian


3. Uraian Umum informasi tentang Program GAKY dan penanggulangan pada
masyarakat.

A. Persiapan
- Petugas membuat rencana kegiatan
- Petugas membuat jadwal dan surat pemberitahuan
- Petugas mengirim surat pemberitahuan
B. Pelaksanaan
4. Prosedur - Petugas datang kelokasi yang ditentukan sesuai jadwal.
- Petugas menyampaikan maksud dan tujuan.
- Petugas memberikan informasi tentang Program GAKY dan
- penanggulanganya.
- Petugas memberi kesempatan untuk tanya jawab / diskusi.
- Petugas membuat dan menyampaikan kesimpulan.
- Petugas berpamitan
C. Umpan balik
Petugas membuat laporan kegiatan kepada atasan (Kepala
Puskesmas). Petugas mengirimkan laporan yang sudah disahkan
oleh atasan ke DKK dan yang berkepentingan.
5. Dokumentasi Surat pemberitahuan beserta jadwal dan Laporan Kegiatan.
6. Rujukan Buku pedoman / juklis Penanggulangan GAKY, buku tentang GAKY.

Sumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/SOP GIZI CEPER


2013.docx?dl=0

Anda mungkin juga menyukai