Anda di halaman 1dari 5

PERSONALIA

SUSUNAN ORGANISASI PRIMISSIMA

1. Direktur Utama
Tugas : menetapkan kebijaksanaan terkait penjualan produksi, pembelian bahan baku, pengendalian
aktivitas perusahaan, penyusunan planning perusahaan.

2. Direktur Produksi (dept. pemintalan, dept. pertenunan, dept teknik umum(utility dan listrik))
Tugas : menyusun kebijakan bidang produksi, pengadaan bahan baku/suku cadang, mengawasi technical
survey pasar, mengendalikan produksi agar sesuai dengan permintaan pasar.
wewenang :
- pengendalian penyediaan mesin produksi
- koordinasi usaha pengembangan produks
- kegiatan K3 karyawan
- membina system administrasi produksi dan system teknisnya

3. Direktur Komersial
Tugas : mengatur transaksi penjualan , mengkoordinasi pelaksanaan pembelian, penjualan, dan urusan
perdagangan

4. Direktur admistrasi dan keuangan (dept. personalia, dept. keuangan)


Tugas : mengurusi pelaporan keuangan dan personalia perusahaan

PENGGOLONGAN PEGAWAI
1. Golongan 1 : SD (cleaning service)
2. Golongan 2 : SMP (operator/pembantu II)
3. Golongan 3 : SMA (montir/pembantu I)
4. Golongan 4 : D3 (Kepala regu/pembantu utama)
5. Golongan 5 : S1 (Kepala Urusan)
6. Golongan 6 : Ahli (kepala departemen/biro/divisi)

JAM KERJA
1. bagian administrasi/ Kantor
senin – jumat : 07.30 – 15.40
sabtu : 07.30 – 13.00

2. bagian produksi dan satpam (system shift)


shift 1 : 06.00 -14.00
shift 2 : 14.00 – 22.00
shift 3 : 22.00 – 06.00

PENGGAJIAN
Gapok + tunjangan tetap ( sosial, makan, jabatan) + tunjangan tidak tetap (absensi, insentif produksi,
insentif mutu)
PRODUKSI
Produk yang dihasilkan PT. Primissima :
1. Benang (Jenis 40S, 44S, 50S, 60S, 100S)
2. Grey : kain cambric yang belum diputihkan
3. Cambrics : kain setelah diputihkan

Bahan Baku
Bahan baku untuk benang : kapas (sebanyak +- 14.000 ball/tahun, diimpor dari RRC,USA,Australia dan
dari dalam negeri, sebagian besar dari kudus)
grey : benang yang sudah diproses
cambrics : grey (diputihkan),
bahan penolong
bahan penolong biasanya diperlukan utk memperkuat benang agar tidak mudah putus dan antijamur,
seperti : pelamaswaz, partial, hydrolyzed PVA, almolize reg, acrylic, sunsize, tyasallas, synthetic starch,
after waxing)

mesin yang digunakan


Terdiri dari mesin spinning/pemintalan dan weaving/pertenunan

proses produksi

Dept. pemintalan/spinning

1. tahap persiapan (persiapan kapas agar dapat dipintal)

- proses blowing yi membuka kapas press, membersihkan kapas dari kotoran. mesin2nya sbb :

bale opener/uniflock = membuka dan membersihkan kapas tahap 1


waste opener = membersihkan kapas sisa dari mesin carding/drawing/sliver lap yg
masih bisa digunakan
monocylinder cleaner = pembersihan kapas tahap 2
auto mixer = mencampur kapas agar kualitas kapas merata
ERM cleaner = memisahkan serat panjang dan pendek, yang panjang diluruskan dan
diteruskan ke mesin carding, yang pendek dihisap fan

- proses carding yi membentuk serat kapas menjadi berbentuk sumbu panjang (sliver). mesin2nya
sbb :

flock feeder = membersihkan kapas dari silinder berpaku


mesin carding = membersihkan serat kapas dari serat yang pendek, mengurai kapas jadi serat
individu tanpa merusak berkas serat, membentuk serat individu menjadi jaringan serat yang
panjang, membentuk serat tsb menjadi draftable sliver

- proses combing yi mensejajarkan serat, benang akan bermutu tinggi bila serat2nya berkaitan
secara uniform maka dilakukan penyejajaran serat, mesin yang digunakan sbb:
pre drawing = meratakan dan menyejajarkan serat dengan tarikan rol, rol kedua lebih cepat
dari rol ketiga dst.
sliver lap = membuat jajaran sliver agar bisa diumpankan ke mesin comber
ribbon lap = merangkap hasil dari sliver lap
comber = menyisir serat panjang dari serat yang pendek, menghilangkan kotoran,
membuat sliver

- proses drawing yi menyejajarkan dan meratakan serat yang keluar dari mesin comber
- proses roving yi mengubah sliver menjadi roving

2. tahap pemintalan, mesin mesinnya sbb:

ring spinning = mesin pemintalan benang, mengubah roving menjadi benang dg kelipatan
33.333x panjang roving. benang yang dipintal akan digunakan sendiri utk
produksi kain cambric/grey, jika produksi berlebih akan dijual dalam bentuk
single/doble (60/2,70/2,80/2,100/2) yg byk digunakan utk produksi sarung
halus
mesin kelos (cone winder) = menggulung benang dari beberapa bobbin dari ring spinning ke
sebuah kelos yg panj. 106.000 yarn, berat 1 kg netto
mesin doubling = merangkap 2 helai benang atau lebih
mesin pengintiran (volkman) = membakar bulu benang dan pengintiran benang

Dept. weaving/unit pertenunan


1. tahap persiapan pertenunan yi mempersiapkan benang lusi (panjang kain) dan benang pakan
(lebar kain), mesin2nya sbb :

mesin prin winder (palet) = mengubah benang kelos menjadi benang palet, 1 gulungan kelos
mjd 70 gulungan palet
mesin warper (hani) = mengubah benang kelos mjd benang lusi
mesin sizing/kanji = melapisi benang dengan kanji agar lebih kuat
mesin reaching/cucuk = memasukkan benang lusi ke dalam dropper, gun, dan sisir

2. tahap pertenunan yi menenun benang pakan dan benang lusi hingga menghasilkan kain grey

3. tahap grey finishing yi mencukur bulu pada grey dan mengadakan perbaikan jika ada cacat grey,
mesin2nya sbb :
mesin shearing/cukur = mencukur bulu2 pada grey
mesin periksa dan lipat = memeriksa grey jika ada cacat, memperbaiki, sekaligus melipatnya

pemutihan grey
untuk bagian ini PT Primissima bekerja sama dengan PT Primatexco pekalongan , dikarenakan PT
Primissima belum memiliki mesin pemutih kain

Anda mungkin juga menyukai