TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Menurut JNC hipertensi adalah terjadi apabila tekanan tekanan darah lebih
dari 140/90 mmhg. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
tekanan darah secara abnormal secara terus menerus pada beberapa kali
pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang
Tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah yang berdikulasi
tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga termasuk detak jantung,
yang memompa darah ke arteri-arteri pada aliran darah. (buku hipertensi hal 11)
Tekanan darah tinggi atau hipertensi berarti tekanan tinggi di dalam arteri-
yang memompa ke seluruh jaringan dan organ-organ tubuh. Tekanan darah tinggi
bukan berarti tegangan emosi yang berlebihan. Meskipun tegangan emosi dan
stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu. Tekanan darah
normal adalah di bawah 120/80; tekanan darah antara 120/80 dan 139/89 di sebeut
6
2.1.2 Etiologi
kelainan ginjal atau hipertensi renalis, dan 3% disebabkan oleh kelainan hormonal
keluarga, asupan lemak jenuh, atau natrium yang tinggi, obesitas, ras, gaya hidup
yang menuntut sering duduk atau tidak bergerak, stress, merokok. (Kowalak,
2011).
saraf atau hormone pada nodus SA. Peningkatan kecepatan denyut jantung yang
ganguan penanganan gatam dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang
aliran darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan garam oleh ginjal.
7
2.1.3 Klasifikasi
kalsium).
komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak dan jantung.
b. Hipertensi sekunder
8
2. Klasifikasi berdasarkan bentuk Hipertensi
hypertension).
a. Hipertensi Pulmonal
pembuluh darah arteri paru-paru yang menyebabkan sesak nafas, pusing dan
pulmonal primer sering didapatkan pada usia muda dan usia pertengahan,
kejadian pertahun sekitar 2-3 kasus per 1 juta penduduk, dengan mean
mmHg atau "mean"tekanan arteri pulmonalis lebih dari 25 mmHg pada saat
istirahat atau lebih 30 mmHg pada aktifitas dan tidak didapatkan adanya
9
b. Hipertensi Pada Kehamilan
Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat
kehamilan, yaitu:
Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu
mengandung janin.
darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada juga yang
(InfoDATIN. 2014).
2.1.4 Patofisiologi
Sejumlah kecil pasien (antara 2% dan5%) memiliki penyakit penyakit dasar ginjal
atau adrenal yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Namun, masih belum
ada penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi dan kondisi inilah yang disebut
10
pengaturan tekanan darah normal, yang kemudian dapat turut berperan dalam
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula pada saraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar
bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bias terjadi (Andra,
2013).
2.1.5 Manifestasi
menimbulkan gejala yang khusus. Mesikpun secara tidak sengaja, beberapa gejala
sakit kepala, perdarahan, dan hidung (mimisan), migren atau sakit kepala sebelah,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya
11
berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan,
mual, muntah, sesak napas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena
adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Kadang-kadang penderita
hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
penanganan segera. Apabila tidak ditangani maka keadaanya akan semakin parah
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang
macam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu:
berat badan anda dengan tinggi badan anda yang telah di kuadratkan
serat dan protein dan jika berhasil menurunkan berat badan 2,5-5 kg
12
Mengurangi asupan natrium dapat dilakukan dengan cara diet rendah
garam /hari). Jumlah yang lain dengan mengurangi asupan garam sampai
lebih besar dari pada mereka yang tidak minum minuman beralkohol.
cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur dan diet rendah lemak dengan
cara mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak total. Kalium dapat
buahan sebanya 3-5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan
e. Menghindari rokok
pasien hipertensi pada penyakit jantung dan stroke, maka perlu dihindari
13
denyut jantung serta tekanan darah. Maka pada penderita hipertensi
f. Penurunan stress
dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh keteganggan otot dan
2. Pengobatan farmakologi
a. Diuretik (hidroklorotiazid)
14
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos
pembuluh darah.
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber untuk
2009).
Manurut Padila (2013) bahwa yang perlu dilakukan pengkajian pada pasien
hipertensi adalah:
1. Aktivitas/ istirahat
takipnea
2. Sirkulasi
penyakit serebvrovaskuler
15
Tanda : kenaikan tekanan darah, hipotensi postural, takhikardi,
3. Integritas ego
4. Eliminasi
5. Makanan/cairan
6. Neurosensory
epistaksis
7. Nyeri/ketidaknyamanan
8. Pernafasan
16
Gejala : dyspnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea,
riwayat merokok
9. Keamanan
10. Pembelajaran/penyuluhan
Pemeriksaan penunjang
utama
plak ateromatosa
hipertensi
17
j. Steroid urin: mengindikasikan hiperadrenalisme
jantung
konduksi.
respon terhadap masalah kesehatan yang bersifat aktual atau potensial yang
(Debora, 2011).
perawata perlu membuat rencena tindakan dan tolak ukur yang akan digunakan
pembuluh darah
Kriteria hasil:
18
- Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah atau
beban kerja
diterima.
Intervensi keperawatan
curah jantung.
19
5. Catat adanya demam umum/tertentu.
lamanya tinggal.
meningkatkan relaksasi.
tekanan darah.
diuretic.
vaskuler selebral
Kriteria hasil:
nyaman
Intervensi:
penerangan
20
Rasional: meminimalkan stimulasi/meningkatkan relaksasi
kepala missal: kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher,
membungkuk
sakit kepala
Kriteria hasil
diinginkan/diperlukan
diukur
cata peningkatan TD, dyspnea, atau nyeri dada, kelelahan berat dan
21
Rasional: parameter menunjukan respon fisiologis pasien terhadap
kerja jantung
kerja jantung
sebagainya
kebutuhan oksigen
22
Tujuan: intake nutrisi adekuat
Kriteria hasil:
kegemukan
Intervensi:
memperburuk hipertensi.
23
badan, bila tidak maka program sama sekali tidak
berhasil
Kriteria hasil:
cidera
Intervensi:
cidera
24