Anda di halaman 1dari 19

SISTEM PEMERINTAHAN

DI INDONESIA
- Sistem Pemerintahan di Indonesia
- Masa Pemerintahan “Orde Baru”
-
Pengertian Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam
mengatur pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi negara masing-
masing, sistem ini dibedakan menjadi:

 Presidensial
 Parlementer
 Semipresidensial
 Komunis
 Demokrasi generous
 generous

Sistem Pemerintahan di Indonesia mempunyai sistem yang tujuan


untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara
sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang
dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah
john menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem
pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung
selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk
memprotes hal tersebut. Secara luas berarti Pengertian sistem
pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah
laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi,
keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu john
demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya
sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu
secara menyeluruh. Secara sempit, Sistem pemerintahan hanya
sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna
menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama john mencegah
adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
Sistem Presidensial
Sistem Presidensial (presidensial), atau disebut juga dengan sistem
kongresional, merupakan sitem pemerintah negara republik di mana
kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan
kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil
terdiri dari 3 unsur yaitu:

Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan


mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait. Presiden
dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak
bisa saling menjatuhkan. Tidak ada status yang tumpang tindih antara
badan eksekutif dan badan legislatif.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat


dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya
dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol
presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi,
pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi
presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-
pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan
menggantikan posisinya. Model ini dianut oleh Amerika Serikat,
Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negara Amerika Latin
dan Amerika Tengah.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Berdasarkan Pasal 1
Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa
bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk
pemerintahannya adalah republik.

Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik,


Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala
negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada
Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia
menganut sistem pemerintahan presidensial. Apa yang dimaksud
dengan sistem pemerintahan presidensial? Untuk mengetahuinya,
terlebih dahulu dibahas mengenai sistem pemerintahan.

Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem


pemerintahan presidensiil. Namun dalam prakteknya banyak bagian-
bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang masuk ke dalam
sistem pemerintahan di Indonesia. Sehingga secara singkat bisa
dikatakan bahwa sistem pemerintahan yang berjalan i Indonesia
adalah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan atau
perpaduan antara sistem pemerintahan presidensiil dengan sistem
pemerintahan parlementer. Apalagi bila dirunut dari sejarahnya,
Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan.
Indonesia pernah menganut sistem kabinet parlementer pada tahun
1945 - 1949. kemudian pada rentang waktu tahun 1949 - 1950,
Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer yang semu.
Pada tahun 1950 - 1959, Indonesia masih menganut sistem
pemerintahan parlementer dengan demokrasi liberal yang masih
bersifat semu. Sedangkan pada tahun 1959 - 1966, Indonesia
menganut sistem pemerintahan secara demokrasi terpimpin.
Perubahan dalam sistem pemerintahan tidak hanya berhenti sampai
disitu saja. Karena terjadi perbedaan pelaksanaan sistem
pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum UUD 1945 diamandemen
dan setelah terjadi amandemen UUD 1945 pada tahun 1999 - 2002.
Berikut ini adalah perbedaan sistem pemerintahan sebelum terjadi
amandemen dan setelah terjadi amandemen pada UUD 1945 :

Sebelum terjadi amandemen :

 MPR menerima kekuasaan tertinggi dari rakyat


 Presiden sebagai kepala penyelenggara pemerintahan
 DPR berperan sebagai pembuat Undang - Undang
 BPK berperan sebagai badan pengaudit keuangan
 DPA berfungsi sebagai pemberi saran/pertimbangan kepada
presiden / pemerintahan
 MA berperan sebagai lembaga pengadilan dan penguki aturan
yang diterbitkan pemerintah.

Setelah terjadi amandemen :

 Kekuasaan legislatif lebih dominan


 Presiden tidak dapat membubarkan DPR
 Rakyat memilih secara langsung presiden dan wakil presiden
 MPR tidak berperan sebagai lembaga tertinggi lagi
 Anggota MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah
anggota DPD yang dipilih secar langsung oleh rakyat

Dalam sistem pemerintahaan presidensiil yang dianut di Indonesia,


pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang menjadi
perhatian. Selain itu, pengawasan rakyat terhadap pemerintahan juga
kura begitu berpengaruh karena pada dasarnya terjadi kecenderungan
terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan yang ada di tangan
presiden. Selain itu, terlalu sering terjadi pergantian pejabat di kabinet
karena presiden mempunyai hak prerogatif untuk melakukan itu.
A. Sistem Pemerintahan di Indonesia Berdasarkan UUD
1945 Sebelum Diamandemen
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan
UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD
1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut
sebagai berikut.

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum


(rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem


pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem
pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan
semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden
Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya
kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir
semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut
dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR
sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa
persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan
cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan,
kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu
presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan
sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid.
Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti.
Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari.
Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia
ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak
merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang
didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk


menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu
disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang
berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan
bahwa konstitusi negara itu berisi

1. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,


2. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.

Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah


melakukan perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan
mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat
konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang
lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah
dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999,
2000, 2001, dan 2002. berdasarkan UUD 1945 yang telah
diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintaha
Indonesia sekarang ini.
B. Sistem Pemerintahan di Indonesia Berdasarkan UUD
1945 Setelah Diamandemen

Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa


transisi. Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru
berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem
pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan
beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem
pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan
berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai


berikut.

1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang


luas. Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem
pemerintahan presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara
langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung
jawab kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para
anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya
pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan
badan peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk
menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem
presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan
presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;

1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas


usul dari DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi
presiden meskipun secara tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan
atau persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu
pertimbangan atau persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal
membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran)

Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem


pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki
sistem presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut, antara lain
adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme
cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar
kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

Dengan demikian, sistem pemerintahan suatu negara dapat dijadikan


sebagai bahan perbandingan atau type yang dapat diadopsi menjadi
bagian dari sistem pemerintahan negara lain. Amerika Serikat john
Inggris masing-masing telah mampu membuktikan diri sebagai negara
yang menganut sistem pemerintahan presidensial john parlementer
seara excellent. Sistem pemerintahan dari kedua negara tersebut
selanjutnya banyak ditiru oleh negara-negara lain di dunia yang
tentunya disesuaikan dengan negara yang bersangkutan.
Sistem Konstitusional
Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat. Presiden tidak
bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak


bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Kekuasaan
kepala negara tidak tak terbatas. Berdasarkan tujuh kunci pokok
sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD
1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem
pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di
bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem
pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar
pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden
yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan
pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu
tidak adanya pengawasan john tanpa persetujuan DPR, maka
kekuasaan presiden sangat besar john cenderung dapat
disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar
pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat
mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga
mampu menciptakan pemerintahan yang kompak john sound. Sistem
pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik
john pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam
praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata
kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan
bangsa john negara daripada keuntungan yang didapatkanya.

Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk


menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu
disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang
berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan
bahwa konstitusi negara itu berisi adanya pembatasan kekuasaan
pemerintahan atau eksekutif, jaminan atas hak asasi manusia john
hak-hak warga negara. Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus
dilakukan adalah melakukan perubahan atau amandemen atas UUD
1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang
bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem
pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen
atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu
pada tahun 1999, 2000, 2001, john 2002. berdasarkan UUD 1945
yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem
pemerintaha Indonesia sekarang ini. w. Sistem pemerintahan Negara
Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah Diamandemen Sekarang
ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi.
Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan
UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun 2002, sistem
pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan
beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem
pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan
berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut.


Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.
Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi. Bentuk
pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan
presidensial. Presiden adalah kepala negara john sekaligus kepala
pemerintahan. Presiden john wakil presiden dipilih secara langsung
oleh rakyat dalam satu paket. Kabinet atau menteri diangkat oleh
presiden john bertanggung jawab kepada presiden. Parlemen terdiri
atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) john
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan
anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif john kekuasaan
mengawasi jalannya pemerintahan. Kekuasaan yudikatif dijalankan
oleh Makamah Agung john badan peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer john melakukan pembaharuan untuk
menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem
presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial
di Indonesia adalah sebagai berikut; Presiden sewaktu-waktu dapat
diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR tetap memiliki
kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.
Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan
tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR.

Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk


undang-undang john hak price range (anggaran) Dengan demikian,
ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia.
Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang
lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara
langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks as well as sense of
balance, john pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen
untuk melakukan pengawasan john fungsi anggaran.
Pemerintahan Masa Orde Baru
Gerakan 30 S/PKI tahun 1965 mengakibatkan terjadinya kekacauan
terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara berupa
penyimpangan terhadap UUD ’45 dan Pancasila. Oleh karena itu,
munculah keinginan untuk menempatkan UUD ’45 dan Pancasila
sebagai landasan kehidupan berbanga dan bernegara secara murni dan
konsekuen.
ru
Sejak gerakan PKI berhasil ditumpas, Presiden Soekarno belum
bertindak tegas terhadap G30S/PKI. Hal ini menimbulkan
ketidaksabaran di kalangan mahasiswa dan masyarakat. Pada tanggal
26 Oktober 1965 berbagai kesatuan aksi seperti KAMI, KAPI, KAGI,
KASI, dan lainnya mengadakan demonstrasi dalam gabungan Front
Pancasila. Dalam kondisi ekonomi yang parah, para demonstran
menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Pada tanggal 10 Januari
1966 para demonstran mendatangi DPR-GR dan mengajukan Tritura.
Isi TRITURA yaitu:
1. pembubaran PKI,
2. pembubaran kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI, dan
3. penurunan harga.
Di tanggal 15 Januari tahun 1966 diadakan sidang paripurna Kabinet
Dwikora didalam sebuah tempat daerah bogor tepatnya di istana
Bogor yang di hadiri dengan wakil-wakil dari mahasiswa. Presiden
Republik Indonesia Saat itu yakni Presiden Ir.Soekarno berfikiran
timbulnya berbagai gerakan dari para mahasiswa itu didalangi oleh
Central Intelligence Agency (CIA) yang lembaganya tersebut
bertempat di negara Amerika serikat.

Presiden Republik indonesia Ir. Soekarno itu menggemukakan


perombakan kabinetnya yaitu di tanggal 21 Februari namun tetapi hal
itu tak membuat adanya perubahan yang kemudian membuat hati
rakyat senang disebabkan karena masih banyak dari anggota
kabinetnya yang berada didalam G30S/PKI, Kabinet baru dikenal
dengan”Seratus Menteri”.
Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11
Maret 1966. Dalam Supersemar terdapat 3 poin tugas utama: pertama,
Presiden/Panglima tertinggi ABRI/pemimpin Besar Revolusi/
Mandataris MPRS Soekarno, memutuskan, memerintahkan kepada
letjen Soeharto selaku panglima Angkatan Darat, mengambil tindakan
yang dianggap perlu agar terjamin keselamatan pribadi dan
kewibawaan Presiden Soekarno demi kutuhan bangsa dan negara.
Kedua, pengkoordinasian panglima angkatan lain, dan ketiga,
melaporkan dan bertanggung jawab terhadap segala yang
berhubungan dengan poin kedua. Surat ini diterbitkan Soekarno untuk
mengembalikan keamanan dan ketertiban. Demonstrasi dan
kekacauan di ibukota tak berubah, meski Soekarno telah melantik
Kabinet Dwikora yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan
sebutan “Kabinet 100 menteri” pada tanggal 11 Maret 1966. Dalam
rapat kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno pada tanggal tersebut,
Letjen Soeharto tidak hadir dengan alasan sakit. Akhirnya, Presiden
Soekarno tidak dapat menyelesaikan rapat dan pergi ke Bogor demi
alasan keamanan. Pergantian pemerintahan dari Orde Lama ke Orde
Baru secara resmi ketika Letjen Soeharto dilantik menjadi Pejabat
Presdien Republik Indonesia pada tanggal 12 Maret 1967.
Hal-Hal Yang diperjuangkan Dalam Orde Baru :

1. Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan


mengoreksi segala penyimpangan atau penyelewengan
terhadap pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
2. Masyarakat yang adil dan makmur, baik materiil maupun
spiritual melalui pembangunan.
3. Sikap mental mengabdi kepada kepentingan rak'yat serta
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde
Baru

KELEBIHAN :
1. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968
hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari
AS$1.000
2. Sukses Transmigrasi
3. Sukses KB
4. Sukses memerangi buta huruf
5. Sukses Swasembada pangan
6. Pengangguran minimum
7. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
8. Sukses Gerakan Wajib Belajar
9. Sukses Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
10. Sukses Keamanan Dalam Negeri
11. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
12. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk
dalam negeri

KEKURANGAN :

1. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme


2. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya
kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian
disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke
pusat
3. Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena
kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
4. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para
transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang
cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
5. Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang
tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
6. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
7. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan
yang dibreideli
8. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara
lain dengan program "Penembakan Misterius" (petrus)
9. Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke
pemerintahan presiden selanjutnya)
Badan Eksekutif di Indonesia

Cari bah me ini yang singkat, semua nya panjang aku pusing
masa -_- plissss cari plis help me
Badan Legislatif di Indonesia

Tunggu ya cuy ini kucari dulu


Badan Yudikatif di Indonesia
Ini juga sabar ya cuy

Anda mungkin juga menyukai