SEKRETARIAT JENDERAL
Kepada Yth,-
Direktur
RS Umum Daerah Dr. Ibnu Sutowo Baturaja
Di,-
Ogan Komering Ulu,-
Memasuki era desentralisasi atau dikenal dengan “Big-Bang Decentralizsation” Pemerintah Pusat
memiliki peranan penting dalam mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan yang di desentralisasikan
ke pemerintah daerah (pemda). Khususnya dalam hal keuangan, Pemerintah Pusat bertanggung jawab
menjaga keseimbangan alokasi dana antardaerah. Untuk itu, Pemerintah Pusat melakukan transfer dana
ke daerah melalui beberapa mekanisme, seperti dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK),
dan dana bagi hasil (DBH). Ketiga dana perimbangan tersebut mempunyai tujuan dan nature (sifat dasar)
yang berlainan satu sama lain. Semua dana perimbangan tersebut disalurkan ke dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD). Oleh karena itu, dalam pengelolaannya pemda harus
mempertanggungjawabkannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Di samping itu,
Pemerintah Pusat juga menyediakan pinjaman dan bantuan kepada pemda. Ketika isi keputusan
Pemerintah Pusat yang terbit terlambat itu ternyata berbeda dengan apa yang diperkirakan daerah sewaktu
menyusun APBD, beberapa hal dalam APBD terpaksa harus diubah dan dimusyawarahkan lagi dengan
DPRD. Proses seperti ini, selain menyita waktu aparatur pemerintah, juga menghabiskan cukup banyak
dana, padahal kemampuan keuangan daerah terbatas. Dalam praktiknya, pemda menjadi penerima pasif
atas hibah DAK meskipun sebenarnya peraturan perundangan memungkinkan daerah untuk secara aktif
mengajukan usul.
Sejauh ini, pemda hanya bertugas untuk mengirimkan data tentang kondisi sarana dan prasarana
bidang-bidang yang memperoleh alokasi DAK. Data tersebut menjadi bahan baku bagi Pemerintah Pusat
(khususnya Menteri Keuangan) dalam mengalokasikan DAK per bidang dan per daerah. Selain itu,
penentuan bidang yang menerima alokasi DAK disesuaikan dengan prioritas pembangunan yang tercermin
dalam rencana kerja pemerintah (RKP). DAK dialokasikan untuk tujuh bidang pelayanan pemerintahan,
yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur, prasarana pemerintahan daerah, kelautan dan perikanan,
pertanian, dan lingkungan hidup. Khususnya Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan adalah dana yang
bersumber dari APBN yang dialokasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
yang difokuskan pada penurunan angka kematian ibu, bayi, dan anak, penanggulangan masalah
pelayanan kesehatan pendudukan miskin, dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan dan daerah bermasalah kesehatan. Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut DAK Nonfisik Bidang Kesehatan adalah dana yang dialokasikan ke daerah untuk
membiayai operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang menjadi urusan
daerah guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah. Pengalokasian DAK
mempergunakan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Melalui Workshop Nasional dua hari ini Sekretariat Jenderal C.Q Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) diharapkan Kementerian
Keuangan, untuk mendapatkan Insight dari para Stakeholders Dinas Kesehatan dalam mewujudkan
pelayanan bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
B. Tema Workshop
Dalam Workshop nasional dua hari ini dengan mengambil tema “Pengelolaan Dana Alokasi Khusus
Nonfisik Bidang Kesehatan”. Yang dapat ditinjau dari berbagai bidang: Keuangan, Pemerintahan Daerah,
Kesehatan, Penyelenggaraan Pemerintahan, Pengelolaan Keuangan, Legislatif, Ahli Kesehatan, Hukum
Kesehatan.
Biaya kontribusi setiap peserta workshop nasional dua hari Rp. 5.500.000,- (Lima Juta Lima
Ratus Ribu Rupiah). Sudah termasuk biaya dokumentasi kegiatan, makalah, sertifikat, akomodasi
penginapan peserta dan transportasi lokal di Hotel Borobudur selama kegiatan berlangsung.
Pembayaran biaya kontribusi peserta workshop nasional dapat dilakukan melalui transfer ke rekening
Bank Negara Indonesia (BNI) No. Rekening: 0670-6799-17 Bendahara BPPK - LIPI Atas Nama
Topan Sukmana SE, Kantor Cabang Harmoni Jakarta. Panitia pelaksana tidak melayani penerimaan
pembayaran biaya kontribusi peserta di tempat registrasi dan pengisian daftar hadir / absensi peserta.
Sesuai yang disepakati bersama pembayaran hanya dilakukan dengan sistem transaksi secara non tunai.
Pelaksanaan kegiatan workshop nasional dua hari pembayaran biaya kontribusi peserta di audit Lembaga
Independent Price Waterhouse Coopers Indonesia.
Demikian kami sampaikan atas kehadiran dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih.
Sekretaris Jenderal
Selaku Penanggung Jawab
S e s i P e rt a m a Ra b u , 1 7 J u l i 2 0 1 9
Ruang Timor Hotel Borobudur
Jl. Lapangan Banteng Selatan No. 1, Jakarta Pusat 10710
S e s i Ke d u a K a m i s , 1 8 J u l i 2 0 1 9
Ruang Timor Hotel Borobudur
Jl. Lapangan Banteng Selatan No.1, Jakarta Pusat 10710
Nama :
NIP :
Instansi :
Jabatan :
Alamat Kantor :
No Telp/HP/Fax :
Alamat Email :
Dengan ini menyatakan BERSEDIA untuk menjadi peserta Workshop Nasional dua hari
kerjasama BPPK - LIPI.
.........................,.....................................2019
Peserta,
Peserta,
NB:
- Batas waktu pembayaran dan konfirmasi nama peserta paling lambat tanggal 12 Juli 2019
sebelum penyelenggaraan kegiatan workshop nasional dilaksanakan.
- Lembar konfirmasi dan tanda bukti transfer pembayaran biaya kontribusi peserta diharapkan
dapat dikirim melalui fax/email untuk diverifikasi dan terdaftar dalam penetapan peserta.
- Panitia pelaksana tidak menerima dan melayani peserta Workshop yang datang ke gedung
tanpa melalui mekanisme dan tidak terdaftar dalam penetapan peserta.
- Invoice / Kwitansi asli bercap dan bermaterai diserahkan panitia bendahara di tempat registrasi
peserta.
KWITANSI
RECEIPT
No. 027/WS/BPPK/06/2019
: …………………............
Number
.................................................................................................................
Catatan :
1. Pembayaran biaya kontribusi peserta ditransfer ke rekening :
Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Harmoni Jakarta
A/C 0670-6799-17
a.n Topan Sukmana SE Bendahara BPPK - LIPI Dra. Sarinah Dewi, MM
2. Pembayaran dianggap sah setelah tanda bukti transfer di Email Kepala Bagian Keuangan