Anda di halaman 1dari 14

TUGAS AKHIR MODUL 6

NAMA: I KOMANG WIDYA TRIANA,ST


KELAS : A

1. Daftar Perbedaan Penggunaan Sensor EFI di Tiga Jenis Mobil Yang Ada Yaitu:

Sensor utama
Toyota Daihatzu Suzuki
IAT ( Intake Air IAT ( Intake Air ECT (Engine Control
Temperature) Temperature) Temperatur)
ECT (Engine Coolant ECT (Engine Coolant EOT (Engine Oil
Temperatur) Temperatur) Temperatur)
MAP (Manifold Absolute MAP (Manifold Absolute MAP (Manifold Absolute
Pressure) Pressure) Pressure)
TPS (Throtle Position TPS (Throtle Position
TPS (Throtle Position Sensor)
Sensor) Sensor)
CKPs (Crankshaft Position CKPs (Crankshaft Position CKPs (Crankshaft Position
sensor) sensor) sensor)
Oil pressure sensor Oil pressure sensor Oil pressure sensor

Actuator pada sistem control udara


Toyota Daihatzu Suzuki
OCV (Oil Control Valve) OCV (Oil Control Valve) OCV (Oil Control Valve)
VSV (Vacuum Switching VSV (Vacuum Switching VSV (Vacuum Switching
Valve) Valve) Valve)
Injektor Injektor Injektor
Fuel Pump Fuel Pump Fuel Pump
2. Daftar pekerjaan yang dilakukan pada tune up rutin sepeda motor
1) Pemeriksaan, Penggantian / Penambahan Pelumas
a. Memeriksa apakah pelumas mesin masih baik atau tidak jika sudah kurang baik
sebaiknya diganti dan bila kurang tinggal ditambahkan lagi tapi harus diingat untuk
mengganti dengan minyak pelumas yang sama dengan minyak pelumas yang
sebelumnya.
b. Ini dimaksudkan agar minyak pelumas tidak bereaksi dengan minyak pelumas yang
lain.

2) Pemeriksaan Saringan Oli

a. Bersihkan saringan Oli karena jika saringan tidak bersih, mengakibatkan


pelumasan tidak sempurna. Ini dapat mengakibatkan adanya gesekan pada mesin
yang membuat mesin menjadi cepat panas dan dapat mengakibatkan aus. Jika
mesin aus mengakibatkan mesin bisa rusak.
b. Type sport, menyatu dengan tutup pembuangan oli
c. Type bebek, dilakukan dengan membuka right crankcase.

3) Pemeriksaan / Penyetelan Kopling Sport


( Atur jarak bebas 10 – 20 mm )
4) Pemeriksaan / Penyetelan Renggang Klep
a. Pelatuk klep harus bebas biasanya jarak clearance bebas untuk motor bebek adalah
0.05 mm
b. Piston berada pada posisi TMA pada langkah kompresi
c. Pemeriksaan dilakukan dalam kondisi mesin dingin

d. Cara penyetelan katup


1. longgarkan mur pengikat
2. longgarkan mur penyetel
3. masukkan fuller gauge
4. setel mur penyetel
5. kencangkan mur pengikat

5) Pembersihan / Penyetelan Karburator


a. Bersihkan karburator dari kotoran dengan membongkarnya dan memberihkan dengan
sikat atau kuas.
b. Periksa setiap lubang main jet maupun pilot jet bila tersumbat bersihkan dengan
compressor.
6) Pemeriksaan saluran bahan bakar
a. Periksa semua selang atau pipa yang mengalirkan bahan bakar, bersihkan dengan
kompresor biar kotoran dapat keluar.

7) Pemeriksaan / Pembersihan Busi


a. Periksa jarak kerenggangan pengapian pada busi, biasanya pada bebek 0.6 – 0.7 mm
dan pada motor sport 0.8 – 0.9 mm

8) Pembersihan Saluran Udara


a. Bersihkan saluran udara denagn menggunakan kompresor. Saluran udara merupakan
pemisah kotoran sehingga udara yang masuk dalam karburator dan ruang bakar benar
– benar udara bersih.

9) Pemeriksaan / Pelumasan Rantai Roda


b. Bersihkan rantai roda dari kotoran menggunakan minyak pembersih atau parafin dan
segera keringkan.
c. Bersihkan rantai dengan O Ring menggunakan deterjent, keringkan
d. Lumasi dengan minyak pelumas SAE 80 atau 90
10) Atur jarak kerenggangan rantai motor sesuai petunjuk OEM

11) Pemeriksaan / Penyetelan Rem


a. Periksa jarak kerenggangan atau jarak bebas tuas rem depan dan rem belakang.

b. Rem Tromol
1) Periksa keausan rem tromol
2) Periksa tromol rem terhadap keretakan / kerusakan

c. Rem Cakram
1) pemeriksaan adanya udara dalam sistim rem
2) Periksa keausan pada pad
12) Pemeriksaan / Penambahan Tekanan Angin
a. Biasa pada roda depan 25 psi dan roda belakang 30 psi
b. Pemeriksaan Suspensi Depan & Belakang

13) Pemeriksaan Lampu & Klakson

14) Pemeriksaan / Penambahan Air Aki ( pada accu jenis basah )


a. Tambahkan cairan battery untuk setiap sel sampai batas yang ditentukan

15) Pemeriksaan / Penyetelan Switch Rem


a. Penyetelan switch lampu rem belakang
16) Pemeriksaan Air Radiator
a. Pada kendaraan sport periksa air radiator agar dapat bekerja maksimal dalam
mendinginkan mesin waktu berkendara

17) Pemeriksaan / Penambahan Minyak Rem

a. Putar handle bar sampai mimyak rem pada posisi mendatar


b. Buka cover & diafragmanya letakkan pada tempat yang aman.
c. Lindungi bagian yang kemungkinan terkena minyak rem dengan kain lap.
d. Siapkan air untuk mengantisipasi jika ada yang terkena minyak rem.
18) Pemeriksaan / Penyetelan Putaran Gas Tangan
a. Untuk pengaturan dan penyetelan gas tangan bisa disesuaikan dengan keinginan

19) Pemeriksaan Pergerakan Bebas Stang Kemudi


a. Periksa kebebasan gerak stang kemudi agar dalam berkendara saat membelok denga
nyaman.
20) Pemeriksaan / Pengencangan Mur & Baut
a. Sebagai kenyamanan dalam berkendara akan lebih baik jika baut dan mur
dikencangkan sesuai dengan fungsinya.

Komponen yang sering mengalami gangguan atau kerusakan adalah ;


1) komponen saringan udara.
Karena saringan atau filter udara berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu dari
udara sehingga sering kotor dan harus dibersihkan atau di ganti apabila sudah
mengalami kerusakan.
2) Penggantian pelumas pada oli mesin.
3) Busi / spark plug

3. Daftar pekerjaan Engine Tune Up pada Mobil Avanza


Sebelum peerjaan tune up dilaksanakan perlu persiapan peralatan yang akan diperlukan :
Perlengkapan Keselamatan Kerja

1) Fender Cover, pasangkan fender cover pada kendaraan untuk melindungi fender
kendaraan dari goresan maupun kotoran.
2) Grill Cover, pasangkan grill cover untuk menutup bagian depan kendaraan.
3) Steering Cover, pasangkan steering cover pada roda kemudi agar tidak kotor.
4) Floor Cover, untuk melindungi lantai kendaraan bagian depan ( driver )
5) Seat Cover, untuk melindungi tempat duduk bagian depan.
6) Sepatu Safety, untuk melindungi kaki.
7) Wearpack, sebagai pakaian kerja.
8) Sarung Tangan, untuk melindung tangan.
9) Masker, sebagai pencegah kotoran masuk kehidung dan mulut.

Perlengkapan Alat kerja


1) Tool Cady, sebagai tempat penyimpanan dan wadah alat kerja
2) Kompresor , sebagai penyuplai utama udara bertekanan tinggi
3) Kain Lap, untuk membersihkan alat kerja yang kotor
4) Stall Servis, sebagai tempat service mobil
5) Airgun, untuk membersihkan komponen yang kotor dan lainnya
6) Bak Oli, sebagai wadah saat menguras oli
7) Dongkrak, untuk mengangkat mobil
8) Selang udara, sebagai penghubung kompresor dengan alat kerja tenaga udara
9) Jackstand, sebagai penyangga body kendaraan

A. Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk memeriksa terhadap kerusakan komponen pada
saat pelaksanaan engine tune up.
 Pemeriksaan Air Filter (saringan udara)
Saringan udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab elementnya
berangsur-angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak dapat memberikan
udara yang cukup pada mesin, menyebabkan tenaga mesin turun. Mesin
avanza sendiri menggunakan seringan tipe kering.

Prosedure Pemeriksaan :
1) Buka kap mobil
2) Lepas 4 pengikat tutup rumah saringan udara
3) Ambil Saringan udara
4) Periksa elemen saringan udara, apabila sudah sangat kotor maka ganti
yang baru
5) Bersihkan saringan udara menggunakan air gun dari bagian dalam lalu di
bagian luar.
6) Bersihkan juga rumah saringan udara dengan lap atau air gun
7) Pasang kembali Saringan udara dan tutup saringan udara

 Pemeriksaan Engine Oil (Oli Mesin)


Oli Mesin merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengoperasian
kendaraan. Oli berfungsi sebagai pelumas, pembersih, pendingin, dan perapat
komponen-komponen mesin yang bekerja secara berkala dan terus menerus
selama kendaraan berjalan. Maka diperlukan pengecekan dan pemeriksaan
pada Oli Mesin secara berkala agar tidak terjadi kerusakan pada komponen
mesin.

Pemeriksaan Volume Oli Mesin :


1) Tarik Stick Oli lalu lap, masukkan lagi sampai mentok lalu tarik.
2) Periksa volume oli dengan melihat garis batas low – full pada stick oli
3) Apabila berada digaris low, maka oli perlu ditambah dengan Oli standart
Toyota (TGMO)
4) Pengisian / Penambahan Oli Mesin dilakukan membuka tutup oli pada
cover valve.

Pemeriksaan kualitas Oli :


1) Oleskan jari ke stick oli.
2) Apabila oli terlalu encer, maka oli perlu diganti.
Periksa kuantitas Oli, apabila oli berwarna :
 Hitam Pekat : tercampur karbon
 Putih Susu : tercampur air
 Merah : tercampur bensin
 Kelabu : tercampur serbuk bantalan
3) Priksa kebocoran pada cylinder head, kemungkinan bocor karena
pengencangan baut cover valve kurang atau seal cover valve sudah rusak.
4) Periksa kebocoran pada oil pan, kemungkinan bocor seal oli rusak, seal
crank front rusak atau seal crank rear rusak dan seal cover timming rusak.
5) Kebocoran dekat pompa injeksi, kemungkinan seal O-ring pompa injeksi
rusak.
 Van Belt (Tali Kipas)
Tali Kipas atau Van belt berfungsi untuk menghubungkan putaran mesin
dengan Alternator dan Kipas Pendingin. Tali Kipas harus dalam keadaan yang
tidak terlalu kendor atau juga tiak terlalu kencang agar tidak lepas atau putus.
Tali kipas juga tidak boleh terlalu aus agar tidak terjadi slip dan menimbulkan
bunyi saat berputar.
Memeriksa Kondisi Van Belt :
1) Lepas Van belt dengan menggerakkan alternator keatas
2) Balik van belt, lalu lipat
3) Lihat kondisi ulirnya, apabila sudah retak atau aus maka harus diganti.

Menyetel defleksi Van Belt :

1) Siapkan Spring Scale dan penggaris


2) Pasang vanbelt pada puli
3) Letakkan ujung penggaris pada sisi van belt
4) Tarik van belt menggunakan spring scale dengan tekanan 10 kg
5) Baca defleksi van belt pada penggaris ( Standar Defleksi : 7-11 mm)
6) Apabila kurang atau lebih, maka setel dengan menggerakkan alternator
keatas atau kebawah, seteleh selesai kencangkan kembali alternator.
 Memeriksa Tegangan Baterai :
1) Siapkan multi tester dan arahkan selector pada range 50 DCV
2) Tempelkan testlead negative (hitam) ke terminal negative baterai dan
testlead positif (merah) ke terminal positif baterai.
3) Baca hasil pengukuran pada multi tester (Standard : 12 volt)
4) Apabila kurang dari 12 volt maka baterai perlu diisi dengan battery
charger

Mengukur Berat jenis Elektrolit baterai :


1) Siapkan Hydrometer dan masukkan ke lubang pengisian
2) Pompa Hydrometer hingga elektrolit naik
3) Baca Hasil pengukuran : - Warna Hijau : Baterai dalam keadaan baik
- Warna Putih : Baterai perlu diisi ulang
- Warna Merah : Baterai sudah jelek dan harus diganti
B. Pembersihan Rutin
 Pemeriksaan Air Filter (saringan udara)
Saringan udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab elementnya
berangsur-angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak dapat memberikan udara
yang cukup pada mesin, menyebabkan tenaga mesin turun. Mesin avanza sendiri
menggunakan seringan tipe kering.

Prosedure Pemeriksaan :
1) Buka kap mobil
2) Lepas 4 pengikat tutup rumah saringan udara
3) Ambil Saringan udara
4) Periksa elemen saringan udara, apabila sudah sangat kotor maka ganti yang
baru
5) Bersihkan saringan udara menggunakan air gun dari bagian dalam lalu di
bagian luar.
6) Bersihkan juga rumah saringan udara dengan lap atau air gun
7) Pasang kembali Saringan udara dan tutup saringan udara
 Busi (spark plug)
Busi merupakan salah satu komponen mesin yang sangat penting. Tanpa busi,
kendaraan tidak bisa hidup karena tidak ada api yang membantu pembakaran
bahan bakar udara. Karena terjadi loncatan bunga api secara terus menerus pada
elektroda, sehingga menyebabkan elektroda hangus dan juga celahnya mengecil.
Maka perlu dilakukan pengecekan dan penyetelan pada celah busi agar sesuai
dengan kondisi awal dan meningkatkan kinerja mesin.
Pemeriksaan Busi :

1) Buka rumah saringan udara dengan melepas 5 baut 10mm yang mengikat.
2) Lepas 4 socket sensor koil
3) Lepas 4 koil dengan melepas 4 baut 10mm yang mengikat masing-masing
koil
4) Lepas 4 busi dengan kunci busi ukuran 16.5 mm
5) Bersihkan ulir dan elektroda busi dengan sikat kawat
6) Apabila elektroda sudah hangus dan aus maka ganti dengan busi yang baru
C. Penggantian Rutin
 Penggantian Engine Oil (Oli Mesin)
Oli Mesin merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengoperasian kendaraan.
Oli berfungsi sebagai pelumas, pembersih, pendingin, dan perapat komponen-
komponen mesin yang bekerja secara berkala dan terus menerus selama kendaraan
berjalan. Maka diperlukan pengecekan dan pemeriksaan pada Oli Mesin secara
berkala agar tidak terjadi kerusakan pada komponen mesin. Apabila oli mesin
sudah mengalami perubahan warna dan perubahan viskositas maka oli mesin harus
segera di ganti agar komponen yang bergesekan pada engine tidak cepat
mengalami keausan dan mesin tidak mengalami overheating.
Pemeriksaan Volume Oli Mesin :
1) Tarik Stick Oli lalu lap, masukkan lagi sampai mentok lalu tarik.
2) Periksa volume oli dengan melihat garis batas low – full pada stick oli
3) Apabila berada digaris low, maka oli perlu ditambah dengan Oli standart
Toyota (TGMO)
4) Pengisian / Penambahan Oli Mesin dilakukan membuka tutup oli pada
cover valve.

Pemeriksaan kualitas Oli :


1) Oleskan jari ke stick oli.
2) Apabila oli terlalu encer, maka oli perlu diganti.
Periksa kuantitas Oli, apabila oli berwarna :
 Hitam Pekat : tercampur karbon
 Putih Susu : tercampur air
 Merah : tercampur bensin
 Kelabu : tercampur serbuk bantalan
3) Priksa kebocoran pada cylinder head, kemungkinan bocor karena
pengencangan baut cover valve kurang atau seal cover valve sudah rusak.
4) Periksa kebocoran pada oil pan, kemungkinan bocor seal oli rusak, seal
crank front rusak atau seal crank rear rusak dan seal cover timming rusak.
5) Kebocoran dekat pompa injeksi, kemungkinan seal O-ring pompa injeksi
rusak.

4. Pada beberapa kendaraan yang mengaplikasikan Commonrail, masih kita lihat


tingginya opasitas atau jelaga yang dikeluarkan oleh knalpot. Hal ini ditengarai oleh
masih besarnya kandungan sulfur di dalam solar yang dijual di pasaran. Selanjutnya
carilah informasi tentang perbandingan kandungan sulfur pada bahan bakar
a. diesel yang beredar dilingkungan anda. Bandingkan dengan regulasi standar yang
ditetapkan
b. analisa dampak tingginya kadar sulfur terhadap komponen Commonrail

JAWABAN
Kandungan sulfur pada mesin diesel Common Rail
a) Solar yang ada di Indonesia dari data Pertamina berbeda – beda tergantung dari
jenisnya. Kadar sulfur pada solar biasa adalah 3.500 ppm (part per million). Untuk
bio solar nilai kandungan sulfurnya 500 ppm sedangkan solar DEX 250 ppm.
Sementara di beberapa negara maju, kandungan sulfur pada solarnya mencapai 50
ppm ke bawah. Semakin banyak kandungan sulfur yang terdapat pada solar maka
tingkat kerusakan pada kendaraan akan semakin tinggi.
b) Dampak tingginya sulfur pada bahan bakar khususnya solar dapat mengakibatkan:
1) Kerusakan pada komponen mesin misalnya dapat mengakibatkan terjadinya
penyumbatan pada injector/nozzle
2) Dapat menyebabkan kerak pada bagian – bagian mesin
3) Mengakibatkan tersubatnya saluran bahan bakar. Kerak di saluran bahan bakar
dapat menggangu suplai solar yang dialirkan ke dalam silinder, efek
langsungnya menggangu kinerja mesin, mulai dari penurunan tenaga sampai
kerusakan lebih serius. Disinilah istilah pembakaran dini atau 'knocking'
terjadi yang bisa mengakibatkan mesin mengelitik.
4) Menyebabkan polusi, Efek karena tingkat sulfur yang tinggi pada solar tidak
berhenti pada kerusakan kendaraan saja. Dalam hal polusi udara, gas sisa
pembakaran dari mesin bila bercampur udara akan membentuk sulfur dioksida
(SO2). Ketika SO2 tercampur dengan uap air akan terjadi susunan asam yang
membahayakan bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai