ANALISIS KREDIT
Disusun Oleh:
Rusniati/16050102076
Catur Wulandari/16050102067
Ardiansyah/16050102066
A. Latar Belakang
Secara umum kita tahu bahwa Fungsi Bank pemerintah adalah untuk
memberikan pelayanan kepada pemerintah, dunia usaha dan perorangan.
Kegiatan yang penting adalah membiayai proyek pembangunan yang
bertujuan menggairahkan industri baru maupun yang sedang berkembang,
dalam wujud menyediakan dana atau pemberian kredit.
Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kredit
merupakan kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan
akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan
kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka akan
menyebabkan bank tersebut rugi. Oleh karena itu pengelola kredit harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya mulai dari perencanaan jumlah kredit,
penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit
sampai kepada pengendalian kredit yang macet1.
Pemberian kredit ini megandung suatu tingkat resiko (degree of risk)
tertentu. Untuk menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang
mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar
syarat bank teknis.
Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam
segala aspek, baik keuangan maupun non-keuangan. Analisis kredit adalah
suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu
permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat
memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan
dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible). Dari pengertian diatas,
dapat dikatakan bahwa Analisis kredit adalah suatu proses analisis kredit
dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-rasio keuangan
1
https://id.scribd.com/document/364030833/Makalah-Analisis-Kredit. Diakses pada
tanggal 02 Mei 2019 pukul 13:00
untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar. tujuan analisis kredit untuk
melihat / menilai suatu usaha atas dasar kelayakan usaha, menilai risiko
usaha dan bagaimana mengelolanya, dan memberikan kredit atas dasar
kelayakan usaha.
Pada dasarnya analisis kredit digunakan untuk meneliti atau menilai
pemohon kredit secara mendalam tentang keadaan usaha atau proyek
pemohon kredit agar pelaksanaan kredit yang akan dilakukan dapat berjalan
dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kredit macet.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu analisis kredit?
2. Bagaimana pertimbangan bank untuk memberikan kredit kepada
nasabah?
3. Apa fungsi dari analisis kredit?
4. Bagaimana aspek-aspek dan prinsip-prinsip analisis terhadap kredit itu
sendiri?
C. Tujuan
1. Memahami tentang analisis kredit
2. Memahami pertimbangan yang digunakan bank dalam memberikan
kredit kepada nasabah-nasabahnya
3. Mengetahui fungsi dari analisis kredit itu sendiri
4. Memahami aspek-aspek penilaian dan prinsip-prinsip dari analisis
kredit itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2
https://heheoye.wordpress.com/2011/05/23/analisis-perkreditan/.html Diakses pada
tanggal 02 Mei 2019, Pukul 13:00
debitur di masa depan. Bank harus selalu mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit
dan jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah,
2. Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank,
3. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu
kredit, sifat kredit, tujuan kredit, dan sebagainya,
4. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses
pengambilan keputusan,
5. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit.
3
https://www.pelajaran.id/2018/16/analisis-kredit-pertimbangan-fungsi-dan-aspek-
penilaian-analisis-kredit-lengkap.html Diakses pada tanggal 03 Mei 2019 pukul 11:00
Dalam menilai atau menganalisis suatu permohonan kredit perlu
dibahas berbagai aspek yang menyangkut keadaan usaha pemohon kredit.
Pembahasan ini pada dasarnya adalah untuk meneliti apakah pemohon
memenuhi Prinsip 6C atau tidak yang kemudian menjadi pertimbangan
bank untuk menentukan kelayakan pemohon kredit memperoleh kredit atau
tidak, dengan perkataan lain apakah permohonan kredit tersebut feasible
dalam arti andaikata kredit diberikan, maka usahanya akan berkembang baik
dan mampu mengembalikan kredit, baik pokok maupun bunga dalam jangka
waktu yang wajar atau sebaliknya.
1. Character.
Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan
pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian
terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay
pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Sebagai alat untuk
memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut,
dapat ditempuh melalui upaya antara lain:
Meneliti riwayat hidup calon nasabah
Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya
Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur)
Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon
nasabah berada
Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;
4
Suyatno, Thomas. 2003. Dasar-Dasar Perkreditan. PT. Gramedia Pustaka. Utama.
Jakarta. h. 110-114
2. Capital
Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon
nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin
tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan
bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri
juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab
nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko
terhadap gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini
dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-
financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang
dimintakan kepada bank.
3. Capacity
4. Collateral
5. Condition of Economy
a. Keadaan konjungtur.
b. Peraturan-peraturan pemerintah.
c. Situasi, politik dan perekonomian dunia.
d. Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran.
6. Constraint
Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan
suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya
pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel
las atau pembakaran batu bata.
1. Aspek hukum/Yuridis
5
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. H 87-94
5. Aspek Manajemen
6
https://id.scribd.com/doc/266429038/MAKALAH-ANALISIS-KREDIT-2-docx Diakses
pada tanggal 03 Mei 2019 pukul 11:00
tersebut untuk tahun terakhir dan tahun sebelumnya ( berapa % piutang
yang baik, cukup, lemah, dan kecil). (c) bagaimana kegiatan penagihan
yang dilakukan perusahaan. (d) sebutkan pula syarat penjualan, daerah
penjualan. (e) tentukan kecukupan cadangan kerugian piutang dan lain
sebagainya.
2. Analisa prosentase per komponen, dalam teknik ini laporan keuangan
disajikan dalam prosentase-prosentase yaitu prosentase dari masing-
masing pos neraca terhadap total aktiva sedangkan untuk pos-pos laporan
laba prosentase dihitung bea terhadap jumlah penjualan bersih. Dengan
cara ini akan diketahui tentang :
a. Tingkat investasi pada masing masing pos (over invesment atau
sebaliknya under invesment)
b. Struktur permodalan
c. Jumlah atau prosentase dari setiap proses penjualan yang terserap
dalam tiap-tiap jenis biaya.
3. Analisa perbandingan, dalam analisa ini kita mengadakan perbandingan
pos-pos dalam neraca dan laporan laba rugi dalam suatu periode dengan
periode lainya. Dengan analisa ini akan dapat diketahui perubahan
perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan
penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian terhadap suatu perubahan maka
harus diperhatikan perubahan yang terjadi dalam pos-pos yang lain yang
mempunyai hubungan logis/erat dengan pos yang bersangkutan.
4. Analisa rasio, Analisa Rasio (Ratio Analysis) adalah salah satu cara untuk
menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan untuk menganalisa
dan melihat kinerja perusahaan. rasio menggunakan suatu hubungan atau
perimbangan antara suatu pos atau kelompok pos dengan pos atau
kelompok yang lain baik yang tercantum dalam neraca maupun dalam
laporan laba rugi. Rasio keuangan adalah sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Jadi rasio likuiditas
mengukur kemampuan tersebut. Rasio likuiditas merupakan indikator
yang baik apakah perusahaan memiliki masalah dalam arus kas atau
tidak. Ukuran yang sering digunakan adalah Current ratio (CR) dan
Quick (AcidTest) Ratio (QR).
o Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek, dan merupakan ukuran yang paling
sering digunakan.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
o Acid Test Ratio disebut juga Quick Ratio, yaitu menunjukan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang-hutangnya
tanpa memperhitungkan persediaan.
Dengan ratio ini persediaan dianggap membutuhkan waktu yang
relatif lama untuk direalisasikan menjadi uang.
Quick Ratio = Cash + Short-term Investment + Receivables (net)
Current Liabilities
Ratio ini dimulai lebih tajam daripada current ratio karena
lainnya memperhitungkan aktiva lancar yang sangat likwid.
Apabila current ratio tinggi tetapi quick rationya rendah, hal ini
menunjukan adanya investasi yang besar dalam persediaan.
2. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas mengukur seberapa cepat perusahaan menghasilkan
penjualanatau cash (ditunjukkan dengan seberapa cepat beberapa
account dikonversikan menjadi penjualan/cash).
o Inventory Turnover
Yaitu menunjukan berapa kali terjadinya penggantian
persediaan dalam satu tahun serta tersimpannya persediaan tersebut
di dalam gudang.
Inventory Turnover = Cost of goods sold (times)
Average inventory
o Total Asset Turnover (TATO)
Mengukur efisiensi penggunaan asset perusahaan dalam
menghasilkan penjualan, dan dihitung sebagai :
Total Asset Turnover = Sales .
Total Asset
3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba. Ada banyak cara mengukur profitabilitas sehingga
pengukurannya dikaitkan pada penjualan yang dihasilkan perusahaan,
asset yang digunakan, maupun investasi yang dilakukan pemegang
saham.
o Profit Margin
Rasio ini mengukur berapa laba yang diperoleh untuk setiap
Rupiah penjualan yang dihasilkan. Semakin Tinggi semakin baik.
Jika turun dianalisa struktur biaya dari Laporan Rugi laba.
Profit Margin : Net Income × 100%
Net Sales
o Return on Assets
Menunjukan tingkat efisiensi perusahaan, yaitu seberapa besar
assets tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
ROA: Net Income × 100%
Average Total Asset
4. Rasio hutang
Rasio yang mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki
perusahaan berasal dari hutang atau modal
o Debt ratio
Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukkan besarnya
total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan.
Debt ratio = Total liabilities x 100 %
Total assets
o Debt to equity ratio
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar
jumlah rupiah modal sendiri yang dijaminkan atas hutang.
Debt to equity ratio = Total liabilities x 100 %
Common equity
7
Drs. S. Munawir . 2004 . Analisa Laporan Keuangan . Jogyakarta : Liberty. h. 124
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari
Bank atau sumber-sumber dan lainnya yang diperlukan untuk
menutup defisit pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu
pembayarannya kembali. Transaksi-transaksi di sini merupakan
finansiil (financial transaction)
Kesimpulan
Penilaian atau analisis kredit adalah Suatu kegiatan analisa/penilaian
berkas/data dan juga berbagai aspek yang mendukung yang diajukan oleh
pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan apakah
permohonan kredit tersebut diterima atau ditolak.
1. Sebagai dasar bagi bank dalam menentukan tingkat suku bunga kredit
dan jaminan yang disyaratkan untuk dipenuhi nasabah,
2. Sarana untuk pengendalian resiko yang akan dihadapi bank,
3. Syarat kredit dan sarana untuk struktur, jumlah kredit, jangka waktu
kredit, sifat kredit, tujuan kredit, dan sebagainya,
4. Sebagai bahan pertimbangan pimpinan/direksi bank dalam proses
pengambilan keputusan,
5. Sebagai alat informasi yang diperlukan untuk evaluasi kredit.
Pemberian kredit mengandung tingkat resiko (degree of risk)
tertentu. Untuk menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang
mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar
syarat-syarat bank teknis yang terkenal dengan 6C. Aspek-aspek yang perlu
dinilai dalam penentuan kelayakan pemberian fasilitas kredit adalah aspek
huku/yuridis, aspek pemasaran (marketing), aspek keuangan, aspek teknis,
aspek manajement dan aspek sosial ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/364030833/Makalah-Analisis-Kredit.
https://heheoye.wordpress.com/2011/05/23/analisis-perkreditan/.
https://www.pelajaran.id/2018/16/analisis-kredit-pertimbangan-fungsi-
dan-aspek-penilaian-analisis-kredit-lengkap.html
https://id.scribd.com/doc/266429038/MAKALAH-ANALISIS-KREDIT2-
docx
Suyatno, Thomas. 2003. Dasar-Dasar Perkreditan. PT. Gramedia Pustaka.
Utama. Jakarta.
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Drs. S. Munawir . 2004 . Analisa Laporan Keuangan . Jogyakarta : Liberty.