Anda di halaman 1dari 4

LEARNING OBJECTIVE

1. Limfadenopati servikal
2. Prinsip diagnosis + Terapi
3. Patofisiologi diagnosis
4. Efek samping obat, dosis, interaksi antar obat, dan interaksi antar makanan
5. Penulisan resep secara legeartis
1. Terminologi
- Limf  organ limfe
- Aden  Kelenjar
- O  sebagai kata penghubung
- Pathy  Proses penyakit
- Servikal  Bagian leher

Limfadenopathy servikal adalah suatu proses penyakit kelenjar limfe/kelenjar getah


bening pada bagian leher

2. Prinsip diagnosis
Anamnesis.
Dari anamnesis di peroleh
- Pasien bernama Ny. M umur 30 tahun
- KU: Nyeri tenggorokan sejak 3 hari yang lalu
- KL: disfagia, batuk myalgia,
- RS : Suka mengkonsumsi gorengan dan minuman dingin, maag akut
Physical examination.
+ pemeriksaan TD : 120/80 mmHg ; N : 98x/i ; RR : 20x/i ; S : 380C
+ Palpasi leher dan tenggorokan : limfadenopati servikal,
+ Inspeksi : Eksudat dan hiperemi pada tonsil
Pemeriksaan Penunjang
+ Apusan darah tepi
+ swab tenggorok
Diagnosis
Suspect : tonsilitis
Terapi

Sumber :
Dhingra. 2014. Disease of Ear, Nose, and Throat & Head and Neck Surgery. Elseiver. India

3. Patifisiologi

Sumber :

4. Obat
Penicilin V
- Dosis :
Oral
Streptococcal infections of the upper respiratory tract, including scarlet fever
Adult: 125-250 mg 6-8 hrly for 10 days.
- efek samping :
> 10% : Gastrointestinal: diare sedang, muntah, mual, atau kandidiasis.
< 1% : (Kejadian jarang dan dapat hilang dengan sendirirnya); akut interstisial
nephritis; konfusi; anemia hemolitik.
- interaksi
a. Dengan Obat lain :
Meningkatkan efek toksis:
Probenezid dapat meningkatkan kadar penisilin.
Aminoglikosida kemungkinan mempunyai efek sinergi dengan penisilin.
Penisilin kemungkinan meningkatkan efek paparan metotreksat selama proses
terapi (monitoring).
Menurunkan efek:
Tetrasiklin kemungkinan dapat menurunkan efektifitas dari penisilin.
Meskipun masih dalam penelitian, efek kontrasepsi oral dapat diturunkan
efektifitasnya oleh penisilin
b. Dengan Makanan :
Makanan dapat menurunkan kadar absorbsi penisilin; dapat menurunkan kadar
obat dalam serum plasma.

Paracetamol
- Dosis :
Oral , 0.5-1 g setiap 4-6 jam untuk maksimal 4 g sehari
DEWASA dan ANAK lebih dari 50 kg , 1 g setiap 4-6 jam , maks . 4 g sehari ;
DEWASA dan ANAK 10-50 kg , 15 mg / kg setiap 4-6 jam ,maks . 60 mg / kg
sehari
- Efek samping : Efek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit, kelainan
darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan setelah penggunaan jangka panjang
- Interaksi Obat :
a. Dengan Obat lain :
Antikonvulsan (Hydantoin), Barbiturat, Carbamazepine: menurunkan
metabolisme parasetamol
Cholestyramine Resin: meningkatkan absorbsi parasetamolImatinib: menurukan
konsentrasi serum parasetamolIsoniazid:meningkatkan toksisitas parasetamol
Vitamin K Antagonists (eg, warfarin): Parasetamol dapat meningkatkan efek
Vitamin K Antagonists. Utamanya dosis > 1,3g/hari selama > 1 minggu
b. Dengan makanan
Absorbsi menurun dengan adanya makanan

Sumber :

http://pio.binfar.depkes.go.id/

http://www.mims.com/

Anda mungkin juga menyukai