PENDAHULUAN
merupakan daya tarik bagi para pengusaha ritel. Usaha ritel merupakan bagian
dari saluran distribusi yang memegang peranan penting dalam rangkaian kegiatan
produsen dan konsumen. Menurut Utami (2010:1): “Usaha Ritel adalah semua
aktivitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa, langsung kepada konsumen
Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) yang selama ini banyak mewakili
menyerap sebesar 18,9 juta orang dibanding sektor pertanian yang mencapai 41,8
juta orang.
Industri Ritel Modern saat ini berkembang sangat pesat di Indonesia, banyak
pelaku bisnis baik dari dalam dan luar negeri yang bersaing secara ketat dalam
menawarkan berbagai pilihan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
penjualan ritel pada tahun 2006 masih sebesar Rp 49 triliun dan melesat hingga
1
2
mencapai Rp 200 triliun pada tahun 2016, naik sekitar 11% dari tahun 2015 atau
sekitar Rp 181 Triliun. Sedangkan pada tahun 2017, pertumbuhan penjualan ritel
Secara makro, perkembangan industri ritel tidak terlepas dari tiga faktor
utama yaitu faktor ekonomi, demografi, dan sosial budaya. Faktor ekonomi yang
270 juta jiwa pada tahun 2020. Sementara itu, elemen penting dari faktor yang
golongan menengah (midlle income grup), yang merupakan pasar potensial bagi
industri ritel. Faktor sosial budaya, seperti terjadinya perubahan gaya hidup dan
Indonesia, dimana konsumen saat ini menginginkan tempat berbelanja yang aman,
lokasinya mudah di capai, ragam barang yang bervariasi, dan sekaligus dapat
persaingan yang ketat antar pelaku usaha ritel. Di sisi lain, ketatnya persaingan
terjadi karena sifat usaha ritel yang sangat sulit untuk melakukan diferensiasi dan
hambatan masuk (entry barrier) dalam usaha ritel sangatlah rendah, di samping
fakta bahwa pertumbuhan bisnis ritel akhir-akhir ini juga meningkat sangat tajam.
3
jumlah pelanggan dan juga menyulitkan bagi perusahaan untuk merebut pangsa
pasar pesaing, oleh karena pelaku usaha ritel dituntut untuk bisa merumuskan
cara dan menerapkan berbagai macam strategi yang tidak hanya menarik
pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang disukai secara konsisten dan
dalam jangka panjang, tanpa terpengaruh oleh situasi dan usaha-usaha marketing
perusahaan lain yang berusaha membuat mereka beralih untuk membeli produk
Terciptanya loyalitas pelanggan ini tentu bukanlah hal yang mudah terjadi
begitu saja. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat meraih loyalitas
keputusan mereka untuk membeli”. Unsur-unsur bauran ritel terdiri dari harga,
merchandise, promosi, pelayanan, lokasi toko, dan atmosfer gerai. Kombinasi dari
dikendalikan oleh peritel dan dapat dirasakan langsung oleh pelanggan sehingga
4
mereka loyal. Dalam mencapai itu tentu suatu toko harus mempertimbangkan
loyalitas pelanggan”. Menurut Das, et, al. (2008): “Kualitas Pelayanan merupakan
salah satu konsep penting dalam pemasaran yang sering didiskusikan dan
kepada konsumen melalui dekorasi toko atau secara lebih luas dari atmosfir-nya”.
Menurut Levy dan Weitz dalam Andini (2013:20): “Atmosfir Gerai adalah desain
atmosfir gerai menjadi faktor yang sangat penting bagi para pelanggan di dalam
memilih tempat untuk berbelanja. Suasana yang nyaman juga menjadi bahan
datang atau mengunjungi toko tertentu. Bahkan tidak sedikit dari para pelanggan
5
yang lebih memilih berbelanja di sebuah toko dengan alasan menyukai atmosfer
pada toko yang bersangkutan. Menurut Chen and Hsieh (2010): “Para peritel
harus bekerja menuju penguatan lingkungan toko dengan cara membuat atmosfir
Di Kabupaten Garut, bisnis ritel modern telah banyak berdiri dengan model
Toserba, Supermarket dan Minimarket. Kelompok bisnis ritel skala besar dan
menengah di Garut dapat dilihat dengan adanya Toserba YOGYA, Toserba Asia,
dan Yoma Department Store. Adapun kelompok ritel modern skala kecil diwakili
Garut yang memiliki tigkat perekonomian masyarakat yang tergolong tinggi. Hal
ini tidak terlepas dari keberadaan Komplek Pasar Wanaraja yang selama ini telah
menjadi icon di wilayah ini selama bertahun-tahun. Seiring berjalan nya waktu
Tabel 1.1
Data Minimarket di Kecamatan Wanaraja
nya jumlah perusahaan yang bergerak di industri ritel yang sama di wilayah ini,
sebuah kelompok usaha ritel skala nasional yang berpusat di Kota Bandung.
Minimarket ini merupakan cabang ke dua Waralaba Yomart yang ada di Wanaraja
Sebagai perusahaan yang baru masuk ke dalam persaingan tentu nya akan
menemukan kendala dalam menghadapi para pesaing. Hal ini sejalan dari hasil
menyatakan bahwa “Untuk menghadapi para pesaing yang telah ada merupakan
untuk merebut pangsa pasar yang ada dan pada akhirnya dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,
telah tercapai peneliti berharap ada manfaat yang dapat diperoleh. Manfaat yang
1. Bagi peneliti
perkuliahan dari hasil penelitian di lapangan dan sebagai salah satu syarat
mencapai gelar Starata Satu (S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Garut.
2. Bagi perusahaan
Peneliti berharap hasil penelitian ini ada manfaat yang bisa diambil oleh
perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan referensi bagi
loyalitas pelanggan.