Anda di halaman 1dari 27

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMK Negeri 1 Sabang tahun pelajaran 2018-2019
mengacu kepada Permendikbud Nomor 07/D.D5/KK/2018 Tahun 2018. Untuk
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mengacu kepada Keputusan Dirjen
Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017, yaitu adanya kelompok mata
Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian
(C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3), yang semuanya
mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

No. Domain Kompetensi


Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
1. Sikap
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
2. Pengetahuan seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
3. Keterampilan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti (KI) yang


dikelompokan ke dalam domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta
dirumuskan ke dalam tiap jenjang kelas yang berbeda (kelas X, XI, dan XII).
Selanjutnya, KI-KI tersebut dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD) untuk
dirumuskan menjadi materi pembelajaran.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 17


1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 SMK/MAK merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang seiring
dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi
inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

2. Kelompok Mata Pelajaran SMK/MAK


Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan terdiri atas mata
pelajaran :
1) Kelompok A Muatan Nasional
2) Kelompok B Muatan Kewilayahan
3) Kelompok C Muatan Peminatan Kejuruan, yang terdiri dari :
a. Dasar Bidang Keahlian (C1),
b. Dasar Program Keahlian (C2) dan,
c. Kompetensi Keahlian (C3)
Mata pelajaran Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran
Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta
didik terkait lingkungan dalam seni dan budaya serta pendidikan jasmani dan
kesehatan. Mata pelajaran peminatan kejuruan Kelompok C merupakan program
kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat dan/atau kemampuan dalam Bidang Keahlian, Program Keahlian, dan
Kompetensi Keahlian.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 18


Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A serta
muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran peminatan kejuruan Kelompok C
bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah. Muatan dan acuan
pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B bersifat kewilayahan serta dapat
dikembangkan dan diperkaya oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.
Mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian merupakan muatan-substantif
pengikat yang berfungsi sebagai fokus utama dari Program Keahlian tersebut. Mata
pelajaran untuk Kompetensi Keahlian merupakan muatan Kejuruan spesifik dalam
lingkup Kompetensi Keahlian tersebut. Mata pelajaran untuk Dasar Bidang
Keahlian dan mata pelajaran untuk Kompetensi Keahlian dikembangkan secara
kolaboratif antara unsur-unsur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
asosiasi profesi terkait Bidang Keahlian dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah.
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan
berdasarkan pilihan calon siswa dan hasil tes wawancara peserta didik pada awal
masuk ke SMK Negeri 1 Sabang. Kelompok mata pelajaran tersebut dapat dilihat
pada tabel struktur kurikulum berikut ini.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 19


1. BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3 Administrasi Umum 2 2 - - - -
4 IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Etika Profesi 2 2 - - - -
2 Aplikasi Pengolah Angka/Spreadsheet 3 3 - - - -
3 Akuntansi Dasar 5 5 - - - -
4 Perbankan Dasar 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Praktikum Akt. Prshn Jasa, Dagang & Manufaktur - - 6 6 7 7
2 Praktikum Akt. Lembaga/Instansi Pemerintah - - 4 4 4 4
3 Akuntansi Keuangan - - 6 6 6 6
4 Komputer Akuntansi - - 5 5 5 5
5 Administrasi Pajak - - 3 3 3 3
6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
TOTAL 46 46 48 48 48 48

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 20


2. BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
PAKET KEAHLIAN : OTOMATISASI & TATA KELOLA PERKANTORAN

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendididkan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3 Administrasi Umum 2 2 - - - -
4 IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2 Korespondensi 5 5 - - - -
3 Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Otomatisasi dan Tata Kelola Kepegawaian - - 6 6 7 7
2 Otomatisasi dan Tata Kelola Keuangan - - 6 6 6 6
3 Otomatisasi dan Tata Kelola Sarana dan Prasarana - - 6 6 6 6
4 Otomatisasi dan Tata Kelola Humas & Keprotokolan - - 6 6 6 6
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 31 31
TOTAL 46 46 48 48 48 48

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 21


3. BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA
PROGRAM KEAHLIAN : PERHOTELAN DAN JASA PARIWISATA
PAKET KEAHLIAN : PERHOTELAN

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. IPA Terapan 3 3 - - - -
3. Kepariwisataan 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Komunikasi Industri Perhotelan 3 3 - - - -
2. Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja 3 3 - - - -
3. Administrasi Umum 3 3 - - - -
4. Bahasa Asing Pilihan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Industri Perhotelan - - 4 4 - -
2. Front Office - - 5 5 7 7
3. Housekeeping - - 5 5 6 6
4. Laundry - - 5 5 6 6
5. Food and Beverage - - 5 5 6 6
6. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
TOTAL 46 46 48 48 48 48

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 22


4. BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
PAKET KEAHLIAN : MULTIMEDIA

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 3 3 - - - -
3 Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Sistem Komputer 2 2 - - - -
2 Komputer dan Jaringan Dasar 5 5 - - - -
3 Pemrograman Dasar 3 3
4 Dasar Desain Grafis 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Desain Grafis Percetakan - - 12 12 - -
2 Desain Media Interaktif - - - - 13 13
3 Animasi 2D & 3D - - 12 12 - -
4 Teknik Pengolahan Audio dan Video - - - - 12 12
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
TOTAL 46 46 48 48 48 48

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 23


5. BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
C Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 3 3 - - - -
3 Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
2 Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
3 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan - - 8 8 9 9
2. Pemeliharan Sasis Dan Pemindah Tenaga
- - 8 8 8 8
Kendaraan Ringan
3. Pemeliharan Kelistrikan Kendaraan Ringan - - 8 8 8 8
4. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
TOTAL 46 46 48 48 48 48

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 24


6. BIDANG KEAHLIAN : KEMARITIMAN
PROGRAM KEAHLIAN : PELAYARAN KAPAL NIAGA
PAKET KEAHLIAN : NAUTIKA KAPAL NIAGA

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendididkan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 2 2 - - - -
3 Kimia 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Prosedur Darurat dan SAR
2 2 - - - -
(Emergency Procedur and SAR)
2 Hukum Maritim (Maritime Law) 2 2 - - - -
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Laut
3 (Marine pollution of Prevention include 2 2 - - - -
Environment Awareness)
4 Bahasa Inggris Maritim (Maritime English) 4 4 - - - -
Konstruksi dan Stabilitas Kapal 5 5 - - - -
5
(Ship Construction and Stability)
C3. Kompetensi Keahlian
Ilmu Pelayaran Datar
1 - - 4 2 8 6
(Terrestrial Navigation)
Sistem Navigasi Elektronik
2 - - 3 2 - -
(Electronic Navigation System)
3 Sistem Kemudi Kompas
- - - 2 3 -
(Compasses and Steering System)
4 Meteorologi (Meteorology) - - 4 2 - -
5 P2TL & Dinas Jaga
(ColReg & Watchkeeping include Introduction - - 2 2 4 4
to BRM & Security Awareness)

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 25


KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Olah Gerak dan Pengendalian Kapal
6 - - - 4 4 5
(Ship Manoeuvering and Handling)
Komunikasi & Isyarat
7 - - 2 2 - -
(Sign and Communication)
Penanganan & Pengaturan Muatan
8 (Cargo Handling and Stowage include Cargo - - - - 3 5
Space Inspection (Inspection & Reporting)
Perlengkapan Kapal
9 - - 2 2 - -
(Deck and Machinery Equipment)
Perawatan Kapal
10 - - 3 - - -
(Ship Maintenance)
Kecakapan Bahari
11 - - 2 2 - -
(Seaman Ship)
Pelayaran Astronomi
12 - - - 2 3 5
(Celestial Navigation)
Permesinan Kapal
13 - - 2 2 - -
(Ship Machinery)
14 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
TOTAL 46 46 48 48 48 48

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 26


B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMK meliputi Kompetensi Inti dan sejumlah Kompetensi
Dasar sesuai Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017 yang
dirumuskan dalam mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan
beban belajar peserta didik. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai
kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kelompok mata pelajaran pada Dasar Bidang Kejuruan memiliki muatan
substantif pengikat yang berfungsi sebagai fokus utama dari Bidang Kejuruan
tersebut. Pengelompokkan kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kompetensi Dasar Muatan Nasional (A)


1.1. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
1.2. Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
1.3. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia;
1.4. Kompetensi Dasar Matematika;
1.5. Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia;
1.6. Kompetensi Dasar Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya;

2) Kompetensi Dasar Muatan Kewilayahan (B)


1.1. Kompetensi Dasar Seni Budaya;
1.2. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

3) Kompetensi Dasar Muatan Peminatan Kejuruan (C)


C1. Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informasi
dan Komunikasi serta Kemaritiman:
1.1. Kompetensi Dasar Simulasi dan Komunikasi Digital;
1.2. Kompetensi Dasar Fisika;
1.3. Kompetensi Dasar Kimia;
C1. Dasar Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
1.1. Kompetensi Dasar Simulasi dan Komunikasi Digital;
1.2. Kompetensi Dasar Ekonomi Bisnis;
1.3. Kompetensi Dasar Administrasi Umum;
1.4. Kompetensi Dasar IPA;

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 27


C1. Dasar Bidang Keahlian Pariwisata
1.1. Kompetensi Dasar Simulasi dan Komunikasi Digital;
1.2. Kompetensi Dasar IPA Terapan;
1.3. Kompetensi Dasar Kepariwisataan

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran Muatan Nasional, Muatan
Kewilayahan serta mata pelajaran Muatan Peminatan Kejuruan telampir.

C. Muatan Lokal
Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan
yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangan satuan pendidikan, dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap
keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya yang menjadi:
1) Bagian mata pelajaran kelompok kewilayahan; dan/atau
2) Mata pelajaran yang berdiri sendiri pada kelompok kewilayahan sebagai mata
pelajaran muatan lokal bila pengintegrasian tidak dapat dilakukan.
Muatan kekhasan pada satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran
dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan oleh
satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik. Peran kepala sekolah dalam menyusun dan mengelola muatan kekhasan
sekolah dengan memberdayakan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah dan Kepala
Sekolah sebagai pembina atau narasumber. Bahan kajian yang bisa dijadikan
kekhasan sekolah misalnya: program komputer, seni budaya, dan
keterampilan/kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan industri.
Dimulai dengan mengadakan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah sehingga
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan sekolah, serta kepentingan
dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 28


Muatan lokal di SMK Negeri 1 Sabang dikembangkan dari mata pelajaran
Seni Budaya dan Produk Kreatif Kewirausahaan dengan mengangkat topik
Kerajinan Kelapa. Pohon Kelapa merupakan salah satu ciri khas daerah Kota
Sabang. Dalam hal ini SMK Negeri 1 Sabang bekerja sama dengan Dekranasda
yang sudah berpengalaman dalam mengolah pohon kelapa menjadi kerajinan yang
bernilai. Kompetensi dasar untuk muatan lokal dirincikan berdasarkan pemanfaatan
pohon kelapa dan disajikan pada setiap tingkatan (terlampir)

D. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh
tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Berikut kegiatan pengembangan diri di SMK Negeri 1 Sabang yang berbentuk
ekstrakurikuler di beberapa bidang kegiatan lainnya yaitu :
1) Kepramukaan
Kegiatan kepramukaan diwujudkan dalam kegiatan Gugus Depan. Dalam
Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan
kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik
diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinforcement)
perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang secara psikopedagogis
koheren dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan
kepramukaan. Dengan demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual
(KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan
bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan
kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan. Pelaksanaannya dapat bekerja
sama dengan Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang. Oleh karena itu Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 29


harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi
tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya.
Kegiatan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di SMK Negeri 1 Sabang
dilaksanakan dengan Model Aktualisasi, dimana kegiatan tersebut wajib diikuti
oleh seluruh siswa dalam setiap jenjang kelas, dilaksanakan rutin dan terjadwal
yaitu seminggu dua kali pertemuan. Kegiatan tersebut langsung dibimbing oleh
Pembina Pramuka yang telah memiliki KMD dan bersifat intramural yaitu
dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan.
2) MOS
Kegiatan MOS dilakukan diawal tahun pelajaran, khusus untuk semua peserta
didik kelas X. Kegiatan ini dilakukan selama 3 (tiga) hari dengan materi
wawasan wiyatamandala dan pengenalan kurikulum di kompetensi keahlian
masing-masing. Selain itu satuan pendidikan juga mengundang narasumber dari
DU/DI untuk menyampaikan informasi tentang dunia kerja SMK. Kegiatan
MOS juga diisi dengan aktivitas outbond yang dipandu oleh para guru dan OSIS
SMK.
3) Olah Raga
Pengembangan diri bidang olah raga diantaranya : Volley Ball, Renang,
Bulutangkis, Sepak Bola dan Atletik. Kegiatan ini dilakukan rutin dengan jadwal
seminggu dua kali pertemuan. Masing-masing bidang dibimbing oleh seorang
tenaga pendidik yang terampil sesuai dengan bidangnya.
4) Kesenian dan Drumband
Kesenian dan Drumband merupakan salah satu pengembangan diri yang banyak
peminatnya. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali. Dalam hal ini sekolah
bekerja sama dengan drumband pramuka Kwarcab Sabang untuk melatih
drumband sekolah. Tim drumband akan mengisi berbagai kegiatan baik di dalam
maupun di luar sekolah terutama pada hari-hari besar dan perayaan di Kota
Sabang.
5) Karya Ilmiah Remaja
Pengembangan diri Karya Ilmiah Remaja di bimbing oleh guru mata pelajaran
sesuai dengan penulisan karya ilmiah yang ingin dikembangkan. Penulisannya
di bimbing oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembimbingan
dilakukan pada saat jam pembelajaran dan di luar pembelajaran.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 30


6) Paskibra
Kegiatan pengembangan diri Paskibra dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pramuka, dengan instruktur yang berbeda. Pembimbingan paskibra dilakukan
oleh tenaga pendidik dari satuan pendidikan. Sebulan sekali pengembangan diri
paskibra akan mengundang instruktur dari luar (TNI AL ataupun TNI AU).
7) PMR
Kegiatan Palang Merah Remaja dilakukan seminggu sekali dengan dipandu
instruktur dari satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga bekerja sama dengan
PMI Kota Sabang untuk melatih keterampilan peserta didik dalam hal P3K.
8) Majalah Dinding
Kegiatan pengembangan diri diimplementasikan untuk mengembangkan
keterampilan peserta didik dalam menuangkan ide-idenya. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam pembelajaran sehari-hari, baik di dalam kelas maupun di
luar kelas. Dibentuk pengurus majalah dinding untuk menyeleksi tulisan-tulisan
yang layak di pajang. Untuk tulisan yang belum layak akan dilakukan
bimbingan lebih lanjut oleh guru pembina mading.
9) Pendalaman Agama Islam (Rohis)
Pendalaman agama islam (ROHIS) dilakukan dalam bentuk baca Yasin bersama
setiap Jum’at, peringatan hari-hari besar islam seperti Maulid Nabi dan kegiatan-
kegiatan keagamaan lainnya.

E. Beban Belajar
Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik dalam mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar
kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang
digunakan untuk tatap muka pada proses pembelajaran. Jumlah jam Kompetensi
Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang
berlaku di dunia kerja. Alokasi waktu untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) diambil
dari durasi waktu mata pelajaran kompetensi kejuruan.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 31


1. Beban Belajar Tatap Muka
Kegiatan tatap muka merupakan keseluruhan kegiatan interaksi pembelajaran
yang terjadi di sekolah antara pendidik dan peserta didik serta harus diikuti oleh
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Dalam kegiatan tatap muka, beban belajar diatur sebagai berikut :
1) Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, dan XII
adalah 48 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45
menit.
2) Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
4) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
6) Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: (i) 2 (dua) jam praktik di
sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di
dunia usaha dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap muka di sekolah.

2. Beban Belajar Penugasan Terstruktur dan Mandiri


Pada hakekatnya penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan peserta didik yang didesain
oleh guru untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan
lainnya pada kegiatan tatap muka. Penugasan terstruktur termasuk ; kegiatan
perbaikan, pengayaan dan percepatan, penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik serta waktu yang ditetapkan per jam pembelajarn pada
masing-masing satuan pendidikan.
Beban belajar penugasan terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
(KMTT) pada satuan pendidikan menggunakan proporsi antara 0%-60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 32


tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
Di luar pengaturan tersebut, satuan pendidikan dapat menambah beban
belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan pendidikan menjadi tanggung
jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.

F. Pendekatan Saintifik
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran
saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan pembelajaran
saintifik dapat menggunakan beberapa model pembelajaran. Model pembelajaran
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan,
dan budaya tertentu.
Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelajaran
berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau
penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis; mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,
analistis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran; berbasis pada konsep, teori, dan fakta
empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
terintegrasi. Ranah sikap meliputi transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan meliputi transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan meliputi
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 33


yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pelaksanaan
pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan merupakan
pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses
pembelajaran melalui: Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi/mencoba,
Menalar/mengasosiasi dan Mengomunikasikan.
1) Mengamati
Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Proses mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang
tinggi. Dengan observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan
antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Aplikasi Mengamati pada kegiatan pembelajaran, misalnya: menyaksikan,
menyimak, meniru, dan berpartisipasi dalam interaksi yang melibatkan suatu
tindakan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaannya yang sesuai dengan konteks.
2) Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan
belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Untuk
memancing peserta didik mengungkapkannya, guru harus memberi
kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Aplikasi “menanya”
pada kegiatan pembelajaran misalnya:
a) Bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang terkait dengan interaksi yang
melibatkan suatu tindakan
b) Bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang terdapat dalam suatu bentuk
teks
Fungsi bertanya
a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang
suatu tema atau topik pembelajaran.
b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 34


c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan
rancangan untuk mencari solusinya.
d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan dan pemahamannya atas
substansi pembelajaran yang diberikan.
e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan dan memberi jawaban secara logis, sistematis dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir dan menarik simpulan.
g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam
merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
3) Mengumpulkan informasi/Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus
mencoba atau berlatih, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.
Aplikasi Mengumpulkan informasi/ Mencoba pada kegiatan pembelajarannya
misalnya:
a) Berlatih berinteraksi menggunakan suatu tindakan;
b) Membaca sumber lain selain buku teks;
c) Berlatih menulis karangan
d) Berlatih melakukan monolog
e) Wawancara dengan narasumber.
4) Mengasosiasi/Mengolah informasi
Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi terdapat kegiatan menalar.
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru
dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang
logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 35


memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan
penalaran ilmiah. Istilah menalar di sini merupakan padanan dari asosiasi.
Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada
Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar
asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran
merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Aplikasi Menalar/Mengasosiasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya:
a) Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan pada suatu tindakan dalam konteks yang berbeda (dalam
hal topik, moda, dan hubungan fungsional antar penutur)
b) Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan fungsi social, struktur teks, dan
unsur kebahasaan pada teks recount dalam konteks yang berbeda (dalam hal
topik, moda, dan hubungan fungsional antar penutur)
5) Mengomunikasikan
Pada konteks pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mengomunikasikan
mengandung beberapa makna, antara lain: (1) mengomunikasikan informasi,
ide, pemikiran, atau pendapat; (2) berbagi (sharing) informasi; (3)
memperagakan sesuatu; (4) menampilkan hasil karya; dan (5) membangun
jejaring. Dalam kegiatan mengomunikasikan peserta didik menyampaikan hasil
penalaran dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media
lainnya.

G. Ketuntasan Belajar
1. Ketuntasan Minimal
Kriteria ketuntasan minimal diperlukan guru untuk mengetahui kompetensi
yang harus dikuasai secara tuntas oleh peserta didik, sehingga pencapaian
kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Penentuan kriteria
ketuntasan minimal ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh
satuan pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan: 1) Intake (kemampuan rata-
rata peserta didik); 2) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda
tercapainya kompetensi dasar; 3) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada
sumber belajar).

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 36


Pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas jika
pencapaian kompetensinya sesuai dengan nilai ketetapan dari masing-masing mata
pelajaran. Sedangkan sikap spiritual (KI-1) dan sikap social (KI-2) minimal Baik
(B). Satuan pendidikan berhak untuk menentukan kriteria ketuntasan minimal di
atas ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui analisa
dengan mempertimbangkan kriteria ketuntasan belajar.
Penilaian KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan oleh wali kelas, guru BK, guru
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn. Penilaian pengetahuan
menggunakan rerata dan keterampilan menggunakan rata-rata optimum dengan
skala 0 - 100. Penilaian akhir sikap pada rapor menggunakan predikat sangat baik,
baik, cukup dan kurang baik.
Di SMK Negeri 1 Sabang ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing
kelompok Guru Mata Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata
nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru
mata pelajaran di SMK Negeri 1 Sabang meningkatkan kriteria ketuntasan minimal
secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi
dasar/kompleksitas, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan
memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal.

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Pembelajaaran remedial dan pengayaan dilakukan sebagai konsekuensi dari
pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk setiap individu. Dalam proses
pembelajaran berbasis kompetensi setiap siswa harus menguasai secara tuntas
seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Sehingga pada dasarnya siswa
harus mencapai ketuntasan belajar yaitu tingkat minimal pencapaian kompetensi
terutama untuk pengetahuan dan keterampilan.
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang telah
mencapai atau melampaui ketuntasan belajar.
1) Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 37


a) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa.
b) Pemberian bimbingan secara perorangan.
c) Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-
tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya.
d) Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai ketuntasan belajar.
e) Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas
akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.
2) Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a) Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah;
b) Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
c) Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui siswa. Dengan demikian tersedia
waktu bagi siswa untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja
dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing

3) Hasil Penilaian Remedial dan Pengayaan


Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilakukan melalui:
a) Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.
b) Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan
mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil
remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
c) Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai
optimal KD
d) Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 38


H. Kenaikan Kelas
Penentuan kenaikan kelas merupakan wewenang satuan pendidikan. Satuan
pendidikan dapat menentukan ketentuan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno
dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti minimal
kehadiran, tata tertib, dan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Khusus untuk
SMK, standar nasional nilai ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran
wajib A, B dan C1 adalah minimal 60. Sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3
standar nasional untuk nilai ketuntasan belajarnya adalah minimal 70 dengan
menyesuaikan karakteristik program maupun paket keahlian.
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan
menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak. Secara umum
siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester
ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
Kriteria naik kelas dan tidak naik kelas di SMK Negeri 1 Sabang ditetapkan
berdasarkan hasil rapat dewan guru sebagai berikut :
1) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan
dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit atau alasan
tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Peserta didik harus mencapai ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.
4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 39


a) Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
b) Tidak terlibat tindak kriminal
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila:
a) Memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran Kejuruan/paket keahlian atau
Paket C1, C2 dan C3.
c) Memiliki nilai tidak tuntas lebih dari 3 (tiga) pada mata pelajaran wajib A dan
atau wajib B.
d) Nilai peserta didik yang tidak/belum tuntas (pada kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan/atau sikap) tidak lebih dari 2 mata pelajaran, harus
diselesaikan sebelum memasuki semester baru di tahun pelajaran berikutnya.

Seluruh hasil penilaian dari setiap mata pelajaran di catat dalam buku rapor
siswa. Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar siswa berdasarkan
hasil penilaian yang dilakukan oleh guru dalam kurun waktu tertentu. Hasil
penilaian yang dilaporkan meliputi pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual dan
sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Laporan kompetensi sikap diberikan
dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan keterampilan diberikan dalam
bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat dan dilengkapi dengan deskripsi.
Seluruh hasil penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk
penyusunan buku rapor dan disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan siswa
yang dapat ditunjukkan pada siswa dan orang tua/wali.

I. Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 32/2013 bahwa peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) Menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik
telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi
pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 40


kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta
didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan
kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau
kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak
menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti
ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
4) Lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan
Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh
Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan
bukan semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk
bisa mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.

J. Pendidikan Kecakapan Hidup


1. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang
keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep
kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
praktis dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning), dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 41


4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal
skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta
didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar,
bukan pada terjadinya proses mengajar.

2. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.


Model pembelajaran kecakapan hidup di SMK Negeri 1 Sabang adalah model
yang diharapkan mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki
peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok yang digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik,
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan
bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan yang
terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada
peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik dalam
menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar dari
permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung
dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan
ini diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan
berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus
mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 42


bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan,
mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola
emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang diharapkan menjadi
bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi
(PT).

K. Pendidikan Kewirausahaan
SMK Negeri 1 Sabang mengintegrasikan Pendidikan Kewirausahaan dalam
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan memilih KD-KD yang sesuai
dengan hasil analisis internal dan eksternal sekolah, yaitu Kerajinan. Sedangkan
kegiatan diluar mata pelajaran dilaksanakan melalui kegiatan karya tulis dan
pameran hasil ketrampilan Pendidikan. kewirausahaan ini berintegrasi dengan
muatan peminatan kejuruan dalam mata pelajaran dasar program keahlian.

KURIKULUM 2013 SMK NEGERI 1 SABANG 43

Anda mungkin juga menyukai