Anda di halaman 1dari 20

DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN

“INOVASI PENDIDIKAN”

Disusun oleh:

Anggi Anggraeni 20187479133

1. Dahlia 20187479127

2. Grace Rimelda 20187479133

3. Parid Abdulloh
PENDIDIKAN BAHASA20187479159
INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………

B. Tujuan Penulisan…………….………………………

C. Manfaat Penulisan…………………..……………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi Pendidikan………………………..

B. Tujuan Inovasi Pendidikan……………………………

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan

D. Berbagai Upaya Inovasi Pendidikan………………….

E. Pembaharuan Sistem Kependidikan…..........................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……..…………………………………….

B. Saran………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak
itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian, dan
pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka, dalam pertumbuhan
masyarakat pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan generasi bangsa dengan tuntutan kemajuan
masyarakat. Salah satu dampak positif globalisasi pendidikan adalah
mendorong dan mempercepat arus reformasi pendidikan di Indonesia.
Perubahan pendidikan secara teknis berlangsung secara sederhana
walaupun dalam konteks sosial sangat kompleks. Ada empat faktor yang
mempengaruhi implementasi inovasi. Pertama karakteristik dari perubahan,
perlu dilihat masalah kebutuhan danrelevansi dari perubahan, kejelasan,
kompleksitas, dan kualitas serta kepraktisan dari program.
Kemajuan dan perubahan kehidupan sosial yang serba
cepat, merupakan tantangan atau masalah baru dalam duania
pendidikan. Bagaimana kita harus menyiapkan anak didik kita agar mereka
mampu menghadapai kehidupan modern ini serta bagaimana agar
mereka mampu mengembangkannya. Oleh karena itu hendaknya kurikulum
dibuat dan dirancang relevan dengan tantangan kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan.
Guru sebagai fasilitator harus bisa mendayagunakan fasilitas peralatan
elektronik untuk mengefektifkan proses belajar, kemudian guru juga harus
bisa memilih metode, strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan mengajar, dan masih banyak lagi permasalahan dalam pendidikan
yang tidak akan pernah habis karena tantangan kehidupan juga akan selalu
berubah dan berkembang. Untuk menjawab semua tantangan atau
permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu inovasi pendidikan.
Inovasi pendidikan di sini mengandung makna suatu perubahan yang
bersifat pembaharu dan kualitatif yang berbeda dari hal yang ada sebelumnya
serta sengaja diselenggarakan untuk menibngkatkan kemampuan dalam
rangka pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Dengan kata lain, suatu
perubahan yang baru yang menunjukkan ke arah perbaikan atau berbeda dari
yang telah ada sebelumnya.
Dengan demikian akan selalu terjadi perubahan yang bersifat dinamis,
yang disebabkan adanya hubungan interaktif antara lembaga pendidikan dan
masyarakat sebagai kontak personal dalam inovasi pendidikan. Yang menjadi
kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar ialah
kemampuan guru sebagai tenaga professional.

B. Tujuan Penulisan
1. Menambah pengetahuan tentang ilmu Pendidikan di Indonesia
2. Merubah pola pikir dan cara pandang hidup dalam masyarakat
3. Mengembangkan potensi akademik yang di milki oleh penulis
4. Mengetahui tingkat pendidikan yang ada di Indonesia

C. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan tentang pendidikan global
2. Dapat meningkatkan pengetahuan ilmu pendidikan yang ada di indonesia
3. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar
4. Mengetahui peran pendidikan dalam kehidupan bermasyaraka
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi Pendidikan


Secara etimologi inovasi berasal dari Kata Latin innovation yang
berarti pembaharuan atau perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya
memperbaharui dan mengubah inovasi ialah suatu perubahan yang baru
menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya,
yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Istilah perubahan dan pembaharuan ada pebedaan dan persamaanya.
Perbedaannya, kalau pada pembaharuan ada unsur kesengajaan.
Persamaannya. Yakni sama sama memilki unsur yang baru atau lain dari yang
sebelumnya. Kata “Baru” dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami,
diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru
lagi bagi orang lain. Nemun, setiap yang baru itu belum tentu baik setiap
situasi, kondisi dan tempat.
(Mahmud Sani, 2009:160). Inovasi Pendidikan adalah suatu
pembaharuan dalam pendidikan baik menyangkut ide, praktek, metode atau
obyek dan secara kualitatif berbeda dari hal-hal yang ada sebelumnya dan
sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah
inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok
orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau
discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional.
Inovasi (pembaharuan) terkait dengan invention dan discovery.
Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar benar baru, artinya hasil
kreasi manusia. Penemuan sesuatu (benda) itu sebelumnya belum pernah ada,
kemudian diadakan dengan bentuk kreasi baru. Discovery adalah suatu
penemuan (benda), yang benda itu sebenarnya telah ada sebelumnya, tetapi
semua belum diketahui orang. Jadi, inovasi adalah usaha menemukan benda
yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) baik invention dan
discovery.

B. Tujuan Inovasi Pendidikan


Tujuan dari inovasi pendidikan, yaitu :
1. Mengejar ketinggalan –ketinggalan yang di hasilkan oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Mengusahakan terselengaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah,
bagi setiap warga negara.

Adapun tujuan terjadinya proses pendidikan di indonesia secara luas adalah :


1. Lebih meratanya pelayanan pendidikan.
2. Lebih serasinya kegiatan belajar dengan faktor tujuan pendidikan.
3. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan.
4. Lebih efektifnya sistem penyajian.
5. Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi pendidikan.
6. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional.
7. Lebih kokohnya kesadaran,identitas, dan kesadaran nasional.
8. Tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar.
9. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna, dan mudah
diperoleh.
10. Meluasnya kesempatan kerja.
Karena pendidikan di laksanakan oleh manusia sejak lahir dan terus
mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga beberapa sumber
mengemukakan hal-hal yang memaksa adanya inovasi pendidikan yaitu :
1. Besarnya Eksplorasi penduduk
2. Melonjaknya aspirasi di kalangan rakyat luas, yang menambah makin
berat dan mendesaknya tekanan keperluan penduduk yang lebih banyak
dan lebih baik.
3. Kurangnya sumber
4. Kelemahan Sistem
5. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan


1. Visi terhadap Pendidikan
Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia. Manusia
sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh
menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya.
Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal,
berupa;
a) Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk
(moral identity);
b) Kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai
dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity);
c) Kemampuan untuk berhubungan dan kerjasama dengan orang lain
(social identity);
d) Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang
lain (individual differences).

Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup


orangtua, lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan
bangsanya. Manusia Indonesia, warga masyarakat dan warga negara yang
lengkap dan utuh harus dipersiapkan sejak anak masih kecil dengan upaya
pendidikan. Tujuan pendidikan diabdikan untuk kebahagiaan individu,
keselamatan masyarakat, dan kepentingan negara.
Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional
keseluruhan. Seperti diketahui bahwa kehidupan ini selalu mengalami
perubahan, tujuan pembangunan bangsa mengalami pergeseran dan
peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu, keadaan, dan kondisinya.
Dengan demikian, pandangan dan harapan orangtua terhadap pendidikan
sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang terhadap pendidikan masa
lampau atau waktu yang akan datang. Perbedan pandangan ini erat
hubungannya kalau tidak justru harus disebut berdasar atas falsafah
mengenai manusia dan kemanusiaan ada zamannya masing-masing.

2. Faktor Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk yang cepat merupakan faktor yang sangat


menentukan dan berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan pendidikan
sehingga menuntut adanya pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan.
Akibat dari perkembangan penduduk yang sangat cepat sulit dibayangkan,
misalnya bagaimana penyediaan gedung sekolah. Begitu pula hal-hal yang
terkait dengan itu, seperti tenaga kerja, buku-buku, dan fasilitas-fasilitas
lainpun turut mendapat perhatian.

Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat


yang luas terhadap berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan
sebagaimana dikemukakan dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah.
Adapun masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan
tersebut adalah:

a. Kekurangan Kesempatan Belajar


Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas pertama dan
utama yang perlu segera digarap. Caranya adalah dengan menciptakan
sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak-
anak usia sekolah.
b. Masalah Kualitas Pendidikan
Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas
pendidikan akan mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh
sebab itu, dalam mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha
meningkatkan kemampuan guru lewat training-training, menambah
fasilitas, menambah dana pendidikan, mencari sistem mengajar yang
tepat guna, dan sistem evaluasi yang baik sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.
c. Masalah Relevansi
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam
kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan masyarakat, terutama dalam hubungannya dengan
kesiapan kerja. Hal tersebut lebih jelas dengan digulirkannya
konsep link and match, yang salah satu tujuannya adalah mengatasi
persoalan relevansi tersebut.
d. Masalah Efisiensi dan Efektivitas
Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik
dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem
mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar pendidikan.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat ini tidak harus diikuti
dengan penambahan kurikulum sekolah diluar kemampuan meskipun
kondisi anak didik perlu diperhatikan. Anak didikpun tidak mungkin
mampu mengikuti dan menguasai segenap penemuan baru dalam dunia
ilmu pengetahuan.
Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan
dan teori ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini menyebabkan
adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.
4. Tuntutan Adanya Proses Pendidikan Yang Relevan
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan
diadakannya inovasi di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara
dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, pendidikan dapat diperoleh dari sekolah
maupun dari luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti
justru tidak dapat diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat
pengembangan profesi dan keterampilan, seperti pengembangan karier,
profesi tertentu, dan sebagainya.

Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi sangat kompleks.


Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan masalah
yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan dana
pendidikan.

Dalam kaitan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor


yang cukup berperan mempengaruhi inovasi pendidikan yakni visi terhadap
pendidikan, faktor pertambahan penduduk, perkembangan ilmu
pengetahuan dan tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan dapat
berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu,
sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kegiatan pendidikan.

Perkembangan Kurikulum Dari Masa Ke Masa


(Arikunto,2009 : 2)
 Tahun 1968 :Berorientasi Pada Materi(Subject Matter Oriented)
 Tahun 1975 :Berorientasi Pada Tujuan (Output Oriented)
 Tahun 1984 :Penyempurnaan Kurikulum Th.1975
 Tahun 1994 :Berorientasi Pada Tujuan
 Tahun 1999 : Kurikulum Suplemen
 Tahun 2004 : Berorientasi Pada Kompetensi
 Tahun 2006 : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
D. Berbagai Upaya Inovasi Pendidikan
1. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang
di tugaskan untuk mengembangkan suatu sistem pendidikan dasar dan
menengah. Dalam proyek ini mengunakan pengajaran modul yanng
artinya program belajar mengajar yang dapat di pelajari oleh murid dengan
bantuan yang minimal dari pihak guru.
Pengajaran ini berisikan tujuan yang harus di capai secara praktis,
petunjuk petunjuk yang harus dilakukan , materi dan alat yang di butuhkan,
alat penilaian guru yang mengukur keberhasilan murid dalam mengerjakan
modul.

2. Kurikulum 1975
Adapun ciri-ciri khusus kurikulum 1975, antara lain :
 Menganut Pendekatan yang berorientasi pada tujuan
 Menganut pendekatan yang integratif
 Kurikulum yang menekankan pada efisien dan efektifitas
 Mengharuskan guru untuk mengunakan teknik penyusunan program
pengajaran yang di kenal Prosedur Penngembangan Sistem
Intruksional (PPSI)
 Sistem Evaluasi

Adapun prinsip yang melandasi kurikulum 1975 adalah :


 Fleksibilitas Program
 Efisiensi dan Efektifitas
 Kontiunitas
 Berorientasi pada tujuan
 Pendidikan seumur hidup
3. Proyek Pamong (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru)

Proyek ini dilaksanakan oleh Pemerintah dalam rangka


memberantas anak buta huruf agar kualitas manusia dapat terangkat sejajar
melalui jalur pendidikan.

Tujuan dari proyek Pamong, yaitu:

a. Membantu anak-anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti


pendidikan sekolah, atau membantu siswa yang drop out,
b. Membantu anak–anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu
dalam belajar,
c. Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadap
murid dapat menjadi 1 : 200. Pada SD biasa 1 : 40 atau 1 : 50,
d. Dengan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, dengan
pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.
e. Tujuan proyek ini untuk menemukan alternatif sistem penyampaian
pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis dan merata yang sesuai
dengan kondisi kebanyakan daerah di Indonesia. Jadi sistem pamong ini
anak-anak/siswa dapat belajar sendiri dengan bimbingan tutor/anggota
masyarakat, serta orang tua. Pengajaran yang diberikan menghasilkan
kesanggupan anak.

4. SMP Terbuka
Sasaran pendidikan ini adalah anak usia sekolah yang putus sekolah
dari sekolah dasar, yang tidak mempunyai biayadan kurangnya waktu untuk
sekolah pada umumnya.
Latar belakang pendirian SMPT adalah:
a. Kekurangan fasilitas pendidikan dan tempat belajar,
b. Tenaga pendidikan yang tak cukup,
c. Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan,
d. Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima di SMP Negeri.

Dalam penyelenggaraannya SMPT berinduk ke SMP Negeri atau


Swasta yang ditunjuk sebagai SMP Induk.
Ciri - ciri SMPT:

a. Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur dan tanpa syarat–syarat


akademis yang ketat,
b. Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijazah formal,
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jangka pendek yang bersifat
praktis, insidental dan perorangan,
c. Terbuka dalam proses belajar mengajar tidak selalu diselenggarakan di
ruang kelas secara tatap muka, melainkan dapat juga melalui media,
seperti radio, media cetak, kaset, slide, model dan gambar-gambar,
d. Terbuka dalam keluar masuk sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia
oleh siswa,
e. Terbuka dalam pengelolaan sekolah.
f. Tugas SMPT untuk memperluas kesempatan belajar dalam rangka
pemerataan pendidikan bagi lulusan SD atau sederajat , atau siswa SMP
yang putus sekolah.

5. Universitas Terbuka
Yang bertujuan untuk meningkatkan daya tampung perguruan
tinggi pemerintah.
1) Latar Belakang
Lembaga pendidikan dengan nama UT didirikan berdasarkan
Keputusan Pemerintah No. 41 tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.5 tahun 1980, dijabarkan struktur organisasi
UT yang ditetapkan dengan keputusan mentri pendidikan dan
kebudayaan No. 0389/0/1984 tanggal 27 Agustus 1984 setelah
mendapat persetujuan mentri MENPAN dalam suratnya No.
B648/I/MENPAN/8/84 tanggal 25 Agustus 1984. Baik dalam keputusan
presiden maupun keputusan mentri ditetapkan dalam UT berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1984 tentang penataan fakultas
dilingkungan universitas/institut negeri.
2) Fakultas
UT awalnya memiliki empat fakultas, namun tahun ajaran
1985/1986 UT memeberikan kesempatan lebih banyak kepada guru-
guru. Untuk itu direncanakan pembukaan sepuluh program studi
kependidikan, terdiri dari:
1. Pendidikan Bahasa Inggris (S1)
2. Pendidikan Fisika (S1)
3. Pendidikan Kimia (S1)
4. Pendidikan Biologi (S1)
5. Pendidikan Matematika (D2)
6. Pendidikan Ilu Pengetahuan Alam (D2)
7. Pendidikan Bahasa Inggris (D2)
8. Pendidikan Bahasa Indonesia (D2)
9. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (D2)
10. Pendidikan Moral Pancasila (D2)
3) Sistem Belajar
Universitas Terbuka menyediakan pelayanan pendidikan dengan
sistem belajar jarak jauh (SBJJ). Universitas Terbuka tersebut meliputi
kegiatan-kegiatan belajar sebagai berikut:
a. Mempelajari bahan tertulis yang telah diprogram
b. Interaksi tatap muka dengan tutor melalui media komunikasi
c. Interaksi antar individu dalam kelompok belajar
d. Mendengarkan dan menyaksikan program audio visual
e. Praktikum dan kerja lapangan
f. Mngerjakan ujian unit
g. Mengerjakan ujian akhir semester
h. Menulis skripsi dan ujian skripsi bagi mahasiswa yang mengambil
program utama
4) Susunan Organisasi dan Pengelolaan
Susnan organisasi UT yang ditetapkan dengan keputusan
presiden N0.41 tahun 1984. Uunsur pemimpin tersebut membawahi
unsur unsur berikut ini:
a. Unsur Pembantu Pimpinan
1. Biro Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan
2. Biro Administrasi Umum
b. Unsur Pelaksanaan
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Penidikan
2. Fakultas Ekonomi
3. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
4. Pusat penelitian dan pengabdian masyarakat
c. Unsur-unsur penunjang yang terdiri dari tiga unit pelaksana tekhnis
(UPT), yaitu:
1. Pusat produksi media pendidikan, informasi dan pengolahan
data
2. Pusat pengolahan pengujian; dan
3. Unit program belajar jarak jauh (UPBJJ) yang dibina oleh
rektor universitas/institut negeri setempat, kecuali UPBJJ Dili
dan Bogr yang dibina oleh kepala kantor Wilayah Departemen
P dan K.

Sebagai upaya meningkatkan daya tampung perguruan tinggi maka


pemerintah (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) mendirikan
Universitas Terbuka (UT).Sistem belajar UT menyediakan pelayanan
pendidikan dengan Sistem Belajar Jarak Jauh (SBJJ). Kegiatan belajar
mengajar di UT meliputi kegiatan belajar mengajar mandiri (kegiatan
belajar utama mahasiswa), kegiatan belajar kelompok antar mahasiswa
(merupakan kegiatan belajar tambahan) dan kegiatan belajar tatap muka
antara mahasiswa dan tutor.
6. Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Pendidikan
Adapun sasarannya adalah :
a) Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi
yang tepat.
b) Pengembangan dan pembaharuan ilmu pendidikan
c) Perencanaan dan pembaharuan terpadu
7. Kurikulum 1984
Adapun pokok-pokok kurikulum ini adalah :
a) Proses belajar mengajar yang di gunakan adalah pemdekatan
ketrampilan proses yang di wujudkan dalam bentuk CBSA (Cara
Belajar Siswa Aktif)
b) Penilaian menitikberatkan pada penilaian hasil belajar dan penilaian
proses belajar siswa
c) Menerapkan sistem kredit
8. Kurikulum 1994
Ruang lingkup / wilayah mulok
1) Propinsi
2) Kabupaten / Kota
3) Kecamatan
4) Desa / Dukuh
Kemungkinan dapat dilaksanakan
1) Ada ahli penentu materi
2) Ada yang mengajar
3) Tersedia sarana
4) Minat siswa besar
Tujuan pembelajaran agar siswa:
1) Mengenal lingkungan
2) Mencintai, mengagumi
3) Menghargai, mengembangkan
4) Melestarikan, merasa bangga
5) Mengolah untuk kehidupan sendiri agar mampu mandiri
Penentuan jenis muatan lokal adalah:
1) Potensi yang dimiliki daerah
2) Kebutuhan daerah
3) Ada kemungkinan dikaji / dikembangkan
Contoh kebutuhan daerah:
mendukung aspek lain, untuk berkomunikasi, pelestarian budaya,
pengembangan daerah.
4) Dampak adanya perbedaan wilayah

9. Kurikulum 2004 (KBK)


Ciri-ciri KBK adalah :
1) Menekankan pada kepercapaiannya kompetensi siswa baik secara
individual maupun kalsikal.
2) Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3) Penyampaian dalam pembelajaran mengunakan pendekatan dan
metode yang bervariasi.
4) Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber lain yang
memenuhi unsur edukatif.
5) Penilaiannya menekanlkan proses dan hasil dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.

10. Kurikulum 2006 (KTSP)


Karakteristik KTSP antara lain :
1) Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan
2) Partipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
3) Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
4) Team –Work yang kompak dan transparan
5) Sistem informasi yang jelas dan transparan
6) Sistem penghargaan dan hukuman yang proporsional, adil dan
transparan
E. Pembaharuan Sistem Kependidikan
Dalam Repelita III di bidang kependidikan (Pendidikan dan Keguruan)
dikembangkan system pendidikan tenga kependidikan (SPTK), yang
berdasarkan pada kebijaksanaan dasar pengembangan pendidikan tinggi
(KDPPT), yang dikukuhkan dengan Keputusan Menteri P dan K No.
0140/U/1975 dan Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi TAHUN 1976.
Berdasarkan ketiga dokumen itu dirumuskan pokok-pokok pikiran
pengembangan pendidikan tenaga kependidikan dalam pola pengembangan
system tenaga kependidikan (PP SPTK) tahun 1980. Pembaruan system
pendidikan tenaga kependidikan yang dilaksanakan meliputi pembaruan
institusional, restrikturalisasi system pengajaran, sehingga lulusannya
memenuhi persyaratan kualifikatif, kuantitatif, dan relevansi.
Ciri-Ciri:
1. Adanya perencanaan dan pengembangan terpadu. Perencanaan terpadu
memerlukan adanya kerja sama yang baik antara semua unit dan
departemen yang ada kaitannya dengan masalah pembaruan ini.
2. Jadi, LPTK dalam membuat perencanaan terpadu harus menggunakan
pendekatan professional (mampu mengembangkan tiga aspek kompetensi
pada setiap tenaga kependidikan yaitu kompetensi pribadi, profesi dan
kemasyarakatan)
Tujuan:
1. Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang
tepat. Maksudnya, tenaga kerja kependidikan professional, yaitu tenaga
yang cukup, bekerja dalam bidangnya dan ,mampu pula mengembangkan
dunia pendidikan
2. Pengembangan dan pembaharuan ilmu kependidikan. Bertujuan agar
mampu menjawab tantangan pembangunan yang kian meningkat terhadap
bidang kependidikan itu. Artinya, profesionalisasi penanganan bidang
pendidikan itu sangat perlu di perhatikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peningkatan mutu dan kelayakan pendidikan harus tetap


di tingkatkan sesuai dengan kebutuhan dalam lingkungan pendidikan,
demi tercapainya pendidikan yang berkualitas dan kompeten yang
mampu bersaing secara global maka dari itu para pendidik dituntut
harus mampu berinovasi yang profesional, Intelektualitas dan
Kapabelitas sesuai dengan apa yang di canangkan oleh Pemerintah
dalam upaya Meningkatkan dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.

B. Saran
1) Lebih Meningkatkan Kualitas Pendidik
2) Ada Penjaminan Mutu Pendidikan
3) Steak Holder yang baik
4) Lebih Mengutamakan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA

Sani Mahmud, Pengantar Ilmu Pendidikan. Scientifica press. 2009

Suharsimi Arikunto, konsep perkembangan kurikulum pendidikan


islam.UIN Jogja 2009

Mas’ud. Antologi Studi Agama dan Pendidikan. Aneka Ilmu. 2004

Robi’in muhammad. Artikel, Pendidikan Profit orientied. Majalah


Gontor.2011

Drs. H. Fuad Ihsan, dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta, 1997


http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-inovasi.html

Anda mungkin juga menyukai