Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

ANALISIS KASUS PIDANA

“Tindak pidana menyuruh lakukan (dua orang pelajar SMK menjadi kurir ganja)”

Dosen Pembimbing : Dr. H. E. Sugianto, MH

Disusun Oleh:

IIS ISTIANAH (1708201062)

HUKUM KELUARGA ISLAM / B / 3

FAKULTAS SYARI’AH & EKONOMI ISLAM (FSEI)

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karna limpahan rahmat dan karunianyalah, kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita
haturkan kepada kepada Nabi Muhammad SAW, karna beliaulah yang telah membawa
agama Islam dari zaman jahiliyyah (kebodohan), hingga zaman islamiyahyang penuh dengan
ilmu pengetahuan, seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Adapun tujuan pembuatan analisis kasus pidana ini, yaitu untuk memenuhi tugas
mandiri mata kuliah “Hukum Pidana”. Analisis kasus pidana ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca sekalian.

Kami juga menyadari bahwasanya dalam menganalisis kasus pidana ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari pembaca
sekalian demi kesempurnaan dalam analisis kasus pidana ini. Semoga analisis ini bermanfaat
bagi pembaca yg memerlukan. Terima kasih.

Cirebon, 29 Desember 2018

Penyusun
Contoh kasus tindak pidana menyuruh lakukan

Kasus : 2 Pelajar SMK Jadi Kurir Ganja ,Diberi Upah Rp50 Ribu
Selasa ,13 Mei 2014 08:31 WIB
Bramantyo– Okezone

Solo- Petugas Polresta Surakarta ,Jawa Tengah menagkap dua pelajar sebuah SMK
swasta di Solo karena menjadi kurir ganja. “Dari tangan tersangka polisi menemukan barang
bukti 13,3 kilogram (ganja),”jelas Kapolresta Surakarta , Kombes Pol Iriansyah, Selasa
(13/5/2014). Ia menyebut pelaku ,Mws (17), warga Jebres, Solo , ditangkap di sebuah kebun
kosong di Banjarsari , pada Sabtu 10 Mei sekitar pukul 01.00 WIB . Sekitar 30 menit
kemudian ,Ry (18) di rumahnya di Banjarsari , Solo . Di rumah Mws polisi menemukan
barang bukti 13,3 kilogram ganja , satu telefon genggam Blackberry , dan kartu ATM .
Sedangkan di rumah Ry ,polisi menemukan satu bungkus ganja seberat satu kilogram , satu
timbangan , satu telefon genggam , dan satu unit sepeda motor bernomor polisi AD 5206 SU.
Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa Mws menerima ganja tersebut di Jalan Ir
Sutami ,tepatnya di depan Taman Budaya Surakarta (TBS) Kentingan , jebres pada Kamis 1
Mei sekitar pukul 22.00 WIB . Ia menerima ganja sebanyak 20 bungkus atau seberat sekitar
17 kilogram dari sesorang berinisial B yang kini masih buron.
Mws kemudian menyimpan barang tersebut di sekitar TBS Kentingan Jebres. Lalu
,Ry pada Jumat 02 Mei sekitar pukul 13.00 WIB menjemput Mws untuk mengambil barang
itu untuk dipindahkan kesebuah kebun kosong di kawasan Banjarsari. “apa yang dilakukan
oleh kedua tersangka tersebut diperintah oleh B melalui telefon genggamnya untuk diantar
kebeberapa lokasi yang ditentukan jelasnya. Diduga ,dua kilogram lebih ganja sudah mereka
jual .Iriansyah menambahkan ,dari hasil pemeriksaan sementara, kedua tersangka mendapat
upah Rp50 ribu setiap mengantar ganja tersebut . Keduanya sudah mendapatkan total upah
sebesar Rp350 Ribu yang di transfer melalui bank .

Analisis Kasus :
Dari informasi yang didapat dari berita tersebut dapat di tarik analisis yaitu bahwa
1. Pelaku
Tersangka Mws menerima ganja tersebut di Jalan Ir Sutami, tepatnya di depan
Taman Budaya Surakarta (TBS) Kentingan, jebres pada Kamis 1 Mei sekitar pukul
22.00 WIB. Ia menerima ganja sebanyak 20 bungkus atau seberat sekitar 17 kilogram
dari sesorang berinisial B .Mws kemudian menyimpan barang tersebut di sekitar TBS
Kentingan Jebres. Lalu, Ry pada Jumat 02 Mei sekitar pukul 13.00 WIB menjemput
Mws untuk mengambil barang itu untuk dipindahkan kesebuah kebun kosong di
kawasan Banjarsari .
2. TindakPidana
Kedua tersangka tersebut adalah orang suruhan dari B , B menyuruh lakukan
MWS dan Ry untuk mengantarkan barang haram tersebut (ganja) kebeberapa lokasi
yang sudah di tentukan oleh B . kedua tersangka tersebut di beri upah Rp 50rb setiap
kali mengantar , dan keduanya sudah mendapat total upah Rp 350 ribu yang di
transfer melalui bank .
3. Akibat dari tindak pidana tersebut diatas
Untuk perantara dalam transaksi narkotika golongan1 ,terhadap pelakunya
dapat diancam sesuai pasal 114 ayat (1) Undang-UndangNomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika ( UU Narkotika) :

Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan
Narkotika golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan paling banyakRp 10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah). Tapi perlu kita ketahui ancaman pidana penjara bagi anak yang melakukan
tindak pidana adalah setengah dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa
sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 26 ayat 1 Undang-undang Nomor 3 Thn 1997
tentang Pengadilan Anak.
Pada dasarnya tidak ada perlindungan bagi anak yang dijadikan kurir narkoba. Akan,
tetapi jika terbukti bahwa anak tersebut dijadikan kurir karena disuruh , diberi atau dijanjikan
sesuatu, diberikan kemudahan, dipaksa dengan ancaman, dipaksa dengan kekearasan, dengan
tipu muslihat , atau dibujuk , Maka pihak yang melakukan hal tersebut kepada si anak dapat
dipidana mati atau pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 th dan paling
lama 20 th dan pidana denda paling sedikit Rp 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) dan
paling banyak Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah) Pasl 133 ayat 1 UU
Narkotika.

Anda mungkin juga menyukai