Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK III

REAKSI – REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

NAMA:

1. MAULANA MALIK IBROHIM

2. SITI IMROATUL HASANAH

3. NUR LAILIS

4. ADI MUZAQI JANUAR SAUMA

5. FIRMAN HIDAYAT

6. EKO PRASETYO NOVIANTO

NIM :

2. 10120170010

3. 10120170014

4. 10120170022

5. 10120170030

6. 10120180004

JURUSAN / PRODI : FARMASI / S.I FARMASI SEMESTER 4

TANGGAL PRAKTIKUM : 27-JUNI-2019

NAMA PRAKTIKUM : REAKSI- REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

KELOMPOK : 4
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Tujuaan praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat senyawa hidrokarbon dan
mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
2. Mahasiswa mampu membedakan sifat-sifat hidrokarbon jenuh, tidak jenuh dan
aromatis.
3. Mahasiwa mampu menemukan konsep reaksi dasar untuk membedakan
hidrokarbon jenuh, tak jenuh dan aromatis berdasarkan data dari eksperimen.

II. DASAR TEORI


Hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun hanya dari atom karbon (C) dan
hidrokarbon (H). berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa hidrokarbon dibagi
menjai 2 bagian besar, yaitu
1. Hidrokarbon alifatik, yaitu hidrokarbon senyawa hidrokarbon yang atom –
atom karbonnya terikat dengan membentuk rantai terbuka, baik lurus atau
bercabang. Hidrokarbon ini terbagi dua
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang hanya mempunyai
ikatan tunggal.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
2. Hidrokarbon siklik, yaitu senyawa hidrokarbon yang atom-atom karbonnya
terikat dengan membentuk rantai tertutup. Hidrokarbon ini terbagi menjadi
dua.
a. Hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang mempunyai sifat
aromatis senyawa benzene.
b. Hidrokarbon alifatk, senyawa hidrokarbon yang tidak bersifat aromatis
atom-atomnya dapat berikatan tunggal atau rangkap.

III. ALAT
1. Cawan porselen
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Korek api
5. Bunsen
6. Sikat

IV. BAHAN
1. Larutan KMnO4
2. Premium
3. Benzene
4. Minyak goring
5. Paraffin

V. CARA KERJA

PEMBAKARAN

Benzene 5 tetes Parafin 5 tetes Minyak goreng 5 tetes

Masukkan dalam Masukkan dalam Masukkan dalam


cawan porselen cawan porselen cawan porselen

Panaskan Panaskan Panaskan


diatas Bunsen diatas Bunsen diatas Bunsen
menggunakan menggunakan menggunakan
korek api korek api korek api

Amati perubahan Amati perubahan Amati perubahan


yang terbentuk yang terbentuk yang terbentuk
dan warna asap dan warna asap dan warna asap
REAGEN BAYER

Minyak Paraffin 1 ml Benzen 1 ml Premium 1 ml


goreng 1ml

Masukkan Masukkan Masukkan Masukkan


kedalam kedalam kedalam kedalam
tabung reaksi tabung reaksi tabung reaksi tabung reaksi

Tambahkan Tambahkan Tambahkan


Tambahkan
larutan larutan larutan
larutan
KMnO4 KMnO4 KMnO4
KMnO4
0,5% 1 tetes 0,5% 1 tetes 0,5% 1 tetes
0,5% 1 tetes

Dikoncang Dikoncang Dikoncang


Dikoncang
kan selama kan selama kan selama
kan selama
1-2 menit 1-2 menit 1-2 menit
1-2 menit

Amati Amati Amati


Amati
perubahan perubahan perubahan perubahan
warna yang warna yang warna yang warna yang
terjadi terjadi terjadi terjadi
VI. DATA PENGAMATAN

TABEL PEMBAKARAN
NO. SAMPEL PERLAKUAN PERUBAHAN
FISIK WARNA WARNA AKHIR
AWAL
1. Benzene pembakaran cair Putih putih (asap. Putih)
2. Parafin pembakaran cair putih putih bening cair
kental (asap. Putih)
3. Minyak pembakaran cair putih putih bening
goreng bening (asap. Putih)
kekuningan

TABEL REAGEN BAYER


NO. SAMPEL PERLAKUAN PERUBAHAN
FISIK WARNA WARNA
AWAL AKHIR
1. Minyak reagen bayer cair putih merah muda
goreng (tidak larut )
2. Parafin reagen bayer cair putih putih ada
endapan (tidak
larut )
3. Benzene reagen bayer cair putih kunig the (larut)
4. Premium reagen bayer cair putih hijau ada
endapan coklat
(tidak larut)

VII. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Pada percobaan kali ini yaitu mengidentifikasi senyawa hidrokarbon yaitu dengan
menguji senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dan senyawa hidrokarbon alifatik tak
jenuh.sampel yang dujikan yaitu benzene, parafin cair, minyak goreng, dan premium.
Pada praktikum kali ini dilakukan dua percobaan yang pertama melakukan percobaan
pembakara dan yang kedua melakukan reagen bayer.

Pada percobaan pertama dilakukan PEMBAKARAN sampel yang digunakan (


benzen, paraffin, minyak goreng). Masing-masing bahan ditetesin 5 tetes kemudian
ditaruh dalam cawan dan dipanaskan diatas Bunsen menggunakan korek api,
kemudian diamatai berubahan bentuk dan asap yang terjadi pada sampel tersebut.
perubahan yang terjadi pada sampel BENZEN dan KMnO4 tetap berwana putih
seperti diawal sebelum dibakar dan tidak terjadi reaksi karena kedua larutan tersebut
bersifat nonpolar, dan sampal kedua PARAFIN dan KMnO4 tidak terjadi perubahan
warna dan warnanya putih asapnya berwana putih, sampel ketiga MINYAK
GORENG dengan KMnO4 warna minya goreng mengalami pemucatan karena
teroksidasi oleh oksidator kuat yaitu KMnO4 ikatan rangkap pada rantai C pada
minyak goreng terputus karena teroksidasi. Karena pengujian ini terjadi suatu reaksi
maka minyak goreng tersebut tergolong ke dalam hidrokarbon alifatik tak jenuh,
namun apabila pada suatu pengujian dengan menggunakan KMnO4 tidak terjadi
reaksi maka termasuk hidrokarbon jenuh.

Pada percobaan kedua dilakukan REAGEN BAYER sampel yang digunakan


minyak goreng, parafin cair, benzene, premium masing masing sampel 1 ml larutan
kemudian ditaruh di tabung reaksi dan ditetesin KMnO4 0,5% dan mengoncangkan
setiap tabung sampai larut selama 1-2 menit amati perubahan warna yang terjadi.
Tabung reaksi pertama MINYAK GORENG dan KMnO4 hasil pengamatan secara
visual menunjukkan bahwa reaksi antara minyak goreng dan KMnO4 menghasilkan
warna merah muda dan tidak larut, hal ini menunjukkan bahwa dalam minyak goreng
terdapat ikatan rangkap atau hidrokarbon tak jenuh. Tabung reaksi kedua PARAFIN
dan KMnO4 membentuk larutan putih ada endapan berwarna ungu dan tidak larut
bahwa parafin bersifat tidak jenuh. Tabung reaksi ketiga BENZENE dan KMnO4
larutan menjadi kunig teh yang pada awalnya larutan benzene sebelum ditambahkan
KMnO4 berwana putih dan larut bahwa dalam parafin terdapat ikatan rangkap
hidrokarbon jenuh. Tabung reaksi empat PREMIUM dan KMnO4 membentuk larutan
berwarna hijau terjadi endapan coklat dan tdak larut bahwa premium bersifat tidak
hidrokarbon tidak jenuh.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
1. KMnO4 digunakan untuk mengidentifikasi hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
dengan cara oksidasi.
2. Senyawa hidrokarbon jenuh atau tersaturasi adalah senyawa hidrokarbon yang
berikatan kovalen tunggal
3. Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang berikatan
kovalen rangkap dua atau rangkap tiga.
4. Hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun hanya dari atom karbon (C) dan
hidrokarbon (H). berdasarkan bentuk rantai karbonnya
5. Hidrokarbon alifatik, yaitu hidrokarbon senyawa hidrokarbon yang atom –
atom karbonnya terikat dengan membentuk rantai terbuka, baik lurus atau
bercabang
6. Hidrokarbon siklik, yaitu senyawa hidrokarbon yang atom-atom karbonnya
terikat dengan membentuk rantai tertutup.
B. SARAN
Sebaiknya praktikum lebih teliti dalam melakukan pengamatan terhadap
perubahan yang terjadi baik warna maupu bentuk yang terjadi,

IX. DAFTAR PUSTAKA


Ari. 2012 praktikum kimia organik (http://kimorg7.blogsot.com)[diakses pada 26
februari 2015 pukul 20;40 WIB]
chang, R. 2003. Kimia Dasar: konsep-konsep jilid I Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga
Fessenden Ralp J & Fessenden Joan S. 1982. Kimia Organik : Edisi Ketiga. Jakarta
Erlangga
Anonim 2012. Identifikasi Hidrokarbon. http://praktikum-organik

Anda mungkin juga menyukai