Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG DM PADA LANSIA DI RT 11 OLEH

MAHASISWA DIII KEPERAWATAN STIKBA JAMBI DI KELURAHAN KENALI


ASAM BAWAH

Topik : Diabetes Melitus

Pokok Bahasan : DM dan Senam DM

Hari/Tanggal : Jum’at, 10 mei 2019

Pukul : 10.00 WIB s/d Selesai

Waktu : 30 menit

Tempat : Posyandu RT 11

Sasaran : lansia yang ada di RT 11

Kegiatan :

A. Latar Belakang Kegiatan


Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat
pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin
yang diproduksi secara efektif. Pada saat ini Indonesia disebut-sebut telah bergeser naik,
dari peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5 teratas diantara negara negara dengan jumlah
penderita DM terbanyak di dunia (Perkeni 2015)
International Diabetes Federation menyatakan bahwa prevalensi DM di Indonesia
pada tahun 2015 adalah 10 juta orang dan diperkirakan meningkat menjadi 16,1 juta
orang pada tahun 2040. Jumlah penderita DM tertinggi saat ini ditemukan pada kelompok
usia 40-59 tahun (sebanyak 166 juta jiwa), namun angkanya hampir setara dengan
penderita berusia 60-79 tahun (sebanyak 164 juta jiwa). Perubahan demografi penting
kaitannya dengan peningkatan prevalensi kasus DM di seluruh dunia yakni tingginya
proporsi pada lansia (>65 tahun) (Bilous 2014).
Diabetes Melitus (DM) menjadi masalah kesehatan masyarakat utama karena
komplikasinya bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini berkaitan dengan kadar
glukosa darah yang tinggi terus menerus. Secara umum, efek merugikan dari
hiperglikemia adalah komplikasi makrovaskular (penyakit arteri koroner, penyakit arteri
perifer, dan stroke) dan komplikasi mikrovaskular (nefropati diabetik, neuropati diabetik,
dan retinopati). Kondisi pasien DM yang bisa menjadi komplikasi inilah yang perlu
diupayakan untuk dicegah. Diketahui juga bahwa penderita DM masih didominasi oleh
usia lansia, dimana usia lansia sudah banyak mengalami kemunduran aktivitas fisiologis
tubuh sehingga hal ini perlu mendapat perhatian (Perkeni 2015).
Berdasarkan hasil dari pendataan di daerah RT 11 Kenali Asam Bawah didapatkan
data yang menderita Diabetes Mellitus sebanyak (68,29%). Maka dari itu kami ingin
melakukaan penyuluhan tentang Diabetes Mellitus serta senam Diabetes Mellitus untuk
meningkatkan kesehatan lansia di RT 11 Kenali Asam Bawah.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluh peserta mampu menjelaskan kembali tentang
penyakit Diabetes Mellitus serta senam DM. Untuk mencegah terjadinya komplikasi
lebih lanjut.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45menit peserta
diharapkan mampu menjelaskan kembali tentang :
a) Pengertian penyakit DM
b) Penyebab terjadinya penyakit DM
c) Tanda dan gejala penyakit DM
d) Komplikasi penyakit DM
e) Bahan makanan/nutrisi diet bagi penderita DM
f) Gerakan senam DM

C. Peserta
Peserta penyuluhan terdiri dari lansia yang ad di RT 11

D. Pengorganisasian
Moderator : Besse Saputri
Presenter : Kintan dan Elsi wirafitria
Fasilitator : Aprilia Monita
Observer : Dara puspita aulya
Setting Tempat

Ket :
Moderator :
Presenter :
Observer :
Alat penyajian :
Audiens :
Fasilisator :

Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN KEGIATAN ALOKASI


. MAHASISWA AUDIENS WAKTU
1. Fase orientasi/ tahap pembukaan 5 menit
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri dan kelompok  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dan kontrak  Mendengarkan
waktu untuk penyuluhan
2. Fase kerja/ pelaksanaan 15 menit
1. Dapat mengetahui Pengertian  Memperhatikan
penyakit DM
2. Dapat mengetahui etiologi  Memperhatikan
terjadinya penyakit DM
3. Dapat mengetahui Tanda dan  Memperhatikan
gejala penyakit DM
4. Dapat mengetahui Komplikasi  Memperhatikan
penyakit DM
5. Dapat mengetahui Bahan
makanan/nutrisi diet bagi
penderita DM
6. Dapat mengetahui Gerakan senam
DM

3. Evaluasi 7 menit
 Menanyakan pada lansia tentang  Menjawab dan
materi yang diberikan dan menjelaskan
reinforcement kepada lansia bila dapat pertanyaan
menjawab dan menjelaskan kembali
pertanyaan atau materi

4. Terminasi 3 menit
1. Mengucapkan terima kasih kepada  Mendengarkan dan
lansia membalas salam
2. Mengucapkan salam

E. Metode
 Diskusi
 Tanya jawab

F. Media
 Leaflet

G. Rencana Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi struktur : Rencana kegiatan dipersiapkan 1 hari sebelum kegiatan dan
informasi kepengurus 1 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi proses :
a) Para anggota penyuluhan yang hadir 90%
b) Tidak ada anggota penyuluhan yang keluar ruangan
c) 70% anggota penyuluhan aktif bertanya
3. Evaluasi Hasil
a. 80% para anggota aktif menjawab
b. Para lansia mampu memahami tentang :
 Para lansia mampu mengetahui Pengertian penyakit DM
 Para lansia mampu mengetahui etiologi terjadinya penyakit DM
 Para lansia mampu mengetahui Tanda dan gejala penyakit DM
 Para lansia mampu mengetahui Komplikasi penyakit DM
 Para lansia mampu mengetahui Bahan makanan/nutrisi diet bagi penderita DM
 Para lansia mampu mengetahui Gerakan senam DM
MATERI
DIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes Mellitus adalah sekumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat
kekurangan hormon insulin. Diabetes Mellitus adalah ganggua metabolism
yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat,lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan
sekresiinsulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskulern dan
neuropati (Yuliana,2009).

B. Etiologi

Pada prinsipnya, penyebab penyakit diabetes melitus adalah


terganggunya kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel.
Tubuh normal mampu memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan
menjadi gula khusus yang disebut glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar
untuk sel-sel dalam tubuh. Untuk memasukkan glukosa ke dalam sel
dibutuhkan insulin. Pada pengidap diabetes, tubuh tidak memiliki insulin (DM
Tipe 1) atau insulin yang ada kurang adekuat (DM Tipe 2). Karena sel-sel
tidak dapat mengambil glukosa, akibatnya ini akan menumpuk dalam aliran
darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah dapat merusak pembuluh darah
kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf. Oleh karena itu, diabetes yang
tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal,
kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki (Pramono.2012).

C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala DM menurut Syahbudin, S, (2009) :
 Penglihatan kabur
 Gatal-gatal terutama didaerah kemaluan
 Cepat lelah dan mengantuk
 Luka sulit sembuh
 Banyak kencing
 Sering merasa haus
 Penurunan berat badan
 Banyak makan

D. Komplikasi
Menurut Maulan, M. (2010) komplikasi yang terjadi DM:
Komplikasi Diabetes Mellitus
Akut Kematian
Kronik Cacat Penyakit jantung,Kerusakan ginjal,Gagal ginjal,
cuci darah
Kaki busuk (ganggren)
Penyakit Jantung
Kebutaan

E. Pengaturan Diet untuk Penderita Diabetes Melitus


a. Tujuan Pengaturan Diet
 Mempertahankan kadar gula darah mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, obat, dan
olahraga.
 Mencapai dan mempertahnakan kadar lipida serum normal.
 Memberi energi cukup dan mempertahankan berat badan normal.
 Menghindari komplikasi akut

b. Pengaturan Diet Diabetes Melitus


Jadwal = 25% –10% –25% –10% –20% -10%
Jumlah = sesuai porsi (ingat makanan penukar)
Jenis= sesuai kebutuhan

POLA MAKAN DIABETES


07.00-08.00 Makan Pagi
10.00 Makan Selingan
12.00-13.00 Makan Siang
15.00-15.30 Makan Selingan
18.00-18.30 Makan Malam
19.00 Makan Selingan

PEDOMAN MAKAN YANG SEHAT


 Pilih makanan sehat
 Hati-hati memilih makanan pengganti bila lapar
 Variasikan makanan
 Gunakan piring kecil
 Kunyah perlahan
 Pilih makanan rendah lemak
 Tingkatkan konsumsi makanan berserat
 Kurangi garam dan batasi gula

F. Gerakan senam DM

Senam kaki diabetes adalah suatu kegiatan atau latihan yang dilakukan
oleh pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki.

Tujuan dan manfaat melakukan senam kaki

1. Memperbaiki sirkulasi darah.


2. Memperkuat otot-otot kecil.
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki.
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha.
5. Mengatasi keterbatasan gerak.
Langkah - langkah senam diabetes

Dengan tumit yang diletakkan di lantai, gerakan jari-jari kaki ke atas dan
kebawah, ulangi sebanyak 2 set x 10 repetisi.

Angkat telapak kaki kiri ke atas dengan bertumpu dengan tumit, lakukan
gerakan memutar keluar dengan pergerakan pada telapak kaki sebanyak 2 set
x 10 repetisi, lakukan gerakan bergantian pada kaki yang satunya.

Angkat kaki sejajar, gerakan kaki ke depan dan kebelakang sebanyak 2 set

Angkat kaki sejajar gerakan telapak kaki ke depan dan ke belakang sebanyak 2
set.
Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat. Lalu putar kaki pada
pergelangan kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari
angka 0-10 dilakukan secara bergantian.

Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut


menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki.
Lalu buka kembali bola tersebut menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali saja.

Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran
tersebut. Sebagian koran di sobek - sobek menjadi kecil - kecil dengan kedua
kaki.
Kemudian pindahkan kumpulan sobekan - sobekan tersebut dengan kedua
kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi. Lalu
bungkus semua sobekan - sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri
menjadi bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA

Bilous. 2014. Stop Diabetes Melitus. Jakarta: EGC

Maulan, M. 2010. Diabetes Melitus Pada Orang Dewasa dan Obat Herbal.
Bandung : Ilmu Media

Perkeni. 2015. Buku Ajar Gangguan Sistem Gastrointestinal Jilid 2. Jakarta :


EGC

Pramono. 2012. Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaan Keperawatan.


Yogyakarta : Mediaction Book

Syahbudin, S. 2009. Diabetes Kenaki Komplikasinya. Jakarta : EGC

Yuliana. 2009. Keperawatan Medikal Bedah Jilid 1. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai