SKGB 004
SKGB 004
25 Juni 2016
INFOGRAFI
Apa arti guru belajar? Simak
infografi Guru Belajar ini
Surat Kabar Guru Belajar Edisi Keempat menghadirkan praktik cerdas yang dilakukan
VIDEO para guru dalam menumbuhkan budi pekerti. Ada beragam strategi dan cara yang
Inilah kisah murid baik budi. bisa didiskusikan dan menjadi inspirasi untuk dipraktikkan rekan guru di daerah lain.
Mengapa bisa terjadi? Selain itu, ada sisipan rubrik video yang menampilkan siswa-siswa yang berbudi
sebagai salah satu contoh nyata.
Pada edisi kali ini, Kami memperkenalkan rubrik baru yaitu Debat Publik Pendidikan.
Istilah debat sempat mendapat sanggahan karena dikhawatirkan menimbulkan
perdebatan yang tak berujung. Tapi pemilihan istilah debat memang diniatkan
membangun tradisi untuk menghargai keragaman cara pandang, strategi, opini dan
cara yang terkait pendidikan. Keragaman tersebut ditampilkan agar kita semua bisa
mengakui, menerima dan menghargai perbedaan.
KampusGuru@Cikal.co.id Terakhir, ada penambahan klausul di edisi ini yaitu tulisan yang diterbitkan tidak
Facebook: KampusGuruCikal selalu mewakili pandangan redaksi. Tulisan yang diterbitkan adalah tulisan yang kami
Twitter: @KampusGuruCikal
nilai mewakili keragaman dan bisa menjadi sumber belajar bagi kita semua.
MUDIK
temu
Rekan-rekan guru yang gemar
pendidik,
belajar, mari manfaatkan
namun di
kesempatan ini untuk
periode
menularkan semangat berbagi.
Tradisi mudik sejak awal istimewa ini melibatkan
Mari optimalkan budaya
sudah menjadi titik tolak bagi belasan juta orang pada
mudik untuk menjadi bagian
komunitas guru belajar saat periode hari yang fitri.
dari perubahan dan perbaikan
memilih nama Temu Pendidik Momentum untuk kembali
yang lebih bermakna bagi diri
yang disingkat Mudik. Temu kepada fitrah menjadi sangat
kita masing-masing, orang lain
Pendidik yang menjadi forum penting, karena sebetulnya
dan lingkungan di sekitar.
guru bercerita praktik cerdas kebutuhan untuk saling belajar
Rekan-rekan guru bisa
pengajaran dan pendidikan ini - sama mendasarnya dengan
menggunakan Surat Kabar
telah diadakan secara mandiri kebutuhan untuk berinteraksi.
Guru Belajar ini sebagai media
di berbagai daerah. Disadari atau tidak,
untuk berbagi dan
Puncaknya, Temu Pendidik pengalaman selama mudik
berinteraksi.
Nusantara pada akhir tahun adalah pengalaman belajar
yang tahun ini akan diadakan dan mengajar yang luar Hati-hati selama perjalanan
untuk ketiga kalinya. biasa. Jutaan orang mendapat mudik, berbaik hati di
kesempatan menjadi teladan kampung halaman.
Mudik adalah tradisi yang bagi anak dan handai taulan,
menjadi bagian dari budaya Selamat Hari Raya Idul Fitri,
jutaan orang menularkan rasa
Indonesia sejak dulu, dan menyambung silaturrahmi
ingin tahu melalui pertukaran
sebetulnya bisa jauh lebih dan menghubungkan
praktik cerdas yang telah
bermakna dari perjalanan kebaikan.
dilakukan setahun penuh.
pulang ke udik (kampung). Mudik bukan hanya sumber
Saat kita mengamati dan
perputaran ekonomi tapi juga
merencanakan mudik,
sumber pertukaran informasi Dewan Redaksi
percakapan tentang perjalanan
dan ide.
yang menyenangkan - aman
dan nyaman - hampir Pulang ke kampung
semuanya berfokus pada halaman, semua perantau
aspek transportasi dan jadi guru. Namun tidak Unduh Surat Kabar Guru
mobilitas manusia dari dan banyak yang Belajar di
menuju kota. Padahal, salah menggunakannya untuk
Edisi 1 http://bit.ly/SKGuruBelajar1
satu aspek penting yang bertandang ke sekolah atau
Edisi 2 http://bit.ly/SKGuruBelajar2
seringkali luput adalah apa ke para pendidik di masa Edisi 3 http://bit.ly/SKGuruBelajar3
yang (mungkin) terjadi selama lampau. Jarang juga yang Edisi 4 http://bit.ly/SKGuruBelajar4
mudik. datang untuk lebih dari
sekedar bernostalgia, Simpan di media
Mudik ke kampung halaman, padahal mereka yang penyimpanan (flash disk) dan
bisa menjadi sumber inspirasi, disambangi juga punya bagikan di kampung halaman.
refleksi dan aksi. Sama dengan
banyak potensi dan tradisi
Kemerdekaan Konteks
Belajar bukan proses yang
Penentuan materi belajar bukan
langsung jadi, tapi butuh
diseragamkan dari pusat, tapi
kemerdekaan guru menentukan
sesuai konteks dan tujuan guru.
sasaran dan waktu
Karier Komunitas
Belajar bukan hanya untuk Belajar tidak bisa sendiri, tapi
kepentingan jangka pendek, tapi butuh dukungan komunitas guru
juga untuk membangun karier dan sekolah yang menghargai
guru otonomi guru
Inspirasi
di Temu Pendidik Komunitas
Guru Belajar
Publikasi
Praktik Cerdas di Buku,
Belajar
Metode & Konten Pengajaran
Jurnal & Surat Kabar Guru
di Kelas Pelatihan
Belajar
Aplikasi
Hasil Belajar
di Ruang Kelas
Penerapan Enam Prinsip pada Lingkar Guru Belajar ini TERBUKTI menumbuhkan semangat guru
untuk berani belajar sehingga guru jadi lebih siap mengajar
Belajar bertanggung jawab sebaiknya dilakukan anak-anak di kelas 2. bisa melakukan kampanye untuk
dimulai sejak kecil. Di kelas saya Sebagai anak baru di kelas yang disampaikan pada pihak-pihak yang
yang berisi anak usia 7-8 tahun, lebih tinggi, mereka akan sangat bisa melanjutkan aksi yang mereka
belajar bertanggung jawab dilakukan bangga dengan identitasnya. Jadi sarankan.
dalam kegiatan sehari-hari dan juga anak membuat daftar hal-hal yang
Tema ketiga kami berbicara tentang
dimasukkan dalam tema bisa dilakukan, menyenangkan,
mempelajari masa lalu. Dalam
pembelajaran. Cara belajarnya membanggakan, sekaligus
prakteknya, kami belajar tentang
mengalir sekali, anak-anak tidak mendebarkan. Karena sebetulnya
menjaga dokumen penting dan
merasa tanggung jawab sebagai ada saja kan yang belum bisa
benda bersejarah. Sepanjang tema
beban belajar, namun lebih sebagai mereka lakukan, tapi mereka sangat
ini, bentuk tanggung jawab yang
proses pertumbuhan untuk menjadi ingin dianggap bisa melakukannya.
dipelajari adalah dengan mendukung
anak yang layak dianggap sudah
Di sini peran lingkungan sosial orang tua menjaga dokumen-
besar .
memotivasi anak untuk bisa dokumen keluarga. Namun setelah
Di sekolah kami, pembelajaran menguasai kegiatan yang menjadi tema ini, kami libur akhir semester
dilakukan secara tematik, dengan 6 tanggung jawabnya itu. Misalnya saja sepanjang sebulan penuh. Sebagian
tema dalam satu tahun. Karena memimpin kelompok kelas. Selain anak beruntung untuk berkunjung ke
tahun sudah berakhir, kali ini saya memimpin barisan, seorang museum atau tempat bersejarah di
bisa menggambarkan bentuk pemimpin kelas harus menahan diri kota lain. Sepulangnya mereka
pembelajaran tanggung jawab dalam untuk keluar dari barisan dan kembali ke sekolah, mereka
setiap tema kami. menunjukkan sikap tegas pada menunjukkan bagaimana menjadi
teman-temannya. Pada beberapa pengunjung yang bertanggung
Dalam tema pertama, kami belajar
anak yang sangat pemalu, tugas ini jawab. Misalnya hanya
tentang tanggung jawab anak sebagai
termasuk sangat menantang. mengabadikan dan tidak mencoret-
bagian dari komunitasnya.
coret tempat yang dikunjungi.
Komunitas yang dipelajari ini adalah Sementara tema kedua, kami belajar
komunitas di mana anak berada tentang cara berinteraksi dengan Pada semester 2, kami mengawali
sehari-harinya. Berawal dari makhluk hidup lain, utamanya dengan belajar tentang gaya hidup
komunitas keluarga, komunitas hewan. Dalam tema ini bentuk sehat secara fisik maupun secara
teman dalam kelas, komunitas tanggung jawab yang dipelajari lebih sosial. Dalam kesempatan ini anak
sekolah, komunitas tetangga, sampai abstrak, karena anak-anak saya tidak lagi-lagi diajak untuk melakukan
komunitas kota secara luas. berinteraksi secara langsung dengan tanggung jawab nyata terhadap
hewan-hewan yang mereka pilih kesehatan dirinya sendiri. Daftar
Kegiatan dalam komunitas ini
untuk pelajari. Misalnya saja, kegiatan yang mereka tuliskan
sebetulnya dalam prakteknya susah
tanggung jawab menjaga hutan agar sederhana namun nyata. Misalnya
dipisahkan, antara bagian dari tema
populasi elang dapat terlindungi, lebih banyak makan sayur, sikat gigi,
pembelajaran atau kegiatan sehari-
tidak bisa secara langsung mereka berolahraga, maupun menggunakan
hari, yaitu saat menguraikan
lakukan sekalipun sekolah kami pengaman saat melakukan kegiatan
tanggung jawab apa yang sebaiknya
dekat dengan hutan. Namun, mereka seperti bersepeda. Lebih lanjutnya,
sudah bisa atau seharusnya bisa
anak-anak mengajak orang lain budaya, namun kami memang tidak Terutama saat mengingatkan
untuk bergaya hidup sehat melalui cukup kuat membahasnya karena beberapa poin yang perlu dibahas.
kampanye sederhana. Ada yang konsep pelestarian budaya cukup
Menjelang akhir tahun, kami
berbicara mengenai larangan abstrak buat anak-anak. Kegiatan
membuka lagi lembar komitmen
merokok, mengajak berolahraga, nyata yang mereka rasakan misalnya
mereka, dan meminta mereka
bermain dengan adil, sampai dengan dengan bangga menggunakan
melakukan refleksi terhadap apapun
mengajak menanam pohon yang pakaian daerahnya, mau
yang mereka tuliskan. Beberapa dari
menghasilkan oksigen untuk badan mempelajari bahasa daerahnya, dan
mereka mengaku ada beberapa hal
yang sehat. berani bertanya mengenai
yang ternyata masih perlu
kebiasaan-kebiasaan yang khas
Tema ke-5 kami belajar tentang diingatkan. Namun sebagian besar
dalam budaya masing-masing.
keharmonisan hidup di masyarakat. mereka mengaku sudah bisa
Secara umum, anak-anak belajar Di luar pembelajaran tematik, melakukan tanggung jawabnya
tentang perilaku mereka dan orang tanggung jawab dipelajari sebagai dengan baik.
lain yang saling mempengaruhi. Dari kejadian sehari-hari yang dicatat dan
Dalam gambar yang terlampir, kita
sini, mereka diharapkan bisa berbuat direfleksi oleh anak di bawah
bisa melihat apa saja hal yang
baik pada temannya agar temannya bimbingan saya. Tapi, sebetulnya
mereka janjikan untuk dilakukan.
pun berbuat baik pada mereka. keterlibatan saya paling besar adalah
Kelihatannya memang mudah,
Mengatur perilaku mereka adalah pada awal-awal terbentuknya kelas.
biasanya kita sebagai guru atau
sebuah tanggung jawab cukup besar Saya memulai dengan membuat
orang tua cenderung menyuruh
untuk dilakukan. Karena pada usia anak bercerita tentang apa yang bisa
anak-anak kita melakukan tanggung
ini, mereka sedang menunjukkan dan tidak bisa dilakukan di rumah
jawab seperti mengerjakan PR atau
egosentrisme pada level yang dan di sekolah. Anak menuliskannya
merapikan pekerjaannya sendiri.
berbeda. Buat mereka, yang paling secara bebas. Ada yang berbentuk
Namun seperti yang saya alami
penting adalah diri mereka sendiri. cerita, ada juga yang berbentuk
dengan anak-anak saya, sikap
Sehingga, menunjukkan sikap daftar.
tanggung jawab mereka muncul
menghargai teman, mau mendengar
Kami juga membicarakan apa itu ketika niat berasal dari mereka
pendapat teman tanpa melawannya,
tanggung jawab. Sepanjang sendiri.
dan mau mengerti keadaan teman
pengertian mereka, tanggung jawab
menjadi hal besar yang mereka Menumbuhkan tanggung jawab
biasanya diartikan menjadi sesuatu
pelajari. ataupun karakter lainnya tidak perlu
yang harus mereka lakukan. Tapi
diperdebatkan tempat dan waktunya.
Tema terakhir kami adalah tentang sebetulnya, mereka merasa harus
Apakah masuk dalam pelajaran,
budaya dan kebiasaan dalam berusaha untuk bisa melakukan
ataupun tersebar di setiap kegiatan
keluarga. Kelas saya terdiri dari anak setiap yang mereka sebutkan sebagai
di sekolah. Jika memang ingin
dan keluarga dari bermacam suku di tanggung jawab tersebut.
merasuk, lakukan di manapun dan
Indonesia. Percampuran budaya
Dalam daftar tanggung jawab kapanpun. Karena tanggung jawab
tidak terelakkan. Tanggung jawab
mereka ada hal yang bisa dan sudah toh tidak melihat tempat dan waktu.
yang terlihat dalam tema ini juga
biasa dilakukan, ada juga yang masih
tergolong abstrak. Dalam refleksi
perlu bantuan orang lain. Daftar ini
pekerjaan mereka, tampak bahwa
kemudian saya letakkan dalam
mereka merasa perlu belajar lebih
display kelas. Anak-anak bisa
banyak mengenai budayanya. Ini
melihat komitmen tanggung jawab
secara tidak langsung adalah suatu
yang mereka buat setiap saat.
bentuk tanggung jawab pelestarian
Pemandangan yang kurang sedap, ketika siswa keluar para pedagang agar mereka menjaga kesehatan etika
berhamburan berlari dan membeli pangan di luar makanan yang dijual.
sekolah. Mereka memilih makanan luar yang belum Bukankah ini, pembiasaan yang terabaikan luput dari
tentu sehat dan bergizi. Begitu nikmatnya makanan perhatian para pendidik? Tata krama leluhur yang
luar, walaupun bercampur debu kendaraan lewat atau memanfaatkan pekarangan dengan tanaman lokal
lalat dekat tumpukan sampah. Saat ini memang tidak semakin jauh dari kenyataan. Pembangunan dan
dirasakan secara langsung dampaknya. Pembaca kemajuan teknologi mengalahkan kegemaran makan
mungkin melihat hal itu yang biasa-biasa saja. pangan lokal sebagai identitas bangsa. Tata krama
Padahal, sesungguhnya makanan adalah investasi kepatutan yang kita junjung nyaris terlupakan.
kesehatan pada masa yang akan datang.
Ada banyak alasan saya
Saya sering menegur siswa, mempraktikkan topik
Kebiasaan membeli dan Menumbuhkan kesadaran
makan makanan di luar memilih pangan lokal di
merupakan krisis identitas, sekolah. Ternyata, potret
Nak! . Dengan tanpa dosa, membangun karakter budi
anak tersebut terus pekerti yang terabaikan,
menikmati makanan dimulai dari usia dini yakni
tersebut. Siswa lain di lingkungan keluarga.
memberi alasan bahwa di Para orang tua, yang
kantin sekolah tidak ada beruntung memiliki uang,
menjual makanan yang dengan mudah
menarik seperti ini. Di menyediakan makanan
dalam kelas saya sering yang modern siap saji.
bercerita, bahwa orang tua Jarang mereka
kita dahulu mengajarkan mengenalkan makanan
agar berdoa sebelum khas daerah yang turun
makan, duduk sopan makan makanan buatan orang temurun sudah ada. Tetapi orang tua yang kesulitan
tua. Wah, ternyata kebiasaan buruk ini, menjadi lebih ekonomi, tentu berbeda. Mereka harus bekerja
dalam yakni menyangkut masalah hati nurani yang seharian di luar maka memilih makanan tidak dapat
mencerminkan adanya krisis karakter, kemudian terkontrol. Anak-anak tumbuh di lingkungan yang
menyentuh krisis yang berkaitan dengan jati diri kurang memperhatikan kesehatan makanan dan budi
bangsa. pekerti sopan santun kearifan lokal.
Di sisi lain, para pedagang berupaya agar dagangannya Para pembaca mungkin setuju, apabila pembentukan
laris sehingga mereka melanggar tata nilai yang semula karakter yang keliru berlanjut terus-menerus, menjadi
berorientasi masalah idealis kejujuran, harga diri, dan kebiasaan antipati lingkungan dan tidak peduli masa
rasa cinta tanah air, kini berubah mengarah pada depan? Menurut saya, akar permasalahan adalah
orientasi uang, materi, dan pemahaman yang salah faktor manusianya. Yah, kita! Saya, teman guru lain di
tentang kearifan. Saya juga sering, berdialog dengan sekolah dan para orang tua siswa! Saya mengajak
mereka bersama-sama menumbuhkan budi pekerti.
kebun buah-buahan, dan pada pertimbangan bahwa pada pembelajaran ICARE terfokus
berwawancara dengan petani. Pada hakekatnya perilaku seseorang karakter, bukan saja aspek
hari yang sama, perjalanan yang berkarakter dikelompokkan pengetahuan yang baik (moral
dilanjutkan mengamati langsung dalam: (1) olah hati (sikap jujur dan knowing), akan tetapi juga
proses pembuatan dan penjualan bertanggung jawab); (2) olah pikir merasakan dengan baik atau
pangan lokal di daerah wisata. (sikap cerdas dan kreatif); (3) olah loving good (moral feeling), dan
Tidak hanya itu, kami juga raga dan kinestetik (sikap bersih perilaku yang baik (moral action).
sempatkan mengamati langsung dan sehat); dan (4) olah rasa dan Dalam proses pembelajaran,
proses pembuatan tahu tempe, karsa (sikap peduli dan suka totalitas psikologis dan
dodol nangka dan aneka pangan menolong). Berkaitan dengan sosiokultural berperan
lokal lain. (Tujuan kegiatan ini: Muatan Lokal, maka ruang lingkup
rekreasi dan menumbuhkan naluri pembelajaran terfokus pada meningkatkan sikap, kemampuan
wirausaha). perilaku kesadaran hidup sehat, dan keterampilan dalam mengatasi
cerdas kreatif, jujur bertanggung masalah-masalah yang berkaitan
Strategi menumbuhkan kebiasaan
jawab, dan peduli suka menolong . dengan ketahanan pangan yaitu
tersebut, telah kami sosialisasi
Muatan Lokal ini, kami integrasikan aspek ketersediaan, distribusi dan
bersama guru, kepala sekolah,
pada muatan pelajaran SBdP dan sistem konsumsi pangan yang
komite sekolah, orang tua siswa,
PJOK. sehat, beragam, bergizi seimbang
tokoh masyarakat dan para
dan aman. Dengan demikian
pedagang yang di luar. Saya Oleh karena itu maka sikap peduli
batasan hasil belajar yang menjadi
katakan kepada mereka bahwa (CARE) sangat dibutuhkan, bukan
target kami sesuai dengan
menumbuhkan kesadaran memilih sekedar mengajarkan pengetahuan
kurikulum 2013 (lihat
pangan lokal berpedoman pada pangan yang sehat tetapi lebih dari
permendikbud No.79/tahun 2014)
totalitas psikologis yang mencakup itu, yakni menanamkan kebiasaan
yakni menetapkan topik kesadaran
seluruh potensi individu manusia tentang pola hidup mana yang baik
memilih pangan lokal yang sehat
(kognitif, afektif, psikomotorik) dan sehingga siswa menjadi paham
bergizi sebagai muatan lokal
fungsi totalitas sosiokultural (kognitif) tentang mana yang benar
dengan rincian kompetensi inti
interaksi dalam keluarga, sekolah, dan salah, kemudian mampu
sebagai berikut:
dan masyarakat. merasakan (afektif) nilai yang baik
dan terbiasa melakukannya
Selanjutnya, saya jelaskan,
(psikomotor). Dengan kata lain,
Pengkategorian nilai didasarkan Kompetensi Inti 1 (KI 1) : Mengakui
Kompetensi Inti 1 (KI 1) : Mengakui dan mensyukuri mengelola ketersediaan pangan yang cukup, bermutu,
anugrah Tuhan Yang Maha Esa atas keberagaman aman, merata dan terjangkau sesuai dengan
pangan lokal yang sehat bergizi dan aman, serta kemampuan siswa.
memiliki kemampuan introspeksi (refleksi) yakni Berkaitan cerita pengalaman tersebut, maka saya
meningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi diri bertanya pada diri saya sendiri, Apakah saya
mengatasi masalah ketahanan pangan; bersungguh-sungguh menumbuhkan budi pekerti?
Kompetensi Inti 2 (KI 2) : Sikap kesadaran, kepedulian Apakah saya menyadari bahwa budi pekerti itu perlu
dan tanggung jawab ketahanan pangan di lingkungan dibangun, dibentuk, dibiasakan, ditempa dan
diri dan keluarga. Sikap artinya mendorong siswa dikembangkan dan dimantapkan? Jika mengabaikan
memiliki nilai-nilai sosial, bangga, kepekaan, penumbuhan budi pekerti di rumah atau di sekolah,
kepedulian dan karakter terhadap lingkungan serta maka saya termasuk penyumbang krisis multidimensi
motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pengamanan di tanah air. Sebuah ungkapan bijak mengatakan,
dan peningkatan pangan. Istilah kesadaran artinya Sepenting-pentingnya tugas, tidak ada yang dapat
membuat keputusan siswa secara individu atau mengalahkan tanggung jawab untuk membentuk dan
kelompok secara sadar dan peka terhadap mencetak karakter seseorang anak pada usia sedini
permasalahan pangan serta dampaknya terhadap masa mungkin.
depan generasi muda sebagai anak bangsa, tanggung
jawab artinya mengembangkan rasa tanggung jawab
memecahkan masalah ketahanan pangan ditingkat
pribadi/rumah tangga masing-masing;
Diferensiasi
ISBN: 978-602-8740-52-4
Dimensi: 14 x 21 cm
Setiap murid itu unik, mereka Zelin maju, Zelin maju, Zelin maju Zelin pernah menjadi bahan
memiliki kemampuan berbeda-beda. sorak-sorai semakin menjadi, pembicaraan.
Selama saya mengajar di SMA 1 semakin tak berminat pula Zelin
Zelin itu gimana sih, nilainya jauh
Sragi Kabupaten Pekalongan saya untuk maju. Pandangannya terus ke
di bawah teman lain kata seorang
menemui beberapa tipe siswa, siswa bawah. Lalu saya hampiri dirinya.
guru.
yang berani menyampaikan
Zelin ayo maju, tidak ada yang
pendapat walau sebenarnya tidak Bodoh banget, gini aja nggak bisa .
perlu kamu khawatirkan sambil
tahu, siswa yang tahu namun malu Mendengar apa yang dikatakan
kutepuk pundaknya.
mengungkapkan pendapatnya, dan bapak-ibu guru mengenai Zelin,
siswa yang tidak tahu sekaligus Wajahnya mulai terlihat sekarang,
membuat saya merasa kasihan
pemalu. Tipe siswa terakhir adalah kakinya melangkah menuju depan.
dengan Zelin. Guru yang harusnya
tipe siswa yang sulit. Tangannya dengan gemetar
menjadi sosok yang bisa
memegang buku paket Bahasa
Di awal-awal saya mengajar saya membuatnya percaya diri, dan
Indonesia kelas X. Semua terdiam,
selalu memberikan perlakuan yang memiliki keyakinan pun sama
melihat Zelin maju ke depan.
berbeda kepada siswa pemalu dengan yang lain. Memandangnya
bebaskan dia dari presentasi di Zelin terjatuh dan tanpa sadarkan Dia sendirian.
depan kelas. Namun ternyata yang diri. Langsung saya lari ke arahnya,
Dia tidak boleh seperti Ihsan Awasti,
saya lakukan salah. Siswa pemalu disusul oleh beberapa teman-
seorang tokoh di film Tarre Zame
tak perlu dibedakan, mereka perlu temannya. Zelin pingsan. Buku
Pyar yang merasa terpojok karena
diakui, seperti cerita saya berikut. Bahasa Indonesia tergeletak di
guru, keluarga, serta temannya tak
Bagus sekali Refani, pembacaan samping tubuhnya. Ia tak jadi
mempercayainya, tak
puisi yang penuh penghayatan. membaca puisi.
menganggapnya.. Dia butuh orang
Refani, duduk dengan senyum yang *** yang membuatnya percaya bahwa ia
Berikutnya sesuai urutan, Zelin ayo Setelah saya tanya kepada beberapa ***
baca puisi yang ada di buku paket. guru Zelin pun sering pingsan ketika
Banyak siswa-siswa seperti Zelin,
diminta maju ke depan kelas.
Zelin, siswa berperawakan tinggi siswa pemalu yang tidak berani maju
berkulit hitam manis ini tak berani Zelin adalah tipe siswa pemalu, ke depan, yang menjadi bahan olok-
menatapku. Pandangannya terus ke siswa yang duduk di pojok depan olokan teman hingga guru pun tak
arah lantai, entah apa yang kelas, memperhatikan guru yang mempercayainya lagi. Di tahun ini
dilihatnya. mengajar. Dan akan menunduk jika saya menemukan siswa serupa
guru tersebut memandang ke dengan Zelin, namanya Dyah
Zelin, ayo maju! perintahku diikuti
arahnya. Zelin adalah siswa yang Ristami. Dia pun duduk di pojok
sorak-sorai teman-temannya.
selalu menjadi bahan olok-olokan depan, tak mau maju jika diminta
teman-temanya. Di kantor guru pun maju ke depan kelas, dan mendapat
nilai yang kurang maksimal di Bahasa Indonesia yang saya ampu, saja dengan cara menggunakan
beberapa mata pelajaran. Akhirnya jika ada kompetensi dasar yang gerakan tanpa menyebutkan benda
guru atau teman-temanya mengharuskan siswa tampil di depan imajinasi mereka, agar siswa lain
memperlakukanya berbeda dengan kelas, seperti membaca puisi, bisa menebaknya.
yang lain. membaca naskah berita, presentasi
Terlihat Saiful memegang benda itu
hasil karya ilmiah dengan tidak
Setiap ada presentasi kelompok di dan tangannya mengayunkan benda
membedakan dengan lainnya, saya
depan kelas, Zelin atau Dyah Ristami itu ke atas lalu tangannya seakan
meminta Zelin ataupun Dyah Ristami
tak diberi tempat untuk berbicara. melemparkan benda itu ke depan,
untuk terlibat di dalamnya.
Mereka menjadi anggota kelompok dan ia duduk dengan memegang
pasif, yang ditorelir jika tidak ikut Misalnya waktu Zelin kelas X. Saya benda itu dengan ekspresi
kerja kelompok. Guru-guru pun meminta siswa menceritakan isi menunggu sesuatu.
sama, mereka tak diberi tempat lagi buku yang pernah mereka baca.
Mancing.. mancing semua teman-
untuk berekspresi karena sang guru Tidak semua siswa yang maju,
temannya mencoba menebak apa
tahu kalau menyuruh mereka maju namun di antara siswa yang maju,
yang dilakukan Saiful.
akan membutuhkan waktu yang saya meminta Zelin maju. Walau
sangat lama. Untuk itu lebih baik hasil yang dipresentasikan Zelin jauh Satu per satu siswa berimajinasi
dilewati dan memilih siswa lain. dari yang diharapkan, di akhir dengan ranting pohon, kini giliran
Yang penting mereka datang, diam, presentasi saya meminta semua Dyah Ristami.
mendengarkan penjelasan guru dan siswa untuk memberi aplouse kepada Pak ojo Pak, nek Dyah Ristami kui
tentunya mengerjakan tugas. siswa yang telah maju di depan. Saya nggawe suwi (Pak jangan Pak, kalau
pun memberikan evaluasi kepada Dyah Ristami itu membuat lama),
Semakin lama jika itu dibiarkan
semua siswa, tak terkecuali Zelin. kata seorang siswa, ditimpali teman-
membuat mereka tak akan berubah,
Zelin saya anggap sama dengan teman lainya.
dan malah akan membuatnya
siswa lain.
semakin meyakini bahwa mereka Namun saya tetap dengan pendirian
tidaklah bisa. Harusnya teman, Sama halnya dengan Dyah Ristami, saya, Dyah Ristami tidak boleh
ataupun guru mampu waktu itu pembelajaran bermain dibedakan. Ia harus tetap maju.
membangkitkan kepercayaan diri peran. Ada sebuah benda yang saya Dyah Ristami malu-malu, ia berjalan
mereka dengan tidak membuat letakan di tengah lapangan dan mengambil ranting pohon di tengah
mereka seakan berbeda. semua siswa kelas XI IPS 2 lapangan. Dan ia mulai
melingkarinya. Saya meminta siswa menggerakkan tangannya. Tangan
Saya memulai dengan membuat
untuk berimajinasi dengan benda satunya ia memegang ranting pohon,
mereka nyaman. Saya tak akan
tersebut. Benda tersebut adalah tangan lain seperti memegang
memperlakukan mereka dengan
ranting pohon, setiap siswa bebas sesuatu. Tangan yang memegang
berbeda. Di setiap pembelajaran
mengimajinasikannya menjadi apa ranting ia gerakkan ke belakang, dan
tangan satunya ia letakkan di depan.
Ia mengayunkan tangan yang di
belakang seakan memukul sesuatu
yang ia pegang di tangannya yang di
depan.
Selain itu untuk membuat mereka Setelah itu, banyak siswa-siswa yang
nyaman saya tak segan bercanda berhenti di satu buku. Namun Zelin
dengan mereka baik di kelas dia yang dianggap teman-temannya
maupun di luar kelas. kurang, terus membaca. Sampai
akhir semester dia berhasil
Ciye Zelin, lagi galau ya. Nastain
membaca 5 buku, tanpa teman-
nggak usah dipikirin. Kan ada
temannya ketahui. Ia selalu
Naufal ledekku kepada Zelin. Zelin
sembunyi-sembunyi menyerahkan
tersenyum malu-malu.
hasil resensinya kepada saya.
Saat berangkat ke sekolah pun
karena hanya mengandung sinopsis ***
kadang Zelin yang naik sepeda saya
cerita, tanpa ulasan. Sedangkan
selip naik motor dan kemudian saya Belum ada seminggu kemarin, Zelin
ketiga teman lainnya sudah. Saya
ledek. tanpa angin, tanpa hujan, tiba-tiba
beri tahu Zelin kalau resensinya
mengirimiku massage di Facebook.
Zelin, ayo balapan. Saya duluan harusnya diberi ulasan buku.
ya. . Pak, terima kasih sudah mengajari
Keren nih resensimu, ayo perbaiki
Zelin dari kelas 10-12
Entah kenapa hal-hal kecil semacam lagi! Baca lagi ya! Kamu keren ,
ledekan itu membuat mereka mulai tambah saya. Kalimat itu membuat saya terharu.
berani berekspresi di kelas. Mulai
Di akhir pembelajaran saya Zelin yang sering pingsan di depan
berubah, mulai menampakkan
menyampaikan sesuatu kepada kelas, yang dulu sering mendapatkan
perbaikan di tugas-tugas mereka.
kepada siswa di kelas tersebut. nilai tak lebih dari lima di semua
Seperti yang dilakukan
mata pelajaran, yang sering
Zelin ketika di kelas XI
menempati peringkat akhir
Ketika di kelas XI, saya di kelasnya, yang
meminta siswa dalam satu dipandang sebelah mata
semester membaca buku oleh beberapa guru dan
fiksi dan nonfiksi apa saja sering diejek oleh teman-
dan hasil bacaan mereka temannya. Ia berhasil
ditulis melalui resensi. Di membuat saya menitikkan
pertengahan semester saya air mata.
tanya kepada siswa-siswa
Dari banyak muridku yang
mengenai tugas tersebut.
pandai, yang sering
Bagaimana, sudahkah ada mendapat peringkat, Dia
yang selesai? yang pertama berucap
terima kasih dengan
Beberapa siswa selesai,
bahasa yang sopan dan
dari 35 siswa hanya ada 4
lembut.
siswa yang sudah membuat
satu resensi. Salah satu
dari keempat siswa
tersebut adalah Zelin. Dan Rizqy Rahmat Hani, S.Pd.
menurut saya hasil resensi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA 1
Zelin belum bisa disebut resensi, Sragi, Pekalongan. Penggerak Komunitas
Guru Belajar Pekalongan
Pembicara Utama
Ridwan Kamil* Retno Marsudi*
Walikota Bandung Menteri Luar Negeri RI
28 - 29 Oktober 2016 Sekolah Cikal Cilandak
09.00 - 16.00 WIB Balai Rakyat Pasar Minggu*
Merdeka Belajar
Sub Topik
Gemar belajar: Motivasi dan budaya belajar
1 Menumbuhkan Kreativitas: Belajar 4 yang tumbuh dan menular
menyenangkan saja tak cukup memadai
Kearifan lokal: Menggunakan potensi dan Literasi dan integrasi: Berbagai pendekatan
2 tradisi untuk proses belajar 5 agar belajar menghasilkan aplikasi/praktik.
Assessment otentik: Menilai bukan menguji, Kurikulum Efektif: Suara pelajar dan guru
3 kompetensi bukan kompetisi 6 dalam memilih materi kurikulum
Mantra Pilihan
Asesmen pada pelajar usia 2 tahun? Jangan-jangan salah baca, 20 tahun ya? Bukan, asesmen
pada pelajar usia 2 tahun. Bagaimana cara melakukan asesmennya? Bisakah mereka duduk
tenang mengerjakan soal asesmennya? Simak saja kisahnya ya
Saat ini memang waktu yang tepat terpuji tersebut. Saya juga
mengadakan refleksi mengajar yang mempunyai beban mental jika
Lalu apa yang mesti saya lakukan
telah berlangsung selama satu tahun. mereka tidak dapat mengendalikan
untuk membantu peserta didik
Di akhir semester, bahkan akhir ucapan dan tindakan yang tidak
menemukan pemahaman tentang
tahun pelajaran menjadi ajang bagi semestinya ada dalam diri mereka.
penggunaan bahasa yang sopan
guru untuk menengok apa yang telah
Perilaku ini sudah barang tentu perlu kepada temannya? Apakah jika
dilakukan, dipikirkan, dirasakan
segera diarahkan kepada mereka diceramahi akan berubah
selama mengajar di kelas.
pengendalian diri yang lebih baik perilakunya? Dan rupanya cara ini
Apa yang menimpa saat sudah digunakan oleh hampir
pertama kali saya semua guru yang bersentuhan
mendapatkan tugas mengajar dengan kelas itu. Hasilnya,
di kelas lima adalah bayangan Gunakan tetap saja perilaku dan kata-
sebuah kelas yang kaya akan kata yang kasar beredar dalam
konflik dan perilaku siswa yang
kata-kata yang interaksi di kelas.
sulit dikendalikan. Bagaimana membangkitkan Bagaimana dengan ancaman?
tidak? Pintu kelas bagian
tengah dan bawahnya jebol. kepercayaan kepada Misalnya, jika mereka berkata
kasar atau memaki maka akan
Bukan karena pintu itu sudah
peserta didik serta diberikan sanksi tertentu, yang
tua, tetapi karena bekas kena
tujuannya membuat jera.
pukul penghuni kelas itu. mengharapkan yang Strategi ini pun dicoba oleh
Saya tidak hanya mendengar terbaik dari mereka. beberapa guru, ujungnya,
cerita dari guru-guru lain, mereka bukan mereda malah
tetapi mengalami secara semakin menjadi-jadi, terutama
langsung siswa yang saya ajar kalau tidak ada guru.
lagi. Sopan santun tehadap sesama
itu saling berteriak dan memaki
tanda bahwa kita menghargai diri Karena berbagai alasan itulah maka
ketika bertengkar di kelas. Yang saya
sendiri dan orang lain. Itu pula yang saya mulai mencoba menggunakan
lakukan saat itu justru tidak
bisa membangun iklim kelas yang cara "Mantra Pilihan". Mengapa
melakukan apa-apa. Hanya berjaga-
sehat. Lagi pula sikap sopan santun disebut dengan mantra? Karena
jaga apabila antara mereka baku
akan membantu mereka nantinya digunakan mirip seperti pesulap yang
pukul. Karena sudah melibatkan fisik
bergaul pada lingkup yang lebih luas. akan menyulap sesuatu maka
maka, mau tidak mau saya harus
Saya memang tidak ingin diucapkanlah mantra untuk
turun melerai. Rupanya, sikap saya
menjadikan mereka sebagai manusia mengubahnya, semacam kata-kata
itu, malah membuat mereka segan.
dewasa sebelum waktunya, namun sakti. Tentu kata-kata ini bukan
Saya dan guru-guru yang lain belum saya hanya ingin mereka memahami seperti dukun atau paranormal yang
menemukan strategi yang tepat bahwa kesantunan itu dibutuhkan merapal untuk mengutuk peserta
menangani perilaku yang kurang dalam pergaulan antar sesama. didik. Justru mantra ini digunakan
agar siswa fokus pada ekspektasi yang diharapkan guru. hampir saya tidak mendengar kata-kata kasar terdengar.
Mungkin ada satu dua yang luput saya dapati. Secara
Dalam beberapa literatur, mantra digunakan berkali-kali
keseluruhan, mantra pilihan terbukti cukup efektif.
oleh guru, tanpa tergesa-gesa mengharapkan hasilnya
muncul segera. Dengan begitu, peserta didik merasakan Saya senang sekali dengan perubahan perilaku peserta
kepercayaan yang diberikan oleh guru untuk mereka didik. Beberapa guru juga saya minta pendapatnya,
supaya berubah. Rasa percaya inilah yang dapat menyambut dengan positif apa yang saya lakukan
memberikan energi positif bagi peserta didik, mengenali kepada mereka. Peserta didik juga semakin akrab ketika
perilaku atau sikap yang diinginkan guru. bermain bersama. Kalaupun ada yang berselisih, paling
menangis atau adu mulut sesaat setelah itu kembali
Apa bedanya mantra dengan kalimat yang biasa guru
bermain bersama kembali.
atau peserta didik ucapkan? Mantra yang digunakan
merupakan kalimat klarifikasi dan pengarahan. Di akhir tahun seperti ini, terkadang terbayang
Maksudnya, kalimat yang mengandung pernyataan bagaimana peserta didik kelas lima ini bertingkah polah
sebuah perilaku yang dianggap penting. Misalkan, layaknya anak-anak yang kurang terdidik, namun diakhir
"Pastikan kalian melakukan yang terbaik dalam kerja kelas saya mendapati keakraban yang timbul karena
kelompok", atau "Di kelas ini kita saling berbagi". perkataan yang sopan dan saling menghargai diantara
mereka, pun kepada saya. Pembelajaran budi pekerti
Lebih mudahnya, saya sering menggunakan kalimat
yang nyata mereka dapati, karena merasa dipercaya
berikut sebagai pemandu membuat mantra; "Aku ingin
untuk bisa berubah.
kamu melakukan..., bagaimana, ada pertanyaan?", titik-
titik diisi dengan perilaku yang dianggap penting bagi
guru.
Bogor, 20 Juni 2016
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan guru dalam
membuat mantra adalah tidak menggunakan kata-kata
yang menghakimi. Gunakan kata-kata yang
membangkitkan kepercayaan kepada peserta didik serta
mengharapkan yang terbaik dari mereka. Dengan mantra
pilihan, peserta didik belajar percaya pada dirinya sendiri
bahwa dirinya bisa berubah menjadi lebih baik.
Menumbuhkan Kembali
Melalui program berbagi nasi, Guru Huda
Sekolah kami secara geografis berada di Pulau sangat bersemangat mengeksplor kemampuan mereka,
Marabatuan, sebuah pulau dari 4 pulau berpenghuni baik dalam hal kemampuan fisik maupun dalam hal
manusia dan dari 9 pulau di Kecamatan Pulau Sembilan, kegiatan keorganisasian. Eksplorasi yang mereka lakukan
Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Untuk yaitu bagaimana menyusun kegiatan secara terorganisir
menjangkau sekolah kami, dapat ditempuh melalui jalur dan terencana. Di sore hari mereka berkumpul untuk
laut menggunakan kapal nelayan atau kapal perintis membicarakan hal-hal yang akan mereka. Jika tahun lalu
kurang lebih 10-12 jam dari ibu kota kabupaten jika mereka mengadakan kegiatan hanya untuk sesama
cuaca baik. anggota ambalan, maka kali ini ambalan Pramuka
Siammasei SMA Negeri 1 Pulau Sembilan melebarkan
Sebagai satu-satunya sekolah menengah atas di gugusan
sayap kegiatan dengan melibatkan anak-anak sekolah
sembilan pulau di kecamatan Pulau Sembilan, yang
dasar yang ada di pulau untuk turut serta memperingati
berdiri sekitar delapan tahun lalu, siswa saya masih
Hari Bapak Pramuka, Baden-Powell.
sangat awam dalam pengelolaan organisasi. Saya yang
mengenal mereka selama 2 tahun terakhir ini melihat Para pengurus ambalan Pramuka nampak berjibaku
potensi yang sangat besar yang mereka miliki. Menggali membuat perencanaan kegiatan. Ada kelompok yang
potensi besar yang kalian miliki adalah tantangan besar bertugas untuk membuat proposal kegiatan, membuat
bagi saya. skema pertandingan tarik tambang, perlombaan cerdas
cermat dan baris berbaris. Masing-masing divisi tersebut
Bu, kita tidak bikin acara lagikah di Hari Baden-
membuat perencanaan kegiatan, menentukan peralatan
Powell? , tanya salah seorang siswa. Iya, bu!! , seru
dan perlengkapan yang dibutuhkan dan membuat
yang lain. Tapi, waktu kita tinggal sepekan lagi , kataku
estimasi anggaran agar diketahui seberapa besar dana
sembari berpikir dan memperhatikan raut muka mereka
yang dibutuhkan.
yang begitu antusias. Em... kita bisa saja membuat
sebuah kegiatan, tapi bisakah kita melakukan secara Ada banyak cerita menarik selama proses persiapan
mandiri karena saat ini dana organisasi kita tidak kegiatan. Mulai dari hilangnya sendal jepit akibat pulang
mendukung , kataku kemudian. larut setelah kerja kelompok membuat proposal kegiatan,
maklum yang punya laptop hanya 1-2 orang saja. Ada
Seluruh siswa kemudian mulai mencari ide. Kami akan
yang izin pulang kampung, ke pulau sebelah untuk
jualan Bu. Modal awal kami akan kami ambil dari iuran
mengambil pisang. Katanya lumayan, bisa tambah-
anggota pramuka , kata salah seorang siswi. Bagus juga,
tambah pendapatan. Maklum, untuk pulau yang kami
kalian akan jualan apa? tanyaku. Kami akan jualan
tempati, lahannya kurang subur, jadi keberadaan pohon
pentol ikan Bu. Kami akan buat sendiri. Dan untuk
pisang pun menjadi pemandangan yang langka. Para
mengaktifkan semua anggota pramuka kami akan
siswa mulai belajar untuk menanggalkan rasa risih
berikan jadwal jualan untuk masing-masing sangga. Kami
dengan berdagang pentol ikan dan keripik pisang.
akan belajar berwirausaha dan berbagi tanggung jawab ,
Mereka menjajakan ke ruang guru dan ke teman-teman
kata yang lain sambil sumringah. Begitulah percakapan
sebaya. Ada beberapa kelompok yang membuat sendiri
kami sesaat sebelum saya keluar kelas saat jam pelajaran
pentol ikannya, sedangkan ada pula kelompok yang
Biologi di kelas XI IPA selesai.
berbagi hasil dengan pedagang pentol yang ada di luar
Kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 1 Pulau Sembilan sekolah. Kreativitas mereka menjadi meningkat karena
terbilang masih sangat muda. Kegiatan ekstrakurikuler menginginkan keberhasilan kegiatan yang mereka
yang baru berumur dua tahun dengan kepengurusan rancang.
berjalan 2 generasi. Meskipun demikian para siswa
Kami sebagai pembina Pramuka sebanarnya telah Hingga H-2 ternyata setelah dikonfirmasi pada panitia
membicarakan mengenai kegiatan yang akan pendaftaran, belum ada 1 pun sekolah yang
dilaksanakan. Dan pihak sekolah sangat mendukung. mendaftarkan siswanya. Para pengurus mulai gusar,
Namun, kami tidak serta merta menghentikan kegiatan mengingat mereka telah mempersiapkan dengan sangat
kewirausahaaan dari para anggota pramuka. Hal ini baik seluruh rangkaian acara. Namun mereka saling
dimaksudkan agar ada rasa puas tersendiri telah menguatkan, masih ada besok untuk mengonfirmasi
meghasilkan dana dari keringat sendiri yang kemudian kembali kesiapan dari masing-masing sekolah yang telah
digunakan untuk berkegiatan. dikirimi surat. Namun ternyata yang ditakutkan memang
benar terjadi. Tak ada satupun sekolah yang
mendaftarkan siswanya.
Akhirnya, para pengurus ambalan bersepakat, kegiatan Ya... apapun itu, saya sangat salut kepada para anggota
tetap dilaksanakan dengan mengubah strategi yaitu dan pengurus Ambalan Siammasei yang telah
peserta lomba kemudian dialihkan dengan tim mengorbankan moril dan materil untuk kesuksesan
berdasarkan sangga dan pertandingannya hanya tarik sebuah kegiatan.
tambang dan baris-berbaris. Karena persiapan materi
untuk perlombaan cerdas cermat tidak ada untuk
tingkatan sangga, maka kegiatan tersebut ditiadakan.
Salah satu pertanyaan lain yang saya kakak terhadap sikap orangtua "Children are likely to live up to what
ajukan adalah, "Jika ada, sifat seperti mereka. Saya sangat berterima kasih you believe of them." Lady Bird
apa yang ingin Bapak/Ibu ubah atau karena para orangtua mau menjawab Johnson, Former First Lady of the
kurangi dari anak Bapak/Ibu?" Untuk dengan jujur. Terkadang omelan United States
pertanyaan terakhir ini ada sebagian orangtua di rumah sering tidak
yang tidak menjawabnya. Sayang, didengarkan. Mungkin karena terlalu
padahal jawaban mereka bisa sering sehingga anak-anak menjadi
membantu saya untuk lebih kebal dan kurang peduli dengan
memahami anak mereka. Beberapa nasehat-nasehat itu lagi.
menjawab tidak ada, karena anak
mereka sudah baik di mata mereka.
Kuisioner ini akan saya bahas satu-
Syukurlah karena itu berarti mereka
persatu dengan masing-masing
telah berhasil mendidik anak mereka
murid. Pertemuan empat mata. Saya
dengan baik sesuai kriteria mereka.
berharap mereka bisa mengerti
Sebagian besar lagi memberi
masukan dan keluhan orangtua
jawaban tentang beberapa sifat anak
mereka. Mudah-mudahan saya bisa
mereka yang ingin dikurangi atau
menjadi jembatan antara orangtua
dirubah. Salam hangat, Rumini,
dan anak mereka. Semoga para
Guru Budi Pekerti
Di antara semua jawaban, ada satu orangtua juga mau belajar menyadari
Sekolah Ananda Bagan Batu - Riau
yang menarik saya. Jawaban bapak setiap perubahan sikap anak mereka
ini. Saya mengenal cukup dekat dan belajar untuk lebih memahami
kedua anaknya. Tidak menyangka mereka lagi setelah ini.
ternyata ada kesalahpahaman si Semoga.
Seringkali terdengar suara dari para bukan saja dari komunitas Pesta Pendidikan dilanjutkan dengan
pelaku dan komunitas pendidikan pendidikan, tapi juga dari kaum serangkaian kegiatan yang disebut
merasa sendirian dalam profesional Era Soekamto, Mel Buka Pintu Sekolah. Setiap
melakukan perubahan pendidikan. Ahyar, Maliq & d essential, Efek komunitas mengadakan kegiatan
Padahal senyatanya, ada banyak Rumah Kaca, Angga Sasongko, Gina secara mandiri maupun dengan
inisiatif dan komunitas yang S Noer; dari kalangan media dan berkolaborasi yang dapat diikuti
bergerak dan berkonstribusi pada lembaga bisnis. secara cuma-cuma.
masa depan anak bangsa. Perasaan
Respon tersebut menggembirakan Puncak sekaligus penutupan Pesta
sendirian itu sedikit banyak pernah
sekaligus memberi tantangan besar Pendidikan diadakan pada Minggu,
dirasakan oleh 6 komunitas yaitu
dalam membangun kolaborasi di 29 Mei 2016 bertempat di FX
KeluargaKita.com, IniBudi.Org,
antara ratusan komunitas yang Sudirman, Jakarta. Puncak acara
Living Qur an, Kampus Guru Cikal,
terlibat. Setiap komunitas dan pihak dibuka oleh Menteri Anies
Pusat Studi Pendidikan dan
mempunyai karakteristik uniknya Baswewan yang menegaskan
Kebijakan dan Youth Manual.
sendiri. Susunan acara terus pentingnya keterlibatan komunitas
Kegelisahan tersebut yang mengalami dinamika sesuai aspirasi dalam membangun pendidikan
mendorong keenam komunitas komunitas dan kondisi lapangan Indonesia. Komunitas dan pihak
duduk bersama dan mendiskusikan hingga detik-detik terakhir. Tak yang terlibat hadir di Galeri Berjalan,
solusinya sejak awal tahun 2016. dipungkiri ada kekecewaan, karena ratusan talkshow dengan beragam
Berbagai ide muncul, berbagai bagaimana pun tak bisa memuaskan tema, maupun sebagai peserta yang
sanggahan hadir, hingga berujung semua pihak, namun semuanya belajar dari berbagai komunitas yang
kesepakatan untuk menggagas memberi pengertian yang luar biasa lain. Keseruan puncak Pesta
sebuah tradisi baru bernama Pesta demi pencapaian tujuan yang lebih Pendidikan berimbas juga pada
Pendidikan. Sebuah undangan besar, terwujudnya ekosistem percakapan di media sosial hingga
kepada seluruh komunitas baik pendidikan yang kondusif terhadap menjadi Trending Topic di Twitter.
pendidikan maupun non pendidikan perubahan.
Berawal dari niat baik, Pesta
untuk berkumpul dan bersinergi
Pada 2 Mei 2016, pembukaan Pesta Pendidikan pun berakhir dengan
secara sukarela merayakan karya,
Pendidikan yang diadakan di lancar dan baik pula. Kerja keras
capaian dan inisiatif pendidikan
Monumen Nasional diawali dialog semua komunitas baik di
pada bulan Mei 2016.
antara Ki Hajar Dewantara yang pembukaan, selama hingga
Jauh di atas harapan, undangan diperankan Menteri Anies Baswedan penutupan terbayar tuntas dengan
tersebut mendapat respon positif dari dan Dr Soetomo yang diperankan kepuasan belajar satu sama lain.
berbagai komunitas seperti Akademi Reza Rahadian, kemudian Semua panitia yang bekerja sebagai
Berbagi, Sabang Merauke, Kelas dilanjutkan peluncuran buku Belajar relawan menunjukkan kualitas kerja
Inspirasi, Pencerah Nusantara, dari Ki Hadjar dan Budi Dr yang profesional, mendedikasikan
Rumah Inspirasi dan Komunitas Soetomo. Pembukaan yang dihadiri waktu, energi hingga begadang
Guru Belajar. Komunitas demi seluruh komunitas tersebut diakhiri semalaman menjelang penutupan
komunitas turut bergabung dan terus penyalaan tugu dengan tulisan Pesta Pendidikan.
bertambah bahkan hingga hari Semua Murid Semua Guru.
Sampai jumpa di Pesta Pendidikan
terakhir Pesta Pendidikan. Dukungan
berikutnya!
Angga Sasongko, Gina S Noer bersama Penggemar Ada Apa dengan Cinta dipuaskan
KeluargaKita.com berkolaborasi membuat dengan obrolan bersama Aan Mansyur penulis
Sinedu.id untuk mendidik melalui film. Tidak Ada New York Hari Ini.
Bukik Setiawan dari Kampus Guru Cikal bersama Kampus Guru Cikal bersama desainer Era
Ainun Chomsun, Shafiq Pontoh & Najwa Shihab Soekamto dan Mel Ahyar sedang menampilkan
berbincang tentang membangun komunitas. hasil desain motif baju guru.
Maliq & d’Essentials berkolaborasi dengan Efek Rumah Kaca berkolaborasi dengan
IniBudi.org dengan menyumbang sebuah lagu, IniBudi.org dengan menjadi inspirasi lomba video
inspirasi lomba video dan tampil di puncak Pesta dan membuat lagu berjudul “Merdeka” yang
Pendidikan. dinyanyikan di puncak Pesta Pendidikan.
Menerjemahkan “Nakal”
Ketika ada anak yang mengganggu anak lain, apa yang harus dilakukan oleh guru? Apakah
hukuman akan membuat pengganggu menghentikan gangguannya? Bila tidak, apa cara lain
yang bisa dilakukan?
Bu Guru, Mesak nakal! meski saya selalu memberikan serupa: meminta dan memberi maaf.
kesempatan bagi Mesak untuk Setelah jelas duduk perkaranya
Begitu saya biasa mendengar laporan
membela diri atau menyangkal (dengan atau tanpa cerita versi
dari murid-murid lain tentang Mesak,
tuduhan yang diajukan teman- Mesak), saya akan mengajak Mesak
salah seorang murid saya di kelas 1.
temannya, Mesak tidak selalu mau dan sang pelapor untuk bersalaman
Sebagai guru baru, saya sedang
berbagi ceritanya kepada saya. Dia sebagai tanda damai. Usulan saya ini
belajar cara terbaik menyikapi
lebih banyak diam dan tersenyum- tidak selalu berjalan dengan mulus.
keluhan tentang murid yang nakal.
senyum saat saya memintanya Biasanya, pada kenakalan yang
Terutama tentang Mesak, yang
bercerita dari sudut pandangnya berujung ke pertengkaran besar, baik
memang sering dilaporkan
Mesak maupun murid lain yang
nakal, di kelas maupun di luar
terlibat enggan untuk berdamai.
sekolah. Insting pertama saya
adalah untuk bertanya kembali, Pernah suatu kali, pada saat
Oh ya? Coba ceritakan saya memintanya berdamai
bagaimana Mesak nakal? dengan murid yang lain, Mesak
menampik uluran tangan dari
Langkah ini akan membawa
temannya dan bersiap
kami dalam reka adegan yang
memukul. Menangkap
dituturkan oleh beragam sudut
gelagatnya, saya cepat
pandang. Sang pelapor akan
menangkap tangannya untuk
memberikan laporan yang lebih
mencegah pertengkaran yang
spesifik, seperti misalnya,
lebih besar. Langkah saya
Mesak ada gigit saya, Bu
membuatnya marah. Ia
Guru! atau Mesak dia lempar
berteriak kencang dan
saya dengan batu. Para saksi
memberontak. Saya kemudian
kejadian tersebut akan
merangkulnya dan
menambahkan rincian adegan,
Keterangan foto: Ini dia Mesak Badii, yang membawanya ke sebuah
entah menegaskan kebenaran
pada akhirnya menjadi salah seorang murid ruangan kecil yang terpisah dari
kejadian tersebut, pun
yang paling rajin berdialog dengan saya. ruang kelas kami.
memperkaya asal muasal
terjadinya kenakalan tersebut, sendiri. Terkadang, ia malah dibela Di ruangan itu saya berpesan,
Iyo! Betul! Kami sedang main karet oleh murid lain yang kebetulan Kita punya waktu untuk belajar
lalu Mesak datang ganggu kami. menjadi saksi dari kenakalan yang tenang. Bu Guru akan tunggu di sini,
Dengan tubuhnya yang mungil, ruangan itu dibuatnya belajar menimbang hal-hal mana yang perlu dihukum,
porak poranda seketika. Sambil terus menimbang- mana yang tidak. Saya kemudian belajar juga untuk
nimbang apakah tindakan saya cukup tepat, saya menjadi imbang dalam menjadi teman dan guru, yang
mengawasi setiap gerakan Mesak dari dekat pintu. Tidak murah hati pun tegas karena tentu ada nilai-nilai yang
ada benda dalam ruangan itu yang sekiranya dapat ingin saya sampaikan kepada murid-murid saya. Hal-hal
menyebabkan bahaya serius, tapi tentu saya tetap awas. seperti bersikap murah hati dan menghindari
mengganggu serta menyakiti orang lain adalah pokok
Sesekali, saya akan menegaskan kembali pada murid
nilai yang ingin saya bagi dengan mereka. Jangan
kecil saya itu kenapa kami ada di ruangan tersebut. Bu
nakal, begitu singkatnya. Mengigit, melempar dengan
Guru tahu Mesak marah. Tapi, memukul teman bukan
batu, meludahi, memukul, mencakar, merebut barang,
sesuatu yang baik untuk dilakukan, bukan? Maka, baik
berkata kasar, mengganggu pekerjaan orang adalah
bila kamu marah dulu di sini. Kalau sudah selesai, sudah
beberapa hal yang kami sepakati bersama sebagai hal-hal
tenang, kita sama-sama keluar. Mesak butuh waktu
yang kami terjemahkan sebagai nakal .
sekitar setengah jam sebelum ia akhirnya betul-betul
tenang dan kami dapat berbincang sejenak sebelum Saya pun percaya bahwa hukuman bukan yang utama
keluar ruangan. Kami (saya, Mesak, dan temannya yang dalam menjadi pagar bagi murid-murid saya untuk tidak
lain) kemudian berdamai bersama. nakal . Kesadaran pribadi menjadi penting dan hal itu
saya temukan bisa dibangun bersama-sama lewat dialog.
Upaya berdialog dengan anak-anak tidak selalu mudah
Karena upaya dialog sendiri merupakan budaya lokal
untuk dilakukan, tapi saya selalu berusaha mengajak
yang mereka lihat contohnya di lingkungan mereka
murid-murid saya untuk memilah bersama apa-apa saja
sehari-hari. Suku Mee percaya bahwa membicarakan
yang kami anggap baik atau buruk dalam menghadapi
segala sesuatunya dengan terbuka dapat menciptakan
kejadian yang kami alami bersama. Hal ini tidak selalu
keseimbangan dalam komunitas. Tidak jarang, di pinggir-
mudah, terutama pada awal-awal masa saya mengajar.
pinggir jalan kita dapat menyaksikan mereka yang
Terlebih karena belum semua murid saya fasih berbicara
berperkara membahas perkara mereka panjang lebar
Bahasa Indonesia. Beberapa dari mereka lebih nyaman
hingga kesepakatan tercapai. Dengan membiasakan
menggunakan Bahasa Mee, bahasa asli suku mereka.
murid-murid saya terlibat dalam dialog, saya yakin
Tapi, ketika kedekatan mulai terbangun di antara kami,
mereka dapat lebih mandiri merumuskan bagaimana
komunikasi dan dialog semacam itu menjadi lebih
bertingkahlaku yang baik. Terlebih, menurut saya, nilai-
mudah dilaksanakan. Murid-murid menjadi terbiasa
nilai baik itu sudah ada terlebih dulu dalam diri mereka.
untuk mengutarakan pendapat mereka dalam obrolan
Tugas saya sebagai guru adalah mengupayakan mereka
itu, meski dengan Bahasa Indonesia yang terbata-bata.
menerjemahkan nilai-nilai itu dalam tingkah dan laku.
Saya pun berupaya belajar kosakata yang umum mereka
pakai untuk menerjemahkan pengalaman sehari-hari
mereka. Lama kelamaan, dialog selalu terjadi tanpa perlu
dipaksakan.
Jika di lihat sekilas budi pekerti biasanya tergabung dalam mothers pertolongan. Selalu menyelipkan
sepertinya merupakan bagian dari group memulai pendidikan karakter kata please (tolong) juga wajib
keseharian penduduk Indonesia, sejak dini mereka memperdengarkan terutama setiap kali anak ingin
namun ada yang membedakannya hal-hal yang berbau positif dimulai meminta sesuatu. Pembiasaan 2 kata
dengan pengertian budi pekerti saat dengan acara berkumpul bersama ajaib ini prosesnya bisa 3 bulan
ini dan pengertian budi pekerti melakukan olahraga yoga yang penuh atau satu term dan disertai
silam. Beberapa tahun yang lalu saat diselipi dengan pemutaran lagu-lagu pembiasaan di rumah (biasanya anak
Indonesia tak memasukkan klasik, di lain waktu kami biasa pergi sudah dibekali dengan pembiasaan
pendidikan budi pekerti sebagai ke perpustakaan untuk membacakan ini) sehingga anak-anak terbiasa.
bagian dari pembelajaran
Untuk perkembangan
karena sudah sangat
motorik halus dan kasarnya.
memasyarakatnya. Kita
Di TK Australia anak-anak
diajarkan dan dibesarkan
banyak melalukan kegiatan
atas dasar budi pekerti.
gambar dan mewarnai
Penanaman budi pekerti
menggunakan berbagai
menjadi elemen utama di
variasi alat gambar mulai dari
setiap keluarga. Namun
krayon sampai cat air (belum
seiring dengan
menggunakan pensil)
perkembangan jaman maka
sementara untuk keperluan
pengertian budi pekerti ini
motorik kasar anak-anak
perlahan mulai pudar.
biasanya bermain ke taman
Saya mulai benar-benar buku bagi anak-anak usia 0-5 dan bermain yang tersedia
belajar mengenai budi pekerti saat masih banyak lagi. bersebelahan dengan sekolah.
mengajar di negeri kangguru. Di Berbagai bentuk permainan yang
Pendidikan formal yang wajib di
mana di setiap sekolah amat sangat tersedia di alam banyak digunakan
Australia dimulai di usia 6 tahun.
ditekankan. Australia sebagai negara oleh guru-guru seperti menyusun
Sementara ada pendidikan TK yang
tetangga terdekat Indonesia banyak ranting pohon, memanjat pohon,
sifatnya tak wajib yang dimulai saat
belajar mengenai budi pekerti dari mengumpulkan daun-daun kering
anak usia 5. Pembelajaran di TK ini
Indonesia, betapa mereka selalu untuk keperluan prakarya.
beda dengan gaya TK di Indonesia.
menggagung-agungkan
Di Australia ketika pertama kali anak Saat anak memasuki jenjang SD
keramahtamahan serta tutur kata
masuk ke jenjang TK tidak serta pengembangan karakter anak lebih
sopan bangsa Indonesia. Budi
merta pegang pensil. Pembelajaran terfokus lagi. Di setiap kelas akan
pekerti atau pendidikan karakter
di mulai dengan pembiasaan selalu terpampang peraturan kelas
merupakan elemen terpenting bagi
mengucapkan 2 kata ajaib yaitu kata yang telah disepakati bersama. Di
pendidikan di Australia.
tolong dan terima kasih. Kata terima mana anak belajar untuk menjadi
Pendidikan awal di mulai dari dalam kasih wajib diucapkan setiap kali patient, resilience, consistent,
perut saat bayi masih dalam anak diberikan hadiah atau sesuatu hardworking, care for ourselves, care
kandungan ibu-ibu di Australia juga saat saat orang memberi for others, care for environment.
Budaya nyontek adalah masalah Berangkat dari pentingnya persoalan (The Indonesian Board of
yang masih melekat di kalangan tersebut, maka saya melakukan Hypnotherapy - IBH), maka saya
siswa saat ujian. Baik ujian nasional, berbagai cara saat siswa mengikuti mencoba meramu sebuah cara atau
ujian semester, ujian akhir semester, ulangan harian. Tindakan yang teknik dalam mengatasi budaya
bahkan ulangan harian sekalipun. dilakukan, seperti pengawasan super nyontek dalam ulangan harian pada
Budaya yang hampir menjadi ekstra, mengeluarkan siswa yang mata pelajaran saya.
persoalan menyeluruh di kalangan ditemukan menyontek, atau
Teknik Self Hypnosis
siswa ini, merupakan sebuah mengambil pekerjaan siswa dan
masalah yang sangat perlu membatalkan hasil ulangannya. Teknik yang saya gunakan saat
diperhatikan oleh guru. Namun, tindakan itu ternyata tidak proses ulangan harian adalah Self
memberikan efek jera atau dampak Hypnosis. Self Hypnosis adalah suatu
Ketika mulai aktif mengajar tahun
yang signifikan. Karena selain kegiatan mengkondisikan diri dalam
2008 lalu, masalah di atas selalu
merasa teraniaya dengan tindakan keadaan konsentrasi penuh atau
menjadi perhatian besar bagi saya.
yang arogan itu, rasa takut dan yang diistilahkan dengan trance.
Karena sesuai yang kita ketahui
penyesalan justru tidak nampak Dalam kondisi ini, sugesti dapat
bahwa budaya nyontek adalah salah
sekalipun pada siswa. Mengapa? dengan mudah kita masukkan
satu budaya yang mencerminkan
Karena tidak adanya dampak jangka karena kondisi otak dalam frekuensi
rendahnya
alfa atau
karakter
tetha.
seseorang,
Sugesti
sama halnya
dapat
seorang
menembus
plagiator
pikiran
(penjiplak).
bawah
Hal itu
sadar pada
sejalan
kedua
dengan
kondisi
pendapat
Praktik Self Hypnosis pada salah satu kelas sebelum ulangan harian otak
Webster s New (Kegiatan Belajar SMA Negeri 1 Watampone, Tahun 2014). tersebut.
Universal
panjang yang mereka fikirkan. Siswa Menurut Yan Nurindra, Presiden IBH
Unabridged Dictionary, bahwa
cenderung berpikir pragmatis, bahwa dalam buku Panduan Self Hypnosis
menyontek diartikan sebagai
dengan sanksi-sanksi yang (2008), bahwa Self Hypnosis adalah
perilaku yang menipu yaitu dengan
diterapkan itu hanya berlaku suatu metode untuk memasuki
kecurangan (Schmelkin, 2008). Hal
sementara. pikiran bawah sadar, sehingga kita
itu ditegaskan pula oleh Eric, dkk
(dalam Hartanto, 2012), bahwa Nah, dengan memiliki modal penah dapat melakukan program ulang
menyontek berarti upaya yang mengikuti pelatihan dan memegang terhadap pikiran dan juga melakukan
mendapatkan keberhasilan dengan Hypnotherapy dari lembaga Alasan memilih teknik Self Hypnosis,
cara-cara yang tidak jujur. pelatihan Hypnosist di Indonesia karena ia memiliki banyak manfaat
bagi manusia, diantaranya dapat kegiatan Hypnosist dalam Kemudian masuklah dalam tahapan-
menghilangkan atau mengubah pendidikan adalah hal yang berbau tahapan Self Hypnosis, yaitu:
kebiasaan, menghilangkan belief magic atau ilmu hitam dengan pertama, pengkondisian awal. Tahap
negatif, memasukkan sugesti positif, adanya pengaruh jin dalam kegiatan ini siswa diminta menarik napas
mengurangi rasa sakit, mengurangi mensugesti. Sehingga beberapa kali dengan baik dan
stress, dan sebagainya. Dengan aktivitas tersebut batal saya lakukan. menghembuskannya. Hal itu
manfaat-manfaat tersebut, maka saya dilakukan sebanyak tiga kali atau
Namun dengan pendekatan persuasif
berkeyakinan bahwa teknik Self lebih sampai siswa kelihatan merasa
dan dengan memperlihatkan
Hypnosis dapat diterapkan dalam nyaman. Lalu meminta mereka
antusiasme siswa dalam
meningkatkan kejujuran siswa, menutup mata atas kehendaknya
mengikutinya, terutama hasilnya
terutama saat ulangan harian. Dari sendiri.
tidak menimbulkan peristiwa aneh
sekian banyak manfaatnya, saya
dan tidak berdampak negatif seperti Kedua, mengkondisikan frekuensi
melihat manfaat yang paling cocok
yang dikhawatirkan. Justru otak, dimana siswa diminta untuk
adalah mengubah kebiasaan dan
sebaliknya, siswa-siswa semakin merelaksasikan seluruh tubuhnya
memasukkan sugesti positif pada
terbiasa dengan kondisi mulai dari ujung kepala sampai
pikiran siswa.
pengkondisian tersebut. ujung kaki. Dimana pernapasan saat
Hypnosis menekankan pada iu tetap dalam keadaan normal. Hal
Langkah-langkah Melakukan Self
komunikasi alam bawah sadar siswa, itu dilakukan sampai siswa betul-
Hypnosis dalam Ulangan Harian
baik yang dilakukan dalam kelas betul nampak nyaman.
maupun luar kelas. Hal ini bisa Penerapan Self Hypnosis pada saat
Ketiga, pemberian sugesti. Sebagai
dilakukan dengan berbagai cara, di ulangan harian tidak sesulit yang
sugesti awal, guru perlu
antaranya sugesti dan imajinasi. dibayangkan. Baik bagi mereka yang
mengarahkan terlebih dahulu
Sugesti memiliki kekuatan yang luar pernah mengikuti pelatihan
beberapa poin utama yang ingin
biasa. Kemampuan sugesti yang hypnotherapy, maupun yang belum
dicapai pada sesi itu. Nah, yang
terus terngiang di otak mampu pernah. Karena keterampilan yang
ingin dicapai saat itu adalah
mengantarkan seseorang pada apa dibutuhkan adalah penguasaan kelas
mengubah kebiasaan buruk siswa,
yang dipikirkan. dan kemampuan verbal yang baik.
yaitu menyontek dan memberikan
Saya yakin, seorang guru memiliki
Contohnya, ketika sesorang sedang sugesti positif untuk menjadi pribadi
kedua kemampuan tersebut sebagai
berpuasa, maka ia pasti merasakan jujur. Dalam sesi ini, kita perlu
syarat utama dalam mengajar di
lapar dan haus, namun karena selalu mempertegas dampak menyontek
kelas.
mensugesti pikiran bahwa ia bagi mereka, seperti bahwa
melakukan semua itu dengan Sebelum melakukan Self Hypnosis menyontek adalah perbuatan dosa
berharap pahala dari Allah SWT. maka guru melakukan persiapan yang akan menghilangkan
Maka tanpa terasa ia akan seperti mengatur kondisi kelas keberkahan ilmu selama-lamanya.
melewatinya dengan sempurna, sebagai persiapan mengikuti Untuk selanjutnya guru memberikan
bahkan bisa melakukannya selama ulangan. Siswa diminta menyiapkan kesempatan kepada siswa untuk
satu bulan. semua peralatan ulangan dan mengulang-ulang sugesti tersebut
menempatkannya di atas meja. sampai kita yakin sepenuhnya bahwa
Tantangan Penerapan Self Hypnosis
Selanjutnya mereka diminta untuk sugesti itu sudah tertanam dengan
Awalnya, saat menerapkan teknik ini mengatur posisi duduk terbaik baik dalam pikiran mereka.
pada tahun 2011, tidak semua pihak (biasanya melipat kedua tangan di
Keempat, proses meyakinkan sugesti.
menerimanya, tidak terkecuali guru- atas meja atau meletakkannya di atas
Tahap ini, siswa diminta menyetujui
guru di tempat saya bertugas. kedua paha).
komitmen perubahan sikap mereka
Umumnya mereka berpikir, bahwa
dengan menanyakannya apakah singkat dan sederhana. Hal itu dapat siswa dari menyontek menjadi
mereka sudah siap mengikuti dilakukan sekitar 5 sampai 10 menit budaya No Nyontek. Kemudian yang
ulangan tanpa nyontek dan selalu sebelum ulangan dilakukan. lebih mulia lagi adalah mengajarkan
berlaku jujur. Hal itu ditandai mereka tentang kejujuran sebagai
Dampak Positif Bagi Siswa
dengan memintanya menganggukkan modal utama mencegah korupsi.
kepala sebanyak tiga kali. Setiap sesudah ulangan harian, saya
melakukan wawancara kepada
Kelima, pengkondisian akhir. Tahap
beberapa siswa yang dianggap Ditulis di Watampone,
ini adalah mengembalikan kondisi
berpotensi melakukan nyontek.
tubuh mereka dalam keadaan Kamis, 2 Juni 2016.
Alhamdulillah, hasilnya cukup
normal. Mereka diminta menguatkan
menggembirakan. Sebagian besar
seluruh tubuhnya yang tadinya
menjawab, bahwa ia takut
regang. Lalu memintanya membuka
menyontek dan ada saja dorongan
mata secara perlahan-lahan. Maka
dari hati untuk tidak melihat
akan tanpak senyuman dan mata
pekerjaan teman.
berbinar-binar, bahkan tampak lebih
segar dan nyaman. Apalagi di akhir Dari sisi pencapaian hasil ulangan,
mereka, bahwa Anda kini adalah ini akan menghasilkan nilai apa
dan siap mengikut ulangan dengan sangat variatif, dari nilai tinggi
Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd.
baik . sampai ada yang memperoleh nilai
Guru SMA Negeri 1 Watampone &
anjlok. Penggiat Hypnoteaching di
Demikianlah tahap-tahap Self Sulawesi Selatan.
Hypnosis yang dilakukan secara Namun, hikmah yang dapat dipetik shabielzakaria@yahoo.co.id /
adalah, kita bisa mengubah budaya 085240735954
Belum pak....saya belum setuju ! Mata pelajaran seni budayalah yang seharusnya menekankan
Pertimbangan saya adalah begini : Jika Budi peserta didik pada budi pekerti dulu pendidikan kesenian.
Pekerti diintegrasikan kedalam setiap mata Alasan ditinjau dari pengertian kesenian menurut Jhon Dewey
pelajaran, para guru cenderung lupa seorang filusuf dan pendidik ialah mutu suatu perbuatan dan
sehingga acap kali yang kita temukan adalah hasilnya sekaligus. Pengertian seni menurut kamus bahasa
guru hanya berfokus pada mata pelajaran indonesia adalah kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu
saja. yang bernilai tinggi. Pengertian seni menurut Herbert Read
Kecuali ada model atau metode adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
pembelajaran yang menyajikan mata menyengkan. Dengan inilah saya mengajarkan kepada anak
pelejaran dengan berintegrasi dengan budi didik budi pekerti, pembelajaran seni tidak mencetak anak
pekerti. pandai nari, pandai nyanyi, pandai bermain peran dan pandai
Kalo begitu sih cocok itu pak..... melukis atau menggambar akan tetapi anak yang punya bakat
dan punya hobi terfasilitasi. Dan dengan menyimak dari
Pertanyaannya kemudian adalah: apakah pengertian seni dan kesenian, sesuatu yang bernilai tinggi
semua rekan guru sudah mampu menyajikan adalah perbuatan yang bermoral, mutu suatu perbuatan/
model pembelajaran yang demikian?? perbuatan yang bermutu adalah moral yang berbudi pekerti,
bentuk-bentuk yang menyenangkan adalah bentuk perbuatan
Jika belum.... yang menyenangkan. Pendidikan seni sebagai upaya
saya lebih setuju Budi Pekerti disajikan menyeimbangkan otak kanan dan kiri dengan cara memadukan
terpisah dari MP, namun cara penyajiannya logika, etika dan estetika. Dalam proses pendidikan merupakan
bukan hanya sekedar pengetahuan tapi lebih pembelajaran yang memberikan kegiatan mendidik, mengajar,
kepada praktek atau sumilasi.... dan melatih. Kegiatan mendidik inilah yang banyak dilupakan
oleh guru karena terbebani dengan materi yang harus diajarkan,
Demikian dari saya….. melatih agar supaya peserta didik dapat menerapkan ilmunya
dalam kehidupan sehari-hari.
Amelia Ketaren,
Guru SMAN Pancurbatu, Medan Adi Budiyanto - SMA Negeri 1 Jember
Kalau saya tetap memilih no 1 pak. Smua guru wajib meleburkan budi pekerti dgn mata pelajaran yg
diajarkannya. Saya guru IPA SMP tapi saya selalu mengajarkan terhadap siswa bagaimana seharusnya
sikap yg baik saat di sekolah di luar sekolah, menghargai teman, menghargai guru seperti apa..guru itu
tidak hanya menyampaikan materi, kalau hanya materi yg disampaikan guru di luar sekolah pun itu bisa
didapat seperti ditempat les. Jadi saya setuju, budi pekerti ada di setiap pelajaran. Terima kasih.
Pendidikan budi pekerti sebaiknya Menurut saya, budi pekerti bukanlah sesuatu yang mendadak/instan dan
dilakukan pada semua lapisan, tidak tampak jelas bisa dilihat dan dirasakan menggunakan pancaindera
hanya pada ekstra kurikuler, kurikuler di manusia. Ia adalah sesuatu yang abstrak namun konkret digunakan untuk
semua pelajaran, mata pelajaran seluruh aspek kehidupan manusia untuk mencapai suatu tujuan.
khusus atau alternatif lain. Karena Karena keabstrakan itu, budi pekerti agaknya menjadi sulit untuk
negara sedang krisis etika, akibat dari dipetakan dan dibuatkan pelajaran khusus untuk mengajarkan budi
pengaruh IT, khususnya pada generasi pekerti pada siswa. Berbeda dengan pengetahuan-pengetahuan yang
muda. Hal ini terjadi secara global, sifatnya kognitif, yang dapat diukur dengan menggunakan serangkaian
pengaruh IT secara tidak langsung tes. Namun, bukan berarti tidak mungkin memberikan pendidikan budi
membuat siswa-siswi yang mencari pekerti pada anak didik.
tugas dan lain sebagainya menjadi Lewat setiap mata pelajaran, guru bertanggung jawab memberikan
pecandu. Gadget mengurangi waktu pendidikan budi pekerti melalui sejumlah strategi pembelajaran yang
mereka untuk berkumpul bersama relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Misalnya, seorang guru
dengan keluarga. Bahkan keluarga ingin mengajarkan sikap ramah, optimis, dan tepat waktu. Guru Bahasa
yang super sibuk, memberi anaknya Indonesia dapat menugaskan siswa untuk mewawancarai orang-orang di
mainan berupa gadget. Jika hal ini sekitarnya yang tidak ia kenal. Dengan begitu, siswa digiring untuk mau
tidak diimbangi dengan pendidikan bersosialisasi. Tenggat waktu yang diberikan guru akan membawa siswa
karakter, maka nilai nasionalisme dan pada sikap tepat waktu.
sikap sopan santun sulit untuk ditemui.
Pendidikan budi pekerti tidak cukup hanya teori atau ucapan belaka.
Pendidikan yang diterapkan tak perlu
Pendidikan budi pekerti adalah tanggung jawab setiap guru pada setiap
kaku, tanpa doktrin dan aturan yang
bidang studi. Di sanalah guru berperan mengajarkan praktik berbudi
mengekang. Tetapi pendidikan yang
pekerti lewat strategi pembelajaran dan teladan. Sangat sia-sia rasanya
diberikan dari hati, mengerti dan
jika memetakan pendidikan budi pekerti hanya pada mata pelajaran
memahami karakter dari setiap siswa.
tertentu saja, misalnya ekstrakurikuler. Sebab, budi pekerti adalah
pembiasaan.
Luhlul Kustiyani,
MA Nahdlatul Arifin Jember Indah Nova Ida Manurung, Guru BPK PENABUR Jakarta