Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL

ADEQUACY RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN NON PERFORMING LOAN


TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2012

Yusup Sudarwantoro
1201090029

Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika


Telkom University, Bandung, Jawa Barat

Abstrak

Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan. Bank menerima
simpanan uang dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Bank
berperan untuk meningkatkan pembangunan suatu Negara. Kredit yang disalurkan bank tersebut
merupakan peranan bank untuk meningkatkan pembangunan seperti kredit investasi, kredit modal
kerja, kredit perdagangan, kredit konsumsi, dan kredit produktif. Dengan adanya produk tersebut
maka akan membantu pelaku bisnis untuk lebih produktif dalam meningkatkan perekonomian
Indonesia. Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal.
Return on Asset (ROA) merupakan ratio profitabilitas yang sesuai untuk melihat kemampuan
manajemen bank dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), dan Non Performing Loan (NPL)
terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2007-2012 secara simultan maupun parsial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode regresi data panel dan menggunakan model Fixed Effect. Pengujian hipotesis
menggunakan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R 2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara secara simultan variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel Return on Asset. Sedangkan secara parsial variabel Pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, dan Net Interest Margin memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap variabel Return on Asset, tetapi variabel Non Performing Loan tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel Return on Asset. Selain itu, penelitian ini menghasilkan nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,489834 yang berarti bahwa variabel bebas mampu menjelaskan
variabel terikat sebesar 48,9834% sedangkan sisanya 51,0166% dijelaskan oleh variabel lain di luar
penelitian.
Kata kunci : Return on Assets (ROA), Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Bank, Regresi
Data Panel.

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 1


I. PENDAHULUAN Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan
Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek
oleh bank dengan cara memasang berbagai
Jakarta) yang disingkat BEI merupakan sebuah
strategi agar masyarakat mau menanamkan
lembaga yang bertanggung jawab untuk
dananya dalam bentuk simpanan. Agar
mengelola pasar modal di Indonesia. BEI
masyarakat mau menyimpan uangnya di bank,
menyediakan infrastruktur bagi
maka pihak bank memberikan rangsangan
terselenggaranya transaksi di pasar modal.
berupa balas jasa yang akan diberikan kepada
Saat ini semua perusahaan yang tercatat di
si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa
Bursa Efek Indonesia dibagi kedalam 9 sektor
bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas
yang diklasifikasikan menurut jenis industri,
jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang
salah satunya adalah sektor jasa keuangan
diberikan, akan menambah minat masyarakat
yang didalamnya termasuk sub sektor Bank.
untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
pihak bank harus memberikan berbagai
Republik Indonesia mengkategorikan Bank di
rangsangan dan kepercayaan sehingga
Indonesia menjadi Bank Umum Persero
masyarakat berminat untuk menanamkan
(BUMN Pemerintah), Bank Umum Swasta
dananya (Kasmir, 2011:26).
Nasional (BUSN) Devisa, Bank Umum Swasta
Bank berperan untuk meningkatkan
Nasional (BUSN) Non Devisa, Bank
pembangunan nasional pada umumnya dan
Pembangunan Daerah (BPD), Bank
pembangunan daerah pada khususnya. Dalam
Campuran (Domestik dan Asing) dan Bank
hal ini peran bank untuk melakukan
Asing, yang keseluruhannya berjumlah 120
pembangunan daerah adalah dengan
Bank (sumber : Statistik Perbankan Indonesia,
menyalurkan dana ke masyarakat dalam
2013).
bentuk kredit seperti kredit investasi, kredit
Definisi bank menurut Undang-
modal kerja, kredit perdagangan, kredit
Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan
konsumsi, dan kredit produktif (Kasmir,
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
2011:34). Dengan adanya produk tersebut
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
maka akan membantu pelaku bisnis untuk
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
lebih produktif dalam meningkatkan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
perekonomian Indonesia. Dana pihak ketiga
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Oleh
merupakan salah satu faktor yang membantu
karena itu aktivitas bank yang utama adalah
bank dalam menyediakan kredit. Menurut
menghimpun dana dari masyarakat luas yang
Peraturan Bank Indonesia Nomor :
dikenal dengan istilah di dunia perbankan
6/11/PBI/2004 dana pihak ketiga adalah “dana
adalah funding. Pengertian menghimpun
dalam rupiah dan valuta asing yang
adalah mengumpulkan atau mencari dana
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
dengan cara membeli dari masyarakat.

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 2


dalam bentuk giro, deposito, sertifikat kemungkinan suatu bank dalam kondisi
deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang bermasalah semakin besar. Maka dalam hal ini
dipersamakan dengan itu.” Semakin semakin tinggi rasio NPL maka semakin
bertumbuh dana pihak ketiga semakin besar rendah profitabilitas suatu bank.
bank menyediakan kredit. Pertumbuhan dana Pada era globalisasi saat ini semakin
pihak ketiga dihitung dari persentase selisih banyaknya peluang dan ancaman, peluang
dana pihak ketiga pada tahun sebelumnya. bisnis semakin terbuka lebar tetapi para pelaku
Dengan bank memberikan kredit bank bisnis akan dihadapkan pada ancaman yang
mendapatkan keuntungan berupa bunga yang cukup kompleks seperti adanya krisis
akan menjadi pendapatan bunga tetapi bank keuangan. Adanya ketidakstabilan ekonomi
memiliki kewajiban beban bunga kepada dan adanya fluktuasi merupakan indikasi
deposan. Selisih pendapatan bunga dan beban munculnya krisis keuangan. Menjelang akhir
bunga merupakan pendapatan bunga bersih. Triwulan III-2008, perekonomian dunia
Meningkatnya pendapatan bunga dapat dihadapkan pada satu babak baru yaitu
memberikan kontribusi laba terhadap bank. runtuhnya stabilitas ekonomi global, seiring
Untuk mengukur kemampuan manajemen dengan meluasnya krisis finansial ke berbagai
bank dalam menghasilkan pendapatan bunga negara. Krisis finansial global mulai muncul
bersih yaitu dengan menggunakan rasio Net sejak bulan Agustus 2007, yaitu pada saat
Interest Margin (Dendawijaya, 2005:122). salah satu bank terbesar Perancis BNP Paribas
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin mengumumkan pembekuan beberapa sekuritas
besar perubahan Net Interest Margin (NIM) yang terkait dengan kredit perumahan berisiko
suatu bank, maka semakin besar pula tinggi AS (subprime mortgage). Pembekuan
profitabilitas bank tersebut, yang berarti ini lantas mulai memicu gejolak di pasar
kinerja keuangan tersebut semakin meningkat. finansial dan akhirnya merambat ke seluruh
Selain mendapatkan pendapatan bunga dalam dunia. Di penghujung Triwulan III-2008,
penyediaan kredit tetapi juga memunculkan intensitas krisis semakin membesar seiring
resiko kredit bermasalah atau Non Performing dengan bangkrutnya bank investasi terbesar
Loan. Oleh sebab itu bank dituntut untuk AS Lehman Brothers, yang diikuti oleh
mengelola kredit yang dikeluarkan dengan kesulitan keuangan yang semakin parah di
baik agar tingkat kredit bermasalahnya kecil. sejumlah lembaga keuangan berskala besar di
Untuk mengetahui kemampuan manajemen AS, Eropa, dan Jepang (Outlook Ekonomi
bank dalam mengelola kredit bermasalah yaitu Indonesia 2009 – 2014, Edisi Januari 2009:41).
dengan rasio Non Performing Loan (NPL) Hal tersebut berakibat negatif pada
(Hariyani, 2010:52). Semakin tinggi rasio NPL kondisi perbankan di berbagai negara, serta
maka semakin buruk kualitas kredit yang memiliki dampak terhadap meningkatnya
menyebabkan jumlah kredit bermasalah risiko kondisi perekonomian di masa yang
semakin besar sehingga dapat menyebabkan akan datang. Walaupun demikian, kondisi

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 3


buruk tidak terjadi di Indonesia. Bank masih agar kepercayaan masyarakat dan para pelaku
dapat dikatakan sebagai lahan yang aman bagi bisnis kembali meningkat (Karunia, 2013).
pengusaha untuk menginvestasikan uangnya Penilaian kinerja keuangan perbankan
atau pengusaha yang ingin mengambil merupakan salah satu faktor yang penting bagi
pinjaman modal dalam melaksanakan perbankan untuk melihat bagaimana bank
bisnisnya. Terlebih lagi bank diharapkan tersebut dalam melakukan kinerjanya apakah
sebagai alternatif motor penggerak pada sudah baik atau belum. Selain itu penilaian
peningkatan ekonomi dimasa yang akan juga dapat digunakan untuk mengetahui
datang. Perusahaan perbankan dituntut untuk seberapa besar profitabilitas atau keuntungan.
meningkatkan kinerjanya agar mampu tetap Setiap perusahaan, baik bank maupun non
mempertahankan posisi keuangan dalam masa bank pada suatu waktu (periode tertentu) akan
krisis maupun dalam persaingan yang semakin melaporkan semua kegiatan keuangannya.
ketat. Oleh karena itu perkembangan Laporan keuangan ini bertujuan untuk
perbankan harus selalu dievaluasi untuk memberikan informasi keuangan, baik kepada
mengetahui kelemahan dan kekuatan yang pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang
dimiliki bank. Proses evaluasi memerlukan berkepentingan terhadap laporan tersebut.
standar tertentu sebagai dasar perbandingan. Laporan keuangan bank menunjukan kondisi
Standar yang digunakan dapat bersifat internal bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan
atau eksternal, standar internal pada umumnya terbaca bagaimana kondisi bank yang
menggunakan analisis keuangan untuk tujuan sesungguhnya, termasuk kelemahan dan
pengendalian internal dan penyedia informasi kekuatan yang dimiliki. Tujuan utama
yang lebih baik mengenai kondisi dan kinerja operasional bank adalah mencapai tingkat
keuangan perusahaan serta pengelolaan aktiva. profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas
Sedangkan perbandingan eksternal adalah merupakan kemampuan bank untuk
perbandingan satu perusahaan dengan menghasilkan/memperoleh laba secara efektif
perusahaan perbankan sejenis dalam waktu dan efisien. Profitabilitas yang digunakan
yang sama. adalah ROA karena dapat memperhitungkan
Bagi investor, informasi mengenai kemampuan manajemen bank dalam
kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan memperoleh laba secara keseluruhan.
untuk melihat apakah mereka akan Berdasarkan latar belakang yang telah
mempertahankan investasi mereka di dijelaskan, penulis berkeinginan untuk
perusahaan tersebut atau mencari alternatif mengkaji secara lebih dalam mengenai
perusahaan lain. Sama halnya dengan industri Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),
perbankan, kinerja keuangan sangat diperlukan Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest
untuk mendapatkan evaluasi kinerja yang Margin (NIM) dan Non Performing Loan
memadai. Sektor perbankan perlu (NPL) dan mengangkat Bank yang terdaftar di
menumbuhkan kembali citra dari perbankan Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian.

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 4


Hasil perhitungan dari DPK, CAR, NIM dan Tujuan Penelitian
NPL tersebut akan dianalisis untuk mengetahui Adapun tujuan penulisan skripsi ini
pengaruhnya terhadap profitabilitas (ROA) adalah sebagai berikut :
dari Bank yang dijadikan sebagai objek
1.
penelitian. ntuk mengetahui perkembangan
Berdasarkan uraian yang telah Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
dijelaskan, maka peneliti mengambil judul
Interest Margin (NIM), Non Performing
“Analisis Pengaruh Pertumbuhan Dana Loan (NPL) dan Return on Asset (ROA)
Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio pada bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2012.
(CAR), Net Interest Margin (NIM) dan Non
2.
Performing Loan (NPL) terhadap Return on ntuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan
Asset (ROA) pada bank yang terdaftar di Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012.\ Adequacy Ratio (CAR), Net Interest
Margin (NIM) dan Non Performing Loan
(NPL) secara simultan terhadap Return on
Perumusan Masalah Asset (ROA) pada bank yang terdaftar di
Berdasarkan latar belakang Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012.
3.
permasalahan tersebut di atas penulis
ntuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan
merumuskan masalah sebagai berikut : Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Net Interest
1. B
Margin (NIM) dan Non Performing Loan
agaimana perkembangan Pertumbuhan
(NPL) secara parsial terhadap Return on
Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital
Asset (ROA) pada bank yang terdaftar di
Adequacy Ratio (CAR), Net Interest
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012.
Margin (NIM), Non Performing Loan
(NPL) dan Return on Asset (ROA) pada
bank yang terdaftar di Bursa Efek
Kegunaan Penelitian
Indonesia tahun 2007-2012?
2. Adapun manfaat yang diharapkan melaluiB
agaimana pengaruh Pertumbuhan Dana penulisan ini adalah sebagai berikut :
Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy
1.
Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM)
spek teoritis
dan Non Performing Loan (NPL) secara
simultan terhadap Return on Asset (ROA) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
pada bank yang terdaftar di Bursa Efek
sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan
Indonesia tahun 2007-2012?
3. pada umumnya, khususnya mengenai kinerjaB
agaimana pengaruh Pertumbuhan Dana keuangan perusahaan. Hasil penelitian juga
Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy
dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa
Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM)
dan Non Performing Loan (NPL) secara jurusan ekonomi dan manajemen untuk
parsial terhadap Return on Asset (ROA) menambah wawasan dan pengetahuan serta
pada bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2012?

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 5


dapat digunakan sebagai tinjauan pustaka menghimpun adalah mengumpulkan atau
untuk penelitian lebih lanjut. mencari dana dengan cara membeli dari
2. masyarakat. Pembelian dana dari masyarakatA
spek praktis ini dilakukan oleh bank dengan cara
Hasil penelitian mengenai ini diharapkan dapat memasang berbagai strategi agar masyarakat
dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi mau menanamkan dananya dalam bentuk
keuangan bagi perusahaan dalam penetapan simpanan. Agar masyarakat mau menyimpan
kebijakan keuangan perusahaan. uangnya di bank, maka pihak bank
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN memberikan rangsangan berupa balas jasa
LINGKUP PENELITIAN yang akan diberikan kepada si penyimpan.
Pengertian Bank Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi
Ada beberapa definisi mengenai bank, hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa
satu diantaranya yaitu “dalam pembicaraan lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang
sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga diberikan, akan menambah minat masyarakat
keuangan yang kegiatan utamanya menerima untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu,
simpanan giro, tabungan, dan deposito. pihak bank harus memberikan berbagai
Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat rangsangan dan kepercayaan sehingga
untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat berminat untuk menanamkan
masyarakat yang membutuhkannya. Di dananya (Kasmir, 2011:26).
samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat Laporan Keuangan
untuk menukar uang, memindahkan uang atau Laporan keuangan melaporkan posisi
menerima segala macam bentuk pembayaran keuangan perusahaan pada satu titik waktu dan
dan setoran seperti pembayaran listrik, kegiatan operasinya selama beberapa periode
telepon, air, pajak, uang kuliah, dan lalu. (Brigham, 2010:133). Laporan keuangan
pembayaran lainnya.” (Kasmir, 2011:25). bagi perusahaan maupun bank yang telah lama
Definisi bank menurut Undang- berdiri, disajikan secara komparatif dengan
Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah tahun sebelumnya.Penyajian laporan secara
badan usaha yang menghimpun dana dari komparatif memberikan gambaran perusahaan
masyarakat dalam bentuk simpanan dan saat ini dan perkembangannya.
menyalurkannya kepada masyarakat dalam Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya (DPK)
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Menurut Peraturan Bank Indonesia
banyak. Oleh karena itu, aktivitas bank yang Nomor : 6/11/PBI/2004 dana pihak ketiga
utama adalah menghimpun dana dari adalah “dana dalam rupiah dan valuta asing
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di yang dipercayakan oleh masyarakat kepada
dunia perbankan adalah funding. Pengertian bank dalam bentuk giro, deposito, sertifikat

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 6


deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank
dipersamakan dengan itu.” yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
Menurut Dendawijaya (2005:49). dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan
Dana pihak ketiga terdiri atas beberapa jenis, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan
yaitu : cara pemindahbukuan. Dalam pelaksanaannya,
1. Tabungan (Saving Deposit) giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu
rekening disebut rekening koran. Jenis
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada
rekening giro ini dapat berupa :
bank yang penarikannya hanya dapat
a. Rekening atas nama perorangan,
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
b. Rekening atas nama suatu badan
Semua bank diperkenankan untuk usaha/lembaga, dan
mengembangkan sendirir berbagai jenis c. Rekening bersama/gabungan.
tabungan yang sesuai dengan kebutuhan
Pertumbuhan dana pihak ketiga
masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan
merupakan persentase pertumbuhan dana pihak
dari bank sentral (Bank Indonesia).
ketiga dari waktu sebelumnya. Semakin besar
2. Deposito (Time Deposit)
nilai pertumbuhan DPK menunjukan semakin
Deposito atau simpanan berjangka adalah besar keberhasilan strategi suatu bank menarik
simpanan pihak ketiga pada bank yang masyarakat untuk menyimpan dananya pada
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam bank tersebut.
jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian. Rumus dari Pertumbuhan Dana Pihak
Dilihat dari sudut biaya dana, dana bank yang Ketiga (DPK) adalah :
bersumber dari simpanan dalam bentuk
deposito merupakan dana yang relatif mahal
dibandingkan dengan sumber dana lainnya, Capital Adequacy Ratio (CAR)
misalnya giro atau tabungan. Berbeda dengan Menurut Dendawijaya (2005:121),
giro, dana deposito akan mengendap di bank “Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang
karena para pemegang (deposan) tertarik memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva
dengan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank yang mengandung risiko (kredit,
bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank
jatuh tempo (apabila dia tidak ingin lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri
memperpanjang) dananya dapat ditarik bank, disamping memperoleh dana-dana dari
kembali. Terdapat berbagai jenis deposito, sumber-sumber diluar bank, seperti dana
yakni : masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain.”
a. Deposito berjangka, CAR akan menunjukkan kemampuan bank
b. Sertifikat deposito, dan untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai
c. Deposits on call. akibat dari kerugian-kerugian bank yang
3. Giro (Demand Deposit) disebabkan oleh aktiva yang berisiko. CAR

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 7


juga merupakan salah satu indikator penilaian Net Interest Margin (NIM) penting
kesehatan bank umum sesuai yang telah untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam
ditetapkan oleh Bank Indonesia karena CAR mengelola resiko terhadap suku bunga. Saat
merupakan salah satu rasio solvabilitas. suku bunga berubah, pendapatan bunga dan
Menurut Kasmir (2010:54), “rasio solvabilitas biaya bunga bank akan berubah. Sebagai
merupakan rasio yang digunakan untuk contoh saat suku bunga naik, baik pendapatan
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan bunga maupun biaya bunga akan naik karena
dibiayai dengan utang. Artinya besarnya utang beberapa aset dan liability bank akan dihargai
yang digunakan perusahaan untuk membiayai pada tingkat yang lebih tinggi (Koch dan Scott,
kegiatan jika dibandingkan dengan 2000) dalam (Sri Wahyuni Rasyid, 2012).
menggunakan modal sendiri.” Sehingga para Rumus dari Net Interest Margin (NIM)
investor dan nasabah dapat mengetahui apakah adalah :
suatu bank sehat atau tidak salah satunya
dengan melihat CAR dari bank tersebut.
Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja Non Performing Loan (NPL)
bank untuk mengukur kecukupan modal yang Kuncoro & Suhardjono (2011:420)
dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengungkapkan bahwa “kredit bermasalah
mengandung atau yang menghasilkan risiko. (Non Performing loan) adalah suatu keadaan
Rumus dari Capital Adequacy Ratio dimana nasabah sudah tidak sanggup
(CAR) adalah : membayar sebagian atau seluruh kewajibannya
kepada bank seperti yang telah
diperjanjikannya.”
Net Interest Margin (NIM) Rumus dari Non Performing Loan
Menurut Dendawijaya (2005:122), (NPL) adalah sebagai berikut :
“Net Interest Margin (NIM) adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola aktiva Return On Assets (ROA)
produktifnya untuk menghasilkan pendapatan Brigham & Houston (2010: 149)
bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka berpendapat bahwa “rasio profitabilitas adalah
meningkatnya pendapatan bunga atas aktivita sekelompok rasio yang menunjukkan
produktif yang dikelola bank, sehingga kombinasi dari pengaruh likuiditas,
kemungkinan suatu bank dalam kondisi manajemen aset, dan utang pada hasil operasi”.
bermasalah semakin kecil. ”Pendapatan bunga Menurut Sartono (2008:122), “profitabilitas
bersih diperoleh dari pendapatan bunga adalah kemampuan perusahaan memperoleh
dikurangi beban bunga (Almilia dan laba dalam hubungannya dengan penjualan,
Herdiningtyas, 2005). total aktiva, dan modal sendiri . Profitabilitas
dapat diukur dengan melihat dari Gros Profit

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 8


Margin, Net Profit Margin, Return on Asset, baik atau belum. Selain itu penilaian
Return on Equity,dan Earning Per Share.” juga dapat digunakan untuk mengetahui
Rumus dari Return on Asset adalah seberapa besar profitabilitas atau
sebagai berikut : keuntungan. Setiap perusahaan, baik
bank maupun non bank pada suatu
waktu (periode tertentu) akan
Kerangka Pemikiran melaporkan semua kegiatan
keuangannya. Laporan keuangan ini
Bursa Efek Indonesia sebagai lembaga yang
bertujuan untuk memberikan informasi
bertanggung jawab untuk mengelola pasar
keuangan, baik kepada pemilik,
modal di Indonesia memiliki 9 sektor yang
manajemen, maupun pihak luar yang
diklasifikasikan berdasarkan jenis industrinya
berkepentingan terhadap laporan
yaitu : sektor pertanian, sektor pertambangan,
tersebut. Laporan keuangan bank
sektor industry dasar dan kimia, sektor aneka
menunjukan kondisi bank secara
industri, sektor perbankan, sektor industry
keseluruhan. Dari laporan ini akan
barang konsumsi, sektor property dan real
terbaca bagaimana kondisi bank yang
estate, sektor infrastruktur, utilitas, dan
sesungguhnya, termasuk kelemahan dan
transportasi, serta sektor perdagangan, jasa dan
kekuatan yang dimiliki. Tujuan utama
investasi (sumber : http://www.idx.co.id/).
operasional bank adalah mencapai
Dari sektor-sektor tersebut sektor yang akan
tingkat profitabilitas yang maksimal.
menjadi objek penelitian penulis yaitu sektor
Profitabilitas merupakan kemampuan
perbankan. Bank Indonesia sebagai Bank
bank untuk menghasilkan/memperoleh
Sentral Republik Indonesia mengkategorikan
laba secara efektif dan efisien.
Bank di Indonesia menjadi Bank Umum
Profitabilitas yang digunakan adalah
Persero (BUMN Pemerintah), Bank Umum
ROA karena dapat memperhitungkan
Swasta Nasional (BUSN) Devisa, Bank Umum
kemampuan manajemen bank dalam
Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa, Bank
memperoleh laba secara keseluruhan.
Pembangunan Daerah (BPD), Bank Campuran
(Domestik dan Asing) dan Bank Asing. Sebagai lembaga intermediasi,

Jumlah Bank yang terdaftar pada Bursa Efek bank mempunyai kegiatan utama

Indonesia sampai saat ini berjumlah 36 Bank yaitu menghimpun dan menyalurkan

(sumber : http://www.idx.co.id/). dana. Sumber dana terbesar yang

Penilaian kinerja keuangan dimiliki oleh bank berasal dari

perbankan merupakan salah satu faktor simpanan masyarakat yang berupa

yang penting bagi perbankan untuk tabungan, giro, dan deposito.

melihat bagaimana bank tersebut dalam Simpanan masyarakat tersebut


disebut Dana Pihak Ketiga (DPK). Dana
melakukan kinerjanya apakah sudah
Pihak Ketiga (DPK) akan disalurkan

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 9


kembali kepada masyarakat dalam Semakin besar Capital Adequacy Ratio
bentuk kredit. Atas simpanan (CAR) maka keuntungan bank juga
masyarakat tersebut, bank memberikan semakin besar. Dengan kata lain,
imbalan berupa bunga. Hampir semua semakin kecil risiko suatu bank maka
kegiatan perekonomian masyarakat semakin besar keuntungan yang
membutuhkan bank dengan fasilitas diperoleh bank.
kreditnya. Oleh sebab itu, bank Net Interest Margin (NIM)
mempunyai peranan penting dalam merupakan rasio yang menunjukkan
pengelolaan dana yang beredar kemampuan manajemen bank dalam
dimasyarakat. Pendapatan terbesar bank mengelola aktiva produktifnya untuk
berasal dari pendapatan bunga dari menghasilkan pendapatan bunga bersih.
kredit yang disalurkan. Sedangkan Pendapatan bunga bersih diperoleh dari
jumlah kredit yang disalurkan tersebut pemberian kredit atau pinjaman,
ditentukan oleh besarnya sumber dana sementara bank memiliki kewajiban
yang diperoleh dari masyarakat. Namun beban bunga kepada deposan. Semakin
dalam merealisasikan kegiatan besar rasio ini maka meningkatkan
bisnisnya, kredit selalu dihubungkan pendapatan bunga atas aktiva produktif
dengan prinsip risk and return, dimana yang dikelola bank sehingga
kegiatan yang diharapkan akan kemungkinan suatu bank dalam kondisi
mempunyai hasil atau pendapatan yang bermasalah semakin kecil.
besar, biasanya mempunyai risiko yang Meningkatnya pendapatan bunga dapat
tinggi. Dalam penelitian ini, sumber memberikan kontribusi laba terhadap
pendanaan yang digunakan adalah bank. Sehingga dapat disimpulkan
sumber dana yang berasal dari pihak bahwa semakin besar perubahan Net
ketiga yang terdiri dari tabungan, giro, Interest Margin (NIM) suatu bank,
dan deposito. maka semakin besar pula profitabilitas
Capital Adequacy Ratio (CAR) bank tersebut, yang berarti kinerja
juga biasa disebut sebagai rasio keuangan tersebut semakin meningkat.
kecukupan modal, yang berarti jumlah Rasio Non Performing Loan
modal sendiri yang diperlukan untuk (NPL) menunjukkan kemampuan
menutup risiko kerugian yang timbul manajemen bank dalam mengelola
dari penanaman aktiva-aktiva yang kredit bermasalah yang diberikan oleh
mengandung risiko serta membiayai bank. Semakin tinggi rasio NPL maka
seluruh benda tetap dan inventaris bank. semakin buruk kualitas kredit yang
Seluruh bank yang ada di Indonesia menyebabkan jumlah kredit bermasalah
diwajibkan untuk menyediakan modal semakin besar sehingga dapat
minimum sebesar 8% dari ATMR. menyebabkan kemungkinan suatu bank

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 10


dalam kondisi bermasalah semakin III METODE PENELITIAN
besar. Maka dalam hal ini semakin Jenis Penelitian
tinggi rasio NPL maka semakin rendah
Berdasarkan dengan penelitian yang
profitabilitas suatu bank.
penulis lakukan maka penelitian ini
Return on Asset (ROA)
menggunakan jenis penelitian deskriptif yang
merupakan rasio profitabilitas yang
bersifat verifikatif. Selain itu, penelitian ini
menunjukkan kemampuan manajer
juga menggunakan metode deskriptif atau
dalam mengelola seluruh sumber daya
desain deskriptif. Menurut Dantes (2012:51)
yang ada untuk menghasilkan laba
“penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu
operasi.ROA menentukan jumlah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan
pendapatan bersih yang dihasilkan dari
suatu fenomena/peristiwa secara sistematis
aset-aset perusahaan dengan
sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif
menghubungkan pendapatan bersih ke
dilakukan untuk memperoleh informasi
total aset. Semakin besar rasio ROA
mengenai keadaan saat ini. Dalam penelitian
maka semakin efektif pengelolaan asset-
semacam itu, peneliti mencoba menentukan
aset perusahaan dalam menghasilkan
sifat situasi sebagaimana adanya pada waktu
pendapatan bersih
penelitian dilakukan. Dalam studi deskriptif
Hipotesis
tidak ada control perlakuan seperti dalam studi
Setelah menelaah teori-teori dan eksperimen karena tujuannya adalah
penelitian-penelitian sebelumnya yang mengggambarkan apa adanya berkaitan
berhubungan dengan penelitian ini, maka dengan variabel-variabel atau kondisi-kondisi
dapat diberikan hipotesis sebagai berikut : dalam suatu situasi.”
Variabel Operasional
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
Variabel penelitian pada dasarnya
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja
Interest Margin (NIM), dan Non Performing
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Loan (NPL) secara simultan berpengaruh
sehingga diperoleh informasi tentang hal
signifikan terhadap Return on Asset (ROA)
tersebut, kemudian ditarik
pada bank yang terdaftar di Bursa Efek
kesimpulannya.Agar variabel dapat diukur,
Indonesia tahun 2007-2012.
maka variabel harus dijelaskan ke dalam
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
konsep operasional variabel, untuk itu variabel
(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
harus dijelaskan parameter atau indikator-
Interest Margin (NIM), dan Non Performing
indikatornya (Bungin, 2009: 60). Menurut
Loan (NPL) secara parsial berpengaruh
Dantes (2012:166) “definisi operasional
signifikan terhadap Return on Asset (ROA)
variabel menyangkut pengukuran variabel
pada bank yang terdaftar di Bursa Efek
tersebut, dan pernyataan peringkat/skala data
Indonesia tahun 2007-2012.

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 11


yang dikumpulkan (nominal, ordinal, interval, Sampel
atau rasio)”.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
Dalam penelitian ini variabel-variabel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang digunakan antara lain:
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
1. Variabel Independen (X)
mungkin mempelajari semua yang ada pada
Variabel independen atau variabel populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
bebas adalah variabel yang mempengaruhi tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
variabel lainnya atau yang menjadi sebab menggunakan sampel yang diambil dari
perubahan atau timbulnya variabel dependen populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel
(terikat). Dalam kaitannya dengan masalah itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
yang diteliti, maka yang menjadi variabel untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil
independen pertama dalam penelitian ini dari populasi harus betul-betul representatif
adalah : (mewakili) (Sugiyono, 2012:119).
a. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Teknik pengambilan sampel dalam

b. Capital Adequacy Ratio (CAR), penelitian ini dilakukan secara purposive


sampling dengan tujuan untuk mendapatkan
c. Net Interest Margin (NIM), dan
sampel yang representatif sesuai dengan
d. Non Performing Loan (NPL). kriteria yang ditentukan. Teknik purposive

2. Variabel Dependen (Y) sampling merupakan teknik penarikan sampel


yang didasarkan pada ciri atau karakteristik
Variabel terikat atau variabel tak bebas
(tujuan) yang ditetapkan oleh peneliti
(independent variable) adalah faktor,
sebelumnya (Dantes, 2012:46). Adapun
perubahan, atau perbedaan statusnya
karakteristik dari sampel yaitu:
dijelaskan atau dipengaruhi atau diramalkan
a. Bank yang tercatat di Bursa Efek
dalam kelangsungan penelitian empiris. Indonesia periode tahun 2007-2012.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah b. Bank yang menerbitkan laporan
Return on Asset (ROA). keuangan periode tahun 2007-2012.

Populasi Sampai saat ini tercatat ada 36 bank

Populasi adalah wilayah generalisasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan

yang terdiri atas objek/ subyek yang berdasarkan karakteristik tersebut diperoleh 23

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu bank yang memenuhi kriteria yang selanjutnya

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dijadikan sampel penelitian sedangkan 13

dan kemudian ditarik kesimpulannya perusahaan lainnya tidak digunakan dalam

(Sugiyono, 2012:119). Populasi dalam penelitian karena datanya tidak memenuhi

penelitian ini adalah bank yang terdaftar di kriteria tersebut.

Bursa Efek Indonesia. Data dan Jenis Data

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 12


Jenis data dalam penelitian ini Indonesia (www.idx.co.id).
termasuk data sekunder. Menurut Sekaran 2. Penelitian Kepustakaan
(2011:61) data sekunder adalah catatan atau
Penelitian kepustakaan dilakukan melalui
dokumentasi perusahaan, publikasi literatur-literatur yang berkaitan dengan
pemerintah, analisis industri oleh media, situs, masalah yang dibahas pada penelitian inidalam
web dan seterusnya. Data tersebut dapat rangka mendapatkan landasan teoritis dan
berupa data internal atau eksternal suatu
gambaran yang benar dari teori-teori
organisasi dan diakses melalui internet atau
pendukung yang diperoleh dengan
dengan membaca informasi yang tercatat atau
mempelajari dokumen- dokumen resmi yang
diterbitkan. Sumber data diperoleh dari data tersedia, baik yang tercetak maupun online
sekunder yaitu data historis yang diperoleh dari internet, seperti buku-buku, jurnal-jurnal,
secara tidak langsung dan berhubungan
makalah, artikel, dan hasil penelitian
dengan objek penelitian. Data sekunder dapat
sebelumnya yang berhubungan dengan objek
berupa data yang tersedia dari penelitian penelitian serta sumber-sumber lain yang
sebelumnya, studi kasus dan dokumen berkaitan dengan penelitian ini.
perpustakaan, data online, situs web dan
Analisis Regresi Data Panel
internet.
Data-data dalam penelitian ini Model analisis yang digunakan dalam
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan Bank penelitian ini adalah Regresi Data Panel. Data
Indonesia serta berbagai literatur untuk Panel adalah gabungan antara data runtut
membantu penulis dalam penelitian. waktu (time series) dan data silang (cross
section). Data runtut waktu biasanya meliputi
Teknik Pengumpulan Data satu objek/individu (misalnya harga saham,
Data-data yang terdapat dalam kurs mata uang,Sertifikat Bank Indonesia
penelitian ini dikumpulkan dengan cara-cara (SBI), atau tingkat inflasi), tetapi meliputi
berikut ini: beberapa periode (bisa harian, bulanan,
kuartalan, atau tahunan). Data silang terdiri
1. Pengamatan data tertulis
atas beberapa atau banyak objek, sering
Dokumen-dokumen perusahaan yang
disebut responden (misalnya perusahaan)
berhubungan dengan penelitian ini diamati
dengan beberapa jenis data (misalnya laba,
untuk memperoleh data sekunder yang
biaya iklan, laba ditahan, dan tingkat investasi)
dibutuhkan. Untuk melakukan hal ini, penulis
dalam suatu periode waktu tertentu. Ketika
melakukan penelitian yang diperoleh dari 23
kita melakukan suatu observasi perilaku unit
Bank yang menjadi sampel penelitian dalam
ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan
bentuk publikasi laporan keuangan tahunan
atau negara, kita tidak hanya akan melakukan
dari Bank Indonesia melalui websitenya
observasi terhadap unit-unit tersebut di dalam
(www.bi.go.id) dan website Bursa Efek

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 13


waktu yang bersamaan tetapi juga perilaku
unit-unit tersebut pada berbagai periode waktu.
Menurut Widarjono (2009:229), Ada Estimasi Regresi Data Panel
beberapa keuntungan yang diperoleh dengan
Secara umum dengan menggunakan
menggunakan data panel, yaitu:
data panel kita akan menghasilkan intersep
Berikut ini adalah kelebihan dari
dan slope koefisien yang berbeda pada setiap
Regresi Data Panel :
perusahaan dan setiap periode waktu. Oleh
1. Data panel yang merupakan gabungan karena itu, di dalam mengestimasi persamaan
dua data time series dan cross section akan sangat tergantung dari asumsi yang kita
mampu menyediakan data yang lebih
banyak sehingga akan menghasilkan buat tentang intersep, koefisien slope dan
degree of freedom yang lebih besar. variabel gangguannya. Menurut Widarjono
2. Menggabungkan informasi dari time (2009:231), Ada beberapa kemungkinan yang
seriesdan cross section dapat mengatasi
akan muncul, yaitu:
masalah yang timbul ketika ada masalah
penghilangan variabel (ommited-  Diasumsikan intersep dan slope adalah
variabel). tetap sepanjang waktu dan individu
(perusahaan) dan perbedaan intersep
Model umum regresi data panel
dan slope dijelaskan oleh variabel
menurut Juanda dan Junaidi (2012:180) adalah gangguan.
sebagai berikut:  Diasumsikan slope adalah tetap tetapi
intersep berbeda antar individu.
 Diasumsikan slope tetap tetapi intersep
berbeda baik antar waktu maupun antar
i = 1,2,3, . . . . ., 23 (jumlah data individu.
cross-section)  Diasumsikan intersep dan slope berbeda
antar individu.
t = 1,2,3,4,5,6 (jumlah data time-  Diasumsikan intersep dan slope berbeda
series) antar waktu dan antar individu.

= koefisien intersep Menurut Setiawan dan Kusrini


(2010:183) terdapat tiga tipe permodelan
= koefisien slope residual data panel, yakni ModelCommon
Effect, Efek Tetap (Fixed Effect Model) dan
= peubah tak bebas untuk unit
Model Efek Random (Random Effect Model).
individu ke-i dan unit waktu ke-t
Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data
= peubah bebas untuk unit Panel
individu ke-i dan unit waktu ke-t Seperti diketahui terdapat tiga jenis
Model persamaan yang digunakan dalam teknik estimasi model regresi data panel, yaitu
penelitian ini adalah sebagai berikut : model dengan metode OLS (common), model
Fixed Effect dan model Random Effect.

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 14


Pertanyaan yang muncul adalah teknik mana Kriteria lain pengujian adalah jika
yang sebaiknya dipilih untuk regresi data nilai statistik Hausman ≥ nilai kritisnya (Chi-
Panel. Berikut adalah cara untuk melakukan Square 5%, df) maka model yang digunakan
pengujian dalam menentukan model yang akan adalah fixed effect, sedangkan jika nilai
digunakan dalam pengolahan data panel : statistik Hausman < nilai kritisnya (Chi-
Square 5%, df) maka model yang tepat
1. Uji Chow (Chow Test)
digunakan adalah random effect.
Uji Chow merupakan pengujian untuk
3. Uji Lagrange Multiplier (LM)
mnentukan model apakah yang akan
Untuk mengetahui apakah model random
digunakan, common effect atau fixed effect.
effect lebih atau common effect yang lebih
Kriteria pengujian ini adalah jika F Test >F tabel
baik, digunakan uji Lagrange Multiplier
(α/2, n-1, NT-n-k) maka model yang digunakan
(Widarjono, 2009:239). Uji signifikasi ini
adalah model Common effect namun apabila
didasarkan pada nilai residual dari metode
sebaliknya maka yang digunakan adalah
common effects.
model Fixed effect (Yamin et. al, 2011: 202).
Kriteria yang dapat digunakan adalah
Likelihood Ratio pada alat uji statistik dengan
hipotesis :
H0 : Model Common Effect
H1 : Model Fixed Effect Dimana n = jumlah individu; T = jumlah
Jika nilai prob (p-value) cross section periode waktu; dan eit adalah residual metode
Chi-Square < 0.05 atau nilai probability (p- common effects. Uji LM ini didasarkan pada
value) F Test < 0.05 maka H0 ditolak atau distribusi chi-square dengan degree of
model yang digunakan adalah model Fixed freedom sebesar jumlah variable independen.
Effect (Yamin, et. al, 2011: 209). Hipotesis nulnya adalah bahwa intersep dan
2. Uji Hausman (Hausman Test) slope adalah sama. Dalam pengujian ini
Uji Hausman dilakukan untuk menentukan dilakukan hipotesis sebagai berikut :
model apakah yang akan digunakan antara
fixed effect dan random effect. Pengujian ini Jika nilai LM statistik > nilai kritis statistik
dapat dilakukan dengan alat uji statistik chi-square, maka H0 ditolak,
dengan dua kriteria. Jika nilai probability Chi-
Jika nilai LM statistik nilai kritis statistik
Square < α (taraf signifikansi 5%) maka model
yang digunakan adalah model fixed effect. chi-square, maka H0 diterima.
Sebaliknya jika nilai probability Chi-Square >
α (taraf signifikansi 5%) maka model yang H0 : model Common effects
digunakan adalah model random effect (Yamin H1 : model Random effects
et. al, 2011: 214).
Uji Hipotesis

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 15


Ketepatan fungsi regresi sampel dalam pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek
menaksir nilai aktual dapat diukur dari nilai Indonesia periode tahun 2007-2012.
Goodness of fit-nya. Secara statistik,
Adapun penghitungan Fhitung
setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien
menurut Widarjono (2009:68) dilakukan
determinasi, nilai statistik F dan statistik t.
dengan rumus :
Perhitungan statistik disebut signifikan secara
statistik apabila uji statistiknya berada dalam
daerah kritis (daerah di mana Ho ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji Dimana :
nilai statistiknya berada dalam daerah di mana
= koefisien determinasi
Ho diterima.

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji n = jumlah observasi

Statistik F) k = jumlah variabel independen termasuk

Uji statistik F pada dasarnya konstanta

menunjukkan apakah semua variabel Berdasarkan F hitung yang didapatkan


independen atau bebas yang dimasukkan dari hasil pengolahan ketiga model data panel,
dalam model mempunyai pengaruh secara kemudian dibandingkan dengan F tabel
bersama-sama terhadap variabel dengan derajat bebas sebesar n-k. Maka model
dependen/terikat. Bentuk pengujiannya adalah yang akan diambil adalah model dengan F
: hitung lebih besar daripada F statistik sehingga

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, berarti dapat dikatakan bahwa pada model yang

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), dipilih paling tidak ada satu koefisien yang

Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest signifikan secara statistik.

Margin (NIM) dan Non Performing Loan Untuk menentukan nilai F tabel
(NPL) secara simultan berpengaruh tidak ditentukan tingkat signifikansi 5% . Kriteria
signifikan terhadap Return on Asset (ROA) uji yang dapat digunakan adalah:
pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek
Jika Fhit > Ftabel, maka H0 ditolak
Indonesia periode tahun 2007-2012.
Jika Fhit ≤ Ftabel, maka H0 diterima
Ha : Minimal salah satu b ≠ 0 H0 ditolak,
berarti Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Pengambilan keputusan selain itu

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net dapat dilakukan dengan ketentuan:

Interest Margin (NIM) dan Non Performing Jika nilai Prob (F-statistic) < 0.05,
Loan (NPL) secara simultan berpengaruh maka H0 ditolak
signifikan terhadap Return on Asset (ROA)
Jika nilai Prob (F-statistic) ≥ 0.05,
maka H0 diterima

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 16


Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) Efek Indonesia tahun 2007-2012.
Ha2 : b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang
Digunakan untuk menguji koefisien
signifikan dari variabel Capital Adequacy
regresi secara individual. Pengujian ini
Ratio (CAR) secara parsial terhadap Return
dilakukan untuk mengetahui apakah secara
On Assets (ROA) Bank yang terdaftar di Bursa
parsial masing-masing variabel bebas
Efek Indonesia tahun 2007-2012.
mempunyai pengaruh signifikan atau tidak
c. Pengaruh NIM terhadap ROA
terhadap variabel terikat. Setelah didapat nilai
H03 : b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
t hitung maka selanjutnya nilai t hitung
yang signifikan dari variabelNet Interest
dibandingkan dengan nilai tabel.
Margin (NIM) secara parsial terhadap Return
Dalam pengujian ini dilakukan uji dua
On Assets (ROA) Bank yang terdaftar di Bursa
arah dengan hipotesa :
Efek Indonesia tahun 2007-2012.
H0: β1 = 0 (tidak ada pengaruh
Ha3 : b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang
variabel independen terhadap variabel
signifikan dari variabel Net Interest Margin
dependen)
(NIM) secara parsial terhadap Return On
Ha: β1 ≠ 0 (ada pengaruh variabel
Assets (ROA) Bank yang terdaftar di Bursa
independen terhadap variabel dependen)
Efek Indonesia tahun 2007-2012.
Bentuk pengujiannya : d. Pengaruh NPL terhadap ROA

a. Pengaruh Pertumbuhan DPK terhadap H04: b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh


ROA
yang signifikan dari variabel Non Performing
H01 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
Loan (NPL) secara parsial terhadap Return
yang signifikan dari variabel Pertumbuhan
On Assets (ROA) Bank yang terdaftar di Bursa
Dana Pihak ketiga (DPK) secara parsial
Efek Indonesia tahun 2007-2012.
terhadap Return On Assets (ROA) Bank yang
Ha4 : b4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
signifikan dari variabel Non Performing Loan
2012.
(NPL) secara parsial terhadap Return On
Ha1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang
Assets (ROA) Bank yang terdaftar di Bursa
signifikan dari variabel Pertumbuhan Dana
Efek Indonesia tahun 2007-2012.
Pihak ketiga (DPK) secara parsial terhadap
Pada penelitian ini t akan
Return On Assets (ROA) Bank yang terdaftar
dibandingkan dengan t pada tingkat signifikan
di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012.
(α) = 5%. kriteria penilaian hipotesis pada uji-
b. Pengaruh CAR terhadap ROA
F adalah :
H02: b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh H0 diterima bila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabelH0
yang signifikan dari variabelCapital Adequacy ditolak bila t hitung > t tabel atau t hitung < -t
Ratio (CAR) secara parsial terhadap Return tabel
On Assets (ROA) Bank yang terdaftar di Bursa Adapun uji t menurut Widarjono (2009:64)

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 17


dilakukan dengan rumus : Contoh Perhitungan Dana Pihak
Ketiga (DPK) (dalam Miliar/Rp) :

DPK BCA 2012


DPK = Tabungan+Giro+Deposito
Kriteria lain yang dapat dilakukan dalam DPK = 200.802+96.456+73.014 = 370.274

penelitian ini dalam pengambilan keputusan


Contoh Perhitungan Pertumbuhan
(penilaian hipotesis) pada uji-t yaitu:
Dana Pihak Ketiga (DPK) :
H0 diterima bila nilai Probabilitas < 0.05
Pertumbuhan DPK BCA 2012
H0 ditolak bila nilai Probabilitas ≥ 0.05
Pertumbuhan DPK = ((DPK2012– DPK2011) /
Koefisien Determinasi ( ) DPK2011)*100%

Pertumbuhan DPK = {(370.274 – 323.428) /


Setiawan & Kusrini (2010:64)
323.428}*100% = 14,5%
menjelaskan bahwa koefisien Determinasi (R2)
digunakan untuk mengetahui sejauh mana Capital Adequacy Ratio (CAR)
ketepatan atau kecocokan garis regresi yang
Contoh perhitungan Capital Adequacy
terbentuk dalam mewaliki kelompok data hasil
Ratio (CAR) BCA 2012 :
observasi. Koefisien determinasi
CAR = (Modal Sendiri/ATMR) x 100%
menggambarkan bagian dari variasi total yang
CAR = (41.035.427/308.378.484) x 100%
dapat diterangkan oleh model. Semakin besar
CAR = 0,1424 x 100%
2
R (mendekati 1), maka ketepatannya
CAR = 14,24%
dikatakan semakin baik.

IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Net Interest Margin (NIM)


Gambaran Umun Variabel Penelitian Contoh Perhitungan Net Interest
Margin (NIM) BCA 2012 :
Pada penelitian ini terdapat empat
NIM = (Pendapatan bunga bersih/Aktiva
variabel independen yang akan diuji
produktif) x 100%
pengaruhnya terhadap variabel dependen.
NIM = ((Pendapatan bunga - beban bunga) /
Variabel independen meliputi Pertumbuhan
Aktiva produktif) x 100%
Dana Pihak Ketiga (DPK),Capital Adequacy
NIM = ((28.885-7.647)/379.250) x 100%
Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), dan
NIM = 5,6%
Non Performing Loan (NPL). Sedangkan
variabel dependennya adalah Return On Assets
Non Performing Loan (NPL)
(ROA). Adapun gambaran umum kondisi
Contoh perhitungan Non Performing
masing-masing variabel tersebut sebagai
Loan (NPL) BCA 2012 :
berikut:

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 18


NPL = (Kredit bermasalah/total kredit) x
100%
NPL = ((kurang lancar + diragukan+
macet)/total kredit) x 100%
NPL = ((213+179+591)/256.714) x 100%
Hasil uji Hausman diatas
NPL = (983/256.714) x 100%
menunjukkan nilai Prob.Cross-section Chi
NPL = 0,0038 x 100%
Square (0.0000) < 0.05, sehingga dapat
NPL = 0,38% = 0,4 %
disimpulkan bahwa model yang sesuai dalam
pengolahan regresi data panel penelitian ini
Return On Assets (ROA)
adalah Fixed Effect Model.
Contoh Perhitungan Return On Assets
(ROA) BCA 2012 :
ROA = (Laba sebelum pajak/total asset) x
100%
Perumusan Model Regresi Data Panel
ROA = (14.686/442.994) x 100%
ROA = 3,6%

Hasil Pengujian Model Estimasi Regresi Data


Panel

Uji Chow (LikelihoodTest)

Hasil uji Chow (Likelihood Test)


diatas menentukan model estimasi antara
Common Effect Model dan Fixed Effect Model
menunjukkan nilai Prob.Cross-section Chi-
Square (0.0218) < 0.05, sehingga model yang
lebih sesuai adalah Fixed Effect Model.

Uji Hausman Berdasarkan hasil uji regresi data panel


dapat dituliskan persamaan regresi sebagai
berikut :

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 19


ROA = - 14,09793 + 0,037450 Pertumbuhan menyatakan bahwa semakin besar
DPK + 0,326690 CAR + 1,515351 NIM NPL maka ROA akan semakin kecil.
+ 0,412339 NPL Pada pembahasan sebelumnya bahwa
Persamaan di atas dapat diartikan koefisien intersep setiap perusahaan akan
sebagai berikut: berbeda pada Model Fixed Effect karena
1. Koefisien Pertumbuhan Dana Pihak karakteristik antar perusahaan jelas berbeda.
Ketiga (X1) sebesar 0,037450 yang Dan yang digunakan pada penelitian ini adalah
berarti jika PertumbuhanDana Pihak Model Fixed Effect jadi koefisien intersep nya
Ketigameningkat sebesar satu persen berbeda. Besarnya koefisien intersep masing-
dan variabel independen lainnya masing perusahaan terlihat pada Tabel diatas
konstan, maka jumlah Return On dan besarnya koefisien intersep tersebut
Assets akan meningkat sebesar mengartikan apabila variabel independen
0,037450%. konstan maka Return On Assets akan
2. Koefisien Capital Adequecy Ratio(X2) meningkat atau menurun sebesar koefisen
sebesar 0,326690 yang berarti jika intersep perusahaan tersebut.
CAR meningkat sebesar satu satuan
dan variabel independen lainnya Hasil Pengujian Hipotesis
konstan, maka jumlah Return On
Assets akan meningkat sebesar Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
0,326690%, dan sebaliknya. Hasil uji pengaruh simultan atau uji F
3. Koefisien Net Interest Margin (X3) pada Tabel 4.9 menunjukkan nilai prob.(F-
sebesar 1,515351yang berarti jika statistic) (0.000000) < 0.05, sehingga dapat
terjadi perubahan kenaikan NIM disimpulkan bahwa variabel Pertumbuhan
sebesar satu satuandan variabel DPK, CAR, NIM dan NPLberpengaruh
independen lainnya konstan maka signifikan terhadap ROA secara simultan atau
Return On Assets akan mengalami bersama-sama.
kenaikan sebesar 1,515351%.
4. Koefisien Non Performing Loan (X4) Uji Pengaruh Parsial (Uji t)
sebesar 0,412339yang artinya jika Berdasarkan uji secara parsial atau
NPL meningkat sebesar satu satuan pengaruh individu antara variabel
dan variabel independen lainnya Pertumbuhan DPK, CAR, NIM dan NPL
konstan, maka jumlah Return On terhadap ROA pada tabel diatas didapatkan
Assets yang didapat akan meningkat hasil pengujian hipotesis sebagai berikut:
sebesar 0,412339%. Ditemukannya
pengaruh positif ini tidak sejalan Pengaruh Pertumbuhan DPK Terhadap
dengan teori yang ada yang ROA Sektor Perbankan

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 20


Hasil uji pengaruh parsial atau pengaruh positif signifikan terhadap ROA
individu menunjukkan nilai probabilitas (p- sebesar 1,515351%. Hal ini mengartikan
value) sebesar 0.0016< 0.05 sehingga tolak semakin besar NIM yang dihasilkan
Ho1 yang berarti Pertumbuhan DPK perusahaan akan menghasilkan ROA yang
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap semakin besar. NIM merupakan perbandingan
ROA. Pertumbuhan DPK memiliki pengaruh bunga bersih dengan aktiva produktif sehingga
positif signifikan terhadap ROA sebesar semakin besar NIM semakin besar pula ROA
0,03745%. Hal ini mengartikan semakin besar yang didapat.
Pertumbuhan DPK maka semakin besar ROA
yang didapatkan. Dikarenakan DPK yang Pengaruh NPL Terhadap ROA Sektor
dihimpun akan disalurkan menjadi kredit dan Perbankan
kredit tersebut akan menghasilkan pendapatan Hasil uji pengaruh parsial atau uji t
bunga yang membantu menaikan ROA. menunjukkan nilai probabilitas (p-value)
sebesar 0.0992> 0.05 sehingga terima Ho4
Pengaruh CAR Terhadap ROA Sektor yang berarti NPL tidak memiliki pengaruh
Perbankan signifikan secara parsial terhadap ROA. NPL
Hasil uji pengaruh parsial atau uji t memiliki pengaruh positif tidak signifikan
menunjukkan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,412339%. Pengaruh positif ini
sebesar 0.0000 < 0.05 sehingga tolak Ho2 yang disebabkan karena meningkatnya resiko kredit
artinya CAR memiliki pengaruh signifikan yang diproksikan oleh NPL tidak menjadi
secara parsial terhadap ROA. CAR memiliki halangan bagi Bank yang terdaftar di BEI
pengaruh positif signifikan sebesar 0,32669%. tahun 2007-2012 dalam meningkatkan
Hali ini mengartikan semakin besar CAR yang profitabilitas (ROA) walaupun peningkatannya
dimiliki perusahaan akan menghasilkan ROA tidak signifikan.
yang semakin besar. CAR yang semakin besar
mengurangi jumlah aset yang dibiaya oleh Koefisien Determinasi (R2)
pihak lain sehingga beban biaya semakin Hasil koefisien determinasi ( ) pada
berkurang dan ROA yang didapat semakin
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
besar.
model dalam menerangkan variasi variabel
dependen secara statistik. Dari hasil regresi
Pengaruh NIM Terhadap ROA Sektor Fixed effect pada tabel diatas, didapatkan hasil
Perbankan dari hasil estimasi persamaan adalah sebesar
Hasil uji pengaruh parsial atau uji t
0,489834 yaitu berarti perubahan pada
menunjukkan probabilitas (p-value) sebesar
variabel-variabel independen secara bersama-
0.0000< 0.05 sehingga tolak Ho3 yang artinya
sama mampu menjelaskan variabel dependen
NIM memiliki pengaruh signifikan secara
sebesar 48,98 persen, sedangkan 51,02 persen
parsial terhadap ROA. NIM memiliki

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 21


dijelaskan oleh variabel lain yang tidak d. Rata-rata NPL bank yang terdaftar di
termasuk dalam model. Bursa Efek Indonesia sempat mengalami
peningkatan pada tahun 2008 meskipun
angkanya masih berada dibawah
V. KESIMPULAN DAN SARAN persentase NPL maksimum yang
KESIMPULAN ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar
4%. Krisis finansial global yang terjadi
Dari hasil analisis yang telah dibahas
pada tahun 2008 ikut berdampak pada
dan dikemukakan pada bab-bab sebelumnya perekonomian Indonesia yang tercermin
maka penulis dapat menarik beberapa dari pertumbuhan ekonomi yang
mengalami penurunan. Hal ini
kesimpulan mengenai pengaruh antara
menyebabkan banyaknya kredit macet
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), yang menyebabkan meningkatnya
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest persentase NPL perbankan. Kemudian
Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) pada tahun 2009 hingga 2011 angka NPL
perbankan terus mengalami penurunan,
terhadap Return On Assets (ROA) pada bank dan pada tahun 2012 angka NPL sedikit
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun meningkat dibandingkan dengan tahun
2007-2012 sebagai berikut: 2011. Hal ini menggambarkan kinerja
perbankan yang semakin membaik dalam
1.Perkembangan bank yang terdaftar di Bursa mengelola kredit yang disalurkannya
Efek Indonesia tahun 2007-2012: pasca krisis finansial global yang ikut
berdampak pada dunia perbankan
a. Rata-rata Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Indonesia.
(DPK) bank yang terdaftar di Bursa Efek e. Rata-rata ROA bank yang terdaftar di
Indonesia tahun 2007-2012 terus Bursa Efek Indonesia sempat mengalami
menunjukan nilai positif. Hal ini penurunan pada tahun 2008 sampai pada
menunjukkan bahwa masyarakat tetap angka -1%. Rata-rata ROA perbankan
percaya menempatkan dananya dan atau akhirnya kembali meningkat pada tahun
mempertahankan simpanannya di bank. Hal 2009 sampai tahun 2012.
ini juga menunjukkan bahwa bank telah
melakukan penghimpunan DPK secara 2. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),
optimal. Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
b. Rata-rata CAR bank yang terdaftar di Bursa Interest Margin (NIM), dan Non
Efek Indonesia tahun 2007-2012 Performing Loan (NPL) berpengaruh
mengalami trend penurunan. Hal ini bisa signifikan secara simultan terhadap
disebabkan oleh jumlah aset yang Return On Assets (ROA) sebesar 48,98%
mengandung resiko meningkat. pada bank yang terdaftar di Bursa Efek
Meningkatnya aset yang mengandung Indonesia tahun 2007-2012.
resiko terlihat dari terus meningkatnya
jumlah kredit yang diberikan oleh bank. 3. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji t)
c. Rata-rata NIM bank yang terdaftar di Bursa maka dapat diketahui bahwa:
Efek Indonesia 2007-2012 mengalami naik a. Terdapat pengaruh positif yang signifikan
turun setiap tahunnya meskipun begitu pada Pertumbuhan Dana Pihak ketiga
angkanya masih stabil berada dikisaran 5%.
Hal ini bisa disebabkan oleh jumlah aset (DPK) terhadap Return On Assets (ROA)
produktif, beban bunga, dan pendapatan perbankan di Indonesia tahun 2007
bunga yang berubah-rubah setiap tahunnya.

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 22


sampai 2012 sebesar 0,03745%. Sehingga SARAN
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan hasil analisis dan
merupakan rasio ketiga yang perlu pengolahan data pada penelitian mengenai
diperhatikan oleh bank karena memiliki pengaruh DPK, CAR, NIM dan NPL terhadap
pengaruh yang positif dan signifikan. ROA pada bank yang terdaftar di BEI tahun
b. Terdapat pengaruh positif yang signifikan 2007-2012, maka dapat diajukan saran sebagai
pada Capital Adequacy Ratio (CAR) berikut :
terhadap Return On Assets (ROA) Saran bagi perusahaan:
perbankan di Indonesia tahun 2007 1. NIM mempunyai pengaruh positif
sampai 2012 sebesar 0,32669%. Sehingga signifikan terhadap ROA dengan
CAR memiliki pengaruh cukup besar dan pengaruh yang paling besar dalam
signifikan setelah NIM dalam penelitian penelitian ini, Hal ini berarti
ini. kemampuan manajemen bank dalam
c. Terdapat pengaruh positif yang signifikan menghasilkan bunga bersih
pada Net Interest Margin (NIM) terhadap berpengaruh terhadap tingkat
Return On Assets (ROA) perbankan di pendapatan bank akan total asetnya.
Indonesia tahun 2007 sampai 2012 Bunga bersih merupakan salah satu
sebesar 1,515351%. Sehingga NIM komponen pembentuk laba
memiliki pengaruh paling besar dan (pendapatan), karena laba merupakan
signifikan dalam penelitian ini. komponen pembentuk Return on Asset
d. Terdapat pengaruh positif yang tidak (ROA) maka secara tidak langsung
signifikan pada Non Performing Loan jika pendapatan bunga bersih
(NPL) terhadap Return On Assets (ROA) meningkat maka laba yang dihasilkan
perbankan di Indonesia tahun 2007 bank juga meningkat, sehingga akan
sampai 2012 sebesar 0,412339%. meningkatkan kinerja keuangan bank
Ditemukannya pengaruh positif ini tidak tersebut. Hal itu berarti bank harus
searah dengan teori yang ada, dimana meningkatkan nilai NIM nya dan
menyatakan bahwa semakin besar NPL, menjadikan prioritas utama
maka profitabilitas yang dihasilkan oleh dibandingkan rasio lain untuk
bank akan semakin kecil. Pengaruh positif meningkatkan ROA bank tersebut
ini disebabkan karena meningkatnya yaitu dengan mengefektifkan aset
resiko kredit yang diproksikan oleh NPL produktifnya untuk menghasilkan
tidak menjadi halangan bagi Bank yang pendapatan bunga. Hal ini dapat
terdaftar di BEI tahun 2007-2012 dalam dilakukan dengan mengeluarkan kredit
meningkatkan profitabilitas (ROA) sebanyak mungkin dengan cara
walaupun peningkatannya tidak memberikan tawar-tawaran kredit
signifikan. yang menarik sehingga masyarakat

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 23


berminat untuk mendapatkan kredit antara lain melalui program reward
pada bank tersebut. yang menarik, sales people dan
2. CAR mempunyai pengaruh positif service people yang qualified, suku
signifikan terhadap ROA yang bunga simpanan yang menarik, dan
memiliki pengaruh cukup besar setelah jaringan layanan yang luas dan
NIM, hal ini berarti kemampuan mudah diakses, guna menarik
permodalan bank dalam menjaga minat masyarakat untuk
kemungkinan timbulnya risiko menyimpan dananya.
kerugian kegiatan usahanya
berpengaruh terhadap tingkat Saran bagi peneliti selanjutnya:
pendapatan atau “earning” yang Saran penulis untuk penelitian selanjutnya
dihasilkan oleh bank tersebut, yang yang akan membahas mengenai ROA
pada akhirnya akan mempengaruhi perbankan adalah:
kinerja keuangan bank tersebut. Menambahkan variabel lain yang tidak
Dengan demikian CAR merupakan diteliti yang mempunyai pengaruh terhadap
rasio kedua yang harus diperhatikan ROA perbankan seperti : Loan to Deposit
oleh bank. Oleh sebab itu bank Ratio (LDR), Rasio Biaya Operasional
diharapkan meningkatkan modal terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),
sendiri salah satunya dengan retained dan Rasio Aktiva Produktif Bermasalah
earnings, sehingga perusahaan dapat (APB).
meningkatkan CAR dan ROA nya
karena semakin besar modalnya
semakin berkurang pula beban-
bebannya salah satu nya beban bunga.
Dengan beban bunganya berkurang
pendapatan bunga bersih yang didapat
akan semakin besar serta ROA yang
dihasilkanpun akan semakin besar.
3. Pertumbuhan DPK mempunyai
pengaruh positif signifikan
terhadap ROA, dengan demikian
bank diharapkan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat
sehingga masyarakat tetap percaya
menempatkan dananya dan atau
mempertahankan simpanannya di
bank. Hal ini dapat dilakukan

Yusup Sudarwantoro 1201090029 MBTI 2009 Telkom University Page 24

Anda mungkin juga menyukai