Anda di halaman 1dari 1

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Poundsterling berada di atas angin.

Selain mendapat
sokongan dari keberhasilan perundingan tahap awal Brexit, mata uang Inggris ini juga
diselimuti sentimen positif dari arah kebijakan Bank of England.

Rencana kenaikan suku bunga acuan bank sentral Inggris telah membawa sterling
sedikit unggul di hadapan euro. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan
Jumat (13/4) pasangan EUR/GBP ditutup melemah tipis 0,02% ke level 0,8662.

“Poundsterling menguat karena pekan depan ada negosiasi lanjutan Brexit,” ujar
Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

“Poundsterling menguat karena pekan depan ada negosiasi lanjutan Brexit,” ujar
Faisyal, Analis PT Monex Investindo Futures kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.

Meski belum berlangsung, pasar cukup berharap perudingan kali ini bisa berhasil
mencapai kesepakatan seperti pada Maret lalu. Investor optimistis proses keluarnya
Inggris dari Uni Eropa akan berjalan mulus atau menimbulkan soft Brexit.

Kata Faisyal secara kebijakan moneter rencana BoE untuk menaikkan suku bunga
acuannya pada bulan Mei juga membawa Inggris jauh lebih maju dari Uni Eropa.
Sampai saat ini European Central Bank (ECB) masih tetap mempertahankan kebijakan
moneter. “Sebenarnya sentimen pasangan EUR/GBP masih didominasi karena hasil
rapat ECB yang cenderung pesimistis,” imbuhnya.

Anggota ECB Yves Mersch mengatakan kalau inflasi yang rendah masih akan terjadi.
Keraguan ECB diperkirakan masih akan membuat pasangan EUR/GBP melanjutkan
pelemahan pada Senin (16/4).

Secara teknikal harga pasangan mata uang ini masih berada di bawah garis moving
average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang mengindikasikan pelemahan.
Indikator moving average convergence divergence(MACD) juga memperkuat potensi
koreksi karena berada di level 0,0038. Namun indikator stochastic di level 19,94 dan
indikator relative strength index (RSI) di level 13,60 justru berada di area oversold.

Anda mungkin juga menyukai