Disusun oleh:
Kepemimpinan
Komunikasi
Dimana:
Y = MOTIVASI KERJA
α = Konstanta
X1 = kepemimpinan
X2 = disiplin kerja
X3 = komunikasi
е = Standar eror
b) Uji F
Uji F adalah uji kelayakan model (goodness of fit) yang harus
dilakukan dalam analisis regresi linear. Jika F tidak signifikan, maka
tidak disarankan untuk melakukan uji t atau uji parsial. Uji F dilakukan
dengan menggunakan tabel ANOVA yang bertujuan untuk menguji
kelayakan model regresi yang digunakan. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan tingkat signifikan 0,05 . Ketentuan yang
digunakan adalah:
1. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 tidak berhasil ditolak, yang berarti
bahwa model regresi tidak dapat digunakan untuk memorediksi
variabel dependen.
2. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 berhasil ditolak, yang berarti
bahwa model regresi dapat digunakan untuk memorediksi variabel
dependen.
Atau dapat menggunakan perbandingan antara F hitung dan F tabel
dengan kriteria pengambil keputusan sebagai berikut:
1. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang
berarti bahwa model regresi layak untuk digunakan dalam penelitian.
2. Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan H0 diterima, yang
berarti bahwa model regresi tidak layak untuk digunakan dalam
penelitian.
c) Uji t
Uji t yaitu menguji apakah variabel independent (X) secara
individu berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Dengan
menggunakan tingkat signifikan 0,05 dapat diketahui pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
1. Jika nilai signifikasi > 0,005 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikasi < 0,005 maka H0 ditplak dan Ha diterima,
yang berarti bahwa ada pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Pengujian hipotesis juga dapat menggunakan perbandingan
antara t hitung dan t tabel. Nilai t tabel dapat dilihat dengan
menggunakan t tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah:
1. Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima H0 ditolak, yang
berarti bahwa variabel independennya secara parsial mampu
menjelaskan variasi pada variabel dependennya.
2. Jika t hitung <t tabel, maka Ha ditolak H0 dierima, yang berarti
bahwa variabel independennya secara parsial tidak mampu
menjelaskan variasi pada variabel dependennya.
N 90
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.20591149
Most Extreme Differences Absolute .091
Positive .091
Negative -.076
Kolmogorov-Smirnov Z .868
Asymp. Sig. (2-tailed) .438
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil uji F atau ANOVA didapat, fhitung > f tabel yaitu 78,669 >
2,71 dan probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa model regresi layak untuk digunakan dalam
penelitian.
1.1.5 Hasil Uji t
Pengujian nilai koefisien regresi masing-masing variabel
independen dapat dilakukan dengan membandingkan antara statistik
hitung dan statistik tabel.
1. Apabila thitug < ttabel, berarti H0 diterima dan Ha ditolak , jadi
variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh nyata
atau signifikan terhadap variabel dependen.
2. Apabila thitug > ttabel, berarti H0 ditolak dan Ha diterima, jadi
variabel independen secara parsial memiliki pengaruh nyata atau
signifikan terhadap variabel dependen
1.1 Kesimpulan
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi
kerja menggunakan variabel kapasitas kepemimpinan, disiplin kerja dan
komunikasi.. Setelah dilakukan analisis data, dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Hasil penelitian menyatakan kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap motivasi kerja.. Semakin tinggi kepemimpinan semakin
baik pula motivasi krja.
2. Hasil penelitian menyatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif terhadap nilai informasi laporan keuangan pemerintah
daerah.
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh
positif terhadap motivasi kerja.
1.3 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka
dapat diajukan beberapa saran, antara lain:
1. Peneliti selanjutnya dapat melengkapi metode survey dengan
wawancara untuk meningkatkan sikap keseriusan responden
dalam menjawab semua pertanyaan yang ada.
2. Mengurangi subyektifitas dari responden yang mengakibatkan
hal penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban responden.
3. berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan
guru dan karyawan se SMP kecamatan Watumalang, karena nilai
koefisien adalah positif, diharapkan agar bisa meningkatkan lagi
atau mempertahankan kepemimpinan, kedisiplinan dan
komunikasi untuk memotivasi kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Rivai, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktik. Edisi Kedua. Cetakan
Kelima. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Irianti, Maria Theresia Femi dan Setyaningsih Sri Utami. 2012. “Pengaruh
Kepemimpinan, Etos Kerja, Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar”. Jurnal Manajemen Sumberdaya
Manusia. Vol. 6. No. 1. Juni 2012. Hal. 82 – 94. Surakarta: Universitas Slamet
Riyadi Surakarta
Maulidar, Said Musnadi dan Mukhlis Yunus. 2012. “Pengaruh
Kepemimpinan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan Dampaknya
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Aceh”. Jurnal Ilmu Manajemen Pasca
Sarjana Universitas Syiah Kuala. Volume 1. Tahun I. Nomor 1. Agustus 2012.
Hal. 1 – 20. Aceh: Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala.