Anda di halaman 1dari 9

PROMOSI KESEHATAN CERDIK

PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (HIPERTENSI)

BAB I

A. Latar Belakang

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36
juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta
(80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian
akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta
kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat
perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada
negara-negara berkembang.

Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda
klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak
mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar
pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus diabetes melitus dan 63,2% dari kasus
hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit,
terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini.

Dalam kurun waktu tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM mengalami peningkatan
dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi
penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung Koroner 1,5%, Gagal Jantung 0,3%,
Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%, Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Kronik
Obstruktif 3,7% dan Cidera 8,2%.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi merokok 36,3%, (dibagi
menjadi perokok laiki-laki dan perokok wanita) kurang aktifitas fisik 26,1%, kurang konsumsi
sayur dan buah 93,6%, asupan makanan yang berisiko PTM seperti makanan manis 53,1%,
makanan asin 26,2%, makanan tinggi lemak 40,7%, makanan berpenyedap 77,3% serta
gangguan mental emosional 6,0%. obesitas umum 15,4%,dan obesitas sentral 26,6%.
Peningkatan prevalensi PTM berdampak terhadap peningkatan beban pembiayaan kesehatan
yang harus ditanggung Negara dan masyarakat. Penyandang PTM memerlukan biaya yang
relatif mahal, terlebih bila kondisinya berkembang menjadi kronik dan terjadi komplikasi.

Dari data Riskesdas, dari 100 penderita PTM sebanyak 70 orang tidak menyadari
dirinya mengidap PTM, sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan yang
mengakibatkan terjadinya komplikasi kecacatan bahkan kematian. Upaya pengendalian
Penyakit Tidak Menular yang efektif, perlu dilakukan untuk menurunkan kesakitan dan
kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM).

Data Pusat Pemeliharaan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada tahun


2012 memperlihatkan bahwa PTM menghabiskan biaya pengobatan yang cukup besar bila
dibandingkan dengan biaya pengobatan tertinggi dari seluruh penyakit menular. Pembiayaan
Hemodialisis pada kasus Gagal Ginjal Kronik sebesar Rp. 227.493.526.119,- dan pada
penyakit kanker sebesar Rp. 144.689.231.240 sementara pembiayaan untuk TBC sebesar Rp.
106.502.636.171.

PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet yang
tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan
PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi
faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko
PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai
faktor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk
mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup.

B. Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Hipertensi


2. Mengetahui cara pencegahan penyakit Hipertensi
3. Menurunkan angka kesakitan karena Hipertensi
C. Sasaran

1. Sasaran Primer :

- Pasien yang memiliki Riwayat Hipertensi


- Masyarakat.
Masyarakat dapat dilihat dalam konteks komunitas, keluarga maupun individu.
- Kelompok menurut ruang lingkupnya
Tatanan rumah tangga, tatanan sekolah, tatanan tempat kerja, tatanan tempat-tempat
umum, dan institusi pelayanan kesehatan.

2. Sasaran Sekunder :

- Petugas Kesehatan
- Kader Kesehatan
- LSM
- Toga
- Orang Tua / Mertua

3. Sasaran Tersier :

- Kepala Keluarga
- Kepala sekolah
- Pimpinan Tempat Kerja
- Lurah
- RT/ RW
- Tokoh Masyarakat

D. Strategi :

1. Penggerakan masyarakat
2. Bina Suasana
3. Advokasi
E. Kegiatan-Kegiatan

1. Penyuluhan Tentang Penyakit Tidak Menular


2. Kunjungan Rumah
3. Pemberian Leaflet/ Brosur tentang penyakit meular
4. Skreening PTM
5. Prolanis
6. Konseling

F. Alat Bantu

- Proyektor
- Alat Peraga
- Laptop
- Sound
- Leaflet/ Brosur
- Tensi dan Stetoskop

G. Monitoring dan Evaluasi

1. Monitoring

Memantau Proses atau pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan

2. Evaluasi

- Indikator Input
 Biaya yang digunakan,
 Tenaga Pelaksana
 Media yang diproduksi dan didistribusi
- Indikator Proses
 Frekuensi penyuluhan
 Frekuensi tayangan pesan kesehatan di media
 Jumlah atau populasi yang dijangkau
- Indikator Output
 Meningkatnya pengetahuan kesehatan
 Meningkatnya sikaf kesehatan
 Meningkatnya praktek (prilaku) hidup sehat

H. Indikator Keberhasilan

1. Meningkatnya pengetahuan tentang Hipertensi


2. Mengetahui cara pencegahan Penyakit Hipertensi
3. Menurunkan angka kesakitan akibat hipertensi
BAB II

KEGIATAN PROMOSI KESEHATANPENYULUHAN KESEHATAN


MENGENAI HIPERTENSI DI PUSKESMAS

A. Tempat / Waktu Kegiatan / Peserta

1. Tempat : Puskesmas ......

2. Waktu Kegiatan :

3. Peserta : Warga yang berkunjung ke Puskesmas .....

4. Pelaksana : Dokter Puskesmas .....

B. Metode Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan dan membagikan leaflet yang berisi tentang
informasi singkat mengenai Hipertensi

1. Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media

1 Pembukaan - Memberi salam -Warga menjawab salam


- Memperkenalkan diri - Warga memahami
- Menyampaikan tujuan maksud dan tujuan
penyuluhan

2 Pelaksanaan - Menyampaikan - Pemberian


- Mendengarkan materi
materi leaflet
penyuluhan yang
- Sesi tanya jawab
disampaikan
- Warga memperhatikan
jalannya penyuluhan
- Warga bertanya
3 Penutup - Menyimpulkan dan
- Warga mampu
rencana tindak lanjut
menjawab pertanyaan
ke depan
yang diajukan
- Menutup dengan
- Menjawab salam
salam

2. Materi Penyuluhan Hipertensi


a. Pengertian Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan


tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg

b. Faktor Resiko

- Faktor keturunan.

kemungkinan Hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

- Kebiasaan hidup.

Konsumsi garam yang tinggi

Kegemukan atau makan berlebihan

Stress, Merokok, Minum alkohol, Minum obat-obatan

c. Gejala Paling sering terjadi :

Pusing, Rasa berat di tengkuk , Mudah marah/emosi, Telinga terasa berdenging,


Sukar untuk tidur , Mudah lelah, Mata berkunang-kunang

d. Komplikasi Hipertensi

Penyakit stroke, Penyakit ginjal, Penyakit Gagal jantung, Penyakit kebutaan pada mata.

e. Cara Pencegahan

Diet rendah garam, Olahraga teratur sehari 15 - 30 menit, Kontrol tekanan darah teratur
ke puskesmas, Hindari faktor resiko
f. Beberapa makanan sehat untuk penderita darah tinggi
Bayam, Kacang-kacangan, Pisang , Kedelai, Alpukat

3. Tanya Jawab

a. Apakah orang hipertensi harus minum obat hipertensi terus ?


Jawab :
Pada orang yang telah didiagnosa hipertensi oleh dokter dan telah mendapatkan pengob
atan, sebaiknya tetap minum obat hipertensi secara teratur dengan juga sambil
control tekanan darah di puskesmas, obat hipertensi di minum setelah diperiksa tekanan
darah pasien tinggi dan ada keluhan.Jika tidak, bisa di stop terlebih dahulu, namun tetap
control tekanan darah, dan melanjutkan minum obat jika darah tinggi nya kembali
dan pasien juga mengeluhkan ada keluhan hipertensi.

b. Apakah faktor umur menentukan hipertensi ?


Jawab
Sebenarnya Hipertensi dapat menyerang siapa saja dengan umur berapapun.
Namun pada umumnya Hipertensi menyerang mereka yang berusia dewasa keatas
dengan faktor-faktor resiko yang bermunculan sepertikegemukan, hiperkolesterol
tinggi, kencing manis, strees dan sebagainya
Hipertensi merupakan penyakit yang berkembang perlahan dan dalam waktu yang lama,
sehingga terkesan menyerang mereka yang lanjut usia.

4. Penutup

Penyuluhan kesehatan mengenai Hipertensi dilakukan di wilayah kerja Puskesmas...........


Peserta merupakan pasien yang berobat di Puskesmas ...................
Pada kesempatan ini petugas ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter Puskesmas
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada warga yang berkunjung sehingga
penyuluhan kesehatan ini dapat terselesaikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai